01 Hakikat Ilmu
01 Hakikat Ilmu
Kewajiban Belajar
َ ََسَلهمَة
َ ََطََلبََالَ َعهَل هَمَفََهريَضَةََعََلىََكَ هَلَمَسََلهمََ َوم:َللاَعََليَ هَهَ َوسََلم
َ َللاهَصََلى
َ ََقَالَََرسَ َول
Rasulullah SAW bersabda : “Menuntut ilmu itu hukumnya wajib, bagi muslim
laki-laki dan muslim perempuan.”
َََ َوَإهّنَاَيَفَ َتضََعََليَ هَهَطََلبََ هَعَل هَمَالَ ه،َََ هَبنَهََلَيَفَ َتضََعََلىََكَ هَلَمَسََلهمَ طََلبََكَ هَلَ هعََلم،َََاهعََلم
َ:ََََكَمَاَقاَل،َال
َ َََوأَفَضَلََالَعَمَ هَلَ هَحفَظََالَ هال،ال ََوأَفَضَلََالَ َعهَل هَمَ هعََلمََالَ ه
Ketahuilah, bahwa kewajiban menuntut ilmu bagi muslim laki-laki dan
perempuan, tidak untuk semua ilmu, tetapi yang diwajibkan hanyalah ilmul
haal, sebagaimana dikatakan : “Sebaik-baiknya ilmu -yang dipelajari, adalah
ilmul haal, dan seutama-utamanya beramal adalah menjaga haal.” 1
1
Yang dimaksudkan ilmul haal, ilmu yang prioritas dipelajari dan diamalkan:
a. Berkaitan dengan pokok-pokok agama, misal mempelajari rukun iman dan rukun islam.
b. Ilmu Fiqih. Seperti Fiqih yang berkaitan dengan bersuci (thaharah), shalat, zakat, puasa dan haji. Termasuk
di dalamnya, ilmu yang berkaitan dengan mu’malah (jual beli, menikah dan lainnya).
c. Ilmu yang berkaitan denga akhlak, adab dan berkepribadian yang Islami.
1
َ َهَلنَ َمَا َيَتَ َوسَلَ ََبههَه ََإه،َاجب
َل ََإهقَامَ هَة َالَفََر ه
َض َيَكَ َو َن ََو هَيبَ َعََليَ هَه َ َ هعلمَ َما َي قعَ َلهَ ََبهقَدَ هَر َمَا َيَ َؤهَدى ََبههَه َالََو ه
َفَالصَ َوهَمََوَالزكَ َاةهََإهنََكَانََلَهََمَالَََوالَجَََإه َن َبَيَكَ َونَََو ه
َ َوكَذَاَ ه،َاجبَا َاج هَََومَاَيَتَ َوسَلَََبههَهََإهلَََإهقَامَ هَةَاَ َلو ه،فََرضَا
َ َعََإهنََك
َ انَيَتَجَ َر َ َوكَذَاَه،ََوجَبََعََليَ هَه
َفَالَبَيََوه
Wajib pula atas seorang mulism, mempelajari ilmu yang dapat mengantarkan
terlaksananya kewajiban. Sebab, sesuatu yang mengantarkan menuju
terlaksananya ke-fardhuan, maka itu hukumnya fardhu. Dan apa saja, hal yang
dapat mengantarkan terlaksananya kewajiban, hukumnya pun juga wajib.
Demikian itu seperti mempelajari tentang puasa, zakat jika ia memiliki harta, haji
jika ia wajib haji. Juga bab jual beli jika ia pedagang.
2
Keutamaan Ilmu
ََلسجَ َوهَدَلَه
َ ََوأَمََرهَمََ هَب،َالسلَمََعََلىَالَمَلََئهكَ هَة
َ ََوَبههَهَأَظَهَ َرَللاََتَعَالََفَضَلََآدَمََعََليَ هَه
Sebab ilmu, Allah SWT menampakkan keutamaan Adam ‘alaihis salam atas para
malaikat, dan Allah SWT perintahkan kepada para malaikat sujud kepada Adam
‘alaihis salam.
َ للاه ََو
َالسعَادََةه َ َ َحقَ َ هَبا َالَمََرءَ َالَكََرامَةَ َ هَعنَد َ َ َالَ هذَى َي،َوَإهّنَا َشََرفَ َالَ َعهَل هَم ََبهكَ َوَنههَه َ َو هَسيََلةَ ََاهلَ َالَههَب ََوالتَقََوى
َستَ ه
َواَلَبَ هَديَ هَة
Kemuliaan ilmu, karena ia mengantarkan menuju kepada kebajikan dan
ketaqwaan. Sebab ketaqwaan itu, seseorang mendapatkan kemuliaan di sisi
Allah SWT, dan kebahagiaan yang abadi.
3
Yaitu, d ari ilmu pengetahuan, dan Jadilah engkau, orang yang
berenanglah dalam lautan faedah mengambil faedah sebagai
tambahan, pada setiap harinya
ََاهلََالَههَبََوالتَقََوىََوأَعَدَلََقَ ه
َاص هد َتَفَقَهََفَهَإنََالَ هَفقَهََأَفَضَلََقَ َائه هد
Menuju kepada kebajikan dan Belajarlah ilmu fiqih, sebab ilmu
ketaqwaan, selurus – lurusnya fiqih seutama – utamanya
tujuan penuntun
َانَ هَمنََأَلَ ه
فَعَاَبه َد َالشيَطَ ه
َ َأَشَدََعََلى َفَهَإنََفَ هَقيَهَاََو ه
احدَاَمَتََوَهرعَا
Lebih ditakuti oleh syaitan, daripada Karena itu, ahli fiqih satu orang
seribu ahli ibadah –yang tidak yang bersifat wara’
mengerti fiqih.
4
yakni sifat – sifat yang terpuji. Karena itu, wajib bagi setiap manusia
mempelajarinya.
ََف َبََلدَةَ َسَقَطَ َعَ هن َ ََإهذَا َقَامَ َالَبَعَضَ َ ه،َ َفَفََرضَ َعََلى َسََبهيَ هَل َالَ هَكفَايَ هَة،َ ي َف َاَلَحَاَيه ه َ َوأَمَا َ هَحفَظَ َمَا َيَقَعَ َ ه
ََجبَ َعََلى َاَ هَلمَ هَام َأَنَ َيَمََرهَم َ َفَيَ ه،َف َالَ َمأَ هَث
َ جيَعَا َ ه َ َفَهَإنَ َ َل َيَكَنَ َ ه،َالَ بَ َاقهي
َف َالَبََلدََةه َمَنَ َيَقَ َومَ ََبههَه َاشََتكََوا َ ه
َ َََويَهَبَأَهَلََالَبَلَدََةهَعََلىَذَاَلهك،ك
َ َبهذَاَله
Adapun mempelajari amalan agama yang dikerjakan pada saat tertentu, maka
itu hukumnya fardhu kifayah. Jika di suatu tempat ada orang yang mempelajari
ilmu tersebut, maka yang lain bebas dari kewajiban. Akan tetapi, jika di suatu
daerah tidak ada seorangpun yang mempelajarinya, maka seluruh daerah itu
berdosa. Karena itu, wajib bagi pemimpin, memerintahkan kepada rakyatnya
supaya belajar ilmu yang hukumnya fardhu kifayah tersebut. Pemimpin berhak
memaksa ahli negeri (rakyat) nya, --agar mempelajarinya.
َ احدََهَمنََذَاَله
ََكَ؛ََو هعََلمََمَا َالَهَبنََهزلَ هَةَالطَعَ هَامَلََبَدَََلهكَ هَلََو ه َفَ ه
َجيَ هَعَالَحََو ه َََإهنََالَ َعهَلمََمَاَيَقَعََعََلىَنَفَ ه:ََقهيَل
َ سهَهَ ه
َضَاَلَ َوقَ ه
َ ات َفَبَعَ هَ ه-َيَهَبنََهزلَ هَةَالدََو هَاءَيَتَاجَََإهلَيَ هَه
َفَاَلَحاََيه ه
َ يَقَعََ ه
Dikatakan: bahwa mempelajari ilmu yang wajib dilaksanakan pada diri
seseorang, dan diamalkan pada setiap saat (yakni, fardhu ‘ain), itu seperti
makanan, wajib bagi setiap orang ; sedangkan mempelajari ilmu yang sifatnya
hanya pada saat saat tertentu saja, itu seperti obat, dipakai hanya ketika
dibutuhkan, pada waktu – waktu tertentu saja.
5
َللاهَتَعَالََ َوقَدََهرَه َبَعَنََقَضَ ه
َ َاء ََو هَعَلمََالنَجَ َوهَمَهَبنََهزلَ هَة َالَمََر ه
َ ََوالََر،َََهَلنََهَيَضَرَََولََيَنَفَع،ََََفَتَعََلمَهََحََرام،َض
َغَيََمَ هَكن
Sedangkan mempelajari ilmu nujum (perbintangan), itu seperti penyakit,
mempelajarinya itu hukumnya haram. Ilmu nujum itu membahayakan dan tidak
ada manfaatnya. Sebab lari dari Qadha’ dan Qadar Allah SWT, tentu itu tidak
mungkin.
6
Adapun mempelajari ilmu kesehatan, maka itu juga boleh. Sebab ilmu
kesehatan itu sebab diantara sebab. Boleh mempelajarinya, sebagaimana sebab
– sebab yang lain. Nabi SAW juga berorbat.
E. Definisi Ilmu
ََمَعََهرفَةََدَقَ َائههَق:ََصفَةََيَتَجََلىَ هَبَاََلهمَنََقَامَتََ هَهيَََبههَهَالَمََذكََورَََكَمََاَهَوََ؛ََوالَ هَفقَه ََفَهَ َوَ ه:َسيََالَ َعهلَ هَمََوأَمَاَتَفَ ه
ََمََا:َسَمَاَلَاَ َومَاَعََليَهَاَ؛َ َوقَال ََاَلَ هَفقَهََمَعََهرفَةََالنَفَ ه:للاهَعََليَ هَه
َ َََقَالََأَبَوََحََنهيَفَةَََرحَة،ََعَ هَعلَج َالَ َعهَل هَمَمَعََنََوه
اج هَلََلهلَ هَج هَل
َََوالَعَمَ هَلََبههَهَتََركََالَعَ ه،الَ َعهَلمَََإهلََلَهَلعَمَ هَلََبههَه
Adapun mengenai tentang tafsir (defenisi) ilmu : sifat (sesuatu) yang nampak
bagi seseorang yang belajar –apa yang tidak nampak baginya sebelumnya,
sebagaimana apa yang ia pelajari. Sedangkan tafsir fiqih : mengetahui ilmu
secara detail disertai dengan pengetahuan yang hubungannya dengan ilaj
(terapi terhadap ketidaktahuan). Abu Hanifah –semoga rahmat Allah terlimpah
kepadanya, beliau berkata: “Fiqih adalah mempelajari jiwa (diri), apa yang saja
yang bermanfaat baginya dan yang membahayakan baginya.” Beliau juga
berkata: “Tidak ada ilmu kecuali untuk diamalkan. Sedang amal itu,
meninggalkan duniawi untuk kepentingan ukhrawi.”
7
maupun akhiratnya. Melakukan apa saja yang bermanfaat, dan menjauhi apa
saja yang membahayakan bagi dirinya. Agar akal dan amalnya tidak menjadi
hujjah atas dirinya, hingga menambahkan siksaan –sebab itu ; kami berlindung
diri kepada Allah dari murka dan siksa-Nya.
Allahu ‘alam.