Penyusunan Master Plan Geopark Ngarai Sianok Maninjau Tahun Anggaran 2020
Hal - 1
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Penyusunan Master Plan Geopark Ngarai Sianok Maninjau Tahun Anggaran 2020
1. Pendekatan Teoritis
Pengertian Geopark dapat dipahami melalui arti, fungsi dan implementasinya sebagai
komponen yang berkaitan dengan alam dan kehidupan di bumi. Oleh sebab itu
konsep Geopark memiliki tiga pengertian dasar, yaitu:
Sebagai suatu kawasan, Geopark merupakan sebuah kawasan yang berisi aneka jenis
unsur geologi yang memiliki makna dan fungsi sebagai warisan alam.Di kawasan ini
dapat diimplementasikan berbagai strategi pengembangan wilayah secara
berkelanjutan, yang promosinya harus didukung oleh program pemerintah.Sebagai
kawasan, Geopark harus memiliki batas yang tegas dan nyata.Luas permukaan
Geopark-pun harus cukup, dalam artian dapat mendukung penerapan kegiatan
rencana aksi pengembangannya.
Hal - 2
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Penyusunan Master Plan Geopark Ngarai Sianok Maninjau Tahun Anggaran 2020
Sebagai kawasan lindung warisan bumi, Situs geologi penyusun Geopark adalah
bagian dari warisan bumi.Berdasarkan arti, fungsi dan peluang pemanfaatannya,
keberadaan dan kelestarian situs-situs itu perlu dijaga dan dilindungi.
Sebagai sarana kerjasama yang efektif dan efisien dengan masyarakat lokal,
Pengembangan Geopark di suatu daerah akan berdampak langsung kepada manusia
yang tinggal di dalam dan di sekitar kawasan. Konsep Geopark memperbolehkan
masyarakat untuk tetap tinggal di dalam kawasan, yaitu dalam rangka
menghubungkan kembali nilai-nilai warisan bumi kepada mereka.Masyarakat dapat
berpartisipasi aktif di dalam revitalisasi kawasan secara keseluruhan.
Terminologi Geopark:
Geopark merupakan kawasan warisan geologi yang mempunyai nilai ilmiah
(pengetahuan), jarang memiliki pembanding di tempat lain, serta mempunyai nilai
estetika dalam berbagai skala.Nilai-nilai itu menyatu membentuk kawasan yang unik.
Selain menjadi tempat kunjungan dan objek rekreasi alam-budaya, Geopark juga
Hal - 3
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Penyusunan Master Plan Geopark Ngarai Sianok Maninjau Tahun Anggaran 2020
Beberapa lokasi sumberdaya dan warisan geologi bolehjadi berada di suatu kawasan
di mana telah terjadi urbanisasi dan kegiatan ekonomi.Pengelolaan sumberdaya dan
pendekatan yang sifatnya inovatif terhadap daerah yang berkarakteristik seperti itu
dipromosikan oleh UNESCO sebagai sebuah Geological Park disingkat Geopark.Di
dalam Bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai Taman Geologi.
Peran Geopark:
Selain membuka peluang untuk penelitian dan pendidikan, Geopark berpotensi besar
dapat mengembangkan ekonomi setempat. Keadaan itu akan menciptakan lapangan
kerja dan penumbuhan ekonomi baru. Geopark dapat dikembangkan menjadi objek
dan daya-tarik wisata (geotourism), selain menjadi tempat kegiatan perdagangan dan
pembuatan barang kerajinan (geoproducts) seperti cetakan fosil dan cinderamata.
Geosite, geotope dan geological monument merupakan istilah yang sering dijumpai
di dalam konsep Geopark.Sejak beberapa tahun terakhir istilah-istilah itu sudah
dipakai secara luas. Meskipun demikian pemahaman akan arti, kepentingan dan
implikasinya di dalam praktek masih terbuka untuk didiskusikan.
Hal - 4
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Penyusunan Master Plan Geopark Ngarai Sianok Maninjau Tahun Anggaran 2020
Geosite :
Geosite diartikan sebagai situs sejarah alam yang berhubungan dengan sejarah
semesta, bumi, dan manusia.Situs ini terbuka untuk kegiatan pariwisata.Setiap situs
geologi atau situs bentangalam yang mengandung unsur keragaman geologi penting
adalah geosite.Geosite dapat dijabarkan sebagai singkapan batuan atau bentangalam
yang menunjukkan nilai tinggi sebagai warisan bumi. Situs itu mungkin ditemukan di
tempat lain, tetapi secara umum sulit dijumpai.
Hasil identifikasi dan promosi geosite menunjukkan bahwa Geopark dapat menjadi
alat untuk meningkatkan kepedulian orang terhadap nilai warisan geologi dan
geomorfologi.Usaha perlindunganpun selanjutnya dapat diterapkan, selaras dengan
potensi pengembangan yang dimilikinya.
Geotope :
Geotope didefinisikan oleh Sturm (1994) sebagai bagian penting dari geosfer yang
dipahami melalui geologi, geomorfologi, bentukan alam, dan perkembangan alam
yang memerlukan perlindungan dari pengaruh negatif yang berpeluang dapat
merusaknya.Geotope merupakan komponen matriks abiotik yang terdapat di dalam
suatu ecotope (istilah dalam ekologi).
Ecotope (patch) adalah bentangalam terkecil dengan ekologinya yang khas, yang
disusun oleh unsur biotik dan abiotik.Karena geotope dianggap sebagai sumberdaya
hasil pemahamannya sebagai warisan geologi, maka penciriannya akan jauh lebih
baik jika dilakukan oleh sekelompok pakar, yaitu berdasarkan karakteristik, keunikan
dan kajian-banding (komparatif).
Hal - 5
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Penyusunan Master Plan Geopark Ngarai Sianok Maninjau Tahun Anggaran 2020
Istilah geotope lebih banyak dipakai di Jerman.Pada tahun 1983 negara ini
menggunakan geotope sebagai bentuk perlindungan warisan geologi.
Geosite dan geotope yang ditentukan berdasarkan makna geologi dan geomorfologi
akan menjadi situs penting bagi penelitian dan pendidikan di antara para ilmuwan.
Situs-situs itu mungkin tidak memiliki nilai estetika yang dapat menarik pengunjung
atau para pembuat keputusan.Oleh karenanya tidak mudah meyakinkan orang yang
bukan ahli geologi untuk melindunginya, yang notabene didasarkan pada
pemahaman atas nilainya sebagai sebuah warisan alam.
Monumen geologi :
Untuk itu, International Union of Geological Sciences telah membentuk Komisi Ilmu
Pengetahuan Geologi untuk Perencanaan Lingkungan. Komisi ini mengusulkan
Hal - 6
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Penyusunan Master Plan Geopark Ngarai Sianok Maninjau Tahun Anggaran 2020
Konsep Geopark:
Geopark menurut UNESCO adalah sebuah daerah dengan batasan yang sudah
ditetapkan dengan jelas dan memiliki kawasan permukaan yang cukup luas untuk
pembangunan ekonomi lokal. Geopark terdiri dari sejumlah tapak geologi yang
memiliki kepentingan ilmiah khusus, kelangkaan, atau keindahan. Geopark tidak
hanya berhubungan dengan geologi, tetapi juga arkeologi, ekologi, nilai sejarah, atau
budaya.
Hal - 7
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Penyusunan Master Plan Geopark Ngarai Sianok Maninjau Tahun Anggaran 2020
Tujuan Geopark:
Geopark memiliki tiga tujuan utama yang saling terkait, yaitu konservasi pendidikan,
dan geowisata seperti pada Gambar berikut.
Hal - 8
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Penyusunan Master Plan Geopark Ngarai Sianok Maninjau Tahun Anggaran 2020
Pariwisata adalah kegiatan rekreasi di luar domisili untuk melepaskan diri dari
pekerjaan rutin atau mencari suasana lain (Damanik dan Weber, 2006). Dalam
Undang-undang Nomor 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan beberapa istilah yang
berhubungan dengan kegiatan pariwisata antara lain :
a. Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang
dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan
daya tarik wisata.
b. Wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata.
c. Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk
pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha – usaha yang terkait di
bidang tersebut.
d. Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelenggaraan
pariwisata.
e. Usaha pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa
pariwisata atau menyediakan atau mengusahakan objek dan daya tarik wisata,
usaha sarana pariwisata dan usaha lain yang terkait di bidang tersebut.
f. Objek dan daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran wisata.
Hal - 9
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Penyusunan Master Plan Geopark Ngarai Sianok Maninjau Tahun Anggaran 2020
Pola Perjalanan:
Pola Perjalanan adalah suatu pola perjalanan yang dirancang, dibangun dan dikemas
menjadi suatu komoditi yang layak untuk dinikmati.
(https://ahmadrimba.wordpress.com/2015/06/03/efektivitas-segmentasi-pasar-
wisatawan/[1 Juni 2017]).
Hal - 10
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Penyusunan Master Plan Geopark Ngarai Sianok Maninjau Tahun Anggaran 2020
Hal - 11
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Penyusunan Master Plan Geopark Ngarai Sianok Maninjau Tahun Anggaran 2020
Hal - 12
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Penyusunan Master Plan Geopark Ngarai Sianok Maninjau Tahun Anggaran 2020
Satu pola perjalanan dari sebuah destinasi, tidak diuraikan atau dikelompokkan
dalam sub-destinasi.
Uraian dari destinasi secara umum dan uraian dari Kabupaten/Kota yang ada di
destinasi tersebut.ulau-pulau yang ada di suatu wilayah juga merupakan destinasi
wisata. Defenisi ini pariwisata (atau kawasan wisata) adalah “kawasan geografis yang
berada d
Deskripsi pola perjalanan destinasi yang bersifat umum dibuat terlebih dahulu,
setelah itu dibuat pola-pola perjalanan destinasi di setiap Kabupaten/Kota.
a. Uraian dari destinasi secara umum, lengkap dengan informasi dari Kabupaten/Kota
berdasarkan alur perjalanan tanpa memberikan informasi yang terkotak-kotak dari
Kabupaten/Kota di destinasi tersebut.
Hal - 13
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Penyusunan Master Plan Geopark Ngarai Sianok Maninjau Tahun Anggaran 2020
Deskripsi pola perjalanan destinasi yang bersifat umum dibuat terlebih dahulu,
setelah itu dibuat pola-pola perjalanan yang khusus, misalnya pola jalur utara,
pola jalur selatan, dsb.
Selain hal tersebut diatas pola perjalanan dapat juga disususn secara tematik atau
berdasarkan minat wisatawan dan jenis wisata, misalnya pola perjalanan wisata
adventure, pola perjalanan wisata budaya, dsb.
Secara umum pola perjalanan agar menarik bagi wisatawan harus bisa
menawarkan Something to see, something to do dan something to buy yang sesuai
dengan keinginan dan minat wisatawan.
Seperti halnya produk wisata yang lain sebuah perjalanan wisata juga merupakan
gabungan dari beberapa komponen yaitu:
Hal - 14
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Penyusunan Master Plan Geopark Ngarai Sianok Maninjau Tahun Anggaran 2020
alam
Sumber: Fay, 1992
Hal - 15
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Penyusunan Master Plan Geopark Ngarai Sianok Maninjau Tahun Anggaran 2020
langsung serta tidak ada pemungutan biaya yang menikmatinya, dimana hiburan
semacam ini disebut amusement.
f. Toko cenderamata
Toko cenderamata erat kaitannya dengan oleh-oleh atau kenang-kenangan dalam
bentuk barang tertentu.
g. Pramuwisata dan pengatur wisata (guide dan tour manager)
Pramuwisata dan pengatur wisata adalah petugas purna jual yang bertindak
sebagai wakil perusahaan yang mengelola wisata untuk membawa, memimpin,
memberi informasi dan layanan lain kepada wisatawan sesuai dengan acara yang
disepakati.
Hal - 16
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Penyusunan Master Plan Geopark Ngarai Sianok Maninjau Tahun Anggaran 2020
1. Perencanaan strategis
2. Sistem kontrol yang kooperatif dan terintegrasi
3. Koordinasi mekanisme, terutama antara pemerintah, industri wisata, dan komunitas
setempat
Hal - 17
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Penyusunan Master Plan Geopark Ngarai Sianok Maninjau Tahun Anggaran 2020
Dalam pendekatan ini, analisis daya angkut/muat (carrying capacity analysis) merupakan suatu
teknik yang penting digunakan.
Dalam Undang-undang No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, daya tarik wisata
didefinisikan sebagai segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa
keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi ssaran atau
tujuan kunjungan wisatawan. Merujuk pada definisi ini, keberadaan daya tarik wisata
merupakan faktor utama yang dapat menarik wisatawan untuk berkunjung ke suatu lokasi.
Oleh karena itu, pengembangan daya tarik wisata ini menjadi penting dalam rangka
pengembangan sektor pariwisata. Permasalahan yang muncul adalah bahwa keberadaan daya
tarik wisata dan pengembangannya seringkali tidak dilihat dalam satu kesatuan sistem
kepariwisataan yang utuh. Gunn (1972, 2002) mengatakan bahwa pariwisata digerakkan oleh
dua kekuatan utama, yaitu elemen permintaan (demand) dan elemen sediaan (supply).
Gambar E-3. Model Sistem Pariwisata Menurut Claire A. Gunn Sumber: Tourism
Planning, Gunn (2002)
Hal - 18
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Penyusunan Master Plan Geopark Ngarai Sianok Maninjau Tahun Anggaran 2020
Model pariwisata Gunn menekankan bahwa pariwisata tidak dapat direncanakan tanpa
memahami hubungan-hubungan saling mempengaruhi di antara elemen-elemen sediaan
(supply) pariwisata, terutama jika mengingat elemen-elemen sediaan tersebut sangat terkait
dengan permintaan (demand) pasar. Melalui model pariwisatanya, Gunn menggarisbawahi sisi
permintaan dan sisi sediaan pariwisata sebagai penggerak utama pariwisata, dimana sisi sediaan
pariwisata terbentuk oleh interaksi antara komponen-komponen daya tarik, transportasi,
jasa/layanan, informasi, dan promosi. Dari model Gunn ini juga dapat dilihat bahwa daya tarik
wisata merupakan elemen penting dari kesatuan elemen supply yang membentuk keseluruhan
sistem pariwisata.
Secara teori, daya tarik wisata merupakan bagian dari keseluruhan sistem pariwisata. Mill dan
Morrisson (1985 dalam Kusen 2010) menyatakan bahwa sistem kepariwisataan dibentuk oleh 4
(empat) segmen kunci yang digambarkan sebagai empat kuadran, yaitu: 1) pasar (the market);
2) travel; 3) destinasi wisata (tourist destinations); dan 4) pemasaran (marketing). Di dalam
sistem ini, daya tarik wisata menempati posisi penting di kuadran destinasi wisata.
Hal - 19
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Penyusunan Master Plan Geopark Ngarai Sianok Maninjau Tahun Anggaran 2020
Oleh karena pentingnya sebuah daya tarik wisata dilihat dari keseluruhan sistem pariwisata,
maka sebuah sistem pariwisata haruslah dikembangkan dalam kerangka destinasi wisata sejak
daya tarik wisata berada dalam sebuah destinasi wisata, di mana mereka membentuk dasar dari
produk destinasi pariwisata dan menentukan fitur dasar dari produk tersebut.
1. Industri Pariwisata:
“Pembangunan struktur (fungsi, hirarkhi, hubungan) industri pariwisata, daya saing produk
pariwisata, kemitraan usaha pariwisata, kredibilitas bisnis. Dan tanggung jawab thd
lingkungan alam dan sosial budaya”
2. Destinasi Pariwisata:
3. Pemasaran:
4. Kelembagaan Kepariwisataan:
Hal - 20
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Penyusunan Master Plan Geopark Ngarai Sianok Maninjau Tahun Anggaran 2020
“Dalam ketentuan ini yang dimaksud dengan pembangunan destinasi pariwisata antara lain
pemberdayaan masyarakat, pembangunan daya tarik, pembangunan prasarana,
penyediaan fasilitas umum, serta pembangunan fasilitas pariwisata secara terpadu dan
berkesinambungan”.
Dalam pekerjaan Penyusunan Master Plan Dan DED Kawasan Wisata Prioritas Provinsi
Kalimantan Selatan, terdiri dari beberapa tahapan proses metodologi pekerjaan, yaitu
meliputi:
Penyusunan Master Plan Geopark Ngarai Sianok Maninjau Tahun Anggaran 2020
Hal - 22
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Penyusunan Master Plan Geopark Ngarai Sianok Maninjau Tahun Anggaran 2020
Hal - 23
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Penyusunan Master Plan Geopark Ngarai Sianok Maninjau Tahun Anggaran 2020
Dalam kegiatan PENYUSUNAN MASTER PLAN GEOPARK NGARAI SIANOK MANINJAU , proses
pengumpulan data dan informasi akan dilakukan melalui 3 (tiga) bentuk, yaitu observasi
lapangan, wawancara, dan survey sekunder.
Survei ini membutuhkan kepekaan pengamat terhadap atribut alam, budaya, fisik
(tangible) maupun nonfisik (intangible) yang dilakukan untuk memperoleh data dan
informasi yang khusus. Dapat berupa:
Observasi lapangan ini menghasilkan data dan informasi yang melengkapi dan
menjelaskan tentang suatu situasi tertentu dan juga komplementer dalam arti melengkapi
apa yang tidak ada dalam bentuk laporan atau tidak akan diketahui tanpa observasi yang
bersifat purposif. Observasi lapangan perlu disertai dengan pengambilan foto untuk
dapat menggambarkan dengan lebih jelas tentang objek, suasana atau peristiwa yang
menjadi perhatian.
Hal - 24
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Penyusunan Master Plan Geopark Ngarai Sianok Maninjau Tahun Anggaran 2020
c. pembangunan
aksesibilitas;
d. pembangunan
fasilitas pariwisata,
fasilitas umum, dan
prasarana umum
pendukung geopark;
e. pemberdayaan
masyarakat dan
pengembangan usaha
masyarakat;
f. pengembangan
ekonomi kreatif;
g. pengembangan
investasi di Geopark;
h. pemasaran Geopark
sebagai destinasi
pariwisata;
i. pengembangan
sumber daya
manusia.
‐ Siapkan data sekunder tentang sumberdaya wisata dan daya tarik wisata yang sudah
terdaftar;
‐ Survei akan dilakukan dengan menelusuri jalur entrance untuk berhenti di berbagai
tempat yang sudah teridentifikasi (data sekunder) maupun spot yang menarik yang
ditemukan dalam perjalanan;
‐ Lokasi dan situasi akan direkam dalam bentuk audio visual, untuk diolah di lab.
pemetaan kemudian;
Hal - 25
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Penyusunan Master Plan Geopark Ngarai Sianok Maninjau Tahun Anggaran 2020
Sekembalinya dari lapangan, informasi yang diperoleh dari survei pemetaan ini segera
diolah dalam bentuk digital sampai informasi dapat ditayangkan. Peta ini akan dilengkapi
dari waktu ke waktu dan bersifat dinamik, sewaktu-waktu dapat dimutakhirkan.
2. Wawancara/Penyebaran Kuesioner
Metode wawancara dilakukan kepada pihak-pihak yang terkait dengan substansi studi
serta dianggap relevan dan dapat mewakili. Wawancara yang digunakan adalah
wawancara dengan pertanyaan yang bersifat terbuka (open question) dan wawancara
semi terstruktur. Wawancara dengan pertanyaan yang bersifat terbuka, memudahkan
responden tetapi juga sekaligus memberi kesempatan untuk memberikan jawaban yang
bebas, tidak menggiring ke berbagai pilihan jawaban yang sudah disediakan. Dengan
pertanyaan terbuka ini ada kesempatan untuk:
Wawancara semi terstruktur bertujuan untuk memahami lebih lanjut fenomena yang
terjadi/dihadapi di dalam Wisata Kawasan Wisata Prioritas Provinsi Kalimantan Selatan.
Hal - 26
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Penyusunan Master Plan Geopark Ngarai Sianok Maninjau Tahun Anggaran 2020
Dalam metode ini, penanya sudah memiliki basis pemahaman tertentu dan untuk
memastikannya digunakan pertanyaan dan pilihan jawaban standar, tetapi membuka
peluang dapat berubah pada saat terjadinya wawancara, tergantung situasi dan
kemungkinan perbedaan yang didapat pada saat wawancara. Adapun poin-poin
wawancara dilakukan kepada:
‐ Pemilik/pengelola daya tarik wisata untuk mengetahui pengelolaan secara leih rinci
terkait daya tarik wisata;
‐ Wisatawan terkait karakteristik sosial budaya mereka;
‐ Pemerintah daerah provinsi atau kabupaten/kota setempat terkait isu permasalahan
serta rencana pembangunan terkait kepariwisataan;
‐ Pihak pemilik/pengelola usaha pariwisata dan asosiasi sektor pariwisata terkait untuk
mengetahui data secara lebih rinci yang berkaitan dengan pengelolaan, wisatawan,
masyarakat, dan lain sebagainya;
‐ Komunitas masyarakat terkait kondisi sosial budaya dan perekonomian masyarakat
setempat, serta isu permasalahan akibat adanya kegiatan pariwisata.
3. Survei Sekunder
Survei sekunder yang dilakukan dalam kegiatan ini dilakukan melalui survey instansional
dan survey internet. Untuk survey instansional dilakukan pada dinas atau lembaga terkait
pengelolaan kepariwisataan di Wisata Kawasan Wisata Prioritas Provinsi Kalimantan
Selatan. Adapun data yang dikumpulkan berupa:
Hal - 27
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Penyusunan Master Plan Geopark Ngarai Sianok Maninjau Tahun Anggaran 2020
‐ Dokumen RTRW serta RIPPDA sebagai acuan untuk melihat perencanaan tata ruang
(terkait sarana prasarana) serta kegiatan pariwisata yang direncanakan yang disusun
oleh pemerintah provinsi atau kabupaten/kota terkait.
Survei internet dilakukan dengan memanfaatkan media sosial dan media lainnya yang
berbasis web. survei internet dilakukan untuk menunjang kelengkapan data dan informasi
terutama dalam penyusunan profil kawasan. Survei ini juga dilakukan untuk membuka
wawasan awal mengenai karakteristik kepariwisataan di Wisata Kawasan Wisata Prioritas
Provinsi Kalimantan Selatan. Adapun data dan informasi yang diupayakan melalui
metode ini antara lain:
A. Analisis Kebijakan
Analisis kebijakan merupakan salah satu alat untuk menilai suatu kebijakan atau melalui
tahapan-tahapan yang teratur dengan sifat pejdekatan yang sistematik (systematic
approach). Sebagai suatu pendekatan, analisa kebijakan ini diposisikan sebagai suatu cara
pandang dalam penyelesaian pelaksanaan pekerjaan, dimana dilihat akar pemasalahan
dari suatu kebijakan yang melatarbelakanginya. Kebijakan-kebijakan yang terkait dengan
pelaksanaan pekerjaan dikaji dengan seksama, dimana dalam hal ini difokuskan pada
identifikasi isu, potensi, permasalahan, dan kendala dalam implementasi kebijakan
tersebut. Berdasarkan kajian tersebut dirumuskan kebutuhan-kebutuhan yang perlu untuk
dilengkapi. Dengan bertitik tolak pada pemahaman ini, pendekatan analisis kebijakan
dilakukan dengan 3 (tiga) tahapan besar yang membentuk suatu keterkaitan satu sama
lain, yaitu:
Hal - 28
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Penyusunan Master Plan Geopark Ngarai Sianok Maninjau Tahun Anggaran 2020
dilakukan terhadap (1) situasi dan kondisi dikeluarkannya kebijakan, (2) muatan
materi dalam kebijakan, (3) pengimplementasian, dan (4) dampak yang ditimbulkan.
2. Tahap Pemetaan Permasalahan. Berdasarkan hasil analisis kebijakan tersebut,
dilakukan pemetaan terhadap permasalahan-permasalahan yang muncul, sampai
diperoleh inti permasalahannya.
3. Tahap Perumusan Kebutuhan. Tahap ini merupakan tahap dimana dilakukan
perumusan terhadap kebutuhan untuk memperbaiki/ menyempurnakan/ merubah
kebijakan tersebut.
Analisis ini meliputi analisis lingkungan alam, sosial budaya dan ekonomi. Dalam proses
analisis ini akan digunakan berbagai cara analisis yang sesuai dengan jenis dan
ketersediaan data. Juga dilibatkan pula berbagai pihak dan pakar dari bidang-bidang
yang terkait sehingga di dapat hasil analisis yang lebih komprehensif. Analisis sosial
budaya akan menghasilkan arahan kebijakan sosial budaya. Analisis ekonomi akan
menghasilkan potensi ekonomi dari pariwisata yang apat dimanfaatkan oleh masyarakat
untuk terlibat di dalamnya, termasuk akivitas promosi apa yang harus dilakukan dan
melibatkan pihak-pihak terkait. Ketiganya kemudian diselaraskan dengan analisis
kebijakan pendukung pariwisata untuk mendapatkan arahan pengembangan Penyusunan
Masterplan dan DED Kawasan Wisata Prioritas Provinsi Kalimantan Selatan secara lebih
komprehensif.
Analisis pasar pariwisata ini dilakukan dengan metode Tourism Opportunity Spectrum
(TOS). Secara detail, TOS menganut asumsi bahwa spektrum pengukuran dan penilaian
indikator perencanaan yang digunakan haruslah:
Hal - 29
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Penyusunan Master Plan Geopark Ngarai Sianok Maninjau Tahun Anggaran 2020
Hal - 30
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Penyusunan Master Plan Geopark Ngarai Sianok Maninjau Tahun Anggaran 2020
Analisis ini diarahkan untuk meninjau peran dan fungsi kawasan perencanaan dalam
konstelasi wilayah yang lebih luas. Analisis makro pengembangan kawasan ini
meliputi:
Analisis kemampuan tumbuh dan berkembang kawasan, yang didasarkan pada
fungsinya dalam wilayah perkotaan serta potensi wilayah yang dapat
dikembangkan sebagai kawasan perkotaan yang mewadahinya.
Analisis kedudukan dan fungsi kawasan perencanaan dalam konstelasi provinsi
dan daerah.
Analisis pengaruh kebijaksanaan sektoral dan regional terhadap perkembangan
sektor-sektor kegiatan dalam kawasan perencanaan serta pengembangan fisik
kawasan perencanaan.
2. Analisis Mikro Pengembangan Kawasan
Analisis internal diarahkan untuk memahami potensi dan permasalahan
pengembangan kawasan perencanaan yang akan dikembangkan, yang mencakup
aspek-aspek: struktur tata ruang kota, kebutuhan ruang, sarana-prasarana, serta analisis
tapak untuk pengembangan kawasan yang diprioritaskan. Cakupan analisis ini adalah:
Analisis struktur tata ruang kawasan perencanaan, menilai potensi fisik dasar
kawasan untuk mengakomodasikan perkembangan kawasan, kecenderungan
perkembangan kawasan terbangun, pola penggunaan lahan, serta keterkaitan antar
kawasan fungsional kota yang akan dikembangkan.
Analisis kondisi sarana-prasarana di Kawasan Perencanaan, menilai tingkat
pelayanan sarana-prasarana saat ini dan kebutuhan pengembangannya di masa
yang akan datang.
Analisis fisik dan lingkungan kawasaan perencanaan, meliputi :
a. Analisis Topografi
Analisis topografi ini bertujuan untuk mengetahui daya dukung lahan di
kawasan perencanaan berdasarkan ketinggian dan kemiringan lereng.
b. Analisis Geomorfologi
Analisis geomorfologi ini bertujuan untuk mengetahui daya dukung lahan di
kawasan perencanaan berdasarkan jenis tanah, bentuk permukaan tanah,
kondisi geologi, dan sifat khas tanah (tekstur, profil dan lain sebagainya).
c. Analisis Hidromorfologi
Hal - 31
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Penyusunan Master Plan Geopark Ngarai Sianok Maninjau Tahun Anggaran 2020
Analisis Kependudukan
Analisis kependudukan bertujuan untuk mengetahui jumlah, kepadatan dan struktur
penduduk di sekitar kawasan perencanaan sebagai dasar pertimbangan dalam
menentukan jumlah kebutuhan fasilitas serta sarana dan prasarana di kawasan
perencanaan yang nantinya dapat juga dimanfaatkan oleh penduduk di sekitarnya.
Analisis Kelembagaan
Analisis kelembagaan ini diarahkan untuk mengkaji kebutuhan dan kinerja
kelembagaan dalam mendukung upaya pengembangan kawasan perencanaan dan
peningkatan kualitas hidup masyarakatnya yang didasarkan pada standar
kebutuhan.
Analisis Ekonomi
Analisis ekonomi ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan perekonomian yang
berpotensi untuk dijadikan sebagai sektor dasar yang diharapkan dapat
mengerakkan kegiatan perekonomian di kawasan perencanaan. Selanjutnya, hasil
analisis ini dapat digunakan dalam penataan konfigurasi fisik bangunan di kawasan
perencanaan.
Analisis Sosial-Budaya
Analisis sosial budaya ini bertujuan untuk mengetahui aspek sosial (adat dan
budaya) masyarakat yang berpengaruh terhadap penampilan fisik bangunan di
kawasan perencanaan.
Hal - 32
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Penyusunan Master Plan Geopark Ngarai Sianok Maninjau Tahun Anggaran 2020
Hal - 33
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Penyusunan Master Plan Geopark Ngarai Sianok Maninjau Tahun Anggaran 2020
a) Kelayakan Ekonomi
Kajian kelayakan ekonomi dimaksudkan untuk melihat aspek dari aktivitas
investasi (pembangunan dan pengadaan) serta kegiatan operasi dan
pemeliharaan, kelayakan dilakukan dengan memperhatikan beberapa tinjauan
berikut:
Jumlah Kebutuhan/Demand
Jumlah kebutuhan/permintaan akan kebutuhan pembangunan infrastruktur
akan sangat berpengaruh terhadap kelayakan dalam rencana
pengembangannya. Pelayanan yang tidak sesuai dengan jumlah kebutuhan
akan menyebabkan kurang berfungsi secara optimal.
Kebutuhan Dana
Dalam pemenuhan kebutuhan akan pembangunan infrastruktur diperlukan
pengadaan sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan, untuk itu
diperlukan dana pada tiap-tiap tahapan pengembangannya yang meliputi
biaya investasi, operasional dan perawatannya.
EIRR
Analisis dilakukan dengan melakukan evaluasi terhadap Benefit dan Cost
dengan memperhitungkan suatu Discounting Factor/Faktor Diskonto dan
tingkat inflasi.
Economic Internal Rate of Return (EIRR) dinyatakan sebagai suatu tingkat
diskonto (suku bunga) dimana nilai sekarang dari keuntungan adalah sama
Hal - 34
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Penyusunan Master Plan Geopark Ngarai Sianok Maninjau Tahun Anggaran 2020
Hal - 35
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Penyusunan Master Plan Geopark Ngarai Sianok Maninjau Tahun Anggaran 2020
Hal - 36
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Penyusunan Master Plan Geopark Ngarai Sianok Maninjau Tahun Anggaran 2020
Luasan, sebaran
KAWASAN
LINDUNG
Luasan, sebaran
KAWASAN
BUDIDAYA
Hal - 37
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Penyusunan Master Plan Geopark Ngarai Sianok Maninjau Tahun Anggaran 2020
GIS merupakan sistem komputer yang mampu memproses dan menggunakan data yang
menjelaskan tentang tempat pada permukaan bumi. Lebih lanjut GIS didefinisikan sebagai
sekumpulan alat yang terorganisir yang meliputi hardware, software, data geografis dan
manusia yang sumuanya dirancang secara efisien untuk dapat melihat, menyimpan,
memperbaharui, mengolah dan menyajikan semua bentuk informasi bereferensi geografis
(ESRI, 1994). Selanjutnya GIS pada dasarnya dibuat untuk mengumpulkan, menyimpan,
dan menganalisis obyek serta fenomena yang posisi geografisnya merupakan karakteristik
yang penting untuk di analisis (Stan Aronoff, 1989).
Secara garis besar data dalam GIS dibagi menjadi dua bagian, yaitu data spasial yang
bereferensikan data geografis (koordinat) dan data atribut yang menjelaskan atau sebagai
identitas dari data spasial.
4
one to one relation
3
2
layer_2
4 5 1 Nama Luas ID
ID Tanah Sm_Air
BASISDATA ATRIBUT
Hal - 38
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Penyusunan Master Plan Geopark Ngarai Sianok Maninjau Tahun Anggaran 2020
sekaligus proses komunikasi untuk pengambilan keputusan. Lebih sederhana lagi GIS
mempunyai dua fungsi utama, yaitu sebagai database sistem dan sebagai alat analisis dan
modeling yang berkaitan dengan informasi geografis.
Dalam metode ini skoring dan pembobotan dilakukan pada tiap calon kawasan prioritas
dengan menggunakan berbagai kriteria dan indikator. Adapun proses perumusan kriteria
dan indikator sebagaimana dimaksud dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah
berikut ini:
a. Berdasarkan dasar pertimbangan yang ada, yaitu kondisi eksisting kawasan, serta
kebijakan pengembangan pariwisata yang berlaku, kemudian dilakukan perumusan
kriteria dan indikator untuk menentukan kawasan yang perlu diprioritaskan
pengembangannya;
b. Tiap kriteria dan indikator yang ditentukan tersebut diidentifikasi besaran bobot
yang dimiliki. Bobot ini ditentukan berdasarkan kesepakatan semua pihak yang
terkait dalam diskusi yang interaktif dan partisipatif;
c. Berdasarkan kondisi eksisting tiap kawasan, serta kemungkinan perkembanganya
kedepan, maka dilakukan proses penilaian. Proses penilaian dilakukan dengan
menggunakan metode skoring sehingga diperoleh kawasan terpilih yang memiliki
skor tertinggi dalam penilaian tersebut.
Hal - 39
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Penyusunan Master Plan Geopark Ngarai Sianok Maninjau Tahun Anggaran 2020
- Kompleksitas penanganan
Kompleksitas penanganan berarti tingkat kesulitan dari berbagai aspek (teknis,
sosial, ekonomi, budaya) terhadap rencana pengembangan yang akan dilakukan,
dan realitas pembangunannya terhadap kondisi masyarakat yang ada.
- Dampak terhadap kawasan
Dampak terhadap kawasan berarti kemungkinan efek yang ditimbulkan dari
penanganan yang dilakukan terhadap lingkungan.
Analisis tapak harus menyatakan sifat, struktur dan potensi tapak tersebut. Dalam
menemukan sifat dan mengandalkannya untuk mengilhami tataguna tanah yang
semestinya, analisis tapak harus mempertimbangkan dan merekam hal-hal yang terkait
dengan tata guna tanah, topografi, drainase, tanah, vegetasi, iklim, kondisi yang ada serta
ciri khusus (Chiara dan Koppelman, 1978 dengan perubahan).
Dalam menganalisis kawasan diperlukan suatu analisis eksternal dan analisis internal agar
diketahui potensi dan kendala yang dimiliki kawasan secara komprehensif. Proses analisis
dilakukan untuk mendasari pembuatan konsep pengembangan kawasan yang dapat
Hal - 40
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Penyusunan Master Plan Geopark Ngarai Sianok Maninjau Tahun Anggaran 2020
Hal - 41
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Penyusunan Master Plan Geopark Ngarai Sianok Maninjau Tahun Anggaran 2020
Sebagai tambahan terhadap analisis tapak dan konsep rencana, maka pada tahap
pertama harus juga dilengkapi dengan pernyataan program secara tertulis dari proyek.
Pernyataan ini memberikan petunjuk terhadap pembangunan proyek dan bersama
anlisis tapak merupakan dasar dari rencana konsep. Program ini harus mencakup hal-
hal berikut:
1. Biaya
Anggaran untuk rancangan proyek yang disediakan untuk perbaikan bangunan dan
bangunan pelengkap lainnya. Biaya ini akan memberikan pengembangan rencana.
2. Waktu Pelaksanaan
3. Unit Hunian
- Tipe kepemilikan atau sewa (persewaan, koperasi, kondomium).
- Jumlah total unit yang diperkirakan.
- Kepadatan tapak yang diperbolehkan.
- Tipe unit hunian (dibedakan menurut jumlah ruang tidur, luas lantai dan
susunan) dan distribusi dari jumlah total unit diantara berbagai tipe.
- Pernyataan khusus kondisi atau ciri.
4. Fasilitas lingkungan
- Metode dan persyaratan pemasaran, pengelolaan dan pemeliharaan proyek.
- Ruang pengelolaan dan pemeliharaan, serta ruang dan fasilitas sosial yang
diperlukan.
5. Fasilitas bukan hunian, fasilitas bukan hunian yang diperkirakan.
Uraian analisis dibagi 3 bagian besar, yaitu permasalahan, analisis eksternal dan
analisis internal di kawasan perencanaan “
Hal - 42
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Penyusunan Master Plan Geopark Ngarai Sianok Maninjau Tahun Anggaran 2020
Analisis internal
Hal - 43
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Penyusunan Master Plan Geopark Ngarai Sianok Maninjau Tahun Anggaran 2020
Berisi analisis tautan peruntukan lahan tapak eksisting kawasan dengan analisis
kemungkinan pengaruh dari kecenderungan perubahan fungsi lahan makro.
Menggambarkan tata guna lahan sekitar tapak yang langsung berbatasan yang mungkin
sebanyak 3 (tiga) atau 4 (empat) blok di luar perbatasan tapak atau dapat diperluas lebih
jauh sampai meliputi satu tata guna lahan kota. Peta dapat memperlihatkan tata guna
lahan yang ada dan yang diproyeksikan, bangunan-bangunan, tata wilayah dan kondisi-
kondisi lain yang mungkin menimbulkan suatu dampak bagi perubahan kegiatan dan
fungsional tapak. Pengetahuan yang mendalam terhadap keadaan tata guna lahan pada
tapak meliputi kecenderungan pola, arah, kecepatan perubahan dan faktor-faktornya
merupakan bagian yang paling penting dalam analisis tautan ini.
Analisa tata bangunan ditujukan untuk mengatur suatu lingkungan kota menjadi teratur,
aman, sehat, dan memperhatikan kelestarian lingkungan. Secara lebih khusus, beberapa hal
pokok yang ingin dicapai dari rencana pengaturan intensitas penggunaan ruang ini adalah :
Untuk menjaga kriteria tata letak bangunan (keserasian dan kekompakan bangunan)
agar dapat tercipta lingkungan yang nyaman serta memenuhi faktor estetika
lingkungan.
Hal - 44
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Penyusunan Master Plan Geopark Ngarai Sianok Maninjau Tahun Anggaran 2020
Design dalam konteks arsitektur, secara sederhana adalah ” membuat atau melahirkan idea
dari gagasan atau penugasan, idea harus merupakan jawaban optimal dari proses
pengkajian dan imaginasi yang dikongkretkan dalam perwujudan rancangan dan rencana
implementasi”.
Ada berbagai teori tentang tahapan proses design, walapun demikian menurut hemat saya
relatif sama karena proses design kadang kadang tidak berjalan linier, tetapi bisa berjalan
zigzag , berputar karena datangnya idea bisa kapan saja. Teori tersebut perbedaannya
terletak pada pengelompokan tahapan sedangkan akhirnya adalah menghasilkan design
yang diinginkan oleh gagasan/penugasan.
Sedangkan menurut James C. Snyder, menyatakan bahwa proses design terbagi lima
yaitu :
Disain Awal
Hal - 45
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Penyusunan Master Plan Geopark Ngarai Sianok Maninjau Tahun Anggaran 2020
Disain yang optimal adalah disisain yang konsisten terhadap tujuan dan
Disain
Optimal Konsep rancangan desain Optimal yang disetujui.
1. Pemrograman
2. Perencanaan
3. Perancangan
Analisis
Hal - 46
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Penyusunan Master Plan Geopark Ngarai Sianok Maninjau Tahun Anggaran 2020
Orientasi angin
Topografi
Hal - 47
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Penyusunan Master Plan Geopark Ngarai Sianok Maninjau Tahun Anggaran 2020
masih dapat dilakukan pada kondisi site curam dengan aturan penggunaan
KDB (koefisien dasar bangunan) yang tinggi. Namun untuk pembangunan
massa bangunan besar dengan jumlah yang banyak sebaiknya tidak
dianjurkan dilaksanakan pada daerah berkontur curam seperti ini.
Ketentuan KDB yang tinggi ini juga bertujuan untuk tetap melestarikan
lingkungan alami eksisting semaksimal mungkin.
Kelandaian
Kebisingan
Struktur keruangan
Hal - 48
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Penyusunan Master Plan Geopark Ngarai Sianok Maninjau Tahun Anggaran 2020
Aspek lain yang tidak kalah penting dalam struktur keruangan adalah dalam
hal menentukan dan mengembangkan lokasi tapak yang dapat mendukung
berbagai fungsi tata guna lahan.
Adapun sifat khas keruangan pada umumya tergantung pada tiga hal :
Hal - 49
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Penyusunan Master Plan Geopark Ngarai Sianok Maninjau Tahun Anggaran 2020
Unsur lansekap.
Menurut Berlyne ada satu konsep yang berkenaan langsung dengan masalah
estetika lingkungan ini, yaitu Collative Stimulus Properties, yang menekankan
pada perbandingan stimulus (rangsangan) mana yang cocok dan mana yang
tidak cocok, sehingga orang dapat menetapkan mana objek yang lebih bagus
atau lebih indah.
Hal - 50
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Penyusunan Master Plan Geopark Ngarai Sianok Maninjau Tahun Anggaran 2020
Akan tetapi masalah estetika lingkungan ini dipengaruhi juga oleh kesukaan
(preferensi) terhadap lingkungan yang berbeda-beda. S. Kaplan & R. Kaplan
menyatakan bahwa preferensi itu ditentukan oleh beberapa hal yaitu :
Umum
Struktur harus didesain untuk mampu menopang beban tetap (beban mati dan beban
hidup) dan kombinasi beban tetap + beban gempa, serta beban tetap + beban angin
untuk struktur patung.
Desain struktur beton harus dilakukan sesuai dengan metode LRFD dimana faktor beban
dan faktor reduksi nya sesuai dengan RSNI 2002 - Tata Cara Penghitungan Struktur Beton
untuk Bangunan Gedung.
Desain struktur baja harus juga dilakukan sesuai dengan metode LRFD dimana faktor
beban dan faktor reduksi nya sesuai dengan SNI 03-1729-2002 Tata Cara Perencanaan
Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung.
Seluruh perhitungan struktur beton harus memenuhi konsep “Kolom Kuat Balok Lemah“,
dimana perhitungan “kolom kuat balok lemah” untuk struktur beton sepenuhnya
mengikuti ketentuan dalam RSNI 2002 - Tata Cara Penghitungan Struktur Beton untuk
Bangunan Gedung.
Hal - 51
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Penyusunan Master Plan Geopark Ngarai Sianok Maninjau Tahun Anggaran 2020
Beban
1. Berat Jenis Beton Bertulang yang diambil sebagai acuan pembebanan adalah
2400 kg/m2
3. Beban Dinding ½ Bata atau setara Con Block Cisangkan = 250 kg/m2.
4. Beban Dinding/ Partisi Ringan Buatan Pabrik (misalnya Hebel/ Celcon) = 100
kg/m2.
7. Beban plafon dan M&E (termasuk ducting AC) diambil sebesar 30 kg/m2.
8. Beban plafon dan M&E (apabila tidak berducting AC) dapat diambil sebesar 20
kg/m2.
9. Beban equipment M&E di ruang M&E = 600 kg/m2, kecuali ada ketentuan lain
yang lebih berat.
9. Beban tanah dan tanaman, sesuai dengan ketebalan tanah, dengan mengambil
tanah = 1800 kg/m3.
Hal - 52
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Penyusunan Master Plan Geopark Ngarai Sianok Maninjau Tahun Anggaran 2020
C. Beban Gempa
Beban Gempa diperhitungkan 100 % pada arah yang ditinjau ditambah dengan 30
% pada arah lainnya, sesuai dengan ketentuan dalam SNI-03-1726-2002 - Tata
Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Bangunan Gedung, butir 5.8.2.
Pemodelan Struktur
Pada bangunan ini taraf penjepitan lateral diletakkan pada lantai dasar tanah.
Tidak ada external stiffness yang perlu dilakukan pada bangunan ini.
Hal - 53
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Penyusunan Master Plan Geopark Ngarai Sianok Maninjau Tahun Anggaran 2020
Faktor reduksi momen inersia untuk kolom dan balok beton bertulang : 75 %.
Oleh karena itu, pada kondisi gempa, momen inersia balok dan kolom gedung
ini harus direduksi 75 %, sementara Ec beton nya dapat naik sebesar 30 %.
Namun demikian, karena Ec gempa x Ireduksi = 1.3 Ec x 0.75 I = 0.975 Ec x I , maka
untuk perhitungan kombinasi beban akibat beban gravitasi saja, tetap diambil
saja kondisi 0.975 Ec x I , sehingga tidak perlu 2 kali running untuk menulangi
kondisi beban tetap dan kondisi beban gempa.
Lendutan pelat lantai tidak boleh dicek dalam kondisi 1.3 Ec x 0.4 I. Lendutan
pelat harus dicek pada kondisi I gross saja dan tanpa kenaikan 30 % pada E
beton.
Gambar E-9. Ilustrasi Balok Dan Kolom Yang Mengalami Goyangan Akibat Gempa
C. Pengaruh P-Delta
D. Rigid Zone
Hal - 54
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Penyusunan Master Plan Geopark Ngarai Sianok Maninjau Tahun Anggaran 2020
Dalam pemodelan struktur beton untuk analisis struktur maka semua komponen
struktur gedung ini harus sudah termodelkan dalam input ETABS nya dan
dianalisis sekaligus sebagai satu kesatuan.
Pelat lantai pada gedung ini harus dimodel sekaligus dalam input ETABS nya
sehingga seluruh pengaruh akibat pembebanan kombinasi vertikal dan lateral
gempa dapat langsung ditulangi oleh program SAFE.
Hal - 55
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Penyusunan Master Plan Geopark Ngarai Sianok Maninjau Tahun Anggaran 2020
Dari beberapa macam type pondasi yang dapat dipergunakan salah satu
diantaranya adalah Pondasi sumuran. Pemakaian Sumuran (stauss pile)
dipergunakan untuk suatu pondasi bangunan apabila tanah dasar di bawah
bangunan tersebut tidak mempunyai daya dukung (bearing capacity), yang cukup
untuk memikul berat bangunan dan bebannya, atau apabila tanah keras yang
mampu memikul berat bangunan letaknya sangat dalam.
Pondasi Sumuran (stauss pile) ini berfungsi untuk memindahkan atau menyalurkan
beban-beban dari konstruksi di atasnya ke lapisan tanah yang lebih dalam.
Pemindahan beban Sumuran (stauss pile) dibagi 2 , yakni :
Strauss ini meneruskan beban melalui tahanan ujung ke lapisan tanah keras.
B. Friction Pile :
Friction Pile pada tanah dengan butir-butir kasar (coarse grained) dan mudah
dilalui air ( permeable soil) . Strauss ini meneruskan beban ke tanah melalui
geseran kulit (skin friction) . Pada proses pemancangan Strauss dalam suatu
grup dimana jarak antar Strauss berdekatan akan menyebabkan berkurangnya
pori-pori tanah dan memadatkan tanah diantara Strauss-Strauss tersebut .
Oleh karena itu disebut Compaction Pile. Friction Pile pada tanah dengan butiran
yang sangat halus (very fine grained) dan sulit dilalui air. Strauss ini mengandalkan
skin friction, tetapi pada saat pemancangan Strauss dalam grup tidak menyebabkan
tanah sekitarnya menjadi padat. Sehingga Strauss ini disebut Floating Pile.
Dengan penjelasan tersebut diatas, maka dapat dipilih suatu alternatif pondasi yang
sesuai dengan kondisi di lapangan yang tentunya memenuhi kriteria dan sesuai
dengan soil test yang dilakukan fihak laboratorium di lokasi tersebut.
Hal - 56
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Penyusunan Master Plan Geopark Ngarai Sianok Maninjau Tahun Anggaran 2020
Pada tahap perumusan rencana ini metode yang digunakan fokus pada proses untuk
menghasilkan kebijakan, strategi, indikasi program dan kegiatan, serta perancangan
sebagaimana yang menjadi keluaran kegiatan. Untuk itu metode yang akan digunakan adalah
metode perumusan kebijakan, sertametode perumusan strategi dan program.
analisisnya. SWOT akan menghasilkan rumusan masalah dan bahan untuk menentukan
langkah-langkah penanganan selanjutnya. Analisa SWOT pada kegiatan ini dilakukan melalui
analisis interaksi faktor internal (strength / kekuatan dan weakness / kelemahan) dan eksternal
(opportunity/peluang dan threat/ancaman) dengan mengalikan antara kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman. Dari hasil perkalian kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman
tersebut akan diperoleh beberapa jenis strategi, antara lain: strategi SO, strategi ST, strategi
WT, dan strategi OT. Membuat strategi adalah menggabungkan elemen internal dengan
elemen eksternal untuk mendapatkan alternatif yang paling menguntungkan.
Hal - 57
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Penyusunan Master Plan Geopark Ngarai Sianok Maninjau Tahun Anggaran 2020
Konsistensi, yaitu bahwa strategi yang yang dirumuskan tidak menyebabkan adanya program
atau langkah operasional yang bersifat inkosisten;
Penyesuaian diri, yaitu bahwa strategi yang dirumuskan senantiasa memberikan respon
adaptif atas adanya kendala dari lingkungan internal maupun eksternal dari sistem
dimana strategi tersebut akan diterapkan;
Penciptaan nilai, yaitu bahwa strategi mengarah pada pemberian jalan konseptual yang
positif yang dapat mendorong upaya penciptaan nilai yang seoptimalmungkin; dan
Potensi diri, yaitu bahwa strategi yang dirumuskan tidak memberikan penilaian secara
berlebihan terhadap sumber daya yang tersedia ataupun merekayasa kreasi-kreasi baru
yang sulit untuk ditangani.
Untuk dapat menghasilkan rumusan strategi yang memenuhi kriteria tersebut, maka
dalam perumusannya mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:
Teori dan konsep pengembangan pariwisata telah ada;
Hal - 58
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Penyusunan Master Plan Geopark Ngarai Sianok Maninjau Tahun Anggaran 2020
Dalam perumusannya, strategi ini dibagi dalam 2 (dua) kelompok, yaitu: (1) strategi untuk
skala kota dan (2) strategi untuk skala kawasan. Strategi skala kota adalah strategi yang
bersifat umum yang berlaku sama untuk seluruh kawasan di lingkup kota. Strategi ini tidak
dipengaruhi oleh tema kawasan tertentu. Adapun untuk strategi skala kawasan adalah strategi
yang bersifat spesifik untuk suatu kawasan tertentu, dimana strategi yang dirumuskan merujuk
pada karakteristik kawasan. Terkait dengan hal ini, maka strategi kawasan adalah strategi
yang hanya berlaku khusus untuk satu kawasan tertentu saja, sehingga rumusan strategi yang
dihasilkan bersifat kasusistik dan lokalistik. Dalam metode perumusan strategi dan program
ini, proses analisisnya didukung dengan metode analisis sumber daya. Analisis sumber daya
adalah analisis untuk mengidentifikasi kemampuan sumber daya yang dimiliki oleh daerah.
Dalam hal ini kemampuan sumber daya merujuk pada nilai potensi yang dimiliki daerah yang
dapat menghambat ataupun mendorong proses pembangunan daerah. Sumber daya ini
sifatnya dapat berupa fisik maupun non-fisik.
Hal - 59
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Penyusunan Master Plan Geopark Ngarai Sianok Maninjau Tahun Anggaran 2020
Perhitungan terhadap keunggulan kompetitif dilakukan dengan analisis shift share yang telah
dimodifikasi dengan pendekatan Estaban-Marquillas dan pendekatan Arcelus.
Pola kerja PENYUSUNAN MASTER PLAN GEOPARK NGARAI SIANOK MANINJAU sebagai destinasi
wisata di Kawasan Wisata Kawasan Wisata Prioritas Provinsi Kalimantan Selatan adalah
sebagai berikut :
1. Untuk memulai pelaksanaan pekerjaan setelah SPMK diperoleh, maka tim akan segera
dimobilisasi dan segera melakukan rapat/diskusi guna mendapatkan persamaan persepsi
mengenai pekerjaan yang akan dilakukan terutama pemahaman terhadap KAK.
2. Melakukan Kick of Meeting dengan pemberi kerja dalam rangka penyamaan persepsi
mengenai rencana pelaksanaan pekerjaan.
4. Mobilisasi tenaga ahli disesuaikan dengan jadwal dan penugasan, serta keterlibatan
masing-masing tenaga ahli dalam pelaksanaan kegiatan penyusunan sesuai dengan
jumlah orang-bulan masing-masing tenaga ahli.
Hal - 60
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Penyusunan Master Plan Geopark Ngarai Sianok Maninjau Tahun Anggaran 2020
5. Pekerjaan studio, yaitu semua pekerjaan/kegiatan yang dilakukan tim kerja untuk sampai
menghasilkan produk/dokumen rencana. Kegiatan yang dilakukan pada pekerjaan
studio meliputi mempersiapkan kebutuhan survey lapangan, Pengumpulan dan seleksi
data, proses Penyusunan laporan Pendahuluan, Proses tabulasi data, Pembuatan
Kompilasi Data, Proses pengolahan dan analisis data, proses penyusunan laporan antara,
berikut penyusunan konsep sampai dengan pemilihan alternatif rencana yang dilengkapi
dengan peta-peta konsep rencana, proses pembuatan laporan akhir, termasuk
penyempurnaan dari mulai laporan pendahuluan, laporan antara, laporan draft akhir
dan laporan final berdasarkan hasil masukan dari diskusi dengan tim teknis dan
stakeholders.
6. Konsultan secara berkala berkoordinasi dan melakukan konsultasi teknis kepada tim
teknis dan Instansi Terkait, Asosiasi profesi, pakar, pemerhati, maupun dengan
stakeholder lainnya yang terlibat dan mempunyai kepentingan dalam pelaksanaan
Pedoman Teknis Pembinaan Perkotaan. Konsultan secara periodik melaporkan setiap
progres yang telah dihasilkan kepada Tim Teknis.
Rencana Kerja disusun berdasarkan arahan yang tertuang dalam KAK dan diselaraskan dengan
Pendekatan dan Metodologi pekerjaan yang telah dijabarkan sebelumnya. Pada intinya,
pekerjaan ini akan terbagi dalam 6 bagian / tahap kegiatan, yaitu:
a) Persiapan;
b) Survei pengumpulan data dan informasi baik data primer maupun data sekunder;
c) Analisis/pengolahan data dan informasi;
d) Perumusan rencana;
Hal - 61
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Penyusunan Master Plan Geopark Ngarai Sianok Maninjau Tahun Anggaran 2020
2. Tahap pengumpulan data, meliputi kegiatan inventarisasi data dan entry data. Pada
tahap ini juga dilakukan survei primer (wawancara, obervasi lapangan, dokumentasi)
dan survei sekunder ke berbagai instansi atau lembaga terkait lainnya, serta diskusi
kelompok terfokus atau focus group discussion (FGD) yang dilakukan dengan
stakeholder terkait, meliputi asosiasi, pemerintah daerah, dan lainnya.
3. Tahap identifikasi dan analisis, meliputi identifikasi dan analisis potensi dan
permasalahan pengembangan ekonomi, konservasi alam dan budaya, pengembangan
pendidikan dan penelitian, pengembangan kelembagaan.
Organisasi pelaksanaan dalam pekerjaan PENYUSUNAN MASTER PLAN GEOPARK NGARAI SIANOK
MANINJAU sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Provinsi (KSPP) menyangkut hubungan antara
pemberi tugas dengan pelaksana kerja. Untuk memudahkan dan memelihara efisiensi kerja,
perlu disusun suatu organisasi pelaksanaan pekerjaan agar dapat berjalan lancar sesuai dengan
maksud, tujuan dan sasaran serta jadwal yang telah ditetapkan. Pada dasarnya dalam
penyusunan organisasi pelaksanaan pekerjaan tersebut menyangkut hubungan kerja antara
pemberi tugas dan penerima/pelaksana pekerjaan.
a. Tim Konsultan
Tim Konsultan terdiri dari : ketua tim konsultan (team leader), tenaga ahli, dan tenaga
pendukung.
Hal - 62
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Penyusunan Master Plan Geopark Ngarai Sianok Maninjau Tahun Anggaran 2020
‐ Manager Proyek bertanggung jawab kepada Direktur Utama Konsultan terhadap pelaksanaan,
kelancaran, dan penyelesaian proyek.
‐ Ketua Tim Konsultan (team leader) bertanggung jawab secara keseluruhan kepada tim
supervisi, mengkoordinasikan seluruh pekerjaan tim konsultan dengan dibantu oleh sub-
bidang penelitian.
‐ Tenaga Ahli yang merupakan sub-bidang penelitian, yang dirinci berdasarkan disiplin ilmu
yang digunakan dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
bidang tugasnya masing-masing.
Dalam melaksanakan pekerjaan yang dimaksud, konsultan akan membentuk satu tim
yang dipimpin oleh team leader dengan didukung oleh beberapa tenaga ahli dan juga
beberapa tenaga pendukung yang berkompeten. Untuk mengetahui lebih jelas, struktur
organisasi pelaksanaan pekerjaan dapat dilihat pada gambar berikut.
PENYUSUNAN MASTER
PLAN GEOPARK NGARAI
KONSULTAN PELAKSANA
SIANOK MANINJAU
Direktur
Office Manager
Hal - 63
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Penyusunan Master Plan Geopark Ngarai Sianok Maninjau Tahun Anggaran 2020
Team Leader
TIM TEKNIS/SUPERVISI
Team Leader / Ahli PWK
Tim Ahli
Tenaga Ahli PWK
Tenaga Ahli Pariwisata
Tenaga Ahli Geologi
Tenaga Ahli Budaya
Tenaga Ahli Biologi
Hal - 64