Anda di halaman 1dari 218

LAPORAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL


PADA PENGADILAN NEGERI PARIAMAN KELAS IB

OPTIMALISASI PENYAMPAIAN INFORMASI PENGGUNAAN


APLIKASI ERATERANG MELALUI VIDEO TUTORIAL SECARA
MANDIRI DI PENGADILAN NEGERI PARIAMAN

Oleh:

CORRY MAGDALENA SIRAIT, A.Md.A.B


NIP. 19971107 202012 2 006

Peserta Latihan Dasar CPNS Golongan II


Angkatan X

PUSDIKLAT MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN


BADAN LITBANG DIKLAT HUKUM DAN PERADILAN
MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA
BOGOR
2021
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS

Nama : Corry Magdalena Sirait, A.Md.A.B


NIP : 199711072020122006
Unit Kerja : Kepaniteraan Hukum Pengadilan Negeri
Pariaman
Tempat Aktualisasi : Pengadilan Negeri Pariaman

Telah Disetujui
Pada Hari Senin, tanggal 27 September 2021

Pembimbing Mentor

Dr. Teja P Utami, S.Tp., M.M Supriyatna Rahmat, S.H., M.H


NIP. 19811025 200502 2 001 NIP. 19651130 199003 1 005

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rezeki dan berkahnya, sehingga Penulis dapat
menyusun dan menyelesaikan laporan aktualisasi yang berjudul
“Optimalisasi Penyampaian Informasi Penggunaan Aplikasi
Eraterang melalui Video Tutorial secara Mandiri di Pengadilan Negeri
Pariaman”
Penulisan laporan aktualisasi ini tidak dapat terselesaikan tanpa
adanya dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak, sehingga Penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Zarof Ricar, SH. S.Sos., M.Hum selaku Kepala Badan
Litbang Ditbang Kumdil Mahkamah Agung Republik Indonesia.
2. Bapak Edward T. H. Simarmata, S.H., L.L.M., M.T.L. selaku Kepala
Pusdiklat Menpim Badan Litbang Diklat Kumdil Mahkamah Agung
Republik Indonesia.
3. Bapak Supriyatna Rahmat, S.H., M.H., selaku Ketua Pengadilan
Negeri Pariaman sekaligus Mentor yang telah meluangkan waktu dan
ilmunya dalam memberikan bimbingan dan petunjuk dalam
perancangan aktualisasi.
4. Bapak Dony Dortmund, S.H., M.H., selaku Wakil Ketua Pengadilan
Negeri Pariaman
5. Bapak Zulkifli Lubis, S.E selaku Sekretaris Pengadilan Negeri
Pariaman
6. Ibu Dr. Teja P Utami, S.Tp., M.M selaku Pembimbing (Coach) yang
telah meluangkan waktu dan ilmunya dalam memberikan petunjuk
dalam penyusunan rancangan aktualisasi penulis serta telah
membantu dalam proses pembelajaran dan penguatan materi
Pelatihan Dasar CPNS Gelombang II Golongan II Angkatan X
Kelompok 3.
7. Para Widyaiswara yang telah memberikan ilmunya selama proses
Pelatihan Dasar CPNS Gelombang II Golongan II Tahun 2021

ii
8. Seluruh Panitia Pelatihan Dasar CPNS Golongan Mahkamah Agung RI
Golongan II Tahun 2021.
9. Seluruh pegawai Pengadilan Negeri Pariaman yang telah membantu
Penulis dalam proses penyelesaian kegiatan aktualisasi ini dengan
baik.
10. Bapak Abistar Sirait dan Ibu Rospita Manurung selaku Orang Tua
Penulis yang telah memberikan doa dan dukungan yang sangat luar
biasa
11. Teman-teman seperjuangan Latsar CPNS Mahkamah Agung RI
Angkatan I sampai XII khusunya Angkatan X Kelompok III yang telah
memberikan semangat, saran dan masukan dalam penyusunan
rancangan aktualisasi ini.

Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dan kesalahan


dalam penulisan Laporan Aktualisasi, baik dari segi kelengkapan dan
kesesuain data, penyajian, penyusunan tata bahasa, dan cara
penyusunan rancangan. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan dan kesempurnaan dalam rancangan ini.
Besar harapan Penulis agar Laporan Pelaksanaan Aktualisasi
dapat diterima dan bermanfaat.

Pariaman, 27 September 2021


Penulis,

Corry Magdalena Sirait, A.Md.A.B


NIP. 19971107 202012 2 006

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Layanan permohonan surat keterangan tidak pernah sebagai


terpidana dibantu oleh Petugas PTSP untuk menginput data
di Aplikasi Eraterang ............................................................. 3

Gambar 2.1 Gedung Pengadilan Negeri Pariaman ................................ 22


Gambar 2.2 Struktur Organisasi Pengadilan Negeri Pariaman .............. 27
Gambar 3.1 Analisis Diagram Fishbone ................................................. 35
Gambar 4.1 Video tutorial yang di upload ke youtube ........................... 86
Gambar 4.2 Video tutorial yang di upload ke website ............................ 87
Gambar 4.3 Video tutorial yang diupload ke website Ajo Nagari ........... 88
Gambar 4.4 Output email PTSP Pengadilan Negeri Pariaman ............. 89
Gambar 4.5 Output tabel google spreadsheet /isi konten Whatsapp Auto
Reply ................................................................................. 89
Gambar 4.6 Output Whatsapp Auto Reply PTSP Pengadilan Negeri
Pariaman ........................................................................... 90
Gambar 4.7 Output Poster .................................................................... 91
Gambar 4.8 Desk info alur layanan elektronik surat keterangan .......... 92
Gambar 4.9 Melihat dan menganalisa video tutorial dari sumber
Youtube Satgas SIPP Badilum .......................................... 93
Gambar 4.10 Melihat dan menganalisa video tutorial dari sumber
Youtube Pengadilan Negeri Muaro .................................. 93
Gambar 4.11 Melihat dan menganalisa video tutorial dari sumber
Youtube Gus Yuli ............................................................ 94
Gambar 4.12 Melihat dan menganalisa video tutorial dari sumber
Youtube Satgas SIPP Badilum ........................................ 94
Gambar 4.13 Sumber video .................................................................. 96
Gambar 4.14 Rancangan desain video ................................................. 97
Gambar 4.15 Menyelesaikan proses analisa video ............................... 98
Gambar 4.16 Screenshoot chat janji temu bimbingan bersama mentor via
Whatsapp ........................................................................ 99
Gambar 4.17 Mengetuk pintu sebelum masuk keruangan dan
menghormati Mentor ..................................................... 100
Gambar 4.18 Mendengarkan dan menghargai pendapat Mentor ....... 100

iv
Gambar 4.19 Mentor memberikan pendapat dari isi video .................. 101
Gambar 4.20 Memberikan laporan sumber video secara transparansi
kepada Mentor .............................................................. 102
Gambar 4.21 Format catatan koreksi rancangan isi video untuk Mentor
dan atasan .................................................................... 103
Gambar 4.22 Pengumpulan data dan informasi dari si-Bro ................. 104
Gambar 4.23 Pengumpulan data dan informasi dari youtube ............. 105
Gambar 4.24 Pengumpulan data dan informasi dari brosur PTSP ..... 105
Gambar 4.25 Pengumpulan data dan informasi dari ajo nagari ........... 106
Gambar 4.26 Catatan penulis dalam mencari informasi dan
mengumpulkan eviden .................................................. 108
Gambar 4.27 Mendownload referensi video youtube secara mandiri ... 109
Gambar 4.28 Rancangan desain konten video ................................... 110
Gambar 4.29 Menyelesaikan tahapan rancangan desain konten video 112
Gambar 4.30 Musyawarah dengan Sekretaris terkait masukan terhadap
Isi video ......................................................................... 113
Gambar 4.31 Mengedit penggabungan finalisasi video tutorial di aplikasi
Wondershare filmora ...................................................... 114
Gambar 4.32 Job desc dan jenis pelayanan Kepaniteraan Hukum ..... 115
Gambar 4.33 SK Penulis sebagai anggota tim pengembangan inovasi
Pengadilan Negeri Pariaman ......................................... 116
Gambar 4.34 Desain kesesuaian isi video antara teks dan gambar .... 117
Gambar 4.35 Mengetuk pintu sebelum masuk ruangan mentor dan
memberikan lembar persetujuan finalisasi video .......... 119
Gambar 4.36 Screenshoot edit video pada aplikasi filmora ................. 120
Gambar 4.37 Melaporkan hasil finalisasi video atas saran dan koreksi
dari mentor ..................................................................... 121
Gambar 4.38 Melaporkan hasil perbaikan finalisasi video kepada
Mentor ........................................................................... 122
Gambar 4.39 Konsultasi dan kerjasama dengan Kasubag PTIP ......... 122
Gambar 4.40 Meminta saran dan masukan kepada Kasubag PTIP
terhadap video tutorial ................................................... 123

Gambar 4.41 Screenshoot chat janji temu konsulatasi dengan Sekretaris


Via Whatsapp ................................................................ 124

v
Gambar 4.42 Membuat catatan alur tahapan pembuatan email ......... 125
Gambar 4.43 Konsultasi dengan mentor dan atasan langsung ............ 126
Gambar 4.44 Musyawarah dengan atasan langsung terkait pembuatan
Email ............................................................................. 127
Gambar 4.45 Folder penyimpanan akun informasi Pengadilan Negeri
Pariaman ....................................................................... 128
Gambar 4.46 Menu Google Spreadsheet ........................................... 129
Gambar 4.47 Membuat email secara mandiri ..................................... 130
Gambar 4.48 Email PTSP Pengadilan Negeri Pariaman ..................... 131
Gambar 4.49 Berkonsultasi menggunakan bahasa Indonesia saat
memberikan penjelasan ................................................. 132
Gambar 4.50 Konsultasi musyawarah terkait layanan informasi di google
Spreadsheet ................................................................... 133
Gambar 4.51 Konsultasi kepada mentor dan atasan terkait rancangan isi
tabel Google spreadsheet ............................................. 134
Gambar 4.52 Membuat rancangan isi layanan informasi dari google
Spreadsheet .................................................................. 134
Gambar 4.53 Petugas PTSP yang sedang melayani masyarakat ...... 135
Gambar 4.54 Memeriksa buku informasi di jam istirahat ..................... 136
Gambar 4.55 Musyawarah dengan atasan secara terbuka terkait isi
rancangan tabel informasi layanan ............................... 137
Gambar 4.56 Isi rancangan dengan menggunaka kalimat yang efektif 138
Gambar 4.57 Catatan rancangan isi tabel layanan informasi beserta
komposisinya ................................................................ 139
Gambar 4.58 Komposisi rancangan salam pembuka antara email dan
Whatsapp ...................................................................... 140
Gambar 4.59 Isi salam pembuka whatsapp ........................................ 141
Gambar 4.60 Mengerjakan rancangan layanan informasi whatsapp ... 143
Gambar 4.61 Responden dari berbagai kalangan melalui google form
Terhadap layanan whatsapp auto reply ........................ 144

Gambar 4.62 Layanan whatsapp dan rancangan isi menggunakan bahasa


Indonesia ....................................................................... 145
Gambar 4.63 Screenshoot isi informasi yang ada di brosur dan di
Whatsapp ...................................................................... 147
Gambar 4.64 Nomor whatsapp dan perangkat PTSP Pengadilan Negeri

vi
Pariaman ....................................................................... 148
Gambar 4.65 Memberikan informasi terbuka kepada Mentor mengenai
Nomor whatsapp PTSP Pengadilan Negeri Pariaman yang
baru ............................................................................... 149
Gambar 4.66 Uji coba whatsapp Auto Reply kepada Pegawai Pengadilan
Negeri Pariaman ........................................................... 150
Gambar 4.67 Sosialisasi membagikan nomor whatsapp PTSP kepada
Pegawai Pengadilan Negeri Pariaman .......................... 151
Gambar 4.68 Sosialisasi membagikan nomor whatsapp PTSP kepada
Pengunjung yang menunggu di ruang sidang ............... 152
Gambar 4.69 Komentar masyarakat terhadap layanan whatsap auto reply
PTSP Pengadilan Negeri Pariaman .............................. 153
Gambar 4.70 Sosialisasi membagikan nomor whatsapp PTSP Pengadilan
Negeri Pariaman ........................................................... 154
Gambar 4.71 Sosialisasi video tutorial eraterang dan layanan whatsapp
Auto reply PTSP Pengadilan Negeri Pariaman ............. 156
Gambar 4.72 Memperbaiki isi konten layanan whatsapp .................... 157
Gambar 4.73 Membuat Qr Code Whatsapp PTSP sebagai bentuk
efisiensi menambahkan kontak ..................................... 159
Gambar 4.74 Mendengarkan saran dari pihak internal dan eksternal
Pengadilan Negeri Pariaman ........................................ 159
Gambar 4.75 Catatan checklist desain poster dan masukan mentor .. 160
Gambar 4.76 Rancangan desain poster ............................................ 162
Gambar 4.77 Merancang desain dan membuat poster secara mandiri 163
Gambar 4.78 Berkonsultasi dengan kasubag PTIP terkait desain poster
dengan bersikap santun ................................................ 164
Gambar 4.79 Mendengarkan seksama masukan dari Kasubag PTIP . 165
Gambar 4.80 Rancangan desain poster dan melaporkannya kepada
Kasubag PTIP secara efektif ......................................... 166
Gambar 4.81 Catatan jadwal kegiatan mentoring dengan mentor secara
disiplin ........................................................................... 168
Gambar 4.82 Konsultasi dengan mentor secara displin ...................... 169
Gambar 4.83 Konsultasi menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar ............................................................................. 170
Gambar 4.84 Perbaikan poster sebelum dan sesudah diperbaiki atas
saran mentor dan pihak terkait ...................................... 171

vii
Gambar 4.85 Memperbaiki eviden sesuai catatan masukan dari tim
IT ................................................................................... 172
Gambar 4.86 Desain poster yang jelas antara letak gambar dan teks 173
Gambar 4.87 Bukti screenshoot chatting dengan staf PTIP yang telah
Mengunggah video tutorial tanpa memandang jarak status
antar sesama pegawai .................................................. 174
Gambar 4.88 Mengunggah video tutorial dengan kerjasama staf PTIP 175
Gambar 4.89 Video tutorial yang telah diunggah ke website dan
youtube ........................................................................... 176
Gambar 4.90 Postingan poster yang telah diupload pada media sosial
Pengadilan Negeri Pariaman ........................................ 178
Gambar 4.91 Penempatan poster di area ruang tunggu PTSP .......... 179
Gambar 4.92 Catatan desk info alur tahapan layanan surat keterangan
secara sistematis .......................................................... 180
Gambar 4.93 Sumber informasi mengenai standar pelayanan dan SOP
Tentang surat keterangan ............................................ 181
Gambar 4.94 Membuat desain alur tahapan desk info dengan terbuka
melalui sumber informasi yang telah didapatkan .......... 182
Gambar 4.95 Konsep desain alur tahapan desk info permohonan surat
keterangan .................................................................... 183
Gambar 4.96 Konsultasi dengan Mentor, Sekretaris dan Panitera Muda
Hukum Pengadilan Negeri Pariaman ............................ 184
Gambar 4.97 Mencatat setiap masukan yang diberikan oleh mentor .. 185
Gambar 4.98 Mencatat dan melaporkan setiap masukan yang diberikan
oleh mentor ................................................................... 185
Gambar 4.99 Konsultasi dengan Panitera Muda Hukum terkait desk info
yang telah dibuat beserta catatannya ........................... 188
Gambar 4.100 Memperbaiki desk info alur tahapan secara mandiri .... 189
Gambar 4.101 Memperbaiki desk info secara disiplin ......................... 190
Gambar 4.102 Perbaikan dan finalisasi desain desk info alur tahapan 191
Gambar 4.103 . Catatan persetujuan pencetakan poster dan desk info 192
Gambar 4.104 Mencetak dan memajang desk info alur layanan di Meja
Meja PTSP Loket Hukum ............................................. 193
Gambar 4.105 Alur prosedur layanan eraterang yang telah di upload ke
website Pengadilan Negeri Pariaman ......................... 194
Gambar 4.106 Pengupload-an desk info alur tahapan layanan eraterang

viii
ke website Pengadilan Negeri Pariaman ...................... 195

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Matriks Penentuan Core Issue Menggunakan Metode USG .. 33


Tabel 3.2 Penyebab dan Alternatif Isu ................................................... 30
Tabel 3.3 Metode Tapisan Mc Namara .................................................. 31
Tabel 4.1 Rincian Kegiatan dan Aktualisasi Nilai Dasar ......................... 36
Tabel 4.2 Bukti (Output Kegiatan Aktualisasi.......................................... 86
Tabel 4.3 Bukti Pelaksanaan Kegiatan dan Aktualisasi Nilai Dasar ...... 89
Tabel 4.4 Kendala dan Solusi Pelaksanaan Kegiatan ......................... 192
Tabel 4.5 Rencana Tindak Lanjut ........................................................ 194

x
DAFTAR ISI
LEMBAR PESETUJUAN ......................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. iv
DAFTAR TABEL ......................................................................................x
DAFTAR ISI ............................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Tujuan dan Manfaat............................................................................ 4
C. Nilai-nilai Dasar ASN, Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI ........ 4

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI


A. Visi, Misi, Nilai dan Struktur Organisasi ............................................ 22
B. Tugas Peserta di Unit Kerja .............................................................. 28

BAB III ANALISA ISU DAN GAGASAN PEMECAH ISU


A. Identifikasi Isu-isu ............................................................................. 29
B. Isu Terpilih, Penyebab dan Gagasan Pemecah Isu .......................... 32

BAB IV HASIL AKTUALISASI NILAI DASAR


A. Rancangan Aktuliasasi Nilai Dasar ................................................... 41
B. Pelaksanaan Kegiatan dan Aktualisasi Nilai Dasar .......................... 86
C. Kendala dan Solusi ........................................................................ 196
D. Rencana Tindak Lanjut ................................................................... 198

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................... 202
B. Saran ............................................................................................... 203

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 204


LAMPIRAN

xi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut ASN adalah
Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian
Kerja (PPPK) yang diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian dan
diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas
negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-
undangan.Ketentuan mengenai ASN telah tercantum pada UU No. 5
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara yang mengatur kedudukan,
peran, tanggung jawab, dan hak ASN.
ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas
penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional
melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang professional,
dan bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. ASN memiliki 3
fungsi utama, yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik,
serta perekat dan pemersatu bangsa. Salah satu fungsi ASN yaitu
sebagai pelayan publik yang merupakan tanggung jawab besar dimana
ASN dituntut untuk dapat memberikan pelayanan publik yang maksimal
dan prima, tanpa terkecuali ASN di lingkungan Mahkamah Agung RI dan
badan peradilan dibawahnya.
Mahkamah Agung Republik Indonesia sebagai lembaga tinggi
negara yang menjalankan kekuasaan kehakiman yang membawahi 4
(empat) badan peradilan dalam lingkungan Peradilan Umum, Peradilan
Agama, Peradilan Militer dan Peradilan Tata Usaha Negara juga bertekad
untuk memiliki pegawai ASN yang menjiwai kode etik, kode perilaku, dan
nilai-nilai dasar ASN yang diharapkan mampu memberikan pelayanan
yang prima kepada masyarakat pencari keadilan yang sesuai dengan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Tahun 1945.

1
Untuk mewujudkan keadilan kepada masyarakat pencari keadilan,
Mahkamah Agung pun mendorong dengan memanfaatkan teknologi
informasi agar modernisasi pada bidang administrasi perkara terciptanya
peningkatan dalam layanan peradilan.
Perkembangan teknologi informasi zaman sekarang ini
memberikan pengaruh sangat besar pada berbagai sektor kehidupan
manusia. Manusia saat ini dituntut untuk dapat bergerak secara cepat dan
tepat seiring dengan perkembangan zaman guna menghadapi tantangan
revolusi industri. Oleh karena itu, Mahkamah Agung dan Badan Peradilan
dibawahnya juga dituntut untuk melakukan perubahan-perubahan yang
signifikan dalam melakukan pekerjaannya. Salah satu bentuk inovasi yang
dilakukan oleh Mahkamah agung adalah dengan meluncurkan sebuah
aplikasi berbasis teknologi yang bernama Eraterang. Melalui keputusan
Direktur Jendral Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung Republik
Indonesia Nomor 44/DJU/SK/HM02.3/2/2019 tentang pemberlakuan
Aplikasi Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP+) dan Surat Keterangan
Elektronik (Eraterang) dilingkungan Peradilan Umum. Aplikasi Eraterang
(Surat Keterangan Elekronik) adalah layanan Permohonan Surat
keterangan secara Elektronik yang dapat diakses oleh pemohon
dimanapun ia berada (selama ada akses internet via HP/Gawai dan
Komputer/PC).
Namun sebagai pelayan publik yang ditempatkan di unit kerja
Kepaniteraan Hukum pada PTSP bagian Hukum, penggunaan aplikasi
Eraterang ini belum sepenuhnya optimal digunakan oleh masyarakat
secara mandiri. Kurangnya informasi, dan belum adanya alur tahapan
layanan yang terstruktur dalam mengajukan permohonan surat
keterangan elektronik pada aplikasi Eraterang, menjadikan masyarakat
mengandalkan petugas PTSP untuk menggunakan aplikasi tersebut.
Mulai dari proses pembuatan akun, pengisian data dari aplikasi Eraterang
hingga produk selesai dibuat yaitu mendapatkan surat keterangan
elektronik dari Aplikasi PTSP+, masyarakat belum optimal menggunakan

2
aplikasi eraterang ini secara mandiri. Padahal dengan mengajukan
permohonan surat keterangan elektronik melalui aplikasi Eraterang secara
mandiri, permohonan layanan dapat terselesaikan dengan cepat tanpa
menunggu proses lama.

Gambar 1.1 Layanan permohonan surat keterangan tidak pernah


sebagai terpidana dibantu oleh Petugas PTSP untuk menginput data di
Aplikasi Eraterang

Selain itu juga para pencari keadilan masih mengalami kendala


dalam memahami alur perolehan pelayanan dikarenakan media informasi
yang masih bersifat tulisan kata-kata yang dimuat dari selebaran brosur
yang minim untuk disimpan dan pemuatan informasi yang sulit untuk
diketahui serta dijangkau oleh masyarakat. Maka dari itu perlu dilakukan
penyampaian informasi layanan melalui suatu pemanfaatan video tutorial
penggunaan aplikasi Eraterang. Penyampaian informasi untuk
menginformasikan suatu layanan dan penggunaannya dapat dilakukan
secara mandiri, dengan mempublikasikan video tutorial tersebut melalui
media sosial yang dapat diakses dimanapun apabila terhubung dengan
koneksi internet. Ditambah lagi, untuk mendukung informasi suatu
layanan ini masyarakat dapat melihat dan mengakses alamat informasi
yang dimaksud (video tutorial) dengan salah satu aplikasi yang paling
banyak dikunjungi dan mudah diakses oleh masyarakat yaitu whatsapp.
Whatsapp auto replay ini diharapakan akan membantu memuat informasi

3
yang secara tidak langsung masyarakat dapat melakukan pengajuan
permohonan surat keterangan secara mandiri, karena sudah dilengkapi
dengan layanan informasi berupa syarat kelengkapan berkas dan link
media sosial Pengadilan Negeri Pariaman untuk melihat video tutorial
panduan penggunaan aplikasi Eraterang.
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan diatas, maka
dalam rancangan aktualisasi ini penulis mengangkat isu yang berjudul
“Optimalisasi Penggunaan Aplikasi Surat Keterangan Elektronik
(Eraterang) di Pengadilan Negeri Pariaman”

B. Tujuan dan Manfaat


Tujuan dari dilaksanakannya Aktualisasi dari nilai-nilai dasar profesi
ASN serta kedudukan dan peran ASN dalam NKRI sebagai berikut :
1. Memahami dan memaknai nilai-nilai dasar profesi ASN yang meliputi
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi (ANEKA) yang akan dituangkan dalam kegiatan aktualisasi.
2. Untuk memperoleh pengalaman nyata tentang penerapan nilai dasar
ANEKA dan mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS
(Manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan Whole of Government)
dalam bentuk sikap, perilaku, dan disiplin yang diterapkan di instansi
tempat bekerja melalui aktualisasi pelaksanaan kegiatan optimalisasi
penyampaian informasi penggunaan aplikasi Eraterang melalui video
tutorial secara mandiri di Pengadilan Negeri Pariaman.
3. Meningkatkan kualitas layanan publik khususnya layanan kepaniteraan
hukum yang cepat, efektif dan efisien melalui adanya video tutorial
penggunaan aplikasi Eraterang sebagai solusi dalam mengajukan
permohonan surat keterangan yang dapat diakses dan diinput datanya
secara mandiri oleh pemohon, adanya layanan informasi berupa
whatsapp auto reply, poster serta desk info alur tahapan layanan surat
keterangan itu sendiri.

4
Adapun penyusunan laporan aktualisasi ini mempunyai manfaat
sebagai berikut:
1) Bagi Penulis:
Penyusunan laporan aktualisasi ini memberikan manfaat sebagai
implementasi nilai-nilai dasar ASN dalam melaksanakan tugas
fungsinya di organisasi, khususnya di Pengadilan Negeri Pariaman
agar dapat menjadi ASN yang profesional, berintegritas yang
berjalan secara berkelanjutan.
2) Bagi Mentor:
Penyusunan laporan aktualisasi ini memberikan manfaat sebagai
bentuk realisasi atas hasil bimbingan terkait penerapan aktualisasi
nilai-nilai dasar profesi ASN yang telah diperoleh agar dapat
dilakukan secara berkelanjutan.
3) Bagi Organisasi:
Penyusunan laporan aktualisasi ini memberikan manfaat sebagai
terwujudnya keterbukaan informasi sesuai dengan nilai-nilai utama
Mahkamah Agung RI, serta terwujudnya solusi inovatif dalam
Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Birokrasi Bersih
dan Melayani (WBBM) yang diharapkan mampu meningkatkan
pelayanan dalam memberikan informasi, khususnya informasi
digital kepada masyarakat di satuan kerja Pengadilan Negeri
Pariaman
4) Bagi Masyarakat
Penyusunan laporan aktualisasi ini memberikan manfaat
terwujudnya pelayanan masyarakat yang prima yaitu membantu
para mayarakat dalam memperoleh informasi layanan dengan cara
adanya video tutorial penggunaan aplikasi Eraterang untuk
mengajukan permohonan elektronik surat keterangan secara
mandiri serta layanan whatsapp auto reply yang dapat membantu
memberikan layanan informasi PTSP Pengadilan Negeri pariaman.

5
C. Nilai-Nilai Dasar ASN, Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI
1. Nilai-Nilai Dasar ASN
Nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi) merupakan nilai dasar yang wajib dimiliki oleh
setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam mengemban dan
melaksanakan tugas fungsi jabatan. Adapun penjabaran dari nilai-nilai
dasar tersebut adalah sebagai berikut:
a. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus
dicapai. Akuntabilitas Akuntabilitas berasal dari istilah dalam bahasa
Inggris accountability yang berarti pertanggunganjawab atau keadaan
untuk dipertanggungjawabkan atau keadaan untuk diminta
pertanggunganjawaban. Akuntabilitas merupakan prinsip dasar bagi
organisasi yang berlaku pada setiap level/unit organisasi sebagai suatu
kewajiban jabatan dalam memberikan pertanggungjawaban laporan
kegiatan kepada atasannya (LANRI, 2020 : 11).
Akuntabilitas mengacu pada harapan implisit atau eksplisit bahwa
keputusan atau tindakan seseorang akan di evaluasi oleh pihak lain dan
hasil evaluasinya dapat berubah reward atau punishment. Akuntabilitas
yang dilakukan oleh PNS akan teruji ketika PNS dapat tersebut
mengalami permasalahan dalam transparansi dan akses informasi,
penyalahgunaan dalam transparansi dan akses informasi,
penyalahgunaan kewenangan, penggunaan sumber daya milik negara
dan konflik kepentingan. Seorang PNS dapat dikatakan PNS yang
akuntable apabila mampu mengatasi masalah-masalah tersebut. Dalam
artian mampu mengambil pilihan yang tepat ketika terjadi konflik
kepentingan, tidak terlibat dalam politik praktis, melayani warga secara
adil dan konsisten dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
Akuntabilitas memiliki 5 tingkatan yang berbeda yaitu akuntabilitas
personal, akuntabilitas individu, akuntabilitas kelompok, akuntabilitas
organisasi, dan akuntabilitas stakeholder.

6
1) Akuntabilitas personal mengacu pada nilai-nilai yang ada pada
diri seseorang seperti kejujuran, integritas, moral dan etika.
2) Akuntabilitas Individu mengacu pada hubungan antara individu
dan lingkungan kerjanya, yaitu antara PNS dengan instansinya
sebagai pemberi kewenangan.
3) Akuntabilitas Kelompok menempatkan pembagian kewenangan
dan semangat kerjasama yang tinggi antar berbagai kelompok
dalam sebuah institusi memainkan peranan penting dalam
tercapainya kinerja organisasi yang diharapkan.
4) Akuntabilitas Organisasi mengacu pada hasil pelaporan kinerja
yang telah dicapai, baik pelaporan yang dilakukan individu
terhadap organisasi maupun kinerja organisasi kepada
stakeholder lainnya.
5) Akuntabilitas Stakeholder merupakan tanggungjawab organisasi
pemerintah untuk mewujudkan pelayanan dan kinerja yang adil,
responsif dan bermartabat.
Adapun nilai-nilai akuntabilitas yang dapat diterapkan peserta
dalam penerapan yang dapat diaktualisasikan yaitu:
1) Kepemimpinan : dapat dilakukan dengan pimpinan yang
memberikan contoh pada orang lain, komitmen yang tinggi
sehingga memberikan efek positif bagi pihak lain untuk ikut
berkomitmen.
2) Transparansi : keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan
yang dilakukan oleh individu maupun instansi.
3) lntegritas : yakni konsistensi dalam menjunjung tinggi dan
mematuhi semua hukum yang berlaku, undang-undang,
kontrak, kebijakan dan peraturan yang berlaku.
4) Tanggung jawab : adalah kesadaran bahwa ada suatu
konsekuensi dari setiap tindakan yang telah dilakukan.
5) Keadilan : adalah kondisi kebenaran ideal secara moral
mengenai sesuatu hal.

7
6) Kepercayaan : rasa adil akan membawa kepada sebuah
kepercayaan yang akan melahirkan akuntabilitas.
7) Keseimbangan : antara akuntabilitas dan kewenangan, serta
harapan dan kapasitas.
8) Kejelasan : mengetahui kewenangan, peran dan tanggung
jawab tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang
diharapkan.
9) Konsistensi : adalah sebuah usaha untuk terus melakukan
sesuatu sampai tercapai tujuannya.

b. Nasionalisme
Makna nasionalisme secara politis merupakan manifestasi
kesadaran nasional yang mengandung cita-cita dan pendorong bagi suatu
bangsa, baik untuk merebut kemerdekaan atau mngenyahkan penjajahan
maupun sebagai pendorong untuk membangun dirinya maupun
lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya. Nasionalisme dalam arti
sempit adalah suatu sikap yang meninggikan bangsanya sendiri,
sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya.
Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN
bahkan tidak sekedar wawasan saja tetapi kemampuan
mengaktualisasikan nasionalisme dalam menjalankan fungsi dan
tugasnya merupakan hal yang lebih penting. Diharapkan dengan
nasionalisme yang kuat maka orientasi berpikir mementingkan
kepentingan publik, bangsa dan negara. Pegawai ASN akan berpikir tidak
lagi sektoral dengan mental blocknya, tetapi akan senantiasa
mementingkan kepentingan yang lebih besar yakni bangsa dan Negara.
Seorang ASN harus mampu mengaktualisasikan wawasan
kebangsaan dan jiwa nasionalisme dalam menjalankan profesinya
sebagai pelayan publik yang berintegritas. Nasionalisme merupakan
pondasi kuat bagi ASN untuk mengaktualisasi dalam menjalankan fungsi

8
dan tugasnya dengan orientasi mementingkan kepentingan publik, bangsa
dan negara. Adapun nilai-nilai dasar dari nasionalisme, antara lain :
1. Cinta tanah air : Perasaan yang kuat akan rasa memiliki tanah
dan seluruh tumpah darah Indonesia.
2. Tidak diskriminatif : Setiap perilaku untuk tidak membatasi,
tidak melecehkan. Atau tidak mengucilkan orang lain
berdasarkan pada perbedaan manusia atas dasar agama,
suku, ras, etnik, kelompok, gologan, status sosial, status
ekonomi, jenis kelamin.
3. Cermat dan disiplin : Cermat berarti serius dan teliti dalam
pelaksanaan tugas jabatan. Disiplin berarti taat dan patuh
terhadap tata tertib atau peraturan yang berlaku.
4. Gotong royong : Contohnya yaitu kerjasama, saling
membantu untuk kepentingan umum dan bekerja giat dalam
kelompok kerja.
5. Demokratis : Suatu kondisi dimana individu memiliki
kebebasan untuk mengutarakan kehendak dan pendapat serta
menghormati adanya perbedaan pendapat.
6. Rela berkorban : Sikap yang mencerminkan adanya
kesediaan memberikan sesuaut yang dimiliki untuk orang lain
atau suatu kelompok kerja walaupun akan menimbulkan
kehilangan atau penderitaan terhadap diri sendiri.
7. Kerja keras : Mengerjakan kegiatan secara bersungguh-
sungguh tanpa mengenal lelah atau berhenti sebelum target
kerja tercapai dan selalu mengutamakan atau memperhatikan
kepuasan hasil pada setiap kegiatan yang dilakukan.
8. Taat hukum : Suatu keinginan dari setiap warga Negara untuk
tunduk dan patuh terhadap semua produk peraturan.
9. Kompetensi : Pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap
dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan

9
bertindak yang bersifat dinamis, berkembang, dan dapat diraih
setiap waktu.
10. Perilaku loyal terhadap hukum : Sikap patuh dan taat
terhadap hukum/aturan yang berlaku.
11. Kepatuhan terhadap etika profesi : Sikap patuh terhadap
norma yang ditetapkan oleh kelompok profesi yang
mengarahkan kepada anggotanya bagaimana harus berbuat,
sekaligus menjamin mutu moral profesi itu di mata masyarakat.
12. Loyalitas : Kesetiaan pada sesuatu dengan rasa cinta,
sehingga dengan rasa loyalitas yang tinggi seseorang merasa
tidak perlu untuk mendapatkan imbalan dalam melakukan
sesuatu untuk orang lain/perusahaan.

c. Etika Publik
Weihrich dan Koonts (2005:46) mendefinisikan etika sebagai “the
dicipline dealing with what is good and bad and with moral duty and
obligation”. Secara lebih spesifik Collins Cobuild (1990:480)
mendefinisikan etika sebagai ”an ideea or moral belief that influences the
behaviour, attitudes and philosophy of life of a group of people”. Oleh
karena itu, konsep etika sering digunakan sinonim dengan moral. Ricocur
(1990) mendefinisikan etika sebagai tujuan hidup yang baik bersama dan
untuk orang lain didalam institusi yang adil. Dengan demikian etika lebih
dipahami sebagai refleksi atas baik atau buruk, benar atau salah yang
harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar,
sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik
atau apa yang seharusnya dilakukan. Dalam kaitannya dengan pelayanan
publik etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan
untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan
tangggungjawab pelayan publik.

10
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dala
suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditunjukkan pada hal-
hal prinsip dalam bentuk ketentuan – ketentuan tertulis. Adapun Kode Etik
Profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku/etikasuatu kelompok
khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang
diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu.
Ada 3 fokus utama dalam pelayanan publik, yakni Pelayanan publik
yang berkualitas dan relevan, sisi dimensi reflektif (Etika Publik berfungsi
sebagai bantuan dalam menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan
alat evaluasi) dan modalita etika yang menjembatani antara norma moral
dan tindakan faktual.
Nilai-nilai dasar etika publik antara lain :
1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
2. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945.
3. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
5. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
7. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik.
8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah.
9. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
11. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai.
13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.

11
14. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.

d. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah tindakan untuk menghargai efektivitas,
efisiensi, inovasi dan kinerja yang berorientasi mutu dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik. Komitmen mutu
juga dapat diartikan sebagai rasa keterikatan untuk selalu meningkatkan
kepandaian, kecakapan dan mutu pekerjaan dari seorang PNS agar dapat
mendorong kinerja yang berkualitas. Sangat penting bagi PNS untuk
berkomitmen terhadap mutu dalam memberikan pelayanan publik.
Pelayanan publik yang bermutu merupakan wujud akuntabilitas dari
pemerintah selaku penyedia layanan publik. Pelayanan publik yang
bermutu akan menciptakan kepercayaan publik kepada pemerintah. Untuk
meningkatkan kinerja PNS yang berkomitmen pada mutu, beberapa hal
perlu dilakukan di antaranya perubahan pola pikir PNS, pergeseran
budaya kerja, dan perbaikan tata kelola pemerintahan (good corporate
governance).
Adapun nilai-nilai dasar komitmen mutu antara lain:
1) Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan customers;
2) Memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan
memelihara agar customers/clients tetap setia;
3) Menghasilkan produk/jasa yang berkualitas tinggi, tanpa cacat,
tanpa kesalahan, dan tidak ada pemborosan;
4) Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan
dengan pergeseran tuntutan kebutuhan customers/clients
maupun perkembangan teknologi;
5) Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam
pemecahan masalah dan pengambilan keputusan;

12
6) Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui
berbagai cara, antara lain: pendidikan, pelatihan,
pengembangan ide kreatif, kolaborasi, dan benchmark.

e. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu corruptio yang artinya
kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Selaras dengan kata asalnya,
korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa, salah satu
alasannya adalah karena dampaknya yang luar biasa, salah satu
alasannya adalah karena dampaknya yang luar biasa menyebabkan
kerusakan baik dalam ruang lingkup, pribadi, keluarga, masyarakat dan
kehidupan yang lebih luas. Kerusakan tersebut tidak hanya terjadi dalam
kurun waktu yang pendek, namun dapat berdampak secara jangka
panjang.
Berikut adalah 7 jenis korupsi yakni:
1) Korupsi Transaktif adalah Korupsi yang menunjukkan adanya
kesepatan timbal balik balik antara pemberi dan penerima, demi
keuntungan bersama. Kedua belah pihak sama-sama aktif
menjalankan perbuatan tersebut.
2) Korupsi Ekstroaktif adalah Korupsi yang menyertakan bentuk-
bentuk moral (tekanan) tertentu dimana pihak pemberi dipaksa
untuk menyuap guna mencegah kerugian yang mengancam diri,
kepentingan, orang-orangnya , atau hal-hal yang dihargai.
3) Korupsi Investif adalah korupsi yang melibatkan suatu
penawaran barang atau jsa tanpa adanya pertalian langsung
dengan keuntungan bagi pemberi. Keuntungan diharapkan akan
diperoleh dimasa yang akan datang.
4) Korupsi Nepotistik adalah Korupsi berupa pemberian perlakuan
khusus kepada teman atau yang mempunyai kedekatan
hubungan dalam rangka menduduki jabatan publik yakni

13
perlakuan pengutamaan dalam segala bentuk yang
bertantangan dengan norma atau peraturan yang berlaku.
5) Korupsi Autogenik adalah Korupsi yang dilakukan individu
karena mempunyai kesempatan untuk mendapat keuntungan
dari pengetahuan dan pemahamannya atas sesuatu yang
hanya diketahui sendiri.
6) Korupsi Suportif adalah Korupsi yang mengacu pada
pendapatan suasana yang kondusif untuk melindungi atau
mempertahankan keberadaan tindak korupsi yang lain.
7) Korupsi Defensif adalah Korupsi yang terpaksa dilakukan dalam
rangka mempertahankan diri dari pemerasan.
Adapun nilai-nilai dasar anti korupsi dapat dijabarkan sebagai
berikut :
1) Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama
bagi penegakan integritas diri seseorang. Tanpa adanya
kejujuran mustahil seseorang bisa menjadi pribadi yang
berintegritas. Seseorang dituntut untuk bisa berkata jujur dan
transparan serta tidak berdusta baik terhadap diri sendiri
maupun orang lain. Kejujuran juga akan terbawa dalam bekerja
sehingga dapat membentengi diri terhadap godaan untuk
berbuat curang.
2) Peduli
Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang
memiliki sifat kasih sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial
tinggi akan memperhatikan lingkungan sekelilingnya di mana
masih terdapat banyak orang yang tidak mampu, menderita,
dan membutuhkan uluran tangan. Pribadi dengan jiwa sosial
tidak akan tergoda untuk memperkaya diri sendiri dengan cara
yang tidak benar tetapi ia malah berupaya untuk menyisihkan
sebagian penghasilannya untuk membantu sesama.

14
3) Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri
seseorang menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang
lain. Mentalitas kemandirian yang dimiliki seseorang
memungkinkannya untuk mengoptimalkan daya pikirnya guna
bekerja secara efektif. Jejaring sosial yang dimiliki pribadi yang
mandiri dimanfaatkan untuk menunjang pekerjaannya tetapi
tidak untuk mengalihkan tugasnya. Pribadi yang mandiri tidak
akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak
bertanggungjawab demi mencapai keuntungan sesaat.
4) Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan
konsistensi untuk terus mengembangkan potensi diri membuat
seseorang akan selalu mampu memberdayakan dirinya dalam
menjalani tugasnya. Kepatuhan pada prinsip kebaikan dan
kebenaran menjadi pegangan utama dalam bekerja. Seseorang
yang mempunyai pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan
tidak akan terjerumus dalam kemalasan yang mendambakan
kekayaan dengan cara yang mudah.
5) Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan
menyadari bahwa keberadaan dirinya di muka bumi adalah
untuk melakukan perbuatan baik demi kemaslahatan sesama
manusia. Segala tindak tanduk dan kegiatan yang dilakukannya
akan dipertanggungjawabkan sepenuhnya kepada Tuhan Yang
Maha Esa, masyarakat, negara, dan bangsanya. Dengan
kesadaran seperti ini maka seseorang tidak akan tergelincir
dalam perbuatan tercela dan nista.
6) Kerja Keras
Perbedaan nyata akan jelas terlihat antara seseorang yang
mempunyai etos kerja dengan yang tidak memilikinya. Individu

15
beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas hasil
kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar-
besarnya. Ia mencurahkan daya pikir dan kemampuannya untuk
melaksanakan tugas dan berkarya dengan sebaikbaiknya. Ia
tidak akan mau memperoleh sesuatu tanpa mengeluarkan
keringat.
7) Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang
menyadari kebutuhannya dan berupaya memenuhi
kebutuhannya dengan semestinya tanpa berlebih-lebihan. Ia
tidak tergoda untuk hidup dalam gelimang kemewahan.
Kekayaan utama yang menjadi modal kehidupannya adalah
ilmu pengetahuan. Ia sadar bahwa mengejar harta tidak akan
pernah ada habisnya karena hawa nafsu keserakahan akan
selalu memacu untuk mencari harta sebanyak-banyaknya.
8) Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki
keberanian untuk menyatakan kebenaran dan menolak
kebathilan. Ia tidak akan mentolerir adanya penyimpangan dan
berani menyatakan penyangkalan secara tegas. Ia juga berani
berdiri sendirian dalam kebenaran walaupun semua kolega dan
teman-teman sejawatnya melakukan perbuatan yang
menyimpang dari hal yang semestinya. Ia tidak takut dimusuhi
dan tidak memiliki teman kalau ternyata mereka mengajak
kepada hal-hal yang menyimpang.
9) Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa
yang dia terima sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan
menuntut untuk mendapatkan lebih dari apa yang ia sudah
upayakan. Bila ia seorang pimpinan maka ia akan memberi
kompensasi yang adil kepada bawahannya sesuai dengan

16
kinerjanya. Ia juga ingin mewujudkan keadilan dan kemakmuran
bagi masyarakat dan bangsanya.

2. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI


Kedudukan dan peran serta Pegawai Negeri Sipil tertuang dalam
agenda III materi pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
sebagaimana yang telah diamanahkan dalam Undang- Undang Republik
Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN).
Kedudukan dan peran Pegawai Negeri Sipil penting dipahami karena
bersifat aplikatif yang diantaranya terdiri dari manajemen aparatur sipil
negara, whole of goverment, dan pelayanan publik.
Tujuan Nasional sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD
Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945 adalah melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Penyelenggaranaan pemerintah yang baik harus berorientasi pada
pelayanan prima sebagaimana diamanatkan dalam UUD Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945 bahwa pelayanan untuk kepentingan
publik menjadi tanggung jawab pemerintah. Penyelenggaraan
pemerintahan yang berorientasi pada pelayanan prima harus
dilaksanakan secara cepat karena tuntutan publik yang semakin banyak.
Aparatur sipil negara (ASN) harus bersikap profesional dan berintegritas
dalam memberikan pelayanan, menciptakan kesejahteraan masyarakat
yang lebih baik, berintegritas, senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai
kejujuran, keadilan, transparansi, akuntabel, anti korupsi, dan memuaskan
publik.
a. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang profesional, memiliki dasar, etika profesi, bebas

17
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi
pegawai ASN yang berkedudukan sebagai aparatur negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi.
Proses pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dengan baik,
meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan
akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak yang diatur dalam UU ASN.
Hak PNS dan PPPK sama yaitu mempunyai hak untuk memperoleh
gaji dan tunjangan, cuti, perlindungan, dan pengembangan
kompetensi. Yang membedakan hak antara PNS dan PPPK yaitu
fasilitas, jaminan pensiun dan jaminan hari tua yang tidak diperoleh
oleh PPPK.
Pengelolaan atau manajemen ASN pada dasarnya adalah
kebijakan dan praktek dalam mengelola aspek manusia atau sumber
daya manusia dalam organisasi termasuk dalam hal ini adalah
pengadaan, penempatan, mutasi, promosi, pengembangan, penilaian,
dan penghargaan. UU no. 5 tahun 2014 tentang ASN secara detail
menyebutkan pengelolaan pegawai baik untuk PNS maupun PPPK
dengan cara sistem merit.
Sistem merit suatu bentuk pengelolaan ASN tentang kebijakan
dan manajemen ASN yang didasarkan pada kualifikasi, kompetensi
dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar
belakang setiap ASN. Karena ASN terdiri dari dua kompenen yaitu
PNS dan PPPK maka sistem merit diterapkan pada kedua jenis
komponen tersebut.
b. Pelayanan Publik
Undang-undang No. 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik
dijelaskan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan

18
penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan adminstratif yang
disediakan oleh penyelenggara publik.
Salah satu fungsi dari ASN adalah sebagai pelayan publik yang
memberikan pelayanan secara profesional dan berkualitas. Kesadaran
sebagai ASN dengan mengubah pola pikir bahwa ASN sebagai
pelayan publik untuk memberi konstribusi terhadap upaya perbaikan
kualitas layanan sehingga akan memberi dampak strategis jangka
panjang sebagai upaya untuk mengubah kinerja birokrasi dalam
memberikan pelayanan publik.
Pelayanan publik memiliki fungsi tidak hanya memenuhi
kebutuhan manusia tetapi juga berfungsi untuk memberikan
perlindungan bagi warga negara. Pelayananan publik apabila dipahami
oleh ASN secara utuh, maka seorang ASN akan dapat menjalankan
prinsip-prinsip pelayanan sebagai panduan agar pelayanan publik
yang baik dapat diwujudkan, yaitu; partisipatif, transparan, responsif,
tidak deskriminatif, mudah dan murah, efektif dan efisien, aksesbil,
akuntabel dan berkeadlian.
Dasar etiket yang harus dilakukan oleh Pegawai Aparatur Sipil
Negara adalah: politeness (sikap sopan yang harus diperlihatkan
kepada pihak lain dalam suatu komunikasi). respectful (sikap
menghormati dan menghargai pihak lain secara baik dan wajar),
attentive (sikap penuh perhatian), cooperatif (sikap suka menolong),
tolerance (sikap tenggang rasa), Informality (sikap ramah) dan self
control (sikap menguasai diri dan mengendalikan emosi).
c. Whole of Government
Whole of Government (WoG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintah dari seluruh sektor dalam ruang lingkup
kordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan- tujuan pembangunan
kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik.

19
Whole of Government (WoG) tidak hanya pendekatan untuk
mengurangi sekat-sekat sektor tetapi juga untuk meningkatkan
kerjasama, kolaborasi untuk mencapai tujuan-tujuan bersama.
Karakteristik pendekatan Whole of Government (WoG) dapat
dirumuskan dalam prinsip-prinsip kolaborasi, kebersamaan, kesatuan,
tujuan bersama, dan mencakup seluruh aktor dari seluruh sektor dalam
pemerintah.
Pada kategori integrasi, kelembagaan mulai cair untuk terlibat
dan terdapat penyamaan perencanaan jangka panjang serta
kerjasama. Adapun dalam kategori sinkronisasi dan simplikasi,
kelembagaan menyatukan diri dalam wadah yang relatif lebih
permanen.
Praktek Whole of Government (WoG) dalam pelayanan publik
adalah:
1) Pelayanan yang bersifat administratif
Pelayanan publik yang menghasilkan berbagai produk dokumen
resmi yang dibutuhkan warga masyarakat seperti KTP, SIUP, ijin
trayek, ijin usaha, sertifikat tanah dan lain sebagainya. Prakteg
Whole of Government (WoG) dalam jenis pelayanan adminstratif
dapat dilihat dalam praktek penyatuan penyelenggaraan izin dalam
satu pintu seperti PTSP atau Samsat.
2) Pelayanan jasa
Pelayanan yang menghasilkan dalam bentuk jasa seperti
pendidikan, kesehatan, perhubungan, ketenagakerjaan dan lain
sebagainya.
3) Pelayanan barang
Pelayanan yang menghasilkan dalam bentuk barang seperti jalan,
perumahaan, jaringan telpon, listrik dan seterusnya.
4) Pelayanan regulatif

20
Pelayanan melalui penegakan hukum dan peraturan perundang-
undangan maupun kebijakan publik yang mengatur sendi-sendi
kehidupan bermasyarakat.

21
BAB II
DESKRIPSI ORGANISASI

A. Visi, Misi, Nilai dan Struktur Organisasi

Gambar 2.1 Gedung Pengadilan Negeri Pariaman Kelas IB


Jl. Imam Bonjol No.26, Alai Gelombang, Pariaman Tengah, Kota
Pariaman, Sumatera Barat 25519

1. Visi dan Misi Pengadilan Negeri Pariaman


Pengadilan Negeri Pariaman memiliki visi dan misi yang mengacu
kepada visi dan misi Mahkamah Agung. Visi dan Misi Pengadilan Negeri
Pariaman Kelas IB adalah sebagai berikut :
Visi :
Visi Pengadilan Negeri Pariaman mengacu pada Visi Mahkamah
Agung RI yaitu:
“Terwujudnya Pengadilan Negeri Pariaman Yang Agung”
Misi :
1. Menjaga kemandirian badan peradilan;
2. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari
keadilan;

22
3. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan
transparan;
4. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Aparatur Peradilan dalam rangka
peningkatan pelayanan pada masyarakat;
5. Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang
efektif dan efisien;
6. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana peradilan sesuai
dengan standar.

2. Nilai-Nilai Organisasi
Mahkamah Agung Republik Indonesia, beserta Badan Peradilan
dibawahnya telah melaksanakan Reformasi Birokrasi dan Pembangunan
Zona Integritas menuju WBK dan WBBM yang bertujuan untuk
meningkatkan kinerja organisasi dan kualitas ASN yang professional dan
berintegritas. Demi meningkatkan kualitas kinerja organisasi dan ASN di
lingkungan Pengadilan Negeri Pariaman, maka perlu terlaksananya
perubahan pola piker dan budaya kerja yang selaras dengan nilai-nilai
Mahkamah Agung RI wajib diimplementasikan dan menjadi dasar
pelaksanaan tugas dan fungsi Pengadilan Negeri Pariaman. Terdapat 8
(delapan) Nilai Utama Mahkamah Agung RI, antara lain:
1. Kemandirian
Syarat utama terselenggaranya suatu proses peradilan yang
objektif adalah adanya kemandirian lembaga yang menyelenggarakan
peradilan, yaitu kemandirian badan peradilan sebagai sebuah lembaga
(kemandirian institusional), serta kemandirian hakim dalam menjalankan
fungsinya (kemandirian individual/fungsional). Kemandirian menjadi kata
kunci dalam usaha melaksanakan tugas pokok dan fungsi badan
peradilan secara efektif.
Sebagai konsekuensi dari penyatuan atap, di mana badan
peradilan telah mendapatkan kewenangan atas urusan organisasi,
administrasi dan finansial (konsep satu atap), maka fungsi perencanaan,

23
pelaksanaan serta pengawasan organisasi, administrasi, dan finansial
seluruh badan peradilan di Indonesia harus dijalankan secara baik. Hal ini
dimaksudkan agar tidak mengganggu pelaksanaan tugas kekuasaan
kehakiman yang diembannya. Hal penting lain yang perlu diperjuangkan
adalah kemandirian pengelolaan anggaran berbasis kinerjadan
penyediaan sarana pendukung dalam bentuk alokasi yang pasti dari
APBN. Kebutuhan adanya kepastian ini untuk memberikan jaminan
penyelenggaraan pengadilan di seluruh Indonesia.
Selain kemandirian institusional, kemandirian badan peradilan juga
mengandung aspek kemandirian hakim untuk memutus (kemandirian
individual/fungsional) yang terkait erat dengan tujuan penyelenggaraan
pengadilan. Tujuan penyelenggaraan pengadilan yang dimaksud adalah
untuk menjamin adanya pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian
hukum yang adil bagi setiap manusia. Selain itu, juga perlu dibangun
pemahaman dan kemampuan yang setara di antara para hakim mengenai
masalah-masalah hukum yang berkembang.
Dalam hal ini, Penulis menemui para pimpinan Pengadilan Negeri
Pariaman dari Ketua Pengadilan Negeri Pariaman (mentor), lalu
Sekretaris sebagai atasan Penulis langsung mendiskusikan ide-ide
Penulis terkait rancangan aktualisasi.
2. Integritas
Integritas dan Kejujuran (Pasal 24A ayat (2) UUD 1945; Pasal 5
ayat (2) Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan
Kehakiman. Perilaku Hakim harus dapat menjadi teladan bagi
masyarakatnya. Perilaku Hakim yang jujur dan adil dalam menjalankan
tugasnya, akan menumbuhkan kepercayaan masyarakat akan kredibilitas
putusan yang kemudian dibuatnya. Integritas dan kejujuran harus
menjiwai pelaksanaan tugas aparatur peradilan.
Rancangan aktualisasi merupakan acuan bagi Penulis untuk
aktualisasi di Satuan Kerja nanti dengan kata lain, apa yang Penulis

24
rancang dengan apa yang Penulis aktualisasikan harus memiliki
kesesuaian. Ini adalah penerapan dari indikator nilai integritas.
3. Kejujuran
Berasal dari kata jujur yang dapat di definisikan sebagai sebuah
tindakan maupun ucapan yang lurus, tidak berbohong dan tidak curang.
Dalam rancangan aktualisasi dengan ini sebenarnya mengamati situasi
yang terjadi di satuan kerja, menemukan masalah, mencari penyebab
masalah, lalu menemukan gagasan pemecah masalah/isu yang kemudian
Penulis tuangkan dalam rancangan aktualisasinya.
2. Akuntabilitas
Akuntabilitas (Pasal 52 dan Pasal 53 Undang-Undang No. 48
Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman). Hakim harus mampu
melaksanakan tugasnya menjalankan kekuasaan kehakiman dengan
profesional dan penuh tanggung jawab. Hal ini antara lain diwujudkan
dengan memperlakukan pihak-pihak yang berperkara secara profesional,
membuat putusan yang didasari dengan dasar alasan yang memadai,
serta usaha untuk selalu mengikuti perkembangan masalah-masalah
hukum aktual. Begitu pula halnya dengan aparatur peradilan, tugas-tugas
yang diemban juga harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab
dan profesional.
Dengan menyelesaikan rancangan aktualisasi ini tepat pada
waktunya, berarti Penulis sudah mengamalkan nilai akuntabilitas.
3. Responsibilitas
Responsibilitas (Pasal 4 ayat (2) dan Pasal 5 Undang-Undang No.
48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman). Badan Peradilan harus
tanggap atas kebutuhan pencari keadilan, serta berusaha mengatasi
segala hambatan dan rintangan untuk dapat mencapai peradilan yang
sederhana, cepat, dan biaya ringan. Selain itu, hakim juga harus
menggali, mengikuti, dan memahami nilai-nilai hukum dan rasa keadilan
yang hidup dalam masyarakat.

25
Sebagai peserta latsar CPNS Penulis bertanggung jawab
mengaktualisasikan rancangannya dalam tenggat waktu yang diberikan
kepada Penulis (mencapai hasil yang maksimal).
4. Keterbukaan
Pasal 28D ayat (1) UUD 1945; Pasal 13 dan Pasal 52 Undang-
Undang No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman. Salah satu
upaya badan peradilan untuk menjamin adanya perlakuan sama di
hadapan hukum, perlindungan hukum, serta kepasatian hukum yang adil,
adalah dengan memberikan akses kepada masyarakat untuk memperoleh
informasi. Informasi yang berkaitan dengan penanganan suatu perkara
dan kejelasan mengenai hukum yang berlaku dan penerapannya di
Indonesia. Salah satu contohnya adalah isu yang Penulis angkat, sebab
dalam hal ini publik khususnya para pihak diberikan informasi secara
mendetail terkait pengajuan surat permohonan eraterang secara mandiri
tanpa ada yang ditutupi.

5. Ketidakberpihakan
Ketidakberpihakan terdapat dalam (Pasal 4 ayat (1) Undang-
Undang No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman)
Ketidakberpihakan merupakan syarat utama terselenggaranya proses
peradilan yang jujur dan adil, serta dihasilkannya suatu putusan yang
mempertimbangkan pendapat/kepentingan para pihak terkait. Untuk itu,
aparatur peradilan harus tidak berpihak dalam memperlakukan pihak-
pihak yang berperkara.
Dalam rancangan aktualisasi ini, isu yang Penulis angkat tidak
bertujuan untuk menjatuhkan satu pihak maupun membela pihak yang
lain. Rancangan aktualisasi ini berisi isu yang sudah Penulis diskusikan
dengan berbagai pihak jadi bukan merupakan keberpihakan atau
pandangan subjektif Penulis semata.

26
6. Perlakuan yang sama di hadapan hukum
Perlakuan yang sama di hadapan hukum (Pasal 28D ayat (1) UUD
1945; Pasal 4 ayat (1) dan Pasal 52 UU. No. 48 Tahun 2009 tentang
Kekuasaan Kehakiman). Setiap warga Negara, khususnya pencari
keadilan, berhak mendapat perlakuan yang sama dari Badan Peradilan
untuk mendapatkan pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian
hukum yang adil seta perlakuan yang sama di hadapan hukum. Setiap
orang yang mendaftarkan surat keterangan permohonan online memiliki
hak dan kewajiban yang sama di depan hukum untuk mendapatkan surat
keterangan permohonan online yang memiliki surat penetapan surat
keterangan online yang ditetapkan oleh Wakil Ketua Pengadilan Negeri
Pariaman.

3. Struktur Organisasi Pengadilan Negeri Pariaman

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Pengadilan Negeri Pariaman

27
B. Tugas Peserta di Unit Kerja
Dalam pelaksanaan tugas sehari-sehari, peserta ditempatkan di
bagian Staf Kepaniteraan Muda Hukum Pengadilan Negeri Pariaman
Kelas IB, Tugas, Pokok dan Fungsi serta uraian tugas peserta diuraikan
sebagai berikut:
1. Tugas Harian
Pelayanan PTSP di Kepaniteraan hukum yaitu sebagai berikut:
a. Menerima Permohonan Pendaftaran Akta Pendirian Badan Hukum
b. Menerima Permohonan Pendaftaran Surat Khusus/Biasa
c. Menerima Permohonan Surat Kuasa Insidentil
d. Menerima Permohonan Surat Keterangan Elektronik yang terbagi:
Surat Keterangan Tidak Pernah sebagai Terpidana, Surat
Keterangan Tidak dicabut Hak Pilihnya dan Surat Keterangan Tidak
dinyatakan Pailit.
e. Pengambilan Salinan Putusan Perkara Perdata/Pidana
f. Menerima Pelayanan Informasi SIPP
g. Menyetorkan Biaya PNBP layanan Kepaniteraan Hukum ke
Bendahara Penerimaan yang didalamnya termasuk Biaya PNBP
surat kuasa, salinan putusan, surat kuasa, SKTH, Permohonan
Legalisir dan lain-lain
2. Tugas Akhir Bulan
a. Merekap penerimaan biaya PNBP setiap bulan yang diserahkan
kepada Panitera
b. Membuat laporan bulanan Perkara Perdata dan Pidana dan
diserahkan kepada Panitera dan Panitera Muda Hukum
c. Membuat laporan pengawasan SIPP Kepaniteran Hukum setiap
bulan yang diserahkan kepada Panitera Muda Hukum
d. Menginput dan melaporkan laporan perkara perdata/pidana ke
Pelaporan Elektronik Badilum
e. Mengarsipkan tanda terima permohonan layanan setiap bulan

28
BAB III
ANALISA ISU-ISU DAN GAGASAN PEMECAH ISU

A. Identifikasi Isu
Menurut Materi Pembelajaran Analisis Isu Kontemporer Agenda 1
isu diartikan sebagai suatu fenomena/kejadian yang diartikan sebagai
masalah. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
mendefinisikan isu sebagai sebuah masalah yang dikedepankan (untuk
ditanggapi dan sebagainya), kemudian Regester & Larkin (2003:42)
menjelaskan bahwa sebuah isu merepresentasikan suatu kesenjangan
antara praktek organisasi dengan harapan-harapan para stakeholder.
Dijelaskan kemudian bahwa apabila isu tidak ditangani secara baik akan
memberikan efek negatif terhadap organisasi bahkan dapat berlanjut pada
tahap krisis.
Definisi di atas mendasari batasan operasional dari konteks isu
yang akan digunakan pada tulisan ini, yaitu: Isu adalah sebuah masalah
yang muncul pada sebuah instansi akibat dari kesenjangan antara realita
(kondisi saat ini) dengan kondisi ideal (harapan para stakeholder).
Dewasa ini salah satu kualitas pelayanan publik yang prima salah
satunya dinilai berdasarkan sarana dan prasarana yang disediakan dalam
pemberian pelayanan publik yang dibutuhkan, tanpa terkecuali media
penyampaian informasi pelayanan kepada masyarakat. Seiring kemajuan
teknologi dan pemanfaatan media informasi digital sebagai media
informasi pelayanan, menjadi tantangan bagi organisasi pemerintahan
untuk mengimplementasikan teknologi informasi dalam menyampaikan
informasi pelayanan publikyang diberikan. Namun, dalam pelaksanaannya
masih terdapat kurangnya informasi yang diterima masyarakat serta
keterbatasan pemahaman masyarakat tertentu akan teknologi informasi.
Pengadilan Negeri Pariaman juga menghadapi berbagai kendala
penyampaian informasi pelayanan kepada masyarakat. Sebagai
pelayanan publik, Penulis ditempatkan berdasarkan sesuai tugas pokok

29
dan fungsi juga menemukan beberapa isu pada lokasi habituasi Penulis di
Pengadilan Negeri Pariaman loket pelayanan Kepaniteraan Hukum yang
telah diteropong dengan mata pelatihan Agenda III dengan identifikasi isu
diantaranya:
1. Belum optimalnya tertib administrasi proses layanan pendaftaran
surat kuasa perdata dan pidana di layanan kepaniteraan hukum
Isu pertama terkait belum optimalnya tertib administrasi proses
layanan pendaftaran surat kuasa perdata dan pidana, dalam hal ini
beberapa para advokat maupun instansi terkait masih belum
memahami akan prosedur layanan pendaftaran surat kuasa mulai dari
kelengkapan syarat berkas hingga ke tahapan proses pelayanan surat
kuasa.
Isu tersebut terkait dengan Agenda III di mata pelatihan Pelayanan
Publik, dimana isu ini merupakan salah satu isu yang belum optimal
dalam memberikan pelayanan publik kepada masyarakat khususunya
dilayanan loket hukum Pengadilan Negeri Pariaman.
2. Belum optimalnya Penggunaan aplikasi Eraterang dalam
mengajukan permohonan surat keterangan elektronik di
Pengadilan Negeri Pariaman
Dalam pengajuan surat permohonan surat keterangan di Pengadilan
Negeri Pariaman, sudah tersedia suatu aplikasi dari Dirjen Badilum
yaitu Eraterang untuk masyarakat yang ingin mengajukan permohonan
surat keterangan yang penetapannya dari Wakil Ketua Pengadilan
Negeri Pariaman, namun masih minimnya informasi yang didapatkan
masyarakat terkait panduan informasi penggunaan aplikasi yang
belum optimal tersampaikan sehingga masyarakat kesulitan
mendaftarkan secara mandiri yang seharusnya dimana dan kapan saja
permohonan itu dapat diakses oleh berbagai kalangan. Hal ini
menyebabkan isu tersebut hampir setiap hari terjadi di Meja PTSP
layanan hukum Pengadilan Negeri Pariaman.

30
Setelah di teropong dengan Agenda III, isu ini terkait dengan mata
pelatihan:
- Dilihat dari perspektif Manajemen ASN: bahwa sebagai pelaksana
kebijakan dan pelayan publik, tentu isu ini kaitannya dengan
kompetensi dan keahlian seorang Pelayan Publik yang belum
maksimal dan terampil dalam menghadapi dan memberikan solusi
atas situasi isu tersebut.
- Dilihat dari perspektif Pelayanan Publik: isu ini merupakan isu
kaitannya dengan pelayanan publik dimana sebagai pelayan publik
belum optimal dalam memberikan pelayanan yg efektif dan efisien
agar proses layanan tersebut dapat terselesaikan dengan baik.
3. Belum optimalnya penataan arsip secara manual terhadap
produk layanan kepaniteraan hukum
Isu ketiga belum optimalnya penataan dan penyimpanan terhadap
arsip dari produk layanan di Kepaniteraan Hukum, dalam hal ini
belum adanya standar prosedur untuk menyimpan arsip tersebut
untuk mempermudah penemuan arsip kembali yang ditemukan
secara efektif dan efisien yang berguna pada saat laporan dari masing
masing bagian setiap bulannya.
Dalam isu ini kaitannya dengan perspektif Manajemen ASN bahwa
belum optimalnya kemampuan dan keterampilan ASN dalam
melakukan pekerjaannya agar terselesaikan dengan cepat, tepat dan
akurat.
4. Belum optimalnya prosedur pengambilan salinan putusan perkara
perdata dan pidana
Isu keempat terkait dengan tugas pokok dan fungsi yaitu pada layanan
pengambilan salinan putusan perkara perdata dan pidana, dalam hal
ini masyarakat para pencari keadilan masih belum memahami
bagaimana syarat dan alur proses layanan tersebut sedangkan
informasi belum semua tersedia di PTSP kepaniteraan hukum.

31
Pada isu tersebut, isu ini dikaitkan dengan pelayanan publik. Sebagai
seorang petugas PTSP sesuai tusi yang ditempatkan pada unit kerja
ini, bahwa sebagai pelayan publik belum optimalnya memberikan alur
tahapan layanan yang dapat mempermudah masyarakat dalam
memahami layanan tersebut.
Berdasarkan isu pada poin diatas, maka penulis akan menentukan
isu utama (core issue) yang akan diangkat menggunakan teknik tapisan
USG (Urgency, Seriousness, Growth) pada pembahasan selanjutnya.

B. Isu Terpilih, Penyebab dan Gagasan Pemecah Isu


Guna mencapai core issue, diperlukan upaya untuk menganalisis
secara mendalam kualitas masing-masing isu. Proses identifikas isu
tersebut menggunakan penetapan isu menggunakan metode USG
(Urgent, Seriousness, dan Grow). Metode USG berfungsi untuk
menentukan prioritas isu yang dilihat dariurgent artinya seberapa
mendesaknya suatu isu untuk segera dibahas, dianalisis, dan
ditindaklanjuti. Seriousness artinya seberapa serius suatu isu harus
segera dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan. Growth
artinya seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak
ditangani sebagaimana mestinya.
Growth menekankan pada seberapa besar kemungkinan
memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera. Rentang penilaian
yang digunakan pada matriks metode USG adalah dengan memberikan
skor 1-5, semakin tinggi skor menunjukkan bahwa isu tersebut sangat
urgen dan sangat serius untuk segera ditangani.

1. Isu Terplih
Adapun analisis isu berdasarkan kriteria USG dapat dilihat pada
matriks berikut:

32
Tabel 3.1 Matriks Penentuan Core Issue Menggunakan Metode
USG
Kriteria
No. Isu/Masalah Jumlah Ranking
U S G
1. Belum optimalnya tertib 3 3 4 10 2
administrasi proses layanan
pendaftaran surat kuasa perdata
dan pidana di layanan
kepaniteraan hukum

2 Belum optimalnya penggunaan 4 3 4 11 1


aplikasi Eraterang secara mandiri
di Pengadilan Negeri Pariaman

3. Belum optimalnya penataan arsip 3 3 3 9 3


secara manual terhadap produk
layanan kepaniteraan hukum

4. Belum optimalnya prosedur 3 2 3 7 4


pengambilan salinan putusan
perkara perdata dan pidana

Keterangan:
Penilaian Kriteria: U: Urgent, S: Seriousness, G: Growth
Skor 5: Sangat U, S, G
Skor 4: U, S, G
Skor 3: Cukup U, S, G
Skor 2: Kurang, U, S, G
Skor 1: Sangat Kurang, U, S, G
Berdasarkan analisis isu menggunakan metode USG pada tabeldi atas
dapat disimpulkan bahwa isu nomor 2 (dua) mendapatkan poin

33
tertinggiyang merupakan isu final yang perlu dicarikan pemecahan
masalahnya yaitu : “Belum optimalnya penggunaan aplikasi Eraterang
secara mandiri di Pengadilan Negeri Pariaman.”
Isu priroritas (Core Issue) ini sesuai dengan fungsi dan peran ASN
sebagai pelayan publik dalam memberikan dan mengoptimalkan layanan
informasi permohonan surat keterangan melalui aplikasi Eraterang secara
cepat, tepat sederhana dan mudah dipahami agar proses layanan dapat
berjalan secara efektif dan efisien.

2. Penyebab Isu Utama


Untuk mempermudah identifikasi penyebab isu diatas, maka perlu
dilakukan breakdown dan penulis menggambarkan core issue tersebut ke
dalam bentuk diagram fishbone:

34
Man Machine
Terbatasnya sarana
dan prasarana yang
Kurangnya
dimiliki masyarakat
pengetahuan
untuk mengakses
masyarakat tentang informasi layanan
teknologi informasi secara digital

Belum Optimalnya Penggunaan


Aplikasi Eraterang secara
mandiri di Pengadilan Negeri
Pariaman
Sosialisasi/penyeba
ran informasi Informasi brosur
brosur layanan masih berupa teks
belum optimal dan narasi yang
dibagikan panjang

Material Method

Gambar 3.1 Analisis Diagram Fishbone

35
Berdasarkan identifikasi dan analisis penyebab isu-isu di atas,
maka Penulis mengangkat satu isu terpilih untuk dijadikan core issue yang
harus diberikan gagasan pemecahannya terhadap isu “Belum optimalnya
Penggunaan Aplikasi Eraterang secara mandiri di Pengadilan Negeri
Pariaman” maka penulis menggunakan gagasan penyebab isu dan alternatif
menggunakan tabel 3.

Tabel 3.2 Penyebab dan Alternatif Isu


Penyebab Alternatif Isu
Kurangnya pengetahuan masyarakat Melakukan sosialisasi (pertemuan
tentang teknologi informasi untuk
langsung) kepada masyarakat secara
mengakses aplikasi tersebut
berkala untuk mengajarkan dan
memberikan pendekatan personal
dalam menggunakan aplikasi tersebut
Belum optimalnya penyebaran Melakukan sosialisasi dengan
informasi melalui brosur layanan menyebarkan brosur kepada
informasi kepada masyarakat masyarakat saat berkunjung ke PTSP
Pengadilan Negeri Pariaman
Terbatasnya sarana dan prasarana Melakukan penambahan sarana dan
yang dimiliki masyarakat untuk prasarana yaitu tablet baru yang
mengakses informasi layanan secara berguna kepada beberapa masyarakat
digital yang tidak memiliki teknologi informasi
digitalisasi
Informasi brosur masih berupa teks Membuat layanan informasi dengan
dan narasi yang panjang
memanfaatkan whatsapp sebagai
pengganti informasi di brosur dan
video tutorial penggunaan aplikasi
eraterang dalam mengajukan
permohonan surat keterangan sebagai
yang akan dipublikasikan ke seluruh
media sosial Pengadilan Negeri
Pariaman

36
Untuk menentukan pemecahan atau gagasan alternatif terhadap
permasalahan diatas, maka penulis melakukan analisa menggunakan
metode tapisan Mc. Namara. Analisis tapisan ini menentukan seberapa
besar nilai dari setiap gagasan alternatif yang telah dikemukakan diatas.
Metode tapisan Mc Namara tersebut dapat dilihat dari Tabel 3. berikut ini:

Tabel 3.3 Metode Tapisan Mc Namara


Gagasan Alternatif Pemecah
No. Efektifitas Kemudahan Biaya Skor Ranking
Isu
1. Melakukan sosialisasi 2 4 2 8 III
(pertemuan langsung) kepada
masyarakat secara berkala
untuk mengajarkan dan
memberikan pendekatan
personal dalam menggunakan
aplikasi tersebut
2. Melakukan sosialisasi dengan 2 4 4 10 II
menyebarkan brosur kepada
masyarakat saat berkunjung ke
PTSP Pengadilan Negeri
Pariaman
3. Melakukan penambahan sarana 3 2 2 7 IV
dan prasarana yaitu tablet baru
yang berguna kepada beberapa
masyarakat yang tidak memiliki
teknologi informasi digitalisasi
4 Membuat layanan informasi 5 5 4 14 I
dengan memanfaatkan
whatsapp berbasis auto reply
sebagai pengganti informasi di
brosur dan video tutorial
penggunaan aplikasi eraterang
dalam mengajukan permohonan

37
surat keterangan secara mandiri
sebagai yang akan
dipublikasikan ke seluruh media
sosial Pengadilan Negeri
Pariaman
Keterangan: Penilaian kriteria Poin 5 : Sangat EKB
4 : EKB
3 : Cukup EKB
2 : Kurang EKB
1 : Sangat Kurang EKB
Berdasarkan analisis terhadap gagasan alternatif di atas, maka
kegiatan pemecahan isu yang paling tepat untuk dilakukan yaitu
“Membuat layanan informasi dengan memanfaatkan whatsapp sebagai
pengganti informasi di brosur dan video tutorial penggunaan aplikasi
eraterang dalam mengajukan permohonan surat keterangan secara
mandiri yang akan dipublikasikan ke seluruh media sosial Pengadilan
Negeri Pariaman.
Adapun penjelasan terhadap alasan gagasan alternatif nomor 1, 2
dan 3 mendapatkan poin dan ranking terendah karena yang pertama
dengan melakukan sosialisasi pendekatan personal kepada masyarakat
untuk mengajarkan menggunakan aplikasi eraterang belum efektif
dilakukan, dikarenakan dalam melakukan pertemuan membutuhkan izin
dari Pimpinan yang pastinya menggunakan waktu pada saat jam kerja,
dan kegiatan ini dilakukan tidak bisa 1 hari untuk mengajarkannya dengan
melihat berbagai jenis kalangan serta kebutuhan. Serta situasi ditengah
pandemi saat ini tidak mendukung untuk diadakan sosialisasi di ruang
publik.
Gagasan alternatif kedua juga belum optimal sebagai solusi dari
core issue dikarenakan beberapa masyarakat sulit untuk menggunakan
suatu layanan berupa teks panjang dan belum memuat informasi
panduannya, serta berupa kertas yang berkemungkinan masyarakat

38
minim untuk menyimpannya. Selama pengalaman di tempatkan di PTSP,
masyarakat sulit mengakses dan memperoleh brosur tersebut, ujungnya
masyarakat tidak memahami panduan pengisian aplikasi eraterang
tersebut dan bertanya kembali ke kantor dan kepada petugas PTSP.
Gagasan alternatif nomor 3 (tiga) juga mendapatkan poin dan
ranking terendah. Sebenarnya untuk gagasan alternatif ketiga memang
efektif untuk meningkatkan pelayanan informasi terhadap penggunaan
aplikasi eraterang bagi masyarakat langsung dalam memahami
penggunaannya ketika diberitahukan dan diajari oleh Petugas PTSP
namun ini menjadi kendala bagi beberapa masyarakat yang tidak memiliki
teknologi informasi seperti handphone untuk mengakses dan mengajukan
permohonan surat keterangan tersebut. Menambah sarana dan prasarana
yaitu tablet baru membutuhkan biaya yang tidak sedikit sehingga bukan
menjadi gagasan alternatif rancangan aktulisasi Penulis.
Alasan gagasan alternatif keempat yang menjadi gagasan alternatif
yang penulis pilih karena merupakan solusi untuk penyebab masalah
diatas, karena di era digitalisasi dan perkembangan teknologi sekarang,
tidak banyak masyarakat yang melakukan permohonan layanan tidak
mempunyai sarana handphone. Secara umum masyarakat memiliki
teknologi digital handphone bahkan akun media sosial yang paling banyak
diakses dan dibuka setiap harinya seperti aplikasi Whatsapp dan Youtube.
Whatsapp sebagai tempat penyampaian informasi secara singkat
pengganti informasi yang ada di brosur dan Youtube sebagai media untuk
menampilkan video tutorial (panduan) efektif bagi masyarakat yang belum
memahami alur dan penggunaan suatu permohonan layanan informasi.
Maka dari itu aktualisasi dari gagasan alternatif ketiga sesuai rancangan
penulis untuk solusi alternatif dari core issue.

3. Gagasan Pemecah Isu


Adapun kegiatan-kegiatan kreatif yang akan penulis laksanakan
yaitu sebagai berikut:

39
1. Membuat video tutorial untuk penggunaan aplikasi eraterang dalam
mengajukan permohonan surat keterangan
2. Membuat email baru yang aktif khusus untuk PTSP Pengadilan Negeri
Pariaman
3. Membuat isi konten layanan informasi whatsapp dengan
menggunakan aplikasi Google Spreadsheet sebagai aplikasi
pendukung whatsap
4. Membuat media penyampaian informasi yaitu Whatsapp berbasis Auto
Replay sebagai media informasi jenis layanan serta pemberitahuan
dari publikasi video tutorial yang akan dibuat.
5. Membuat Poster sebagai informasi layanan yang memuat nomor
Whatsapp dan media sosial Pengadilan Negeri Pariaman
6. Membuat alur tahapan layanan pengajuan surat keterangan dari
pendaftaran surat keterangan melalui eraterang secara mandiri hingga
produk telah selesai dari Pengadilan Negeri Pariaman.

40
BAB IV
HASIL AKTUALISASI NILAI DASAR

A. Rancangan Aktualisasi Nilai Dasar


Rencana kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan penulis dalam
mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN di Pengadilan Negeri
Pariaman selama masa habituasi yaitu sebagai berikut:
1. Satuan Kerja : Pengadilan Negeri Pariaman
2. Identifikasi Isu : 2.1 Belum optimalnya tertib administrasi proses
layanan pendaftaran surat kuasa perdata
dan pidana di layanan kepaniteraan hukum
2.2 Belum optimalnya penggunaan aplikasi
Eraterang secara mandiri di Pengadilan
Negeri Pariaman
2.3 Belum optimalnya penataan arsip secara
manual terhadap produk layanan
kepaniteraan hukum
2.4 Belum optimalnya prosedur pengambilan
salinan putusan perkara perdata dan
pidana

3. Isu yang diangkat:


Belum optimalnya penggunaan aplikasi Eraterang secara mandiri di
Pengadilan Negeri Pariaman
4. Gagasan Kreatif Penyelesaian Isu :
Optimalisasi Penggunaan Aplikasi Eraterang secara mandiri di
Pengadilan Negeri Pariaman

41
Tabel 4.1 Rincian Kegiatan dan Aktualisasi Nilai Dasar
Kontribusi
Pemaknaan Keterkaitan Penguatan Nilai-Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Terhadap Visi dan
NIlai-Nilai ANEKA Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Membuat video 1. Melihat dan (Eviden) : Catatan 1. Saya akan menganalisa Penerapan Nilai Penguatan nilai-nilai
tutorial untuk menganalisa informasi terhadap analisa kualitas dari sebuah video ANEKA organisasi dari kegiatan 1
penggunaan kualitas dari dari kegiatan tahapan 1 dengan konsisten (Akuntabilitas, antara lain:
aplikasi eraterang sebuah video mengenai panduan, terhadap jadwal yang Nasionalisme, Etika 1. Kemandirian
dalam mengajukan berbagai sumber kesesuain isi informasi sudah saya rencanakan Publik, Komitmen 2. Integritas
permohonan surat untuk digunakan video sebagai wujud dari nilai Mutu dan Anti 3. Kejujuran
keterangan sebagai cara dalam Akuntabilitas Korupsi) terhadap 4. Akuntabilitas
(Video Tutorial) memberikan 2. Saya akan melihat video visi organisasi 5. Responsibilitas
sosialisasi kepada dari berbagai sumber yaitu 6. Keterbukaan
masyarakat dengan tidak membeda- “Terwujudnya 7. Perlakuan yang sama
bedakan asal sumber yang Pengadilan Negeri dihadapan hukum
saya lihat (adil), baik dari Pariaman yang
badan peradilan maupun Agung”
kementerian lain sebagai “Menjaga
wujud dari nilai kemandirian
Nasionalisme yaitu badan peradilan”

42
pengamalan pancasila sila “Mewujudkan
ke-5 peradilan yang
3. Saya akan melihat dan sederhana, cepat,
menganalisa video dari biaya ringan dan
berbagai sumber dengan transparan
mencatumkan sumber- “Meningkatkan
sumber (youtube, medsos) kualitas sumber
yang saya lihat sebagai daya aparatur
wujud dari nilai Etika peradilan dalam
Publik rangka
4. saya akan melihat dan peningkatan
menganalisa video dengan pelayanan pada
menghasilkan konsep masyarakat”
video sesuai kreatifitas
sendiri dan berorientasi
mutu berdasarkan inspirasi
yang sudah saya lakukan
sebagai wujud dari nilai
Komitmen Mutu
5. Saya akan bekerja keras

43
menyelesaikan proses
menganalisis video untuk
mendapatkan hasil yang
sesuai diinginkan sebagai
wujud dari nilai Anti
Korupsi
2. Konsultasi dengan 1. Persetujuan Mentor 6. Saya akan berkonsultasi
Mentor (Ketua 2. Dokumentasi kosultasi dengan mentor dengan
Pengadilan Negeri dengan mentor membuat janji temu
Pariaman) terkait sebelum jadwal pertemuan
Core Issue yang sebagai wujud dari nilai
penulis pilih Etika Publik
7. Saya akan berkonsultasi
dengan mentor dengan
bersikap sopan santun
dengan, mengetuk pintu
menemui Beliau diruangan
mengucapkan salam
sebagai wujud dari nilai
Etika publik

44
8. saya akan berkonsultasi
dengan Mentor dengan
menghargai perbedaan
pendapat yang
disampaikan Mentor dan
menerima saran serta
masukan dari Mentor
sebagai wujud dari nilai
Nasionalisme pengamalan
sila ke-4
9. Saya akan berkonsultasi
dengan Mentor dengan
melakukan diskusi
mengedapankan hasil
gagasan kreatif untuk
nantinya perbaikan
berkelanjutan sebagai
wujud dari nilai Komitmen
Mutu
10. Saya akan berkonsultasi

45
dengan Mentor dengan
melaporkan hasil analisa
dari proses tahapan
kegiatan 1 secara
transparansi dimulai dari
sumber yang saya
dapatkan sebagai wujud
dari nilai Akuntabilitas
11. Saya akan berkonsultasi
dengan Mentor dengan
bertanggung jawab
membuat catatan sesuai
hasil diskusi yang disetujui
bersama untuk
ditindaklanjuti sebagai
wujud dari nilai Anti
Korupsi
3. Mengumpulkan Data dan informasi yaitu 12. Saya akan mengumpulkan
kebutuhan data berupa draf link, brosur informasi prosedur layanan
dan informasi manual dan online, dari media sosial dengan

46
terkait alur prosedur dalam pelayanan mempertanggungjawabka
prosedur informasi dan permohonan n hasil dari sumber yang
pelayanan surat keterangan saya dapatkan sebagai
permohonan surat wujud dari nilai
keterangan dari Akuntabilitas
organisasi sebagai 13. Saya akan
bahan pembuatan mengumpulkan kebutuhan
video data dengan berperilaku
sopan santun dengan
meminta data secara
langsung terkait prosedur
layanan dan SOP nya
kepada Panitera Muda
Hukum sebagai wujud dari
nilai Etika Publik
14. Saya akan mengumpulkan
kebutuhan data dengan
teliti (beriorientasi mutu)
dalam mencari informasi
terebut, sehingga tidak ada

47
informasi yang tertinggal
sebagai wujud dari nilai
Komitmen Mutu
15. Saya akan mengumpulkan
data informasi prosedur
layanan dengan
mendownload sendiri
(mandiri) bahan
tersebutuntuk referensi
video sesuai dengan
prosedur layanan yang
sudah saya dapatkan dari
Panitera Muda Hukum
sebagai wujud dari nilai
Anti Korupsi
4. Membuat Draf rancangan informasi 16. Saya akan membuat
rancangan desain mengenai isi konten video rancangan desain dan
konten video dan template video yang konten video dengan
tutorial valid dan relevan menjaga keseimbangan
antara pengelompokkan isi

48
data sesuai dan tema dari
informasi yang akan
disampaikan di video
nantinya sebagai wujud
dari nilai Akuntabilitas
17. Saya akan membuat
rancangan desain dan
konten video dengan
mengedapankan isi yang
efektif agar memudahkan
penyampaian informasi
yang mudah dimengerti
oleh masyarakat sebagai
wujud dari nilai Komitmen
Mutu
18. saya akan membuat
konsep rancangan desain
dan konten video dengan
disiplin dengan cara
mengerjakan sesuai jadwal

49
perencanaan yang sudah
dibuat baik dari segi waktu
maupun isi konten video
sebagai wujud dari nilai
Anti Korupsi
19. saya akan membuat
konsep desain dan konten
video dengan berani
menciptakan kreatifitas
yang saya miliki tanpa
meniru karya orang lain
sebagai wujud dari nilai
Anti Korupsi
20. saya akan menyesuaikan
isi konten video dengan
mengutamakan
kebutuhan kepentingan
umum agar pesan
penyampaian informasi
dapat tersampaikan

50
dengan baik kepada
masyarakat sebagia wujud
dari nilai Nasionalisme
6. Membuat Video Finalisasi video tutorial 21. Saya akan membuat video
tutorial sesuai tema tutorial dengan disiplin
dengan tujuan melakukan editing sesuai
untuk perencanaan waktu yang
mempermudah sudah saya jadwalkan
penggunaan sebagai wujud dari nilai
aplikasi Eraterang Anti Korupsi
22. Saya akan membuat video
tutorial dengan
penyampaian informasi
sopan santun
menggunakan bahasa
Indonesia yang baik, tidak
baku tetapi mudah
dipahami berbagai
kalangan nantinya sebagai
wujud dari nilai Etika

51
Publik
23. Saya akan membuat video
tutorial dengan membuat
keputusan berdasarkan
keahlian dengan membuat
video berdasarkan
kebutuhan masyarakat
selama di layanan di
PTSP Kepaniteraan
Hukum sesuai tusi saya
sebagai wujud dari nilai
Etika Publik.
24. Saya akan membuat video
tutorial dengan
bertanggung jawab
memberikan kejelasan
informasi baik dari gambar,
suara dan teks sebagai
wujud dari nilai
Akuntabilitas.

52
6. Melaporkan dan Umpan balik dari video final 25. Saya akan melaporkan
mengevaluasi yang dibuat yang disetujui hasil desain video yang
desain dan konten Pimpinan dan Pihak terkait dibuat kepada Pimpinan
video kepada dengan jujur memberikan
Pimpinan dan pihak penjelasan segala proses
terkait pembuatan video tersebut
sesuai keadaan
sebenarnya sebagai wujud
dari nilai Etika Publik
26. Saya akan melaporkan
hasil diskusi desain video
dengan bersikap sopan
santun, dan menerima
saran perbaikan terhadap
desain dan isi dari video
tanpa mengeluh sebagai
wujud dari nilai Etika
Publik
27. Saya akan melaporkan
video kepada Pimpinan

53
dan pihak terkait dengan
memastikan bahwa
informasi yang tercantum
dalam video sudah sesuai
dan siap menerima saran
perbaikan apabila terdapat
kekurangan atau perlu
penyempurnaan sebagai
wujud dari nilai Komitmen
Mutu
28. Saya akan melaporkan
hasil video dengan kerja
keras melakukan
perbaikan sesuai dengan
hasil diskusi finalisasi
desain tanpa mengubah
atas keinginan pribadi
sebagai wujud dari nilai
Anti Korupsi
29. Saya akan melaporkan

54
hasil vdeo dengan
konsisten melakukan
perbaikan setelah
berdiskusi dengan
pimpinan dan pihak terkait
sesuai dengan jadwal yang
telah direncanakan agar
mendapatkan hasil video
yang maksimal sebagai
wujud dari nilai
Akuntabilitas
30. Saya akan mengevaluasi
perbaikan video saya
dengan melakukan kerja
sama dan meminta saran
dan masukan kepada pihak
terkait yaitu Sekretaris
sebagai atasan langsung
dan tim IT supaya
penyampaian infromasi

55
yang tersampaikan dapat
mudah di cerna
masyarakat (WOG)

Kontribusi
Pemaknaan Keterkaitan Penguatan Nilai-Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Terhadap Visi dan
NIlai-Nilai ANEKA Organisasi
Misi Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
2. Membuat email 1. Melakukan (Eviden): Dokumentasi 1. Saya akan melakukan Penerapan Nilai Penguatan nilai-nilai
baru yang aktif konsultasi dengan Konsultasi dengan mentor konsultasi dengan mentor Aneka pada kegiatan organisasi dari kegiatan 2
khusus untuk mentor dan atasan dan atasan langsung dan atasan langsung untuk 2 sesuai dengan Misi antara lain:
Organisasi yaitu
PTSP Pengadilan langsung membuat membuat email baru PTSP 1. Kemandirian
“Mewujudkan
Negeri Pariaman email baru khusus dengan sopan santun 2. Integritas
peradilan yang
(Email) PTSP yang akan meminta kesediaan waktu 3. Kejujuran
sederhana, cepat,
tersambung untuk berkonsultasi sebagai biaya ringan 4. Akuntabilitas
dan
di Whatsapp wujud dari Etika Publik transparan.” Dan
2. Saya akan melakukan “Meningkatkan
konsultasi dengan mentor kualitas sumber
dan atasan langsung daya aparatur
dengan jelas peradilan dalam

mendiskusikan pembuatan rangka peningkatan


pelayanan pada
email sebagai bentuk

56
pertanggungjawaban masyarakat,”
apabila email sudah dibuat
sebagai wujud dari
Akuntabilitas
3. Saya akan melakukan
konsultasi dengan mentor
dengan menghargai
perbedaan pendapat yang
disampaikan mengenai
pembuatan email baru dan
bersatu menyuarakan
keputusan sehingga
menghasilan keputusan
bersama sebagai wujud
dari Nasionalisme,
Pengamalan sila ke-3.
2. Membuat email 1. Akun email baru 4. Saya akan membuat email Penerapan Nilai
baru dengan 2. Dokumentasi/screenshoo baru dengan melakukan Aneka pada kegiatan
informasi yang t akun email musyawarah yaitu 2 sesuai dengan Misi
Organisasi yaitu
sudah didapatkan melakukan koordinasi dan
“Mewujudkan

57
dari atasan meminta saran kepada peradilan yang
langsung atasan serta mentor untuk sederhana, cepat,

sepakat mendaftarkan biaya ringan dan


transparan.” Dan
email baru khusus PTSP
“Meningkatkan
dan para pihak setuju
kualitas sumber
sebagai wujud dari
daya aparatur
Nasionalisme,
peradilan dalam
Pengamalan sila ke-4. rangka peningkatan
5. Saya akan mendaftarkan pelayanan pada
email baru khusus akun masyarakat,”
PTSP dengan menjaga
informasi password email
sebagai wujud dari Etika
Publik
6. Saya akan mendaftarkan
email baru dengan
bertanggung jawab akan
mengaktualisasikan email
sebagai pendukung
whatsapp sebagai wujud

58
dari Akuntabilitas
7. saya akan membuat email
baru dengan mendaftarkan
email sendiri tanpa
meminta bantuan orang lain
(mandiri) sesuai
perencanaan waktu yang
telah saya buat sebagai
wujud dari nilai Anti
Korupsi
8. saya akan membuat email
sebagai hasil ide saya
untuk membuat layanan
informasi whatsapp auto
reply sebagai dasar
pendukung data aplikasi
tersebut sebagai wujud dari
nilai Komitmen Mutu
Kontribusi
Pemaknaan Keterkaitan Penguatan Nilai-Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Terhadap Visi dan
NIlai-Nilai ANEKA Organisasi
Misi Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

59
3 Membuat isikonten 1. Melakukan (Eviden): Dokumentasi 1. Saya akan melakukan Penerapan Nilai Penguatan nilai-nilai
layanan informasi konsultasi kepada konsultasi dengan Mentor konsultasi dengan mentor Aneka pada kegiatan organisasi dari kegiatan 3
whatsapp dengan Mentor dan Pihak mengenai rancangan isi 2 sesuai dengan Misi antara lain:
Organisasi yaitu 1. Kemandirian
menggunakan terkait mengencai layanan informasi yang
“Mewujudkan 2. Integritas
aplikasi Google rancangan yang akan dibuat dengan sopan
peradilan yang 3. Kejujuran
Spreadsheet dibuat santun, menggunakan
sederhana, cepat, 4. Keterbukaan
sebagai aplikasi bahasa yang baik sebagai
biaya ringan dan
pendukung wujud dari nilai Etika transparan.” Dan
whatsapp Publik “Meningkatkan
(Tabel isi konten 2. Saya akan melakukan kualitas sumber
layanan dari konsultasi dengan daya aparatur
Google menerima masukan, peradilan dalam

spreadsheet) kritikan dan pendapat rangka peningkatan


pelayanan pada
dengan mentor sebagai
masyarakat,”
wujud dari Nasionalisme,
pengalaman sila ke-4
3. Saya akan melakukan
konsultasi dengan mentor
dengan berani
memantapkan dan

60
menjelaskan tujuan proses
pembuatan isi layanan di
google spreadsheet
sebagai wujud dari Anti
Korupsi
2. Memeriksa buku Catatan rancangan isi 4. saya akan memeriksa buku
informasi layanan format tabel layanan informasi layanan dengan
sebagai acuan informasi tanggung jawab melakukan
untuk isi tabel di pemeriksaan untuk
form langsung dikerjakan
pertanggungjawaban
sebagai bahan pendukung
pembuatan form tabel
layanan informasi di
Googlesheet dan whatsapp
sebagai wujud dari
Akuntabilitas.
5. Saya akan memeriksa
buku informasi layanan
sendiri dengan mandiri

61
tidak mengganggu rekan
petugas PTSP yang lain
yang melakukan pelayanan
kepada masyarakat
sebagai wujud dari Anti
Korupsi
6. Saya akan memeriksa
buku informasi layanan
dengan menghargai waktu
melihat jam pelayanan
kosong sebagai wujud dari
Etika Publik
3. Membuat form isi Tabel isi layanan informasi 7. Saya akan membuat form
layanan informasi di googlesheet tabel layanan informasi
pada aplikasi (screenshoot) untuk bahan dengan transparansi
google spreadsheet aplikasi pendukung dengan membuat
whatsapp autoreply informasi yang jelas dan
memastikan format tabel
dapat dimengerti oleh
Mentor sebgai wujud dari

62
Akuntabilitas
8. Saya akan membuat isi
tabel layanan informasi di
google spreadsheet
dengan efektif
mencatumkan kalimat
yang mudah dimengerti
sebagai wujud dari
Komitmen Mutu
9. Saya akan membuat isi
tabel layanan informasi di
google spreadsheet
dengan menjaga
keseimbangan antara
informasi dari tabel
layanan informasi dengan
pengumpulan informasi
yang sudah diperoleh
sebagai wujud dari
Akuntabilitas
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Pemaknaan Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai

63
NIlai-Nilai ANEKA Terhadap Visi dan Organisasi
Misi Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
4 Membuat media 1. Membuat (Eviden): Rancangan 1. Saya akan membuat Penerapan Nilai Penguatan nilai-nilai
penyampaian rancangan isi informasi mengenai konten rancangan isi salam Aneka pada kegiatan organisasi dari kegiatan 4
informasi yaitu salam pembuka layanan whatsapp auto pembuka whatsapp auto 2 sesuai dengan Misi antara lain:
Organisasi yaitu 1. Kemandirian
Whatsapp Auto layanan whatsapp reply yang valid dan reply dengan menjaga
“Mewujudkan 2. Integritas
Reply sebagai auto reply relevan keseimbangan antara
peradilan yang 3. Kejujuran
media informasi pengelompokkan isi data
sederhana, cepat, 4. Akuntabilitas
jenis layanan serta dengan tema dari informasi
biaya ringan dan 5. Keterbukaan
pemberitahuan dari yang akan disampaikan transparan.” Dan
publikasi video sebagai wujud dari “Melaksanakan
tutorial yang akan Akuntabilitas tertib administrasi
dibuat. 2. Saya akan membuat dan manajemen
(Whatsapp Auto rancangan isi salam peradilan yang

Reply) pembuka dengan efektif efektif dan efisien,”


dengan mengedepankan
isi yang efektif agar
memudahkan
penyampaian informasi
yang mudah dimengerti

64
oleh masyarakat sebagai
wujud dari nilai Komitmen
Mutu
3. Saya akan membuat
rancangan layanan
whatsapp auto reply
dengan disiplin dengan
cara mengerjakan sesuai
dengan jadwal
perencanaan yang sudah
dibuat baik dari segi waktu
maupun isi konten
whatsapp sebagai wujud
dari nilai Anti Korupsi
4. Saya akan membuat
rancangan konten layanan
whatsapp auto reply
dengan mengutamakan
kebutuhan kepentingan
umum agar pesan

65
penyampaian informasi
dapat tersampaikan
dengan baik kepada
masyarakat sebagai wujud
dari nilai Nasionalisme
pengamalan sila ke 4.
5. Saya akan membuat
rancangan isi konten
layanan whatsapp auto
reply dengan
menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan
informatif sebagai wujud
dari nilai Etika Publik
6. Saya akan membuat
rancangan isi konten
dengan efektif yaitu
menjadikan informasi yang
ada di whatsapp lebih
mudah diakses dan

66
dijangkau masyarakat
sebagai wujud dari nilai
Komitmen Mutu
2. Menyiapkan dan (Eviden): Nomor 7. Saya akan menyiapkan
membagikan nomor Handphone, aplikasi nomor dengan jelas
telepon serta Whatsapp dan software dengan mencantumkan
mendownload pendukung (auto replay) nomor telepon sesuai
software aplikasi nomor layanan yang telah
yang mendukung disepakati oleh atasan
whatsapp sebagai wujud dari nilai
Akuntabilitas
8. Saya akan menyiapkan
nomor telepon dengan
terbuka kepada pimpinan
dengan berkoordinasi
kepada Pimpinan terkait
nomor telepon Organisasi
sebelumnya dipakeai
sebagai wujud dari nilai
Etika Publik

67
9. saya akan menyiapkan
dan membagikan nomor
telepon dengan
menggunakan alur
sederhana yaitu tidak
mengganggu jam kerja dan
tidak memakai alur panjang
dan rumit untuk
membagikannya
(langsung) sehingga lebih
mudah, cepat dan tertata
sebagai wujud dari nilai
Anti Korupsi
3. Uji coba pemakaian Screenshoot hasil uji coba 10. Saya akan melakukan uji
whatsapp provider whatsapp autoreply coba dengan berlaku adil
dengan pengguna dengan membagikan
memberikan nomor handphone
sosialisai kepada whatsapp tidak hanya
mentor, beberapa kepada rekan PTSP saja
pegawai dan tetapi kepada pegawai dan

68
masyarakat pihak yang terkait agar
mendapatkan hasil
evaluasi yang merata
sebagai wujud dari nilai
Akuntabilitas
11. saya akan melakukan uji
coba dan sosialisasi
dengan memperhatikan
saran dan komentar dari
kalangan manapun yang
menciptakan satu
keputusan yang tepat
sebagai wujud dari nilai
Nasionalisme,
Pengamalan sila ke-3.
12. Saya akan melakukan uji
coba dan sosialiasi dengan
etika yang baik sopan
santun dan hormat dengan
cara memberikan gesture

69
tubuh yang baik serta
berkomunikasi dengan
jelas sebagai wujud dari
nilai Etika publik
13. Saya akan melakukan uji
coba penggunaan aplikasi
whatsapp auto reply
dengan disiplin dengan
memperbaiki finalisasi
konten isi whatsapp sesuai
masukan dari mentor dan
perencanaan waktu yang
sudah dibuat sebagai
wujud dari nilai Anti
Korupsi
14. Saya akan melakukan uji
coba dan sosialisasi
whatsapp ini dengan
efisien dengan
memanfaatkan handphone

70
yang dipakai oleh
masyarakat sebagai
pendukung informasi
penggunaan layanan
aplikasi eraterang sebagai
wujud dari nilai Komitmen
Mutu
15. Saya akan melakukan uji
coba dan sosialisasi
whatapp ini dengan adil
mendengarkan dan
menerima pendapat dari
berbagai kalangan baik
dari internal kantor maupun
eksternal yaitu masyarakat
sebagai wujud dari nilai
Nasionalisme,
Pengamalan sila ke-5
Kontribusi
Pemaknaan Keterkaitan Penguatan Nilai-Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Terhadap Visi dan
NIlai-Nilai ANEKA Organisasi
Misi Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

71
5 Membuat Poster 1. Membuat desain (Eviden): Rancangan 1. Saya akan membuat Penerapan Nilai Penguatan nilai-nilai
sebagai informasi poster sebagai poster berupa ajakan dan desain poster dengan Aneka pada kegiatan organisasi dari kegiatan 5
layanan yang informasi dan informasi nomor telepon bertanggung jawab 5 sesuai dengan Misi antara lain:
Organisasi yaitu 1. Kemandirian
memuat nomor sosialisai terhadap membuat catatan seperti
“Memberikan 2. Integritas
Whatsapp dan masyarakat yang checklist sesuai saran dan
pelayanan hukum 3. Kejujuran
media sosial datang ke masukan mentor agar
yang berkeadilan 4. Keterbukaan
Pengadilan Negeri Pengadilan Negeri sesuai dengan kebutuhan
kepada pencari 5. Ketidakberpihakan
Pariaman Pariaman yang diperlukan secara keadilan”
(Poster) detail informasi dapat “Mewujudkan
bermanfaat sebagai wujud peradilan yang
dari nilai Akuntabilitas sederhana, cepat,

2. Saya akan membuat biaya ringan dan

desain poster dengan transparan”


“Melaksanakan
sesederhana mungkin
tertib administrasi
namun berdasarkan
dan manajemen
kreativitas saya sebagai
peradilan yang
wujud dari nilai Komitmen
efektif dan efisien
Mutu
3. saya akan membuat desain
poster dengan mandiri,

72
merancang berdasarkan
referensi dan pengumpulan
data yang sudah saya
dapatkan sebagai wujud
dari nilai Anti Korupsi.
2. Melakukan (Eviden): Dokumentasi 4. Saya akan melakukan
kolabroasi dan koordinasi dengan tim IT kolaborasi dan koordinasi
koordinasi dengan terkait ide desain poster
pihak terkait (tim IT) dengan sopan santun dan
terhadap banner responsif terhadap
yang akan dibuat masukan dari mentor
agar pesan poster sebagai wujud dari nilai
informatif dengan Etika Publik
desain yang 5. saya akan melakukan
menarik kolaborasi dan koordinasi
dengan menghargai
komunikasi, konsulttasi dan
kerja sama yang
disampaikan oleh tim IT
karena tim IT juga paham

73
akan desain sebagai wujud
dari nilai Etika Publik
6. Saya akan melakukan
kolaborasi dengan tim IT
dengan efektif
merencanakan desain yang
strategis dalam
penyampaian informasi
agar tepat sasaran kepada
masyarakat sebagai wujud
dari nilai Komitmen Mutu.
3. Melakukan (Eviden): Dokumentasi 7. Saya akan melakukan
konsultasi dengan konsultasi dengan mentor konsultasi dengan mentor
mentor terkait dengan konsistensi yaitu
desain poster yang konsultasi sesuai dengan
telah dibuat jadwal yang sudah
disepakti, secara terus
menerus dan berkelanjutan
sampai aktualisasi ini
selesai sebagai wujud dari

74
nilai Akuntabilitas
8. Saya akan melakukan
konsultasi dengan mentor
terkait desain poster yang
telah dibuat dengan
Disiplin mengerjakan
sesuai dengan jadwal
perencanaan yang sudah
dibuat baik dari segi waktu
maupun informasi poster
sebagai wujud dari nilai
Anti Korupsi
9. Saya akan melakukan
konsultasi dengan mentor
menjelaskan rincian
komponen desain dengan
menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik dan
benar sebagai wujud dari
nilai Nasionalisme,

75
Pengamalan sila ke-3
4. Memperbaiki Screenshoot perbaikan 10. Saya akan memperbaiki
eviden sesuai desain poster eviden sesuai dengan
dengan harapan harapan dan masukan dari
dan masukan dari mentor dengan
mentor berorientasi mutu melalui
sasaran isi ajakan dari
poster sebagai wujud dari
nilai Komitmen Mutu
11. Saya akan memperbaiki
eviden sesuai dengan
kepedulian, tidak
menggunakan ego sendiri
untuk memperbaikinya
sesuai kemauan saya
namun berdasarkan
keputusan bersama dan
masukan dari pihak terkait
sebagai wujud dari nilai
Anti Korupsi

76
12. Saya akan memperbaiki
eviden poster dengan jelas
yaitu memastikan saran
dan masukan dari
perbaikan sudah sesuai
dari tata letak gambar dan
isi sebagai wujud dari nilai
Akuntabilitas
5. Mengunggah video Screenshoot hasil 13. Saya akan mengunggah
tutorial unggahan video tutorial dan poster
penggunaan pada website dan media
aplikasi eraterang sosial denan melakukan
informasi nomor komunikasi dan koordinasi
handphone dengan tim IT dengan
whatsapp dan menjunjung tinggi
poster pada persamaan hak dan
website dan media derajat sehingga tidak ada
sosial organisasi jarak antara bawahan dan
atasan dalam memberikan
bimbingan, arahan, dan

77
dukungan di Pengadilan
Negeri Pariaman sebagai
wujud dari nilai
Nasionalisme,
Pengamalan sila ke-3
14. Saya akan mengunggah
video tutorial dan poster
pada website dan media
sosial dengan
memperhatikan waktu
dan penempatan informasi
yang mudah ditemukan
oleh masyarakat sebagai
wujud dari nilai Etika
Publik
15. Saya akan mengunggah
video tutorial dan poster
dengan responsif dengan
tanggap ketika video yang
telah diunggah dan

78
mendapatkan feedback dari
masyarakat untuk
meresponinya langsung
sebagai wujud dari nilai
Komitmen Mutu
16. Saya akan bertanggung
jawab menempatkan poster
di area yang
Strategis/Jelas agar
mudah dijangkau
masyakarat ketika melihat
informasi sebagai wujud
nilai dari Akuntabilitas
Kontribusi
Pemaknaan Keterkaitan Penguatan Nilai-Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Terhadap Visi dan
NIlai-Nilai ANEKA Organisasi
Misi Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
6 Membuat alur 1. Membuat desain (Eviden): Rancangan 1. Saya akan membuat desain Penerapan Nilai Penguatan nilai-nilai
tahapan layanan alur tahapan desain alur tahapan alur tahapan dengan Aneka pada kegiatan organisasi dari kegiatan 6
pengajuan surat layanan pengajuan layanan pengajuan surat sistematis dan jelas dengan 6 sesuai dengan misi antara lain:
organisasi yaitu 1. Kemandirian
keterangan dari surat keterangan keterangan elektronik menitikberatkan poin-poin
“Melaksanakan 2. Integritas
pendaftaran surat elektroik dari pendaftaran hingga

79
keterangan melalui produk selesai sebagai tertib administrasi 3. Akuntabilitas
eraterang secara wujud dari nilai dan manajemen 4. Perlakuan yang sama di

mandiri hingga Akuntabilitas peradilan yang hadapan hukum


efektif dan efisien”
produk telah 2. Saya akan membuat desain
selesai dari alur tahapan dengan jujur
Pengadilan Negeri dengan memberikan
Pariaman. informasi yang tidak bertele-
(Desk Info Alur tele dan sesuai SOP nya
Layanan Surat sebagai wujud dari nilai Anti
Keterangan Korupsi
Elektronik) 3. Saya akan membuat desain
alur tahapan dengan
terbuka dengan segala isi
informasi tidak ada yang
ditutup-tutupi dalam proses
pengajuan surat keterangan
elektronik sebagai wujud
dari nilai Etika Publik
4. Saya akan membuat desain
alur tahapan dengan

80
inovatif dengan
menghasilkan konsep dari
kreatifitas sendiri
berdasarkan inspirasi saya
sebagai wujud dari nilai
Komitmen Mutu
2. Berkonsultasi 5. Saya akan bekonsultasi
dengan mentor dan dengan mentor dan pihak
pihak terkait terkait terkait denganmematuhi
alur tahapan etika birokrasi yaitu
pengajuan surat berdisukusi terlebih dahulu
keterengan kepada mentor lalu
elektronik dari dilanjutkan kepada atasan
aplikasi eraterang langsung (Sekretaris) dan
Panitera Muda Hukum
(meminta pendapat kepada
pemegang jabatan yang
lebih tinggi sebagai wujud
dari Manajemen ASN.
6. Saya akan berkonsultasi

81
dengan mentor terkait
desain alur tahapan dengan
hormat menerima kritik dan
saran dari mentor sebagai
wujud dari nilai Etika publik
7. Saya akan berkonsultasi
dengan mentor dengan
mencatat masukan dari
Mentor dengan rinci dan
penuh rasa percaya bahwa
masukan yang diberikan
untuk hal yang lebih baik
sebagai wujud dari nilai
Akuntabiltas
8. Saya akan berkonsultasi
dengan Panitera Muda
Hukum dengan meminta
pendapat, masukan dan
saran atas tahapan alur
yang saya akan buat

82
sebagai wujud dari nilai
Nasionalisme,
Pengamalan Sila ke-4
3. Memperbaiki isi (Eviden): Screenshoot bukti 9. Saya akan memperbaiki isi
dari alur tahapan perbaikan alur tahapan dan alur tahapan sesuai
sesuai koreksi sesudah konsultasi koreksi mentor dengan
mentor mandiri, tidak menyuruh
orang lain dalam
memperbaiki alur tahapan
sebagai wujud dari nilai Anti
Korupsi.
10. Saya akan memperbaiki isi
dari alur tahapan sesuai
koreksi mentor dengan
disiplin mengerjakannya
tepat waktu sesuai
perencanaan untuk
mendapatkan hasil yang
optimial sebagai wujud dari
nilai Anti Korupsi

83
11. saya akan memperbaiki isi
dari alur tahapan sesuai
koreksi dengan teliti,
mengedapankan saran
bersama untuk hasil yang
maksimal sebagai wujud
dari nilai Komitmen Mutu
4. Mencetak alur (Eviden): Print alur tahapan 12. Saya akan mencetak dan
tahapan layanan layanan surat keterangan memajang alur tahapan
untuk di pajang di elektronik dari aplikasi layanan dengan meminta
meja PTSP eraterang izin terlebih dahulu kepada
Hukum pihak terkait sebagai wujud
dari nilai Etika Publik
13. Saya akan mencetak dan
memajang alur tahapan
layanan dengan efisien
dengan meletakkan tepat di
depan meja PTSP Hukum
agar dapat diketahui oleh
masyarakat sebagai wujud

84
dari nilai Komitmen Mutu
14. Saya akan mencetak dan
memajang alur tahapan
layanan dengan disiplin
memajangnya sesuai
perencanaan waktu
sebagai wujud dari nilai
Anti Korupsi

85
B. Pelaksanaan Kegiatan dan Aktualisasi Nilai Dasar
Setelah menyusun rancangan aktualisasi yang di dalamnya terdapat 6 kegiatan dengan 23 tahapan kegiatan yang
mengacu pada 92 Nilai-nilai Dasar PNS yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan
Anti Korupsi). kemudian Penulis melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pada masa habituasi di satuan kerja.
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dilaksanakan pada tanggal 6 September 2021 sampai dengan 5 Oktober
2021. seluruh kegiatan aktualisasi yang terdapat pada rancangan aktualisasi terlaksana dengan baik. Adapun
penjelasan dan ketercapaian dari setiap kegiatan yang sudah dirancang dijabarkan pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.2 Bukti (Output) Kegiatan Aktualisasi

No. Kegiatan Output

1. Membuat video tutorial untuk penggunaan aplikasi Video:


eraterang dalam mengajukan permohonan surat
keterangan
(Video Tutorial)

Gambar 4.1: Video tutorial yang diupload ke youtube

86
Link Youtube:
https://www.youtube.com/watch?v=JC3P2oloSuo&t=323
s

Gambar 4.2 : Video tutorial yang diupload ke website

Link Website:
https://www.pn-pariaman.go.id/berita/galeri-video/471-
panduan-tutorial-penggunaan-dan-pengisian-data-di-
eraterang-surat-keterangan-elektronik.html

87
Gambar 4.3 : Video tutorial yang di upload ke website Ajo
Nagari

Link Ajo Nagari:


https://ajonagari.pn-pariaman.go.id/eraterang/

2. Membuat email baru yang aktif khusus untuk PTSP


Pengadilan Negeri Pariaman
(Email)

88
Gambar 4.4 : Output Email PTSP Pengadilan Negeri
Pariaman

Email: PTSP PN Pariaman


pnpariamanptsp@gmail.com
3. Membuat isi konten layanan informasi whatsapp
dengan menggunakan aplikasi Google Spreadsheet
sebagai aplikasi pendukung whatsapp
(Tabel Google Spreadsheet / isi konten whatsapp
auto reply)

Gambar 4.5 : Output Tabel Google Spreadsheet/Isi Konten


Whatsapp Auto Reply

Link google Spreadsheet


4. Membuat media penyampaian informasi yaitu
Whatsapp Auto Reply sebagai media informasi
jenis layanan serta pemberitahuan dari publikasi
video tutorial yang akan dibuat.
(Whatsapp Auto Reply)

89
Gambar 4.6: Output Whatsapp Auto Reply PTSP
Pengadilan Negeri Pariaman

90
https://api.whatsapp.com/send?phone=6281267297394
5. Membuat Poster sebagai informasi layanan yang
memuat nomor Whatsapp dan media sosial
Pengadilan Negeri Pariaman
(Poster)

Gambar 4.7 : Output Poster

Link Poster Digital (Instagram) :


https://www.instagram.com/p/CUHcpQBhOXu/

Link Poster Digital (Facebook)


https://www.facebook.com/pnpariaman/photos/a.1522316101
310586/1647320452143483/

91
6. Membuat alur tahapan layanan pengajuan surat
keterangan dari pendaftaran surat keterangan
melalui eraterang secara mandiri hingga produk
telah selesai dari Pengadilan Negeri Pariaman.
(Desk Info Alur Layanan Elektronik Surat
Keterangan)

Gambar 4.8 : Desk Info Alur Layanan Elektronik Surat


Keterangan

Link Desk Info Alur Prosedur layanan Eraterang


(website):
https://www.pn-pariaman.go.id/layanan-publik/ptsp/jenis-
layanan/324-eraterang-permohonan-surat-keterangan-
secara-elektronik

92
Tabel 4.3 Bukti Pelaksanaan Kegiatan dan Aktualisasi Nilai Dasar
No Kegiatan Tahapan Bukti Aktualisasi Nilai Dasar Waktu
1. Membuat video 1. Melihat dan Akuntabilitas 6 September
tutorial untuk menganalisa 2021
Gambar 4.9 : Melihat dan menganalisa
penggunaan aplikasi kualitas dari sebuah
video tutorial eraterang dari sumber
eraterang dalam video berbagai youtube Satgas SIPP Badilum di pagi hari
mengajukan sumber untuk
permohonan surat digunakan sebagai
keterangan cara dalam
memberikan Link Youtube: https://www.youtube.com/watch?v=Zf32eWL_GJI
sosialisasi kepada
masyarakat
Gambar 4.10 : Melihat dan menganalisa
video tutorial eraterang dari sumber
youtube Pengadilan Negeri Muaro di pagi
hari

Link Youtube:
https://www.youtube.com/watch?v=ZCAbEyS66JM

93
Gambar 4.11 : Melihat dan
menganalisa video tutorial dari sumber
video youtube Gus Yuli di sore hari

Link Youtube: https://www.youtube.com/watch?v=lxMkoLpkZLE&t=206s

Gambar 4.12 : Melihat dan


menganalisa video tutorial dari
sumber video youtube Kementerian
PANRB di sore hari

Link Youtube : https://twitter.com/kempanrb/status/1422155299272544263

94
Saya telah menganalisa kualitas dari sebuah video dengan konsisten
terhadap jadwal yang sudah saya rencanakan sebagai wujud dari nilai
Akuntabilitas dengan cara melakukan analisa video diwaktu pagi sampai
sore hari agar informasi yang didapatkan tidak tertinggal dan mendapat hasil
yang maksimal.

NASIONALISME
Link Video:
https://drive.google.com/file/d/1gLoE8VHA3Ozhkn177z8gBQfnA8pv8LJE/vie
w?usp=sharing

Pada video tersebut, saya telah melihat video dari berbagai sumber dengan
adil sebagai wujud dari nilai Nasionalisme (pengamalan sila ke-5) dengan
cara tidak membeda-bedakan asal sumber yang saya lihat baik dari badan
peradilan, kementerian maupun instansi lain.

95
ETIKA PUBLIK

Gambar 4.13 : Sumber Video

Saya telah melihat dan menganalisa video dari berbagai sumber dengan
bertanggung jawab sebagai wujud dari nilai Etika Publik dengan cara
mencatumkan dan mencatat sumber-sumber informasi dari youtube maupun
media sosial yang saya lihat untuk dapat dilaporkan kepada mentor.

96
KOMITMEN MUTU

Gambar 4.14 : Rancangan desain video

Saya telah melihat dan menganalisa video dengan berorientasi mutu


sebagai wujud dari nilai Komitmen Mutu dengan cara menghasilkan
konsep video sesuai kreatifias sendiri dan berdasarkan inspriasi
melalui tahapan analisa video tersebut.

97
ANTI KORUPSI

Gambar 4.15: Menyelesaikan proses analisa video

Saya telah bekerja keras menyelesaikan proses menganalisa video


sebagai wujud dari nilai Anti Korupsi dengan cara menyelesaikan
selama 1 hari sesuai jadwal perencanaan atau time schedule yang
sudah saya rencanakan.
2. Konsultasi dengan ETIKA PUBLIK 7-9
Mentor (Ketua September
Pengadilan Negeri 2021
Pariaman) terkait
Core Issue yang

98
penulis pilih

Gambar 4.16 : Screenshoot chat janji temu bimbingan bersama


Mentor via Whatsapp

Saya telah berkonsultasi dengan mentor dengan sopan santun


sebagai wujud dari nilai Etika Publik dengan cara membuat janji temu
terlebih dahulu sebelum menemui mentor via chating whatsapp
dengan mentor.

99
Gambar 4.17 : Mengetuk pintu sebelum masuk ke ruangan dan
menghormati mentor sebelum diperintahkan duduk

Saya telah berkonsultasi dengan mentor bersikap sopan santun


sebagai wujud dari nilai Etika Publik. Cara yang dilakukan adalah
dengan mengetuk pintu sebelum masuk ke ruangan dan menunggu
instruksi Beliau untuk dipersilahkan duduk.

NASIONALISME

Gambar 4.18 : Mendengarkan dan menghargai pendapat Mentor

100
Saya telah berkonsultasi dengan mentor melalui musyawarah dan
mufakat sebagai wujud dari nilai Nasionalisme (pengamalan sila ke-
4) dengan cara menghargai pendapat dan menerima saran dari
Mentor terkait isi dari desain video.

KOMITMEN MUTU

Gambar 4.19 : Mentor


memberikan pendapat terkait
koreksi dari rancangan isi video

Saya telah berkonsultasi dengan Mentor membahas gagasan kreatif


untuk isi konten video sebagai wujud dari nilai Komitmen Mutu. Cara
yang dilakukan dengan mengedepankan isi yang inovatif sesuai
dengan layanan pada Pengadilan Negeri Pariaman. Mentor
memberikan gagasannya yaitu pada isi jenis surat keterangan yang
bisa dilayani oleh Pengadilan Negeri Pariaman hanya ada 4 jenis
Surat Keterangan pada aplikasi eraterang.

101
AKUNTABILITAS

Gambar 4.20 : Memberikan


laporan sumber video secara
transparansi kepada Mentor

Link Video:
https://drive.google.com/file/d/1fWsGDhr0RFx5dEirr4ceHzK2iiULUcfn/
view?usp=sharing

Saya telah berkonsultasi dengan Mentor secara transparansi sebagai


wujud dari nilai Akuntabilitas. Cara yang dilakkan dengan melaporkan
berbagai sumber video sebagai referensi dalam menciptakan konten
isi video, rancangan desain dan isi video dan proses pembuatan video.

102
ANTI KORUPSI

Gambar 4.21: Format catatan untuk Mentor dan Atasan sebagai


koreksi dari isi rancangan desain video

Saya telah berkonsultasi dengan Mentor maupun atasan dengan


bertanggung jawab sebagai wujud dari nilai Akuntabilitas. Cara
yang dilakukan dengan membuat format catatan untuk hasil diskusi
yang disepakati bersama agar mentor dan atasan dapat langsung
memasukkan saran dan masukan terhadap isi rancangan video

103
tersebut.

3. Mengumpulkan AKUNTABILITAS 8-9


kebutuhan data September
dan informasi 2021
terkait alur
prosedur
pelayanan
permohonan surat
keterangan dari
organisasi sebagai
bahan pembuatan
video

Gambar 4.22 : Pengumpulan data dan informasi dari si bro (sistem


informasi brosur online) pada website Pengadilan Negeri Pariaman

104
Gambar 4.23 : Pengumpulan data dan informasi video tutorial
eraterang melalui youtube

Gambar 4.24 : Pengumpulan data melalui brosur pelayanan pada

105
meja PTSP loket hukum

Gambar 4.25 : Pengumpulan informasi layanan eraterang melalui ajo


nagari website Pengadilan Negeri Pariaman

Saya telah mengumpulkan informasi prosedur layanan dari berbagai


media dengan bertanggung jawab sebagai wujud dari nilai
Akuntabilitas dengan cara mengumpulkan berbagai data dan
informasi baik dari youtube, brosur dan website Pengadilan Negeri
pariaman

106
ETIKA PUBLIK

Link Video:
https://drive.google.com/file/d/14rCiFVP-
vz8wY26Mqe_eNoHdrrFVd5fO/view?usp=sharing

Pada video tersebut, saya telah mengumpulkan kebutuhan data


dengan berperilaku sopan santun kepada Panitera Muda Hukum
sebagai wujud dari nilai Etika Publik dengan cara mengetuk pintu,
mengucapkan salam dan mengemukakan maksud serta tujuan untuk
meminta data secara langsung terkait prosedur layanan dan SOP
Kepaniteraan Muda Hukum.

107
KOMITMEN MUTU

Gambar 4.26 : Catatan Penulis dalam mencari informasi dan


mengumpulkan eviden

Saya telah mengumpulkan kebutuhan data dengan teliti (berorientasi


mutu) sebagai wujud dari nilai Komitmen Mutu dengan cara mencari

108
informasi lalu mencatat eviden (bukti data) yang kurang sehingga tidak
ada informasi yang tertinggal.

ANTI KORUPSI

Gambar 4.27 :
Mendownload referensi
video dari youtube melalui
aplikasi download video
dan sumber informasi
secara mandiri

Saya telah megumpulkan


data informasi prosedur
layanan dengan mandiri
sebagai wujud dari nilai
Anti Korupsi. Cara yang
dilakukan dengan
mendownload sendiri
bahan referensi seperti

109
video informasi eraterang dan standar pelayanan khusus layanan
eraterang di website maupun youtube.
4. Membuat AKUNTABILITAS 8 -10
rancangan desain September
konten video 2021
tutorial

Gambar 4.28 : Rancangan desain konten video, isi tema dan


informasi yang ada di video

110
Saya telah membuat rancangan desain dan konten video dengan
menjaga keseimbangan antara pengelompokkan isi data sesuai
dengan tema dari informasi yang akan disampaikan di video nantinya
sebagai wujud dari nilai Akuntabilitas dengan cara membuat
rancangan konten video dari kesesuaian jumlah slide, animasi, isi teks
dan suara serta konten isi video.

KOMITMEN MUTU

Link Video:

https://drive.google.com/file/d/1PFxDOgolZGZH4v_R5FjP7HVC_quOT
NFt/view?usp=sharing

Pada video tersebut, saya telah membuat rancangan dsain dan konten
video dengan efektif sebagai wujud dari nilai Komitmen Mutu. Cara
yang dilakukan dengna mengedepankan isi konten desain yang jelas
dan informatif agar memudahkan penyampaian informasi yang mudah
dimengerti oleh masyarakat.

111
ANTI KORUPSI

Gambar 4.29 : Menyelesaikan tahapan rancangan desain konten


video sesuai waktu dan tanggal time schedule Penulis yaitu tanggal 8
September 2021

112
Saya telah membuat konsep rancangan desain dan konten video
dengan disiplin sebagai wujud dari Anti Korupsi dengan cara
mengerjakan sesuai jadwal perencanaan yang sudah dibuat dari segi
waktu pada tanggal 8 September 2021 maupun isi konten video.

Link Video:

https://drive.google.com/file/d/1GkAICcJaqioRSiRyHyKKp7Dl9Juam8_
s/view?usp=sharing

Pada video terseubt, saya telah membuat konsep desain dan konten
video dengan berani sebagai wujud dari nilai Anti Korupsi dengan
cara menciptakan kreatifitas yang saya miliki untuk mengedit konten
video tanpa meniru karya orang lain.

NASIONALISME

113
Gambar 4.30 : Musyawarah dengan Sekretaris sebagai atasan
langsung terkait masukan terhadap isi video

Link Video:
https://drive.google.com/file/d/1WvdBhRMod5Nx1_EoHD1g-
SY3U0GMULEv/view?usp=sharing

Saya telah menyesuaikan isi konten video dengan musyawarah


mengutamakan kepentingan umum sebagai wujud dari nilai
Nasionalisme (Pengamalan sila ke-4). Cara yang dilakukan dengan
menemui Bapak Sekretaris untuk bermusyawarah meminta pendapat
atas rancangan isi desain konten video yang dibuat.

5. Membuat video ANTI KORUPSI 9 - 13


tutorial sesuai September
tema dengan 2021
tujuan untuk
mempermudah
penggunaan
aplikasi
Eraterang

114
Gambar 4.31 : Mengedit penggabungan finalisasi video tutorial di
aplikasi wondershare filmora

Link Video:

https://drive.google.com/file/d/1kMwVYF9efCDHgFCFixZ5Jo0kY0XfTK
d1/view?usp=sharing

Saya telah membuat video tutorial dengan disiplin sebagai wujud dari
nilai Anti Korupsi. Cara yang dilakukan dengan melaksanakan
tahapan kegiatan membuat video sesuai jadwal yang telah
direncanakan yaitu pada tanggal 10 September 2021.

ETIKA PUBLIK

115
Gambar 4.32 : Job Desc dan Jenis Pelayanan yang dilayani
Kepaniteraan Hukum

116
Gambar 4.33 : SK Penulis yang ditunjuk sebagai Anggota Tim
Pengembangan Inovasi Pada Pengadilan Negeri Pariaman

Saya telah membuat video tutorial dengan membuat keputusan


berdasarkan keahlian sebagai wujud dari nilai Etika Publik. Cara
yang dilakukan dengan bertanggung jawab membuat video
berdasarkan kebutuhan yang diperlukan masyarakat selama melayani
di PTSP Kepaniteraan Hukum sesuai tusi saya.

AKUNTABILITAS

Gambar 4.34 : Desain kesesuaian isi video antara teks dan gambar
pada aplikasi editing video animaker

117
Saya telah membuat video tutorial dengan bertanggung jawab
memberikan kejelasan informasi sebagai wujud dari nilai
Akuntabilitas. Cara yang dilakukan dengan memberikan kejelasan
informasi baik dari segi gambar, suara dan teks video.
6. Melaporkan dan ETIKA PUBLIK 10 - 13
mengevaluasi Link Video: September
desain dan konten https://drive.google.com/file/d/1GaBmF7oBxg6JTaOPjFMFf7uKftPx_e 2021
aQ/view?usp=sharing
video kepada
Pimpinan dan Pada video tersebut, saya telah melaporkan hasil video kepada
pihak terkait Mentor dan pihak terkait yaitu Kasubag PTIP dengan jujur dan sopan
santun sebagai wujud dari nilai Etika Publik. Cara yang dilakukan
saya menemui Kasubag PTIP menjelaskan proses pembuatan video
tersebut sesuai dewan keadaan yang sebenarnya, dan video ini
merupakan hasil karya saya sendiri.

118
ETIKA PUBLIK

Gambar 4.35: Mengetuk pintu sebelum masuk ke ruangan Mentor dan


mentor memberikan persetujuan terhadap finalisasi video melalui
catatan bimbingan

Saya sudah melaporkan hasil finalisasi video dengan bersikap sopan


santun sebagai wujud dari nilai Etika Publik. Cara yang dilakukan
dengan mengetuk pintu sebelum masuk ruangan mentor, dan bersikap
santun saat Mentor memberikan respon positif terhadap hasil video
yang telah dibuat.

KOMITMEN MUTU
Link Video:
https://drive.google.com/file/d/1GaBmF7oBxg6JTaOPjFMFf7uKftPx_e

119
aQ/view?usp=sharing

Pada video tersebut, saya telah melaporkan video dan melakukan


perbaikan kepada Pimpinan dan pihak terkait dengan melakukan
perbaikan berkelanjutan sebagai wujud dari nilai Komitmen Mutu.
Cara yang dilakukan yaitu memastikan bahwa saran yang diberikan
mentor maupun atasan sudah diikuti sehingga video tutorial ini dapat
sempurna dan maksimal.

ANTI KORUPSI

Gambar 4.36 : Screenshoot edit video pada aplikasi filmora dan


mengerjakan perbaikan video dengan kerja keras

120
Link Video:

https://drive.google.com/file/d/1yqD_ZeTmS1uPyisUyG1uLynn_eafD8
9v/view?usp=sharing

Gambar 4.37 : Melaporkan hasil finalisasi video atas saran dan


koreksi dari Mentor

Saya telah melaporkan hasil video dengan kerja keras sebagai wujud
dari nilai Anti Korupsi. Caranya dengan melakukan perbaikan sesuai
dengan hasil diskusi finalisasi desain tanpa mengubah atas keinginan
pribadi.

121
AKUNTABILITAS

Gambar 4.38 : Melaporkan hasil perbaikan dan finalisasi video


kepada Mentor

Saya telah melaporkan hasil perbaikan dan finalisasi video dengan


konsisten sebagai wujud dari nilai Akuntabilitas. Cara yang
dilakukan dengan setiap menemui mentor membawa bahan laporan
yang sudah disusun serta output dari kegiatan kreatif yang pertama.

WOG

Gambar 4.39 : Konsultasi dan


kerjasama dengan Kasubag PTIP
terhadap isi informasi pada video
tutorial yang dibuat

122
Gambar 4.40 : Meminta
saran dan masukan kepada
Kasubag PTIP terhadap
informasi yang disampaikan
di video tutorial

Saya telah mengevaluasi perbaikan video saya atas saran mentor dan
atasan kepada PTIP dengan melakukan kerjasama kepada Kasubag
PTIP terkait video tutorial yang telah di perbaiki. Adapun setelah video
ini telah selesai, saya meminta bantuan dari PTIP untuk mengupload
finalisasi video tutorial ini pada website dan media sosial Pengadilan
Negeri Pariaman. Penerapan ini sebagai bentuk dari Kedudukan dan
Peran PNS dalam NKRI pada mata pelatihan Whole of Government
(WOG).

2 Membuat email baru 1. Melakukan ETIKA PUBLIK


yang aktif khusus konsultasi dengan
untuk PTSP mentor dan atasan

123
Pengadilan Negeri langsung membuat
Pariaman email baru khusus
PTSP yang akan
tersambung untuk di
Whatsapp

Gambar 4.41 : Screenshoot chat janji temu konsultasi bersama atasan


langsung (Sekretaris) via Whatsapp

Saya telah melakukan konsultasi dengan atasan langsung dengan


sopan santun sebagai wujud dari nilai Etika Publik. Cara yang
dilakukan dengan meminta kesediaan waktu berkonsultasi melalui via
whatsapp secara sopan.

124
AKUNTABILITAS

Gambar 4.42 : Membuat catatan alur tahapan pembuatan email untuk


dilaporkan kepada mentor dan atasan langsung

Saya telah melakukan konsultasi dengan mentor dan atasan langsung


dengan jelas sebagai wujud dari nilai Akuntabilitas. Cara yang
dilakukan dengan membuat catatan terlebih dahulu sebelum menemui
atasan dan mentor ketika berkonsultasi.

125
NASIONALISME

Gambar 4.43 : Konsultasi dengan Mentor dan atasan langsung

Saya telah melakukan konsultasi dengan mentor maupun atasan


dengan menghargai pendapat yang disampaikan mengenai
pembuatan email baru dan mengikuti saran serta masukan atasan
sehingga menghasilkan satu suara demi mewujudkan keputusan
bersama sebagai wujud dari nilai Nasionalisme (pengamalan sila ke-
3)
2. Membuat email baru NASIONALISME
dengan informasi
yang sudah
didapatkan dari
atasan langsung

126
Gambar 4.44 : Musyawarah dengan atasan langsung terkait
pembuatan email

Saya telah membuat email baru dengan melakukan musyawarah


mufakat kepada atasan dan mentor sebagai wujud dari nilai
Nasionalisme (Pengamalan sila ke-4) dengan cara melakukan
koordinasi dan meminta saran kepada atasan dan mentor dalam
menghasilkan satu keputusan untuk sepakat membuat email baru
khusus PTSP Pengadilan Negeri Pariaman.

127
ETIKA PUBLIK

Gambar 4.45 : Folder untuk penyimpanan akun informasi Pengadilan


Negeri Pariaman dari Laptop maupun Handphone pribadi

Saya telah mendaftarkan akun email baru khusus untuk PTSP


Pengadilan Negeri Pariaman dengan menjaga informasi password
email sebagai wujud dari nilai Etika Publik. Cara yang dilakukan
dengan membuat folder penyimpanan tersendiri baik dari handphone
maupun laptop pribadi yang aksesnya dikunci sehingga orang lain

128
tidak bisa mengaksesnya.

AKUNTABILITAS

Gambar 4.46 : Salah satu menu pada Gmail yaitu spreadsheet


sebagai dasar untuk membuat rancangan isi konten layanan whatsapp
auto reply

Saya telah mendaftarkan email baru dengan bertanggung jawab


akan mengaktualisasikan email sebagai dasar pendukung whatsapp
sebagai wujud dari nilai Akuntabilitas dengan cara
mengaktualisasikan menu yang ada di email sesuai pada

129
peruntukannya.

ANTI KORUPSI

Gambar 4.47 : Membuat


email sendiri secara
mandiri

Saya telah membuat email


dengan mandiri sebagai
wujud dari nilai Anti
Korupsi sesuai
perencanaan waktu yang telah ditentukan. Cara yang dilakukan
dengan membuat akun email tanpa meminta bantuan orang lain, mulai
dari menginput dan melengkapi identitas data hingga menginput dan
mengupload poto profil pada email PTSP Pengadilan Negeri
Pariaman.

130
KOMITMEN MUTU

Gambar 4.48 : Email PTSP Pengadilan Negeri Pariaman yang


berhasil dibuat

Saya telah membuat email dengan berdsar kepada inovatif sebagai


wujud dari nilai Komitmen Mutu. Cara yang dilakukan membuat email
ini sebagai hasil ide kreatif saya sendiri sebagai dasar pendukung data
layanan informasi whatsapp auto reply.

131
3. Membuat isi konten 1. Melakukan ETIKA PUBLIK
layanan informasi konsultasi kepada
whatsapp dengan Mentor dan Pihak
menggunakan terkait mengencai
aplikasi Google rancangan yang
Spreadsheet sebagai dibuat
aplikasi pendukung
whatsapp

Gambar 4.49 : Menggunakan bahasa Indonesia saat memberikan


penjelasan dan mengetuk pintu sebelum masuk ke ruangan atasan

Saya telah melakukan konsultasi dengan mentor dan atasan


mengenai rancangan isi layanan informasi dengan sopan santun
sebagai wujud dari nilai Etika Publik. Cara yang dilakukan dengan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dalam menyampaikan
setiap pendapat kepada mentor.

132
NASIONALISME

Gambar 4.50: Konsultasi Musyawarah dan mufakat terkait layanan


informasi di google spreadsheet

Saya telah melakukan konsultasi dengan musyawarah mufakat


sebagai wujud dari nilai Nasionalisme (pengamalan sila ke-4). Cara
yang dilakukan dengan menerima masukan, kritikan dan pendapat dari
atasan maupun mentor.

133
ANTI KORUPSI

Gambar 4.51 : Konsultasi kepada mentor dan atasan terkait


rancangan isi tabel di google spreadsheet

Saya telah melakukan konsultasi dengan mentor secara berani


sebagai wujud dari nilai Anti Korupsi. Cara yang dilakukan
mengemukakan pendapat dengan memantapkan dan menjelaskan isi
layanan yang ada di google spreadsheet.
2. Memeriksa buku AKUNTABILITAS
informasi layanan
sebagai acuan
Gambar 4.52: Membuat
untuk isi tabel di
rancangan isi layanan informasi
form dari google spreadsheet

134
Saya telah memeriksa buku informasi layanan dengan tanggung
jawab sebagai wujud dari nilai Akuntabilitas. Cara yang dilkukan
dengan melakukan pemeriksaan untuk langsung dikerjakan
pertanggungjawabannya sebagai bahan pendukun pembuatan form
tabel layanan informasi di google spreadsheet dan whatsapp auto
reply.

ANTI KORUPSI

Gambar 4.53 : Petugas PTSP yang sedang melayani masyarakat

Saya telah memeriksa buku informasi layanan sendiri dengan mandiri


sebagai wujud dari nilai Anti Korupsi. Cara yang dilakukan dengan
tidak menggangu rekan petugas PTSP yang lain yang melakukan
pelayanan kepada masyarakat.

135
ETIKA PUBLIK

Gambar 4.54 : Memeriksa buku informasi di jam istirahat

136
Saya telah memeriksa buku informasi layanan dengan menghargai
waktu dengan memeriksanya di jam pelayanan yang kosong sebagai
wujud dari nilai Etika Publik
3. Membuat form isi TRANSPARANSI
layanan informasi
pada aplikasi
google spreadsheet

Gambar 4.55 : Musyawarah dengan atasan langsung secara terbuka

137
terkait isi rancangan tabel informasi layanan

Saya telah membuat form tabel layanan informasi dengan


transparansi sebagai wujud dari nilai Akuntabilitas. Cara yang
dilakukan dengan membuat informasi yang jelas dan memastikan
format tabel dapat di mengerti oleh mentor dan atasan.

KOMITMEN MUTU

Gambar 4.56 : Isi rancangan dengan menggunakan kalimat yang efetif


dan langsung pada poinnya

138
Saya telah membuat isi tabel layanan informasi di google spreadsheet
dengan efektif sebagai wujud dari nilai Komitmen Mutu. Cara yang
dilakukan dengan mencatumkan kalimat poin per poin berupa angka
agar meminimalisir pengetikan pada whatsapp auto reply nanti.

AKUNTABILITAS

Gambar 4.57 : Catatan rancangan isi tabel layanan informasi beserta


komposisinya

139
Link Video:
https://drive.google.com/file/d/1HEdsS4qpVS1TQa6X9BJ64smdFI3HH
_52/view?usp=sharing

Saya telah membuat isi tabel layanan informasi di google spread sheet
dengan menjaga keseimbangan informasi sebagai wujud dari nilai
Akuntabilitas. Cara yang dilakukan dengan mensinkronisasikan isi
tabel layanan informasi dengan buku informasi layanan, brosur, dan
SOP

4. Membuat media 1. Membuat rancangan AKUNTABILITAS


penyampaian isi salam pembuka
informasi yaitu layanan whatsapp
Whatsapp Auto auto reply
Reply sebagai media
informasi jenis
layanan serta
pemberitahuan dari
publikasi video
tutorial yang akan
dibuat.

140
Gambar 4.58 : Komposisi rancangan salam pembuka antara email
dan Whatsapp

Saya telah membuat rancangan isi salam pembuka whatsapp auto


reply dengan menjaga keseimbangan sebagai wujud dari nilai
Akuntabilitas. Cara yang dilakukan dengan membuat rancangan

141
kombinasi keseimbangan antara komponen email dan whatsapp auto
reply.
KOMITMEN MUTU

Gambar 4.59 : Isi Salam pembuka whatsapp

Saya telah membuat rancangan isi salam pembuka dengan efektif

142
sebagai wujud dari nilai Komitmen Mutu. Cara yang dilakukan
dengan mengedapankan salam pembuka yang mudah dipahami
dengan kata-kata yang standar.

ANTI KORUPSI

Gambar 4.60 : Mengerjakan rancangan layanan informasi whatsapp

Saya telah membuat rancangan Anti Korupsi layanan whatsapp auto


reply dengan disiplin sebagai wujud dari nilai. Cara yang dilakukan
adalah memastikan waktu pengerjaan kegiatan kreatif 4 sesuai
dengan jadwal yang direncanakan

143
NASIONALISME

Gambar 4.61 : Responden dari berbagai kalangan melalui google form


terhadap layanan whatsapp auto reply

144
Link Google Form:
https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSeIbdvwELvxTeXZqo-
zeTZvRwj_CHJBfBs-TmJVTF89wTx3ww/viewform?usp=sf_link

Saya telah membuat rancangan konten layanan whatsapp auto reply


dengan mengutamakan kepentingan umum sebagai wujud dari nilai
Nasionalisme (pengamalan sila ke-3). Cara yang dilakukan dengan
membuat google form sebagai wadah dalam menentukan suara dan
respon pihak internal maupun ektsternal terhadap whatsapp auto
reply.

ETIKA PUBLIK

145
Gambar 4.62 : Layanan whatsapp dan rancangan isi nya
menggunakan bahasa Indonesia

Saya telah membuat rancangan isi konten layanan whatsapp auto

146
reply dengan santun dan hormat sebagai wujud dari nilai Etika
Publik. Cara yang dilakukan dengan menggunakan bahasa Indonesia
yang baik informatif dalam menyampaikan pesan.

KOMITMEN MUTU

Gambar 4.63 : Screenshoot isi informasi yang ada dibrosur dan di


whatsapp

147
Saya telah membuat rancangan isi konten dengan efektif sebagai
wujud dari nilai Komitmen Mutu. Cara yang dilakukan dengan
menambahkan metode penyampaian informasi dari brosur menjadi
whatsapp auto reply yang memuat informasi yang lebih jelas dan
terpadu.
2. Menyiapkan dan AKUNTABILITAS
membagikan nomor
telepon serta
mendownload
software aplikasi
yang mendukung
whatsapp

Gambar 4.64 : Nomor Whatsapp dan perangkat nya PTSP Pengadilan


Negeri Pariaman

148
Saya telah menyiapkan nomor whatsapp untuk PTSP Pengadilan
Negeri Pariaman dengan jelas sebagai wujud dari nilai Akuntabilitas.
Cara yang dilakukan dengan menggunakan nomor telepon ini
diperuntukkan untuk nomor layanan whatsapp PTSP Pengadilan
Negeri Pariaman.

ETIKA PUBLIK

Gambar 4.65 : Memberikan informasi terbuka kepada mentor dan


atasan mengenai nomor whatsapp PTSP Pengadilan Negeri Pariaman
yang baru

Saya telah menyiapkan nomor whatsapp dengan terbuka kepada

149
Mentor dan pihak terkait dengan mendaftarkan nomor whatsapp PTSP
yang baru sebagai wujud dari nilai Etika Publik.

ANTI KORUPSI

Gambar 4.66 : Uji Coba whatsapp Auto Reply kepada Pegawai


Pengadilan Negeri Pariaman di jam istirahat

Saya telah menyiapkan dan membagikan nomor whatsapp dengan


menggunakan alur yang sederhana sebagai wujud dari nilai Anti
Korupsi. Cara yang dilakukan dengan tidak mengganggu jam kerja
dan tidak memakai alur yang panjang dan rumit untuk membagikan
nomor whatsapp tersebut (langsung) untuk pihak internal kantor, dan
pihak eksternal kantor dengan cara menghampiri pengunjung yang

150
sedang menunggu sidang.
3. Uji coba pemakaian AKUNTABILITAS
whatsapp provider
dengan memberikan
sosialisai kepada
mentor, beberapa
pegawai dan
masyarakat

Gambar 4.67 : Sosialisasi membagikan nomor whatsapp PTSP

151
kepada Pegawai Pengadilan Negeri Pariaman

Gambar 4.68 : Sosialisasi membagikan nomor whatsapp PTSP


kepada Pengunjung yang menunggu di Ruang Sidang

Saya telah melakukan uji coba dengan berlaku adil sebagai wujud dari
nilai Akuntabilitas. Cara yang dilakukan dengan membagikan nomor
whatsapp tidak hanya kepada petugas PTSP , pegawai kantor saja
tapi semua pihak yang terkait agar mendapatkan hasil evaluasi yang
merata.

152
NASIONALISME

Gambar 4.69 : Komentar masyarakat terhadap layanan whatsapp auto


reply PTSP Pengadilan Negeri Pariaman

153
Link Google Form:
https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSeaR-
e4W5rkCnyGNcOkbTQB3lx6pr1UN9YWFXn3Qlw-
iIAChA/viewform?usp=sf_link

Link Video:
https://drive.google.com/file/d/1kKelwwLIkVsxjV9S4nQkwaAQIyJwfq2j/
view?usp=sharing

Saya telah melakukan uji coba dan sosialisasi dengan memperhatikan


saran dan komentar dari berbagai kalangan sebagai wujud dari nilai
Nasionalisme (pengamalan sila ke-3). Cara yang dilakukan dengan
memperhatikan tanggapan maupun komentar terhadap whatsapp auto
reply.

ETIKA PUBLIK

154
Gambar 4.70 : Sosialisasi membagikan nomor whatsapp PTSP
Pengadilan Negeri Pariaman

155
Gambar 4.71 : Sosialisasi video tutorial Eraterang dan layanan
whatsapp auto reply PTSP Pengadilan Negeri Pariaman

Saya telah melakukan uji coba dan sosialiasi dengan etika yang baik
sopan santun sebagai wujud dari nilai Etika Publik dengan cara
hormat serta memberikan gesture tubuh yang baik dan jelas saat
berkomunikasi.

156
ANTI KORUPSI

Gambar 4.72 : Memperbaiki isi konten layanan whatsapp

157
Saya telah melakukan uji coba penggunaan aplikasi whatsapp auto
reply dengan disiplin memperbaiki finalisasi konten isi whatsapp
sesuai masukan dan saran mentor serta berbagai pihak sesuai
perencanaan waktu yang sudah dibuat sebagai wujud dari nilai Anti
Korupsi.

KOMITMEN MUTU

158
Gambar 4.73 : Membuat Qr Code Whatsapp PTSP sebagai bentuk
efisiensi menambahkan kontak

Saya telah melakukan uji coba dan sosialisasi whatsapp ini dengan
efisien sebagai wujud dari nilai Komitmen Mutu. Cara yang dilakukan
dengan memanfaatkan handphone yang dipakai masyarakat sebagai
pendukung informasi penggunaan layanan aplikasi eraterang dan
melalui whatsapp auto reply dan membuat qr code whatsapp menuju
chat langsung agar masyarakat dapat langsung mengakses whatsapp
PTSP Pengadilan Negeri Pariaman.

NASIONALISME

Gambar 4.74 : Mendengarkan saran dari pihak internal (Pegawai


Pengadilan Negeri Pariaman) dan eksternal (masyarakat yang
berkunjung ke PTSP)

159
Saya telah melakukan ujii coba dan sosialisasi whatsapp ini dengan
adil mendengarkan dan menerima pendapat dari berbagai kalangan
baik internal maupun eksternal kantor sebagai wujud dari nilai
Nasionalisme (pengamalan sila ke-5).
5. Membuat Poster 1. Membuat desain AKUNTABILITAS
sebagai informasi poster sebagai
layanan yang memuat informasi dan
nomor Whatsapp dan sosialisai terhadap
media sosial masyarakat yang
Pengadilan Negeri datang ke
Pariaman Pengadilan Negeri
Pariaman

160
Gambar 4.75 : Catatan checklist desain poster dan masukan mentor

Saya telah membuat desain poster dengan bertanggung jawab


sebagai wujud dari nilai Akuntabilitas. Cara yang dilakukan dengan
membuat catatan masukan mentor dan checklist sesuai dengan
kebutuhan yang diperlukan secara detail sehingga dapat bermanfaat
bagi masyarakat.

161
KOMITMEN MUTU

Gambar 4.76 : Rancangan Desain Poster

162
Saya telah membuat desain poster dengan inovatif sebagai wujud
dari nilai Komitmen Mutu. Cara yang dilakukan dengan menciptakan
desain sesuai kreativitas saya dengan mengedepankan kebutuhan
dan rancangan desain yang sudah saya buat.

ANTI KORUPSI

Gambar 4.77 : Merancang desain dan membuat poster secara mandiri

163
Saya telah membuat desain poster dengan mandiri sebagai wujud
dari nilai Anti Korupsi. Cara yang dilakukan dengan mengerjakan
sendiri tanpa meminta bantuan orang lain mulai dari pengumpulan
data, rancangan isi desain dan pembuatan poster.
2. Melakukan ETIKA PUBLIK
kolabroasi dan
koordinasi dengan
pihak terkait (tim IT)
terhadap banner
yang akan dibuat
agar pesan poster
informatif dengan
desain yang menarik

Gambar 4.78 : Bersikap santun ketika Kasubag PTIP memberikan


komentar dan masukan terhadap desain poster

Saya telah melakukan koordinasi terkait ide desain poster dengan


sopan santun sebagai wujud dari nilai Etika Publik. Cara yang

164
dilakukan dengan menerima masukan dari tim IT terhadap poster yang
telah dibuat.

ETIKA PUBLIK

Gambar 4.79 : Mendengarkan seksama masukan dari Kasubag PTIP

Link Video:

https://drive.google.com/file/d/1bc1zIE8DOSTr-
cZy0qfpYaTLOG62IQ8H/view?usp=sharing

Saya telah melakukan kolaborasi dan koordinasi dengan tim IT


menghargai setiap pendapat yang diberikan terhadap poster yang

165
telah saya buat sebagai wujud dari nilai Etika Publik.

KOMITMEN MUTU

166
Gambar 4.80 : Rancangan desain poster dan Melaporkan rancangan
desain kepada Kasubag PTIP secara efektif

Saya telah melakukan kolaborasi dengan tim IT secara efektif


sebagai wujud dari nilai Komitmen Mutu. Cara yang dilakukan
dengan merancang desain yang strategis dalam menyampaikan
informasi agar tepat sasaran kepada masyarakat.
3. Melakukan
konsultasi dengan
mentor terkait

167
desain poster yang AKUNTABILITAS
telah dibuat

168
Gambar 4.81 : Catatan jadwal kegiatan mentoring dengan mentor
secara disiplin

Saya telah melakukan konsultasi dengan mentor dengan konsistensi


sebagai wujud dari nilai Akuntabilitas. Cara yang dilakukan dengan
membuat jadwal konsultasi sesuai dengan kesepakatan bersama
secara terus menerus dan berkelanjutan sampai aktualisasi ini selesai.

ANTI KORUPSI
Gambar 4.82 :
Konsultasi dengan
mentor secara
displin setelah
mentor selesai dari
persidangan

Saya telah melakukan konsultasi dengan mentor terkait desain poster


yang telah dibuat dengan disiplin sebagai wujud dari nilai Anti

169
Korupsi. Cara yang dilakukan dengan berkonsultasi sesuai jadwal
pada hari senin tanggal 20 September 2021, setelah mentor selesai
dari persidangan.

NASIONALISME

Gambar 4.83 : Konsultasi menggunakan bahasa Indonesia yang baik


dan benar

Klik Link Video:


https://drive.google.com/file/d/1n0NC6Rq9Ic3jskcQ8pI033u-
FQ2J5PJ2/view?usp=sharing

Saya telah melakukan konsultasi dengan mentor menjelaskan secara

170
rinci komponen desain poster dengan menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar sebagai wujud dari nilai
Nasionalisme (pengamalan sila ke-3).
4. Memperbaiki eviden KOMITMEN MUTU
sesuai dengan
harapan dan
masukan dari
mentor

171
Gambar 4.84 : Perbaikan poster sebelum dan sesudah diperbaiki atas
saran mentor dan pihak terkait

Saya telah memperbaiki eviden sesuai dengan harapan dan masukan


dari mentor dengan berorientasi mutu melalui sasaran isi ajakan dari
poster sebagai wujud dari nilai Komitmen Mutu.

ANTI KORUPSI

Gambar 4.85 : Memperbaiki eviden sesuai catatan masukan dari tim


IT

Saya telah memperbaiki eviden dengan peduli sebagai wujud dari


nilai Anti Korupsi. Cara yang dilakukan dengan tidak menggunakan

172
ego sendiri dalam memperbaiki eviden namun berdasarkan keputusan
bersama dan masukan dari pihak terkait.

AKUNTABILITAS

Gambar 4.86 : Desain poster yang jelas antara letak gambar dan teks

Saya telah memperbaiki eviden poster dengan jelas sebagai wujud


dari nilai Akuntabilitas. Cara yang dilakukan dengan memastikan
saran dan masukan untuk perbaikan eviden poster sesuai tata letak
gambar dan teks dari poster.

173
5. Mengunggah video NASIONALISME
tutorial penggunaan
aplikasi eraterang
informasi nomor
handphone
whatsapp dan
poster pada website
dan media sosial
organisasi

Gambar 4.87 : Bukti screenshoot chating dengan staf PTIP yang telah
mengunggah video tutorial tanpa memandang jarak status antar
sesama pegawai

174
Gambar 4.88 : Mengungah video tutorial dengan kerjasama staf PTIP

Saya telah mengunggah video tutorial dan poster pada website dan

175
media sosial dengan melakukan komunikasi dan koordinasi dengan
tim IT sebagai wujud dari nilai Nasionalisme (pengamalan sila ke-3).
Cara yang dilakukan dengan menjunjung tinggi persamaan hak dan
derajat antar pegawai sehingga tidak ada jarak antara bawahan dan
atasan dalam memberikan bimbingan, arahan, dan dukungan di
Pengadilan Negeri Pariaman.

KOMITMEN MUTU

176
Gambar 4.89 : Video tutorial yang telah diunggah ke website dan
youtube

Saya telah mengunggah video tutorial dan poster dengan responsif

177
dan tanggap ketika video telah diunggah sebagai wujud dari nilai
Komitmen Mutu. Cara yang dilakukan dengan membiarkan komentar
pada kanal youtube diaktifkan sehingga dapat memperhatikan
komentar dari video yang telah diunggah sebagai perbaikan untuk
kedepannya.
AKUNTABILITAS

Gambar 4.90 : Postingan poster yang telah diupload pada media


sosial Pengadilan Negeri Pariaman

178
Gambar 4.91 : Penempatan poster di area ruang tunggu PTSP

Saya telah bertanggung jawab menempatkan poster yang telah


dicetak sebagai wujud dari nilai Akuntabilitas. Cara yang dilakukan
dengan mengunggah poster ajakan di seluruh media sosial
Pengadilan Negeri Pariaman serta menempatkan poster pada area
yang strategis/jelas agar mudah dilihat dan dijangkau oleh masyarakat
ketika melihat informasi poster tersebut.

179
6. Membuat alur 1. Membuat desain AKUNTABILITAS
tahapan layanan alur tahapan
pengajuan surat layanan pengajuan
keterangan dari surat keterangan
pendaftaran surat elektroik
keterangan melalui
eraterang secara
mandiri hingga
produk telah selesai
dari Pengadilan
Negeri Pariaman.
(Desk Info Alur
Layanan Surat
Keterangan
Elektronik) Gambar 4.92 : Catatan desain desk info alur tahapan layanan surat
keterangan secara sistematis

Saya telah membuat desain alur tahapan dengan sistematis dan jelas
sebagai wujud dari nilai Akuntabilitas. Cara yang dilakukan membuat
catatan rancangan desain alur tahapan yang menitikberatkan poin-
poin dari pendaftaran hingga produk selesai didapatkan.

180
ANTI KORUPSI

181
Gambar 4.93: Sumber informasi mengenai standar pelayanan dan
SOP tentang surat keterangan

Saya telah membuat desain alur tahapan dengan jujur sebagai wujud
dari nilai Anti Korupsi. Cara yang dilakukan dengan memberikan
informasi yang tidak bertele-tele sesuai dengan sumber informasi SOP
yang telah didapatkan dari Panmud Hukum.

ETIKA PUBLIK

Gambar 4.94 : Membuat desain alur tahapan desk info dengan

182
terbuka melalui sumber informasi yang telah didapatkan

Saya telah membuat desain alur tahapan dengan terbuka sebagai


wujud dari nilai Etika Publik. Cara yang dilakukan dengan membuat
desain alur tahapan berdasarkan sumber informasi baik yang ada di
website maupun dari sumber informasi sebelumnya yaitu brosur-
brosur.

KOMITMEN MUTU

Gambar 4.95 : Konsep desain alur tahapan desk info permohonan


surat keterangan

Saya telah membuat desain alur tahapan dengan inovatif sebagai

183
wujud dari nilai Komitmen Mutu. Cara yang dilakukan dengan
menghasilkan konsep berdasarkan kreativitas sendiri dan berdasarkan
inspirasi saya.
2. Berkonsultasi MANAJEMEN ASN
dengan mentor dan
pihak terkait terkait
alur tahapan
pengajuan surat
keterengan
elektronik dari
Gambar 4.96 : Konsultasi dengan Mentor, Sekretaris, dan Panitera
aplikasi eraterang
Muda Hukum Pengadilan Negeri Pariaman

Saya telah berkonsultasi dengan mentor dan pihak terkait mengenai


desk info yang telah dibuat dengan mematuhi etika birokrasi yaitu
berdiskusi terlebih dahulu kepada mentor dilanjutkan kepada atasan
langsung (Sekretaris) dan Panitera Muda Hukum. Cara yang dilakukan
dengan meminta pendapat kepada pemegang jabatan yang lebih
tinggi sebagai wujud dari Manajemen ASN.

184
ETIKA PUBLIK

Gambar 4.97 :
Mencatat setiap
masukan yang
diberikan oleh mentor

Saya telah
berkonsultasi dengan
mentor dengan hormat terkait desain desk info alur tahapan sebagai
wujud dari nilai Etika Publik. Cara yang dilakukan dengan menerima
kritik dan saran dari mentor.

AKUNTABILITAS

185
Gambar 4.98: Mencatat dan melaporkan setiap masukan yang
diberikan oleh mentor

Saya telah berkonsultasi dengan mentor dengan kepercayaan yang


tinggi sebagai wujud dari nilai Akuntabilitas. Cara yang dilakukan
dengan mencatat masukan dari mentor dengan rinci dan penuh rasa
keyakinan bahwa masukan diberikan untuk hal yang lebih baik.

186
NASIONALISME

187
Gambar 4.99 : Konsultasi dengan Panitera Muda Hukum terkait desk
info yang telah dibuat beserta catatannya

Saya telah berkonsultasi dengan Panitera Muda Hukum dengan


musyawarah mufakat sebagai wujud dari nilai Nasionalisme
(Pengamalan sila ke-4). Cara yang dilakukan dengan meminta
pendapat, masukan dan saran atas desk info alur tahapan yang sudah
saya buat.
3. Memperbaiki isi dari ANTI KORUPSI
alur tahapan sesuai
koreksi mentor

188
Gambar 4.100 : Memperbaiki desk info alur tahapan secara mandiri

Saya telah memperbaiki isi dan alur tahapan desk info sesuai koreksi
dari mentor dengan mandiri sebagai wujud dari nilai Anti Korupsi.
Cara yang dilakukan dengan mengerjakan sendiri tidak menyuruh
orang lain dalam memperbaiki desk info alur tahapan.

189
ANTI KORUPSI

Gambar 4.101 : Memperbaiki desk info secara disiplin

Saya telah memperbaiki isi dari alur tahapan desk info sesuai koreksi
dari mentor dengan disiplin sebagai wujud dari nilai Anti Korupsi.
Cara yang dilakukan dengan mengerjakan perbaikan secara tepat
waktu sesuai jadwal yang telah ditentukan untuk mendapatkan hasil
yang lebih optimal.

190
KOMITMEN MUTU

Gambar 4.102 : Perbaikan dan finalisasi desain desk info alur tahapan

Saya telah memperperbaiki isi dari alur tahapan desk info sesuai
koreksi dari mentor dan pihak terkait dengan teliti dan responsif
sebagai wujud dari nilai Komitmen Mutu. Cara yang dilakukan

191
dengan mengedapankan saran dan masukan bersama untuk hasil
desk info yang lebih maskimal.
4. Mencetak alur ETIKA PUBLIK
tahapan layanan
untuk di pajang di
meja PTSP Hukum

Gambar 4.103: Catatan persetujuan pencetakan poster dan desk info

Saya telah mencetak dan memajang desk info alur tahapan layanan

192
dengan meminta izin terlebih dahulu kepada pihak terkait sebagai
wujud dari nilai Etika Publik.

KOMITMEN MUTU

Gambar 4.104: Mencetak dan memajang desk info alur layanan di


Meja PTSP Loket Hukum

193
Saya telah mencetak dan memajang desk info alur tahapan layanan
dengan efisien sebagai wujud dari nilai Komitmen Mutu. Cara yang
dilakukan dengan meletakkan tepat di depan meja PTSP loket hukum
agar dapat diketahui oleh masyarakat.

ANTI KORUPSI

Gambar 4.105 : Alur prosedur layanan eraterang yang telah di upload


ke website Pengadilan Negeri Pariaman

194
Gambar 4.106 : Pengupload-an desk info alur tahapan layanan
eraterang ke website Pengadilan Negeri Pariaman

Saya telah mencetak dan memajang desk info alur tahapan layanan
dengan disiplin sebagai wujud dari nilai Anti Korupsi. Cara yang
dilakukan ketika sudah mendapatkan persetujuan langsung diletakkan
ke meja PTSP Loket hukum tanpa menunggu waktu yang lama.

195
C. Kendala dan Solusi
Ada beberapa kendala beserta solusi dari Penulis dalam
melaksanakan kegiatan aktualisasi, diantaranya sebagai berikut:

Tabel 4.4 Kendala dan Solusi Pelaksanaan Kegiatan


No. Kendala Solusi
1. Aplikasi pendukung layanan Melakukan uji coba secara terus
whatsapp auto reply ini menerus untuk mendapatkan
menggunakan aplikasi jawaban otomatis layanan
pendukung tambahan informasi yang maksimal walau
whatsAuto yang dapat di hanya mengandalkan google
download dari play store, yang spreadsheet dan aplikasi
tersinkronisasi melalui google whatsauto, lalu memberikahukan
spreadsheet. Pada saat uji coba kepada pengguna layanan
ada beberapa ponsel whatsapp auto reply untuk
masyarakat yang mendapatkan memastikan jaringan internet
respon jawaban otomatis terkoneksi dengan baik agar
layanan whatsapp auto reply mendapatkan jawaban layanan
tidak cepat responnya whatsapp auto reply yang
terhubung cepat.
1. Isi konten layanan whatsapp Memberikan kata kunci angka
auto reply ini bersifat kata kunci dan kata yang tidak berulang tapi
berupa angka dan kata yang menarik
singkat untuk dipilih masyarakat
terhadap layanan yang diminta
melalui tabel gogole
spreadsheet, sehingga pada
saat pembuatan konten seluruh
jenis layanan tidak dapat
mengulang kata dan angka
yang sama terhadap jenis

196
layanan yang sebelumnya
2. Salah satu pembuatan dan Mengedit video dengan
editing video tutorial aplikasi memanfaatkan keterampilan
eraterang dibuat dari aplikasi yang dimiliki dan tools yang ada
animaker yang memiliki pada aplikasi editing video yaitu
watermark sehingga untuk wondershare filmora untuk
menghilangkan watermark ini menutupi watermark pada
harus upgrade ke premium yang aplikasi animater tersebut secara
membutuhkan biaya yang cukup teliti dan baik.
mahal.

D. Rencana Tindak Lanjut


Penulis akan berusaha selalu menerapkan Nilai-Nilai Dasar ANEKA
serta Manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan Whole of Government
(WoG) yang telah dilaksanakan pada habituasi selama di satuan kerja
Pengadilan Negeri Pariaman. Pemahaman dan pengetahuan tersebut
dapat menunjang kinerja dalam pelaksanaan kegiatan dalam lingkungan
kerja dan Badan Peradilan. Penulis akan selalu berusaha menjadi ASN
yang profesional, berkompeten, dan berintegritas serta menjadi salah satu
agen perubahan dan reformasi ASN yang mampu memiliki nilai-nilai yang
sudah diterapkan. Adapun tindak lanjut yang Penulis rencanakan
kedepannya juga dituangkan dalam tabel berikut:

197
Tabel 4.5 Rencana Tindak Lanjut

No Kegiatan Rencana Tindak Lanjut Nilai-Nilai Dasar Teknik Aktualisasi


Kegiatan
1. Upgrade layanan Aplikasi pendukung layanan ETIKA PUBLIK Berkoordinasi dan meminta
whatsauto ke mode whatsapp auto reply ini Saya akan mengupgrade layanan dukungan kepada Pimpinan
premium menggunakan aplikasi whatsauto ke mode premium dengan untuk melakukan
pendukung tambahan berkonsultas kepada pimpinan dengan pembaharuan aplikasi
whatsAuto yang dapat di sopan santun, meminta izin untuk pendukung whatsapp
download dari play store, mendukung layanan whatsapp auto (whatsauto) ke mode
sehingga perlu di upgrade reply ini dapat berjalan tanpa memiliki premium
agar aplikasi pendukung ini kendala sebagai wujud dari nilai Etika
dapat berjalan dengan baik Publik.
dan tidak memiliki
keterbatasan waktu.
1. Pengembangan Menambahkan fitur lampiran NASIONALISME Dengan cara melakukan
layanan informasi gambar dan video terkait jenis Saya akan menambahkan fitur lampiran kerjasama dan berkoordinasi
whatsapp auto reply layanan yang membutuhkan layanan informasi whatsapp auto reply dengan pimpinan dan pihak
lampiran file ketika dengan kerjasama, berkoordinasi dan terkait dalam penambahan
masyarakat memilih jenis berkolaborasi dengan bagian PTIP fitur lampiran gambar, video

198
layanan informasi tersebut dengan bersatu menghasilkan layanan ataupun informasi.
informasi whatsapp yang baik sebagi Kepada bagian PTIP
wujud dari nilai Nasionalisme melakukan pembelajaran dan
(pengamalan sila-ke3) kerjasama untuk
mengembangkan informasi
KOMITMEN MUTU layanan whatsapp auto reply.
Saya akan menambahkan fitur lampiran
layanan informasi whatsapp auto reply
ini dengan inovatif merancang desain
kontennya sesuai kreativitas yang saya
miliki sebagai wujud dari nilai Komitmen
Mutu.

AKUNTABILITAS
Saya akan menambahkan fitur lampiran
layanan informasi whatsapp auto reply
dengan jelas dengan mengumpulkan
sumber informasi yaitu dari saran dan
masukan para masyarakat terhadap

199
layanan whatsapp yang sudah berjalan
sebagai wujud dari nilai Akuntabilitas.

ETIKA PUBLIK
Saya akan menambahkan fitur lampiran
layanan informasi whatsapp auto reply
dengan menjaga setiap informasi
lampiran yang boleh atau tidak nya
dilampirkan melalui bimbingan dari
pimpinan dan atasan nantinya sebagai
wujud dari nilai Etika Publik.
2. Membuat draf atau Membuat list catatan melalui AKUNTABILITAS Dengan cara membuat
catatan monitoring google form atau google Saya akan membuat google form google form secara mandiri
terhadap masyarakat spreadsheet untuk sebagai bentuk monitoring terhadap dan langsung, mengatur dan
yang menggunakan mengetahui kendala yang penggunaan aplikasi eraterang secara menyusun desain google
aplikasi eraterang dihadapi para masyarakat mandiri dengan bertanggung jawab, form dengan baik dan ketika
secara mandiri dalam mencatumkan informasi yang perlu diisi telah dibuat google form
mengajukan masyarakat sesuai kebutuhan untuk tersebut, link tersebut akan
permohonan surat perbaikan metode penyampaian dibagikan langsung kepada

200
keterangan informasi selanjutnya sebagai wujud masyarakat langsung ketika
dari nilai Akuntabilitas datang ke kantor Pengadilan
Negeri Pariaman
Komitmen Mutu
Saya akan membuat google form
sebagai bentuk monitoring dengan
efektif dan efisien, dengan memberikan
indikator pilihan agar memudahkan
masyarakat dalam mengisi kendala
yang mereka hadapi terhadap aplikasi
eraterang sebagai wujud dari nilai
Komitmen Mutu.

201
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pelatihan dasar CPNS Mahkamah Agung Republik Indonesia tahun
2021 yang sedang berlangsung telah sampai ke tahap rancangan
aktualisasi yang berisi kegiatan-kegiatan kreatif, yang selanjutnya akan
dilaksanakan di satuan kerja Penulis sebagai wujud penerapan dan
imternalisasi nilai-nilai ANEKA yang telah dipelajari selama pembelajaran
secara blended learning.
Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan isu-isu yang terjadi
di Satuan Kerja Penulis, yaitu Pengadilan Negeri Pariaman yang
dianggap sebagai bentuk belum optimalnya penyampaian informasi
secara mudah dan dapat diakses dimana saja melalui media elektronik,
sehingga pengunjung dapat menggunakan suatu layanan khususnya
salah satu layanan di PTSP Kepaniteraan Hukum yaitu layanan
permohonan surat keterangan elektronik melalui aplikasi Eraterang,
diharapkan dapat membantu dan mempermudah masyarakat dengan
adanya informasi berupa video terhadap penggunaan aplikasi itu sendiri.
Dengan begitu, masyarakat dapat mengakses dan menggunakan secara
mandiri dimanapun mereka berada serta meningkatkan pelayanan di
Pengadilan Negeri Pariaman.
Pengangkatan isu utama ini dilakukan menggunakan teknik tapisan
USG, yaitu salah satu metode penyusunan urutan prioritas isu yang harus
diselesaikan dengan mempertimbangkan urgency, yaitu seberapa
mendesak masalah tersebut untuk ditangani; seriousness; yaitu seberapa
serius dan dampak yang ditimbulkan apabila masalah tersebut tidak
segera ditangani dan growth, yaitu bagaimana perkembangan masalah
tersebut apabila tidak segera ditangani sedangkan untuk mengetahui
faktor-faktor penyebab dari isu utama, penulis menggunakan diagram
fishbone.

202
Penulis menyusun rancangan aktualisasi berdasarkan isu prioritas
yang telah divalidasi ke dalam kegiatan-kegiatan kreatif yang akan
dilaksanakan dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN, yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
korupsi untuk mengoptimalisaikan penyampaian informasi layanan publik
di Pengadilan Negeri Pariaman melalui suatu video tutorial penggunaan
aplikasi Eraterang. Penulis memahami dampak yang ditimbulkan apabila
dalam pelaksanaan aktualisasi ini tidak menerapkan nilai-nilai dasar ASN,
sehingga Penulis mengharapkan hasil pembelajaran mengenai nilai-nilai
dasar ASN, dapat terlaksana dengan baik dalam proses internalisasi nilai
di Pengadilan Negeri Pariaman.

B. Saran
1. Agar kegiatan aktualisasi ini dapat menginternalisasikan nilai-nilai
dasar ASN, baik saat pelaksanaan aktualisasi, maupun
pelaksanaan tugas dan fungsi Penulis di satuan kerja, sehingga
Penulis dapat menjadi ASN yang professional dan berintegritas
dalam melayani masyarakat.
2. Agar rencana tindak lanjut kegiatan aktualisasi ini dapat berjalan
dengan baik, maka diperlukan dukungan dan bantuan dari berbagai
pihak yaitu mentor (Ketua Pengadilan Negeri Pariaman),
Sekretaris, Tim IT dan petugas PTSP.

203
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. Akuntabilitas: Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan Golongan II dan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. Nasionalisme: Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan Golongan II dan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. Etika Publik: Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan Golongan II dan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. Komitmen Mutu: Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan Golongan II dan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. Anti Korupsi: Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan Golongan II dan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. Manajemen ASN: Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan Golongan II dan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. Pelayanan Publik: Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan Golongan II dan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. Whole of Government: Modul Pendidikan


dan Pelatihan Prajabatan Golongan II dan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

Surat Keputusan Direktur Jendral Badan Peradilan Umum Mahkamah


Agung Republik Indonesia Nomor 44/DJU/SK/HM02.3/2/2019
tentang pemberlakuan Aplikasi Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(PTSP+) dan Surat Keterangan Elektronik EraterangDilingkungan
Peradilan Umum

Publikasi Online :
Pengadilan Negeri Pariaman, 2021. Profil Pengadilan. https://www.pn-
pariaman.go.id/tentang-pengadilan/profil-pengadilan.html, diakses
pada tanggal 18 Agustus 2021.

204
Pengadilan Negeri Pariaman, 2021. Visi Misi Pengadilan. https://www.pn-
pariaman.go.id/tentang-pengadilan/visi-misi-pengadilan.html,
diakses pada tanggal 22 Agustus 2021.

Pengadilan Negeri Pariaman, 2021. Struktur Organisasi. https://www.pn-


pariaman.go.id/tentang-pengadilan/profil-pengadilan/struktur-
organisasi.html, diakses pada tanggal 23 Agustus 2021.

Pengadilan Negeri Pariaman, 2021. Berita Media Center. https://www.pn-


pariaman.go.id/berita/media-center.html, diakses pada tanggal 14
September 2021.

Link Youtube:
Satgas SIPP Badilum, 2019. Surat Keterangan Online Layanan
Pengadilan untuk Masyarakat Aplikasi Eraterang.
https://www.youtube.com/watch?v=Zf32eWL_GJI, diakses pada
tanggal 6 September 2021
.
Pengadilan Negeri Muaro. 2019. Panduan Aplikasi Eraterang pada
Pengadilan Negeri.
https://www.youtube.com/watch?v=ZCAbEyS66JM, diakses pada
tanggal 6 September 2021.

Gus Yuli. 2019 Tutorial sederhana menggunakan aplikasi Eraterang.


https://www.youtube.com/watch?v=lxMkoLpkZLE&t=206s, diakses
pada tanggal 6 September 2021.

Kementerian PANRB. 2021. Aplikasi Si-Panday.


https://twitter.com/kempanrb/status/1422155299272544263,
diakses pada tanggal 7 September 2021.

205
FOTO DUKUNG MENTORING DAN COACHING

35

Anda mungkin juga menyukai