Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

Topik Penelitian

DISUSUN OLEH :

Kelompok IV

 Mariana hutapea
 Nadia pasaribu
 Santa napitupulu

PROGRAM STUDI NERS TAHAP AKADEMIK


STIKes SANTA ELISABETH MEDAN

TAHUN 2020 / 2021

A.    Identifikasi Topik Penelitian


Penelitian diawali dengan langkah pemilihan topik penelitian, yang kemudian didukung
dengan pengumpulan data awal. Menurut asal katanya, istilah topik berasal dari bahasa yunani
yaitu “topoi” yang berarti tempat. Dalam hal tulis menulis berarti pokok pembicaraan atau
sesuatu yang menjadi landasan penulisan suatu tulisan. Topik adalah pokok permasalahan yang
akan diperkirakan atau masalah yang hendak dikemukakan dalam karya ilmiah. Topik penelitian
dapat diartikan sebagai kejadian atau peristiwa yang akan dijadikan sebagai lapangan penelitian.
Terdapat  hal-hal yang perlu dipertimbangkan oleh calon  peneliti sebelum menentukan
topik penelitian antara lain : manageable topic,  obtainable data, interested topic, significance
of topic, apakah topik tersebut dapat diselidiki, serta keadaan waktu dan biaya.
Seperti yang telah dikemukakan di atas bahwa penelitian dilakukan untuk menyelesaikan
masalah yang dimulai dengan adanya penyimpangan. Stonner (1982) mengemukakan bahwa
masalah-masalah dapat diketahui atau dicari apabila terdapat penyimpangan antara pengalaman
dengan kenyataan, antara apa yang direncanakan dengan kenyataan, adanya pengaduan, dan
kompetisi.
Menurut Suryabrata (1994 : 60) masalah merupakan kesenjangan antara harapan (das
sollen) dengan kenyataan (das sein), antara kebutuhan dengan yang tersedia, antara yang
seharusnya (what should be) dengan yang ada (what it is) (Suryabrata, 1994: 60). Penelitian
dimaksudkan untuk menutup kesenjangan (what can be).
John Dewey dan Kerlinger secara terpisah memberikan penjelasan mengenai masalah
berupa kesulitan yang dirasakan oleh orang awam maupun seorang peneliti. Kesulitan ini
menghalangi tercapai sebuah tujuan baik itu tujuan individu maupun sebuah kelompok. Masalah
dalam penelitian diekspresikan dalam bentuk kalimat tanya bukan kalimat pernyataan. Masalah
dalam ini selanjutnya dijawab melalui penelitian.

1.      Manageable topic (topik yang dipilih hendaknya berada dalam jangkauan)


Baik ataupun tidaknya suatu penelitian tidak selalu tergantung kepada luas tidaknya topik dan
permasalahan yang diteliti. Suatu topik penelitian yang masih berada dalam jangkauan peneliti
dan tidak terlalu luas pada akhirnya semakin mempermudah peneliti dalam mengorganisasikan,
mengatur dan mengendalikan jalannya penelitian. Paling tidak perlu dipertimbangkan
kemampuan yang dimiliki, lamanya waktu penelitian, jumlah dana yang tersedia, keadaan
personel peneliti serta peralatan yang dimiliki.
2.      Obtainable data (tersedianya data untuk membahas topik)

Suatu penelitian yang dijalankan tidak akan memenuhi sasaran tanpa didukung oleh data yang
memadai dan tidak dapat dipertanggung jawabkan atau tidak obyektif. Kegagalan penelitian
seringkali karena data yang tersedia tidak lengkap atau tidak obyektif. Peneliti harus mampu
melakukan perkiraan kemungkinan-kemungkinan ada tidaknya data dan kesulitan-kesulitan
penggalian data.

3.      Interested topic (topik tersebut menarik untuk diteliti)


Daya tarik topik perlu pula diperhatikan, topik yang dipilih harus menarik bagi si peneliti sendiri,
selain itu topik tersebut juga harus mampu membangkitkan minat bagi pembacanya, pemesan
maupun pihak-pihak yang terlibat di dalamnya.

4.      Significance of topic (topik tersebut cukup penting untuk diteliti)


Begitu pula halnya dengan tingkat keberartian topik, hal ini perlu mendapat perhatian. Pemilihan
topik selayaknya disesuaikan dan diarahkan kepada tingkat  kebutuhan dan sumbangannya, baik
utuk kepentingan pembangunan, khalayak banyak, pengembangan ilmu pengetahuan ataupun
permintaan pemesanan.

5.      Apakah topik tersebut dapat diselidiki


Selanjutnya, faktor penting lainnya dalam pemilihan topik adalah mengenai kemungkinan
keberhasilan penyelidikan. Topik yang dipilih hendaknya secara logis dapat diselidiki.
Penelitian-penelitian yang kemungkinannya kita tidak dapat memperoleh data ataupun hasil
konklusi yang akan dibuat sebaiknya perlu dihindari.

6.      Keadaan waktu dan biaya


Peneliti yang memiliki biaya relatif sedikit ada baiknya menghindari pemilihan topik yang luas
dan rumit. Begitupun halnya keadaan waktu yang dimiliki, jika yang tersedia relatif singkat
sebaiknya peneliti memilih topik yang diperkirakan memerlukan waktu penelitian yang relatif
singkat pula. Keseimbangan antara ketersediaan waktu dan biaya penelitian dengan topik
memungkinkan peneliti mampu memenuhi sasaran penelitian dengan hasil yang memuaskan.

B.     Sumber-Sumber Pencarian dan Penemuan Topik Penelitian


Pencarian topik penelitian harus dilakukan oleh seorang peneliti dengan berbagai sumber.
Sumber informasi apa saja yang dapat membantu munculnya topik harus dicari oleh peneliti,baik
itu yang bersumber dari kegiatan-kegiatan ilmiah maupun yang bersumber dari tulisan.
Diantaranya adalah :
1.      Penelitian-penelitian yang sudah ada
Kekurangan-kekurangan yang ada pada penelitian tersebut ditampung, dan kemudian dijadikan
topik dan dilanjutkan dengan mengadakan penelitian berikutnya.
2.      Pengamatan di lapangan
Melakukan pengamatan secara langsung di lapangan merupakan hal yang sangat baik untuk
menimbulkan ide-ide secara spontan dalam menimbulkan topik. Karena begitu banyak fenomena
atau peristiwa di lapangan yang bisa dijadikan topik untuk melakukan penelitian.
3.      Pengalaman Pribadi
Catatan serta pengalaman pribadi sering merupakan sumber dari topik penelitian, misalkan
pengalaman ketika Praktik Kerja Lapangan, atau pengalaman ketika melakukan kegiatan-
kegiatan sosial di masyarakat. Sekiranya peneliti menemukan masalah atau kesenjangan antara
teori dengan praktik dan hal tersebut dianggap perlu untuk diteliti lebih lanjut, hal tersebut dapat
dijadikan sebagai topik penelitian.
4.      Melalui diskusi-diskusi ilmiah
Topik penelitian dapat juga bersumber dari diskusi-diskusi, seminar, kuliah-kuliah maupun
pertemuan-pertemuan ilmiah lainnya. Dalam diskusi tersebut, seorang calon peneliti dapat
menangkap banyak analisis-analisis ilmiah, serta argumentasi-argumentasi professional, yang
dapat menjurus pada suatu topik atau masalah yang baru.
5.      Dosen-dosen, para peneliti, dan para ahli
Dosen, para peneliti maupun para ahli pada umumnya mempunyai kelebihan dan menguasai
permasalahan yang telah menjadi tanggung jawabnya, oleh karena itu peneliti harus berusaha
untuk berkonsultasi kepada mereka untuk mencari topik maupun permasalahan yang ingin
dilakukan.
6.      Daftar kepustakaan
Perpustakaan merupakan tempat yang baik untuk mencari topik penelitian. Di perpustakaan
tersedia berbagai macam buku dan jurnal-jurnal ilmiah yang bisa dijadikan sebagai referensi atau
sumber dalam menentukan atau mencari suatu topik penelitian. Sehingga bisa menemukan topik
yang baik untuk melakukan langkah-langkah penelitian berikutnya.
Selain dari buku-buku yang ada relevansinya dengan masalah-masalah yang akan dikaji,
masih banyak sumber-sumber lain yang perlu dicari yaitu dengan melakukan survei literatur dari
sumber informasi, seperti jurnal, ensiklopedia, skripsi, tesis dan disertasi, laporan hasil penelitian
ilmiah, majalah-majalah, bulletin ( siaran-siaran singkat tentang berita terkini ). Selain itu,
dengan kemajuan teknologi informasi, maka calon peneliti dapat melakukan searching
( pencarian ) di situs-situs internet.
Sumber-sumber pencarian topik ini digunakan untuk mencari data awal Penelitian. Data
awal adalah data yang digunakan untuk mendukung atau menguatkan topik yang telah dipilih.

C.    Merumuskan Judul Penelitian


Merumuskan judul merupakan kegiatan kedua setelah ditemukan topik. Judul merupakan
hal penting dalam karya ilmiah. Sebab tanpa judul, karya ilmiah tidak dapat disebut sebagai
karya ilmiah. Judul adalah nama yang diberikan untuk pokok bahasan    . Judul harus diusahakan
semenarik mungkin. Untuk merumuskan dan kemudian membuat judul penelitian ada beberapa
hal yang wajib diperhatikan. Diantaranya adalah :
1.      Judul harus dirumuskan dengan singkat, searah dan konsisten dengan topik  Penelitian
2.      Rumusan judul diusahakan dapat menarik minat pembaca sehingga dapat membangkitkan
perhatian dan minat orang untuk membacanya.
3.      Judul harus dapat menggambarkan keseluruhan isi penelitian. Judul penelitian harus
menggambarkan :
a.       Sifat dan jenis penelitian
b.      Objek penelitian
c.       Subjek penelitian
d.      Lokasi penelitian, dan
e.       Waktu penelitian
4.      Judul penelitian harus melihat pendekatan penelitian yang dipilih
5.      Judul merupakan penegasan bahwa topik yang dikemukakan penting untuk dilakukan
penelitian
6.      Harus menggunakan bahasa yang baik dan benar
7.      Judul penelitian yang baik menggunakan kalimat pernyataan karena akan lebih mudah
dipahami.

D.    Topik Penelitian Yang Baik


Hal pertama yang harus diperhatikan oleh calon peneliti adalah ciri-ciri topik penelitian
yang baik agar topik penelitian yang dipilih benar-benar dapat dikatakan cukup berharga untuk
diteliti.
Ciri-ciri topik penelitian yang baik, antara lain adalah : Urgen untuk diteliti, akan
membuahkan sesuatu yang baru bagi ilmu pengetahuan, merupakan sumbangan bagi
pengembangan ilmu yang bermanfaat bagi masyarakat, topik aktual dan lain sebagainya.[7]
1.      Urgen untuk diteliti
Maksudnya penting untuk segera diselidiki pada waktu atau saat ini. Di masyarakat kita dapat
menjumpai banyak topik atau permasalahan yang perlu diteliti, namun ada yang mendesak dan
belum mendesak untuk ditangani, baik dari segi jangkauan kegunaannya maupun dari segi
keterlaksanaan prosedurnya. Dalam penelitian harus dapat memilih atau menentukan topik yang
menuntut atau mendesak untuk segera diselidiki. Oleh karena peneliti harus selalu mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan memerhatikan fenomena sosial dalam masyarakat agar
dapat membedakan mana permasalahan yang urgen untuk diteliti dan yang tidak.
2.      Topik harus menarik perhatian penulis
Topik yang menarik perhatian akan memotivasi penulis secara terus menerus mencari data-data
untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya. Penulis akan didorong agar dapat
menyelesaikan tulisan itu sebaik-baiknya.
3.      Menghasilkan sesuatu yang baru bagi ilmu pengetahuan
Artinya penelitian mengenai topik tersebut akan menghasilkan temuan baru yang dapat
membuka pemikiran dan memperkaya pengetahuan dengan informasi yang mutakhir. Penelitian
mengenai topik yang tidak akan membuahkan hal baru bagi ilmu pengetahuan akan kurang
bermanfaat. Mungkin topik itu sendiri bukan topik yang sama sekali baru, akan tetapi tetaplah
dituntut untuk melahirkan tesis dan hipotesis baru atau setidak-tidaknya data baru.
4.      Sumbangan bagi pengembangan ilmu dan bermanfaat bagi masyarakat
Hasil penelitian harus merupakan sumbangan yang berarti bagi pengembangan disiplin ilmu itu
khususnya dan ilmu pengetahuan umumnya, serta dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,
baik sekarang maupun masa yang akan datang.
5.      Topik yang aktual
Topik penelitian yang aktual jelas akan lebih baik daripada topik yang sudah “usang”. Peneliti
yang selalu mengikuti perkembangan ilmu akan lebih mudah menemukan topik yang aktual dan
segar. Sekedar melakukan penelitian mengenai topik yang usang, apalagi temuan-temuannya
sudah sejak lama diketahui dan sudah sedemikian banyak dipublikasikan sehingga hasilnya
sudah sagat konklusif, tidak banyak artinya lagi. Tanpa disertai oleh pendekatan atau teori baru,
penelitian mengenai topik yang tidak lagi aktual nilainya tidak lebih daripada replikasi atau
repetisi terhadap penelitian yang telah dilakukan orang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Teguh, Muhamad, Metodologi Penelitian Ekonomi, 2005, PT RajaGafindo Persada,


Jakarta.
Muslich, Masnur dan Maryaeni, Bagaimana Menulis Skripsi ?, 2009, Bumi Aksara,
Jakarta.
Muhamad, Metodologi Penelitian ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif, 2008, PT
RajaGafindo Persada, Jakarta.
Nazir, Mohammad, Metode penelitian, 2013, Ghalia Indonesia, Bogor.
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis, 2014, BPFE,
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai