683-Article Text-1404-1-10-20210115
683-Article Text-1404-1-10-20210115
New approach to modern botanic garden’s concept is to combine the role of ex situ and in situ conservations,
integration of scientific aspect, socio-economic and cultural of the community. This concept is expected to
be adopted by Megawati Soekarnoputri Botanic Gardens which has been built at the former gold mining area
operated by PT Newmont Minahasa Raya (PT. NMR). Land status of the botanic gardens is classified as a
special purpose forest area according to Forestry Ministerial Decree (SK.175/Menhut-II/2014) occupied a
total area of 221 ha. The garden is focused on conservation of lowland plants in the Wallacea region.
Development of the gardens to date including plant collection enrichment, and infrastructure construction,
and Southeast Minahasa Government’s commitment are presented in this paper.
88
Warta Kebun Raya Edisi Khusus 18 (2), November 2020
Gambar 1. Salah satu spot kawasan penambangan (kiri) dan pasca penambangan (kanan) PT. Newmont
Minahasa Raya
Pengusulan kebun raya di lokasi eks PT. NMR Menteri Kehutanan untuk pemanfaatan
diawali oleh Bupati Minahasa Tenggara lahan eks tambang PT. NMR menjadi
selaku pengelola wilayah hutan sementara Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus
selama belum ada ijin pengelolaan pasca (KHDTK). Permohonan ini didukung oleh
serah terima kawasan melalui surat Nomor surat Menko Kesra Nomor
127b/BMT/VIII/2009 tanggal 4 Agustus 2009 B.148/MENKO/KESRA/IX/2013 pada tanggal
kepada Menteri Kehutanan. Selanjutnya, yang sama.
Bupati Minahasa Tenggara meminta
dukungan Menko Kesra selaku Ketua Dewan Dalam rangka mendapatkan dukungan dan
Pembina Yayasan Pembangunan bantuan teknis pengusulan dan substansi
Berkelanjutan Sulawesi Utara (YPBSU) perkebunrayaan, Menko Kesra mengirimkan
melalui surat Nomor 40/BMT/V/2013 tanggal surat kepada Kepala LIPI melalui surat Nomor
29 Mei 2013. Selain itu, Bupati Minahasa B.103/MENKO/KESRA/VI/2013 tanggal 27
Tenggara kembali mengirimkan surat Nomor Juni 2013. Berdasarkan surat balasan Kepala
44a/BMT/VI/2013 tanggal 7 Juli 2009 dan LIPI Nomor 3508/K/UM/VII/2013, LIPI sangat
surat Nomor 58/BMT/IX/2013 tanggal 10 mendukung rencana pembangunan kebun
September 2013 yang ditujukan kepada raya di eks tambang PT. NMR dan untuk
89
Warta Kebun Raya Edisi Khusus 18 (2), November 2020
a b c
Gambar 2. Proses inisiasi, administrasi, dan koordinasi pembangunan KR Megawati Soekarnoputri. (a)
inisiasi pembangunan KR Megawati Soekarnoputri yang dilakukan oleh Presdir PT. NMR dan
Kepala PKT Kebun Raya, LIPI (b) penandatanganan MoU antara Bupati Minahasa Tenggara dan
kepala LIPI pada 18 Mei 2015, (c) rapat koordinasi percepatan pembangunan yang dipimpin
oleh Bupati Minahasa Tenggara
90
Warta Kebun Raya Edisi Khusus 18 (2), November 2020
91
Warta Kebun Raya Edisi Khusus 18 (2), November 2020
bagi penataan taman dan pemilihan lokasi yang terisi genangan air, membentuk sebuah
untuk penempatan shelter dengan view kolam raksasa (Gambar 1). Beberapa cerukan
pemandangan yang baik. Bentang alam lokasi dengan genangan air potensial menjadi zona
yang terbentuk akibat dari aktivitas tambang, koleksi tumbuhan air dan sebagai pusat
seperti bukit-bukit dan cerukan bekas galian wisata air.
92
Warta Kebun Raya Edisi Khusus 18 (2), November 2020
93
Warta Kebun Raya Edisi Khusus 18 (2), November 2020
94
Warta Kebun Raya Edisi Khusus 18 (2), November 2020
KETERANGAN:
ZONA PENERIMA
(1) gerbang, (2) main signage, (3) boulevard, (4) parkir
pengunjung, (5) meeting point, (6) gedung pusat
informasi pengunjung, (7) gedung serbaguna, (8) event
place, (9) restaurant dan garden shop, (10) pos jaga
ZONA PENGELOLA
(11) pembibitan dan reintroduksi, (12) laboratorium,
(13) rumah kaca, (14) gedung herbarium dan bank biji,
(15) gedung pengelola, (16) area parkir pengelola, (17)
rumah dinas pimpinan, (18) mess karyawan, (19) guest
house, (20) cottage, (21) perpustakaan dan gedung
diklat, (22) pengolahan kompos, (23) bengkel, gudang,
ruang staf, dan garasi
ZONA REKREASI
(24) museum tambang emas, (25) amphitheater, (26)
menara pandang, (27) lawn (hamparan rumput)
ZONA KOLEKSI
Pola tematik: (28) tumbuhan pamah Wallacea, (29)
tumbuhan reklamasi, (30) fitoremediasi, (31) palem,
(32) tumbuhan air, (33) tumbuhan buah, (34) anggrek –
orchidarium, (35) tumbuhan obat,
Pola klasifikasi taksonomi: (36) tumbuhan paku-pakuan,
(37) tumbuhan monokotil, (38) tumbuhan dikotil, (39)
tumbuhan gymnospermae,
In situ: (40) messel pit, (41) hutan sekunder
Gambar 5. Grafik capaian kegiatan pembangunan Kebun Raya Daerah selama 2012-2019
95
Warta Kebun Raya Edisi Khusus 18 (2), November 2020
96
Warta Kebun Raya Edisi Khusus 18 (2), November 2020
Tabel 1. Koleksi tumbuhan di KR Megawati Soekarnoputri yang dihasilkan melalui kegiatan eksplorasi
Waktu
No. Pelaksana Lokasi Hasil Eksplorasi
Pelaksanaan
1. 26 Juli-14 Agustus Mustaid Siregar, Kec. Kotabunan, Kab. Koleksi tumbuhan: 1106 spesimen,
2017 Hendra Helmanto, Bolaang Mongondow 49 jenis, 85 marga, 43 suku (85
Sri Ulie Timur, dan Kec. nomor teridentifikasi tingkat marga
Rakhmawati Ratatotok, Kab. dan 4 nomor belum teridentifikasi)
Minahasa Tenggara, Koleksi anggrek: 186 spesimen, 26
Sulawesi Utara jenis, 33 marga (45 nomor
teridentifikasi tingkat marga)
2. 18-19 November Nizzar Fachry Kebun masyarakat 23 spesimen, 4 jenis, 9 marga, 12
2017 Pradana, Zulkifli dan kawasan KR masih sp
Nurdin Megawati
Gambar 7. Sarana pembibitan sementara dan koleksi tumbuhan hasil eksplorasi di kompleks perkantoran
Kecamatan Ratatotok
c. Pembangunan infrastruktur pendukung disusun tahun 2017 melalui skema anggaran
Review masterplan dan penyusunan DED Dinas Lingkungan Hidup, Kabupaten
(detail engineering design) infrastruktur KR Minahasa Tenggara. Pembangunan
Megawati Soekarnoputri dilakukan pada inftrastruktur dilakukan sesuai dengan hasil
tahun 2016 melalui skema penganggaran dari review masterplan mulai tahun 2018 sampai
Kementerian PUPR. Infrastruktur yang sekarang.
dimaksudkan dalam konteks ini adalah
sumber daya air, jalan, bangunan gedung, Jenis infrastruktur yang dibangun, sumber
drainase, air bersih, dan air limbah. pendanaan, dan dokumentasi hasil kegiatan
Selanjutnya penyusunan dokumen AMDAL dapat dilihat pada Tabel 2 dan Gambar 8.
(Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)
Tabel 2. Infrastruktur terbangun di KR Megawati adalah sebagai berikut:
No. Tahun Infrastruktur Terbangun Sumber dana
1. 2017 Sarana pembibitan sementara di kompleks perkantoran LIPI
Kecamatan Ratatotok
2. 2018 Kantor pengelola, pintu gerbang utama, dan pintu Kementerian PUPR
gerbang sekunder
Perkerasan dan pengaspalan jalan menuju kawasan KR Pemerintah Kabupaten
Minahasa Tenggara
3. 2019 Gerbang sekunder, bangunan paranet pembibitan, kantor Kementerian PUPR
pembibitan, toilet, pengolahan sampah, dan taman
Perkerasan jalan utama dalam kawasan KR Pemerintah Kabupaten
Minahasa Tenggara
4. 2020 Pembangunan pagar kawasan Kementerian PUPR
Pengaspalan jalan utama dalam kawasan KR Pemerintah Kabupaten
Minahasa Tenggara
97
Warta Kebun Raya Edisi Khusus 18 (2), November 2020
Gerbang utama KR Megawati Soekarnoputri Signage gerbang utama Patung burung manguni (ikon
Kabupaten Minahasa Tenggara)
Perkerasan jalan dalam kawasan Sarana pembibitan beserta fasilitas Pemanfaatan sarana pembibitan dalam
KR Megawati Soekarnoputri pendukung peringatan Hari Bhakti Kementerian PUPR
Gambar 8. Insfastruktur terbangun di KR Megawati Soekarnoputri
98
Warta Kebun Raya Edisi Khusus 18 (2), November 2020
99
Warta Kebun Raya Edisi Khusus 18 (2), November 2020
memperkaya koleksi. Selain untuk tujuan Beberapa jenis tumbuhan asli yang memiliki
koleksi kebun raya, perbanyakan tanaman potensi sebagai tanaman hias antara lain:
berpotensi hias yang ada dalam kawasan Begonia isoptera, Homalomena cordata,
perlu dilakukan untuk membangun taman Nervilia concolor, dan Aglaonema sp.
koleksi tematik maupun taman estetika. (Gambar 10).
Kebun raya yang modern tidak dapat diukur termasuk dalam wilayah Wallacea yang kaya
hanya dalam hal pengumpulan koleksi dan akan keragaman jenis tumbuhan yang khas
tampilan, tetapi yang lebih penting adalah dan berbeda dengan daerah lain, namun
kontribusi terhadap konservasi jenis dan upaya penggalian potensi jenis tumbuhan di
pemulihan habitat di alam. Dengan demikian, Indonesia masih sangat terbatas, termasuk di
akan ada kebutuhan berkelanjutan untuk kawasan Wallacea. KR Megawati
kegiatan ex situ yang secara langsung Soekarnoputri seluas 221 ha diharapkan
mendukung konservasi in situ melalui dapat menampung beragam jenis tumbuhan
manajemen habitat, manajemen pemulihan dan sebagai pusat penelitian jenis tumbuhan
populasi hidupan liar, dan manajemen kawasan Wallacea untuk tipe ekoregion
keanekaragaman di lanskap alami yang pamah kawasan Wallacea.
semakin didominasi oleh manusia (Havens et
al., 2006). Sarana dan prasarana pendukung kebun raya
untuk menjadi pusat penelitian tumbuhan
2. Penelitian kawasan Wallacea harus mendapatkan
Penelitian mencakup kegiatan melaksanakan prioritas, seperti pembibitan, bank biji,
dan memfasilitasi berbagai aktivitas herbarium, dan rumah kaca yang
penelitian dan pengembangan di bidang representatif. Potensi unggulan penting KR
botani, konservasi, budidaya, dan Megawati Soekarnoputri adalah menjadi
pengembangan potensi pendayagunaan model pengelolaan kawasan reklamasi
tumbuhan (Hendrian & Witono, 2015). Pada tambang emas untuk konservasi tumbuhan.
era global dan tuntutan inovasi yang semakin Penggalian potensi tumbuhan terkait upaya
tinggi, konservasi tidak hanya mencakup reklamasi lahan eks tambang emas adalah
aktivitas penyelamatan dan pemeliharaan fitoremediasi, yaitu potensi tumbuhan dalam
saja, tetapi harus diikuti dengan menyerap logam berat seperti arsenik (As)
pemanfaatan secara berkelanjutan. dan air raksa (Hg). Demplot-demplot dapat
dibangun sebagai sarana utama untuk
Kebun raya merupakan pusat penelitian penelitian skala lapangan jenis-jenis
botani yang telah diakui eksistensinya. fitoremediasi (Witono et al., 2014).
Berbagai penemuan baru lahir dari
kegiatan‐kegiatan penelitian yang dilakukan Dalam implementasi kegiatan penelitian, KR
di kebun raya. Provinsi Sulawesi Utara Megawati Soekarnoputri diharapkan
100
Warta Kebun Raya Edisi Khusus 18 (2), November 2020
menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi, memahami dan mengkomunikasikan dampak
seperti Universitas dan lembaga Sam yang lebih luas dari tumbuhan dalam
Ratulangi, Universitas Negeri Manado, dan peningkatan kualitas lingkungan yang lebih
lembaga penelitian lain baik lembaga baik dan berbudaya (Dunn, 2017).
pemerintah maupun swasta. Idealnya kerja
sama tersebut dituangkan dalam bentuk 4. Wisata
Perjanjian Kerja Sama formal secara Keberadaan KR Megawati Soekarnoputri
berkelanjutan. belum dimanfaatkan oleh masyarakat
Kabupaten Minahasa Tenggara dan
3. Pendidikan wisatawan sebagai destinasi wisata. Hal ini
Fungsi pendidikan dilakukan melalui disebabkan karena aksesibilitas yang kurang
penyediaan paket-paket informasi untuk baik dan fasilitas wisata yang belum
meningkatkan pengetahuan di bidang botani, memadai. Komitmen Pemerintah Daerah
konservasi lingkungan, dan pendayagunaan cukup tinggi dalam 2 tahun terakhir (2019-
tumbuhan, serta untuk merangsang tumbuh 2020), yaitu dengan adanya pembangunan
kembangnya kesadaran, kepedulian, jalan akses menuju dan di dalam kawasan KR
tanggung-jawab dan komitmen masyarakat Megawati Soekarnoputri. Diharapkan fungsi
luas terhadap konservasi lingkungan dan wisata mulai berkembang pada tahun 2021.
kelestarian lingkungan (Hendrian & Witono, Fungsi wisata di KR Megawati Soekarnoputri
2015). Kegiatan pendidikan di kebun raya diarahkan pada penyediaan sarana wisata
dapat diselenggarakan bagi siswa play group, yang nyaman, sehat, dan bernilai ilmiah
taman kanak‐kanak, sekolah dasar, sekolah (Hendrian & Witono, 2015).
menengah, mahasiswa, hingga akademisi
(guru, dosen, dan peneliti). Berbagai kegiatan 5. Jasa Lingkungan
pendidikan yang dapat dilakukan antara lain: Jasa lingkungan yaitu memberikan dampak
(1) wisata flora yang mengedepankan konsep terhadap peningkatan kualitas lingkungan
bermain sambil belajar. Konsep ini dapat sekitar kawasan yang setidaknya meliputi
diaplikasikan bagi siswa play group hingga aspek tata air, keanekaragaman hayati,
sekolah menengah. (2) pendidikan botani penyerapan karbon, keindahan lanskap, serta
yang mencakup aspek taksonomi, ekologi, dampak sosial ekonomi (Hendrian & Witono,
fisiologi, dan silvikultur yang diperuntukkan 2015). Fungsi ini akan berkembang ketika
bagi siswa sekolah menengah, mahasiswa, penataan zona koleksi sudah
dan akademisi. Pendidikan di Kebun Raya diimplementasikan. Berdasarkan masterplan
dilakukan dengan kombinasi metode teori di KR Megawati Soekarnoputri, koleksi
ruangan/laboratorium dan lapangan (kebun), tumbuhan akan ditata dengan pola tematik
magang, dan penelitian di bawah bimbingan dan klasifikasi taksonomi. Penyusunan DED
staf peneliti kebun raya. taman koleksi tematik sudah dilakukan tahun
2016, dan diharapkan mulai dapat
Penguatan fungsi pendidikan bagi diimplementasikan pembangunannya pada
pengunjung dan masyarakat di sekitar kebun tahun 2021.
raya perlu diperkuat. Untuk menjaga
integritas kehidupan tumbuhan, kebun raya KENDALA
harus mengubah persepsi dari hanya
mempertimbangkan dampak perubahan Kendala utama dalam pembangunan KR
lingkungan pada tumbuhan dalam konteks Megawati Soekarnoputri adalah adanya
strategi konservasi tumbuhan global dan keterbatasan sumber daya pengelola KR
Konvensi Keanekaragaman Hayati, menjadi Megawati Soekarnoputri, anggaran
kebun raya yang lebih proaktif dalam pemeliharaan, dan adanya konflik dengan
101
Warta Kebun Raya Edisi Khusus 18 (2), November 2020
102
Warta Kebun Raya Edisi Khusus 18 (2), November 2020
103