Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN Ny.

N DENGAN POST OP FRAKTUR RADIUS


ULNA DI RUANGAN ARAFAH II RUMAH SAKIT UMUM CUT MEUTIA
KABUPATEN ACEH UTARA

Disusun Oleh:

Ulfah Mayyani
NPM: 18010555

Dosen Pembimbing:

Ns. Cut Yenni Fachrina, S.Kep

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU


KESEHATAN BUMI PERSADA LHOKSEUMAWE
2020/2021
LEMBAR PERSETUJUAN

ASUHAN KEPERAWATAN Ny.N DENGAN POST OP FRAKTUR RADIUS


ULNA DI RUANGAN ARAFAH II RUMAH SAKIT UMUM CUT MEUTIA
KABUPATEN ACEH UTARA

Aceh Utara, September 2021

Telah di setujui

Dosen Pembimbing Ci Ruangan

Ns. Cut Yenni Fachrina, S.Kep Ns. Nur Azizah.S.Kep


NIDN. NIP.
19700515199432005
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan laporan
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan laporan ini.
Penulis tentu menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Demikian, semoga laporan ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Lhokseumawe, 12 September 2021

Penulis
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan..........................................................................................

Kata Pengantar..................................................................................................

Daftar Isi...........................................................................................................

Bab I Pendahuluan............................................................................................

A. Latar Belakang....................................................................................
B. Rumusan Masalah..............................................................................
C. Tujuan .................................................................................................
D. Manfaat ...............................................................................................

Bab II Tinjaun Pustaka ....................................................................................

A. Pengertian ...........................................................................................
B. Etiologi ................................................................................................
C. Tanda Dan Gejala...............................................................................
D. Penatalaksanaan.................................................................................

Bab III Tinjaun Kasus.......................................................................................

A. Pengkajian ..........................................................................................
B. Diagnosa...............................................................................................
C. Intervensi ............................................................................................
D. Implelmentasi .....................................................................................
E. Evaluasi ...............................................................................................

Bab IV Kesimpulan Dan Saran.........................................................................

A. Kesimpulan .........................................................................................
B. Saran ...................................................................................................

Daftar Pustaka...................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Fraktur radius adalah fraktur yang terjadi pada tulang radius akibat jatuh
dan tangan menyangga dengan siku ekstensi. (Brunner & Suddarth, Buku Ajar
Medikal Bedah, 2002). Fraktur antebrachii adalah terputusnya kontinuitas
tulang radius ulna, pada anak biasanya tampak angulasi anterior dan kedua
ujung tulang yang patah masih berhubungan satu sama lain. Gambaran klinis
fraktur antebrachii pada orang dewasa biasanya tampak jelas karena fraktur
radius ulna sering berupa fraktur yang disertai dislokasi fragmen tulang
(Mansjoer, 2000).
Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang
dan atau tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh ruda paksa
(Sjamsuhidajat & Dee Jong, 2004). Fraktur radius dan ulna dapat terjadi pada
1/3 proksimal, 1/3 tengah, atau 1/3 distal. Fraktur dapat terjadi pada salah satu
tulang ulna atau radius saja dengan atau tanpa dislokasi sendi. Fraktur radius
ulna biasanya terjadi pada anak-anak (Muttaqin, 2008). Fraktur os radius dan
fraktus os ulna adalah trauma yang terjadi pada bagian tungkai depan. Kadang
kala sering terjadi fraktur yang terbuka, hal ini sering terjadi karena trauma
terjadi pada lapisan jaringan yang tipis dan lembut. (Alex, 2008)
Fraktur radius ulna biasanya terjadi karena trauma langsung sewaktu
jatuh dengan posisi tangan hiperekstensi. Hal ini dikarenakan adanya
mekanisme refleks jatuh di mana lengan akan menahan badan dengan posisi
siku agak menekuk (Busiasmita, Heryati & Attamimi, 2009). Kekhasan dari
fraktur radius ulna dapat dipengaruhi oleh otot antar tulang, yaitu otot
supinator, pronator teres, pronator kuadratus yang memuat gerakan pronasi-
supinasi yang berinsersi pada radius dan ulna.
B. TUJUAN
Setelah melakukan asuhan keperawatan duharapkan penulis dapat
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam menerapkan asuhan
keperawatan yang bermutu dalam menerapkan asuhan keperawatan yang
bermutu pada pasien.

C. MANFAAT
a. Bagi Rumah Sakit
Hasil penulisan laporan praktek ini diharpkan dapat digunakan sebagai
dasar pengembanagn manjemen asuhan keperawatan dan membantu
perawat di ruang perawatan dalam menjaga kepuasan klien terhadap
pelayanan asuhan keperawatan.
b. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penulisan laporan praktek ini diharapkan menambah wawasan dan
ilmu pengetahuan khususnya dibidang medikal bedah pada klien Ny.N
dengan fraktur radius ulna diruang perawatan.
c. Bagi Penulis
Hasil penulisan laporan praktek ini diharapkan memberikan pengetahuan
dan memperkaya pengalaman bagi penulis dalam memberikan dan
menyusun asuhan keperawatan pada pasien striktur uretra sebagai salah
satu syarat menyelesaikan tugas praktek klinik keperawatan medikah
bedah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. DEFINISI
Fraktur radius ulna tertutup merupakan terputusnya hubungan diantara
tulang radius dan ulna yang dapat disebabkan karena cedera pada tulang
bagian bawah, baik karena trauma langsung maupun tidak langsung (Helmi,
2013).
Fraktur yang terjadi pada kedua tulang bawah ini juga merupakan suatu
cedera Farktur yang tidak stabil. Dimana status fraktur pada tulang ini
bergantung pada jumlah energi yang diserap selama cedera serta gaya otot
besar yang cenderung untuk menggeser fragmen (Murthy & Hoppenfeld,
2011).
B. ETIOLOGI
Fraktur merupakan suatu kondisi yang terjadi karena kelebihan beban
yang mekanis pada suatu tulang, saat terjadi suatu tekanan yang diberikan
pada tulang ini terlalu banyak melebihi kemampuan yang ditanggungnya.
Besarnya jumlah gaya sangat diperlukan untuk menimbulkan suatu kondisi
fraktur yang bervariasi, dan sebagian lagi tergantung pada karakteristik tulang.
Fraktur juga dapat terjadi karena gaya yang secara langsung, seperti pada saat
sebuah benda bergerak menghantam suatu area pada tubuh di atas tulang itu
sendiri.
Fraktur pada batang radius dan ulna biasanya dapat terjadi karena cedera
secara langsung pada lengan bawah, kecelakaan lalu lintas, serta jatuh dengan
lengan yang terenggang. Fraktur pada radius dan ulna juga merupakan suatu
akibat dari cedera yang hebat. Cedera langsung juga biasanya dapat
menyebabkan fraktur tranversal pada tinggi yang sama. Dan biasanya terjadi
disepertiga tengah tulang (Black & Hawks, n.d.).
D. TANDA DAN GEJALA
Manifestasi klinis fraktur adalah nyeri, hilangnya fungsi, deformitas,
pemendekan ekstrimitas, krepitus, pembengkakan local, dan perubahan warna.
1. Nyeri terus menerus dan bertambah beratnya sampai fragmen tulang
diimobilisasi, spasme otot yang menyertai fraktur merupakan bentuk bidai
alamiah yang di rancang untuk meminimalkan gerakan antar fragmen
tulang.
2. Setelah terjadi fraktur, bagian-bagian tak dapat digunakan dan cenderung
bergerak tidak alamiah bukan seperti normalnya, pergeseran fraktur
menyebabkan deformitas, ekstrimitas yang bias diketahui dengan
membandingkan dengan ekstrimitas yang normal. Ekstrimitas tidak dapat
berfungsi dengan baik karena fungsi normal otot bergantung pada
integritas tulang tempat melekatnya otot.
3. Pada fraktur panjang, terjadi pemendekan tulang yang sebenarnya karena
kontraksi otot yang melekat diatas dan dibawah tempat fraktur.
4. Saat ekstrimitas diperiksa dengan tangan, teraba adanya derik tulang yang
dinamakan krepitus yang teraba akibat gesekan antara fragmen satu
dengan yang lainya.
5. Pembengkakan dan perubahan warna lokal pada kulit terjadi sebagai
akibat dari trauma dan perdarahan yang mengikuti fraktur. Tanda ini
biasanya baru terjadi setelah beberapa jam atau hari setelah cedera
(Smeltzer dan Bare, 2002).
E. PENATALAKSANAAN
Menurut Mansjoer (2000) dan Muttaqin (2008) konsep dasar yang harus
dipertimbangkan pada waktu menangani fraktur yaitu: rekognisi, reduksi,
retensi, dan rehabilitasi.

1. Rekognisi (Pengenalan )
Riwayat kecelakaan, derajat keparahan, harus jelas untuk
menentukan diagnosa dan tindakan selanjutnya. Contoh, pada tempat
fraktur tungkai akan terasa nyeri sekali dan bengkak. Kelainan bentuk
yang nyata dapat menentukan diskontinuitas integritas rangka.
2. Reduksi (manipulasi atau reposisi)
Reduksi adalah usaha dan tindakan untuk memanipulasi fragmen
fragmen tulang yang patah sedapat mungkin kembali lagi seperti letak
asalnya. Upaya untuk memanipulasi fragmen tulang sehingga kembali
seperti semula secara optimal. Reduksi fraktur dapat dilakukan dengan
reduksi tertutup, traksi, atau reduksi terbuka. Reduksi fraktur
dilakukan sesegera mungkin untuk mencegah jaringan lunak kehilangan
elastisitasnya akibat infiltrasi karena edema dan perdarahan. Pada
kebanyakan kasus, reduksi fraktur menjadi semakin sulit bila cedera
sudah mulai mengalami penyembuhan (Mansjoer, 2002).

3. Retensi (Immobilisasi)
Upaya yang dilakukan untuk menahan fragmen tulang sehingga
kembali seperti semula secara optimal. Setelah fraktur direduksi,
fragmen tulang harus diimobilisasi atau dipertahankan dalam posisi
kesejajaran yang benar sampai terjadi penyatuan. Imobilisasi dapat
dilakukan dengan fiksasi eksterna atau interna. Metode fiksasi eksterna
meliputi pembalutan, gips, bidai, traksi kontinu, pin dan teknik gips atau
fiksator eksterna. Implan logam dapat di gunakan untuk fiksasi intrerna
yang berperan sebagai bidai interna untuk mengimobilisasi fraktur.

Prinsip dasar dari teknik ini adalah dengan menggunakan pin yang
diletakkan pada bagian proksimal dan distal terhadap daerah atau zona
trauma, kemudian pin-pin tersebut dihubungkan satu sama lain dengan
rangka luar atau eksternal frame atau rigid bars yang berfungsi untuk
menstabilisasikan fraktur. Alat ini dapat digunakan sebagai temporary
treatment untuk trauma muskuloskeletal atau sebagai definitive treatment
berdasarkan lokasi dan tipe trauma yang terjadi pada tulang dan jaringan
lunak (Muttaqin, 2008).

4. Rehabilitasi
Mengembalikan aktivitas fungsional semaksimal mungkin untuk
menghindari atrofi atau kontraktur. Bila keadaan memungkinkan, harus
segera dimulai melakukan latihan-latihan untuk mempertahankan
kekuatan anggota tubuh dan mobilisasi (Mansjoer, 2000).

BAB III
TINJAUN KASUS

A. Pengkajian
1. Biodata
A. Dentitas Pasien
Nama : Ny.Nurjannah
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 59 Tahun
Status Perkawinan : menikah
Agama : Islam
Pendidikan :-
Pekerjaan : IRT
Alamat : Buket hagu, paya bakong. Aceh utara
Tanggal Masuk Rs : September 2021
No. Register : 440292
Ruangan/Kamar : Ruang Arafah 2
Golongan Darah :-
Tanggal Pengkajian : September 2021
Diagnosa Medis : Fraktur Radius Ulna

B. Penanggung Jawab
Nama : Tn.M.Yusuf
Hubungan Dengan Pasien : Suami
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Buket hagu, paya bakong. Aceh utara

I. Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri dibagian tangan kirinya, nyeri saat digerakkan,
dan pasien mengatakan sulit untuk tidur.
II. Riwayat Kesehatan Sekarang
-
III. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
-
IV. Riwayat Kesehatan Keluarga
A. Orang Tua : Tidak ada
B. Saudara Kandung : Tidak ada
C. Penyakit Keturunan Yang Ada : Tidak ada
D. Anggota Keluarga Yang Meninggal : Tidak ada
E. Penyebab Meninggal : Tidak ada

F. Genogram

Keterangan:
Laki-Laki Hidup
Perempuan Hidup ------------- : Tinggal Serumah
Laki-Laki Meninggal
Perempuan Meninggal
V. Pemeriksaan Fisik
A. Keadaan Umum: Compos Metis
Tb : 155 cm
BB : 70 Kg
B. Tanda Tanda Vital
Suhu Tubuh : 36 C
TD : 125/70 mmHg
Nadi : 74 x/m
RR : 20 x/m
C. Pemeriksa Kepala dan Leher
1. Kepala dan rambut dan leher
Kepala : Normal
- Bentuk : Normal
- Ubun-ubun : Normal
- Kulit Kepala : Normal
a. Rambut : Normal
- Penyebaran dan keadaan rambut : Normal
- Bau : Normal
- Warna Kulit : Normal
b. Wajah : Normal
- Warna Kulit : Normal
2. Mata
a. Kelengkapan dan keseimetrisan : Normal
b. Palpebra : Normal
c. Konjungtiva : Normal
d. Selera : Normal
e. Pupil : Normal
f. Cornea dan iris : Normal
g. Visus : Normal
h. tekanan bola mata : Normal
3. Hidung
a. Tulang Hidung dan posisi septum : Normal
b. lubang hidung : Normal
c. Cuping hidung : Normal
d. Fungsi Penciuman : Normal
4. Telinga
a. Bentuk Telinga : Normal
b. Ukuran Telinga : Normal
c. Lubang Telinga : Normal
d. Ketajaman Pendengaran : Normal
5. Mulut Dan Faring
a. keadaan bibir : Normal
b. Keadaan gusi dan gigi : Normal
6. Leher
a. Posisi Trachea : Normal
b. Thyroid : Normal
c. Suara : Normal
d. Kelenjar Linfe : Normal
e. Fena Jugularis : Normal
f. Denyut Nadi Karotis : Normal
D. Pemeriksaan integuman
1. Kebersihan : Normal
2. Kehangatan : Normal
3. Warna : Normal
4. Turgor : normal
5. Kelembaban : Lembab
6. Kelainan Pada Kulit :-
E. Pemeriksaan Payudara dan ketiak
1. Ukuran Dan bentuk Payudara : Normal
2. Warna dan bentuk payudara : Normal
3. Kelainan payudara dan puting : Normal
4. Aksila dan clavikula : Normal
F. Pemeriksaan Thoraks dan dada
1. Inspeksi Thoraks
a. Bentuk Thoraks : Normal
b. Pernafasan : Normal
- Frekuensi : Normal
- Irama : Normal
c. Tanda Kesulitan Bernafas :-
2. Pemeriksaan Paru
a. Palpasi getaran suara : Normal
b. Perkusi : Normal
c. Auskultasi : Normal
- Suara Nafas : Normal
- Suara tambahan : Normal
3. Pemeriksaan jantung
a. insfensi : Normal
b. Palpasi : Normal
- Pulpasi : Normal
- Ictus cordis : Normal
c. Perkusi : Normal
- Batas jantung : Normal
d. Auskultasi : Normal
- Bunyi Jantung I : Normal
- Bunyi Jantung II : Normal
- Bunyi jantung tambahan : Normal
- Mur-mur : Normal
- Frekuensi : Normal
G. Pemeriksaan Abdomen
1. Infeksi : Normal
a. Bentuk Abdomen : Normal
b. Benjolan/massa : Normal
c. Bayangan Pembuluh darah : Normal
2. Auskultasi
a. Peristaltik usus : Normal
b. Palpasi : Normal
- Benjolan/massa : Normal
- Tanda ascites : Normal
- Hepar : Normal
- Lien : Normal
-Titikme.burney : Normal
3. Perkusi
- Suara Abdomen : Normal
- Pemeriksaan ascites : Normal
H. Pemeriksaan kelamin dan daerah sekitarnya
1. Genitalia
a. Rambut pubis : Normal
b. Lubang uretra : Normal
c. Kelainan pada genetalia eksterna : Normal
d. Kelainan pada genetalia interna : Normal
2. Anus
a. Lubang Anus : Normal
b. Kelainan pada lubang anus : Normal
c. Perincum : Normal
I. Pemeriksaan Muskuloskeletal/ekstremitas
1. Ekstremitas Atas
a. Kesimetrisan Otot : Tidak normal
1 kiri 5 kanan
b. Edema (derajat) : ada
c. Kekuatan Otot : Tidak normal
d. Kelainan pada ekstremitas : Tidak ada

2. Ekstremitas Bawah
a. Kesimetrisan Otot : Normal
5 Kiri 5 Kanan
b. Edema : tidak ada
c. Kekuatan Otot : Normal
d. Kelainan pada ekstremitas : tidak ada
e. Varies : tidak ada

J. Pemeriksaan Neurologi
1. Tingkat kesadaran : Compos Mentis
GCS : 15
E: 4 M: 5 V: 6
2. Meningeal sign : Tidak ada
3. Status mental : Compos Mentis
a. Kondisi emosi dan perasaan : Normal
b. Orientasi : Normal
c. Proses berfikir (ingatan, keputusan, perhitungan) : Normal
d. Motivasi (kemauan) : ada
e. Bahasa : Aceh
4. Nervus Cranialis
a. Nervus Olfaktorius/NI/Penciuman (hidung) : Normal
b. Nervus Optikus/N II/Penglihatan (mata) : Normal
c. Nervus Okulomotoris / N III, Trochlearis / N IV, Abdusen/N
VI/Bergeraknya bola mata : Normal
d. Nervus Trigeminus /N V/Sentuhan Halus (dgn kapas) :Normal
e. Nervus Fasialis /N VII/Wajah /(otot wajah) : Normal
f. Nervus Vestibulo cochlearis /N VIII/Acusticus )Pendengaran) : Normal
g. Nervus Glosso pharingeus/N IX, Vagus/N X/Menelan (Tenggorokan)
:Normal
h. Nervus Asesorius /N XI/Bahu : Normal
i. Nervus Hipoglosus/N XII/Lidah : Normal
5. Fungsi Motorik
a. Cara berjalan : Normal
b. Romberg Test : Normal
c. Test Jari Hidung : Normal
d. Pronasi Suvinasi Test : Normal
e. Heel to shin test : Normal
6. Fungsi Sentuhan Ringan
a. identifikasi sentuhan ringan : Normal
b. Test Tajam Tumpul : Normal
c. Test Panas Dingin : Normal
d. Test Getaran : Normal
e. Sreognosis Test : Normal
VII. Pola Kebiasaan Sehari Hari
A. Pola Tidur
a. Sebelum sakit
- Waktu tidur : Normal
- Waktu Bangun : Normal
- Masalah tidur : nyeri
- Hal-hal yang memperngaruhi tidur : nyeri
b. Selama sakit
- Waktu tidur : Tidak teratur
- Waktu bangun : tidak normal
- Masalah tidur : Nyeri
- Hal-hal yang memperngaruhi tidur
B. Pola Eliminasi
a. Sebelum Sakit
1. BAB
- Pola BAB : Normal
- Karakteristi Fases : Normal
o Warna : Normal
o Konsistemsi : Normal
o Bau : Normal
o Penggunaan Laksatif : Normal
- BAB Terakhir : Normal
- Riwayat pendarahan : Normal

2. BAK
-Pola BAK : normal
- Karakter Urine : normal
- Nyeri/Kesulitan BAK : Tidak ada
- Inkontinentia : tidak ada
- Retensi : tidak ada
- penggunaan deuretik : tidak ada
- Riwayat penyakit ginjal : tidak ada
b. Selama sakit
1- Pola BAB : Normal
- Karakteristi Fases : Normal
o Warna : Normal
o Konsistemsi : Normal
o Bau : Normal
o Penggunaan Laksatif : Normal
- BAB Terakhir : Normal
- Riwayat pendarahan : Normal
2. BAK
-Pola BAK : normal
- Karakter Urine : normal

- Nyeri/Kesulitan BAK : tidak ada


- Inkontinentia : tidak ada
- Retensi : tidak ada
- penggunaan deuretik : tidak ada
- Riwayat penyakit ginjal : tidak ada

C. Pola Makan dan Minum

a. Sebelum Sakit
1. Pola makan
- Diet (type) : Normal
- Jumlah/Porsi : Normal
- Pola Diet : tidak ada
- Anoreksia : tidak ada
- Mual-Muntah : tidak ada
- Nyeri ulu hati : tidak ada
- Alergi makanan : tidak ada
- BB biasa (sebelumnya:
2. Tanda Objek
- BB Sekarang : 70 Kg
- TB : 155 Cm
- Bentuk Tubuh :-
3. Waktu Pemberian makanan : pagi, siang dan malam
4. Masalah makanan
- Kesulitan Mengunyah : tidak ada
- Kesulitan menelan : tidak ada
- Tidak dapat makan sendiri : tidak ada
5. Pola minum
- Jumlah/porsi :-
- Kesulitan Menelan : tidak ada
b. Selama Sakit
1. Pola makan
- Diet (type) : tidak ada
- Jumlah/Porsi :-
- Pola Diet : tidak ada
- Anoreksia : tidak ada
- Mual-Muntah : tidak ada
- Nyeri ulu hati : tidak ada
- Alergi makanan : tidak ada
- BB biasa (sebelumnya:
2. Tanda Objek
- BB Sekarang : 70 Kg
- TB : 155 Cm
- Bentuk Tubuh :-
3. Waktu Pemberian makanan : tidak ada
4. Masalah makanan
- Kesulitan Mengunyah : tidak ada
- Kesulitan menelan : tidak ada
- Tidak dapat makan sendiri : tidak ada
5. Pola minum
- Jumlah/porsi :-
- Kesulitan Menelan : tidak ada
D. Kebersihan Diri/Personal hygiene
a. sebelum sakit
1. Pemeliharaan badan : Normal
2. Pemeliharaan gigi dan mulut : Normal
3. Pemeliharaan kuku : Normal
b. Selama sakit
1. Pemeliharaan badan : Normal
2. Pemeliharaan gigi dan mulut : Normal
3. Pemeliharaan kuku : Normal
E. Pola kegiatan/Aktifitas :
a. Sebelum Sakit : Normal
b. Selama Sakit : tidak ada
F. Kebiasaan Ibadah
a. Sebelum Sakit : Normal
b. Selama Sakit : Normal
G. penatalaksanaan dan terapi obat
 Inf NaCl 0,9% 20 tmp
 Inj. Cefotaxime 1 gr / 16 jam
 Inj. Rantidine 1 amp/ 16 jam
 Inj. Ketorolac 1 amp / 16 jam

VII. Analisa Data

No Waktu Data Fokus Masalah Etiologi

1 DS: - Pasien mengatakan nyeri Nyeri akut Kerusakan


dibagian tangan kirinya, nyeri saat jaringan
digerakkan. musculoskeletal

- Pasien mnegatkan susah tidur


karena merasakan kesakitan yang
luar biasa.

DO: - pasien terlihat meringis


menahan sakit

2 DS: - pasien mengatakan susah Hambatan Nyeri dan terapi


untuk mengubah posisi karena nyeri mobilitas pembatasan

- keluarga pasien mengatakan fisik aktifitas

pasien melakukan pasien seluruh


aktivitasnya di atas tempat tidur

- Pasien mengatakan dalam


melakukan aktivitas selalu dibantu
oleh keluarganya.

DO:

- Selama sakit pasien melakukan


aktivitasnya dengan dibantu
keluarganya

- pasien terbaring ditempat tidur

- pasien bergerak dengan pelan-


pelan

C. Diagnosa & Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi


Keperawatan
1 Nyeri akut Selama dilakukan tindakan
1. Lakukan pengkajian nyeri.
berhubungan keperawatan diharapkan
2. Ajarkan teknik non farmakologi
dengan
pasien mampu beradaptasi
: distraks relaksasi, nafas dalam
kerusakan
dengan nyeri, dengan kriteria hasil
jaringan 3. Kelola pemberian ketorolac
:
muskuloskeletal 3x30 mg
1. Tanda-tanda vital
2. Pasien mampu mengontrol
Nyeri

3. Pasien menyatakan nyeri


berkurang
2 Hambatan Selama dilakukan tindakan 1) Kaji kemampuan pasien dalam
mobilitas fisik keperawatan diharapkan mobilisasi
berhubungan mobilitas pasien tidak
2) Latih pasien dalam pemenuhan
dengan nyeri dan terganggu, dengan kriteria
kebutuhan ADL secara mandiri
terapi hasil
sesuai kemampuan
pembatasan
1. Pasien meningkat dalam
aktifitas 3) Bantu pasien saat mobilisasi
aktivitas fisik
4) Ajarkan pasien dan keluarga cara
2. Pasien dan keluarga mengerti
mengubah posisi yang benar dan
cara dan tujuan dari
berikan bantuan jika diperlukan
peningkatan mobilitas fisik
D. Implementasi Dan Evaluasi

No DX Implementasi Evaluasi

1 Nyeri Akut - mengajarkan teknik non farmakologi: S: Pasien menyatakan bisa


nafas dalam nafas dalam
O: Pasien terlihat
mempraktikkan nafas dalam
dengan benar
A: : Masalah nyeri akut
sebagian teratasi
P: : Kelola pemberian ketorolac
30 mg
2 Hambatan - mengajarkan pasien dan keluarga cara S: Keluarga pasien mengatakan
mobilitas fisik mengurangi odem, cara menggunakan akan memastikan pasien
tripod dan merawat luka post operasi tidak akan mengangkat
(hindari dari air, mengubah posisi beban berat dan
tangan kiri, melarang angkat berat, menggerakkan pergelangan
melarang menggerakkan pergelangan tangan kiri
tangan kiri) O: Keluarga pasien terlihat
mengangguk mengerti
A: Masalah hambatan mobilitas
fisik teratasi
P: pasien Pulang
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Setelah mengemukakan dan memaparkan tentang penerapan asuhan
keperawatan pada Ny.N dengan diagnosa Fraktur radius ulna di ruang Arafah
II RSU Cut Meutia kabupaten Aceh Utara selama 3 hari, maka penulis
menarik kesimpulan sebagai berikut :
Penulis dapat menerapkan asuhan keperawatan pada Ny.N dengan
diagnosa Fraktur radius ulna di ruang Arafah II RSU Cut Meutia kabupaten
Aceh Utara melalui 5 tahapan, yaitu pengkajian, perumusan diagnosa,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

B. Saran

Dalam waktu tiga hari penulis telah melaksanakan asuhan keperawatan


pada Ny.N selanjutnya penulis ingin menyampaikan beberapa saran yang
dijadikan pertimbangan atau pedoman dalam melakukan proses keperawatan
yaitu:
1. Mahasiswa
Memperdalam penguasaan teori dan praktik, meningkatkan semangat
belajar, dan menumbuhkan solidaritas dan mempertahankan etika
keperawatan. Jadikan kesenjangan antara teori dan kasus pengetahuan
tambahan, pengalaman dan pembelajaran, karena pada kenyataannya tidak
semua yang ada teori, kita temukan pada kasus yang ada.
2. Klien dan keluarga
Lebih aktif mencari informasi kesehatan, rutin periksa kesehatan, dan
mengelola pola makan dan aktivitas dengan baik agar tetap memiliki jiwa
yang sehat dan raga yang kuat.

3. Institusi Pendidikan
Meningkatkan sarana prasarana penunjang seperti kepustakaan dan
bimbingan dalam hal belajar mengajar agar tercipta perawat profesional
yang berkualitas.
4. Rumah Sakit
Meningkatkan kerjasama antara tim kesehatan, menyediakan sarana
prasarana penunjang kesehatan dan memberikan kebijakan-kebijakan yang
memberikan keuntungan pada berbagai pihak termasuk tim kesehatan dan
pasien.
DAFTAR PUSTAKA

Barbara, Engram. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Medikal-Bedah. Jakarta:


EGC Carpenito, Lynda Juall. 2007.
Rencana Asuhan dan Pendokumentasian. Keperawatan. Alih Bahasa Monika
Ester. Edisi 2.Jakarta : EGC
Doengoes, M.E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC
Herdman, T. Heather. 2012. Diagnosis Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi
2012-2014. Jakarta: ECG
Mansjoer, Arif dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran edisi 3. Jakarta: Media
Aesculapius Muttaqin,
Arif. 2008. Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem Muskuloskeletal.
Jakarta: EGC
Price, A. S. dan Wilson M. L., 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses- Proses
Penyakit. Alih Bahasa: dr. Brahm U. Penerbit. Jakarta: EGC
Smeltzer, S. C dan Bare, B. G. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal

Anda mungkin juga menyukai