Anda di halaman 1dari 4

Tingkat Kepuasan Petani Padi terhadap Kinerja Penyuluh Pertanian

Lapang di Kecamatan Bangorejo Kabupaten Banyuwangi

Disusun Oleh:
Miranda Febriani D41191069/05
Ettika Wahyu Mahardika D41191262/17
Ella Wati D41191314/19

JURUSAN MANAJEMEN AGRIBISNIS


PRODI MANAJEMEN AGROINDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya
bermata pencaharian sebagai petani dan bertempat tinggal di pedesaan. Sektor
pertanian merupakan sektor yang memiliki peran penting dalam perekonomian
nasional. Sektor pertanian juga mampu menyediakan lapangan kerja, penyumbangan
devisa melalui bertambahnya ekspor serta mampu mendukung munculnya industri
yang berbahan baku pertanian. Oleh karena itu nilai sektor produk pertanian terus
bertambah walaupun kontribusinya secara relatif terhadap produk domestik bruto
(PBD) terus menurun (Soekartawi, 1994). Adapun saat ini Indonesia memprioritaskan
tiga jenis tanaman pangan dalam pengembangan pertanian yaitu padi, jagung dan
kedelai. (Badan Ketahanan Pangan, 2016).
Padi merupakan tanaman yang sangat penting di dunia setelah gandum dan
jagung. Hal ini dikarenakan padi (beras) sebagai karbohidrat atau makanan pokok
bagi sebagian besar penduduk dunia terutama asia hingga sekarang. Beras merupakan
komoditas strategis di indonesia karena beras mempunyai pengaruh yang besar
terhadap kestabilan ekonomi dan politik (Purnamaningsih, 2006). Salah satu daerah
penghasil padi di Kabupaten Banyuwangi adalah Kecamatan Bangorejo. Kecamatan
Bangorejo selain sebagai sentra produksi tanaman pangan atau buah-buahan seperti
jeruk dan buah naga, juga merupakan salah satu sentra produksi Padi di Kabupaten
Banyuwangi. Berdasarkan Data Statistik Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2018,
wilayah kecamatan Bangorejo memiliki Luas panen 1.372 ha dengan jumlah produksi
9.836 ton dan tingkat produktivitas sebesar 71,69 kuintal/ha. Angka produksi ini
menempati posisi yang cukup rendah dibandingkan daerah lainnya di Kabupaten
Banyuwangi. Selain itu faktor yang dapat mempengaruhi seperti kesuburan tanah,
curah hujan, penggunaan benih, penggunaan pupuk, ketersediaan sarana dan
prasarana, dll, peningkatan produksi padi juga dipengaruhi oleh kinerja PPL.
Penyuluhan adalah suatu proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku
usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam
mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan dan sumberdaya lainnya, sebagai
upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan dan
kesejahteraannya serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan
hidup (Departemen Peranian, 2009). Dalam menjalankan usaha taninya petani
membutuhkan dorongan, pengarahan, pendampingan, dan pelatihan dari Penyuluh
Pertanian Lapang (PPL) yang dapat meningkatkan pengetahuan/keterampilan,
penggunaan teknologi dan kewirausahaan dalam usaha taninya. Sehingga dapat
disimpulkan, Penyuluhan merupakan jasa pelayanan atau kinerja yang diberikan oleh
penyuluh pertanian berupa pendidikan yang pada umumnya bersifat sosial dan
diarahkan kepada petani maupun kelompok tani (Arifin, 2015). Mencermati hal di
atas, maka dalam kegiatan penyuluhan, peran seorang penyuluh pertanian sangat
diperlukan dalam upaya mendorong terjadinya perubahan perilaku petani sasaran
sesuai dengan yang dikehendaki. Dengan kata lain, keberhasilan suatu penyuluhan
sangat dipengaruhi oleh besarnya peran penyuluh yang diberikan melalui kegiatan
penyuluhan pertanian. Keberhasilan rencana program penyuluhan pertanian yang
dilaksanakan oleh Penyuluh Pertanian Lapang (PPL) dapat diketahui berdasarkan
tingkat perasaan/kepuasan yang dirasakan atau harapan yang diinginkan oleh petani.
Pada dasarnya petani akan merasa puas apabila pelayanan penyuluhan pertanian yang
dirasakan oleh petani sesuai dengan harapan yang diinginkan oleh petani. Menurut
Oliver dalam Syukri (2015) menyatakan bahwa tingkat kepuasan adalah sebuah
perasaan yang dialami oleh seseorang setelah melakukan perbandingan antara tingkat
harapan yang diinginkannya dengan timgkat pelayan/kinerja yang telah dirasakannya

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana kinerja penyuluh pertanian lapang di Kecamatan Bangorejo,
Kabupaten Banyuwangi?
2. Faktor apa saja yang berpengaruh terhadap kinerja penyuluh pertanian lapang di
Kecamatan Bangorejo, Kabupaten Banyuwangi?
3. Bagaimana tingkat kepuasan petani terhadap kinerja penyuluh pertanian lapang di
Kecamatan Bangorejo, Kabupaten Banyuwangi?
4. Bagaimana hubungan antara tingkat kinerja penyuluh pertanian lapang dengan
tingkat kepuasan petani padi di Kecamatan Bangorejo, Kabupaten Banyuwangi?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui kinerja penyuluh pertanian lapang di Kecamatan Bangorejo,
Kabupaten Banyuwangi
2. Mengetahui tingkat kepuasan petani terhadap kinerja penyuluh pertanian lapang di
Kecamatan Bangorejo, Kabupaten Banyuwangi
3. Menganalisis faktor – faktor yang berpengaruh terhadap kinerja penyuluh
pertanian lapang di Kecamatan Bangorejo, Kabupaten Banyuwangi
4. Menganalisis hubungan antara tingkat kinerja penyuluh pertanian lapang dengan
tingkat kepuasan petani padi di Kecamatan Bangorejo, Kabupaten Banyuwangi

Anda mungkin juga menyukai