Kehutanan
I. PENDAHULUAN
Hutan merupakan sumber daya alam yang tidak ternilai karena di dalamnya
terkandung keanekaragaman hayati sebagai sumber plasma nutfah, sumber hasil
hutan kayu dan non kayu, pengatur tata air, pencegah banjir, dan erosi serta
kesuburan tanah, perlindungan alam hayati untuk kepentingan ilmu pengetahuan,
kebudayaan, rekreasi, parawisata dan sebagainya. Karena itu, pemanfaatan dan
perlindungan hutan telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999
tentang Kehutanan, Undang – Undang Nomor 18 Tahun 2013 Tentang
Pemberantasan dan Pencegahan Perusakan Hutan serta Peraturan Pemerintah
Nomor 45 Tahun 2004 Tentang Perlindungan Hutan dan beberapa keputusan
Menteri Kehutanan. Sumber daya hutan yang memiliki flora dan fauna yang cukup
potensial dan harus dikelola secara rasional, arif, bijaksana dan lestari bagi sebesar-
besarnya kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.
1. Kegiatan Pra kondisi, yaitu melakukan identifikasi daerah rawan gangguan hutan
diantaranya melalui hasil laporan masyarakat, patroli, laporan intelijen atau
petugas tentang informasi terjadinya gangguan keamanan hutan dan peredaran
hasil hutan secara illegal;
2. Terjalinnya hubungan baik dan komunikasi antar sesama petugas baik intern instansi
maupun lintas instansi sehingga tidak terjadi tumpang tindih pelaksanaan tugas
maupun monopoli pelaksanaan tugas;
V. PENUTUP
Kegiatan Pencegahan dan Pembatasan Kerusakan Hasil Hutan di Provinsi Papua
Barat Tahun 2022 ini merupakan bentuk perhatian dan tanggung jawab Pemerintah
Provinsi Papua Barat secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka meminimalisir
dan mencegah pelanggaran yang terjadi baik di dalam kawasan hutan maupun terhadap
peredaran hasil hutan yang dilakukan secara illegal sehingga diharapkan akan dapat
berimbas pada penurunan tingkat degradasi hutan dan lahan.
Demikian Kerangka Acuan Kegiatan ( Term Of Reference / TOR) ini dibuat untuk
dijadikan pedoman dalam pelaksanaannya.