Anda di halaman 1dari 3

Penetapan resiko pengendalian dan pengujian

pengendalian
Penaksiran RESIKO PENGENDALIAN adalah proses evaluasi efektifitas desain dan
operasi pengendalian intern entitas dalam rangka pencegahan atau pendeteksian
salah saji material dalam laporan. PENGUJIAN PENGENDALIAN
adalah prosedur audit yang dilaksanakan untuk menentukan efektifitas desain
dan/atau operasi pengendalian intern.
PENGUJIAN PENGENDALIAN Bersamaan ( Concurrent Tests of Controls )
Pengujian pengendalian bersamaan dilaksanakan oleh auditor bersamaan
waktunya dengan usha pemerolehan pemahaman atas pengendalian intern.
Pengujian ini dilakukan oleh auditor, baik dalam strategi pendekatan terutama
substantif maupun dalam pendekatan risiko pengendalian rendah.
PENGUJIAN PENGENDALIAN Tambahan atau Pengujian Pengendalian yang
Direncanakan.
Pengujian pengendalian dilakukan oleh auditor dalam pekerjaan lapangan.
Pengujian pengendalian ini dapat memberikan bukti tentang penerapan semestinya
kebijakan dan prosedur pengendalian secara konsisten sepanjang tahun yang
diaudit.
Jenis pengujian pengendalian
Jenis pengujian pengendalian yang dapat dipilih auditor dalam pelaksanaan
pengujian pengendalian adalah : (1) Permintaan keterangan, (2) Pengamatan, (3)
Inspeksi, (4) Pelaksanaan kembali.
Waktu Pelaksanaan Ppengujian pengendalian
waktu pelaksanaan pengujian pengendalian berkaitan dengan kapan prosedur
tersebut dilaksanakan dan bagian periode akuntansi dimana prosedur tersebut
berhubungan. Pengujian pengendalian tambahan dilaksanakan dalam pekerjaan
interim, yang dapat dalam jangka waktu beberapa bulan sebelum akhir tahun yang
diaudit.
Lingkup Pengujian pengendalian
Semakin luas lingkup pengujian pengendalian yang dilakukan oleh auditor, akan
dapat dikumpulkan bukti lebih banyak mengenai efektifitas pengendalian intern.
Semakin banyak orang yang dimintai keterangan tentang pengendalian intern atas
asersi tertentu, semakin banyak bukti yang dapat dikumpulkan oleh auditor untuk
menilai efektifitas pengendalian intern atas asersi tersebut

program audit untuk pengujian pengendalian


Keputusan yang diambil oleh auditor berkaitan dengan jenis, lingkup, dan saat
pengujian pengendalian harus didokumentasikan dalam suatu program audit dan
kertas kerja yang bersangkutan.
Kerja sama dengan auditor intern dalamPENGUJIAN PENGENDALIAN
Bilamana auditor independen melakukan audit atas laporan keuangan entitas
yang memiliki fungsi audit intern, auditor independen dapat (1) melakukan
koordinasi pekerjaan auditnya dengan auditor intern, dan/atau (2) menggunakan
auditor intern untuk menyediakan bantuan langsung dalam audit.
Pengujian dengan tujuan ganda ( dual-purpose tests )

Jenis pengujian semacam ini diebut dengan istilah “pengujian dengan tujuan
ganda”. Bilamana jenis pengujian ini dilaksanakan, auditor harus mendesain
pengujiannya sedemikian rupa sehingga ia dapat mengumpulkan bukti tentang
efektifitas pengendalian intern sekaligus mendapatkan bukti tentang kekeliruan
moneter dalam akun.

Penentuan RESIKO deteksi


Dalam tahap-tahap audit atas laporan keuangan, penentuan risiko deteksi
terletak pada tahap auditor mendesain pengujian substantif.
Evaluasi terhadap Tingkat Pengujian Substantif yang Direncanakan
Setelah memperoleh pemahaman atas pengendalian intern yang relevan dengan
pelaporan keuangan dan setelah menaksir risiko pengendalian untuk suatu asersi
laporan keuangan, auditor harus membandingkan tingkat risiko pengendalian
sesungguhnya atau final dengan tingkat risiko pengendalian yang direncanakan
untuk suatu asersi tersebut.

Desain pengujian substantif


Menurut standar pekerjaan lapangan ketiga, auditor harus mengumpulkan bukti
audit kompeten yang cukup sebagai dasar memadai untuk memberikan pendapat
atas laporan keuangan auditan.

sifat Pengujian Substantif


Sifat pengujian substanif mencakup jenis dan efektifitas prosedur audit yang
dilakukan oleh auditor.
Pengembangan program audit untuk pengujian substantifLaporan keuangan berisi
lima golongan asersi : (1) keberadaan atau keterjadian, (2) kelengkapan, (3) hak
dan kewajiban, (4) penilaian atau alokasi, (5) penyajian dan pengungkapan.
Rerangka Umum Pengembangan Program Audit untukPengujian Substantif dalam
pengembangan program audit untuk pengujian substantif, rerangka umum yang
dapat dipakai sebagai acuan disajikan sebagai berikut : (1) Tentukan prosedur
audit awal ,(2) Tentukan prosedur analitik yang perlu dilaksanakan , (3) Tentukan
pengujian terhadap transaksi rinci , (4) Tenukan pengujian terhadap akun rinci.

Program Audit dalam Perikatan Pertama


Dalam perikatan pertama, penentuan pengujian substantif rinci dalam program
audit umumnya belum dapat diselesaikan oleh auditor sampai dengan saat auditor
menyelesaikan studi dan evaluasi terhadap pengendalian intern dan setelah tingkat
risiko deteksi yang dapat diterima telah ditetapkan untuk setiap asersi signifikan.

Program audit dalam Perikatan Berulang

Dalam perikatan audit berulang, auditor dapat melakukan akses ke program audit
yang digunakan dalam audit tahun yang lalu dan kertas kerja yang dihasilkan dari
program audit tersebut.

Perbandingan Antara Pengujian Pengendalian Dengan Pengujian Substantif

Salah satu tahap dalam proses audit adalah pelaksanaan pengujian, yang terdiri
dari dua pengujian utama : (1) pengujian pengendalian dan (2) pengujian
substantif.

Anda mungkin juga menyukai