Anda di halaman 1dari 7

E.

Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja

E. URAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI DAN


PROGRAM KERJA

A. Pendekatan Perencanaan

Dalam pelaksanaan kegiatan Perencaaan Obyek Wisata


Kaburaburana akan mengadopsi beberapa pendekatan perencanaan yaitu:

1. Perencanaan Berdasarkan karakteristik wilayah


Pendekatan perencanaan ini mempertimbangkan berbagai aspek
berdasarkan karakteristik wilayah baik karakter fisik wilayah seperti
topografi, iklim, penggunaan lahan, pola DAS, Vegetasi dan karakter
sosial budaya seperti kearifan lokal dan adat budaya masyarakat.
Karakteristik wilayah sangat penting untuk dipahami dalam
melakukan perencanaan suatu wilayah khususnya dalam
perencanaan pengembangan kepariwisataan karena dengan
memahami karakteristik wilayah maka perencanaan yang dilakukan
akan dapat diterapakan dan secara maksimal dapat memberikan
manfaat bagi masyarakat dan daerah. Kecenderungan kegagalan
dalam perencanaan kawasan karena mengabaikan karakteristik
wilayah dan lebih pada logika menyamarakatan semua kondisi
wilayah sehingga perencanaan yang telah dilakukan mengalami
kegagalan pada proses penerapannya.

2. Perencanaan Berdasarkan potensi wilayah


Pendekatan perencanaan ini akan mempertimbangkan aspek potensi
yang ada di wilayah tersebut misalnya potensi jenis obyek wisata
beserta kekayaan dan keunikan didalamnya yang dapat
dikembangkan menjadi daya tarik wisata serta potensi SDM yang
tersedia. Memahami potensi jenis obyek wisata yang ada dalam
merencanakan suatu kawasan juga merupakan salah satu faktor
penting karena tantangan dalam perencanaan wilayah adalah
bagaimana memaksimalkan potensi yang ada untuk menarik
wisatawasan yang pada akhirnya bertujuan untuk kesejahteraan
masyarakat yang ada diwilayah tersebut tanpa mengorbankan aspek
lingkungan.

PEMBUATAN DOKUMEN MASTER PLAN KABURA-BURANA


CV. DRAFT Consultant E- 1
E. Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja

3. Perencanaan Berdasarkan partisipasi masyarakat (Partisipatif).


Keterlibatan masyarakat dalam pembangunan merupakan
merupakan salah satu faktor kunci karena masyarakat merupakan
subyek maupun objek dalam pembangunan. Pengembangan obyek
wisata harus melibatkan masyarakat dalam prosenya sebagai
bentuk penerapan prinsip pembangunan yang bersifat partisipatif
dan aspiratif. Adanya program-program partisipatif memberikan
kesempatan secara langsung kepada masyarakat lokal untuk
berpartisipasi dalam rencana yang menyangkut pembangunan di
wilayahnya. Prinsip partisipatif dalam pengelolaan obyek wisata juga
akan memberikan rasa tanggung jawab pada setiap individu
masyarakat untuk menjaga dan mengelola dengan baik obyek wisata
yang dikembangkan tersebut.

4. Pendekatan Perencanaan Terpadu atau Integratif


Pendekatan Perencanaan terpadu dalam pengembangan
kepariwisataan merupakan cara pengelolaan pemanfaatan sumber
daya alam dan jasa-jasa lingkungan (environmental services) yang
terdapat dalam delineasi kawasan obyek wisata tersebut dengan
cara melakukan penilaian menyeluruh (comprehensive assessment)
tentang suatu wilayah beserta sumber daya alam dan jasa-jasa
lingkungan yang terdapat di dalamnya, menentukan tujuan dan
sasaran pemanfaatan, dan kemudian merencanakan serta mengelola
segenap kegiatan pemanfaatannya guna mencapai pembangunan
yang optimal dan berkelanjutan. Proses pengelolaan ini
dilaksanakan secara berkesinambungan dan dinamis serta
mempertimbangkan segenap aspek sosial, ekonomi, budaya dan
aspirasi stakeholder.

5. Pendekatan Ekologis
Pendekatan ekologis digunakan untuk menjamin bahwa konsep
perencanaan yang dilakukan mengadopsi prinsip-prinsip
pembangunan berkelanjutan (sustainable development).Pendekatan
ekologis akan menjadi bahan evaluasi setiap konsep konsep
perencanaan yang ditetapkan sehingga dalam aplikasinya akan
dapat meminimalisir dampak lingkungan yang terjadi.

PEMBUATAN DOKUMEN MASTER PLAN KABURA-BURANA


CV. DRAFT Consultant E- 2
E. Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja

B. METODOLOGI PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
Berdasarkan kajian yang dilakukan atas kerangka acuan kerja
(KAK) khususnya pada tujuan pelaksanaan kegiatan kemudian
disandingkan dengan uraian kegiatan maka tahapan pelaksanaan
kegiatan penyusunan Masterplan Kaburaburana adalah sebagai
berikut:
a. Tahapan Persiapan
kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah koordinasi tim
penyusunan dengan tim teknis pemrakarsa, koordinasi ketua
tim dan anggota, penyusunan time schedule kegiatan,
pembagian tugas, persiapan survey lapangan dan interpretasi
kerangka acuan kerja sebagai pedoman pelasanaan pekerjaan.
b. Interpretasi data sekunder dan survey pendahuluan
Kegiatan pada tahap ini adalah mengkaji data sekunder yang
telah tersedia seperti dukungan kebijakan serta dokumen
perencanaan lain yang mencakup wilayah perecanaan. Selain
itu juga akan dilaksanakan survey pendahuluan dengan
melakukan kunjungan lapangan secara sepintas sebagai bahan
presentase pada seminar pendahuluan.
c. Penyusunan Laporan Pendahuluan
Laporan pendahuluan disusun berdasarkan interpretasi
kerangka acuan kerja dan data sekunder yang terdiri atas
beberapa bab yaitu pendahuluan, gambaran umum wilayah,
metodologi dan pendekatan serta tata laksana kegiatan.
d. Survey dan Pengukuran Lapangan
Survey dan pengukuran lapangan dilakukan untuk
mendapatkan data primer. Data primer yang diharapkan
didapatkan adalah luasan kawasan, luasan kolam, fasilitas
penunjang yang tersedia dan data eksisting lainnya.

e. Analisis Data
Analisis data dilakukan untuk mencermati lebih dalam terkait
wilayah perencanaan. Analisis data meliputi analisis potensi
obyek wisata, analisis penggunaan lahan, analisis kebutuhan
ruang, analisis pengguna dan aktivitas, kebutuhan sarana dan
prasarana, analisis bentuk dan struktur dan analisis daya tarik
wisata.

PEMBUATAN DOKUMEN MASTER PLAN KABURA-BURANA


CV. DRAFT Consultant E- 3
E. Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja

f. Penyusunan Konsep Perencanaan


pada tahap ini akan disusun konsep pengembangan kawasan
baik pemanfaatan penggunaan lahan (alokasi ruang) maupun
rencana prasarana dan utilitas lingkungan dan fasilitas
penunjang wisata, serta indikasi program pengembangan obyek
wisata Kaburaburana.
g. Pembuatan Ilustrasi 3D
Ilustrasi 3D adalah gambaran hasil perencaan kawasan yang
dituangkan dalam gambar dan Video 3D
h. Penyusunan Draft Laporan Akhir
Draft laporan akhir merupakan laporan akhir sementara
sebelum diseminarkan.
i. Seminar Akhir
kegiatan ini dilaksanakan untuk mempresentasikan hasil studi
yang mecakup pendahuluan, hasil pengumpulan data
eksisting, analisis data, konsep perencanaan dan desain tapak
kawasan serta untuk menjaring saran dan masuka stakeholder
untuk penyempurnaan laporan akhir kegiatan ini.
j. Penyusunan Laporan Akhir
Laporan akhir merupakan perbaikan dari draft laporan akhir
yang telah diseminarkan.
k. Pengumpulan Dokumen
Pengumpulan dokumen dilakukan setelah adanya perbaikan
pada laporan akhir, jangka waktu pengupulan dokumen sesuai
dengan yang diarahkan didalam kerangka acuan kerja.

2. Metodologi Pengumpulan Data


a. Data Primer
Dalam melaksanakan pengumpulan data primer, beberapa cara
yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Survey lapangan dan pengukuran
Yaitu proses pengambilan data dengan cara melakukan
kunjungan dan pengukuran langsung dilapangan dengan
menggunakan alat sesuai kebutuhan data.
2) Wawancara
Wawancara dilakukan melalui interaksi antara surveyor dan
responden. Wawancara dilakukan secara terbuka untuk
mengetahui preverensi pengunjung serta saran dan
pendapat wisatawan terhadap obyek wisata.

PEMBUATAN DOKUMEN MASTER PLAN KABURA-BURANA


CV. DRAFT Consultant E- 4
E. Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja

3) Kuesioner
Pembagian kuesioner dilakukan untuk mengetahui indeks
daya tarik wisata Kaburaburana. Dilakukan dengan cara
tatap muka dengan responden dengan pertanyaan tertutup.

b. Data Sekunder
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, pengumpulan data sekunder
dilakukan dengan cara kunjungan langsung dibeberapa
instansi terkait untuk mengumpulkan dokumen terkait wilayah
perencanaan dan kebijakan pembangunan.

3. Metodologi Analisis Data


1. Analisis Potensi Obyek Wisata
Analisis ini digunakan untuk mengetahui segala potensi dan
keunikan dalam obyek wisata Kaburaburana termasuk fisik
lahan, besaran potensi tapak yang dapat dimanfaatkan,
kebisingan, aksesibilitas dan preferensi masyarakat.

2. Analisis Penggunaan Lahan


Analisis ini dilakukan untuk mengevaluasi jenis penggunaan
lahan di kawasan obyek wisata Kaburaburana. Kawasan Obyek
wisata Kaburaburana sebagai obyek wisata alam yang
mengandalkan air sungai menunjukkan bahwa kawasannya
mencakup daerah aliran sungai (DAS), oleh karena itu, perlu
ditinjau penggunaan lahan dalam DAS yang menunjang aliran
Sungai Kaburaburana.

3. Analsis Kebutuhan Ruang


Analisis ini digunakan untuk menentukan kebutuhan ruang
maksimal atau ketersediaan ruang maksimal dalam
penyusunan konsep pengembangan obyek wisata
Kaburaburana. Kebutuhan ruang tersebut meliputi kolam
permandian, alokasi untuk fasilitas penunjang obyek wisata
seperti gazebo, WC, ruang ganti, parkir dan fasilitas penunjang
lainnya yang sesuai dengan konsep pengembangan kawasan.

4. Analisis Pengguna dan Aktivitas


Analisis ini digunakan untuk menentukan jenis kegiatan
apasaja yang dapat diakomodasi dalam obyek wisata

PEMBUATAN DOKUMEN MASTER PLAN KABURA-BURANA


CV. DRAFT Consultant E- 5
E. Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja

Kaburaburana. Jenis kegiatan yang dapat diakomodasi dalam


obyek wisata akan berpengaruh pada konsep pengembangan
kawasan.

5. Analisis Kebutuhan Sarana dan Prasarana


Analisis ini digunakan untuk menghitung jumlah kebutuhan
sarana, prasarana dan fasilitas penunjang kawasan wisata.
Perhitungan kebutuhan ini dilakukan melalui proyeksi jumlah
wisatawan maksimal. Hasil perhitungan kebutuhan jumlah
sarana, prasarana dan fasilitas penunjang akan berpengaruh
pada alokasi penggunaan lahan dalam kawasan inti obyek
wisata.

6. Analisis Bentuk dan Struktur


Analisis ini digunakan untuk menentukan bentuk dasar
bangunan dan karakter bangunan serta sistem struktur dan
material yang digunakana didalam kawasan obyek wisata
Kaburaburana. Bangunan yang berkarakter akan berkontribusi
menambah nilai daya tarik kawasan obyek wisata sehingga
bentuk dan struktur ini sangat penting diperhatikan.

7. Analisis Daya Tarik Wisata


Analisis ini digunakan untuk menentukan besaran daya tarik
wisata dibandingkan dengan obyek wisata lain. Dalam studi ini
analisis daya tarik wisata dihitung berdasarkan preferensi
pengunjung melalui kuesioner tetutup.

4. Perumusan Konsep Perencanaan


Konsep perencanaan disusun berdasarkan hasil interpretasi data
serta analisis data yang dilakukan. Konsep perencanaan
semaksimal mungkin mempertahankan nilai-nilai alamiah
kawasan karena obyek wisata Kaburaburana merupakan obyek
wisata alam.

5. Metodologi Pelaporan dan Seminar


a. Pelaporan, jumlah laporan akan disesuaikan dengan kerangka
acuan kerja yang telah disepakati meliputi:
1) Laporan Pendahuluan, yang berisi:

PEMBUATAN DOKUMEN MASTER PLAN KABURA-BURANA


CV. DRAFT Consultant E- 6
E. Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja

a) Pendahuluan
b) Gambaran Umum Wilayah
c) Metodologi Pelaksanaan Kegiatan
d) Tata Laksana Kegiatan
2) Draft Laporan Akhir, yang berisi:
a) Pendahuluan
b) Gambaran Umum Wilayah
c) Hasil Inventarisasi Data/Fakta dan Analisa
d) Konsep Perencanaan
e) Indikasi Program Perencanaan, dan
f) Pengendalian Program
3) Laporan Akhir, yang berisi perbaikan draft laporan akhir
dengan jumlah bab sama dengan draft laporan akhir.
b. Seminar, seminar akan dilaksanakan sebanyak 2 kali sesuai
dengan kerangka acuan kerja (KAK) yaitu:
1) Seminar pendahuluan yang akan membahas tentang
metodologi pelaksanaan kegiatan serta mendengarkan saran
dan masukan dari stakeholder tentang pengembangan
obyek wisata Kaburaburana
2) Seminar Akhir yang akan membahas tentang hasil konsep
perencanaan dan akan ditanggapi oleh stakeholder untuk
selanjutnya diperbaiki didalam laporan akhir.

PEMBUATAN DOKUMEN MASTER PLAN KABURA-BURANA


CV. DRAFT Consultant E- 7

Anda mungkin juga menyukai