Anda di halaman 1dari 11

Dasar-dasar

dan
Tujuan
Pendidikan
Kelompok 4
1. Reski Mahardika (201210056)
2. Kiki Sajidah (201210068)
3. Rifda Fitriani (201210071)
B. Dasar-dasar Pendidikan
1.Pengertian Dasar-dasar Pendidikan

Pendidikan berasal dari kata “didik” dengan mengandung arti “perbuatan, hal, dan cara”. Awal adanya
istilah Pendidikan ini berasal dari bahasa Yunani, yaitu terdiri dari kata “Pais” yang artinya anak, dan
“Again” diartikan membimbing, dan jika disatukan menjadi kata “paedagogie”, yang berarti bimbingan
yang diberikan terhadap anak atau kepada orang yang perlu diberi bimbingan untuk jauh lebih dewasa
kembali. Pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan menggunakan penerapan metode-
metode tertentu. Sehingga, seseorang dapat memperoleh beberapa nilai komponen baik itu dari segi
pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan yang diperlukannya.

(Ramayulis, 2002: 1)

2
Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mencapai tujuan yang
dimiliki dari Pendidikan. Ada tiga unsur pokok usaha pendidikan yaitu
sebagai berikut:
a. Unsur masukan merupakan peserta didik dengan berbagai ciri yang
sudah ada di dalam diri peserta yakni yang menyangkut mengenai hal
peminatan, kemampuan, kecerdasan, bakat, dan keadaan jasmani.

b. Unsur usaha ialah proses dari Pendidikan yang berkaitan dengan


berbagai hal, seperti pendidik, kurikulum, gedung sekolah, buku sekolah,
metode pembelajaran.

c. Unsur hasil usaha merupakan hasil dari Pendidikan yang mencakup


hasil belajar peserta didik dengan berupakan pengetahuan, sikap dan
keterampilan. Unsur ini dapat dikatakan sebagai unsur terakhir dalam
proses belajar mengajar yang telah diterapkan.
(Tim MKDK, 2010: 11)
C. Landasan dan
Tujuan Pendidikan
Tujuan Pendidikan ialah untuk mencetak peserta didik yang berakhlak dan berpengetahuan terhadap norma
hidupnya Menurut Al-Abrasyi tujuan Pendidikan secara lebih terperinci terbagi lima macam, yaitu sebagai
berikut:
a. Bentuk akhlak yang mulia, merupakan tujuan Pendidikan yang paling mendasar dan pokok dalam
Pendidikan guna mengatur kesucian jiwa seseorang;
b. Menyajikan suatu persiapan untuk dapat hidup secara bahagia di duia dan akhirat;
c. Pembekalan untuk mencari nafkah, atau dapat disebutkan dengan tujuan vokasional dan professional;
d. Menciptakan rasa semangat kepada peserta didik dan memuaskan keingintahuannya (curiosity);
e. Menyiapkan peserta didik agar menjadi professional dan mampu menjadi teknisi yang andal, serta memiliki
keterampilan bekerja dalam lingkup masyarakat;

(Suhendra, 2012: 61,64)


Pendidikan juga bertujuan membangun karakter peserta didik yang kuat untuk menghadapi
berbagai cobaan dalam kehidupan dengan telaten, dan sabar, serta cerdas dalam memecahkan
masalah yang dihadapi. Tujuan Pendidikan yang ditujukan ialah mewujudkan:

1. Insan akademik yang beriman dan memiliki ketakwaan kepada Allah SWT.;
2. Insan kamil, yang berakhlakul karimah;
3. Insan berkepribadian dan manusia yang cerdas dalam mengkaji ilmu pengetahuan;
4. Peserta didik yang bermanfaat bagi kehidupan orang lain;
5. Peserta didik yang kuat dan sehat jasmani serta rohani;
6. Membuka karakter peserta didik yang menyebarkan ilmunya kepada sesama.

Pencapaian dalam perwujudan tujuan tersebut, pendidikan harus dilakukan melalui lembaga
pendidikan yang berkualitas dengan dilengkapi oleh sumber daya pendidik yang kompeten.

(Kadir, 2015: 105)


5
Pada substansinya, tujuan umum mengakhiri dari adanya proses pendidikan, yaitu kedewasaan normatif yang
berlaku secara universal yang memiliki nilai tersendiri. Ciri-ciri kedewasaan merupakan tujuan umum
pendidikan, antara lain:

1. Kedewasaan itu bersifat statis dan tertutup karena telah mencapai suatu keterangan terpadu dalam
perkembangan secara individual, sosial, dan moral;
2. Bertanggung jawab terhadap diri sendiri sehingga dapat menyelaraskan suatu kepentingan individual dengan
kepentingan sosial;
3. Pribadi atau individu yang menyadari kestabilannya sehingga mampu mengapresiasi perbedaan pendapat
dengan orang lain dan mengambil jalan konsisten secara damai.
4. Berani dan siap untuk diuji (diadili) dalam pergaulan hidup atas dasar kemampuannya dengan penuh
penghayatan dan mendalam sesuai dengan harkat sebagai manusia.
5. Mampu menyeimbangkan suatu perwujudan kesejahteraan orang lain dengan tidak melupakan kepentingan dan
kesejahteraan diri sendiri.
6. Kemampuan untuk mengatur dan mengolah norma-norma baik dari luar dann dari masyarakat sendiri.
(Suhendra, 2012: 61,64)
D.LANDASAN IDEOLOGIS DAN YURIDIS TENTANG
DASAR PENDIDIKAN
1. Ideologis Pendidikan

Ideologis adalah sesuatu yang berhubungan dengan hal ideologi. Menurut KBBI
Ideologi merupakan sebuah kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asa pendapat
(kejadian) yang memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan hidup. Selain itu,
ideologi adalah sebuah paham ataupun teori dan sebuah tujuan yang merupakan satu
program sosial politik. Ideologi merupakan sesuatu yang melekat dan menjadi sebuah
landasan yang paling mendasar terhadap pendidikan sehingga dapat membuat sebuah
karakteristik tertentu yang identik dengan ideologi tertentu pula.
(Kadir, 2015:105)
7
Adapun beberapa ideologi yang berkembang dalam pendidikan yaitu sebagai berikut:
a. Ideologi Pendidikan Liberal

Ideologi liberal merupakan sebuah ideologi yang berasal dari individualisme barat yang menganggap bahwa manusia
ideal adalah manusia rasionalis liberal yang berarti semua manusia memiliki potensi yang sama dalam intelektual serta
tidak dapat terlepas dari dasar filosofnya yaitu filsafat positivisme yang menjadi paradigma keilmuan yang berakar dari
filsafat rasionalisme.

b. Ideologi Pendidikan Konservatif

Ideologi pendidikan konservatif ini berhubungan dengan fundamentalisme pendidikan yang berarti sebuah paham
ataupun gerakan agama yang berusaha kembali kepada dasar ataupun asas yang diyakini oleh agama.Serta meliputi
semua corak konservatisme politik yang ingin meminimalkan pertimbangan-pertimbangan filosofis atau intelektual.

c. Ideologi Pendidikan Kapitalisme

Kapitalisme adalah sebuah sistem serta paham ataupun ajaran tentang modal terhadap segala sesuatu yang dapat
diukur denga uang, sehingga ideologi ini berdasarkan kepada nilai permodalan.

8 (Kadir, 2015: 105)


2. Yuridis Dasar Pendidikan

Yuridis dalam pendidikan menjadi sebuah pedoman ataupun pusat terhadap proses pendidikan. Adapun
landasan secara yuridis ataupun hukum yaitu sebagai berikut ;
1. Undang-Undang nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional yang meliputi:

a. Pasal I tentang Ketentuan Umum, penjelasan Visi Misi dan Strategi Pendidikan Nasional

b. Pasal II tentang Dasar Pendidikan

c. Pasal III tentang Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional

d. Pasal IV tentang Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan

e. Pasal V-XI tentang tentang Hak dan Kewajiban Warga Negara, Orang tua, Masyarakat dan Pemerintah

f. Pasal XXXII tentang Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan khusus

g. Pasal XXXIV tentang Wajib belajar

(Zahri:306)
9
2. Peraturan Pemerintah nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan yang meliputi:
a. Standar Isi
b. Standar Proses
c. Standar Kompetensi Lulusan
d. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Place your screenshot here
e. Standar Sarana dan Prasarana
f. Standar Pengelolaan
g. Standar Pembiayaan dan Standar Penilaian Pendidikan

3. Instruksi Presiden Nomor I Tahun 2010 tentang percepatan pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional, penyempurnaan
kurikulum dan metode pembelajaran aktif berdasarkan nilai-nilai budaya bangsa untuk membentuk karakter serta daya saing
bangsa.

4. Peraturan Menteri

(Zahri:306)
10
Terima kasih.

11

Anda mungkin juga menyukai