Anda di halaman 1dari 2

Manfaat Terapi Relaksasi Otot Progresif

Menurut Smeltzer & Bare (2002, dalam Valentine,dkk. 2014), latihan ini dapat membantu
mengurangi ketegangan otot, mengurangi stres, menurunkan tekanan darah dan
meningkatkan toleransi terhadap aktivitas sehari-hari sehingga sekresi CRH (cotricotropin
releasing hormone) dan ACTH (adrenocorticotropic hormone) di hipotalamus menurun.

Relaksasi otot progresif telah digunakan dalam berbagai penelitian didalam dan diluar negeri
dan telah terbukti bermanfaat pada berbagai kondisi subyek penelitian. Saat ini latihan
relaksasi relaksasi otot progresif semakin berkembang dan semakin sering dilakukan karena
terbukti efektif mengatasi ketegangan, kecemasan, stres dan depresi (Jacobson & Wolpe
dalam Conrad & Roth- 2007), membantu orang yang mengalami insomnia (Erliana, E.,
2008), hingga meningkatkan kualitas hidup pasien pasca operasi CABG (Dehdari, 2009),
menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi esensial (Tri Murti, 2012), meredakan
keluhan sakit kepala dan meningkatkan kualitas hidup (Azizi & Mashhady,2012).

Indikasi Pemberian Terapi Relaksasi Otot Progresif

Indikasi Terapi Relaksasi Otot Progresif

Menurut Setyoadi dan Kushariyadi (2011) bahwa indikasi dari terapi relaksasi otot progresif,
yaitu :

1) Pasien yang mengalami gangguan tidur

2) Pasien yang sering mengalami stress

3) Pasien yang mengalami kecemasan

4) Pasien yang mengalami depresi


Azizi, M., & Mashhady, H. (2012). Analysis of Relaxation Effect on Life Quality of
Migraine Patients. Current Research Journal of Social Sciences, 4(2), 150-152.

Conrad, A., & Roth, WT (2007). Terapi relaksasi otot untuk gangguan kecemasan: Berhasil
tapi bagaimana caranya ?. Jurnal gangguan kecemasan , 21 (3), 243-264.

Dehdari, T., Heidarnia, A., Ramezankhani, A., Sadeghian, S., & Ghofranipour, F. (2009).
Effects of progressive muscular relaxation training on quality of life in anxious
patients after coronary artery bypass graft surgery. Indian Journal of Medical
Research, 129(5), 603.

Erliana, E., Haroen, H., & Susanti, R. D. (2008). Perbedaan tingkat insomnia lansia sebelum
dan sesudah latihan relaksasi otot progresif (progressive muscle relaxation) di
BPSTW Ciparay Bandung. Bandung: BPSTW Ciparay.

Murti, T., & Meikawati, W. (2012). Perbedaan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi
Esensial Sebelum Dan Sesudah Pemberian Relaksasi Otot Progresif Di RSUD
Tugurejo Semarang. Karya Ilmiah.

Setyoadi, K. (2011). Terapi Modalitas Keperawatan Jiwa pada Klien Psikogeriatrik.

Valentine.D.A., Rosalina., Saparwati M. 2014. Pengaruh Teknik Relaksasi Otot Progresif


terhadap Tekanan Darah pada Lansia dengan Hipertensi di Kelurahan Pringapus,
Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang. (Skripsi) Semarang: PSIK STIKES.

Anda mungkin juga menyukai