KIMIA ORGANIK II
ACARA II
DISUSUN OLEH:
G1C019055
UNIVERSITAS MATARAM
2021
ACARA II
B. LANDASAN TEORI
Alkohol merupakan senyawa hidrokarbon dengan suatu atom H
disubstitusikan oleh satu gugus OH. Alkohol juga dapat dianggap berasal dari
air, H–OH dengan atom H diganti oleh gugus C 5H5. Jika alcohol dioksidasi
misalnya dengan K2C2O2, dihasilkan senyawa yang berbeda yaitu aldehida
atau keton dengan bahan oksidasi kuat dihasilkan oleh asam karboksilat.
Dengan uji lodoform dapat dibedakan antara alcohol primer, sekunder,
tersier. Uji ini positif apabila lodin dalam suasana basa (misalnya dalam
NaOH) yang akan mengoksidasi alcohol menghasilkan asam karboksilat
(berkurang atom C) dan lodoform (epinur, 2011).
Alkohol adalah senyawa organik yang memiliki gugus hidroksil (-
OH) yang terikat pada atom karbon, yang alkohol sendiri terikat pada atom
hidrogen dan atau atom karbon lain. Dengan mensubstitusikan –OH ke H dari
CH4, maka didapat CH3OH yang dikenal methanol. Rumus fungsional dari
alkohol adalah OH dengan formula umum untuk alkohol ROH, dimana R
adalah alkil atau substitusi kelompok alkil (Wiley dan Soon, 2011).
Analisia menggunakan FTIR pada tanaman daun nanas bertujuan
untuk mengetahui gugus hidroksil dan karbonil yang terkandung didalam
tanaman daun nanas. Penambahan isopropil alkohol untuk membersihakan
senyawa pengotor lainnya. Proses penghilangan senyawa pengotor dengan
penambahan larutan isopropil alkohol menghasilkan endapan residu. Adanya
gugus hidroksil pada tanaman daun nanas ditandai dengan munculnya spektra
pada panjang gelombang 3000 –3700 cm-1, dan ditandai dengan spectra yang
tajam. Selain itu, gugus karbonil ditandai ditemukan gugus hidroksil pada
bilangan gelombang 3500 cm-1 spektra warna merah menunjukkan hasil
analisa FTIR tanaman daun nanas sedangkan penambahan isopropil alkohol
pada sampel tanaman ditandai dengan spektra berwarna hitam. Berdasarkan
data tersebut terlihat peningkatan spektra gugus hidroksil setelah pencucian
menggunakan isopropil alkohol sehingga senyawa pengotor lainnya menjadi
hilang (Firmansyah, 2020).
Pada bilangan gelombang 2532-3130 cm-1 terdapat gugus –OH
yang berikatan pada golongan senyawa asam. Terdapat regangan ikatan
tunggal gugus C-H pada bilangan gelombang 2855-2963 cm-1 yang
menandakan adanya golongan senyawa alkana. Hasil interpretasi spektrum
FTIR tersebut juga diperkuat dengan hasil penapisan fitokimia, dimana gugus
N-H atau amina menandakan adanya metabolit, golongan alkaloid. Gugus
fungsi alkohol yang menandakan adanya senyawa metabolit golongan steroid
dan tanin. Selain itu, gugus C=C aromatik menandakan adanya senyawa
metabolit golongan flavonoid, dan tanin ( Puspitasari, dkk., 2021).
Mekanisme reaksi untuk oksidasi alkohol primer menjadi aldehida
menggunakan GO-HNO Sistem 3-O2 sebagai berikut: (i) dekomposisi termal
HNO2 menjadi NO2 dapat dipercepat dengan GO, yang sangat terkait
dengan luas permukaan spesifikasinya yang besar dan konduktivitas
termalnya. NO2 yang terurai gas dapat dengan mudah diserap oleh GO
karena adanya kekosongan atau lubang kecil pada permukaan GO. (ii) benzil
nitrit 3 dibentuk dengan mereaksikan benzil alkohol dengan HNO2 dengan
adanya sejumlah katalitik GO, yang merupakan langkah penentu laju dari
keseluruhan reaksi. Pemutusan ikatan N–O benzil nitrit dapat dipercepat
dengan protonasi atom nitrogen dalam bagian benzil nitrit dan abstraksi
proton selanjutnya dengan basa kuat pada posisi benzil dari benzil nitrit,
yang menghasilkan produk aldehida dan HNO yang diinginkan. (iii) HNO
dioksidasi oleh NO2 menjadi berikan campuran HNO2 dan NO, dimana NO2
bertindak sebagai oksidator. (iv) NO yang dibebaskan adalah juga dioksidasi
ulang menjadi NO2 oleh O2, kemudian direaksikan dengan H2O untuk
menghasilkan spesies HNO2 dan HNO3 (Cuai, dkk., 2017).
Pertama, alkohol dioksidasi menjadi aldehida yang sesuai dengan
adanya udara, yang kemudian dikondensasi dengan amina untuk membentuk
imina yang dikatalisasi dengan mengoordinasikan situs pusat Mn3+ (untuk
amina dengan kekurangan sifat nukleofilik). Khususnya, laju reaksi oksidasi
alkohol yang lebih lambat (konversi 30% dalam 15 menit) dari kondensasi (>
99% konversi dalam 5 menit) menunjukkan bahwa oksidasi awal alkohol
adalah langkah penentu. Untuk beragam turunan alkohol/amina aromatik dan
alifatik. Efektivitas katalis diamati pada reaksi heteroatom (S) di mana
konversi tinggi (> 99%) dan selektivitas (94%). Waktu reaksi lebih lama dan
lebih tinggi jumlah katalis untuk alkohol yang dihalangi secara sterik
kemungkinan besar disebabkan oleh abstraksi yang sulit proton benzilik
( Biswas, dkk., 2016).
8 gr ZnCl2 anhidrat
Hasil
2. Pengujian Lucas
1 mL pereaksi Lucas
Hasil
Hasil
E. HASIL PENGAMATAN
1. Tabel hasil pengamatan
F. ANALISIS DATA
1. Pereaksi Lucas
HCl H+ + Cl-
2. Reaksi Lucas
a. Sampel A (Metanol)
ZnCl2
H3C OH + HCl H3 C Cl + H2O
b. Sampel B (Etanol)
H2 ZnCl2 H2
CH3 C OH + HCl CH3 C Cl + H2O
c. Sampel C (Isopropanol)
H ZnCl2 H
CH3 C OH + HCl CH3 C Cl + H2O
CH3 CH3
d. Sampel D (Fenol)
OH
ZnCl2
+ HCl
e. Sampel E (Tetra-Butanol)
CH3 CH3
ZnCl2
CH3 C OH + HCl H3C C Cl + H2O
CH3 CH3
3. Mekanisme Reaksi
a. Sampel A (Metanol)
ZnCl2
ZnCl2
H3C OH H3C O + Cl H3C O ZnCl2
H Cl H
Transition State
H3C Cl + HO ZnCl2
+
HO ZnCl2 + H ZnCl2 + H2O
b. Sampel B (Etanol)
ZnCl2
ZnCl2 H2
CH3 C O H3C H2C O ZnCl2
CH3 CH2 OH + Cl
H Cl H
Transition State
H2
H3C C Cl + HO ZnCl2
c. Sampel C (Isopropanol)
CH3 CH3 CH3
ZnCl2
ZnCl2 HO ZnCl2
CH3 CH OH CH3 C O CH3 C +
H
H H
Cl
CH3
H3C C Cl + HO ZnCl2
H
c. Sampel D (Fenol)
O H
d. Sampel E (Tetra-Butanol)
CH3 H CH3
CH3
Cl
CH3
H3C C Cl + HO ZnCl2
CH3
HO ZnCl2 + H+ ZnCl2 + H2O
G. PEMBAHASAN
Alkohol, R adalah gugus alkil. Alkohol dapat dibagi menjadi
gugus primer, sekunder, tersier berdasarkan letak gugus hidroksil (-OH)
pada atom C. Alkohol banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Contohnya etanol yang digunakan sebagai pelarut, sterilisasi alat dan lain-
lain Untuk membedakan alkohol primer, sekunder dan tersier, dapat dilihat
dari atom C yang terikat pada gugus C yang mengikat OH. Pada alkohol
primer, atom C yang terikat pada gugus C-OH adalah 1. Pada alkohol primer,
atom C yang terikat pada gugus C-OH adalah 2. Sedangkan pada alkohol
tersier, atom C yang terikat pada C yang mengikat OH adalah 3. Selain itu,
alkohol primer, sekunder, dan tersier dapat juga dibedakan dengancara
mereaksikannya. Ketika alkohol primer dioksidasi, maka akan menghasilkan
aldehid,dan dioksidasi lagi akan menghasilkan asam karboksilat. Pada
alkohol sekunder, apabila terjadi oksidasi akan menghasilkan keton. Dan
pada alkohol tersier tidak terjadi oksidasi karena tidak memiliki atom H yang
terikat.
H. KESIMPULAN
Prinsip dari uji lucas adalah mengidentifikasi jenis alkohol dengan
penambahan reagen lucas (HCl dan ZnCl2), dimana akan terjadi reaksi
subtitusi antara gugus OH pada alkohol dengan Cl pada reagen lucas
menghasilkan alkil klorida yang tidak larut dalam larutan, uji positif berupa
adanya kabut pada sampel. Pada uji lucaa menggunakan sampel
berupa metanol,etanol,isopropanol,fenol dan tetrabutanol menghasilkan data
berupa uji negatif pada metanol, etanol dan fenol. Sedangkan isopropanol
menghasilkan uji positif dimana menghasilkan 2 lapisan kabut dan sedangkan
pada tetrabutanol juga menghasilkan uji positif, langsung mengalami
perubahan tanpa harus dipanaskan.
DAFTAR PUSTAKA
Biswas, S., Mullick, K., Chen, S. Y., Gudz, A., Carr, D. M., Mendoza, C.,
Boza, A. M. A., & Suib, S. M. (2016). Facile Access to Versatilen
Functional Groups from Alcohol by Single Multifunctional Reusable
Catalyst. Physical Electronics. 1(2), 1-28.
Cui, Y., Lee, Y. H, dan Yang J. W, (2017). Impact of Carboxyl Groups in
Graphene Oxide on Chemoselective Alcohol Oxidation with Ultra-Low
Carbocatalyst Loading. SCIENTIFIC REFORTS. 7 (3146), 1-9.
Epinur. (2011). Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Universitas Jambi. Jambi.
Dodiy, F. (2020). Identifikasi Gugus Hidroksil dan Karbonil dalam
Senyawa Organik Pada Tanaman Daun Nanas. Sains Tech Innovation
Journal. 3(1), 49-53.
Puspitasari, L., Mareta, S., & Thalib, A. (2021). Karakterisasi Senyawa Kimia
Daun Mint (Mentha sp.) dengan Metode FTIR dan Kemometrik.
SainsTech Farma. 14(1), 5-11.
Wiley, J., & Soon. (2011). Introduction To Organic Chemistry. Pearson Education
Ltd. London.