Disusun Oleh :
191FK01030
Tingkat : 2B
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN
UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA BANDUNG
2020
1. PENYAKIT SARS
A. Pengertian SARS
SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) adalah infeksi saluran pernapasan berat disertai
dengan gejala saluran pencernaan yang disebabkan oleh coronavirus.
B. Gejala SARS
Gejala SARS diketahui berupa malaise, mialgia, demam, dan diikuti gejala pernapasan berupa
batuk disertai kesulitan bernapas. Gejalanya juga dapat disertai dengan diare. Gejala-gejala ini
memberat beberapa hari kemudian disertai dengan viraemia, 10 hari setelah onset.
Penyebabnya adalah coronavirus. SARS ditularkan melalui kontak dekat, misalnya pada waktu
merawat pengidap, tinggal satu rumah dengan atau kontak langsung dengan sekret/cairan tubuh
dari pengidap suspect atau probable. Diduga cara penyebaran utamanya adalah melalui percikan
(droplets) dan kemungkinan juga melalui pakaian dan alat-alat yang terkontaminasi.
D. Diagnosis SARS
Selain dari gejala, diagnosis ditegakkan melalui beberapa metode pemeriksaan laboratorium
telah digunakan seperti PCR, ELISA, IFA. Untuk menyatakan suatu tes PCR positif untuk SARS
diperlukan paling sedikit 2 spesimen yang berbeda (yaitu spesimen yang diambil dari nasofaring
dan tinja).
E. Pencegahan SARS
Vaksin untuk penyakit SARS belum ditemukan, oleh karena itu hindari berkunjung ke negara
yang sedang terjangkit SARS, gunakan masker saat bepergian atau menjenguk pasien di RS, hal
ini dapat membantu mengurangi penyebaran melalui udara, melalui percikan dan kontak
langsung.
F. Penanganan SARS
Oseltamivir secara oral bersama dengan antibiotika berspektrum luas dan ribavirin intravena
dalam dosis yang direkomendasikan, juga memberikan hasil yang kurang meyakinkan. Pada saat
ini, penanganan pengidap SARS yang dianggap paling penting adalah terapi suportif, yaitu
mengupayakan agar pengidap tidak mengalami dehidrasi dan infeksi ikutan.
Flu burung merupakan flu yang ditularkan burung ke manusia. Dalam dunia medis flu burung
juga dikenal dengan sebutan avian influenza. Flu burung sendiri disebabkan oleh virus H5N1
atau H7N9. Jangan menganggap remeh penyakit ini, sebab infeksi virus ini bisa berujung pada
kematian bila tidak ditangani dengan tepat.
Pada dasarnya, flu burung bisa menyerang siapa saja. Namun, ada beberapa faktor yang bisa
meningkatkan risiko terjadinya flu burung. Contohnya:
C. Penyebab Flu Burung
Penyebaran virus flu burung ini mulanya hanya menyebar antar unggas (liar maupun
peternakan). Namun, virus ini ini lama-kelamaan bisa bermutasi menjadi beberapa turunan.
Virus yang bermutasi inilah yang akhirnya bisa menulari manusia. Beberapa turunan virus
tersebut di antaranya adalah H5N1, H7N7, H9N2, H5N6, H6N1, H7N9, dan H10N8.
Dari beragam virus turunan tersebut, hingga kini hanya dua jenis yang mewabah dan
menyebabkan tingginya angka kematian, yaitu H5N1 dan H7N9.
Penyakit ini sangat mudah menular, terutama bagi mereka yang berkontak langsung dengan
unggas yang sudah terinfeksi. Di samping itu, penularan flu burung juga bisa melalui terhirupnya
debu atau kotoran unggas sakit dan mengonsumsi daging unggas yang tak dimasak hingga
matang sempurna.
Ketika seseorang terserang virus penyebab flu burung, maka dirinya akan mengalami gejala yang
beragam. Gejala yang timbul bisa ringan, bisa pula parah yang bisa berpotensi membahayakan
nyawa. Berikut beberapa gejala flu burung yang mungkin dialami pengidapnya:
Sakit perut.
Demam tinggi.
Sakit kepala.
Nyeri otot.
Gangguan pernapasan.
Pendarahan gusi.
Pendarahan hidung.
Nyeri dada.
Untuk mendiagnosis flu burung dokter akan melakukan beberapa metode. Pada tahap awal,
dokter akan melakukan wawancara medis dan pemeriksaan medis. Setelah itu, dokter juga akan
melakukan pemeriksaan penunjang dengan mengambil sampel cairan dari hidung atau
tenggorokan.
Tak menutup kemungkinan dokter juga akan melakukan pemeriksaan darah. Tujuannya untuk
mengetahui kadar sel darah putih di dalam tubuh pasien. Dalam beberapa kasus, dokter juga akan
melakukan tes X-ray untuk melihat kondisi paru-paru pasien.
Pengobatan flu burung harus dilakukan secepat mungkin. Karena jika tidak, penyakit ini sangat
berpotensi menimbulkan komplikasi yang berakibat fatal, seperti:
G. Pengobatan Flu Burung
Ketika seseorang mengidap flu burung, biasanya mereka akan dirawat di ruang isolasi.
Tujuannya jelas, untuk meminimalisir terjadinya penularan. Selain itu, mereka juga dianjurkan
untuk minum banyak cairan, mengonsumsi makanan sehat, istirahat, dan minum obat pereda rasa
sakit, dokter juga biasanya akan meresepkan obat-obatan antivirus dan antinyeri agar penyakit
tidak berkembang makin parah. Pemberian obat antivirus juga bertujuan mencegah terjadinya
komplikasi dan membuat peluang hidup pasien tetap besar.
Andaikan flu burung sudah menimbulkan komplikasi, maka penanganannya akan disesuaikan
dengan komplikasi yang timbul, contohnya pneumonia. Pasien yang mengalami kondisi ini
biasanya harus dibantu dengan ventilator di rumah sakit untuk membantu mengurangi kesulitan
bernapas. Selain itu, pemberian obat-obatan antibiotik harus terus dilakukan sampai pneumonia
sembuh.
3. PENYAKIT COVID-19
A. Pengertian Covid-19
Covid-19 merupakan nama penyakit yang disebabkan oleh virus corona. Nama
ini diberikan oleh WHO (World Health Organzation) sebagi nama resmi penyakit ini.
Covid sendiri merupakan singkatan dari Corona Virus Disease-2019. Covid-19 yaitu
penyakit yang disebabkan oleh virus corona yang menyerang saluran pernafasan
sehingga menyebabkan demam tinggi, batuk, flu, sesak nafas serta nyeri tenggorokan.
Menurut situs WHO, virus corona adalah keluarga besar virus yang dapat
menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. Pada manusia corona diketahui
menyebabkan infeksi pernafasan mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah
seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory
Syndrme (SARS). Virus ini mampu mengakibatkan orang kehilangan nyawa sehingga
WHO telah menjadikan status virus corona ini menjadi pandemi dan meminta Presiden
masyarakat terkait pandemi virus corona sejak akhir Maret 2020. Ia kemudian
penyebaran virus corona. Jokowi juga menetapkan pandemi virus corona sebagai
bencana nasional non-alam. Mantan wali kota Solo itu akhirnya melarang masyarakat
Covid-19 merupakan jenis virus yang baru sehingga banyak pihak yang tidak tahu dan
tidak mengerti cara penanggulangan virus tersebut. Pemerintah dituntut untuk sesegera
persoalan tersebut ternyata telah ada dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018
memuat banyak hal terkait dengan kekarantinaan kesehatan, pihak yang berwenang
menetapkan kedaruratan kesehatan masyarakat, dan lain sebagainya.
belum ada padahal peraturan pelaksanaan tersebut sangat perlu untuk segera dibentuk.
Menurut WHO, Covid-19 menular dari orang ke orang. Caranya dari orang yang
terinfeksi virus corona ke orang yang sehat. Penyakit menyebar melalui tetesan kecil
yang keluar dari hidung atau mulut ketika mereka yang terinfeksi virus bersin atau
batuk. Tetesan itu kemudian mendarat di benda atau permukaan yang disentuh dan
orang sehat. Lalu orang sehat ini menyentuh mata, hidung atau mulut mereka. Virus
corona juga bisa menyebar ketika tetesan kecil itu dihirup oleh orang sehat ketika
akan dilaksanakan di seluruh Indonesia oleh pemerintah dengan dipandu secara terpusat
Adapun salah satu protokolnya yaitu jika merasa tidak sehat dengan kriteria
demam lebih dari 38o C, batuk, flu, nyeri tenggorokan maka beristirahatlah yang cukup
di rumah dan minumlah air yang cukup. Gunakan masker, apabila tidak memiliki
masker, hendaknya mengikuti etika ketika batuk dan bersin yang benar dengan cara
menutup hidung dan mulut dengan tisu, lengan atas bagian dalam. Bila merasa tidak
nyaman dan masih berkelanjutan dan disertai sesak nafas maka segerakan diri untuk
memeriksakan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Dan usahakan untuk tidak
penanggulangan dan pencegahan Covid-19 secara umum yang benar adalah sebagai
berikut:
• Hindari kerumunan
• Bila ada gejala, segera berobat dan gunakan masker bila sedang sakit
diberlakukan saat ini adalah belajar di rumah. Sebagaimana yang dikatakan oleh Bapak
Presiden Jokowi di istana bogor pada tanggal 15 Maret 2020 yaitu "Dengan kondisi ini
saatnya kita kerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah di rumah." Hal ini sudah
berjalan sejak satu bulan lebih. Dimana sekolah diliburkan, tetapi proses belajar
mengajar tetap berjalan melalui kegiatan di rumah. Guru mengajar dari rumahnya
Salah satu dari bentuk partisipasi dalam memerangi Covid-19 yaitu mendukung
kebijakan pemerintah akan hal tersebut dengan tetap belajar di rumah, kerja dari rumah
dan ibadah di rumah. Hal ini bertujuan mengurangi dan mengantisipasi penyebaran
virus corona. Adapun pembelajaran online atau pembelajaran daring merupakan sistem
yang menggantikan pembelajaran sistem tatap muka dengan via online dengan
pembelajaran tetap berjalan walau dalam keadaan seperti ini. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa kita termasuk orang yang ikut berpartisipasi dalam memerangi Covid-
19 ini.
Namun terdapat cara yang dapat dilakukan agar pembelajaran online tetap
teratur
memberikan nilai positif terhadap proses pembelajaran. Karena hal ini juga mampu