Anda di halaman 1dari 16

Warta Kebun Raya Edisi Khusus 18 (2), November 2020

KEBUN RAYA MEGAWATI


SOEKARNOPUTRI: TRANSFORMASI
LAHAN PASCA TAMBANG MENJADI
KAWASAN KONSERVASI TUMBUHAN

Joko Ridho Witono1, Sri Wahyuni1, Hendra Helmanto1,


Sri Hartini1, Mustaid Siregar1, Ronald Kambey2
1
Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya – LIPI
2
UPTD Kebun Raya Megawati Soekarnoputri, Dinas Lingkungan Hidup,
Kabupaten Minahasa Tenggara

ABSTRACT Signage Gerbang Utama KR Megawati Soekarnoputri

New approach to modern botanic garden’s concept is to combine the role of ex situ and in situ conservations,
integration of scientific aspect, socio-economic and cultural of the community. This concept is expected to
be adopted by Megawati Soekarnoputri Botanic Gardens which has been built at the former gold mining area
operated by PT Newmont Minahasa Raya (PT. NMR). Land status of the botanic gardens is classified as a
special purpose forest area according to Forestry Ministerial Decree (SK.175/Menhut-II/2014) occupied a
total area of 221 ha. The garden is focused on conservation of lowland plants in the Wallacea region.
Development of the gardens to date including plant collection enrichment, and infrastructure construction,
and Southeast Minahasa Government’s commitment are presented in this paper.

PENDAHULUAN dan Pemerintah Daerah yang berkaitan


dengan konservasi tumbuhan. Berdasarkan
Isu kerusakan hutan dan ekosistem selalu Peraturan Presiden Nomor 93 Tahun 2011
bermuara pada tingginya laju kehilangan tentang Kebun Raya, LIPI melalui Pusat
keanekaragaman hayati di Indonesia. Sektor Konservasi Tumbuhan Kebun Raya bersama
pertambangan merupakan salah satu faktor dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan
penyebab kerusakan lingkungan hidup. Lebih Kementerian Dalam Negeri menjalin
dari 70% kerusakan lingkungan di Indonesia kerjasama dengan Pemerintah Daerah untuk
disebabkan oleh aktivitas pertambangan membangun Kebun Raya Daerah. Dalam
mineral dan batubara (Messwati, 2012). pelaksanaannya, rencana pengembangan
Sementara itu, minimnya luasan area kebun raya di Indonesia mengacu pada
konservasi dan tidak didukungnya program- konsep terrestrial ecoregion yang membagi
program yang terintegrasi antar berbagai wilayah Indonesia menjadi 47 ekoregion,
sektor semakin menghambat upaya termasuk di dalamnya ekoregion hutan hujan
pelestarian keanekaragaman hayati di pamah Sulawesi dan hutan hujan
Indonesia. Adanya sistem otonomi daerah pegunungan Sulawesi (Witono et al., 2012).
secara tidak langsung telah membatasi
kewenangan pemerintah pusat dalam Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi
mengembangkan upaya konservasi di daerah. Utara memiliki potensi unggulan berupa
lokasi bekas tambang emas PT. Newmont
Pembangunan Kebun Raya Daerah yang Minahasa Raya (PT. NMR) yang dijadikan
ditetapkan sebagai salah satu program sebagai kawasan percontohan rehabilitasi
prioritas nasional pada RPJMN tahun 2010- pasca tambang. Berdasarkan Peraturan
2014 dan 2015-2019 merupakan salah satu Menteri Kehutanan No. P.60/Menhut–
bentuk program yang mampu II/2009 tentang Pedoman Penilaian
mengintegrasikan program Pemerintah Pusat Keberhasilan Reklamasi Hutan yang dilakukan

88
Warta Kebun Raya Edisi Khusus 18 (2), November 2020

PT. NMR mendapatkan kriteria sukses SEJARAH


dengan nilai 93 (kategori baik minimal 80)
(Sugihartatmo et al., 2015. Sejalan dengan PT. Newmont Minahasa Raya (PT. NMR)
program pengembangan Kebun Raya Daerah, adalah perusahaan pertambangan emas yang
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara didirikan pada tahun 1984 dan telah
bersama-sama dengan PT. NMR dan Yayasan mengakhiri produksi emas/penghentian
Pembangunan Berkelanjutan Sulawesi Utara operasi tambang pada tahun 2004. Kawasan
(YPBSU) menginisiasi dibangunnya kebun eks tambang PT. NMR yang terletak di Resort
raya di kawasan itu. Pihak-pihak tersebut Pemangkuan Hutan Ratatotok telah
menyadari bahwa kebun raya merupakan direhabilitasi selama tahun 1996-2010 dan
sebuah konsep konservasi modern yang kini dipenuhi oleh beragam jenis tegakan
mampu memadukan peran konservasi secara yang membentuk ekosistem hutan sekunder
in situ maupun ex situ, keterpaduan aspek (Pollo, 2011). Sejak Januari 2011, PT. NMR
ilmiah dan sosio-ekonomi serta budaya di telah menyerahkan kembali areal pinjam
masyarakat, khususnya masyarakat di pakainya kepada Pemerintah RI (Witono et
Kabupaten Minahasa Tenggara. al., 2014).

Gambar 1. Salah satu spot kawasan penambangan (kiri) dan pasca penambangan (kanan) PT. Newmont
Minahasa Raya

Pengusulan kebun raya di lokasi eks PT. NMR Menteri Kehutanan untuk pemanfaatan
diawali oleh Bupati Minahasa Tenggara lahan eks tambang PT. NMR menjadi
selaku pengelola wilayah hutan sementara Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus
selama belum ada ijin pengelolaan pasca (KHDTK). Permohonan ini didukung oleh
serah terima kawasan melalui surat Nomor surat Menko Kesra Nomor
127b/BMT/VIII/2009 tanggal 4 Agustus 2009 B.148/MENKO/KESRA/IX/2013 pada tanggal
kepada Menteri Kehutanan. Selanjutnya, yang sama.
Bupati Minahasa Tenggara meminta
dukungan Menko Kesra selaku Ketua Dewan Dalam rangka mendapatkan dukungan dan
Pembina Yayasan Pembangunan bantuan teknis pengusulan dan substansi
Berkelanjutan Sulawesi Utara (YPBSU) perkebunrayaan, Menko Kesra mengirimkan
melalui surat Nomor 40/BMT/V/2013 tanggal surat kepada Kepala LIPI melalui surat Nomor
29 Mei 2013. Selain itu, Bupati Minahasa B.103/MENKO/KESRA/VI/2013 tanggal 27
Tenggara kembali mengirimkan surat Nomor Juni 2013. Berdasarkan surat balasan Kepala
44a/BMT/VI/2013 tanggal 7 Juli 2009 dan LIPI Nomor 3508/K/UM/VII/2013, LIPI sangat
surat Nomor 58/BMT/IX/2013 tanggal 10 mendukung rencana pembangunan kebun
September 2013 yang ditujukan kepada raya di eks tambang PT. NMR dan untuk

89
Warta Kebun Raya Edisi Khusus 18 (2), November 2020

selanjutnya dapat berkoordinasi langsung Dishut/2013 tanggal 29 November 2013.


dengan Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Hingga pada akhirnya, Menteri Kehutanan
Raya-LIPI. Tim Survei LIPI melakukan mengeluarkan SK.175/Menhut-II/2014
peninjauan lokasi dan berkoordinasi dengan tentang Penetapan KHDTK untuk Hutan
tim penyusun analisis pra disain Universitas Penelitian, Pengembangan dan Pendidikan
Sam Ratulangi tentang kelayakan lokasi Lingkungan dalam Bentuk Kebun Raya pada
sebagai calon kebun raya. Kemajuan Kawasan Hutan Produksi Terbatas di
pengusulan status KHDTK menunjukkan hasil Kabupaten Minahasa Tenggara Provinsi
yang nyata setelah Menteri Kehutanan Sulawesi Utara seluas ± 221 ha (Sugihartatmo
melalui Ditjen Planologi Kehutanan et al., 2015).
melakukan Ekspose Rencana Pembangunan
Kebun Raya di kawasan eks tambang PT. Ditetapkannya SK KHDTK oleh Menteri
NMR di kantor Kabupaten Minahasa Kehutanan merupakan titik tolak
Tenggara. Ekspose ini menghasilkan pembangunan kebun raya yang mencakup
kesepakatan bahwa proses pengusulan tahapan perencanaan, pembangunan, dan
KHDTK terus dilakukan dengan melengkapi pengelolaan. Langkah awal dari tahapan
persyaratan pengusulan. Ditjen Planologi proses tersebut adalah penyusunan
melakukan survei lokasi untuk mendapatkan masterplan yang diselesaikan pada
bahan analisis fungsi kawasan dan persiapan pertengahan tahun 2014. Berdasarkan
pengurusan pertimbangan teknis dan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2015,
rekomendasi pemerintah provinsi. kebun raya yang berlokasi di Kecamatan
Selanjutnya, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Ratatotok, Kabupaten Minahasa Tenggara
Sulawesi Utara mengeluarkan Pertimbangan diberi nama Kebun Raya Megawati
Teknis (Pertek) Nomor 522/731/KEH/2013 Soekarnoputri. Nama tersebut diberikan
tanggal 28 November 2013 tentang sebagai wujud apreasiasi masyarakat
Permohonan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Kabupaten Minahasa Tenggara kepada Ibu
Khusus (KHDTK) di kawasan eks tambang PT. Megawati Soekarnoputri (Presiden RI kelima)
NMR sebagai Kebun Raya. Selanjutnya terhadap komitmen beliau dalam
Gubernur Sulawesi Utara mengeluarkan mendukung program pembangunan kebun
Rekomendasi Nomor 522/4778/Sekr- raya di Indonesia.

a b c
Gambar 2. Proses inisiasi, administrasi, dan koordinasi pembangunan KR Megawati Soekarnoputri. (a)
inisiasi pembangunan KR Megawati Soekarnoputri yang dilakukan oleh Presdir PT. NMR dan
Kepala PKT Kebun Raya, LIPI (b) penandatanganan MoU antara Bupati Minahasa Tenggara dan
kepala LIPI pada 18 Mei 2015, (c) rapat koordinasi percepatan pembangunan yang dipimpin
oleh Bupati Minahasa Tenggara

90
Warta Kebun Raya Edisi Khusus 18 (2), November 2020

KONDISI LOKASI (ibukota Kabupaten Minahasa Tenggara).


Jarak tersebut dapat ditempuh dengan moda
Lokasi transportasi darat melalui jalan nasional
Kebun Raya Megawati Soekarnoputri terletak (Lingkar Selatan antara Manado-Tomohon
di Desa Ratatotok Satu, Kecamatan dan Lingkar Timur antara Belang-Ratatotok)
Ratatotok, Kabupaten Minahasa Tenggara. dan jalan provinsi (Tomohon-Ratahan)
Lokasi tersebut berjarak sekitar 115 km dari (Gambar 3) (Witono et al., 2014).
Manado dan sekitar 35 km dari Ratahan

Gambar 3. Lokasi KR Megawati Soekarnoputri

Iklim sekitarnya. Perbedaan kondisi iklim lokal juga


Menurut klasifikasi iklim Schmidt dan sering terjadi ketika di daerah bukit terjadi
Ferguson, lokasi KR Megawati Soekarnoputri hujan deras sementara di daerah bawah
memiliki tipe iklim B yaitu daerah basah justru panas terik, atau sebaliknya (Witono et
(Whitten et al., 1987). Kondisi iklim ini al., 2014).
diperkuat dengan data Kalangi et al. (2009)
bahwa curah hujan tahunan di lokasi tersebut Topografi
cukup tinggi yaitu 1.791 mm. Curah hujan Faktor topografi yang mempengaruhi
tertinggi terjadi pada bulan April dan penilaian kemampuan lahan adalah
terendah pada bulan September dengan kecuraman (kemiringan) lereng. Kriteria
jumlah rata-rata 13 hari hujan tiap bulannya. kemiringan lereng dapat digunakan dalam
Pada bulan April-Juni, kawasan Sulawesi pendugaan tingkat bahaya erosi lahan. Pada
bagian Timur Laut termasuk Minahasa kemiringan lereng >40%, upaya konservasi
Tenggara terpengaruh angin tenggara yang tanah dan air harus dilakukan untuk
basah dan membawa curah hujan yang tinggi mencegah tingkat kerusakan lahan. Lokasi KR
(Whitten et al., 1987). Adanya curah hujan Megawati Soekarnoputri memiliki bentuk
yang tinggi menyebabkan kelembaban udara topografi yang bervariasi dengan tingkat
di kawasan ini cukup tinggi (rata-rata 82,3% kemiringan lereng dari datar (0-5%) hingga
per bulan). Suhu udara berkisar antara 21- sangat curam (>45 %). Hal itu dapat terlihat
31,3ºC. Keadaan ini semakin menegaskan dari kondisi tapak yang berbukit-bukit dan
bahwa lokasi KR Megawati Soekarnoputri bergunung dengan titik tertinggi berada 430
memiliki tipologi iklim fluktuatif yang bersifat m dpl. dan terendah pada titik 32,5 m dpl.
anomali dari keumuman daerah di (Gambar 4). Kondisi tersebut menguntungkan

91
Warta Kebun Raya Edisi Khusus 18 (2), November 2020

bagi penataan taman dan pemilihan lokasi yang terisi genangan air, membentuk sebuah
untuk penempatan shelter dengan view kolam raksasa (Gambar 1). Beberapa cerukan
pemandangan yang baik. Bentang alam lokasi dengan genangan air potensial menjadi zona
yang terbentuk akibat dari aktivitas tambang, koleksi tumbuhan air dan sebagai pusat
seperti bukit-bukit dan cerukan bekas galian wisata air.

Gambar 4. Peta topografi KR Megawati Soekarnoputri

Hidrologi mesel pit, kolam eks penampungan PLS


Aspek hidrologi mencakup proses (pregnant liquid solution), kolam eks
pengolahan data curah hujan, data luas dan penampungan RLS (recycled liquid solution),
bentuk daerah pengaliran (catchment area), kolam eks SWP (storm water pond), dan
data kemiringan lahan/beda tinggi, dan data kolam Sediment Pond. Zona-zona genangan
tata guna lahan. Kawasan KR Megawati air ini menjadi titik-titik outlet utama untuk
Soekarnoputri merupakan bagian dari dua jalur drainase di dalam kawasan (Witono et
DAS, yaitu DAS Ratatotok sebesar 20% dari al., 2014).
seluruh wilayah dan DAS Buyat di bagian
selatan sebesar 80% (Sembel et al., 2013). Keanekaragaman Hayati
Ekosistem hutan yang ada di bagian atas Sulawesi merupakan kawasan Wallacea yang
kawasan ini merupakan daerah penyangga memiliki jenis-jenis tumbuhan dan satwa
yang mengatur ketersediaan air bagi kawasan yang sangat berbeda dengan daerah lainnya.
di bawahnya. Pola drainase yang terbentuk Sebagai contoh hutan pamah yang dominan
pada kawasan studi sangat terkait dengan di Sulawesi hanya memiliki enam jenis pohon
kondisi topografi dan pola artifisial bekas dari suku Dipterocarpaceae, sangat berbeda
aktivitas tambang. Keberadaan sejumlah jika dibandingkan dengan Sumatra yang
water catchment area sangat berjumlah 267 jenis dan Kalimantan 106
menguntungkan bagi konsep pengembangan jenis. Jenis endemik Sulawesi dari suku
kebun raya ke depan. Beberapa spot berupa Dipterocarpaceae adalah Hopea celebica
badan air artifisial antara lain danau eks Burck dan Vatica flavovirens Slooten. Jenis

92
Warta Kebun Raya Edisi Khusus 18 (2), November 2020

pohon yang terkenal dan melimpah di VISI DAN MISI


Sulawesi adalah Diospyros spp. Sementara
itu, keragaman satwa terutama hewan Sejalan dengan strategi pembangunan kebun
menyusui di Sulawesi juga tercatat paling raya di Indonesia yang menegaskan bahwa
khas di Indonesia (Whitten et al., 1987). setiap Kebun Raya Daerah harus memiliki visi
Sebanyak 127 hewan menyusui yang ada di yang spesifik sesuai dengan keunggulan
Sulawesi, 67% di antaranya adalah jenis komparatif yang dimiliki, maka visi KR
endemik. Prosentase keragaman jenis burung Megawati Soekarnoputri adalah ‘Menjadi
Sulawesi (31%) hanya kalah dari Papua (52%) kebun raya terkemuka di dunia dalam bidang
dan Maluku (33%) dari total jenis yang ada di konservasi tumbuhan pamah kawasan
seluruh Indonesia. Wallacea untuk pemanfaatan yang
berkelanjutan’. Dalam rangka mencapai visi
Menurut Sembel et al. (2013), terdapat 66 tersebut, maka misi yang dijalankan adalah
jenis tumbuhan hasil revegetasi di KR sebagai berikut:
Megawati Soekarnoputri. Jenis-jenis 1. Memperkuat landasan ilmiah dalam
tumbuhan utama yang menutupi lahan-lahan pengelolaan koleksi tumbuhan;
yang telah direklamasi adalah jati (Tectona 2. Mengembangkan model pengelolaan
grandis L.f.), nantu (Palaquium obtusifolium tumbuhan secara ex situ dalam
Burck), kayu manis (Cinnamomum burmanni bentuk kebun raya;
(Nees & T.Nees) Blume), sengon 3. Mengembangkan penelitian di bidang
(Paraserianthes falcataria (L.) I.C.Nielsen), konservasi tumbuhan sesuai dengan
mahoni (Swietenia macrophylla King), jabon tema yang telah ditetapkan;
merah (Neolamarckia macrophylla (Roxb.) 4. Mengembangkan pendidikan
Bosser), linggua (Pterocarpus indicus Willd.), lingkungan untuk meningkatkan
ketapang air (Terminalia catappa L.), serta kesadaran masyarakat;
berbagai jenis tumbuhan perdu dan 5. Menyediakan sarana wisata yang
rerumputan. sehat, nyaman, dan bernilai edukatif;
6. Memberikan dampak terhadap
Berdasarkan hasil survei lapangan, selain peningkatan kualitas lingkungan
jenis-jenis pohon reklamasi seperti yang sekitar kebun raya, yang meliputi
disebutkan di atas, juga ditemukan jenis-jenis aspek tata air, keanekaragaman
pohon yang merupakan tumbuhan asli di hayati, penyerapan karbon, dan
kawasan KR Megawati Soekarnoputri, seperti keindahan lansekap, serta dampak
kenanga (Cananga odorata (Lam.) Hook.f. & sosial ekonomi;
Thomson), kenari (Canarium asperum Benth. 7. Memperkuat jaringan kerjasama
dan C. hirsutum Willd.), rao (Dracontomelon dengan kebun raya dan lembaga
dao (Blanco) Merr. & Rolfe), kayu hitam konservasi lain di dalam maupun luar
(Diospyros korthalsiana Hiern), dan kayu negeri;
telor (Alstonia scholaris (L.) R. Br.). Kegiatan 8. Memperkuat sistem kelembagaan.
reklamasi yang dilakukan sejak tahun 1996 (Witono et al., 2014).
telah berjalan sangat baik, terlihat dari
tegakan-tegakan pohon yang sudah mulai
membentuk kawasan hutan kembali (Witono
et al., 2014).

93
Warta Kebun Raya Edisi Khusus 18 (2), November 2020

TEMA DAN IKON Kegiatan perencanaan pembangunan KR


Megawati Soekarnoputri dilakukan segera
Berdasarkan karakteristik lingkungan, setelah dikeluarkannya SK Menteri
geologi, tumbuhan lokal yang dominan dan Kehutanan No. 175/Menhut-II/2014 tentang
sosial budaya masyarakat di Kabupaten Penetapan KHDTK untuk Hutan Penelitian,
Minahasa Tenggara, maka tema koleksi Pengembangan dan Pendidikan Lingkungan
tumbuhan di KR Megawati Soekarnoputri dalam Bentuk Kebun Raya pada Kawasan
adalah “konservasi tumbuhan pamah Hutan Produksi Terbatas di Kabupaten
kawasan Wallacea”. Ikon tumbuhan yang Minahasa Tenggara Provinsi Sulawesi Utara
dipilih adalah “leilem” (Clerodendrum seluas ± 221 ha. Output dari tahap
minahassae Teijsm. & Binn.), karena perencanaan adalah masterplan/rencana
tumbuhan tersebut merupakan jenis induk pembangunan KR Megawati
tumbuhan lokal, memiliki nilai ekonomi, dan Soekarnoputri. Penyusunan masterplan
dimanfaatkan secara lokal oleh masyarakat. dilakukan oleh tim dari LIPI dan Universitas
C. minahasae tumbuh sebagai tanaman liar Sam Ratulangi, Manado dan didanai oleh
(tidak dibudidayakan). Yayasan Pembangunan Berkelanjutan
Sulawesi Utara (YPBSU). Masterplan
Penduduk asli Minahasa dan Manado, merupakan pedoman bagi pembangunan
Sulawesi Utara memanfaatkan tumbuhan kebun raya dalam jangka pendek, menengah
tersebut sebagai bumbu dalam makanan. dan panjang. Masterplan KR Megawati
Daun “leilem” telah lama digunakan sebagai Soekarnoputri terdiri atas 4 zona, yaitu; zona
sayuran dan bumbu kuliner dalam berbagai penerima, pengelola, rekreasi/wisata, dan
jenis resep daging. Selain itu, daun “leilem” koleksi (Gambar 5).
dipercaya mengandung antioksidan alami
yang berfungsi mencegah efek negatif lemak 2. Pelaksanaan pembangunan
hewani (Kairupan et al., 2019). Secara Pelaksanaan pembangunan KR Megawati
tradisional jenis ini telah digunakan sebagai mencakup 3 kegiatan utama, yaitu:
obat dan telah menunjukkan adanya a. Penataan kawasan kebun raya
kandungan senyawa polifenol yang Kebun Raya di Indonesia terdiri atas minimal
berpotensi memiliki aktivitas antioksidan 3 zona, yaitu: (1) zona penerima paling
(Emor, 2006). Jenis ini memiliki ciri-ciri kurang meliputi gerbang utama, loket, pusat
sebagai berikut: perdu atau pohon kecil, informasi, dan fasilitas penunjang untuk
tinggi hingga 4,5 m, berbunga sepanjang pengunjung; (2) zona pengelola paling kurang
tahun. Daun bundar telur, hijau tua dan meliputi kantor pengelola, pembibitan, dan
mengkilat. Bunga berwarna putih berbentuk sarana penelitian; dan (3) zona koleksi paling
tabung yang tersusun dalam kelompok, kurang meliputi petak-petak koleksi
kelopak bunga menjadi sukulen dan tumbuhan yang ditentukan berdasarkan pola
berwarna merah setelah bunga mekar, buah klasifikasi taksonomi, bioregion, tematik,
berwarna biru-ungu tua (Witono et al., 2014). atau kombinasi dari pola-pola tersebut
(Peraturan Presiden Nomor 93 tahun 2011).
PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN Berdasarkan masterplan, KR Megawati
Soekarnoputri terdiri atas 4 zona, yaitu 3
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 93 zona seperti tersebut di atas dan zona
tahun 2011 pasal 1 butir (2) dan pasal 6, rekreasi/wisata (Gambar 5). Zona rekreasi
pembangunan kebun raya di Indonesia dimaksudkan sebagai meeting point dan
dilaksanakan dalam 3 tahap, yaitu: sarana bagi pengunjung untuk menikmati
1. Perencanaan keindahan panorama dan koleksi dengan
menambahkan unsur edukasi, seperti

94
Warta Kebun Raya Edisi Khusus 18 (2), November 2020

museum tambang emas. Museum ini Dalam perkembangannya, masterplan KR


dibangun sebagai memorabilita bagi Megawati Soekarnoputri dapat direvisi untuk
pengunjung bahwa sebelumnya kawasan KR menyesuaikan dinamika dan kebutuhan
Megawati Soekarnoputri merupakan masyarakat dan pengelola, terutama yang
kawasan pertambangan emas yang dilakukan berkaitan dengan pelaksanaan 5 fungsi kebun
oleh PT. Newmont Minahasa Raya, raya. Penataan kawasan sangat terkait
direklamasi, dan dibangun sebagai pusat dengan pengembangan koleksi dan
konservasi tumbuhan ex situ dalam bentuk pembangunan infrastruktur, karena
kebun raya. keduanya merupakan aspek terpenting
dalam pembangunan kebun raya dan harus
dilaksanakan secara selaras.

KETERANGAN:
ZONA PENERIMA
(1) gerbang, (2) main signage, (3) boulevard, (4) parkir
pengunjung, (5) meeting point, (6) gedung pusat
informasi pengunjung, (7) gedung serbaguna, (8) event
place, (9) restaurant dan garden shop, (10) pos jaga
ZONA PENGELOLA
(11) pembibitan dan reintroduksi, (12) laboratorium,
(13) rumah kaca, (14) gedung herbarium dan bank biji,
(15) gedung pengelola, (16) area parkir pengelola, (17)
rumah dinas pimpinan, (18) mess karyawan, (19) guest
house, (20) cottage, (21) perpustakaan dan gedung
diklat, (22) pengolahan kompos, (23) bengkel, gudang,
ruang staf, dan garasi
ZONA REKREASI
(24) museum tambang emas, (25) amphitheater, (26)
menara pandang, (27) lawn (hamparan rumput)
ZONA KOLEKSI
Pola tematik: (28) tumbuhan pamah Wallacea, (29)
tumbuhan reklamasi, (30) fitoremediasi, (31) palem,
(32) tumbuhan air, (33) tumbuhan buah, (34) anggrek –
orchidarium, (35) tumbuhan obat,
Pola klasifikasi taksonomi: (36) tumbuhan paku-pakuan,
(37) tumbuhan monokotil, (38) tumbuhan dikotil, (39)
tumbuhan gymnospermae,
In situ: (40) messel pit, (41) hutan sekunder

Gambar 5. Grafik capaian kegiatan pembangunan Kebun Raya Daerah selama 2012-2019

b. Pengembangan koleksi tumbuhan jenis (Witono et al., 2014). Beberapa contoh


Sebagian besar kawasan KR Megawati koleksi spontan di KR Megawati
Soekarnoputri merupakan hasil reklamasi, Soekarnoputri adalah Dracontomelon dao
namun demikian ada beberapa kawasan yang (Blanco) Merr. & Rolfe (Anacardiaceae),
termasuk hutan sekunder (Gambar 5). Jenis- Alstonia spectabilis R.Br. (Apocynaceae),
jenis tumbuhan asli dan tumbuhan introduksi Trema orientale (L.) Blume (Cannabaceae),
yang telah beradaptasi dengan baik pada Garuga floribunda Decne., Canarium
beberapa spot hutan sekunder diberi label hirsutum Willd. (Burseraceae), Peltophorum
dan ditetapkan menjadi koleksi spontan. pterocarpum (DC.) Backer ex K.Heyne, Intsia
Tumbuhan yang ditetapkan sebagai koleksi bijuga (Colebr.) Kuntze (Fabaceae), Ficus
spontan berjumlah 130 nomor yang celebensis Corner, Ficus sp. (Moraceae),
termasuk dalam 32 suku, 60 marga, dan 89 Gynochthodes jackiana (Korth.) Razafim. &

95
Warta Kebun Raya Edisi Khusus 18 (2), November 2020

B.Bremer, Uncaria sinensis (Oliv.) Havil. survei lapangan dalam penyusunan


(Rubiaceae) (Gambar 6). Pemberian label masterplan.
koleksi spontan dilakukan bersamaan dengan

Dracontomelon dao Alstonia spectabilis Trema orientale

Garuga floribunda Canarium hirsutum Peltophorum pterocarpum Intsia bijuga

Ficus celebensis Ficus sp. Gynochthodes jackiana Uncaria sinensis


Gambar 6. Beberapa jenis koleksi spontan di KR Megawati Soekarnoputri

Pengembangan koleksi dilakukan melalui pembibitan sementara yang berlokasi di


kegiatan eksplorasi tumbuhan di dalam kompleks perkantoran Kecamatan Ratatotok
maupun di sekitar kawasan KR Megawati (Gambar 7). Koleksi tersebut akan segera
Soekarnoputri yang memiliki karakteristik dipindahkan ke lokasi pembibitan setelah
habitat yang sama. Hingga kini, eksplorasi fasilitas pembibitan yang dibangun oleh
telah dilakukan sebanyak 2 kali pada tahun Kementerian PUPR dapat difungsikan secara
2017 (Tabel 1). Koleksi tumbuhan hasil optimal dan memiliki SDM pengelola yang
eksplorasi tersebut masih dipelihara di memadai.

96
Warta Kebun Raya Edisi Khusus 18 (2), November 2020

Tabel 1. Koleksi tumbuhan di KR Megawati Soekarnoputri yang dihasilkan melalui kegiatan eksplorasi
Waktu
No. Pelaksana Lokasi Hasil Eksplorasi
Pelaksanaan
1. 26 Juli-14 Agustus Mustaid Siregar, Kec. Kotabunan, Kab. Koleksi tumbuhan: 1106 spesimen,
2017 Hendra Helmanto, Bolaang Mongondow 49 jenis, 85 marga, 43 suku (85
Sri Ulie Timur, dan Kec. nomor teridentifikasi tingkat marga
Rakhmawati Ratatotok, Kab. dan 4 nomor belum teridentifikasi)
Minahasa Tenggara, Koleksi anggrek: 186 spesimen, 26
Sulawesi Utara jenis, 33 marga (45 nomor
teridentifikasi tingkat marga)
2. 18-19 November Nizzar Fachry Kebun masyarakat 23 spesimen, 4 jenis, 9 marga, 12
2017 Pradana, Zulkifli dan kawasan KR masih sp
Nurdin Megawati

Gambar 7. Sarana pembibitan sementara dan koleksi tumbuhan hasil eksplorasi di kompleks perkantoran
Kecamatan Ratatotok
c. Pembangunan infrastruktur pendukung disusun tahun 2017 melalui skema anggaran
Review masterplan dan penyusunan DED Dinas Lingkungan Hidup, Kabupaten
(detail engineering design) infrastruktur KR Minahasa Tenggara. Pembangunan
Megawati Soekarnoputri dilakukan pada inftrastruktur dilakukan sesuai dengan hasil
tahun 2016 melalui skema penganggaran dari review masterplan mulai tahun 2018 sampai
Kementerian PUPR. Infrastruktur yang sekarang.
dimaksudkan dalam konteks ini adalah
sumber daya air, jalan, bangunan gedung, Jenis infrastruktur yang dibangun, sumber
drainase, air bersih, dan air limbah. pendanaan, dan dokumentasi hasil kegiatan
Selanjutnya penyusunan dokumen AMDAL dapat dilihat pada Tabel 2 dan Gambar 8.
(Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)
Tabel 2. Infrastruktur terbangun di KR Megawati adalah sebagai berikut:
No. Tahun Infrastruktur Terbangun Sumber dana
1. 2017 Sarana pembibitan sementara di kompleks perkantoran LIPI
Kecamatan Ratatotok
2. 2018 Kantor pengelola, pintu gerbang utama, dan pintu Kementerian PUPR
gerbang sekunder
Perkerasan dan pengaspalan jalan menuju kawasan KR Pemerintah Kabupaten
Minahasa Tenggara
3. 2019 Gerbang sekunder, bangunan paranet pembibitan, kantor Kementerian PUPR
pembibitan, toilet, pengolahan sampah, dan taman
Perkerasan jalan utama dalam kawasan KR Pemerintah Kabupaten
Minahasa Tenggara
4. 2020 Pembangunan pagar kawasan Kementerian PUPR
Pengaspalan jalan utama dalam kawasan KR Pemerintah Kabupaten
Minahasa Tenggara

97
Warta Kebun Raya Edisi Khusus 18 (2), November 2020

Gerbang utama KR Megawati Soekarnoputri Signage gerbang utama Patung burung manguni (ikon
Kabupaten Minahasa Tenggara)

Kantor pengelola Akses menuju kantor pengelola Perkerasan jalan menuju


kawasan KR Megawati Soekarnoputri

Perkerasan jalan dalam kawasan Sarana pembibitan beserta fasilitas Pemanfaatan sarana pembibitan dalam
KR Megawati Soekarnoputri pendukung peringatan Hari Bhakti Kementerian PUPR
Gambar 8. Insfastruktur terbangun di KR Megawati Soekarnoputri

Kelembagaan orang, yaitu 1 staf ASN dan 1 staf honorer.


KR Megawati dikelola oleh UPTD Kebun Raya Jumlah tersebut belum memadai untuk
Megawati Soekarnoputri, Dinas Lingkungan mengelola kebun raya seluas 221 ha,
Hidup yang ditetapkan berdasarkan sehingga Pemerintah Kabupaten Minahasa
Peraturan Bupati Minahasa Tenggara Nomor Tenggara diharapkan meningkatkan
55 tahun 2017 tanggal 29 Desember 2017. KR komitmen dalam rangka pengelolaan KR
Megawati Soekarnoputri dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri. Berdasarkan
Kepala UPTD (eselon IVa) yang dibantu oleh komunikasi antara Bupati Minahasa Tenggara
Kepala Subbagian Tata Usaha (eselon IVb) dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup
dan kelompok jabatan fungsional (Gambar 9). pengelola KR Megawati Soekarnoputri,
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara. diharapkan kebun raya ini dapat dilaunching
Saat ini, sumber daya pengelola terdiri atas 2 pada tahun 2021.

98
Warta Kebun Raya Edisi Khusus 18 (2), November 2020

Gambar 9. Struktur organisasi UPTD KR Megawati Soekarnoputri

3. Pengelolaan kementerian/lembaga lain sesuai dengan


Komitmen Pemerintah Kabupaten Minahasa peraturan perundangan yang berlaku
Tenggara sangat diperlukan agar pengelolaan hendaknya lebih ditingkatkan. Pada masa
dilaksanakan secara optimal, khususnya mendatang, pengelola KR Megawati
peningkatan kuantitas dan kualitas SDM Soekarnoputri diharapkan lebih proaktif
pengelola dan peningkatan anggaran untuk mendapat dana pembangunan
pemeliharaan. Menurut Ermanovida et al. infrastruktur dan pengkayaan koleksi dari
(2019), sumber daya terdiri atas sumber daya swasta, sehingga ketergantungan dana
manusia, keuangan, dan infrastruktur. pembangunan dari APBN maupun APBD
Peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM dapat dikurangi.
pengelola kebun raya dapat dilakukan
melalui pendidikan formal dan pelatihan di PELAKSANAAN 5 FUNGSI KEBUN
kebun raya lain yang telah maju. Idealnya RAYA
kebun raya dapat menjadi "garden earth",
yang dirancang dan dikelola secara harmonis Kebun Raya di Indonesia, termasuk KR
dengan lingkungan, baik lingkungan buatan Megawati Soekarnoputri dibangun untuk
maupun alami, untuk menciptakan lanskap menjalankan 5 fungsi kebun raya, yaitu:
yang indah, sehat, dan bermanfaat bagi 1. Konservasi tumbuhan
manusia dan organisme lain (Cannon & Kua, Dalam konteks kebun raya, fungsi konservasi
2017). tumbuhan diarahkan pada pelestarian
keanekaragaman jenis tumbuhan di luar
Perda (Peraturan Daerah) No. 3 Tahun 2015 habitatnya dan kajian fungsi tumbuhan untuk
tentang Kebun Raya Megawati Soekarnoputri pemanfaatan yang berkelanjutan (Hendrian
di Ratatotok telah ditetapkan oleh Bupati dan & Witono, 2015). Koleksi tumbuhan spontan
DPRD Kabupaten Minahasa Tenggara pada sebanyak 130 nomor telah ditetapkan.
tanggal 30 April 2015. Perda sangat Sarana pembibitan yang dibangun pada
diperlukan untuk menjamin kepastian hukum tahun 2019 diharapkan dapat mulai
dan kelancaran pelaksanaan pembangunan difungsikan penggunaannya pada tahun
2020. Selanjutnya koleksi hasil eksplorasi
Jaringan komunikasi dan kerjasama antara tahun 2017 dapat segera ditanam di
pengelola KR Megawati Soekarnoputri yang lapangan sebagai koleksi sesuai dengan
lebih intensif dengan LIPI sebagai pembina zonasinya pada tahun 2021.
dan pengawas teknis pembangunan kebun
raya, Kementerian PUPR terkait dukungan Koleksi dan perbanyakan tumbuhan eksisting
pembangunan infrastruktur, Kementerian yang asli di hutan sekunder dalam kawasan
Pariwisata terkait pengembangan fungsi dan sekitar kawasan KR Megawati
wisata dan pembinaan SDM pengelola, dan Soekarnoputri perlu diprioritaskan untuk

99
Warta Kebun Raya Edisi Khusus 18 (2), November 2020

memperkaya koleksi. Selain untuk tujuan Beberapa jenis tumbuhan asli yang memiliki
koleksi kebun raya, perbanyakan tanaman potensi sebagai tanaman hias antara lain:
berpotensi hias yang ada dalam kawasan Begonia isoptera, Homalomena cordata,
perlu dilakukan untuk membangun taman Nervilia concolor, dan Aglaonema sp.
koleksi tematik maupun taman estetika. (Gambar 10).

Begonia isoptera Nervillia concolor Homalomena cordata Aglaonema sp.


Gambar 10. Jenis tumbuhan dalam kawasan yang berpotensi sebagai tanaman hias

Kebun raya yang modern tidak dapat diukur termasuk dalam wilayah Wallacea yang kaya
hanya dalam hal pengumpulan koleksi dan akan keragaman jenis tumbuhan yang khas
tampilan, tetapi yang lebih penting adalah dan berbeda dengan daerah lain, namun
kontribusi terhadap konservasi jenis dan upaya penggalian potensi jenis tumbuhan di
pemulihan habitat di alam. Dengan demikian, Indonesia masih sangat terbatas, termasuk di
akan ada kebutuhan berkelanjutan untuk kawasan Wallacea. KR Megawati
kegiatan ex situ yang secara langsung Soekarnoputri seluas 221 ha diharapkan
mendukung konservasi in situ melalui dapat menampung beragam jenis tumbuhan
manajemen habitat, manajemen pemulihan dan sebagai pusat penelitian jenis tumbuhan
populasi hidupan liar, dan manajemen kawasan Wallacea untuk tipe ekoregion
keanekaragaman di lanskap alami yang pamah kawasan Wallacea.
semakin didominasi oleh manusia (Havens et
al., 2006). Sarana dan prasarana pendukung kebun raya
untuk menjadi pusat penelitian tumbuhan
2. Penelitian kawasan Wallacea harus mendapatkan
Penelitian mencakup kegiatan melaksanakan prioritas, seperti pembibitan, bank biji,
dan memfasilitasi berbagai aktivitas herbarium, dan rumah kaca yang
penelitian dan pengembangan di bidang representatif. Potensi unggulan penting KR
botani, konservasi, budidaya, dan Megawati Soekarnoputri adalah menjadi
pengembangan potensi pendayagunaan model pengelolaan kawasan reklamasi
tumbuhan (Hendrian & Witono, 2015). Pada tambang emas untuk konservasi tumbuhan.
era global dan tuntutan inovasi yang semakin Penggalian potensi tumbuhan terkait upaya
tinggi, konservasi tidak hanya mencakup reklamasi lahan eks tambang emas adalah
aktivitas penyelamatan dan pemeliharaan fitoremediasi, yaitu potensi tumbuhan dalam
saja, tetapi harus diikuti dengan menyerap logam berat seperti arsenik (As)
pemanfaatan secara berkelanjutan. dan air raksa (Hg). Demplot-demplot dapat
dibangun sebagai sarana utama untuk
Kebun raya merupakan pusat penelitian penelitian skala lapangan jenis-jenis
botani yang telah diakui eksistensinya. fitoremediasi (Witono et al., 2014).
Berbagai penemuan baru lahir dari
kegiatan‐kegiatan penelitian yang dilakukan Dalam implementasi kegiatan penelitian, KR
di kebun raya. Provinsi Sulawesi Utara Megawati Soekarnoputri diharapkan

100
Warta Kebun Raya Edisi Khusus 18 (2), November 2020

menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi, memahami dan mengkomunikasikan dampak
seperti Universitas dan lembaga Sam yang lebih luas dari tumbuhan dalam
Ratulangi, Universitas Negeri Manado, dan peningkatan kualitas lingkungan yang lebih
lembaga penelitian lain baik lembaga baik dan berbudaya (Dunn, 2017).
pemerintah maupun swasta. Idealnya kerja
sama tersebut dituangkan dalam bentuk 4. Wisata
Perjanjian Kerja Sama formal secara Keberadaan KR Megawati Soekarnoputri
berkelanjutan. belum dimanfaatkan oleh masyarakat
Kabupaten Minahasa Tenggara dan
3. Pendidikan wisatawan sebagai destinasi wisata. Hal ini
Fungsi pendidikan dilakukan melalui disebabkan karena aksesibilitas yang kurang
penyediaan paket-paket informasi untuk baik dan fasilitas wisata yang belum
meningkatkan pengetahuan di bidang botani, memadai. Komitmen Pemerintah Daerah
konservasi lingkungan, dan pendayagunaan cukup tinggi dalam 2 tahun terakhir (2019-
tumbuhan, serta untuk merangsang tumbuh 2020), yaitu dengan adanya pembangunan
kembangnya kesadaran, kepedulian, jalan akses menuju dan di dalam kawasan KR
tanggung-jawab dan komitmen masyarakat Megawati Soekarnoputri. Diharapkan fungsi
luas terhadap konservasi lingkungan dan wisata mulai berkembang pada tahun 2021.
kelestarian lingkungan (Hendrian & Witono, Fungsi wisata di KR Megawati Soekarnoputri
2015). Kegiatan pendidikan di kebun raya diarahkan pada penyediaan sarana wisata
dapat diselenggarakan bagi siswa play group, yang nyaman, sehat, dan bernilai ilmiah
taman kanak‐kanak, sekolah dasar, sekolah (Hendrian & Witono, 2015).
menengah, mahasiswa, hingga akademisi
(guru, dosen, dan peneliti). Berbagai kegiatan 5. Jasa Lingkungan
pendidikan yang dapat dilakukan antara lain: Jasa lingkungan yaitu memberikan dampak
(1) wisata flora yang mengedepankan konsep terhadap peningkatan kualitas lingkungan
bermain sambil belajar. Konsep ini dapat sekitar kawasan yang setidaknya meliputi
diaplikasikan bagi siswa play group hingga aspek tata air, keanekaragaman hayati,
sekolah menengah. (2) pendidikan botani penyerapan karbon, keindahan lanskap, serta
yang mencakup aspek taksonomi, ekologi, dampak sosial ekonomi (Hendrian & Witono,
fisiologi, dan silvikultur yang diperuntukkan 2015). Fungsi ini akan berkembang ketika
bagi siswa sekolah menengah, mahasiswa, penataan zona koleksi sudah
dan akademisi. Pendidikan di Kebun Raya diimplementasikan. Berdasarkan masterplan
dilakukan dengan kombinasi metode teori di KR Megawati Soekarnoputri, koleksi
ruangan/laboratorium dan lapangan (kebun), tumbuhan akan ditata dengan pola tematik
magang, dan penelitian di bawah bimbingan dan klasifikasi taksonomi. Penyusunan DED
staf peneliti kebun raya. taman koleksi tematik sudah dilakukan tahun
2016, dan diharapkan mulai dapat
Penguatan fungsi pendidikan bagi diimplementasikan pembangunannya pada
pengunjung dan masyarakat di sekitar kebun tahun 2021.
raya perlu diperkuat. Untuk menjaga
integritas kehidupan tumbuhan, kebun raya KENDALA
harus mengubah persepsi dari hanya
mempertimbangkan dampak perubahan Kendala utama dalam pembangunan KR
lingkungan pada tumbuhan dalam konteks Megawati Soekarnoputri adalah adanya
strategi konservasi tumbuhan global dan keterbatasan sumber daya pengelola KR
Konvensi Keanekaragaman Hayati, menjadi Megawati Soekarnoputri, anggaran
kebun raya yang lebih proaktif dalam pemeliharaan, dan adanya konflik dengan

101
Warta Kebun Raya Edisi Khusus 18 (2), November 2020

masyarakat yang melakukan penambangan Anthropocene. Plant Diversity 39: 331-


emas tanpa ijin (PETI) di dalam kawasan KR 337.https://doi.org/10.1016/j.pld.201
Megawati Soekarnoputri. Dalam beberapa 7.11.003.
bulan terakhir, Bupati Minahasa Tenggara Dunn, C.P. 2017. biological and cultural
beserta jajarannya telah melakukan tindakan diversity in the context of botanic
tegas terhadap pelaku PETI. Diharapkan garden conservation strategies. Plant
moment ini menjadi langkah awal Diversity 39: 396-401.
meningkatnya komitmen Pemerintah https://doi.org/10.1016/j.pld.2017.10
Kabupaten Minahasa Tenggara. .003.
Emor, N. 2006. Isolasi dan Uji Aktivitas
PENUTUP Antioksidan Ekstrak Daun Leilem
(Clerodendrum minahassae) Manado,
Pembangunan KR Megawati Soekarnoputri Indonesia: Sam Ratulangi.
merupakan langkah nyata dalam Ermanovida, Khairunnisyah, T., and Hapsari,
penyelamatan keanekaragaman hayati D. 2020. The implementation of
khususnya di Kabupaten Minahasa Tenggara. Regional Regulation Number 7 of
Selama kurun waktu 6 tahun perjalanan 2016 on Organizing Sriwijaya
pembangunan KR Megawati Soekarnoputri Botanical Garden in Ogan Ilir Regency.
mengalami kemajuan yang cukup baik dalam Advances in Economics, Business and
pembangunan infrastruktur. Dengan Management Research 125: 201-208.
tersedianya infratruktur yang mendukung Havens, K., Vitt, P., Maunder, M., Guerrant
tersebut diharapkan fungsi-fungsi kebun raya E.O.J.R., and Dixon, K. 2006. ex situ
dapat berjalan dengan lebih baik. Capaian KR plant conservation and beyond.
Megawati Soekarnoputri ini merupakan hasil BioScience 56(6): 525-531.
sinergi kerja sama dari berbagai pihak antara Hendrian, R. dan Witono, J.R. 2015.
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara Pengantar perkebunrayaan. dalam.
dengan para stakeholder, LIPI, Kementerian Hadiah, J.T., Putri, W.U., Witono, J.R.
PUPR, Kementerian Dalam Negeri, dan PT. dan Hendrian, R. Modul pendidikan
MNR. Kegiatan yang akan dilakukan dan pelatihan perkebunrayaan kelas
selanjutnya adalah persiapan untuk menuju manajemen. Pusat Konservasi
launching KR Megawati Soekarnoputri yang Tumbuhan Kebun Raya-LIPI. Bogor.
ditargetkan pada tahun 2021. Hal yang paling Kairupan, C.F., Mantiri, F.R., dan Rumende,
penting untuk dilakukan selanjutnya adalah R.R.H. 2019. Phytochemical Screening
pelaksanaan 5 fungsi kebun raya, yaitu and antioxidant activity of ethanol
konservasi, penelitian, pendidikan, wisata, extract of Leilem (Clerodendrum
dan jasa lingkungan. Diharapkan dengan minahassae Teijsm. & Binn) as an
berjalannya fungsi-fungsi tersebut akan Anti-hyperlipidemic and anti-
memberikan manfaat tidak hanya bagi atherosclerotic agent. IOP Conf.
kegiatan konservasi tumbuhan tetapi bagi Series: Earth and Environmental
masyarakat luas dengan meningkatkanya Science 217: 1-7 doi:10.1088/1755-
kegiatan ekonomi di sekitar lokasi KR 1315/217/1/012016.
Megawati Soekarnoputri Kalangi, J.I., Rombang, J., dan Pollo, H.N.
2009. Analisis hidrologi dan modeling
DAFTAR PUSTAKA pada area diversion drain PT. NMR
dan Pada Sungai Ratatotok. Fakultas
Cannon, C.H. and Kua, C.S. 2017. Botanic Pertanian, Universitas Sam Ratulangi.
gardens should lead the way to create Manado.
a “Garden Earth” in the

102
Warta Kebun Raya Edisi Khusus 18 (2), November 2020

Messwati, E.D. 2012. KOMPAS Retrieved Sugihartatmo, Maesuroh, D.M.H., Mantiri,


from 70 persen kerusakan lingkungan Witono, J.R., Purnomo, D.W.,
akibat operasi tambang: Mamonto, P., Siregar, M., Hasibuan,
http://regional.kompas.com/Septemb P., dan Hadi, A. 2015. Kebun Raya
er 28. Megawati Soekarnoputri: Perjalanan
Peraturan Bupati Minahasa Tenggara Nomor menuju terwujudnya Kebun Raya dari
Tahun 2017 tentang Struktur Lahan Bekas Tambang Emas di
organisasi UPTD Kebun Raya Ratatotok, Minahasa Tenggara.
Megawati Soekarnoputri, Kabupaten Yayasan Pembangunan Berkelanjutan
Minahasa Tenggara. Sulawesi Utara (YPBSU), Jakarta-
Peraturan Daerah Kabupaten Minahasa Manado.
Tenggara Nomor 3 Tahun 2014 Whitten, A.J., Mustafa, M., and Henderson,
tentang Kebun Raya Megawati G.S. 1987. The Ecology of Sulawesi
Soekarnoputri di Ratatotok. Perda (Celebes). Gadjah Mada University
(Peraturan Daerah) No. 3 Tahun 2015 Press, Yogyakarta.
tentang Kebun Raya Megawati Witono, J.R., Purnomo, D.W., Usmadi, D.,
Soekarnoputri di Ratatotok. Pribadi, D.O., Asikin, D., Magandhi,
Peraturan Presiden Nomor 93 Tahun 2011 M., Sugiarti, dan Yuzammi. 2012.
tentang Kebun Raya. Rencana pengembangan Kebun Raya
Pollio, H.N. 2011. Monitoring and surveying Indonesia. Pusat Konservasi
the development of biological quality Tumbuhan Kebun Raya -LIPI. Bogor.
as indicator of PT. Newmont Witono, J.R., Sandrawati, A., Walujo, E.B.,
Minahasa Raya achievement Lubis, R.F., Bakti, H., Fijridiyanto, I.A.,
associated with mine closure Nugraha, A., Purnomo, D.W., Sembel,
activities. Unpublished Research A.S., dan Harto. 2014. Laporan akhir
Report. 102p. Masterplan Kebun Raya di Ratatotok,
Sembel, A.S., Rogi, O.H.A., dan Polo, H.N. Minahasa Tenggara. Yayasan
2013. Laporan penelitian analisis Pembangunan Berkelanjutan Sulawesi
pradisain calon Kebun Raya Ratatotok Utara, Jakarta dan Pusat Konservasi
di Kabupaten Minahasa Tenggara. Tumbuhan Kebun Raya Bogor-LIPI,
Universitas Sam Ratulangi. Manado. Bogor.

103

Anda mungkin juga menyukai