Anda di halaman 1dari 16

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kegiatan pengelolaan hutan dan lahan selama ini yang lebih


berorientasi pada pembukaan dan pembakaran telah menyebabkan rusaknya
paru-paru dunia dimana fungsi penyerapan gas karbon dioksida tidak lagi
menjadi gas Oksigen sebagai kebutuhan manusia untuk bernafas akibat dari
penebangan dan pembakaran, flora dan fauna juga terancam punah.
Pengaturan yang baik atas alokasi, akses dan pengawasan dapat menjadi
faktor pendorong (incentive) yang cukup efektif untuk pengelolaan hutan yang
lestari, namun sebaliknya kesalahan dalam mengelola ketiga faktor tersebut
dapat mengakibatkan hancurnya sistem hutan. Oleh karena itu agar program
pemberdayaan masyarakat di dalam dan sekitar hutan dapat berjalan dengan
baik, maka pola alokasi, akses, dan pengawasan harus mendapatkan
perhatian yang seimbang dan menyeluruh.
UPTD KPHP Bina Mahawana Sejuk Unit XIX sebagai pemegang hak
pengelolaan hutan yang telah ditetapkan dalam Surat Keputusan Mentri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: 2376/MenLHK-
KPHP/PKPHP/HPL.0/4/2017 ttg Pengesahan rencana pengelolaan hutan
jangka panjang periode 2016-2025 KPHP BMW Sejuk Unit XIX pada tanggal
25 April 2017. dan Peraturan Bupati Konawe Utara Nomor 410 Tahun Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksanan Teknis Kesatuan Pengelolaan
Hutan Produksi Unit XIX serta Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan RI Nomor.SK.459/MENLHK/SETJEN/PLA.0/12/2020 tentang
Penetapan Wilayah KPHL dan KPHP Prov. Sultra pada tanggal 11 Desember
2020.

Menyadari arti pentingnya KPHP dalam pengelolaan hutan yang


lestari, efisien, dalam rangka mensejahterakan dengan berkeadilan maka
dibutuhkan peran personil untuk melibatkan masyarakat secara langsung
dalam proses pengelolaan dan perlindungan Hutan salah satunya adalah
Sosialisasi Kelembagaan KPHP Kepada masyarakat dan sosialisasi tentang

1
bahaya kebakaran Hutan dan lahan pada Wilayah Kerja KPHP Unit XIX di
kecamatan Asera, untuk memberikan informasi dan penjelasan tentang
maksud dan tujuan pengelolaan hutan secara lestari apabila diperoleh
kesamaan pandangan, pemahaman dan dukungan atas pengelolaan
Kawasan Hutan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas maka dipandang perlu untuk


dilaksanakan kegiatan Koordinasi, Sinkronisasi dan Pelaksanaan Pencegahan
kebakaran Hutan dan lahan dalam Wilayah Kerja KPHP Unit XIX Laiwoi Utara.

B. Dasar Pelaksanan

Dasar pelaksanaan Koordinasi, Sinkronisasi dan Pelaksanaan


Pencegahan kebakaran Hutan dan Lahan dalam Wilayah Kerja KPHP Unit
XIX Laiwoi Utara tahun 2021 adalah :

a. Undang-Undang No 41 Tahun 1999 tentang hutan dan kehutanan


b. Undang-Undang No 18 Tahun 2013 tentang pengendalian dan
Pemberantasan perusakan hutan
c. Peraturan Mentri No.P.32/MenLHK/Setjen/Kum.I/3/2016 tentang
Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan
d. Instuksi Presiden RI No.11 ahun 2015 tentang peningkatan Pengendalian
Kebakaran Hutan dan lahan.
e. Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas Kehutanan Provinsi
Sulawesi Tenggara T.A 2021.
f. Surat Perintah Tugas Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tenggara
Nomor : 934/132/2021, tanggal 26 April 2021.
g. Surat Perintah Tugas Kepala UPTD KPHP Unit XIX Laiwoi Utara Nomor :
002/SPT/KPH.XIX/2021, tanggal 26 April 2021.

C. Maksud Dan Tujuan


Maksud dari pelaksanaan kegiatan Koordinasi, Sinkronisasi dan
Pelaksanaan Pencegahan kebakaran Hutan dan Lahan di Wilayah Kerja KPHP

2
Unit XIX Laiwoi Utara adalah untuk memberikan pemahaman tentang
keberadaan/Wilayah Kerja KPHP Unit XIX Laiwoi Utara serta memberikan
himbauan tentang pencegahan kegiatan pembakaran Hutan dan gangguan
keamanan hutan dan atau melakukan tindakan represif apabila menemukan
pelanggaran/kejahatan terhadap Pembakaran hutan yang tertangkap tangan.
Sedangkan pelaksanaan kegiatan Koordinasi, Sinkronisasi dan Pelaksanaan
Pencegahan kebakaran Hutan dan Lahan oleh KPHP Unit XIX Laiwoi Utara
bertujuan :

1. Dalam Menghadapi kemarau panjang maka perlu dilakukan sosialisasi


tentang bahaya kebakaran hutan dan lahan diwilayah Kerja KPH Unit XIX
Laiwoi Utara
2. Mengurangi dan menekan aktivitas pelanggaran/Pembakaran terhadap
kawasan hutan dan Lahan wilayah kerja KPHP Unit XIX Laiwoi Utara yang
akan dilakukan oleh masyarakat/Petani.
3. Sebagai salah satu upaya untuk penyelamatan kawasan hutan KPHP Unit
XIX Laiwoi Utara dan potensi keanekaragaman hayati serta non hayati yang
ada didalamnya.
4. Untuk menunjukkan pada masyarakat (Show of Force) atas kegiatan
Pencegahan dan pengendalian Kebakaran Hutan dan lahan yang dilakukan
oleh KPHP Unit XIX Laiwoi Utara.
5. Sebagai sarana berkomunikasi dan sosialisasi antara petugas KPHP Unit XIX
Laiwoi Utara dan masyarakat/Petani di dalam/sekitar Kawasan Hutan.

II. SASARAN KOORDINASI, SINKRONISASI DAN PELAKSANAAN


PENCEGAHAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN

Dalam kegiatan Koordinasi, Sinkronisasi dan Pelaksanaan Pencegahan


kebakaran Hutan dan Lahan ditetapkan sasaran pada Pemerintah dan
masyarakat/petani yang ada pada Wilayah kerja KPHP Unit XIX Laiwoi Utara
yang mana berdasarkan informasi telah terjadi Pembukaan Hutan dan lahan di
desa Asemi Nunulai maka dengan melakukan pemeriksaan, pengamatan,
pemantauan (monitoring), pengawasan dan pemeriksaan terhadap lapangan
3
yang telah terbuka dan rawan Kebakaran di dalam dan disekitar kawasan KPHP
Unit XIX Laiwoi Utara serta melakukan penindakan terhadap pelaku dan atau
barang bukti sesuai dengan hukum yang berlaku. Pada kegiatan Koordinasi,
Sinkronisasi dan Pelaksanaan Pencegahan kebakaran Hutan dan Lahan kali ini,
sasaran/target lebih diutamakan pada tindakan Persuasif dan peninjauan
langsung pada lokasi yang telah terbuka dan menyampaikan untuk tidak
melakukan pembakaran hutan dan lahan serta pengawasan terhadap aktifitas
Masyarakat Desa yang melakukan Pembukaan lahan Pertanian dan perkebunan
yang belum memiliki Izin di dalam kawasan Hutan dan aktifitas lainnya yang
berkaitan dengan pengerusakan, penebangan liar (illegal Loging) perambahan
kawasan dan pelanggaran-pelanggaran lainnya.

III. WAKTU DAN TEMPAT

Kegiatan Koordinasi, Sinkronisasi dan Pelaksanaan Pencegahan kebakaran


Hutan dan Lahan dilaksanakan 4 (Empat) hari sejak tanggal 27 s/d 30 April 2021
dan lokasi kegiatan berada di desa Asemi Nunulai Kec.Asera Kab.Konawe Utara.

IV. TIM PELAKSANA

Personil pelaksana kegiatan Koordinasi, Sinkronisasi dan Pelaksanaan


Pencegahan kebakaran Hutan dan Lahan pada wilayah KPHP Unit XIX Laiwoi
Utara terdiri dari Brigade Pengendali Kebakaran Hutan dan Lahan, Polisi
Kehutanan (Polhut), Staf dan Tenaga Bakti Rimbawan KPHP Unit XIX Laiwoi
Utara diantaranya;

➢ Nama/NIP:
1. MUH.YUSUF BASO, S.Hut.,M.P.W.K /NIP. 19820226 201001 1 021
2. NASRUDIN, S.Hut.,M.Si/NIP. 19790116 200804 1 002
3. MARWAN KHALIK, S.Pt.,MS/ NIP.19751103 200804 1 002
4. LISNAWATI, S.Hut/ NIP. 19731229200701 2 012
5. JUSLAN, SE/ NIP. 19700228200701 1 019
6. ADE SALEPARA TAHIR, S.P

4
V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Kegiatan Koordinasi, Sinkronisasi dan Pelaksanaan Pencegahan


kebakaran Hutan dan Lahan yang di lakukan oleh KPHP Unit XIX Laiwoi Utara,
kali ini dilakukan di Desa Asemi Nunulai, Kec. Asera Kab. Konawe Utara. Pada
pagi hari tanggal 27 April 2021, pukul 08.00 Wita, tim berkumpul di kantor KPHP
Laiwoi Utara Unit XIX untuk melakukan briefing, sebelum tim menuju ke lokasi,
briefing yang di pimpin langsung oleh kepala KPHP Unit XIX Laiwoi Utara
sekaligus melakukan doa bersama, pada pukul 08.30 Wita tim Koordinasi,
Sinkronisasi dan Pelaksanaan Pencegahan kebakaran Hutan dan Lahan KPHP
Laiwoi Utara Unit XIX mulai bergerak meninggalkan kantor KPHP Laiwoi Utara
Unit XIX menuju Wilayah Kerja dengan mengunakan kendaraan Roda Dua,
setibanya di desa Asemi Nunulai Tim langsung Menuju Rumah kediaman Kades
untuk melakukan sosialisasi pencegahan pengendalian kebakaran hutan dan
lahan, dengan melibatkan beberapa warga yang ada disekitar rumah
pemerintah desa asemi Nunulai dalam pertemuan tersebut sangat terbatas
mengingat ditengah pandemic coovid-19 yang tidak memungkinkan berkumpul
secara besar besaran.
Pada hari kedua tim melakuakan kegiatan peninjauan lapangan
dibeberapa titik yang telah terbuka dan rawan kebakaran, pada hari ketiga tim
melakukan kegiatan kunjungan di kebun warga/petani yang ada disekitar
maupun dalam Kawasan hutan melakukan dialog atau diskusi dengan para
petani tentang pencegahan dan pelarangan pembukaan hutan secara tidak
prosedur, pelarangan pembakaran hutan dan lahan serta pemasangan Baleho
atau papan Peringatan tentang larangan pembakaran hutan dan lahan.
Diwilayah Kec. Asera Desa Asemi Nunulai merupakan salah satu desa yang
berada di Sekitar kawasan Hutan KPHP Unit XIX Laiwoi Utara, dengan vegeasi
semak belukar dan ilalang yang sangat luas atau hutan savana yang tidak jauh
dari permukiman warga desa Asemi Nunulai. Pada hari Keempat tim
meninggalkan desa Asemi Nunulai, menuju kel.wanggudu, kec. Asera kab.
Konawe utara

5
Berdasarkan hasil Koordinasi, Sinkronisasi dan Pelaksanaan Pencegahan
kebakaran Hutan dan Lahan yang dilakukan, Tim menemui adanya:
1. pengakuan warga Masyarakat yang sering membuka kebun dengan cara
membakar karena hal tersebut lebih mudah dan lebih cepat pembersihanya
baik didalam maupun diluar kawasan hutan wilayah kerja KPHP Unit XIX
Laiwoi Utara.
2. Tim menemukan kebun masyarakat yang berada dalam Kawasan Hutan
Produksi Terbatas (HPT) hal tersebut dapat dibuktikan juga dengan
penemuan Pal batas ditengah kebun.
Pembukaan Kawasan Hutan dan Pembakaran Kawasan Hutan dan lahan
merupakan tindakan/ perbuatan yang melanggar peraturan perundang-
undangan. Kegiatan Pembukaan Areal Perkebunan dan penebangan liar serta
Pembakaran Hutan dan Lahan menjadi semakin marak apabila terus dibiarkan
berlangsung secara terus menerus, kerusakan hutan Indonesia akan berdampak
pada kelangsungan ekosistem, terjadinya banjir, erosi/tanah longsor.
Disfungsinya hutan sebagai penyangga keseimbangan alam serta dari sisi
pendapatan Negara pemerintah Indonesia mengalami kerugian yang dihitung
dari pajak dan pendapatan yang seharusnya masuk kas Negara.

Berkaitan dengan adanya permasalahan tersebut diatas, dalam


menghadapi Musim kamarau yang panjang untuk mengantisipasi adanya
kejahatan maupun pelanggaran-pelangaran yang terjadi pada kawasan KPHP
Laiwoi Utara Unit XIX maka perlu dilakukan pembatasan pembukaan hutan dan
perlu dilakukan pendekatan skema perhutanan sosial, hal ini dapat
dimungkinkan karena di desa tersebut telah terbentuk Kelompok Tani Hutan
(KTH) dan pemerintah serta masyarakat berharap untuk difasilitasi untuk
mendapatkan izin Perhutanan Sosial dari Kementrian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Republik Indonesia atau penyuluhan Perlindungan dan Pengamanan
Hutan Kawasan Hutan dalam bentuk patroli Pengamanan, Pencegahan dan
pengendalian Kebakaran Hutan. Hal ini dapat dilakukan secara persuasif dan
refresif melalui operasi fungsional dan operasi gabungan Pengamanan Hutan
yang terstruktur, terukur, terarah dan berkesinambungan.
6
VIII. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Dari hasil Koordinasi, Sinkronisasi dan Pelaksanaan Pencegahan
kebakaran Hutan dan Lahan KPHP Unit XIX Laiwoi Utara yang dilaksanakan
4 Hari mulai pada Tanggal 27 - 30 April 2021 di desa Asemi Nunulai atau
disekitar areal Kawasan Hutan dapat di simpulkan:

Kegiatan Koordinasi, Sinkronisasi dan Pelaksanaan Pencegahan kebakaran


Hutan dan Lahan dan Lahan pada wilayah KPHP Unit XIX Laiwoi Utara di
desa Asemi Nunulai Kec. Asera berjalan dengan lancar dan disambut dengan
baik oleh pemerintah setempat dan warga disekitar serta mendapatkan papan
peringatan berupa baleho sanksi bagi seiap pembakar kawasan hutan dan
lahan.

Sebagian Wilayah Perkebunan dan warga petani yang melakukan


pembukaan lahan untuk kegiatan Perkebunan berada diluar dan dalam
kawasan hutan pada wilayah kerja UPTD KPHP Unit XIX Laiwoi Utara.

1. Pemerintah dan Warga Desa telah menerima Materi soosialisasi


berupa penyampaian secara lisan tentang bahaya pembakaran
hutan dan Lahan secara berlebihan.
2. Telah meninjau lokasi yang dimungkinkan adanya titik pada areal
yang rawan kebakaran hutan.
3. Telah dipasang Papan Himbauan/Peringatan yang berisi tentang
larangan dan sanksi bagi setiap orang yang melakukan pembakaran
hutan dan lahan pada Wilayah Kerja KPH Unit XIX laiwoi Utara

2. Saran

Dari hasil kegiatan Koordinasi, Sinkronisasi dan Pelaksanaan


Pencegahan kebakaran Hutan dan Lahan KPHP Unit XIX Laiwoi Utara
beberapa hal yang menjadi temuan dilapangan harus di sikapi dengan serius
untuk di tindak lanjuti antara lain;

7
1. Perlu adanya pemantauan secara rutin di areal Perkebunan Masyarakat
yang ada di Wilayah Kerja KPH Unit XIX Laiwoi Utara untuk
mengantisipasi terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan serta semakin
luasnya bukaan lahan pada kawasan hutan yang dilakukan oleh
masyarakat.
2. Perlu dilakukan fasilitasi pada Dirjen PSKL untuk mendapatkan izin
Perhutanan Sosial dari kementrian LHK RI dan penyuluhan ditingkat tapak
yang bergerak disektor pertanian dan perkebunan.
3. Perlu dianggarkan/pengadaan dan pemasangan plank atau papan
peringatan secara permanen dipinggir kawasan hutan.
4. Perlunya pengadaan peralatan pemadaman kebakaran hutan dan lahan
5. Perlunya dibentuk Organisasi Masyarakat Peduli Api (MPA) di Desa.
6. Perlu didorong program pemberdayaan masyarakat yang ada di sekitar
kawasan hutan dan melalui pembukaan/pemanfaatan pekarangan rumah

VI. PENUTUP
Demikian Laporan ini dibuat untuk diketahui dan menjadi bahan proses
selanjutnya.

Wanggudu, April 2021

Tim Pelaksana,

1. MUH.YUSUF BASO,S.Hut.,M.P.W.K (…………………………)

2. NASRUDIN, S.Hut.,M.Si (…………………………)

3. MARWAN KHALIK,S.Pt.,MS (…………………………)

4. LISNAWATI, S.Hut (………………………….)

5. JUSLAN, SE (……………………….)

6. ADE SALEPARA TAHIR, SP (…………………………..)


8
9
LAMPIRAN
DOKUMENTASI KEGIATAN KOORDINASI, SINKRONISASI DAN PELAKSANAAN
PENCEGAHAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN PADA WILAYAH KERJA KPH UNIT
XIX LAIWOI UTARA DI DESA ASEMI NUNULAI, KEC. ASERA, KAB. KONAWE UTARA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA

Kegiatan Koordinasi dan sosialisasi pada pemerintah desa dan masyarakat setempat

fgkjhlj;lk;/;j

Berfoto didepan Tugu Brimob yang ada di Desa Asemi Nunulai

f
Foto didepan Rumah Kades Asemi sebelum Turun lapangan

Perjalanan Menuju Kebun Masyarakat Asemi yang sulit dijangkau dengan kendaraan
Salah Satu Kebun warga yang diduga berada dalam Kawasan Hutan Produksi
Terbatas

Salah Satu Pal Batas Kawasan Hutan yang berada ditengah Kebun
Masyarakat setempat
Dalam rangka memberikan pemahaman Masyarakat tentang Pengelolaan Hutan
Secara Lestari dan Pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan

Foto Bersama dengan masyarakat/ Petani yang ada disekitar Kawasan Hutan
Bersama Warga/Petani melakukan Pemasangan Baleho Peringatan/Larangan
Membakar Hutan dan Lahan dikebun yang berada disekitar Kawasan Hutan

Kendaraan yang digunakan menuju Desa Asemi Nunulai, Kec. asera


Kegiatan Pemasangan Baleho Peringatan/larangan pembakaran hutan dan lahan

Foto Setelah Pemasangan Baleho/Papan Himbauan/Larangan yang berisi tentang larangan dan sanksi
bagi setiap orang

Anda mungkin juga menyukai