Kelompok 3 IKP-3A
ANGGOTA KELOMPOK :
Virus Influenza
ETIOLOGI
Virus influenza bersirkulasi di setiap bagian
dunia. Kasus flu akibat virus tipe C terjadi
lebih jarang dari A dan B. Itulah sebabnya
hanya virus influenza A dan B termasuk
dalam vaksin influenza musiman. Influenza
musiman menyebar dengan mudah saat
seseorang yang terinfeksi batuk, tetesan
yang terinfeksi masuk ke udara dan orang
lain bisa tertular.
PENYAKIT INFLUENZA
BERDASARKAN:
1 Waktu 2 Tempat
Flu paling sering terjadi pada bulan-bulan Virus influenza menyebar melalui udara dalam
musim dingin, ketika banyak orang bisa tetesan atau percikan liur (droplet) ketika
sakit sekaligus (epidemi).Kondisi ini seseorang yang terinfeksi batuk, bersin, atau
sangat umum terjadi di musim pancaroba. berbicara. Virus influenza mudah menyebar
Penyakit ini sangat mudah menular ke dan menular kepada orang lain terutama di
orang lain, terutama ketika 3–4 hari tempat kerja, sekolah, atau tempat umum
pertama setelah pengidapnya terinfeksi lainnya.
virus flu.
3
Orang
Setiap orang pasti pernah terkena flu paling
tidak sekali dalam hidupnya. Anak-anak dan
orang-orang dengan sistem kekebalan yang
lemah mungkin akan menularkannya dalam
waktu yang sedikit lebih lama.
RIWAYAT ALAMIAH
PENYAKIT INFLUENZA
RIWAYAT ALAMIAH
PENYAKIT INFLUENZA
AGENT
Virus penyebab flu burung tergolong family orthomyxoviridae. Virus terdiri
atas 3 tipe antigenik yang berbeda, yaitu A, B, dan C. Virus influenza A bisa
terdapat pada unggas, manusia, babi, kuda, dan kadang-kadang mamalia
yang lain, misalnya cerpelai, anjing laut, dan ikan paus. Namun, sebenarnya
horpes alamiahnya adalah unggas liar. Sebaliknya, virus influenza B dan C
hanya ditemukan pada manusia. Penyakit flu burung yang disebut pula
avian influenza disebabkan oleh virus influenza A. Virus ini merupakan virus
RNA dan mempunyai aktivitas haemaglutinin (HA) dan neurominidase (NA).
Pembagian subtipe virus berdasarkan permukaan antigen, permukaan
hamagluinin, dan neurominidase yang dimilikinya.
RIWAYAT ALAMIAH
PENYAKIT INFLUENZA
HOST
Host sendiri merupakan adalah organisme tempat hidup agent tertentu
yang dalam suatu keadaan menimbulkan penyakit pada organisme tersebut.
Jika membicarakan masalah penyakit flu burung pada manusia maka host
yang dimaksud adalah manusia. Faktor intristik pada flu burung diantaranya
kekebalan tubuh (imunitas) dan pola pikir seseorang.
RIWAYAT ALAMIAH
PENYAKIT INFLUENZA
ENVIRONMENT
1. Lingkungan Biologis
Faktor lingkungan biologis pada penyakit flu burung yaitu agent.
2. Lingkungan Fisik
Suhu
Musim
Tempat Tinggal
3. Lingkungan Sosial
Faktor lingkungan sosial meliputi kebiasaan sosial, norma serta hukum yang
membuat seseorang berisiko untuk tertular penyakit.
Masa Inkubasi dan Klinis
3
Aerosol
Peran penularan aerosol dari beberapa orang yang terinfeksi tanpa adanya prosedur yang diketahui
menimbulkan aerosol tidak dapat dikesampingkan, dan kurangnya bukti penularan influenza jarak
jauh tidak cukup sebagai bukti tidak adanya penularan aerosol dalam jarak pendek. Dari semua rute
yang ada, mungkin transmisi aerosollah yang paling menarik perhatian dalam beberapa tahun
terakhir; Bukti (meskipun sebagian besar tidak langsung) yang mendukung pentingnya kontribusi
keseluruhan semakin meningkat, namun masih belum pasti.
Saat ini, bukti yang ada mengenai penularan
influenza mendukung potensi peran semua
jalur penularan. Signifikansi relatifnya akan
bergantung pada serangkaian keadaan
yang terjadi pada waktu tertentu.
Prosesnya ditentukan oleh faktor-faktor
yang berkaitan dengan virus itu sendiri,
inangnya, dan lingkungan. Penularan
kemungkinan besar dapat terjadi melalui
berbagai rute dalam 'peristiwa' yang sama;
ini adalah proses yang dinamis dan
oportunistik.
PENCEGAHAN
INFLUENZA
Pencegahan Primer
1) Pengendalian penyakit AI/flu burung pada hewan dengan kegiatan utama depopulasi daerah
tertular dan vaksinasi emergency, stamping out pada daerah tertular baru, biosecurity dan
monitoring, penyediaan vaksin dan peningkatan cakupan vaksinasi pada hewan terutama sektor 3
dan 4 yaitu daerah yang ditemukan adanya wabah flu burung pada hewan.
2) Penatalaksanaan kasus pada manusia dengan kegiatan utama adalah pengadaan obat antiviral,
pelaksanaan rujukan kasus, penyediaan sarana dan prasarana penanganan kasus di rumah sakit.
3) Perlindungan kelompok risiko tinggi dengan kegiatan utama adalah penyediaan alat pelindung
diri (pada peternak, petugas kesehatan peternakan, rumah sakit, dan laboratorium), perbaikan
sanitasi lingkungan peternakan dan pasar unggas serta RPA, penyuluhan dan peningkatan cara
hidup sehat dengan unggas.
Pengobatan bagi penderita flu burung
disarankan sebagai berikut:
1. Oksigenasi jika terjadi sesak nafas
2. Pemberian cairan parental jika terjadi
dehidrasi
3. Pemberian obat antivirus oseltamivir 75mg
dosis tunggal selama 7 hari
4. Penderita mendapat terapi suportif: Nutrisi
dengan gizi cukup baik sehingga daya
tahan tubuh meningkat.
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa flu burung merupakan salah
satu jenis penyakit yang disebabkan oleh virus avian influenza, dimana virus ini dapat
menular antarhewan seperti unggas dan kucing, antar hewan dengan manusia, maupun
antar manusia. Flu burung dapat menular melalui udara maupun melalui kotoran serta
cairan tubuh sehingga penularannya sangat cepat, selain itu virus avian influenza tergolong
virus yang sangat mudah mengalami mutasi sehingga tidak jarang antar virus flu burung
daerah satu dengan daerah lain terdapat perbedaan.
Faktor penyakit flu burung secara garis besar yaitu Host, Agent, dan Faktor Lingkungan.
Untuk menanggulangi flu burung dapat dilakukan dengan 3 tahap pencegahan yaitu
Pencegahan Primer, Pencegahan Sekunder, dan Pencegahan Tersier.
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH