Instruktur :
2020/2021
Dafatar anggota kelopok
Dengan memanjatkan segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, yang telah memberikan kasih dan rahmat-Nya sehingga penulisan Laporan
Praktek Listrik pesawat terbang ini dapat selesaikan dengan baik. Adapun
penulisan ilmiah ini disusun untuk melengkapi sebagian syarat dalam
menjalankan praktek listrik pesawat terbang ini.
Pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
penulisan ini, Terutama kepada :
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Tujuan...............................................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................4
PEMBAHASAN...............................................................................................................4
2.1 Control Cabin / Cockpit Area.........................................................................4
2.1.1 Bus Protection Panel................................................................................7
2.1.2 Generator Control Unit And Auxiliary Power Unit..............................9
2.1.3 Circuit Bre aker Standby Bus................................................................12
2.1.4 Relay R 328 Stanby Power Relay Auto.................................................16
2.1.5 BTB 1 and 2............................................................................................19
2.1.6 M400 Power Test Panel..........................................................................23
2.1.7 Relay R1 Battery Bus.............................................................................26
2.1.8 Transformer T 34 And T32...................................................................29
2.1.9 Indicator DC Volt, Load AMP, Frequency Indicator, GEN Drive Oil
Temp 32
2.1.10 Ground Circuit Breaker APU...............................................................44
2.2 Nose Compartment Area...............................................................................47
2.2.1 Transformer Rectifier unit....................................................................48
2.2.2 Battery Charger......................................................................................52
2.2.3 Static Inverter.........................................................................................55
2.2.4 Aircraft Battery......................................................................................57
2.2.5 Transformer 28 VAC.............................................................................62
2.2.6 Generator Circuit Breaker....................................................................64
2.2.7 Current transformer T7 dan T4............................................................66
2.3 Engine Side and Main Wheel Wel Area.......................................................68
ii
2.3.1 Constand Speed Drive Generator..........................................................68
2.3.2 Current Transformer 1 and 2................................................................73
2.3.3 Ignition Exciter.......................................................................................76
2.3.4 Ignition cable Exciter.............................................................................80
2.3.5 Igniter Plug.............................................................................................83
2.3.6 Engine Start Valve..................................................................................86
2.3.7 Emergency Motor Drive Pump 1 and 2................................................89
BAB III...........................................................................................................................93
PENUTUP.......................................................................................................................93
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................93
3.2 Saran.....................................................................................................................93
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Praktik listrik pesawat terbang merupakan suatu pelajaran yang sangat
penting di dunia penerbangan. Di dalam praktik ini, taruna STTKD di harapkan
dapat mengetahui tentang teori maupun praktik kelistrikan pada pesawat terbang.
Kemudian taruna juga dapat memperagakan, menggunakan, serta
mengaplikasikan peralatan kerja secara langsung sesuai dengan fungsinya yang
digunakan. Praktik listrik pesawat terbang ini di laksanakan pada Hanggar yang
berada dikampus STTKD dengan pesawat jenis Boeing 737-200.
Adapun sejarah pesawat Boeing yaitu , pesawat Boeing tipe 737-100 dan
200 adalah produksi generasi pertama model dari pesawat penumpang keluarga
yang paling berhasil didunia dan dikenal dengan Boeing 737 bermesin dua jet.
Boeing tipe 737 dirancang sebagai pesawat penumpang jangkauan pendek dan
berkapasitas kecil dan sebagai hasil penyempurnaan pesawat penumpang keluarga
tipe Boeing yang di bawahya yaitu 727, 720 dan 707.
Pesawat ini diumumkan pada Pebruari 1965, 737 mula-mula dirancang untuk 60 –
85 tempat duduk, kemudian mengikuti pesanan pelanggan yaitu Lufthansa maka
ditetapkan dengan desain 100 tempat duduk. Corak disain meliputi dua underwing
turbofans yang menjulang, 60% struktural dan sistem ommonalas dengan 727,
mencakup badan pesawat terbang yang fuselage cross ection nya sama sehingga
membuat lebih luas dibanding lima pesaing yang mengikuti yaitu DC-9 dan BAC-
111.
1
Pesawat Boeing tipe 737-100 yang pertama dibuat tanggal 9 April 1967 dan
Pebruari 1968 masuk dalam jasa pelayanan Lufthansa, sedang untuk 30 yang
terakhir dibuat dan dikirimkan ke Perusahaan penerbangan di Malaysia-Singapore
pada Oktober 1969.Dalam waktu yang sama Boeing 737-200 dibuat dengan
kapasitas yang lebih besar 1.93m ( 6ft 4in) dan melakukan penerbangan
pertamanya pada tanggal 8 Agustus 1967.
2
1.2 Tujuan
Di dalam pelajaran mata kuliah praktik listrik pesawat terbang ini, kegiatan
yang diakukan merupakan kegiatan praktik langsung di pesawat Boeing 737-200.
Adapun jenis kegiatan praktiknya bermacam - macam, kegiatan praktik ini pun
mempunyai tujuan, adalah :
1. Memperkenalkan berbagai komponen listrik pesawat dan fungsi
komponen tersebut.
2. Melatih diri dalam kedisiplinan
3. Mengetahui pembaca AMM dan IPC
4. Mengetahui sistem kelistrikan pada pesawat Boing 737-200
5. Mengetahui operasi sistem kelistrikan pada pesawat Boing 737-200
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Control Cabin / Cockpit Area
Bagian cockpit pesawat merupakan bagian utama pengendalian
pesawat oleh pilot. Di dalam cockpit terdapat beberapa sistem elektrik
pesawat yang berfungsi sebagai pusat kontrol dari sistem lainnya.
Captain’s Panel
Center Panel
First Officer’s Panel
Forward Overhead Panel
Aft Overhead Panel
Forward Electronic Panel
4
Aft Electronic Panel
Sementara di samping terdapat Right Load Control Center Panel dan
Left Load Control Center Panel.
5
Sementara pada Right Load Control Center terdapat :
6
2.1.1 Bus Protection Panel
A. Deskripsi
Bus Protection Panel adalah sebuah alat yang berguna untuk
pengendali dan pengaman terhadap tegangan AC dan DC yang
diberikan melalui external power. Di dalam BPP terdapat TR
external power yang merubah tegangan 115 volt AC yang didapat
dari ground power unit (GPU) menjadi 28 volt DC.
B. Operasi
Bus Protection Panel melindungi terhadap gangguan seperti
over voltage (130 ±3 volts), under voltage (100 ±3 volts), dan
negative sequence voltage. Jika terjadi gangguan maka BPP akan
memutus external power contactor. Anti-cycling yang terdapat
pada BPP digunakan untuk mencegah tegangan listrik mengalir
pada saat terjadi gangguan dan juga untuk menjaga manual control
device tetap ON.
C. Gambar AMM
7
D. Foto Bus Protection Panel
8
2.1.2 Generator Control Unit And Auxiliary Power Unit
A. Deskripsi
Generator control unit (GCU) adalah suatu unit yang
digunakan sebagai pengendali eksitasi dan pengamanan terhadap
gangguan-gangguan pada generator. GCU akan mengirimkan
sinyal ke breaker-breaker untuk menutup atau memutuskan
tegangan listrik.
Setiap pesawat memiliki tiga buah generator control unit
(GCU) yang terletak pada panel P6. Generator control unit (GCU)
terdiri dari :
1. Voltage Regulator (VR)
Fungsi dari VR adalah mengatur rata-rata tegangan tiga fasa
pada ujung feeder generator dan batas amplitude dari tegangan
fasa saat beban tidak seimbang atau kondisi yang salah. Selain itu
VR juga digunakan untuk mengendalikan tegangan DC yang
diberikan kepada generator exciter.
2. Transformator Rectifer Unit (TRU)
TRU adalah salah satu unit power supply yang berguna
untuk merubah tegangan AC, 3 phase dari generator menjadi
tegangan 28 volt DC, juga sebagai pengendali dan pengaman
sirkuit untuk sistem tegangan AC.
3. Generator Control Relay (GCR)
GCR akan menghubungkan keluaran dari sumber tegangan
listrik ke eksitasi dari generator. Cara menutup GCR hanya
dengan menempatkan switch generator ke ON. GCR akan
membuka (terputus) dapat dengan cara :
a. Manual
1) Saklar generator di OFF – kan.
2) Fire handle ditarik dengan waktu delay 7± 2 detik.
3) Saklar pemutus CSD diaktifkan.
b. Otomatis
9
1) Overvoltage 130 ± 3 volt.
2) Undervoltage 100 ± 3 volt dengan menunggu waktu 7±
detik.
3) Overcurrent 170 – 175 ampere dengan menunggu waktu
beberapa detik.
4) Differential current protection, 10 – 20 A dengan waktu
tunda 25 ms.
4. Generator Circuit Breaker
Generator circuit breaker adalah unit yang digunakan untuk
memutus generator pada saat terjadi gangguan seperti over
voltage, under voltage, over current, atau differential current.
B. Fungsi
Fungsi kendali otomatis dioperasikan oleh GCU untuk setiap
sistem generator dan memberian sinyal untuk membuka medan
magnet generator dengan memutuskan generator control relay
(GCR) dan generator breaker (GB). GCU melindungi generator
dari:
1. Overvoltage (HV 130 ± 3 volt)
2. Under voltage (LV 100 ± 3 volt)
3. Over frequency (OF 430 ± 5 Hertz)
4. Under frequency (UF 365 ± 5 Hertz),
5. Over current (OC 170 – 175 Ampere),
6. Differential Current Protection (DP 10 – 20 Ampere).
C. Ilustrasi AMM dan IPC
10
D. Foto Generator control Unit
11
2.1.3 Circuit Bre aker Standby Bus
A. Deskripsi
Three-phase 115-volt ac disuplai oleh dua generator engine
dan generator APU saat inflight, dan 3-phase 115-volt ac dari
sumber eksternal atau APU ketika pesawat on ground. Daya tiga
fase dari empat sumber ini didistribusikan dari kabin kontrol di
pesawat melalui sistem bus yang terletak di dua panel, the load
control center-right P6 dan the load control center-left P18 dan
dikendalikan dari panel overhead depan dan belakang P5. Pusat
kendali beban P6 dan P18 berisi bus distribusi daya yang memasok
daya dari bus generator No. 1 dan 2, dan dari bus transfer No. 1
dan 2, Pusat kontrol beban panel P6 dan P18 berisi contactors,
relay, dan circuit bracker mendapatkan daya dari berbagai bus.
12
Panel P6-11 berisi transfer bus No. 1 dan alternate bus atau
transfer bus No. 2, yang memuat bus yang terhubung ke generator
bus No. 1 bersama dengan bagian X bagian 3 fase 1 No.
Daya yang disalurkan dari tiga generator termasuk APU dan
dari sumber daya eksternal secara elektrik diaktifkan oleh circuit
bracker C801, C802, C803 dan contractor external power R8,
masing-masing. Circuit bracker C801 dan C802 serta contractor
external power R8 terletak di right-hand forward compartment,
outboard nose wheel well. Tie bus 3 fase memungkinkan koneksi
ke empat sumber saat menggunakan dua bus dan sistem wiring.
Kecuali untuk daya yang dialihkan oleh relay galley No. 1 dan 2
R61 dan R62, semua daya yang masuk didistribusikan ke bus yang
berakhir dengan large load relay atau panel panel pemutus sirkuit
lain-lain P6-4, P6-3, P6-2 dan P6 -1. load control center panels P6-
P6-11 dan P6-12 adalah lokasi sirkuit bracker masing-masing
untuk generator No. 1 dan 2. Relay R3, R4, R23, R24 dan R68
adalah kontaktor transfer yang digunakan untuk mengubah sumber
daya dan switch operation yang memuat ke dan dari bus distribusi
yang disebutkan di atas.
Dengan transfer relay No. 1 R3 dalam posisi normal dan
generator No. 1 memasok daya melalui circuit bracker C819 yang
ditunjukkan pada Gambar. 2, pump relay No. 1 R23 akan
menghantarkan daya dari rute normal melalui C830. Ketika
generator bracker No. 1 terbuka, R3 mentransfer transfer bus No. 1
ke generator bus No. 2, oleh karena itu pump relay R23 harus
mentransfer untuk mendapatkan daya dari sumber alternatif
melalui C831.
B. Operasi
Transfer relay biasanya disimpan dalam posisi yang mudah
memungkinkan bus transfer masing-masing diberi energi oleh
13
generator bus yang sesuai. Posisi alternatif dan posisi center-off
disediakan. Jika daya terputus dari generator No. 1, sinyal dari
GCU No. 2 akan mengalihkan transfer relay No. 1 ke posisi
alternatif sehingga generator No. 2 memberi energi pada bus
transfer No. 1 dan menyediakan daya untuk beban generator No. 1
esensial. Sinyal ini adalah fungsi dari generator breaker yang tepat
dan posisi BTB dan tertunda waktu untuk menghilangkan
gangguan transfer. Jika daya hilang dari generator No. 2, transfer
yang serupa akan terjadi sehingga generator No. 1 akan memasok
daya untuk beban generator No. 2.
Muatan yang lebih besar dipasok oleh bus generator No. 1
adalah pompa hidrolik sistem B No. 1 atau pompa pengganti No. 2,
dapur No. 1, alternate pompa hidrolik dan windows anti-icing. Ac
bus utama No. 1 memasok beban besar seperti abilizer trim
actuator, fuel tank No. 2 forward boost pump, center fuel tank left
boost pump, and two of the landing lights. Generator bus No. 2
dalam panel P6 memasok sistem B pompa hidrolik No. 2 atau
pompa alternatif No. 1. No. 2, galley, fuel tank forward boost
pump, fuel center tank right boost pump, and the other two landing
lights.
C. Ilustrasi AMM
14
15
2.1.4 Relay R 328 Stanby Power Relay Auto
A. Deskripsi
16
B. Ilustrasi AMM
17
C. Foto Stanby Power Relay
18
2.1.5 BTB 1 and 2
A. Deskripsi
B. Operasi
Bus tie breaker ketika daya disalurkan ke bus beban dari daya
eksternal, dan memuat kabel penghubung yang diperlukan untuk
mencegah penghubungan sumber daya independen. Panel
perlindungan bus menyediakan sekitar 5-ampere dan arus listrik
ketika listrik eksternal terhubung dan baterai tidak aktif atau
diputus. Tegangan dari sumber daya ini adalah 28 dari 2 volt
dengan 3 tahap masukan kepesawat dari 115 volt line-to-neutral.
19
C. Ilustrasi AMM
20
D. Foto BTB 1 dan 2
BTB 1
BTB 2
21
2.1.6 M400 Power Test Panel
A. Deskripsi
Power system test module M400 adalah switcch panel
dengan arus transformator relay dan jack portabel, untuk pengujian
sistem tenaga pesawat. Ini memungkinkan mengukur tegangan dan
nilai arus dc, dan tegangan ac, nilai saat ini dan frekuensi di
berbagai koneksi komponen sistem kelistrikan di seluruh sistem
kelistrikan. Modul ini terletak di bagian atas panel pusat kendali
beban (P6). Jack disediakan sehingga meter portabel yang
dikalibrasi dapat dihubungkan ke periksa keakuratan meter pada
panel overhead pilot (P5).
B. Operasi
Operasi pengujian sistem terdiri dari pemilihan berbagai
kombinasi pengaturan pada dua, delapan posisi, beberapa kombinasi,
sakelar putar (S1 dan S2) dipasang di M400, dan mengamati
parameter di pesawat meter pada P5. Sakelar putar mengontrol
tegangan dan arus. Rotary dc dan ac beralih pada panel overhead
pilot dialihkan ke posisi TEST untuk pembacaan meter volt dc, volt
ac, dan frekuensi.. Pembacaan generator ammeter hanya bergantung
pada posisi saklar S2. Tes di atas dibuat hanya dengan menggunakan
fasilitas pesawat, tetapi untuk fleksibilitas tambahan untuk yang
lebih luas uji sistem, unit kontrol generator (GCU) dan perlindungan
bus panel (BPP) ditarik keluar dan beberapa T-koneksi dibuat untuk
kotak pelarian.
Saat menggunakan kotak break out dua bagian konektor untuk GCU
atau BPP terhubung dengan bagian konektor dari kotak breakout.
Sakelar dan jack pada kotak breakout menyediakan koneksi
tambahan ke sistem kelistrikan yang seharusnya sulit dibuat, seperti
sumber daya tiga fasa terpisah ketika generator pesawat maupun
22
sirkuit daya eksternal digunakan. Selama semua tes tersebut,
menunjukkan lampu pada panel P5 pilot dan panel sinyal daya listrik
M238 digunakan untuk memantau bagian mana dari sistem yang
diberi energi. Itu panel annunciator menunjukkan empat penyebab
yang menghasilkan generator relay kontrol tripping untuk salah satu
dari tiga generator pesawat. Ini adalah: generator tinggi atau
kelebihan tegangan (HV), rendah atau undervoltage (LV) kesalahan
pengumpan (FF) dan trip manual (MT) karena operasi manual
sakelar kontrol generator (Gbr. 5). Kesalahan pengumpan mungkin
disebabkan oleh kondisi arus berlebih atau panel sinyal mungkin
mengindikasikan pengoperasian rangkaian perlindungan diferensial.
Generator manual annunciator trip perjalanan kontrol diatur ulang
dengan menutup sebentar saklar kontrol generator. Sakelar reset
terpisah digunakan untuk mengatur ulang pemberi sinyal yang
tersisa. Panel annunciator juga memiliki lampu untuk menunjukkan
bahwa daya menyala ketika salah satu dari beberapa bus AC dan DC
berenergi.
C. Ilustrasi AMM
23
D. Foto M400 Power Test Panel
24
25
2.1.7 Relay R1 Battery Bus
A. Deskripsi
Tenaga listrik disuplai ke berbagai muatan di pesawat
melalui titik-titik umum yang disebut busbar. Sistem distribusi
tenaga listrik didasarkan pada satu busbar atau lebih; ini
menyediakan rute yang telah ditentukan ke sirkuit dan komponen
di seluruh pesawat.Sifat dan kompleksitas sistem distribusi
tergantung pada ukuran dan peran pesawat, mulai dari penerbangan
umum bermesin tunggal hingga pesawat pengangkut penumpang
multi-mesin.
Kata 'bus' (seperti yang digunakan dalam sistem kelistrikan)
berasal dari kata Latin omnibus yang berarti 'untuk semua'. Busbar
sering dibentuk dari strip tembaga yang tebal, karenanya dinamai
'bar'. Ini memiliki lubang pada interval yang tepat untuk memasang
satu sisi perangkat perlindungan (pemutus sirkuit atau sekering).
Atau, mereka dibuat dari kawat pengukur berat. Busbar dapat
disuplai dari satu atau lebih dari sumber daya yang dijelaskan
sebelumnya (generator, inverter, unit penyearah transformator atau
baterai). Perangkat perlindungan, baik sekering atau pemutus
sirkuit, dihubungkan secara seri dengan sistem tertentu; mereka
akan menghapus daya dari sistem itu jika kondisi kelebihan beban
muncul. Juga perlu ada sarana untuk melindungi sumber daya dan
saluran pengumpan ke busbar, yaitu sebelum perangkat
perlindungan sirkuit individual. Berbagai metode yang digunakan
untuk distribusi catu daya pesawat terbang untuk berbagai jenis
pesawat udara dijelaskan dalam bagian ini.
B. Operasi
26
ke dinamo generator. Tanpa perlindungan ini, baterai akan habis
ketika tegangan output generator kurang dari tegangan terminal
baterai, mis. selama mesin mati. Metode otomatis diperlukan untuk
memutuskan sambungan generator dari baterai dalam kondisi ini.
Bus baterai menerima daya secara normal dari T-R No. 3. Ketika
T-R No. 3 tidak beroperasi, bus baterai terhubung ke bus baterai
yang panas. Beban siaga DC terhubung ke bus baterai. Setelah
kehilangan daya output TR 3, relay transfer baterai R1 memberi
energi dan secara otomatis menghubungkan bus baterai ke baterai.
Sakelar baterai harus disetel ke AKTIF dan sakelar STANDBY
POWER harus disetel ke AUTO agar pemindahan otomatis terjadi.
Jika urutan otomatis gagal, saklar POWER STANDBY diatur ke
BAT. Manual relai bus baterai R326 ditutup dan bus baterai
terhubung ke baterai
27
28
C. Ilustrasi AMM
29
2.1.8 Transformer T 34 And T32
A. Deskripsi
30
B. Ilustrasi AMM
31
C. Foto Transformer T 34 And T32
32
2.1.9 Indicator DC Volt, Load AMP, Frequency Indicator, GEN
Drive Oil Temp
A. Deskripsi
33
kali oleh Sabastian Ferranti dengan Lord Kelvin. Ini termasuk
dengan pembuatan transformer mula-mula.
34
4. Tegangan dan arus AC mempunyai nilai maksimum dan
minimum sesuai dengan grafiknya yang berbentuk sinusoidal,
sedangkan untuk litrik DC tidak terdapat nilai nilai tersebut.
B. Operation
1) INDICATORS : DC VOLT
A. Description
Arus searah (bahasa Inggris: direct current, DC) adalah
aliran elektron dari suatu titik yang energi potensialnya tinggi ke
titik lain yang energi potensialnya lebih rendah.
Sumber arus listrik searah biasanya adalah baterai dan panel
surya. Arus searah biasanya mengalir pada sebuah konduktor,
35
walaupun mungkin saja arus searah mengalir pada semi-
konduktor, isolator, dan ruang hampa udara.
Arus searah dulu dianggap sebagai arus positif yang mengalir
dari ujung positif sumber arus listrik ke ujung negatifnya.
Pengamatan-pengamatan yang lebih baru menemukan bahwa
sebenarnya arus searah merupakan arus negatif (elektron) yang
mengalir dari kutub negatif ke kutub positif. Aliran elektron ini
menyebabkan terjadinya lubang-lubang bermuatan positif, yang
"tampak" mengalir dari kutub positif ke kutub negatif.
Penyaluran tenaga listrik komersil yang pertama (yang dibuat
oleh Thomas Edison di akhir abad ke 19) menggunakan listrik arus
searah. Karena listrik arus bolak-balik lebih mudah digunakan
dibandingkan dengan listrik arus searah untuk transmisi
(penyaluran) dan pembagian tenaga listrik, pada zaman sekarang
hampir semua transmisi tenaga listrik menggunakan listrik arus
bolak-balik.
Contoh penggunaan dari arus DC dalam kehidupan sehari-
hari juga cukup banyak. Seperti pada handphone, laptop, radio, dan
komputer. Biasanya, arus listrik DC disimpan dalam bentuk baterai
yang umum digunakan pada jam dinding, remot TV, atau dalam
bentuk aki yang tersedia pada mobil dan motor.
B. Operation
36
angka diskrit, sebagai pengganti defleksi jarum penunjuk pada
sebuah skala kontinu seperti dalam alat ukur analog. Penunjukkan
dengan angka dalam banyak pemakaian lebih menguntungkan,
karena:
37
yang terdapat dalam amperemeter. Jika arus yang mengalir
semakin besar maka semakin besar pula simpangannya.
Amperemeter yang ideal yaitu amperemeter yang
mempunyai hambatan dalam yang sangat kecil, sehingga kuat arus
yang terukur oleh amperemeter sama dengan kuat arus yang
melewati rangkaian. Amperemeter mempunyai batas ukur tertentu,
tetapi dalam penggunaannya batas ukur tersebut bisa diperbesar
dengan merangkainya secara pararel bersama resistansi yang
disebut dengan Rsh (resistansi shunt)
Biasanya alat ini digunakan oleh seorang teknisi elaktronik.
Cara menggunakannya yaitu dengan menyisipkan amperemeter
secara langsung ke rangkaian. Caranya dengan menghubungkan
kutub positif rangkaian dengan kutub positif amperemeter dan
kutub negatif rangkaian dengan kutub negatif amperemeter. Pada
amperemeter biasanya akan ditemukan tulisan amperemeter (A),
miliamperemeter (mA), atau mikroamperemeter.
Jenis amperemeter ada dua jenis :
Amperemeter analog
Amperemeter digital
B. OPERATION
38
2) Atur knob pemilih cakupan mendekati cakupan yang tepat
atau di atas cakupan yang diprediksi berdasarkan perhitungan
arus secara teori.
3) Bila yakin rangkaian telah benar, hidupkan sumber tegangan
dan baca gerakan jarum penunjuk pada skala V dan A. Hasil
pembacaan yang baik bila posisi jarum lebih besar dari 60%
skala penuh meter.
4) Bila simpangan terlalu kecil, lakukan pengecekan apakah
cakupan sudah benar dan pembacaan masih dibawah cakupan
pengukuran di bawahnya bila ya, matikan power supply
pindahkan knob pada cakupan yang lebih kecil.
5) Nyalakan kembali sumber tegangan baca jarum penunjuk
hingga pada posisi yang mudah dibaca.
6) Hindari kesalahan pemasangan polaritas sumber tegangan,
karena akan menyebabkan arah simpangan jarum berlawanan
dengan seharusnya. Bila arus terlalu besar dapat merusakkan
jarum penunjuk.
39
1) Auto ranging : keistimewaan pemilihan range sendiri,
mengatur rangkaian pengukuran alat ukur secara otomatis pada
range (rentang) tegangan, arus, atau tahanan yang benar.
2) Auto polarity : keistimewaan polaritas otomatis, plus (+) atau
minus (-) diaktifkan pada display digital, menunjukkan
polaritas saat pengukuran DC dan tidak perlu khawatir ujung
colok terbalik.
3) HOLD : yaitu tombol penahanan yang menangkap
pembacaan dan tampilan dari memori meskipun colok sudah
dilepas. Hal ini bermanfaat, khususnya apabila mengukur
ditempat tertentu dimana kita tidak dapat membaca dengan
jelas hasil pengukurannya.
4) Diode test : digunakan untuk mengecek bias maju dan mundur
dari sambungan semikonduktor. Umumnya apabila dioda
dihubungkan dengan bias maju meter akan menampilkan
penurunan tegangan maju dan berbunyi sebentar, sedangkan
pada bias mundur alat ukur akan menampilkan OL. Dan jika
dihubung singkat, alat ukur akan menunjukkan angka nol dan
memancarkan suara yang terus menerus.
5) MAX/MIN : digunakan untuk mengetahui nilai
maksimal/minimal pengukuran selama alat ukur di colok.
6) Response time : waktu respon adalah jumlah detik multimeter
digital yang diperlukan rangkaian elektronis untuk
menentukkan keakuratan kerja.
3) INDICATORS : FREQUENCY INDICATOR
A. Description
Frekuensi indicator yaitu suatu alat ukur yang digunakan
untuk mengukur frekuensi sinyal/gelombang listrik. Pengertian
frekuensi sendiri yaitu banyak/jumlah gelombang dalam satu detik
(satuan : Hz). Dari dua hal tersebut sebenarnya dapat kita tarik
kesimpulan tentang cara pengukuran frekuensi. Pertama, hitung
40
jumlah gelombang dalam selang waktu satu detik. Atau, yang
kedua hitung berapa lama perioda satu gelombang, lalu buat
korelasinya jika selang waktu satu detik kira-kira akan ada berapa
gelombang jika periodanya x .detikmatematis f = 1/ T.
B. Operation
Prinsip kerja Frekuensi meter adalah Sinyal yang akan diukur
frekuensinya diubah menjadi barisan pulsa, satu pulsa untuk setiap
siklus sinyal. Kemudian jumlah pulsa yang terdapat pada interval
waktu tertenu dihitung dengan counter elektronik. Karena pulsa ini
dari siklus sinyal yang tidak diketahui, jumlah pulsa pada counter
merupakan frekuensi sinyal yang diukur. Karena counter elektronik
ini sangat cepat, maka sinyal dari frekuensi tinggi dapat diketahui
Ketika gelombang suara masuk ke mikrofon kondensor,
Dalam mic ini terdapat kapasitor yang terdiri dari dua keping plat
atau piringan yang keduanya mempunyai voltage atau tegangan.
Salah satu dari plat tersebut terbuat dari materi yang sangat ringan
yang bertindak sebagai diafragma dan sensitif dengan gelombang
suara. Diafragma tersebut akan bergetar jika ada gelombag suara
yang dating
Fungsinya adalah dengan merubah jarak antara dua plat
tersebut maka akan merubah kapasitinya, jadi disaat plat bergetar
maka hal yang terjadi adalah mula-mula plat akan berdekatan yang
mengakibatkan kapasitas akan meningkat dan merubah voltasi
muatan arus.
Sinyal analog merupakan sinyal kontinu dan perlu diubahnya
menjadi sebuah sinyal digital. Untuk itu perlu untuk menentukan
saat/waktu dimana sebuah nilai digital yang baru diambil dari
sebuah sinyal analog. Saat dari pengambilan nilai baru ini disebut
dengan sampling. Karena secara praktis ADC tidak dapat membuat
sebuah pengkonversian yang terus menerus,
41
nilai masukan harus ditahan tetap selama waktu tertentu yaitu
pada saat converter melakukan sebuah pengkonversian (atau
disebut waktu konversi).
42
C. Ilustrasi AMM
43
D. Foto Indicator
44
2.1.10 Ground Circuit Breaker APU
A. Deskripsi
Three-phase 115-volt ac disuplai oleh dua generator engine
dan generator APU saat inflight, dan 3-phase 115-volt ac dari
sumber eksternal atau APU ketika pesawat on ground. Daya tiga
fase dari empat sumber ini didistribusikan dari kabin kontrol di
pesawat melalui sistem bus yang terletak di dua panel, the load
control center-right P6 dan the load control center-left P18 dan
dikendalikan dari panel overhead depan dan belakang P5. Pusat
kendali beban P6 dan P18 berisi bus distribusi daya yang memasok
daya dari bus generator No. 1 dan 2, dan dari bus transfer No. 1
dan 2, Pusat kontrol beban panel P6 dan P18 berisi contactors,
relay, dan circuit bracker mendapatkan daya dari berbagai bus.
Panel P6-11 berisi transfer bus No. 1 dan alternate bus atau
transfer bus No. 2, yang memuat bus yang terhubung ke generator
bus No. 1 bersama dengan bagian X bagian 3 fase 1 No.
45
digunakan untuk mengubah sumber daya dan switch operation
yang memuat ke dan dari bus distribusi yang disebutkan di atas.
B. Operasi
46
dalam panel P6 memasok sistem B pompa hidrolik No. 2 atau
pompa alternatif No. 1. No. 2, galley, fuel tank forward boost
pump, fuel center tank right boost pump, and the other two landing
lights.
C. Ilustrasi AMM
47
2.2 Nose Compartment Area
Sistem kelistrikan ini terdapat di bagian Nose pesawat, dan bagian
Nose landing gear. Sistem yang berada di compartment ini berukuran lebih
besar daripada yang berada di dalam Cockpit.
48
Sistem kelistrikan yang terdapat dalam E/E dan Nose Compartment
adalah :
Output
49
sumber listrik yang di perlukan, dan juga peranannya.Beban pun
bisa terhubung dengan bus yang berbeda - beda.
B. Operasi
50
C. Ilustrasi AMM dan IPC
51
D. Foto Transformer Rectifier unit
52
2.2.2 Battery Charger
A. Deskripsi
Battery charger adalah sistem yang diatur yang dirancang
untuk mengisi baterai nickel-cadmium. Battery carger beroperasi
dari sumber daya 200 volt, 400 Hz, 3 phase, Y-system, 115 volt
phase ke netral. Battery carger memiliki dua mode operasi yang
dikendalikan secara eksternal. Dua jenis pengisi daya tersedia
untuk . pertama jenis ini dirancang untuk mengisi baterai nickel-
cadmium dan mempertahankan muatannya dengan menggunakan
pulses yang dikontrol secara eksternal. Jenis lainnya adalah limited
pulse-type charger yang dirancang untuk beroperasi dengan baterai
nickel-cadmium dan bersifat opsional dan dapat dipertukarkan
dengan jenis pertama. Selain kontrol mode eksternal, limited pulse
type charger memiliki kontrol mode internal yang menyebabkan
pengisi daya beroperasi dalam mode normal hanya untuk waktu
yang terbatas setelah pulsing mulai. setelah waktu yang terbatas ,
pulsing berhenti dan carger beroperasi dalam mode suhu tinggi.
Pulsing dimulai ketika baterai mendekati kondisi yang terisi penuh
dan arus output pengisi daya sekitar 16 ampere. Kurva pengaturan
output voltage merubah slope pada titik ini. Battery carger terletak
di electrical/electronic equipment compartment di rak E3-1. Battery
carger tidak boleh dioperasikan dengan output shorted atau tanpa
load.
B. Operasi
Mode operasi battery carger dikendalikan oleh wire loop.
Ketika loop tertutup, charger beroperasi dalam mode normal. Saat
loop terbuka, charger beroperasi dalam mode suhu tinggi. Relay
contacts atau switch di loop terbuka ketika battery case temperature
di atas 115 ° F, daya eksternal diterapkan, disana input TR3 ke bus
baterai hilang, atau switch STANDBY POWER diset ke BAT.
53
High battery voltage, yang dihasilkan dari baterai yang terisi
penuh, menyebabkan output charger menjadi pulse. Limited pulse-
type charger akan berdenyut untuk waktu yang terbatas dan
kemudian masuk ke high temperature operating mode. Dua mode
operasi pengisi daya dijelaskan dalam paragraf berikut:
Mode normal menyediakan pengisian baterai yang cepat. Output
pengisi daya diilustrasikan oleh triangular plot pada Gambar 1. Di
atas arus sekitar 16-ampere, carger berfungsi seperti unregulated
transformer-rectifier supply normal. Ketika baterai memiliki daya
yang cukup sehingga charging current di bawah 16 ampere, battery
carger memprovide baterai dengan pulse charge. limited pulse-type
charger akan berdenyut selama 90 hingga 170 detik. Kontrol mode
internal kemudian mengalihkan pengisi daya ke high temperature
mode.
C. Ilustrasi AMM dan IPC
54
D. Foto Battery Charger
55
2.2.3 Static Inverter
A. Deskripsi
B. Operasi
56
membuka inverter circuit breaker. Konnektor yang terpasang di
bagian belakang inverter enclosure memutus semua kabel
penghubung ketika kedua hold down dilonggarkan dan unit pulled
out. Forks di bagian depan hold down dapat disesuaikan.
C. Ilustrasi AMM
57
2.2.4 Aircraft Battery
A. Deskripsi
Baterai adalah perangkat yang mengandung satu atau lebih sel
yang mengubah energi kimia langsung menjadi energi listrik.
Dengan pengecualian dari jenis pesawat terbang yang paling
mendasar, hampir semua pesawat terbang memiliki sistem
kelistrikan. Dalam sebagian besar kasus, sistem kelistrikan primer
menggabungkan satu atau lebih baterai. Baterai digunakan selama
preflight untuk menyalakan sistem kelistrikan dan untuk memulai
Auxiliary Power Unit dan / atau mesin. Setelah dimulai, APU atau
mesin mendorong generator yang kemudian memberi daya pada
sirkuit listrik dan mengisi ulang baterai. Jika terjadi kegagalan atau
isolasi yang diperlukan dari semua generator sebagai bagian dari
prosedur Quick Reference Handbook (QRH) di mana mereka
adalah sumber dari semua daya listrik normal saat beroperasi, daya
baterai tersedia sebagai sumber pengganti untuk penggunaan
penting. Beberapa peralatan tetap bertenaga listrik seperti
Emergency Locator Transmitter (ELT), CVR, FDR, akan memiliki
baterai khusus sendiri. Peralatan portabel yang secara rutin dibawa
di pesawat terbang seperti Obor, Megafon, dan Defibrillator
Eksternal Otomatis (AED) juga ditenagai oleh baterai. Dalam
kedua kasus tersebut, karena baterai merupakan sumber energi,
kegagalannya karena kerusakan, cacat, kegagalan fungsi, atau
penyalahgunaan merupakan potensi risiko asap, api, atau
kebakaran berbahaya.
Ada banyak istilah yang digunakan untuk menggambarkan
baterai, bagian-bagian komponennya dan kondisi, masalah atau
masalah terkait baterai tertentu. Ini termasuk: Anoda. Anoda
adalah elektroda positif dari sel volta. Ini adalah elektroda di mana
terjadi reaksi oksidasi yang mengakibatkan hilangnya elektron.
58
Katoda adalah elektroda negatif dari sel volta. Ini adalah
elektroda di mana reaksi reduksi berlangsung menghasilkan
keuntungan dari elektron. Sel Kering, baterai sel kering adalah
baterai jenis "non-spillable" di mana elektrolit diimobilisasi dalam
gel atau pasta. Elektrolit, Suatu senyawa kimia yang, ketika
menyatu atau larut dalam pelarut tertentu, biasanya air, akan
menghantarkan arus listrik. Semua elektrolit dalam keadaan
menyatu atau dalam larutan menimbulkan ion yang menghantarkan
arus listrik. Kepadatan Energi, kepadatan energi adalah jumlah
energi yang dapat disimpan per satuan volume. Efek Memori,
memory Effect adalah sebuah fenomena di mana sel, jika
dilepaskan dalam siklus yang berurutan ke titik yang kurang dari
kedalaman penuh debitnya, untuk sementara waktu akan
kehilangan sisa kapasitasnya. Koneksi Paralel, susunan sel dalam
baterai dibuat dengan menghubungkan semua terminal positif
bersama-sama dan semua terminal negatif bersamaan. Tegangan
total dari kelompok sel adalah sama dengan satu sel dan selokan
saat ini dibagi rata di antara sel-sel dalam kelompok.
Baterai Primer, baterai primer adalah baterai yang
menghasilkan arus segera setelah komponennya dipasang. Baterai
ini dianggap sebagai baterai "sekali pakai" karena tidak dapat diisi
ulang dan karenanya memiliki masa manfaat terbatas.
Baterai Sekunder, baterai sekunder dapat diisi ulang. Dalam
kebanyakan kasus, itu harus diisi sebelum digunakan pertama kali
karena biasanya dirakit dengan komponen aktif dalam keadaan
habis. Baterai sekunder pada awalnya diisi dan diisi ulang dengan
menerapkan arus listrik yang membalikkan reaksi kimia yang
terjadi selama penggunaan baterai normal. Arus listrik yang
dibutuhkan diterapkan secara terkontrol dengan menggunakan
pengisi daya baterai.
59
Koneksi Seri. Susunan sel dalam baterai dibuat dengan
menghubungkan terminal positif dari masing-masing sel berturut-
turut ke terminal negatif dari sel yang berdekatan berikutnya
sehingga tegangannya kumulatif. Pelarian Termal. Pelarian termal
adalah situasi yang terjadi ketika peningkatan suhu mengubah
kondisi reaksi dengan cara yang menyebabkan peningkatan suhu
lebih lanjut. Dengan kata lain, jika suatu proses dipercepat oleh
peningkatan suhu dan bahwa akselerasi menghasilkan pelepasan
energi tambahan yang selanjutnya meningkatkan suhu, keadaan
pelarian termal dikatakan ada. Keadaan ini dapat menyebabkan
ledakan, kebakaran, atau hasil destruktif lainnya. Sel Volta. Sel
volta (atau galvanik) adalah sel elektrokimia yang memperoleh
energi listrik dari reaksi redoks spontan yang terjadi di dalam sel.
Sel basah. Baterai sel basah adalah baterai yang mengandung
elektrolit dalam bentuk cair. Ini kadang-kadang disebut sebagai
baterai "yang dapat tumpah".
B. OPERASI
Baterai yang digunakan untuk aplikasi penerbangan
mungkin dari tipe primer (sekali pakai) atau tipe sekunder (dapat
diisi ulang). Baterai apa pun yang dimaksudkan untuk digunakan
sebagai sumber daya untuk peralatan yang dipasang atau dibawa
secara rutin di pesawat terbang tidak hanya harus aman tetapi
idealnya memiliki kepadatan energi yang tinggi, ringan, andal,
membutuhkan perawatan minimal, dan dapat beroperasi secara
efisien melalui lingkup lingkungan yang luas Produsen baterai
terus mengembangkan teknologi baru dalam upaya untuk mencapai
cita-cita ini tetapi dalam banyak kasus kompromi dalam tujuan-
tujuan non-keselamatan ini diperlukan dan dalam beberapa kasus,
implikasi keselamatan dari desain baru telah diabaikan, terutama
sehubungan dengan meningkatnya penggunaan Baterai lithium.
60
61
C. Ilustrasi AMM dan IPC
62
63
D. Foto Aircraft Battery
64
2.2.5 Transformer 28 VAC
A. Deskripsi
65
B. Ilustrasi AMM dan IPC
66
2.2.6 Generator Circuit Breaker
A. Deskripsi
Fungsi dari generator circuit breaker dalah sebagi pemutus
dan penghubung aliran listrik dari generator ke sistem. Generator
circuit breaker berlokasi di area nose landing gear compartment.
B. Operasi
67
68
D. Foto Generator Circuit Breaker
69
70
71
72
2.3 Engine Side and Main Wheel Wel Area
2.3.1 Constand Speed Drive Generator
A. Deskripsi
73
Penggerak kecepatan konstan generator (CSD) dan
generator ac mungkin: dilepas dan dipasang sebagai rakitan
lengkap atau sebagai unit terpisah. Jika operasi ini dilakukan tanpa
bantuan cradle perakitan, akan lebih mudah untuk melepas dan
memasangnya secara terpisah. SEBUAH cincin pengunci quick-
attach-detach (QAD) memfasilitasi pelepasan dan pemasangan
CSD atau CSD dan rakitan generator. Elemen filter oli saluran dan
periksa oli dan steker magnet setiap kali CSD diganti. Bilas oil
cooler jika oli menunjukkan tanda-tanda sludging. Ganti oil cooler
dan tubing jika deposit logam cerah berupa serpihan atau serpihan
berada di steker magnet. Ganti oil cooler dan tubing jika CSD
sedang diganti karena kemungkinan kegagalan internal dan ada
bukti: kontaminasi dalam sistem. Periksa keausan CSD (AMM 24-
11-11/601) jika CSD yang dihapus harus diinstal ulang.
B. Operasi
74
Bus 2] di salurkan ke [TR2]. Sedangkan dari [115v AC Main
Bus 2] di salurkan menuju [TR3] dan di salurkan lagi ke
[Battery Bus] dan di lanjut menuju [Inverter].
3. APU bekerja pada saat generator maengalami kerusakan atau
mati. Ketika generator mati, secara otomatis listrik dari
generator lagsung di gantikan oleh listrik dari APU dengam
memecah listrik dari APU itu sendiri menjadi 2 bagian untuk di
salurkan menuju [Generator Bus 1] dan [Generator Bus 2].
untuk cara keja selanjutnya sama seperti
cara (1) dan (2). Cara (1) untuk [Generator Bus 1] dan
cara (2) untuk [Generator Bus 2].
75
pada generator akan berjalan stabil dengan tegangan 115VAC
dan frekuensi 400 Hz.
C. Fungsi
Fungsi dari generator adalah untuk menghasilkan sumber
listrik di pesawat terbang, listrik yang dihasilkan di peswat terbang
stabilnya 115VAC dan 28VDC, untuk mengubah 115VAC menjadi
28VDC digunakan sebuah alat yang bernama TRU ( Transformer
Rectifier Unit ) dimana di dalamnya terdapat 2 bagian yaitu
transformator dan rectifier,transformator berfungsi menurunkan
tegangan dari115VAC menjadi 28VAC,sedangkan fungsi rectifier
untuk mengubah tegangan dari 28VAC menjadi 28VDC.
Fungsi dari CSD adalah menjaga putaran rpm atau
generator agar tetap stabil. Tiap generator mempunyai 1
CSDnya,pada pesawat baru Boeing 737NG generator dan CSDnya
telah di integrasikan menjadi IDG ( Integreted Drive Generator ).
Dan pada APU tidak digunakan CSD mengapa? Karena generator
pada APU berputar secara konstan tidak seperti engine yang
berubah-ubah.
D. Ilustrasi CSD/GENERATOR AMM dan IPC
76
77
E. Foto CSD
78
1). Trafo T1 berada di sisi kanan bawah mesin.
2). Trafo T2 berada pada APU dekat generator.
3). Trafo T4 ada di panel P6-11.
4). Trafo T5 ada di panel P6-12.
5). Trafo T7, T8, dan T9 berada di langit-langit depan kanan
kompartemen elektronik.
B. Operasi
Prinsip kerja transformator arus agak berbeda ketika kita
membandingkannya dengan tegangan transformator normal. Mirip
dengan transformator tegangan, ini termasuk dua gulungan. Setiap
kali AC mendistribusikan seluruh belitan primer, maka fluks
magnet bolak-balik dapat dihasilkan, maka AC akan diinduksi
dalam belitan sekunder. Dalam jenis ini, impedansi beban sangat
kecil. Dengan demikian, trafo ini berfungsi dalam kondisi
hubungan pendek. Jadi arus dalam belitan sekunder tergantung
pada arus dalam belitan primer tetapi tidak tergantung pada
impedansi beban.
C. Fungsi
Berfungsi merubah besaran arus dari arus yang besar ke
arus yang kecil atau memperkecil besaran arus listrik pada sistem
tenaga listrik, menjadi arus untuk sistem pengukuran dan
proteksi.Mengisolasi rangkaian sekunder terhadap rangkaian
primer, yaitu memisahkan instalasi pengukuran dan proteksi
tegangan tinggi.
79
80
F. Foto Current Transformer 1 and 2
81
2.3.3 Ignition Exciter
A. Deskripsi
82
Semua ground start atau inflight airstart harus dilakukan
dengan menggunakan 20-Joule DC exciter (menyalakan kedua busi
penyala). Untuk kehidupan yang optimal dari komponen sistem
pengapian, siklus kerja operasi adalah 2 menit ON, 3 menit OFF, 2
menit ON, dan 23 menit OFF.
B. Operasi
Jika unit exciter paket tunggal 20-4 Joule telah dioperasikan
di luar siklus tugas yang direkomendasikan, unit harus dilepas dan
diperiksa per instruksi perbaikan. Integritas komponen dalam
exciter mungkin telah terganggu karena terlalu panas. Exciter paket
ganda yang dipasang oleh SB 5880 memiliki tugas kontinu. Exciter
ini tidak memiliki batasan duty cycle.
ground start atau pesawat terbang dalam pesawat harus
dibuat dengan menggunakan exciter 20-Joule DC (menembakkan
kedua colokan penyala). Untuk umur optimal komponen sistem
penyalaan, siklus kerja pengoperasian adalah 2 menit, 3 menit, 2
menit, dan 23 menit. Perlu dicatat bahwa Jika unit exciter 20-4
Joule paket tunggal telah dioperasikan di luar siklus tugas yang
disarankan, unit harus dilepas dan diperiksa per instruksi
perbaikan. Integritas komponen dalam exciter mungkin telah
dikompromikan karena terlalu panas. Exciter paket ganda yang
diinstal oleh SB 5880 memilikiſ tugas berkelanjutan. Exciter ini
tidak memiliki batasan siklus tugas.
C. Fungsi
berfungsi sebagai alat pematik yang di gunakan pada saat ground
run main engine dan Auxiliary Power Unit (APU). Dari hasil
pemeriksaan pada komponen ignition exciter auxiliary power unit
(APU) TCN-1031 terdapat komponen yang rusak yaitu transistor
Q1 dengan part number 10-374101, karena terjadi short pada kaki
emitter-base komponen aktif ini menyebabkan ignition exciter tipe
83
TCN-1031 mendapatkan input sebesar 4 ampere melebihi arus
maksimal yang sudah di tetapkan pada Maintenance Maintenance
Manual (CMM) yaitu 3 ampere.
84
E. Foto IGNITION EXCITER
85
2.3.4 Ignition cable Exciter
A. Deskripsi
B. Operasi
Jadi cara kerja pada ceble exiter menghubungan dua jalur sistem
antara Ignition exciter dengan ignition plug.
C. Ilustrasi Ignition Cable Exciter AMM dan IPC
86
87
E. Foto Cable Ignition Exciter
88
89
2.3.5 Igniter Plug
A. Deskripsi
B. Operasi
Electrode dari igniter plug yang menghasilkan 4-5 spark
perdetik dengan energi sekitar 18.000 volt untuk membakar
campuran udara dan fuel didalam combustion chamber. Pada saat
95% rpm atau sekitar ± 39.900 rpm APU engine, ignition system
de-energize secara otomatis, karena pada kondisi itu didalam
combustion chamber mempunyai suhu yang tinggi dan tidak
memerlukan lagi spark dari igniter plug untuk membakar campuran
udara dan fuel secara continue (Sumber: Aircraft Maintenance
Manual Boeing 737-300/400/500).
C. Fungsi
berfungsi menciptakan percikan bunga api pada igniter plug
sebagai pemicu terjadinya pembakaran campuran udara dan fuel
pada combustion chamber. Ignition system di APU GTCP 85-129
bekerja secara otomatis selama proses starting APU, ketika APU
engine mencapai 10% atau sekitar ± 4.200 rpm ignition system
90
energize dan ignition system de-energize ketika APU engine
mencapai 95% atau sekitar ± 39.900 rpm. Inspection terhadap
komponen ignition system perlu dilakukan agar tidak mengalami
kegagalan saat starting APU, kegagalan ignition system dapat
disebabkan karena kerusakan dari salah satu komponen ignition
system tersebut, cara mengetahui kerusakan komponen ignition
system dapat dilakukan dengan cara audible test dan visual check.
Untuk penelitian selanjutnya mengenai ignition system dapat
dikembangkan lebih mendalam terutama penelitian mengenai
ignition system pada engine.
91
F. Foto Igniter plug
92
2.3.6 Engine Start Valve
A. Deskripsi
Engine Start Valve merupakan suatu komponen yang
berfunngsi untuk mengontrol aliran udara ke starter pneumatic
selama mesin dinyalakan.Sistem start ini ada bermacam-macam
mulai dari yang paling sederhana sampai dengan yang rumit
(kompleks) sesuai dengan besarnya daya dari engine tersebut
(Davit&Kingsley, 1983). Untuk sistem yang sederhana biasanya
instalasinya hanya simple, sebagai contohnya adalah sistem start
yang dikick dengan kaki. Untuk contoh sistem start yang rumit
adalah sistem start dengan menggunakan udara bertekanan yang
membutuhkan instalasi dan peralatan seperti compressor, botol
angin serta peralatan pendukung lainnya. Secara garis besar sistem
start pada suatu engine dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu direct
start dan indirect start.
B. Operasi
Katup starter mengontrol aliran udara ke starter pneumatic
selama mesin dimulai. Katup dioperasikan secara pneumatic dan
dikendalikan solenoid. Pada dasarnya terdiri dari dua rakitan,
rakitan badan katup dengan : Katup kupu – kupu yang dioperasikan
dengan tuas, dan actuator pneumatic tipe piston perakitan. Katup
terletak di saluran pneumatik ke starter. Dia terpasang ke saluran
dan flense saluran masuk starter dengan klem (AMM 80-11-00).
93
C. Ilustrasi Engine Start Valve AMM dan IPC
94
A. Foto Engine Start Valve
95
2.3.7 Emergency Motor Drive Pump 1 and 2
A. Deskripsi
96
B. Operasi
97
D. Foto Electric Motor Drive Hydraulic Pump
EMDP 1
98
EMDP 2
99
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pesawat Boeing 737-200 yaitu pesawat komersil yang memiliki system
kelistrikan yang sangat kompleks . system kelistrikan pesawat pesawat b737-200
terdapat pada bagian nose compartment , cockpit area , electrical equipment
compartment , engine side . pada praktikum ini penyusun mempelajari komponen
kelistrikan yang berada pada bagian control cabin , nose compartment , electrical
equipment . dan pada control cabin system kelistrikan terdiri dari bus protection
panel , generator control unit , CB 115 VAC Standby bus , M400 Power test
panel, Relay R 328 standby panel relay auto , Main power circuit breaker , bus
battery R1, T32 dan T34, AC dan DC volt dan load AMP indicator dan frequency
indicator. Pada bagian nose compartment terdapat system kelistrikan yang terdiri
dr Transformer 28 VAC , GCB , dan CT T7 . Pada bagian electrical equipment
terdapat TRU 1,2,3 , A/C Battery , Battery Charger.
3.2 Saran
Pada praktikum kali ini karna terbatas oleh waktu dan pandemik covid –
19 maka yang seharusnya maintenance system kelistrikan pada engine di kerjakan
akan tetapi pada praktikum kali ini tidak bisa dikerjakan.
100