Abstract. Toxic relationships can cause inner conflict within oneself. This inner
conflict can lead to anger, depression, or anxiety. This makes it difficult for those
who are involved in it to live a productive and healthy life. This study aims to
determine the relationship between expectations and self-esteem on happiness in
people who have a toxic relationship with psychological health. The method in this
research is correlational quantitative with scale data collection tools, especially
the attitude scale in the form of a Likert. The subjects in this study were 49 people.
Collecting data used in this research is by distributing instrument questionnaires,
Self Esteem Inventory scale which contains twelve items. Meanwhile, to measure
happiness the scale used is the Oxford Happiness Questionnaire. The results
showed that self-esteem and expectations influence a person's level of happiness.
This means that someone's happiness will be high if he has high self-esteem and
expectations. However, when experiencing a toxic relationship, self-esteem and
expectations will decrease which makes the level of happiness felt low.
Keywords: Self-Esteem, Hope, Happiness, Toxic Relationship
103
Jurnal Psikologi Integratif Prodi Psikologi UIN Sunan Kalijaga
Vol. 8, Nomor 1, 2020
Halaman 103-115
Dewi, 2016). Salah satu momen dari kasus yang ditangani oleh pengadilan
kebahagiaan yaitu adanya orang yang agama (Komnas Perempuan, 2020).
dianggap spesial, laki-laki dan perempuan Namun, fakta di bidang ini bukan hanya
menjalin hubungan atau disebut juga wanita yang pernah mengalami hubungan
dengan relationship. Memiliki pasangan beracun, pria juga menjadi korban dari
dalam masa dewasa awal merupakan suatu hubungan beracun (Putri, 2012).
hal untuk dimulainya proses relationship Toxic relationship adalah
dengan berkomitmen dalam pernikahan, hubungan yang tidak sehat untuk diri
membentuk keluarga dan tanggungjawab sendiri dan orang lain. Orang yang pernah
atas kehidupannya beserta keluarga mengalami hubungan yang merugikan
(Sekarlina, 2013). akan merasakan konflik internal. Konflik
Beberapa orang menganggap batin ini dapat menyebabkan kemarahan,
bahwa ada hubungan yang erat dengan depresi, atau kecemasan. Hubungan yang
hal-hal yang menarik dan romantis, dan beracun membuat sulit untuk menjalani
tidak ada kekerasan. Namun, beberapa hidup yang produktif dan sehat
pasangan tidak merasakan hubungan cinta (https://pijarpsikologi.org/). Hubungan
manis dan romantis yang digambarkan keracunan dapat berupa kekerasan fisik,
dalam film tersebut. Kekerasan dalam kekerasan emosional dan kekerasan
pergaulan mudah terjadi, terutama pada seksual.
tahap remaja selanjutnya. Jika tidak Harapan merupakan aktivitas
paham dan tidak menanganinya, berpikir yang melibatkan pembulatan
kekerasan ini akan terus berlanjut hingga tekad dan penyusunan langkah-langkah
menikah (Sekarlina, 2013). Kekerasan untuk mencapai tujuan yang dimaksud.
semacam itu bisa menjadi hubungan yang Harapan memiliki pengaruh terhadap
beracun. Menurut data CATAHU tahun kebahagiaan. Snyder, dkk (1991)
2019, 406.178 kasus kekerasan terhadap menyatakan bahwa memiliki kemungkinan
perempuan dilaporkan dan ditangani pada akan hasil yang positif dapat mengurangi
tahun 2018 (naik dari 348.466 kasus pada distress dan menumbuhkan afek positif;
tahun sebelumnya). Kasus kekerasan yang merupakan elemen dasar dari
terhadap perempuan ini mencakup 209 kebahagiaan (Selligman, 2002). Afek
lembaga mitra penyedia layanan yang positif disebut sebagai aspek dari
berada di 34 provinsi. Dari 13.568 kasus, kebahagiaan oleh Argyle (2004) dalam
dan 392.610 kasus. Bersumber dari data (Najah, 2019). Harapan mempunyai dua
104
Jurnal Psikologi Integratif Prodi Psikologi UIN Sunan Kalijaga
Vol. 8, Nomor 1, 2020
Halaman 103-115
105
Jurnal Psikologi Integratif Prodi Psikologi UIN Sunan Kalijaga
Vol. 8, Nomor 1, 2020
Halaman 103-115
106
Jurnal Psikologi Integratif Prodi Psikologi UIN Sunan Kalijaga
Vol. 8, Nomor 1, 2020
Halaman 103-115
107
Jurnal Psikologi Integratif Prodi Psikologi UIN Sunan Kalijaga
Vol. 8, Nomor 1, 2020
Halaman 103-115
dari beberapa aspek seperti kemauan untuk Rentang usia partisipan berkisar dari usia
menerima adanya ketidakpastian dan 14 tahun hingga 24 tahun. Mayoritas
ekspektasi terhadap orang lain. partisipan merupakan seorang mahasiswa
Trustworthiness terdiri dari aspek atau pelajar. Hasil survey mengungkapkan
kemampuan, integritas dan kebajikan bahwa mayoritas partisipan mengalami
(Evans & Revelle, 2008). hubungan yang tidak sehat atau toxic
Analisis data yang digunakan relationship dengan gejala mengalami
dalam penelitian ini meliputi uji kekerasan psikologis.
normalitas, yang digunakan untuk Uji normalitas
mengetahui apakah populasi data Uji normalitas dilakukan untuk
berdistribusi normal (Suseno, 2012). melihat apakah nilai residu berdistribusi
Setelah dilakukan uji normalitas, normal. Dalam penelitian ini uji normalitas
selanjutnya dilakukan uji korelasi non dilakukan dengan uji Kolmogorov-
parametrik untuk melihat seberapa erat Smirnov. Jika nilai residual hasil lebih
hubungan antar variabel dan mengetahui tinggi dari nilai signifikansi yang
apakah hubungan tersebut signifikan. ditentukan (> 0,05) maka data dianggap
Proses analisis data yang dilakukan dalam berdistribusi normal (Sunjoyo, 2013).
penelitian ini menggunakan aplikasi Berdasarkan hasil uji normalitas
software Statistical Package Social skala harga diri dan kesejahteraan
Science (SPSS) versi 20.0 for windows. menunjukkan data tidak berdistribusi
Hasil normal pada 0,000 dan 0,019 (P> 0,05).
Statistika deskriptif Sedangkan untuk skala harapan, data yang
Jumlah daripada partisipan dalam diperoleh biasanya didistribusikan sebesar
penelitian ini adalah 49 orang yang 0,200. Hasil uji normalitas lengkap dapat
mayoritas berjenis kelamin perempuan. dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 1.
Hasil Uji Normalitas Data
Variabel Harga Diri Harapan Kebahagiaan
Kolmogrov-Smirnov Z 0,000 0,200 0,019
Berdasarkan uji normalitas data menguji hubungan antara dua variabel
berditribusi tidak normal sehingga uji yang diteliti, yaitu hubungan antara harga
analisis data penelitian menggunakan uji diri (X1) dengan kebahagiaan orang yang
nonparametrik. Teknik analisis data yang mengalami toxic relationship (Y) dan
digunakan dalam penelitian ini adalah hubungan antara harapan (X2) dengan
dengan uji korelasi Spearman Rank untuk
108
Jurnal Psikologi Integratif Prodi Psikologi UIN Sunan Kalijaga
Vol. 8, Nomor 1, 2020
Halaman 103-115
kebahagiaan orang yang mengalami toxic yang diteliti digunakan tabel kriteria
relationship (Y). koefisien korelasi yang meliputi:
Untuk mengetahui tingkat atau
derajat keeratan hubungan antar variabel
Tabel 2.
Pedoman untuk memberikan interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Tabel 3.
Hasil Korelasi Rank Spearman Correlations
Harga Diri Harapan Kebahagiaan
Spearman’s Harga Diri Correlation 1,000 ,499** ,510**
rho Coefficient
Sig. (2-tailed) . ,003 ,000
N 49 49 49
Harapan Correlation ,499** 1,000 ,460**
Coefficient
Sig. (2-tailed) ,003 . ,004
N 49 49 49
Kebahagiaan Correlation ,510** ,460** 1,000
Coefficient
Sig. (2-tailed) ,000 ,004 .
N 49 49 49
Hasil dari perhitungan korelasi di Hal tersebut dapat diartikan bahwa ketiga
atas, N menunjukkan jumlah variabel tersebut saling mempengaruhi.
observasi/sampel sebanyak 49, sedangkan Berdasarkan hasil diatas, diketahui
untuk tingginya korelasi ditunjukkan oleh nilai signifikansi atau Sig.(2-tailed)
angka 0,499**; 0,510** dan 0,460**. sebesar 0,003; 0,000 dan 0,004. Ketiga
Ketiga angka tersebut menunjukkan angka tersebut memiliki nilai yang lebih
kekuatan hubungan yang sedang antara kecil dari 0,05 atau 0,01, artinya ketiga
variabel, baik variabel harga diri, harapan variable menunjukkan adanya hubungan
dan kebahagiaan. Tanda bintang (**) yang signifikan antar variabel.
artinya korelasi bernilai signifikan pada Kebahagiaan individu yang menjalani atau
angka signifikansi sebesar 0,01. Angka pernah mengalami toxic relationship akan
koefesien korelasi tersebut bernilai positif, meningkat apabila ia memiliki rasa
sehingga hubungan kedua variabel tersebut menghargai diri tinggi serta harapan yang
bersifat searah (jenis hubungan searah). tinggi pula.
109
Jurnal Psikologi Integratif Prodi Psikologi UIN Sunan Kalijaga
Vol. 8, Nomor 1, 2020
Halaman 103-115
110
Jurnal Psikologi Integratif Prodi Psikologi UIN Sunan Kalijaga
Vol. 8, Nomor 1, 2020
Halaman 103-115
111
Jurnal Psikologi Integratif Prodi Psikologi UIN Sunan Kalijaga
Vol. 8, Nomor 1, 2020
Halaman 103-115
tersebut atau memperbaiki perilaku hal ini akan berpengaruh pada kehidupan
pasangan agar hubungan lebih sehat. kita kedepan.
Kebahagiaan dalam sebuah Kesimpulan
hubungan tidak akan didapat apabila kedua Berdasarkan hasil penelitian dapat
pasangan tidak mengerti arti hubungan disimpulkan bahwa harga diri dan harapan
yang sebenarnya. Toxic relationship berkorelasi positif signifikan dengan
seperti kekerasan dalam berpacaran kebahagiaan. Sehingga, kebahagiaan
termasuk kekerasan personal. Ada tiga seseorang akan tinggi apabila ia memiliki
tingkatan kekerasan dalam pacaran, yaitu harga diri dan harapan yang tinggi. Namun
kekerasan verbal, kekerasan seksual, dan saat mengalami toxic relationship harga
kekerasan fisik. Saat salah satu pasangan diri dan harapan akan menurun yang
sudah melakukan salah satu tingkat membuat tingkat kebahagiaan yang
kekerasan tersebut maka sudah seharusnya dirasakan rendah.
hubungan tersebut di lepaskan. Maka dari Saran untuk penelitian selanjutnya
itu penting bagi seseorang yang akan adalah dengan menambah kajian teoritis
menjalin sebuah hubungan untuk mengenai hubungan yang tidak sehat.
menanyakan perihal tujuan hubungan yang Kedua, peneliti selanjutnya dapat meneliti
akan dijalani. mengenai faktor yang menjadi moderator
Hasil penelitian menunjukkan bagi variabel harapan dan toxic
harga diri dan harapan berpengaruh relationship. Ketiga, penelitian selanjutnya
terhadap tingkat kebahagiaan seseorang. diharapkan mampu memberikan edukasi
Saat seseorang mengalam toxic perihal hubungan yang tidak sehat kepada
relationship, kebahagiaan yang dirasakan subjek ataupun masyarakat luas.
cenderung menurun akibat harapan dan Kepustakaan
harga diri selama menjalin hubungan Astari, C. (2019). Hubungan antara
rendah. Hal ini akan mempengaruhi
kualitas komunikasi keluatga dan
kesehatan psikologis individu tersebut.
persepsi tentang abusive relationship
Seharusnya saat seseorang memiliki harga
diri dan harapan yang tinggi saat menjalin dengan perilaku kekerasan dalam
hubungan maka kebahagiaan yang
pacaran kelompok usia dewasa muda.
dirasakan juga tinggi. Perlu kehati-hatian
Statistical Field Theor, 53(9), 1689–
dalam memilih sebuah hubungan karena
1699.
112
Jurnal Psikologi Integratif Prodi Psikologi UIN Sunan Kalijaga
Vol. 8, Nomor 1, 2020
Halaman 103-115
Coopersmith, S. (1967). Self-Esteem Indrawati, F., Sani, R., & Ariela, J. (2018).
Kekerasan dalam Pacaran Ditinjau Khasanah, N. I. N., Hadiyah, H., & Dewi,
Evans, A. M., & Revelle, W. (2008). Perilaku Agresif Anak Usia 5-6
Self Esteem pada Anak Jalanan. ruang aman bagi perempuan dan anak
Hills, P., & Argyle, M. (2002). The Oxford Terhadap Perempuan, 1–109.
113
Jurnal Psikologi Integratif Prodi Psikologi UIN Sunan Kalijaga
Vol. 8, Nomor 1, 2020
Halaman 103-115
Patnani, M., & Si, M. (2012). Kebahagiaan Bertahan dalam Hubungan yang
Ditinjau dari Harga Diri dan Nilai Snyder, C. R. (1994). The Psychology of
114
Jurnal Psikologi Integratif Prodi Psikologi UIN Sunan Kalijaga
Vol. 8, Nomor 1, 2020
Halaman 103-115
115