Anda di halaman 1dari 8

NAMA : ASIH SRIYANTI

NIM : 20190301096

JUDUL SOAL : FLU BABI (H1N1)

Kerjakan beberapa pertanyaan berikut ini sesuai dengan penyakit yang Anda peroleh
berdasarkan tabel diatas!

1. Buatlah dan jelaskan teori simpul dari ratai penularan penyakit tersebut!
2. Jelaskan tahap-tahapan riwayat alamiah penyakit tersebut secara jelas!
3. Jelaskan tahap-tahapan upaya pencegahan penyakit tersebut (pencegahan diaplikasikan
langsung ke penyakit tersebut bukan upaya pencegahan secara umum)!
4. Sebagai seorang calon Sarjana Kesehatan Masyarakat jelaskan apa saja upaya/tindakan
yang dapat anda lakukan apabila kasus penyakit tersebut terjadi dilingkungan sekitar
anda!

JAWABAN :

1. Teori simpul dari Flu Babi (H1N1)

a) Simpul (sumber penyakit) 1 : Virus Influenza A (H1N1)

Penjelasan → Flu babi atau swine flu adalah istilah untuk salah satu
jenis influenza yang disebabkan oleh virus H1N1. Nama babi atau swine ini muncul
karena gen virus penyebabnya mirip dengan virus influenza yang menyebabkan
penyakit flu pada babi. Babi merupakan binatang yang rentan terhadap virus
influenza, termasuk yang menyerang manusia dan unggas, serta berpotensi terinfeksi
berbagai varian virus di saat yang bersamaan. Virus H1N1 yang merupakan
singkatan dari dua antigen utama virus yaitu hemagglutinin tipe 1 dan neuraminidase
tipe 1.

b) Simpul (media transmisi) 2 : Udara dan Droplet.

Penjelasan → Sama seperti virus influenza lainnya, virus tersebut akan menyerang
sel-sel pada dinding hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Harap diingat bahwa virus
ini tidak bisa menyebar melalui konsumsi daging babi.
Penularan virus H1N1 juga serupa dengan virus influenza lain, misalnya dari
penderita yang bersin atau batuk. Jika percikan ingus atau air liur dari penderita
menempel langsung pada permukaan mata, hidung, serta mulut seseorang, maka
orang tersebut akan terpajan oleh virus.

c) Simpul (manusia) 3 : Perilaku, Lingkungan, Umur

Penjelasan → Perilaku : status vaksinasi menggunakan peralatan yang digunakan


penderita, tidak mencuci tangan, orang yang terinfeksi virus flu babi tidak
menerapkan etika batuk dengan benar.

Lingkungan : terkait dengan suhu di sekitar yang tidak dalam keadaan normal serta
kelembaban yang kurang dari 40-60%

Umur : anak < 5 tahun dan diatas usia 65 tahun.

d) Simpul (outcome) 4 : gejala kejang-kejang dan kematian

Penjelasan → Flu babi merupakan penyakit saluran pernafasan yang menular dan
dikhawatirkan menjadi pandemik baru dan mematikan, karena pembawa flu babi
bersifat sonosis artinya penyakit ini bisa menular dari hewan ke manusia maupun
sebaliknya.
2. Tahapan riwayat alamiah penyakit flu babi!

PERIODE PREPATOGENESIS

a) Faktor Agent ( Virus Influenza Tipe A H1N1)

Badan Kesehatan Dunia, WHO, membenarkan bahwa setidaknya sejumlah kasus


adalah versi H1N1 influenza tipe A yang tidak pernah ada sebelumnya. H1N1
adalah virus yang menyebabkan flu musiman pada manusia secara rutin. Namun
versi paling baru H1N1 ini berbeda: virus ini memuat materi genetik yang khas
ditemukan dalam virus yang menulari manusia, unggas dan babi. Virus flu
memiliki kemampuan bertukar komponen genetik satu sama lain, dan besar
kemungkinan versi baru H1N1 merupakan hasil perpaduan dari berbagai versi
virus yang berbeda yang terjadi di satu binatang sumber

b) Faktor Host

Host (Penjamu) dari penyakit flu babi adalah manusia, babi, ataupun hewan
lainnya. Sub tipe H1N1 mempunyai kesanggupan menulari antara spesies
terutama babi, bebek, kalkun dan manusia.

c) Faktor Environment

Faktor lingkungan yang dapat menyebabkan penularan flu babi antara lain
lingkungan fisik seperti musim, Penyakit ini cenderung mewabah di musim semi
dan musim dingin tetapi siklusnya adalah sepanjang tahun. Ada banyak jenis flu
babi dan seperti flu pada manusia penyakit ini secara konstan berubah.

PERIODE PATOGENESIS

a) Masa Inkubasi dan Klinis

Masa inkubasi virus H1N1 3 sampai 5 hari meski ada pula yang menyebutkan 2-3
hari. Gejala klinis yang tampak, antara lain suhu tubuh mencapai 41 derajat
celcius sampai 41,5 derajat celcius, gangguan pernafasan berupa batuk, bersin,
susah bernafas, radang hidung, leleran hidung berlebih dan pneumonia. Babi
tertular biasanya malas bergerak, saling bertumpuk, demam sampai 41,5 derajat
celcius, rhinitis, leleran hidung, bersin, radang selaput mata (konjungtivitis) dan
kehilangan berat badan, batuk hebat sampai punggung membusur, frekuensi nafas
tinggi, sudah bernafas, dan pernafasan abdominal. Beberapa berkembang menjadi
bronkopenumonia dan akhirnya mati. Tingkat kefatalan kasus kurang dari 1%.

b) Masa Laten dan Periode Infeksi

Masa laten virus H1N1 adalah 3-5 hari. Periode Infeksi pasien positif flu babi
adalah sehari sebelum munculnya gejala sampai dengan 7 hari setelah muncul
gejala.

3. Tahapan upaya pencegahan penyakit flu babi!

a. Pencegahan primer
Pencegahan primer adalah suatu usaha yang dilakukan agar masyarakat tidak akan
terjangkit penyakit flu babi, pencegahan primer bisa dilakukan dengan cara :
1) Melakukan promosi kesehatan melalui mengadakan penyuluhan mengenai bahaya
penyakit flu babi dan pencegahan beserta penangganan penderita kepada ternak
babi dan juga masyarakat yang tinggal di sekitar pertenakan babi
2) Melakukan kerjasama dengan instansi terkait seperti dinas pertenakan melalui
penyemprotan disinfektan pada setiap babi dan kandang babi.
3) Mengajak masyarakat untuk melakukan PHBS seperti mencuci tangan terutama
setelah melakukan kontak dengan babi atau penderita flu babi.
4) Melakukan penyuluhan mengenai pemakaian masker yang benar kepada pekerja
peternakan dan juga masyarakat umum.
5) Pemberian alat pendeteksi panas tubuh ditempat-tempat seperti bandara serta
tempat yang kemungkinan penularan flu babi dari luar negeri guna mencegah
datangnya wisatawan asing yang membawa virus flu babi.
Pada prinsipnya, cara ampuh untuk mencegah penularan virus flu babi sama
dengan cara mencegah penularan virus influenza yang lain yaitu vaksinasi.
Sayangnya, vaksin untuk flu babi sampai saat ini belom ditemukan. Akan tetapi
dengan melakukan pencegahan primer diatas, diharapkan mampu untuk
meminimalisir masyarakat maupun babi agar tidak terjangkit virus flu babi.
b. Pencegahan sekunder
Pada pencegahan sekunder dilakukan diagnosa dini dan pengobatan tepat.
Pengobatan atau tindakan yang tepat bisa mencegah terjadinya komplikasi atau
memerlambat perjalanannya. Pencegahan sekunder dilakukan pada fase
presimtomatis yaitu dengan jalan diagnosa dini. Selain itu juga dilakukan
pengisolasian bagi penderita flu babi dan pemberian obat yang tepat.
c. Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier dilakukan untuk membatasi ketidakmampuan dan rehabilitasi.
Pada keadaan ini, penyakit sudah terjadi dan bahkan meninggalkan cacat. Pada
penyakit flu babi pencegahan tersier dilakukan dengan melakukan pemberian
pengobatan adekuat dan rehabilitasi kepada penderita penyakit flu babi. Selain itu
pemerintah wajib menghimbau masyarakat agar mau menerima kembali penderita
flu babi yang sudah sembu agar tidak ada tindakan pengucilan.

Agar terhindar dari Flu Babi yang harus diperhatikan pada manusia maka kitaharus
melakukantindakan antara lain:
1) Mengajak masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih
2) Mencuci tangan sebelum makan
3) Memasak daging babi lebih dari 80 0 C
4) Tidak cium pipi /tangan
5) Pergunakan masker di wilayah peternakan babi

4. Sebagai seorang calon Sarjana Kesehatan Masyarakat jelaskan apa saja upaya/tindakan
yang dapat anda lakukan apabila kasus penyakit tersebut terjadi dilingkungan sekitar
anda!
Melakukan pendidikan kesehatan dengan metode penyuluhan ke SMPN 13 Bekasi di
Harapan Baru 1 Bekasi, adapun tahap pelaksanaannya :
1. Melakukan pendekatan kepada tokoh masyarakat dan petugas kesehatan yaitu
Puskesmas Kota Baru. Pendekatan ini dilakukan secara personal agar lebih mudah dalam
menyampaikan tujuan dari kegiatan ini. Pada pendekatan ini akhirnya disepakati yang
menjadi sasaran pendidikan kesehatan adalah siswa SMPN 13 Bekasi.
2. Melakukan pendekatan ke sekolah sasaran yaitu SMPN 13 Bekasi, pendekatan
dilakukan pada kepala sekolah dan guru sekolah yang bersangkutan agar menyediakan
waktu luang dan siswanya untuk mendengarkan penyuluhan atau pendidikan kesehatan
tentang flu babi.
3. Pendidikan kesehatan melalui penyuluhan dilaksanakan pada tanggal yang sudah
di tentukan bersama dengan pihak sekolah.
4. Dalam penyuluhannya tersebut di harapakn siswa dapat memahami tentang
pentingnya pencegahan terhadap penyakit flu babi serta cara-cara dalam pencegahannya.
RANTAI PENULARAN PENYAKIT FLU BABI

Melalui manusia Melalaui Babi

Udara, Droplet Terpapar moncong babi,


makan daging babi

Kontak dengan viruinfluenza tipe A

Virus masuk melalui saluran pernafasan atas

Menginvasi sel
Hidung

Respon Menempel pada trakea &sel epitel bronchi


pertahanan sel

Seluruh sel terinfeksi virus ke aliran darah dan organ


Produksi mucus
meningkat
FLU BABI Status ekonomi

MK: Bersihan jalan


nafas tidak efektif Terapi tidak
adekuat

Proses
O2 kurang dr inflamasi MK : Kurang
keb tubuh pengetahuan

Perub. Regulasi temperatur


MK:Resiko
pola nafas
tidak efektif MK : Hipertermi
FLU BABI

Invasi virus Virus Virus masuk Adanya invasi


pada myosin menginvasi kelambung virus di paru
dan sendi usus

Produksi HCL
Peristaltik usus Resiko
meningkat
inflamasi menularkan

Konsistensi Menimbulkan Resiko


Nyeri pada Infeksi
feces cair perasaan mual
sendi (atalgia
dan mialgia)

Pasien Nafsu makan


Pasien mengeluh menurun
mengeluh nyeri diare
Intake Nutrisi Keletihan dan
MK : Diare berkurang kelemahan
MK :Nyeriakut
Muntah
MK:Ketidakseimban Intoleransi
gan nutrisi kurang aktivitas
dari kebutuhan

MK :
Kekurangan
volume cairan

Anda mungkin juga menyukai