Anda di halaman 1dari 6

BAB I Pendahuluan

A. Latar belakang Influenza penyakit yang sangat rentan menyerang manusia,terutama anakanak. Untuk daerah subtropis Indonesia yang selalu terjadi pada saat musim pancaroba atau pergantian musim. Dan saat ini perkiraan cuaca pun tidak dapat dprediksikan lagi,yang terkadang panas dan setelah itu hujan. Disaat itu segala macam jenis penyakit bisa menyerang manusia terutama influenza. Influnza memang penyakit yang selalu dianggap remeh karena setiap manusia sering terjangkit influenza. Adanya Hipotesa munculnya pandemi influenza dibuat berdasarkan pengalaman pandemi terdahulu yaitu : 1. Subtipe baru akibat genetic reassortant virus influenza manusia dengan virus avian influenza/unggas air. 2. Lazimnya virus influenza manusia tidak menyebar pada burung dan begitu sebaliknya. 3. Babi merupakan kandidat sebagai mixing vessel antara manusia dengan unggas air. Tidak ada satu pun negara di dunia yang sangat siap menghadapi pandemi influenza. Namun kesiapsiagaan Indonesia saat ini sudah sangat jauh lebih matang dibandingkan saat flu burung pertama kali merebak di Indonesia empat tahun lalu. Berbagai pertemuan digelar untuk membahas kesiapsiagaan menghadapi pandemi, baik nasional maupun antar negara dan internasional. Tujuannya, untuk merumuskan dan mendefinisikan bagaimana strategi koordinasi, respon, dan perencanaan pandemi pada level global dan regional serta upaya-upaya meningkatkan strategi tersebut. Pertemuan menekankan pentingnya sistem koordinasi maupun jaringan yang lebih baik. Salah satu yang perlu digarisbawahi adalah tentang vaksinasi sebagai langkah pencegahan influenza. Dalam menghadapi pandemi influenza, setiap negara harus mempersiapkan diri dengan melindungi warganya masing-masing. Sebagai upaya mengurangi
1

terjadinya genetic reassortment antara virus influenza manusia dan virus influenza avian, maka semua kelompok umur (>6 bulan) perlu diberikan vaksinasi influenza seasonal. Maka pemberian vaksinasi influenza seasonal perlu menjadi prioritas Departemen Kesehatan RI dalam menysusn Program Kesiapsiagaan Nasional Menghadapi Pandemi Influenza.

B. Tujuan penulisan a. Tujuan umum Untuk mengetahui tentang vaksin influenza b. Tujuan khusus 1. Untuk mengetahui tentang cara penularan influenza 2. Untuk mengetahui tentang tanda dan gejala influenza 3. Untuk mengetahui tentang cara pencegahan 4. Untuk mengetahui siapa saja yang tidak perlu mendapatkan vaksin influenza

BAB II ISI

IMUNISASI INFLUENZA A. Pengertian Influenza adalah penyakit yang menular menyerang saluran napas cara penularan melalui udara dengan cara droplet infeksi dari penderita Influenza yang terkandung di dalamnya partikel virus. Virus Influenza akan mudah berkembang di ruangan yang tertutup dan ber-AC serta tidak mendapatkan sinar matahari. Virus Influenza memiliki tiga tipe yaitu tipe A,B dan C Sebelum menderita influenza, sering kali penderita influenza memiliki riwayat satu ruangan dengan penderita influenza. Virus influenza menyerang semua Golongan Virus Influenza termasuk virus RNA, genre dalam famili Oethomyxoviridae : 1. Virus influenza A 2. Virus influenza B 3. Virus influenza C

B. Epidemiologi :

9 20% balita di seluruh dunia Usia < 2 tahun memiliki komplikasi tertinggi Angka kematian tertinggi : < 6 bulan

C. Cara penularan : 1. Droplet infeksi 2. Kontak langsung dan tidak langsung

D. Manifestasi Klinis : Rasa dingin dan deman, batuk, nyeri kepala, nyeri tenggorokan, hidung tersumbat, kelemahan, iritasi/nyeri mata, muntah dan nyeri otot.

E. Pencegahan : Vaksinasi influenza memiliki efektivitas 70-90% mencegah sakit, tergantung dari lama dan intensitas musim flu serta status dan kondisi kesehatan. Vaksin influenza perlu di review berkala di karenakan Efektivitas dari vaksin influenza beragam di sebabkan mutasi virus yang tinggi Vaksin influenza menghasilkan virus yang tidak aktif Vaksinasi terhadap influenza dengan vaksin influenza sering direkomendasikan pada kelompok risiko tinggi, seperti anak-anak dan lansia, atau pada

penderita asma, diabetes, penyakit jantung, atau orang-orang yang mengalami gangguan imun. F. Siapa yang sebaiknya tidak mendapatkan vaksin flu? 1. Memiliki reaksi alergi terhadap vaksin di masa lalu. 2. Alergi terhadap telur 3. Mengembangkan sindrom Guillain-Barre, suatu penyakit autoimunitas serius menyerang saraf di luar otak dan urat saraf tulang belakang, dalam waktu 6 minggu setelah menerima vaksin di masa lampau. Orang yang pernah mengalami Guillain-Barre setelah vaksin flu memiliki risiko tinggi dibandingkan yang lain dalam mengembangkannya kembali. Demam. 4. Tunggu sampai gejala anda membaik sebelum divaksinasi. 5. Ibu hamil dan menyusui

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Yang perlu di garis bawahi adalah vaksin sebagai pencegah influenza. Sebagai upaya mengurangi terjadinya genetic reassortment antara virus influenza manusia dan virus influenza avian. Vaksinasi terhadap influenza dengan vaksin influenza sering direkomendasikan pada kelompok risiko tinggi, seperti anak-anak dan lansia, atau pada penderita asma, diabetes, penyakit jantung, atau orang-orang yang mengalami gangguan imun. B. Saran 1. Saran Untuk mahasiswa agar belajar lebih giat lagi tentang keperawatan anak khususnya tentang vaksin influenza. 2. Untuk tenaga pengajar agar lebih memperjelas lagi tentang cara mengajarnya, Supaya mahasiswa memahami lebih dalam. 3. Untuk institusi agar lebih memperbanyak persediaan buku-buku tentang keperawatan anak atau keperawatan pediatrik khususnya tentang perkembangan psikososial supaya mempermudah mahasiswa dalam mencari referensi untuk penelitian.

Daftar Pustaka

dr.Susy

P.Wihadi,Sp.A.,M.Kes.2012.Perlukah

Vaksin

Influenza

Pada

Anak.

http://www.mitrakeluarga.com/depok/?p=664 di akses pada tanggal 9 Oktober


2012 Pukul 09.10 WITA

Anda mungkin juga menyukai