memberikan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, bagi generasi sekarang maupun generasi
mendatang. Pengaturan dan pengurusannya dimandatkan oleh negara kepada pemerintah
melalui kebijakan-kebijakan yang mengarah pada kelestarian sumber daya itu sendiri dan
kesejahteraan masyarakat.
LUAS ( Ha )
4842,46 Ha
3109,677 Ha
18553,669 Ha
42061,79 Ha
4871,189 Ha
7747,942 Ha
8575,694 Ha
Laut Sulawesi
Kabupaten Gorontalo
Kabupaten Buol (Sulawesi Tengah)
Kabupetan Bolaang Mongondow Utara
4. Struktur Organisasi
KEPALA KPHP
ASDIAN KARIM, S.Hut
NIP. 19810804 200802 2 002
FUNGSIONAL
oleh hutan
sekunder
lahan kering.
Sebaran
tipe SALEH,
penutupanS.Hut
lahan
di KPHP unit
Gorontalo
ADITYA
W. HUSAIN,
S.Hut
RAHMAN
SULEMAN
VANIVSOLANG
NIP.
19880202
1 001
19880118 201101
NIP.
1 001
19590831 199203 1 005
Utara
dapat
dilihat pada201101
Tabel. NIP.
LUAS
371,31
4471,15
4842,46
HL-Blok Pemanfaatan
1026,70
959,78
39,83
68,90
Semak
Sawah
Semak Belukar
Semak Belukar Rawa
Tambak
Tanah Terbuka
Tubuh Air
Sub Total
777,95
24,14
40,43
41,59
111,10
19,16
0,11
3109,68
156,44
27389,64
9,08
257,20
Semak
Semak Belukar
Tanah Terbuka
Sub Total
7694,61
7091,03
6,74
42604,74
Hutan Primer
1676,14
Hutan Sekunder
15490,32
Pertanian Lahan Kering Campur
HP-Blok
Pemanfaatan
Semak
Semak Belukar
Sub Total
231,56
380,26
17778,28
Hutan Primer
Hutan Sekunder
Pemukiman
Pertanian Lahan Kering
Pertanian Lahan Kering Campur
78,22
388,41
2,74
76,46
Semak
Semak Belukar
Sub Total
241,24
66,28
853,36
Jasa
Lanjutan Tabel
BLOK PENGELOLAAN
TIPE TUTUPAN HUTAN
HP-Blok
Pemberdayaan
LUAS
Masyarakat
Hutan Primer
Hutan Sekunder
Pemukiman
Pertanian Lahan Kering
Pertanian Lahan Kering Campur
829,15
2520,07
16,23
112,10
Semak
Semak Belukar
Tubuh Air
Sub Total
2910,55
1870,01
6,21
8264,32
HP-Blok Perlindungan
Hutan Primer
10111,67
Hutan Sekunder
2094,75
Pertanian Lahan Kering
10,80
Pertanian Lahan Kering Campur
Semak
Semak Belukar
Sub Total
Grand Total
92,15
0,21
12309,57
89762,41
Jumlah Pohon
50
47
339
Jumlah Total
Sumber: Hasil Olah Data Primer Tahun 2013
436
Tabel 12. Jumlah Pohon Hasil Inventarisasi KPHP Unit IV Gorontalo Utara di Desa Sopu dan
Desa Monano Kec. Monano
Kelompok Jenis Kayu
Kelompok jenis Kayu indah
Kelompok jenis Meranti/kelompok komersial satu
Kelompok kayu Rimba Campuran/ kelompok Komersial dua
Jumlah Total
Sumber: Hasil Olah Data Primer Tahun 2013
Jumlah Pohon
1
7
409
417
Tabel 13. Jumlah Pohon Hasil Inventarisasi KPHP Unit IV Gorontalo Utara di Desa Bulontio
Timur Kec. Sumalata
Kelompok Jenis Kayu
Kelompok jenis Kayu indah
Kelompok jenis Meranti/kelompok komersial satu
Kelompok kayu Rimba Campuran/ kelompok Komersial dua
Jumlah Total
Sumber: Hasil Olah Data Primer Tahun 2013
Jumlah Pohon
15
81
442
538
Tabel 14. Jumlah Pohon Hasil Inventarisasi KPHP Unit IV Gorontalo Utara di Desa Limbato
Kec. Tolinggula
Kelompok Jenis Kayu
Kelompok jenis Kayu indah
Kelompok jenis Meranti/kelompok komersial satu
Kelompok kayu Rimba Campuran/ kelompok Komersial dua
Jumlah Total
Sumber: Hasil Olah Data Primer Tahun 2013
Jumlah Pohon
30
29
259
318
Sedangkan potensi non kayu yang bias dikembangkan pada wilayah KPHP unit IV
Kabupaten Gorontalo meliputi getah pinus, sumber daya air, rotan, gaharu dan potensi jasa
lingkungan lainnya. Mengingat sebagian besar wilayah kelola KPHP unit IV Gorontalo Utara
merupakan kawasan hutan produksi, maka pemanfataan dan pengembangan hasil hutan di
wilayah KPHP unit IV Gorontalo Utara dititikberatkan kepada potensi hasil hutan kayu dan
hasil hutan non kayu sehingga identifikasi dan inventarisasi sangat penting untuk
dilaksanakan.
2. Keberadaan flora dan fauna
Kondisi flora fauna pada suatu wilayah akan sangat ditentukan oleh tipe ekosistem.
Telah dijelaskan sebelumnya bahawa ekosistem kawasan hutan di KPHP unit IV Gorontalo
Utara merupakan ekosistem hutan dataran rendah yang kaya akan keanekaragaman hayati.
Hutan dataran rendah merupakan salah satu tipe ekosistem hutan ini memiliki ciri-ciri yaitu,
terpengaruh iklim, kaya akankeanekaragaman jenis baik flora maupun fauna, memiliki strata
tajuk yang lengkap sertamemiliki variasi yang tinggi berdasarkan perbedaan tempat tumbuh.
Hutan dataran rendah sangat menarik, karena merupakan ekosistem yang klimaks. Tumbuhtumbuhan dalam hutan hujan tropis tidak pernah menggugurkan daun
Flora dan fauna yang ditemukan di kawasan hutan KPHP unit IV Gorontalo Utara
merupakan flora fauna hutan dataran rendah. Untuk jenis vegetasi, hutan dataran rendah di
KPHP unit IV Gorontalo Utara didominasi oleh family; Dipterocarpaceaeterutama anggota
Debit (l/detik)
50
50
50
50
Aksesibilitas
Mudah
Mudah
Mudah
Sulit
Pembangkit Listrik Tenaga Air (microhydro power) merupakan salah satu solusi
altenatif untuk menjawab keterbatasan energi saat ini. Penyediaan energi yang memadai serta
ramah lingkungan merupakan salah satu persyaratan untuk pembangunan sosial ekonomi
yang berkelanjutan, akan tetapi dengan pesatnya perkembangan/ kemajuan ekonomi dan
pertumbuhan penduduk serta tingginya tingkat konsumsi telah memperhadapkan Indonesia
dengan berbagai permasalahan
energi yang semakin meningkat. Kegiatan pemanfaatan sumberdaya air di dalam kawasan
KPH diarahkan pada :
1. Peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Gorontalo Utara pada umumnya
dan masyarakat disekitar kawasan KPHP unit IV Gorontalo Utara
2. Peningkatan pelayanan publik terutama pada penyediaan air bersih dan penyediaan
3.
sumberdaya energi listrik yang ramah lingkungan bagi masyarakat sekitar KPHP
Peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung pelayanan air bersih dan
energi listrik terbarukan yang berada di sekitar kawasan untuk pendayagunaan jasa
lingkungan;
4. Pengembangan ekonomi kerakyatan dengan melihat potensi pasar pengembangan jasa
lingkungan air baku
Pengembangan kerjasama dengan masyarakat luas dalam upaya pemanfaatan potensi
jasa lingkungan, yang diarahkan pada upaya peningkatan penyediaan lapangan kerja dan
peluang berusaha bagi masyarakat sekitar kawasan.
4. Sosial ekonomi masyarakat
Pengaruh budaya dan adat istiadat terhadap kehidupan masyarakat Gorontalo Utara
terjadi pada pola pengelompokan sosial, dimana pada umumnya masyarakat di Kabupaten
Gorontalo Utara beretnis Gorontalo maka kebiasaan dan adat istiadat Gorontalo yang
hidupnya berkelompok dan mengumpul dalam sebuah lingkungan kecil terbawa dan
teraplikasikan dalam kondisi bermasyarakat saat ini, yaitu lingkungan permukiman menjadi
padat dan bahkan pada kondisi asli tidak memiliki batas yang jelas antara satu rumah dengan
rumah yang lainnya. Hal ini akan semakin kelihatan dengan jelas apabila yang bermukim
tersebut masih memiliki ikatan keluarga yang erat, sehingga kadangkala akan terbentuk
kelompok-kelompok masyarakat yang berbeda karena hubungan tali persaudaraan/
kekeluargaan tersebut.
Masyarakat yang tinggal di dalam dan sekitar kawasan KPHP unit IV Gorontalo Utara
berasal dari Suku Gorontalo dan sisanya berasal dari Sulawesi Utara, merupakan masyarakat
agraris dengan aktifitas seperti pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan dan
perikanan. Pertanian tanaman pangan yang dominan dilakukan adalah padi, jagung dan sayur
sayuran. Tingkat pendidikan yaitu SD, SMA dan merupakan lulusan diploma dan tidak pernah
bersekolah.
Kegiatan ekonomi masyarakat terbagi menjadi 2 (dua), yaitu kegiatan usahatani dan
non usahatani. Kegiatan usahatani berupa kebun jagung dan ladang kakao, padi, sayursayuran sedangkan non usahatani yaitu sebagai peternak, penarik kayu, penarik rotan,
operator chainsaw, pengolah kayu, pengrajin atap, dan pengrajin gula aren. Pemasaran hasil
usahatani pada umumnya dilakukan di rumah (55 %), di pasar (18 %), dan sisanya (27 %)
dijual di koperasi dan lainnya. Asal pembeli jagung/kakao tersebut berasal dari satu desa (54
%), satu kecamatan (36 %), dan sisanya (10 %) pembelinya berasal dari satu kabupaten.
Transaksi jual - beli hasil usahatani pada umumnya dilaksanakan secara tunai dengan status
pembeli merupakan pedagang/tengkulak. Berikut pendapatan masyarakat per tahun dari hasil
usahatani dan non usahatani :
-
Jagung
: Rp. 5.396.000,- hingga Rp. 18.000.000,Kakao
: Rp. 720.000,- hingga Rp. 34.920.000,Penarik kayu
: Rp. 9.000.000,- hingga Rp. 38.400.000,Operator chainsaw
: Rp. 4.800.000,- hingga Rp. 12.000.000,Penarik rotan : Rp. 4.800.000,Pengrajin atap : Rp. 3.000.000,-
Inventarisasi hutan merupakan pengumpulan dan penyusunan data dan fakta mengenai
sumber daya hutan untuk perencanaan pengelolaan sumber daya tersebut bagi kesejahteraan
masyarakat secara lestari dan serbaguna (Departemen Kehutanan dan Perkebunan, 1999).
Inventarisasi Hutan dilaksanakan untuk mengetahui dan memperoleh data
dan informasi
tentang sumber daya hutan, potensi kekayaan hutan serta lingkungannya secara lengkap.
Kegiatannya dengan cara melakukan survey mengenai status dan keadaan fisik hutan, flora dan
fauna, sumber daya manusia serta kondisi sosial masyarakat di dalam dan sekitar hutan.
yang bermukim di sekitar Kawasan Hutan dengan memanfaatkan Hasil Hutan Bukan Kayu
( HHBK ) yang ada di dalam Hutan seperti Madu, Gula Aren, Rotan dan Nilam.
Kelembagaan KTH berfungsi sebagai wahana dan sarana belajar bersama kareana
dalam lembaga tersebut terdapat berbagai cara menyelesaikan permasalahan yang ada dan
dapat juga berfungsi sebagai penyalur aspirasi dari anggota kelompok. Pembinaan KTH
dimaksud untuk meningkatkan kapasitas KTH dalam melaksanakan kegiatan kelola
kelembagaan, kelola kawasan dan kelola usaha sehingga diharapkan KTH menjadi KTH yang
maju yaitu azas, ciri, fungsi dan kegiatan KTH.
Dalam Kegiatan KTH ini KPHP Unit IV Gorontalo Utara telah melaksanakan kegiatan
Pembentukan Kelompok Tani Hutan yang terdiri dari :
Kelompok Tani Hutan Gula Aren
Kelompok Tani Hutan Nilam
Gambar 5. Pembutan Gula Aren
dan
prasarana
seperti
pemasangan
papan
N
O
NAMA
JABATAN
KETERANGAN
1.
PNS
2.
Rahman Saleh,S.Hut
PNS
3.
PNS
4.
PERENCANAAN
PNS
5.
Jainudin Ali
TEKNIS
PNS
6.
ADMINSTRASI
BAKTI RIMBAWAN
7.
PERENCANAAN
BAKTI RIMBAWAN
8.
KEUANGAN
BAKTI RIMBAWAN
9.
KEUANGAN
BAKTI RIMBAWAN
10.
PERENCANAAN
SKMA
11.
Miranda Dakio
ADMINISTRASI
SKMA
12.
Safriansyah
PERENCANAAN
SKMA
13.
TEKNIS
SKMA
14.
Isnan Botutihe, SE
PENGAMANAN HUTAN
15.
PENGAMANAN HUTAN
16.
PENGAMANAN HUTAN
17
Ruslan Walangadi
PENGAMANAN HUTAN
18
Hermanto Slamet
PENGAMANAN HUTAN
Nama
Asdian Karim,
S.Hut
Abdul Fatir Joba,
SH
Andre Dj. Akuba,
3
4
5
6
STP
Isnan Botutihe, SE
Ruslan Walangadi
Hermanto Slamet
Jainudin S.Ali
Rahman Saleh,
S.Hut
Safriansyah
Miranda Dakio
Pembekalan Tenaga
Pengamanan Hutan
2013
Keterangan
-
Tenaga
2015
Pengamanan
Hutan
Diklat Perencanaan
2015
2015
2015
Bakti Rimbawan
SMK Kehutanan
Indra Lestari
Popang
Agus Priyanto
J.Kidam
2015
Bakti Rimbawan
SMK Kehutanan
Asdian
Karim,S.Hut
Diklat Pengembangan
Kewirausahaan Bagi Kepala
2015
2015
KPH
Nenang A. Poha,
ST
Jainudin S.Ali
10 Indra Lestari
1
Diklat WAS-GANISPHPLCANHUT
Diklat Teknik Pembibitan
Popang
Dewi Permatasari
Tanaman Hutan
Ananda, S.Hut
Diklat Perpetaan
Bakti Rimbawan
2016
Balai Diklat
SMK Kehutanan
Non PNS
Kehutanan
( Bakti
Makassar
Rimbawan )
1.
No dan Tanggal BA
Hibah
522/DKPE/126.C/V/
2014
522/DKPE/126.C/V/
2014
522/DKPE/126.C/V/
2014
522/DKPE/126.C/V/
2014
522/DKPE/126.C/V/
2014
522/DKPE/126.C/V/
2014
522/DKPE/126.C/V/
2014
Leptop ( 1 Unit )
522/DKPE/126.C/V/
2014
Komputer ( 6 Unit )
522/DKPE/126.C/V/
2014
10
522/DKPE/126.C/V/
2014
11
522/DKPE/126.C/V/
2014
Printer ( 4 Unit )
12
522/DKPE/126.C/V/
2014
Tanggal 7 Mei 2014
13
522/DKPE/126.C/V/
2014
Kompas ( 3 Unit )
14
522/DKPE/126.C/V/
2014
Altimeter ( 2 Unit )
15
522/DKPE/126.C/V/
2014
UTARA
Jalan.
Molingkapoto Kec.Kwandang.
KusnodanupoyoKompleks
Blok
Plan
Ds.