Anda di halaman 1dari 4

Doa Haji Mabrur

September 19, 2014 hari Leave a comment

Ya Allah, jadikanlah haji ini haji yang mabrur, sai yang dihargai, dosa yang diampuni, amalan shalih yang diterima dan
perniagaan yang tidak akan merugi

Haji Mabrur: Doa Minta Haji Mabrur

Ya Allah, semoga Engkau berkenan menghadirkan kami ke Mekah, Arafah dan Madinah, dan berikanlah
kami (pahala) haji mabrur, dan ridhailah kami, ampunilah kami, dan sayangilah kami. Engkaulah
kekasih kami, maka tolonglah kami atas golongan orang yang kafir.

Semoga bermanfaat...

alam struktur dan penggunaannya niat itu tersusun dalam tiga bagian
terpenting yang harus diketahui yaitu :
  Fi’il yaitu lafal sengaja meniatkan: (aku niat shalat),
 Ta’yin adalah nama atau keadaan yang akan di niatkan  seperti: (dzuhur) atau (ashar).
  fardhiyah adalah kedudukan dari yang akan diniatkan lafal: (wajib) atau (sunat)

 ketiga inilah unsur yang harus diketahui sipeniat sebelum


melakukan ibadahnya, dan untuk berniat yang benar itu ada tiga
derajat, yaitu:

1. Jika sholat yang dikerjakan adalah shalat fardhu, maka diwajibkan untuk memaksudkan fi'il, ta’yin
dan fardhiyah
2. Jika sholat yang dikerjakan adalah shalat sunnah yang memiliki waktu tertentu -seperti shalat sunnah
rawatib - atau sebab tertentu, maka diwajibkan untuk memaksudkan fi'il dan ta'yin saja.
3.  Jika sholat yang dikerjakan adalah shalat sunnah (muthlaq: tanpa sebab), maka diwajibkan
memaksudkan fi'il saja.

Dilain dari itu semua, niat itu mutlaknya di hati bukan di lafadz dan inilah pendapat para imam 4 mahzab
mengenai hal pelafalan

1.      Imam Syafi’i :

   Imam Nawawi dalam kitab Al-Minhaj menyebutkan: “Niat itu tempatnya didalam hati dan
disunnatkan melafazkannya sesaat sebelum takbir”.
   Ibnu Hajar Al-Haitami dalam Tuhfatul Muhtaj II/12 : “Dan disunnatkan melafazkan apa yang
diniatkan sesaat menjelang takbir agar supaya lisan dapat menolong hati dan juga untuk keluar dari
khilaf orang yang mewajibkannya walaupun (pendapat yang mewajibkan ini) adalah syaz yakni
menyimpang. Kesunnatan ini juga karena qiyas terhadap adanya pelafazan dalam niat haji”.
  Imam Ramli dalam Nihayatul Muhtaj jilid 1/437 : “Dan disunnatkan melafazkan apa yang diniatkan
sesaat menjelang takbir agar supaya lisan menolong hati dan karena pelafazan itu dapat menjauhkan
dari was-was dan juga untuk keluar dari khilaf orang yang mewajibkan”

Selain itu menurut Imam Syafi’i niat sholat tepat saat Takbiratul Ihram di dalam hati tidak boleh sebelumnya
maupun sesudahnya.

2     Imam Maliki :


 Dalam kitab  Al-Fighul Islami jilid 1/214, menurut madzhab Maliki diterangkan bahwa: “Yang
 
utama adalah tidak melafazkan niat kecuali bagi orang yang was-was, maka disunatkanlah baginya
melafazkan agar hilang daripadanya keragu-raguan”.

3.      Imam Hambali : adalah sunnah melafalkannya, karena melafalkan niat sebelum takbir dapat membantu
untuk mengingatkan hati sehingga membuat seseorang lebih khusyu’ dalam melaksanakan shalatnya.

4.      Imam Hanafi : melafalkan niat shalat sebelum takbiratul ihram tidak disyari’atkan kecuali bagi orang
yang terkena penyakit was-was (peragu terhadap niatnya sendiri)

Wallaahu a’lam
Semoga bermanfaat
Disusun oleh zairifblog dari berbagai sumber.

Terimakasih atas kunjungannya, semoga berkenan Untuk Iklan dan Donasinya ke Link ini

Anda mungkin juga menyukai