Anda di halaman 1dari 9

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAERAH LAMPUNG
BIRO OPERASI

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN


TIM TERPADU PENANGGULANGAN REGISTER 45
PROPINSI LAMPUNG

I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Kawasan Reg 45 sungai buaya adalah Kawasan Hutan Tanaman Industri


(HTI) yang pengelolaanya sesuai Surat Keputusan Menteri Kehutanan RI No. 93 /
KPTS-II / 1997 tanggal 17 Februari 1997 adalah kepada PT. SILVA Inhutani
Lampung seluas 43.100 Ha dengan jangka waktu 45 tahun sejak tanggal 07
Oktober 1991 s/d 07 Oktober 2036 yang terletak di Kec. Mesuji Timur Kab Mesuji
Propinsi Lampung.

Adanya penguasaan lahan serta penebangan pohon akasia Manium yang


dilakukan oleh masyarakat Dusun Pekat simpang D terhadap areal kawasan Hutan
Produksi (KHP) Reg 45 sungai buaya yang terletak di HGU PT. Silva Inhutani
Lampung seluas 43.100 Ha.

Berkaitan dengan hal tersebut guna menjaga kawasan hutan Negara yang
terganggu maka Polri selaku pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat
berkewajiban untuk menegakkan hukum di wilayah tersebut dengan cara
membentuk Tim Kerja Perlindungan Hutan Reg 45 dengan melibatkan unsur
Pembinaan Hukum, Intelejen dan Penegakkan Hukum.

2. Maksud dan Tujuan

a. Maksud
Maksud diselenggarakannya pengamanan / perlindungan hutan produksi
menghentikan kegiatannya dan mematuhi kesepahaman yang di buat bersama.

b. Tujuan
Tujuan diselenggarakannya kegiatan ini adalah untuk pembinaan hukum,
penegakkan hukum dan intelejen dalam rangka perlindungan hutan produksi
Reg 45 sungai buaya.
/ 3. Ruang .....
-2-

3. Ruang lingkup
Ruang lingkup kegiatan Tim Kerja perlindungan hutan propinsi Lampung ini
membahas tentang sinegritas tugas antar instansi dalam rangka pelaksanaan
perlindungan hutan dan produksi Reg. 45 sungai buaya.

4. Dasar

a. Surat Keuputusan Menteri Kehutanan no. 785 / KPTS-II / 1993, tanggal 22


Nopember 1993 tentang pengukuhan / penetapan kelompok hutan Reg 45
sungai buaya.

b. Surat Keputusan Menteri Kehutanan no. 93 / KPTS-II / 1997 tanggal 17


Pebruari 1997 tentang pemberian izin HPHTI Reg 45 sungai buaya kepada PT.
Silva Inhutani Lampung.

c. Surat Keputusan Gubernur Lampung no. G / 354 / III.16 / HK 2010 tanggal 21


Mei 2010 tentang Tim Kerja Perlindungan Propinsi Lampung.

d. Surat Direktur PT. Silva Inhutani Lampung kepada Gubernur cq Asisten Bidang
Pemerintahan set.prov Lampung selaku Ketua Tim Kerja Perlindungan Hutan
areal kerja PT Silva Inhutani Lampung Reg. 45 sungai buaya.

e. Hasil rapat kerja Tim Perlindungan Hutan Propinsi Lampung tanggal 21 Juli
2010 di Balai Kratun.

f. Laporan rengiat Kepala Biro Ops Polda Lampung sebagai coordinator bidang
pencegahan Tim Kerja Perlindungan Hutan Provinsi Lampung no. B/ 3061 / VIII
/ 2010 / Ro Ops tanggal 16 Agustus 2010.

g. Surat Perintah Tugas No. 825 / 0255 / III.16 / 2011 tanggal 1 Februari 2011
Tim Kerja Perlindungan Hutan Propinsi Lampung untuk melaksanakan
penyuluhan, penjagaan, patroli, Intelijen, dan penegakkan hukum dalam rangka
pengamanan / perlindungan hutan produksi Reg. 45 sungai buaya Kab. Mesuji.

II. TUGAS YANG DILAKSANAKAN

1. Kegiatan Tim Terpadu Pembinaan Hukum, Intelejen dan penegakkan hukum


Register 45 Provinsi Lampung dilaksanakan mulai tanggal 4 sampai dengan
tanggal 15 januari 2011 dengan melaksanakan melaksanakan kegiatan yang
antara lain :

/a. Pada …..


-3-

a. Pada tanggal 9 Januari sekira pukul 10.30 WIB Tim pembinaan hukum yg
dipimpin oleh Kompol DR. Ketut Sregig SH MH mmengadakan pertemuan
dengan perwakian kelompok masyarakat Bali sebanyak 20 orang mewakili
164 KK masyarakat Pekat Simpang D di rumah makan Minang Group
Simpang Penawar dengan hasil pertemuan diantaranya permintaan
masyarakat Bali Simpang D bersedia meninggalkan areal tersebut karena
mereka menyadari bahwa tanah yang mereka duduki adalah tanah negara,
tetapi mereka meminta kepada pemerintah agar menyiapkan lahan relokasi
untuk mereka.

b. Tim Intelijen melaksanakan lidik dengan hasil pada pukul 14.00 WIB tanggal
9 Januari 2011 telah dilaksanakan pertemuan pengurus Pekat di rumah
Damiran menyikapi masalah pemanggilan tokoh-tokoh pekat oleh Kepolisian
dan hasilnya adalah warga akan memenuhi panggilan.

c. Adanya upaya-upaya dari LSM Laskar Merah Putih dalam mempengaruhi


masyarakat Way Umpu / Pekat untuk memperjuangkan areal kawasan
Register 45 Sungai Buaya tidak diterima oleh Masyarakat Pekat

d. Masyarakat Pekat yang telah memanen singkong masih menanam kembali di


arealnya masing-masing hal ini dikarenakan tidak adanya pengawasan dan
belum adanya pembatasan waktu oleh Tim Terpadu.

e. Legalitas keberadaan LSM Pekat di Lampung belum memiliki izin dari


Kesbangpol Provinsi Lampung maupun Kabupaten Mesuji yang ada hanya di
Kabupaten Tulang Bawang, jadi untuk Kabupaten Mesuji masih hanya
sebatas mengirimkan surat yang isinya surat pemberitahuan penggantian
kepengurusan dan belum ditanggapi oleh Kesbangpol Kabupaten Mesuji.

f. Pasca pertemuan antara perwakilan kelompok Bali yang ada di Pekat telah
terjadi selisih paham antara tokoh Bali dengan saudara Nanang dari
kelompok suku Jawa yang berada di Pekat yaitu bahwa kelompok suku Jawa
yang ada di Pekat akan membelot dan menyelesaikan sendiri
permasalahannya dengan pihak PT. Silva yang membawa preman dari Tugu
Mulyo sebagai massa nya.

g. Hasil penyelidikan Tim Penegakkan Hukum tentang keberadaan Alwi / Luwi


(DPO) berada di daerah Tambora dan Tanah Abang Jakarta dengan cara
berpindah-pindah tempat dan sedang dilaksanakan usaha agar bisa kembali
ke wilayah Lampung.

h. Hasil Lidik Tim Intelejen tentang kepengurusan Pekat bahwa organisasi


tersebut adalaha Fiktif dengan kepengurusannya antara lain adalah : Ketua
Provinsi Lampung Ir. Indra Wijaya (adik Alfira) sekretaris Apriadi Alwi (Luwi)
dengan alamat Jl.Pangeran Antasari No.13d Bandar Lampung telp. 0721-
252238, dan untuk pegurus di Kab.Mesuji ketua Ali Hasan sekretaris Taufik.HD
dengan alamat Desa Gd Ram kecamatan Tanjung Raya mesuji (rumah
Jauhari). Sedangkan untuk kepengurusan LSM Laskar Merah Putih adalah
ketua Iwan Bangsawan (kakak Alfira) dan sekretaris Herman Tambayong
alamat kantor JL. Sisingamangaraja No.76 Bandar Lampung.

i. Pada tanggal 12 januari 2011 sekira jam 12.00 WIB telah diamankan
perambah baru sebanyak 52 orang oleh Tim Terpadu bekerja sama dengan
Pam Swakarsa PT.Silva Inhutani bertembat di lokasi blok 16 divisi 4 Reg 45
dengan kronologis : 2 hari yang lalu eks perambah Nusa jaya yang dipimpin
Wayan Ana mendirikan tenda sebanyak 3 unit dan ditempati kemudian
membagi-bagikan lahan. Perambah tersebut berasal dari daerah Rumbia, Pasir
Sakti, Brawijaya, Jabung, dan Sadar Sriwijaya. Barang bukti : Ran R4 Nissan
Terano hitam NoPol. B 7253 CH, Ran R4 Kijang Biru NoPol. BE 2259 LE, Ran
R2 sebanyak 12 unit dan HP sebanyak 31 buah. Kasus ditangani oleh Polres
Tulang Bawang dan diadakan pengembangan lebih lanjut dengan hasil
berdasarkan LP/19/I/2011 res Tuba terbukti tersangka Wayan Ana melaukan
Tindak Pidana Penipuan dengan Modus menjual belikan lahan Register 45
kepada perambah dengan harga 1 juta Rupiah untuk 1 kavling seluas 2 hektar
terbukti dengan barang bukti rekapan catatan nama-nama perambah yang
telah membayar kepada pelaku.

j. Hasil Lidik terbaru Tim Intelejen untuk pendataan masyarakat pekat berjumlah
850 KK dengan rincian 164 KK suku Bali, 90 KK suku pribumi, dan 596 KK suku
campuran Jawa dan Sunda. Untuk 164 KK suku Bali telah bersedia
meninggalkan areal Reg 45 dan menunggu keputusan dari Pemerintah Provinsi
Lampung untuk kesepakatan agar tanam tumbuh mereka bisa dipanen.
Sedangkan untuk suku Jawa dan pribumi masih bertahan di areal tersebut
dengan naungan LSM Pekat. Untuk luas areal per KK rata-rata memiliki 1,5
sampai dengan 2 hektar.

2. Kegiatan pertemuan perwakilan masyarakat Bali yang menduduki areal Pekat


Simpang D dengan Tim Terpadu penanggulangan Kawasan Hutan Register 45
Sungai Buaya yang bertempat di ruang rapat Asisten I Provinsi Lampung yang
dipimpin oleh Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Lampung dan Karo Ops Polda
Lampung pada tanggal 24 januari 2011 dengan hasil antara lain :

a. Hukum tidak bisa abu-abu, hanya bisa hitam dan putih, namun ada itikad
baik dari rekan-rekan perwakilan suku Bali bisa hadir disini untuk mencari
solusi terbaik yang tidak boleh melanggar hukum, artinya kebijakan dapat
dibuat masih dalam koridor hukum.
Kebijakan dalam hal registier 45 hanya dapat diambil oleh kementerian kehutanan
tetapi sebagai kepanjangan tangan dari kemenhut, saran kepala dinas kehutanan
akan menjadi masukan/rekomendasi bagi pengambilan keputusan di pusat.
Simpang D sudah pasti berada dalam kawasan hutan, masyarakat yang saat ini
berada di simpang D telah menikmati hasil selama sekian lama. Pengakuan dari
masyarakat bahwa lahan tersebut adalah merupakan lahan hutan negera sangat
dapat dibanggakan, sehingga tidak perlu ada tindakan hukum seperti yang
seharusnya sudah dilakukan. Semoga 7 orang ini dapat menjadi representasi dari
teman-teman di lapangan di simpang D. Tanah register tidak bisa dibagi-bagi
sebelum ada keputusan Negara untuk merubah perutukannya. Tanam tumbuh
agar dipelihara tapi tidak ditanam kembali sampai panen 1 kali.
Perbandingan antara diganti setiap lahan seharga 2-3 juta rupiah dengan
kesempatan untuk memanen 1 kali memang sangat jauh, tapi bagaimana tentang
jangka waktu selama menunggu apakah bisa masih ada toleransi dan bagaimana
teknis pelaksanaannya, hal itu akan kita bahas akan tetapi setelah satu kali panen
lahan harus ditinggalkan.
Bila rapat ini disepakati akan segera diinventarisasi di lapangan untuk
memperjelas posisinya, sehingga dapat segera dilakukan pemisahan. Akses untuk
penggarap akan diperbolehkan untuk memelihara dan memanen satu kali.
PT Silva bila tidak segera melakukan langkah-langkah untuk mengembalikan
arealnya sesuai peruntukkannya dapat diberikan punishment.
Dalam melaksanakan penanaman di lahan yang telah disepakati untuk
ditinggalkan dapat dikerjasamakan penanamannya dengan masyarakat Bali yang
selama ini mengolah lahan tersebut.
Supaya tidak ada yang ingkar dari kesepakatan maka akan dibuat hitam diatas
putih dalam bentuk surat kesepakatan.
Selanjutnya masyarakat dapat mengajukan permohonan kepada menhut untuk
dapat mendapatkan hak atas sebagian lahan di kawasan hutan Negara Register 45
dengan luasan tertentu.

b. Dari kementerian kehutanan disampaikan bahwa agar ditempuh sesuai dengan


aturan yang berlaku, pertimbangannya bahwa luas kawasan hutan di provinsi
Lampung sudah tidak sesuai dengan aturan lagi sehingga bila kawasan hutan
yang sudah ada dikurangi maka akan berbahaya bagi lingkungan
Dikawasan hutan terbagi beberapa areal ada yang dapat dilakukan budidaya
terbatas, tapi untuk register 45 diperuntukkan bagi hutan tanaman industri
Sesuai dengan SK Menhut areal tersebut telah diberikan pada PT Silva selama 45
tahun sampai tahun 2029 dari 1997 jadi merupakan pemegang sah
Dihimbauan agar masyarakat segera meninggalkan tempat dan jangan tergiur
iming-iming akan mendapatkan lahan tersebut
Seharusnya kami mengambil tindakan tegas tetapi tidak dilakukan, tetap ada
bargaining walaupun kebijakan itu sesungguhnya berarti agak menyimpang dari
aturan tetapi diharapkan masih dalam koridor hokum. Maka agar tidak ingkar
mari kita buat kesepakatan silakan usulannya bagaimana walaupun kami telah
punya gambaran untuk itu
Sesuai dengan janji di lapangan, kami akan bantu untuk perjuangkan ke
kementerian kehutanan asal tidak nambah lagi, tetapi kami terkejut ternyata di
lapangan telah ada tanaman yang ditanam lagi sehingga menjadi tambahan
pemikiran kita.

c. Sesungguhnya kami hanya mengurus umat yang ada di wilayah tersebut,


sehingga kalau ada yang non hindu mohon maklum tidak dapat kami wakili)
Di lapangan di Simpang D yang dimulai dari rumah makan minang, untuk Pekat
kami telah menyampaikan kabar buruk bahwa masyarakat harus keluar, akan
tetapi tanaman singkong yang telah ada harus dipikirkan nasibnya karena umat
telah mengeluarkan modal
Semalam sudah kami bicarakan bahwa memang tidak ada jalan lain selain harus
keluar, tinggal bagaimana teknisnya dan nasib tanaman, selanjutnya setelah
diluar apa yang harus dilakukan, salah satu kemungkinannya adalah mengajukan
kepada kementerian kehutanan selanjutnya menunggu keputusan menteri saja.
Itu yang telah disampaikan jadi mohon dapat ditunggu hingga panen, lalu
bagaimana nasibnya setelah keluar bagaimana kehidupannya apakah mungkin
penanaman dapat dikerjasamakan agar masyarakat masih bisa makan karena
mereka bukan cari kekayaan tetapi hanya mencari makan saja.

d. Bingung setelah keluar dari sana kami tidak tahu apa yang akan dilakukan
untuk menghidupi keluarga. Pemerintah adalah orang tua kami jadi tidak mungkin
akan melawan pemerintah, demikian pula kami adalah anak pemerintah sehingga
dapat dipikirkan solusinya karena untuk membeli lahan tidak mungkin dapat kami
beli
Mohon pemerintah khususnya dishut agar mencarikan solusi terbaik
Kami siap mendukung program pemerintah untuk menekan pemanasan global
dengan menanam karet, sawit dll
Kami harapkan solusinya agar anak-anak kami dapat lebih baik dari hari kemarin
Opsi kami dapat menanam hutan tanaman rakyat
Hari ini belum dapat mengambil gambaran apa-apa karena kami hanya perwakilan
Kami menaruh harapan kepada Negara bagaimana anak-anak dapat menjadi
harapan bangsa
Masyarakat disana sesungguhnya sangat baik bila diarahkan

e. Aturan tidak ada kompromi Bila ada kebuntuan komukasi maka akan dilakukan
langkah tegas
Upaya ini adalah sangat persuasive, Pemerintah tidak mungkin akan menuntun
satu persatu orang-orang yang tersesat. Karena sesungguhnya orang-orang yang
telah melanggar aturan adalah yang membuat ruwet aturan itu
Seharusnya sekarang sudah dapat diputuskan apa yang akan dilakukan karena
sudah diberi waktu yang cukup untuk berunding, makanya saudara-saudara
adalah wakil dari teman-teman dilapangan datang kesini.
Tentang darimana penghasilan selanjutnya, silakan diatur karena kan ada hasil
panen bisa untuk sewa. Sementara itu untuk mengatasi sambil menunggu hasil
panen dapat dinegosiakan solusinya, misalnya diberi pinjaman sementara untuk
menyewa lahan. Saudara-saudara bisa sambil bekerja di lahan sewa tersebut
sambil menunggu panen.
Negara tidak mungkin mentolelir terus pelanggaran-pelanggaran seperti ini maka
kondisi nya akan rusak
Kami masih tunggu itikad baik saudara-saudara bila tidak maka akan dilakukan
secara paksa
Kami tidak tega saudara-saudara sengsara tapi juga tidak bisa mentolerir
kesalahan, makanya kita akan ambil jalan yang terbaik
Saya tegaskan bahwa untuk keinginan untuk mendapatkan lahan sejengkalpun
disitu jawabannya adalah tidak mungkin, tetapi saya dapat tawarkan kepada pihak
ketiga untuk dapat meminjamkan uang untuk sewa rumah dan lahan
Tapi hal itu baru pemikiran yang harus dibicarakan dengan pihak-pihak lain, bila
anak-anak sulit pindah kami siap bantu untuk memfasilitasi, kami bisa telpon
kapolsek untuk membantu
Kami beri waktu lagi 1 -2 hari untuk dirembug dengan teman-teman di lapangan
bila tidak maka terpaksa cara keras
Kaitan HTR adalah program untuk kawasan hutan yang belum diberikan ijin, kalau
di reg 45 sudah ada beban ijin yaitu kepada pt. silva jadi tidak mungkin untuk
diberikan htr

III. HASIL YANG TELAH DICAPAI

Hasil yang telah dicapai oleh Tim Terpadu Penanggulangan Register 45 Provinsi
Lampung sebagai berikut :

1. Tim Intelijen
a. Melaksanakan penyelidikan / pulbaket 15 kali
b. Penggalangan 12 kali ( 10 orang)

2. Tim Gakkum :

a. Lidik 10 kali :

1). Lidik keberadaan tersangka ABDUL BAHUSIN


2). Lidik keberadaan tersangka EDWIN ASMABUR
3). Lidik keberadaan tersangka ERIANSYAH
4). Lidik keberadaan tersangka SUMBADRA
5). Lidik keberadaan tersangka LUWDI
6). Lidik keberadaan tersangka EL HALUIN
7). Lidik keberadaan tersangka SUDIRMAN
8). Lidik keberadaan tersangka I WAYAN SUKALDAUL
9). Lidik keberadaan tersangka TURYANTO
10). Lidik keberadaan tersangka SAH BUDIN
b. Panggil 5 kali

c. Riksa 10 kali

d. Tangkap 6 orang :
1). EDRIANSYAH
2). EL HAMIN
3). SUDIRMAN
4). I WAYAN SUKADANE
5). SUMBADRA

e. Tersangka di tahan di Polda Lampung sebanyak 22 orang.

f. Daftar Pencarian Orang (DPO) 5 orang :


1). EDWIN ASMARA
2). TURYANTO AL TUTUR
3). ABDUL BAHUSIN
4). HERWANSYAH
5). SAH BUDIN

g. Sidik kasus 10 LP (Laporan Polisi)

IV. HAMBATAN DAN KENDALA

Selama Tim Terpadu melaksanakan kegiatan ada beberapa kendala dan hambatan
yang mempengaruhi pelaksanaan tugas di lapangan antara lain :

1. Luas wilayah Reg.45 dan jalan yang di lalui khususnya pada saat dan pasca
hujan.

2. Alat transportasi / kendaraan yang disiapkan oleh perusahaan terbatas


khususnya kendaraan yang Double Cabin.

3.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Saran

V. PENUTUP
Demikianlah laporan hasil pelaksanaan tugas Tim Terpadu Penanggulangan Register
45 Propinsi Lampung sebagai bahan masukan pimpinan guna menentukan kebijakan
lebih lanjut.

Bandar Lampung, Nopember 2010

Koordinator lapangan

PRIYO WIRA N, S,IK MSi


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP. 69040517

Anda mungkin juga menyukai