Anda di halaman 1dari 35

Bab i

Flu Flu Sing


Flu ) apore
(Swine

Flu
Middle
East
Respir
g atory
urun Syndro
Flu B me (M
ERS)
Pengertian

Pembahasan Epidemiologi

Etiologi
Topik

Penularan

Gejala dan Tanda


Flu Babi (Swine Flu) Back to Agenda Page

Flu Babi adalah jenis virus


flu tipe A (H1N1). Virus ini
merupakan gabungan
dari flu burung, flu babi,
dan flu manusia yang
berkombinasi dalam
tubuh babi.
Epidemiologi
Diperkirakan awal mulanya flu babi merebak di
Negara Mexico lalu menyebar hingga AS, Canada,
Israel, Eropa, Australia, hingga Selandia
Baru.Berdasarkan data epidemiologi, swine flu
(flu babi) bersifat pandemi di Amerika serikat
dengan puncaknya pada tahun 2009. Pada tahun
2009 WHO melaporkan adanya 18.631 kematian
terkonfirmasi laboratorium secara global. Di
Indonesia belum dilaporkan angka kematian akibat
flu babi. Back to Agenda Page
Disebabkan oleh virus influensa tipe
Etiologi 1
A subtipe H1N1(Orthomyxoviridae)

Mempunyai RNA dengan sumbu protein dan


2 permukaan virionnya diselubungi oleh semacam

paku yang mengandung antigen haemagglutinin


(H) dan enzim neuraminidase (N)
Penularan
Tanda dan Gejala
1 2 3

Demam atau panas dingin Batuk yang Sakit atau nyeri tenggorokan,
yang mencapai lebih dari berkepanjangan. terutama sakit saat menelan.
39°C.

Scene #: Notes: Scene #: Notes: Scene #: Notes:

4 5 6

Badan terasa ngilu. Sakit kepala yang tidak Badan terasa sangat
mereda. lemas.

Scene #: Notes: Scene #: Notes: Scene #: Notes:


Pengobatan
Kebanyakan orang dengan flu, termasuk flu
H1N1 (flu babi), hanya memerlukan
perawatan sederhana untuk meredakan
gejala. Perawatan suportif seperti minum
cairan, minum obat pereda nyeri untuk
demam dan sakit kepala, dan istirahat akan
sangat membantu. Jika kamu memiliki
penyakit pernapasan kronis, dokter akan
meresepkan obat tambahan untuk
membantu meringankan gejala.

Back to Agenda Page


Vaksin untuk flu babi belum ada
Perilaku bersih : Pencegahan
Cuci tangan dengan bersih menggunakan
sabun
Tidur cukup Aktif berolahraga fisik
Mengendalikan pikiran agar tidak stress
Minum banyak air
Makan makanan yang bernutrisi Menjaga
jarak dengan penderita
Daging harus dimasak matang, suhu 70°C
akan membunuh virus itu.
Program Pemberantasan
1.Mewaspadai semua kasus dengan gejala mirip influenza (ILI) dan
segera menelusuri riwayat kontak dengan binatang (babi)
2. Meningkatkan kegiatan surveilans terhadap ILI dan pneumonia
serta melaporkan kasus dengan kecurigaan ke arah swine flu
kepada Posko KLB
3. Memantau perkembangan kasus secara terus menerus melalui
berbagai sarana yang dimungkinkan.
4. Meningkatkan koordinasi dengan lintas program dan lintas
sektor serta menyebarluaskan informasi ke jajaran kesehatan di
seluruh Indonesia.
Flu Burung Back to Agenda Page

suatu penyakit menular yang


disebabkan oleh virus influenza
yang ditularkan unggas dan
dapat menyerang manusia. Flu
dengan jenis flu tipe A (H5N1) ini
beredar di antara burung-
burung di dunia, dan sangat
mudah berjangkit terutama pada
unggas jinak yaitu ayam.
Epidemiologi
menurut catatan WHO wilayah Pasifik Barat per
31 Maret 2022, adalah sebanyak 239 kasus infeksi
manusia dengan virus H5N1 sejak Januari 2003.
Kasus fatal mencapai 134 kasus, sehingga case
fatality rate (CFR) mencapai 56%. Di Indonesia,
kasus infeksi H5N1 pada burung dilaporkan
pertama kali tahun 2003, sedangkan pada
manusia pada tahun 2005.

Back to Agenda Page


Etiologi
Mempunyai RNA dengan sumbu protein
dan permukaan virionnya diselubungi
oleh semacam paku yang mengandung
antigen haemagglutinin (H) dan enzim
neuraminidase (N)
Penularan
Unggas yang terinfeksi flu burung akan mengeluarkan virus
melalui air liur, lendir, dan kotorannya. Penularan virus dapat
terjadi ketika seseorang melakukan kontak langsung dengan
unggas yang terinfeksi, misalnya menyentuh atau menghirup
percikan cairan saluran pernapasan (droplet) unggas tersebut.
Selanjutnya, virus flu burung akan masuk ke dalam tubuh jika
orang tersebut menyentuh area mata, hidung, atau mulut. Perlu
diketahui. penularan flu burung antarmanusia diduga juga dapat
terjadi, tetapi kondisi ini sangat jarang terjadi.
Back to Agenda Page
Gejala dan Tanda
Gejala flu burung umumnya baru muncul setelah 2-5
hari terpapar virus ini. Gejala yang timbul pada tiap
penderita juga dapat berbeda- beda, mulai dari yang
ringan hingga parah.
Secara umum, penderita flu burung akan mengalami
gejala demam, batuk, sakit tenggorokan, hidung
berair/tersumbat, sakit kepala, nyeri dan sesak napas.
Pengobatan
Ketika seseorang mengidap flu burung, biasanya akan
dirawat di ruang isolasi. Tujuannya, untuk meminimalkan
terjadinya penularan.
Selain itu, mereka juga dianjurkan untuk minum banyak
cairan, mengonsumsi makanan sehat, istirahat, dan
minum obat pereda rasa sakit, dokter juga biasanya akan
meresepkan obat-obatan antivirus dan antinyeri agar
penyakit tidak berkembang makin parah. Pemberian obat
antivirus juga bertujuan mencegah terjadinya komplikasi.
Pencegahan
a. Menghindari kontak langsung dengan unggas.
b. Menghindari kontak langsung dengan orang sakit.
c. Menjaga kebersihan dan mencuci tangan secara rutin.
d. Tidak menyentuh mata, hidung, dan mulut, sebelum cuci
tangan.
e. Mengonsumsi daging atau telur unggas yang telah
dimasak hingga matang.
f. Menerapkan etika batuk, yaitu dengan menutup mulut
dan hidung dengan tisu atau lipat siku saat batuk atau
bersin..
Program Pemberantasan
surveilans untuk deteksi dini dan investigasi kasus
flu burung
sosialisasi pencegahan flu burung kepada
masyarakat dan industri perunggasan
peningkatan biosecurity pada pemilik unggas
respon pengobatan di Rumah Sakit Rujukan
pemberian tindakan profilaktif kepada orang yang
kontak dengan korban meninggal dengan obat
antiviral oseltamivir
pemberdayaan masyarakat
MERS
MERS adalah penyakit (disebabkan oleh
virus dalam spesies coronavirus terkait
sindrom pernapasan Timur Tengah )
yang dapat menyebabkan serangan
cepat penyakit pernapasan parah pada
manusia. Diperkirakan tertular dari
kontak dengan unta, produk unta, atau
dari orang lain yang terkena MERS
Epidemiologi
Virus ini diketahui pertama kali menyerang
manusia di Jordan pada April 2012, namun kasus
yang pertama kali dilaporkan adalah kasus yang
muncul di Arab Saudi pada September 2012.
Sampai saat ini, semua kasus MERS berhubungan
dengan riwayat perjalanan menuju atau menetap
di negara-negara sekitar Semenanjung Arab. KLB
MERS terbesar yang terjadi di luar Semenanjung
Arab, terjadi di Republik Korea Selatan pada 2015.
KLB tersebut berhubungan dengan pelaku
perjalanan yang kembali dari Semenanjung Arab.
Disebabkan oleh virus MERS-CoV.
Etiologi 1
Virus MERS-CoV termasuk dalam
golongan betacoronavirus.

MERS-CoV merupakan virus yang memiliki


2 struktur rantai tunggal RNA, dengan 2 protein

replikasi
Penularan
Sampai saat ini, masih terus dilakukan investigasi
mengenai pola penularan MERS-Cov, karena telah
ditemukan adanya penularan dari manusia ke manusia
yang saling kontak dekat dengan penderita.
Penularan dari pasien yang terinfeksi kepada petugas
kesehatan yang merawat juga diamati. Selain itu, cluster
dari kasus infeksi MERS-CoV di Arab Saudi, Jordania, the
United Kingdom, Prancis, Tunisia, dan Italia juga
diinvestigasi. Back to Agenda Page
Gejala dan Tanda
Gejala MERS biasanya dimulai sekitar 5 atau 6 hari setelah
infeksi, tetapi dapat dimulai segera setelah 2 hari atau hingga
14 hari. Gejala sering meliputi:
demam,batuk,sesak napas,nyeri otot,diare, muntah dan
mual.
Sekitar 1 dari 3 orang yang terjangkit MERS telah meninggal.
Sebagian besar kasus dan kematian yang parah terjadi pada
orang dengan penyakit bawaan yang membuat mereka lebih
mungkin terkena infeksi pernapasan.
Pengobatan
Hingga saat ini belum ada vaksin yang spesifik dapat
mencegah infeksi MERS-Cov. Selain itu, belum ditemukan
juga metode pengobatan yang secara spesifik dapat
menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh MERS-
Cov.
Perawatan medis hanya bersifat supportive untuk
meringankan gejala. Tes laboratorium Polymerase Chain
Reaction (PCR) untuk MERS-CoV tersedia di Kementerian
Kesehatan dan beberapa laboratorium internasional,
namun tes tersebut bukan tes rutin.
Pencegahan
Lindungi diri Anda dari MERS saat tinggal atau bepergian di
daerah yang terkena dampak dengan:
menghindari kontak dekat dengan unta
mencuci tangan secara teratur dan berhati-hati saat
mengunjungi tempat-tempat yang terdapat hewan
menghindari kontak dekat dengan orang yang tidak
sehat
menghindari konsumsi produk unta mentah, kurang
matang atau tidak dipasteurisasi, termasuk daging, urin,
dan susu
menghindari semua kontak dengan unta, jika Anda
memiliki kondisi kesehatan yang membuat Anda lebih
rentan terhadap penyakit pernapasan.
Program Pemberantasan

1. Melaksanakan surveilans dan respon KLB/wabah


2. Melaksanakan tatalaksana kasus sesuai standar
3. Melakukan pengendalian infeksi
4. Pengendalian terhadap hewan pembawa
penyakit
Flu Singapore
flu Singapura disebut
hand, foot and mouth
disease (HFMD) yang
ditandai dengan ruam
hingga luka di bagian
tubuh seperti tangan, kaki
dan mulut
Epidemiologi
Flu Singapura awalnya ditemukan pada 1957
dan pertama kali muncul di Toronto, Kanada.
Penyakit yang menyebabkan ruam ini dikenal
sebagai "flu" lantaran gejalanya mirip flu, dan
pada saat itu di Singapura banyak terjadi kasus
serta kematian. Hingga saat ini, tidak ada
pengobatan khusus untuk mengatasi flu
Singapura.
Flu Singapura disebabkan oleh Strain
Etiologi 1
Oxsackievirus jenis A16.

2 Coxsackievirus adalah bagian dari kelompok


virus yang disebut dengan Enterovirus.
Penularan
melalui jalur fekal-oral (pencernaan) dan saluran
pernapasan, yaitu dari droplet (butiran ludah), pilek,
air liur, tinja, cairan vesikel (kelainan kulit berupa
gelembung kecil berisi cairan) atau ekskreta.
Penularan kontak tidak langsung melalui barang,
handuk, baju, peralatan makanan, dan mainan yang
terkontaminasi oleh sekresi itu.
Tidak ada vektor tetapi ada pembawa (carrier) seperti
lalat dan kecoa. Back to Agenda Page
Gejala dan Tanda
Demam tinggi.
Sakit tenggorokan.
Hilangnya nafsu makan.
Adanya luka seperti lepuhan pada lidah, gusi, dan bagian
dalam pipi. Luka ini umumnya berwarna merah.
Ruam merah.
Bayi dan balita akan rewel dan mudah marah.
Sakit perut.
Pengobatan
belum ada obat ataupun vaksin yang dapat mengatasi
dan mencegah penyakit flu ini. Flu Singapura bisa sembuh
dalam kurun waktu kurang dari satu minggu atau lebih
dari satu minggu tanpa penanganan di rumah sakit, cukup
perawatan dengan pengobatan sesuai gejala yang muncul
(Symtomatic) di rumah saja. Karena Flu Singapura ini
disebabkan oleh virus, maka dalam pengobatan Flu
Singapura ini tidak perlu mengonsumsi antibiotik untuk
meredakannya
Pencegahan
Isolasi penderita Flu Singapura hingga dinyatakan
sembuh.
Rutin untuk membersihkan area-area yang dicurigai
terkontaminasi virus.
Rajin mencuci tangan dengan sabun.
Ajarkan anak untuk tidak memasukkan apapun ke mulut
sebelum mencuci tangan.
Jangan mencium anak yang menderita Flu Singapura.
Hindari berbagai peralatan atau barang pribadi dengan
pengidap Flu Singapura.
Program Pemberantasan

Kepala Dinkes telah menginstruksikan upaya


pencegahan penularan virus flu Singapura
dengan melakukan program penyuluhan kepada
warga agar mereka berperilaku hidup bersih
serta menjaga kebersihan lingkungan
Thank you for
attention!!

Anda mungkin juga menyukai