Anda di halaman 1dari 16

Untuk referensi lainnya, kunjungi

https://sgd.academia.edu/lusiagustianti

MAKALAH
MEMAHAMI METODE ANALISIS DATA KUANTITATIF I
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Metode Kuantitatif
Dosen Pengampu:
Dr. Hj. Siti Chodijah, M.Ag

Disusun oleh:
Kelompok 7
Irham Razif (1168030095)
Lusi Agustianti (1168030111)
Mochamad Ridho Fergiwan (1168030122)
Muhammad Bary Allawi (1168030131)

KELAS C
PROGRAM STUDI SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2018
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Dengan menyebut nama Allah Subhanahu wata’ala yang Maha Pengasih lagi
Maha Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga dapat
menyelesaikan Makalah Mata Kuliah Metode Kuantitatif dengan judul
“Memahami Metode Analisis Data Kuantitatif I”. Tak lupa serta sholawat dan
salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wa
sallam beserta keluarganya, sahabatnya dan sampai kepada kita selaku umatnya.
Makalah ini telah kami susun dengan bantuan dari berbagai pihak dan
berbagai sumber bacaan. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan para
pembaca dan bermanfaat bagi masyarakat luas.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu sangat diperlukan saran dan kritik yang membangun dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah-makalah selanjutnya.

Bandung, November 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................2
A. Pengertian Analisis Data.............................................................................................. 2
B. Langkah-langkah Umum dalam Analisis Data.............................................................3
C. Analisis Data Kuantitatif..............................................................................................4
D. Pengolahan Data Kuantitatif........................................................................................ 5
E. Analisa Data Kuantitatif Statistik-Deskriptif............................................................... 8

BAB III PENUTUP..........................................................................................................12


A. Kesimpulan.................................................................................................................. 12
B. Saran.............................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam metodologi penelitian sosial, kita mengetahui bahwa terdapat dua
pendekatan yang sering digunakan oleh peneliti, yaitu pendekatan kualitatif dan
pendekatan kuantitatif. Kedua pendekataan ini oleh banyak orang ataupun peneliti
sering diartikan paling sederhananya sebagai pendekatan yang menggunakan
kata-kata dan pendekatan yang menggunakan angka-angka. Pada penggunaannya,
kedua pendekatan tersebut merupakan pilihan yang sama baiknya dalam
menjelaskan suatu penelitian.
Namun pemilihan diantara kedua metode tersebut, khususnya penelitian
dalam bidang sosial, penelitian yang sering digunakan adalah penelitian kualitatif
dibandingkan kuantitatif. Penelitian kuantitatif sendiri pada proses pemilihannya
lebih banyak digunakan dalam ilmu atau bidang seperti bisnis, administrasi,
management dan ilmu-ilmu pasti lainnya. Berbeda dengan ilmu sosial yang jarang
menggunakan pendekatan ini, tentu terdapat alasan tersendiri mengapa hal
tersebut terjadi demikian. Dalam ilmu sosial seperti Sosiologi yang tidak terbiasa
dengan pendekatan kuantitatif ini, para penelitinya masih sering dianggap
kebingungan, terutama dalam hal pengumpulan data, pengolahan data dan
khususnya dalam analisis data. Hal-hal yang berhubungan dengan data tersebut,
masih sering dianggap sulit terlebih dengan teknologi atau alat utama yang
digunakannya adalah rumus-rumus statistika dalam komputer.
Berangkat dari masalah diatas, maka para penulis dalam makalah ini akan
berusaha menjelaskan tentang Analisis Data Kuantitatif I dalam pendekatan
kuantitatif yang akan dimulai dengan memahami pengertian analisis data sampai
pada batasan yang para penulis buat sendiri yaitu pemahaman tentang statistik
deskriptif.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Analisis Data


Nasution menyatakan bahwa analisis data ialah proses menyusun data agar
dapat ditafsirkan. Menyusun data berarti menggolongkannya
(mengkategorikannya) dalam pola dan tema. Tafsiran atau interpretasi artinya
memberikan makna terhadap analisis, menjelaskan pola atau kategori, serta
mencari hubungan antara berbagai konsep.1
Analisis data pada pengertian lainnya adalah proses menyusun data-data yang
diperoleh dari hasil penelitian dengan cara mengorganisasikan data tersebut
kedalam beberapa kategori, menjelaskannya sesuai dengan unit-unit, melakukan
sintesa, menyusun kedalam pola, memilih data penting yang akan dipelajari
sampai pada pembuatan kesimpulan, sehingga akan mudah untuk dipahami. Data
yang dapat dianalisis berupa hasil wawancara mendalam, observasi dan
dokumentasi.2
Analisis data memiliki arti yang cukup luas, meskipun pada intinya
merupakan proses penyederhanaan data, tetapi cara pengolahan data tersebut
dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti memanfaatkan komputer,
menyajikan data dalam bentuk gambar atau bagan sehingga dapat meringkas
segi-segi atau ciri-ciri dan menginterpretasi atau memberi makna teoritis atas hasil.
Sehingga analisis data sendiri dapat berkaitan dengan alat-alat statistik yang
digunakan untuk menyajikan berbagai macam temuan.3
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa analisis data adalah proses
menyusun data-data yang didapatkan oleh peneliti agar lebih terorganisir dengan
membaginya kedalam kategori-kategori tertentu sehingga dapat mempermudah
peneliti dalam memberikan hasil penelitiannya terutama dengan menggunakan
teknologi atau alat seperti statistik.
1
Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metode Penelitian Sosial, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2014), h. 84.
2
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2011),
h. 244.
3
Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial, (Bandung: Refika Aditama, 2012), h. 319.

2
Analisis data mempunyai dua tujuan, yakni meringkas dan menggambarkan
data (to summarize and describe the data), dan membuat inferensi dari data untuk
populasi dari mana sampel ditarik (to make inferences from the data to the
population from which the sample was drawn). Kegunaan analisis yakni untuk
mereduksi data menjadi perwujudan yang dapat dipahami dan ditafsir dengan cara
tertentu hingga relasi masalah penelitian dapat ditelaah serta diuji.4

B. Langkah-langkah Umum dalam Analisis Data


Secara umum baik dalam penelitian kuantitatif atau kualitatif, terdapat
langkah-langkah umum yang perlu dilakukan peneliti dalam menganalisis data.
Menurut Hermawan Wasito, terdapat langkah-langkan dalam analisis data secara
umum yaitu sebagai berikut.5
1. Pengolahan Data. Data yang telah terkumpul oleh peneliti harus terlebih
dahulu diolah, dengan tujuan untuk menyederhanakan data-data yang
terkumpul lalu menyajikannya dalam susunan yang sistematis untuk
selanjutnya dianalisis.
2. Penganalisisan Data. Tujuan dari analisis data ini adalah untuk membuat data
lebih mudah ditafsirkan. Data yang termasuk kedalam kuantitatif dibentuk
kedalam data berupa angka-angka, sedangkan data kualitatif dibuat kedalam
bahasa (kata-kata) atau simbol.
3. Penafsiran Hasil Analisis. Setelah data selesai dianalisis, maka langkah
selanjutnya adalah menafsirkan hasil penelitian tersebut dengan tujuan agar
didapatkannya kesimpulan dari penelitian yang telah dilaksanakan hasil dari
analisis ini harus memenuhi syarat berupa kesahihan atau validitas.

4
Ibid., h. 332.
5
Wasito Hermawan, Pengantar Metode Penelitian, (Jakarta: Gramedia Pustaka, 1995), h.
87-90.

3
C. Analisis Data Kuantitatif
Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan tahap kegiatan yang
dilakukan oleh peneliti setelah semua data dari seluruh responden atau sumber
data terkumpul. Dalam analisis data kuantitatif terdapat peranan penting yang
tidak dapat dipisahkan dari analisis ini yaitu penggunaan softwere yang
berhubungan dengan statistika. Sebagai analisis data, beberapa rumus pengolahan
data statistika telah dibuat dalam program-program siap pakai yang tersimpan
pada floppy disk, hardisk, seperti Synastat, Micristat dan sebagainya. Dengan
menggunakan program-program tersebut, maka form-form pengolahan dan analisa
data, menghitung data-data serta menarik kesimpulan sementara dapat dilakukan
dengan mudah.6 Penggunaan statistik sendiri sangat penting dalam analisa
ilmu-ilmu sosial untuk membantu menganalisis gejala-gejala sosial. Untuk
menjelaskan gejala-gejala sosial tersebut, terdapat dua bentuk statistik dalam
metode kuantitatif yaitu statistik deskriptif (descriptive statistic) dan statistik
inferensial.
Statistika deskriptif adalah statistika yang digunukan peneliti untuk
mendeskripsikan data yang telah dikumpulkannya tanpa bermaksud untuk
langsung menarik kesimpulan yang digeneralisasikan. Statistika deskriptif ini
hanya memfokuskan sampai pada tahap penyajian data dalam bentuk tabel, grafik,
diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean, perhitungan
desil, presentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan
standar deviasi dan perhitungan prosentase. Dalam statistik deskriptif juga dapat
dilakukan pencarian terkait kuat-lemahnya hubungan antara variabel melalui
analisa korelasi, pembuatan perbandingan dengan membandingkan rata-rata
sampel populasi.7

6
Burhan Bungin, Metode Penelitian Sosial Format-format Kuantitatif dan Kualitatif,
(Surabaya: Airlangga Universitas Press, 2001), h. 180.
7
Adon Nasrullah Jamaludin, Metode Penelitian Sosial, (Bandung: FISIP UIN Sunan Gunung
Djati, 2018), h. 114.

4
Bentuk statistik kedua yaitu statistik inferensial, yaitu bentuk yang digunakan
peneliti untuk menganalisa data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi.
Statistik ini juga disebut sebagai statistik probabilitas karena kesimpulan yang
diberlakukan untuk populasi berdasarkan data sampel itu kebenarannya bersifat
peluang (probability). Dalam statistik ini juga terdapat statistik parameter dan
nonparameteris. Statistik parameteris digunakan untuk menguji parameter
populasi melalui statistik atau menguji ukuran populasi data sampel. Sedangkan
statistik nonparametris merupakan tidak menguji parameter populasi, tetapi
menguji distribusi.8

D. Pengolahan Data Kuantitatif


a. Pengumpulan Data
Pengumpulan data didefinsikan sebagai satu proses mendapatkan data
empiris melalui responden dengan menggunakan metode tertentu. Data yang
didapatkan peneliti lewat survei atau hasil dari observasinya kemudia dicatat
dan dikumpulkan baik bentuk angka, jumlah dan bentuk kata-kata ataupun
gambar.9 Dalam pengumpulan data sendiri, dapat dilakukan dengan beberapa
metode pengumpulan data. Namun metode yang biasanya digunakan dalam
penelitian kuantitatif biasanya berupa metode kuesioner. Berikut contoh
bentuk pengumpulan data kuesioner.
Contoh 1
Pertanyaan dalam kuesioner
1. Apakah Bapak/Ibu memiliki Kartu Sehat?
a) Ya
b) Tidak
2. Apakah Bapak/Ibu penah memanfaatkan kartu sehat untuk
mendapatkan pelayanan di Puskemas A?
a) Ya
b) Tidak
3. Apakah Bapak/Ibu tahu tentang Program Kompensasi Pengurangan
Subsidi BBM bidang kesehatan (PKPS BBM Bidkes)?
a) Ya
b) Tidak

Catatan: Contoh data dari buku Bambang, 2010.

8
Ibid.
9
Ulber Silalahi, Op. Cit., h. 280.

5
Contoh 2: Data kematian bayi diKabupaten Sidoarjo pada tahun sedang
berjalan (diperoleh dari tiap desa).

2 3 4 5 6 4 3 7 9 4 5 6 7 2
7 5 6 7 8 2 4 6 5 2 4 3 9 1
6 3 5 6 1 4 6 5 2 3 4 5 2 1
4 5 6 4 3 8 5 4 3 2 7 8 7 4

Keterangan: Contoh data dari buku Burhan, 2001.

Pada contoh ke dua diatas, angka-angka tersebut masih merupakan data


mentah yang diambil dari lapangan, sehingga masih sulit untuk dimaknakan.
Data tersebut kemudian perlu diproses ketahap selanjutnya. Karena data
mentah pada contoh diatas, sudah dalam bentuk angka, maka tahap analisa
data selajutnya adalah langsung pada Tabulasi.

b. Pengolahan Data (Memberikan Kode)


Apabila semaua kuesioner telah diteliti dan semua butir pertanyaan atau
pernyataan sudah dijawab, maka langkah dalam pengolahan data adalah
pemberian kode untuk setiap kategori. Jika pengkodean dilakukan dengan
menggunakan komputer, maka pengkodean dengan huruf tidak bisa dilakukan,
karena komputer hanya bisa membuat pengkodean dengan angka-angka.10
Berikut contoh pengkodean (pada kuesioner contoh 1 sebelumnya).

Jawaban atas Jawaban atas


Responden pertanyaan pertanyaan
Responden
1 2 3 1 2 3

A a a a A 1 2 2

B a a b B 1 2 1

C a a b C 1 2 1

Catatan: Contoh data dari buku Bambang, 2010.

10
Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial Suatu Teknik Penelitian Bidang
Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosia Lainnya, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2015), h. 89.

6
Pada contoh pengkodean diatas, yang digunakan adalah dengan
menggunakan skala ordinal, dimana nilai yang lebih tinggi, menunjukan nilai
yang lebih besar, kecuali nomor satu yang merupakan pertanyaan saringan.
Inti dari tujuan pengkodean ini adalah untuk mengubah data berupa kata-kata
menjadi angka-angka jika peneliti ingin menggunakan komputer.

c. Tabulasi
Tabulasi data dalah penyajian data dalam bentuk tabel sehingga
memudahkan para pembaca untuk memahami laporan penelitian. Tabulasi
merupakan tahap akhir dalam proses pengolahan data. Dalam bentuk tabel,
data yang diperoleh dari lapangan akan tampak ringkas dan bersifat
merangkum.11 Tabulasi hanya menyajikan hitungan frekuensi atau perkiraan
numerik tentang distribusi dari satu hal. Apabila data yang sudah dirubah
menjadi angka (pengkodean) atau data yang didapatkan memang sudah dalam
bentuk angka, maka selanjutnya data angka tersebut perlu disiapkan dalam
bentuk tabel (tabulasi). Berikut contoh tabulasi dari Contoh 2 sebagai berikut.
Contoh 2: Distribusi frekuensi angka kematian bayi pada tahun sedang berjalan
di Kabupaten Sidoarjo.

Kematian Bayi Tallis Frekuensi (f) Keterangan:


1 III 3 N = 56 kematian
2 IIII 4 Kasus kematian sebanyak 9
3 IIII II 7
4 IIII IIII I 11
5 IIII IIII 9
6 IIII II 7
7 IIII I 6
8 III 3
9 II 2
Keterangan: Contoh data dari buku Burhan, 2001.

11
Toto Syatori Nasehudin dan Nanang Gozali, Metode Penelitian Kuantitatif, (Bandung:
Pustaka Setia, 2012), h. 146.

7
E. Analisa Data Kuantitatif Statistik-Deskriptif
Dalam penelitian kuantitatif, data yang sudah tersusun dalam tabel (hasil
proses tabulasi) merupakan kerangka dasar untuk analisis deskriptif. Statistik
deskriptif merupakan prosedur-prosedur mengorganisasikan dan menyajikan
informasi dalam satu bentuk yang dapat digunakan dan dikomunikasikan atau
dapat dimengerti.12
Data yang sudah terkumpul dan terorganisir kemudian harus diolah dengan
rumus-rumus statistik yang sudah ada baik secara manual atau dengan
menggunakan komputer. Bagi para peneliti deskriptif yang menggunakan
model-model analisis statistik, pada umumnya justru bingung karena kurang atau
belum tahu rumus apa yang akan digunakan, atau bagaimana cara mengolah dan
menanalisis data. Sebetulnya, proses pengolahan data yang terbilang sederhana
dapat dinalar secara gamblang. Apapun jenis penelitiannya, riset deskriptif yang
bersifat eksploratif atau develop-mental, caranya dapat sama saja, karena data
yang diperolah wujudnya juga sama, dimana yang berbeda hanyalah cara
menginterpretasi data dan mengambil kesimpulan.13
Tujuan dari statistik deskripsi ini hanya berfungsi untuk memaparkan data
hasil penelitian sementara/hipotesis deskriptif bukan menganalisa hubungan
antara dua variabel.
Hipotesis deskripsi umumnya merupakan bentuk proposisi univariat seperti14:
 80% mahasiswa Unpar berasal dari keluarga berpenghasilan menengah
keatas.
 Tindakan agresif banyak dilakukan oleh anak yang berasal dari keluarga
broken home.
 Orang yang memiliki tingkat pendidikan tinggirelatif lebih mudah
menerima proses perubahan.

12
Ulber Silalahi, Op. Cit., h. 336.
13
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2006), h. 239.
14
Ulber Silalahi, Op. Cit., h. 168.

8
Alat-alat analisis statistik deskriptif terdiri sebagai berikut.15
a. Distribusi Frekuensi
b. Tendensi Sentral
c. Distribusi Kuartil, Desil dan Persentil
d. Rata-rata Deviasi, dan
e. Standar Deviasi

Misalnya kita akan menganalisis deskriptif dari Contoh 2 pada pembahasan


sebelumnya dengan menggunakan teknik analisa pada poin (a) diatas yaitu
distribusi frekuensi. Distribusi frekuensi sendiri adalah pengelompokan data ke
dalam beberapa kategori yang menunjukkan banyaknya data dalam setiap kategori,
dan setiap data tidak dapat dimasukkan ke dalam dua atau lebih kategori. Setelah
itu, pada tahap penyajian data, data yang sudah diklasifikasikan dan disajikan atau
akan ditampilkan dalam bentuk tabel atau grafik.16
Dari hasil tabulasi pada Contoh 2, kita ingin mencari tahu tentang
penyebaran presentasnya, yang oleh kebanyakan orang dikenal dengan frekuensi
relatif. Untuk menghitung sebaran presentasi dari frekuansi tersebut, dapat
digunakan rumus:
f
N = × 100%
N
Sebagai contoh, apabila kita menggunakan rumus tersebut maka dapat
diketahui hasil deskripsinya sebagai berikut.

15
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi
Komunikasi di Masyarakat, (Jakarta: Kencana, 2013), h. 316.
16
Suharyadi dan Purwanto S.K, Statistika Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern, (Jakarta:
Salemba Empat, 2003), h. 25.

9
Distribusi penyebaran presentase angka kematian bayi di Kabupaten
Purworejo (Analisis statistik deskriptif pada Contoh 2) sebagai berikut.

Presentasi
Kematian Bayi f
Perhitungan %
1 3 3/56 × 100% = 5,7 5,7
2 4 4/56 × 100% = 7,6 7,6
3 7 7/56 × 100% = 13,5 13,5
4 11 11/56 × 100% = 21,1 21,1
5 9 9/56 × 100% = 17,7 17,7
6 7 7/56 × 100% = 13,4 13,4
7 6 6/56 × 100% = 11,5 11,5
8 3 3/56 × 100% = 5,7 5,7
9 2 2/56 × 100% = 3,8 3,8

56 100

Keterangan: Contoh data dari buku Burhan, 2001

Keterangan:
N = 56 kematian

Dari serangkaian analisa data pada contoh 2 tersebut, maka dapat dilihat
gambaran bahwa, dari 9 kasus kematian yang terjadi, kasus yang paling besar
presentasenya terjadi pada kasus 4 yaitu sebesar 21,1%.
Setelah didapatkan gambaran dari presentasi yang paling besar
presentasenya, maka untuk lebih jelasnya, dapat juga data tersebut
dideskripsikan dengan menggunakan gambar. Biasanya deskripsi frekuensi
melalui gambar dibuat dalam bentuk histogram, poligon, ogive dan serabi.
Contoh deskripsi frekuensi untuk hasil dari Contoh 2 diatas, akan kami
gunakan histogram.

10
11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Analisis data adalah proses menyusun data-data yang didapatkan oleh peneliti
menjadi lebih terorganisir dengan membaginya kedalam kategori-kategori
tertentu sehingga dapat mempermudah peneliti dalam memberikan hasil
penelitiannya terutama dengan menggunakan teknologi atau alat seperti
statistik.
2. Secara umum baik dalam penelitian kuantitatif atau kualitatif, terdapat
langkah-langkah umum yang perlu dilakukan peneliti dalam menganalisis
data, yaitu pengolahan data, penganalisisan data dan penafsiran hasil analisis.
3. Dalam kuantitatif, analisis data dilakukan dengan menggunakan statistik
untuk menganalisa penelitian sosial. Untuk membantu menganalisis
gejala-gejala tersebut, terdapat dua bentuk statistik dalam metode kuantitatif
yaitu statistik deskriptif (descriptive statistic) dan statistik inferensial.
4. Pengolahan data merupakan langkah-langkah yang dilakukan sebelum
menganalisis data secara keseluruhan yang dimulai dari pengumpulan data,
pengolahan data dan tabulasi.
5. Statistik deskriptif merupakan prosedur-prosedur mengorganisasikan dan
menyajikan informasi dalam satu bentuk yang dapat digunakan dan
dikomunikasikan atau dapat dimengerti.

B. Saran
Dalam penelitian sosial, terutama yang berhubungan dengan pengolahan
angka-angka seperti dalam pendekatan kuantitatif, hendaknya kita memahami
dengan baik definisi dan cara kerja dari metode kuantitatif itu sendiri, khususnya
dalam menganalisis data dengan memanfaatkan statistik, sehingga tidak akan
terjadi kembali kebingungan berkaitan dengan pengelolaan data penelitian.

12
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.


Jakarta: Rineka Cipta.

Bungin, Burhan. 2001. Metode Penelitian Sosial Format-format Kuantitatif dan


Kualitatif. Surabaya: Airlangga Universitas Press.

. 2013. Sosiologi Komunikasi, Teori, Paradigma, dan Diskursus


Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana.

Hermawan, Wasito. 1995. Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: Gramedia


Pustaka

Jamaludin, Adon Nasrullah. 2018. Metode Penelitian Sosial. Bandung: FISIP UIN
Sunan Gunung Djati.

Nasehudin, Toto Syatori dan Nanang Gozali. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif.
Bandung: Pustaka Setia.

Soehartono, Irawan. 2015. Metode Penelitian Sosial Suatu Teknik Penelitian


Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosia Lainnya. Bandung: Remaja
Rosdakarya.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Suharyadi dan Purwanto S.K. 2003. Statistika Untuk Ekonomi dan Keuangan
Modern. Jakarta: Salemba Empat.

Ulber Silalahi. 2012. Metode Penelitian Sosial. Bandung: Refika Aditama.

Usman, Husaini dan Purnomo Setiady Akbar. 2014. Metode Penelitian Sosial.
Jakarta: Bumi Aksara.

13

Anda mungkin juga menyukai