Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Psikologi Integratif Prodi Psikologi UIN Sunan Kalijaga

Vol. 8, Nomor 1, 2020


Halaman 103-115

Hubungan antara Harapan dan Harga Diri Terhadap Kebahagiaan pada


Orang yang Mengalami Toxic Relationship dengan Kesehatan Psikologis
Very Julianto1, Rara A. Cahayani2, Shinta Sukmawati3, Eka Saputra Restu Aji4
Prodi Psikologi, UIN Sunan Kalijaga; Jl. Marsda Adisucipto Yogyakarta,
Telp. +62-274-512474
e-mail: very_psi07@yahoo.com

Abstract. Toxic relationships can cause inner conflict within oneself. This inner
conflict can lead to anger, depression, or anxiety. This makes it difficult for those
who are involved in it to live a productive and healthy life. This study aims to
determine the relationship between expectations and self-esteem on happiness in
people who have a toxic relationship with psychological health. The method in this
research is correlational quantitative with scale data collection tools, especially
the attitude scale in the form of a Likert. The subjects in this study were 49 people.
Collecting data used in this research is by distributing instrument questionnaires,
Self Esteem Inventory scale which contains twelve items. Meanwhile, to measure
happiness the scale used is the Oxford Happiness Questionnaire. The results
showed that self-esteem and expectations influence a person's level of happiness.
This means that someone's happiness will be high if he has high self-esteem and
expectations. However, when experiencing a toxic relationship, self-esteem and
expectations will decrease which makes the level of happiness felt low.
Keywords: Self-Esteem, Hope, Happiness, Toxic Relationship

Abstrak. Toxic relationship dapat menyebabkan terjadinya konflik batin dalam


diri. Konflik batin ini akan mengarah pada amarah, depresi, atau kecemasan. Hal
ini menyebabkan mereka yang terlibat di dalamnya kesulitan untuk hidup produktif
dan sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara harapan dan
harga diri terhadap kebahagiaan pada orang yang mengalami toxic relationship
dengan kesehatan psikologis. Metode dalam penelitian ini adalah kuantitatif
korelasional dengan alat pengumpul data skala khususnya skala sikap yang
berbentuk likert. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 49 orang. Pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian ini yakni dengan menyebarkan kuesioner
instrumen, skala Self Esteem Inventory yang berisikan dua belas aitem. Sedangkan
untuk mengukur kebahagiaan skala yang digunkan yakni Oxford Happiness
Questionnare. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga diri dan harapan
memiliki pengaruh terhadap tingkat kebahagiaan seseorang. Artinya kebahagiaan
seseorang akan tinggi apabila ia memiliki harga diri dan harapan yang tinggi.
Namun saat mengalami toxic relationship harga diri dan harapan akan menurun
yang membuat tingkat kebahagiaan yang dirasakan rendah.
Kata Kunci. Harga Diri, Harapan, Kebahagiaan, Toxic Relationship

Setiap orang ingin merasakan mencapainya (Patnani & Si, 2012).


kebahagiaan. Kebahagiaan merupakan Kebahagiaan merupakan kepuasaan atas
salah satu jenis emosi positif yang dapat kebutuhan dasar dalam hidupnya
dialami oleh setiap individu, baik laki-laki (Grimaldy, 2017). Selain itu, peristiwa-
mapun perempuan. Menurut Aristoteles peristiwa yang di persepsikan oleh
(William, 2006) untuk mencapai individu secara positif dan menyenangkan
kebahagiaan banyak usaha yang diakukan akan menghasilkan kebahagiaan (Puspita

103
Jurnal Psikologi Integratif Prodi Psikologi UIN Sunan Kalijaga
Vol. 8, Nomor 1, 2020
Halaman 103-115

Dewi, 2016). Salah satu momen dari kasus yang ditangani oleh pengadilan
kebahagiaan yaitu adanya orang yang agama (Komnas Perempuan, 2020).
dianggap spesial, laki-laki dan perempuan Namun, fakta di bidang ini bukan hanya
menjalin hubungan atau disebut juga wanita yang pernah mengalami hubungan
dengan relationship. Memiliki pasangan beracun, pria juga menjadi korban dari
dalam masa dewasa awal merupakan suatu hubungan beracun (Putri, 2012).
hal untuk dimulainya proses relationship Toxic relationship adalah
dengan berkomitmen dalam pernikahan, hubungan yang tidak sehat untuk diri
membentuk keluarga dan tanggungjawab sendiri dan orang lain. Orang yang pernah
atas kehidupannya beserta keluarga mengalami hubungan yang merugikan
(Sekarlina, 2013). akan merasakan konflik internal. Konflik
Beberapa orang menganggap batin ini dapat menyebabkan kemarahan,
bahwa ada hubungan yang erat dengan depresi, atau kecemasan. Hubungan yang
hal-hal yang menarik dan romantis, dan beracun membuat sulit untuk menjalani
tidak ada kekerasan. Namun, beberapa hidup yang produktif dan sehat
pasangan tidak merasakan hubungan cinta (https://pijarpsikologi.org/). Hubungan
manis dan romantis yang digambarkan keracunan dapat berupa kekerasan fisik,
dalam film tersebut. Kekerasan dalam kekerasan emosional dan kekerasan
pergaulan mudah terjadi, terutama pada seksual.
tahap remaja selanjutnya. Jika tidak Harapan merupakan aktivitas
paham dan tidak menanganinya, berpikir yang melibatkan pembulatan
kekerasan ini akan terus berlanjut hingga tekad dan penyusunan langkah-langkah
menikah (Sekarlina, 2013). Kekerasan untuk mencapai tujuan yang dimaksud.
semacam itu bisa menjadi hubungan yang Harapan memiliki pengaruh terhadap
beracun. Menurut data CATAHU tahun kebahagiaan. Snyder, dkk (1991)
2019, 406.178 kasus kekerasan terhadap menyatakan bahwa memiliki kemungkinan
perempuan dilaporkan dan ditangani pada akan hasil yang positif dapat mengurangi
tahun 2018 (naik dari 348.466 kasus pada distress dan menumbuhkan afek positif;
tahun sebelumnya). Kasus kekerasan yang merupakan elemen dasar dari
terhadap perempuan ini mencakup 209 kebahagiaan (Selligman, 2002). Afek
lembaga mitra penyedia layanan yang positif disebut sebagai aspek dari
berada di 34 provinsi. Dari 13.568 kasus, kebahagiaan oleh Argyle (2004) dalam
dan 392.610 kasus. Bersumber dari data (Najah, 2019). Harapan mempunyai dua

104
Jurnal Psikologi Integratif Prodi Psikologi UIN Sunan Kalijaga
Vol. 8, Nomor 1, 2020
Halaman 103-115

faktor yang menyebabkan orang masih Harapan dianggap sebagai aktivitas


mempunyai harapan yaitu kebulatan tekad rasional daripada optimisme yang
seperti masih ingin mempertahankan merupakan pandangan positif kejadian
hubungannya walaupun sudah mengetahui masa depan, bukan hanya kemungkinan,
bahwa pasangannya toxic. Kemudian dan bersifat emosional. Hal ini diperkuat
faktor selanjutnya pathways thinking yaitu oleh klasifikasi Snyder dkk. (2002)
orang yang mengalami toxic relationship terhadap unsur-unsur psikologi positif
bagi dirinya masih mempunyai harapan yang menempatkan harapan pada ranah
untuk mengubah pasangan kearah yang kognitif. Optimisme lebih menekankan
lebih baik dan tidak akan melakukan hal kepada hasil di masa depan yang
yang tidak diinginkan kembali. dinginkan sedangkan harapan menekankan
Self-esteem atau harga diri pada tujuan spesifik beserta cara
merupakan salah satu cara pembentukan mencapainya (Wong dan Lim, 2009;
konsep diri yang akan memiliki pengaruh Orejudo-Hernandez, Aparicio-Moreno,
yang luas terhadap sikap dan perilaku dan Cano-Escoriaza, 2014). Sedangkan
seseorang (Khasanah et al., 2019). orientasi masa depan menyoal cara
Menurut Maslow (1975), kebutuhan harga mencapai tujuan (Selligman, 2002) dalam
diri remaja sangat penting. Harga diri (Najah, 2019).
seseorang mencakup pengakuan terhadap Kemudian menurut Rosenberg
orang lain (Widodo, 2013). Harga diri (1965) self-esteem merupakan evaluasi
bukanlah faktor lahir saat lahir, tetapi positif atau negatif terhadap diri sendiri
faktor pembelajaran dan pembentukan (self). Dengan kata lain, harga diri adalah
dalam pengalaman pribadi. Hal ini sejalan cara seseorang memandang diri sendiri.
dengan pandangan Klass dan Hodge Harga diri adalah sikap positif atau
(1978) yang meyakini bahwa harga diri negatif seseorang terhadap diri sendiri
merupakan hasil evaluasi yang dilakukan secara keseluruhan. Harga diri juga bisa
dan dipelihara oleh individu, evaluasi dikaitkan dengan aspek tertentu, seperti
tersebut bersumber dari interaksi antara kemampuan akademik, keterampilan
individu dengan lingkungan dan sosial, dan penampilan. Harga diri adalah
penerimaan, penghargaan dan perlakuan penilaian nilai sekelompok orang sebagai
orang tersebut oleh orang lain (Widodo, anggota. Harga diri juga termasuk
2013). kelompok etnis atau agama (Srisayekti
dan Setiady, 2015).

105
Jurnal Psikologi Integratif Prodi Psikologi UIN Sunan Kalijaga
Vol. 8, Nomor 1, 2020
Halaman 103-115

Menurut Sukidi (2004), hidup ditandai dengan emosi yang


bahagia adalah dambaan setiap orang, dan menyenangkan dan kepuasan terhadap
banyak faktor untuk mencapai tujuan hidup (Patnani & Si, 2012).
tersebut dapat menciptakan kebahagiaan Toxic relationship seperti
dalam hidup manusia. Faktor-faktor kekerasan dalam pacaran diklasifikasikan
tersebut antara lain: uang, materi, sebagai kekerasan pribadi. Ada tiga
kesehatan, kekuatan, dan bahkan tingkatan kekerasan dalam pacaran, yang
kenikmatan seksual. Namun, semua faktor pertama adalah kekerasan verbal dan
ini hanya bisa mendatangkan kebahagiaan emosional. Pada tingkat pertama, korban
yang langgeng. Kebahagiaan yang tidak akan merasa mengalami kekerasan
dihasilkan terbatas pada kebahagiaan karena tidak ada bukti fisik yang
palsu (Puspita Dewi, 2016). Schimmel membuktikan hal tersebut. Bentuk
(2009) menjelaskan bahwa kebahagiaan kekerasan ini dapat berupa panggilan
adalah penilaian pribadi terhadap kualitas telepon yang buruk, menuduh pelaku
hidup secara keseluruhan. Menurut dalam hubungan korban dengan perilaku
Schimmel (2009), kebahagiaan terkadang yang tidak pantas, membuat tuduhan yang
disebut kebahagiaan subjektif. Sedangkan tidak berdasar, menghina di depan umum,
menurut penelitian Diener & Ryan merusak harta benda korban, berbicara
(2009), kebahagiaan mengacu pada emosi kasar setiap kali dia marah, dan
positif, sedangkan kesejahteraan subjektif mengancam dengan mata yang
mencakup emosi positif dan emosi mengintimidasi ( Murray, 2001, Septina
negatif. Namun, kedua istilah ini merujuk Yuda., 2006: 29-31). Tingkat kedua
pada penilaian seseorang terhadap adalah kekerasan seksual. Pada level ini,
kualitas hidup. Selain itu, Diener et al. kekerasan yang dilakukan melibatkan
(1999) menunjukkan bahwa kebahagiaan segala sesuatu secara fisik, namun dalam
atau kebahagiaan subjektif dapat dilihat segala bujukan, pernyataan cinta, dan
dari emosi menyenangkan, emosi tidak janji, situasi pelaku sepertinya tidak
menyenangkan, kepuasan hidup secara ditujukan untuk mengontrol korban.
keseluruhan dan kepuasan dalam aspek Kekerasan seksual yang paling jelas
tertentu. Dari berbagai teori di atas terlihat dalam pacaran adalah
tentang kebahagiaan, dapat disimpulkan pemerkosaan. Penjahat yang tidak
bahwa kebahagiaan adalah penilaian nyaman menyentuh dan berciuman
seseorang terhadap kualitas hidup yang diklasifikasikan sebagai bentuk kekerasan

106
Jurnal Psikologi Integratif Prodi Psikologi UIN Sunan Kalijaga
Vol. 8, Nomor 1, 2020
Halaman 103-115

seksual. (Murray, 2001, terjemahan melalui Google Form yang telah


Septina Yuda, 2006: 55-62). Tingkatan disebarkan oleh peneliti. Kriteria dalam
terakhir adalah kekerasan fisik, bisa penelitian ini yakni pada rentang usia
berupa memukul, mengepak, menendang, remaja hingga dewasa awal. Adapun
dan mendorong. menahan. Pelaku dan beberapa variabel demografis yang
korban kekerasan dalam pacaran sebagian digunakan dalam penelitian ini adalah
besar adalah orang-orang dengan latar gender, usia, memiliki pengalaman
belakang keluarga, konflik fisik, dan berpacaran dengan rentang waktu minimal
penyiksaan (Astari, 2019). 6 bulan dan menjadi korban hubungan
Harga diri membuat orang menjadi yang tidak sehat (toxic relationship)
paham tentang dirinya. Harapan membuat dengan pasangan.
orang mengerti tujuan hidupnya. Pengumpulan data dalam penelitian
Kebahagiaan membuat orang menjadi tahu ini menggunakan formulir instrumen
makna hidupnya. Ketiga variabel tersebut dengan cara mendistribusikan formulir
saling berpengaruh namun belum diketahui skala Self Esteem Inventory yang
hubungan dari ketiganya. Penelitian ini diadaptasi dari (Coopersmith, 1967) yang
bertujuan untuk mengetahui hubungan berisikan dua belas aitem dengan
antara harapan dan harga diri terhadap menggunakan skala Likert. Aitem-aitem
kebahagiaan pada orang yang mengalami tersebut terdiri dari empat aspek, yakni,
toxic relationship dengan kesehatan bidang harga diri akademis, bidang harga
psikologis. diri keluarga, bidang harga diri sosial dan
Metode bidang self general. Sedangkan untuk
Penelitian ini menggunakan mengukur kebahagiaan skala yang
metode kuantitatif korelasional dengan digunkan yakni Oxford Happiness
pengumpulan data menggunakan Skala Questionnare berisikan aitem yang perlu
Likert (Purwanto, 2008). Kuantitaif dijawab oleh responden dengan sistem
korelasional menjelaskan bahwa yang skala likert (Hills & Argyle, 2002).
dimaksud dengan kuantitatif korelasional Kemudian skala yang digunakan untuk
adalah studi yang melibatkan hubungan mengukur kepercayaan interpersonal yakni
antara satu variabel atau lebih dengan satu menggunakan skala Propensity to Trust
variabel lainnya. Scale, skala ini mengukur kepercayaan
Subjek penelitian ini berjumlah 49 interpersonal dengan melihat aspek trust
orang yang telah mengisi kuesioner dan trustwothiness. Aitem trust terdiri

107
Jurnal Psikologi Integratif Prodi Psikologi UIN Sunan Kalijaga
Vol. 8, Nomor 1, 2020
Halaman 103-115

dari beberapa aspek seperti kemauan untuk Rentang usia partisipan berkisar dari usia
menerima adanya ketidakpastian dan 14 tahun hingga 24 tahun. Mayoritas
ekspektasi terhadap orang lain. partisipan merupakan seorang mahasiswa
Trustworthiness terdiri dari aspek atau pelajar. Hasil survey mengungkapkan
kemampuan, integritas dan kebajikan bahwa mayoritas partisipan mengalami
(Evans & Revelle, 2008). hubungan yang tidak sehat atau toxic
Analisis data yang digunakan relationship dengan gejala mengalami
dalam penelitian ini meliputi uji kekerasan psikologis.
normalitas, yang digunakan untuk Uji normalitas
mengetahui apakah populasi data Uji normalitas dilakukan untuk
berdistribusi normal (Suseno, 2012). melihat apakah nilai residu berdistribusi
Setelah dilakukan uji normalitas, normal. Dalam penelitian ini uji normalitas
selanjutnya dilakukan uji korelasi non dilakukan dengan uji Kolmogorov-
parametrik untuk melihat seberapa erat Smirnov. Jika nilai residual hasil lebih
hubungan antar variabel dan mengetahui tinggi dari nilai signifikansi yang
apakah hubungan tersebut signifikan. ditentukan (> 0,05) maka data dianggap
Proses analisis data yang dilakukan dalam berdistribusi normal (Sunjoyo, 2013).
penelitian ini menggunakan aplikasi Berdasarkan hasil uji normalitas
software Statistical Package Social skala harga diri dan kesejahteraan
Science (SPSS) versi 20.0 for windows. menunjukkan data tidak berdistribusi
Hasil normal pada 0,000 dan 0,019 (P> 0,05).
Statistika deskriptif Sedangkan untuk skala harapan, data yang
Jumlah daripada partisipan dalam diperoleh biasanya didistribusikan sebesar
penelitian ini adalah 49 orang yang 0,200. Hasil uji normalitas lengkap dapat
mayoritas berjenis kelamin perempuan. dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 1.
Hasil Uji Normalitas Data
Variabel Harga Diri Harapan Kebahagiaan
Kolmogrov-Smirnov Z 0,000 0,200 0,019
Berdasarkan uji normalitas data menguji hubungan antara dua variabel
berditribusi tidak normal sehingga uji yang diteliti, yaitu hubungan antara harga
analisis data penelitian menggunakan uji diri (X1) dengan kebahagiaan orang yang
nonparametrik. Teknik analisis data yang mengalami toxic relationship (Y) dan
digunakan dalam penelitian ini adalah hubungan antara harapan (X2) dengan
dengan uji korelasi Spearman Rank untuk

108
Jurnal Psikologi Integratif Prodi Psikologi UIN Sunan Kalijaga
Vol. 8, Nomor 1, 2020
Halaman 103-115

kebahagiaan orang yang mengalami toxic yang diteliti digunakan tabel kriteria
relationship (Y). koefisien korelasi yang meliputi:
Untuk mengetahui tingkat atau
derajat keeratan hubungan antar variabel
Tabel 2.
Pedoman untuk memberikan interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Tabel 3.
Hasil Korelasi Rank Spearman Correlations
Harga Diri Harapan Kebahagiaan
Spearman’s Harga Diri Correlation 1,000 ,499** ,510**
rho Coefficient
Sig. (2-tailed) . ,003 ,000
N 49 49 49
Harapan Correlation ,499** 1,000 ,460**
Coefficient
Sig. (2-tailed) ,003 . ,004
N 49 49 49
Kebahagiaan Correlation ,510** ,460** 1,000
Coefficient
Sig. (2-tailed) ,000 ,004 .
N 49 49 49
Hasil dari perhitungan korelasi di Hal tersebut dapat diartikan bahwa ketiga
atas, N menunjukkan jumlah variabel tersebut saling mempengaruhi.
observasi/sampel sebanyak 49, sedangkan Berdasarkan hasil diatas, diketahui
untuk tingginya korelasi ditunjukkan oleh nilai signifikansi atau Sig.(2-tailed)
angka 0,499**; 0,510** dan 0,460**. sebesar 0,003; 0,000 dan 0,004. Ketiga
Ketiga angka tersebut menunjukkan angka tersebut memiliki nilai yang lebih
kekuatan hubungan yang sedang antara kecil dari 0,05 atau 0,01, artinya ketiga
variabel, baik variabel harga diri, harapan variable menunjukkan adanya hubungan
dan kebahagiaan. Tanda bintang (**) yang signifikan antar variabel.
artinya korelasi bernilai signifikan pada Kebahagiaan individu yang menjalani atau
angka signifikansi sebesar 0,01. Angka pernah mengalami toxic relationship akan
koefesien korelasi tersebut bernilai positif, meningkat apabila ia memiliki rasa
sehingga hubungan kedua variabel tersebut menghargai diri tinggi serta harapan yang
bersifat searah (jenis hubungan searah). tinggi pula.

109
Jurnal Psikologi Integratif Prodi Psikologi UIN Sunan Kalijaga
Vol. 8, Nomor 1, 2020
Halaman 103-115

Diskusi memiliki harapan yang tinggi. Demikian


Penelitian yang dilakukan pada pula, orang dengan harapan tinggi
masyarakat umum khusunya remaja cenderung memiliki kualitas hubungan
hingga dewasa awal serta memiliki yang lebih baik daripada mereka yang
pengalaman berpacaran dengan rentang memiliki harapan rendah. Kualitas
waktu minimal 6 bulan dan menjadi hubungan menurut beberapa penelitian
korban hubungan yang tidak sehat (toxic memiliki signifikasi positif dengan
relationship) dengan pasangan kebahagiaan. Secara tidak langsung
menunjukkan bahwa ada hubungan positif harapan juga memiliki pengaruh pada
antara kebahagian yang mereka rasakan tingkat kebahagian seseorang dalam
saat berpacaran dengan harga diri dan menjalin sebuah hubungan.
harapan yang mereka miliki. Saat orang Tidak hanya itu, individu dengan
memiliki rasa harga diri dan harapan yang harapan tinggi juga dapat menyampaikan
tinggi maka kebahagiaan yang ia rasakan tujuan bersama yang ingin dicapai mereka
juga tinggi. Hubungan yang tidak sehat capai dalam hubungan yang dijalani. Hal
akan menimbulkan rasa tidak bahagia saat ini dikarenakan orang dengan harapan
menjalaninya. Hubungan seperti ini yang tinggi memiliki kemampuan sosial
membuat harga diri seseorang rendah yang baik, sehingga dapat berkompromi
karena diperlakukan dengan tidak dan mencari cara untuk menggapai tujuan
semestinya dan menjadikan harapan dalam dan cita-cita bersama pasangannya (Segrin
menjalin hubungan rendah. Akibatnya & Taylor, 2007). Menurut (Snyder, 1994),
banyak orang lebih memilih untuk bahwa pengasuh juga mengajari mereka
berpisah saat dipertemukan dengan pengalaman berkompromi sejak usia dini
pasangan yang membawanya ke dalam sehingga individu memiliki kepercayaan
toxic relationship. diri pada kemampuan mereka untuk
Penelitian yang sebelumnya yang mendiskusikan tujuan dengan orang lain.
dilakukan Fenny, dkk (2018) menunjukkan Oleh karena itu, individu dan pasangannya
bahwa harapan memiliki korelasi positif dapat dengan jelas mengkomunikasikan
yang signifikan dengan kualitas hubungan. tujuan bersama. Mengetahui apa yang
Dengan kata lain, hubungan yang ingin Anda capai dapat lebih
berkualitas tinggi menunjukan meningkatkan ekspektasi pribadi (Snyder,
keberhasilan hubungan antara individu dan 1994).
pasangan, yang mendorong orang untuk

110
Jurnal Psikologi Integratif Prodi Psikologi UIN Sunan Kalijaga
Vol. 8, Nomor 1, 2020
Halaman 103-115

Berdasarkan hasil uji analisis Sugiasih, 2017). Harga diri dapat


menggunakan Spearman Rank, harapan memunculkan emosi positif dan kognisi
dengan kebahagiaan memiliki nilai positif. Ini akan membantu seseorang
koefisien korelasi sebesar 0,460**. mengatasi berbagai situasi yang mungkin
Artinya, tingkat kekuatan korelasi antara dihadapi dalam hidup. Harga diri dan rasa
variabel harapan dengan kebahagiaan syukur akan membuat seseorang
adalah sebesar 0,460 atau sedang. Tanda melakukan evaluasi positif terhadap
bintang menunjukan korelasi bernilai hidupnya dan memiliki rasa bahagia yang
signifikan dengan angka signifikansi tinggi. Secara tidak langsung, ketika
sebesar 0,01. Hal tersebut membuktikan seseorang memiliki harga diri yang tinggi,
bahwa harapan dapat mempengaruhi individu memiliki harapan hidup yang
kebahagiaan. Didukung pula oleh teori tinggi dan membuatnya merasa bahagia.
yang disampaikan oleh (Merolla, 2014), Hasil uji analisis yang
bahwa individu dengan harapan yang menyebutkan angka korelasional antara
tinggi cenderung memiliki kelekatan variabel harga diri dan kebahagiaan
(attachment) yang positif, aman (secure), sebesar 0,510(**) menunjukan hubungan
dan bermanfaat (rewarding), yang atau korelas kedua variabel termasuk
membuat mereka lebih percaya diri dalam sedang, tidak terlalu kuat atau terlalu
kemampuan memecahkan masalah dan lemah. Angka koefisien yang positif
memelihara hubungan dirinya dengan menunjukkan bahwa hubungan kedua
orang lain. variabel tersebut bersifat satu arah, yang
Penelitian lain menunjukkan bahwa artinya semakin tinggi harga diri maka
terdapat hubungan yang sangat signifikan kebahagiaan orang tersebut akan semakin
antara harga diri dan rasa syukur terhadap meningkat. Orang dengan harga diri yang
kesejahteraan remaja perempuan korban kuat akan menemukan bahwa mereka lebih
kekerasan dalam pacaran. Hal ini juga cenderung beradaptasi dengan lingkungan,
membuktikan bahwa ada hubungan yang bersikap positif dan ekspresif, dan
signifikan antara harga diri dengan cenderung berhasil dalam kehidupan
kesejahteraan remaja putri korban akademik dan sosial, sehingga
kekerasan dalam pacaran. Begitu pula ada memperoleh kepuasan hidup (Purnama,
hubungan yang signifikan antara rasa 2007). Dalam sebuah hubungan yang toxic
syukur dengan kesejahteraan remaja putri orang dengan rasa harga diri yang tinggi
korban kekerasan dalam pacaran (Devy & cenderung ingin melepaskan hubungan

111
Jurnal Psikologi Integratif Prodi Psikologi UIN Sunan Kalijaga
Vol. 8, Nomor 1, 2020
Halaman 103-115

tersebut atau memperbaiki perilaku hal ini akan berpengaruh pada kehidupan
pasangan agar hubungan lebih sehat. kita kedepan.
Kebahagiaan dalam sebuah Kesimpulan
hubungan tidak akan didapat apabila kedua Berdasarkan hasil penelitian dapat
pasangan tidak mengerti arti hubungan disimpulkan bahwa harga diri dan harapan
yang sebenarnya. Toxic relationship berkorelasi positif signifikan dengan
seperti kekerasan dalam berpacaran kebahagiaan. Sehingga, kebahagiaan
termasuk kekerasan personal. Ada tiga seseorang akan tinggi apabila ia memiliki
tingkatan kekerasan dalam pacaran, yaitu harga diri dan harapan yang tinggi. Namun
kekerasan verbal, kekerasan seksual, dan saat mengalami toxic relationship harga
kekerasan fisik. Saat salah satu pasangan diri dan harapan akan menurun yang
sudah melakukan salah satu tingkat membuat tingkat kebahagiaan yang
kekerasan tersebut maka sudah seharusnya dirasakan rendah.
hubungan tersebut di lepaskan. Maka dari Saran untuk penelitian selanjutnya
itu penting bagi seseorang yang akan adalah dengan menambah kajian teoritis
menjalin sebuah hubungan untuk mengenai hubungan yang tidak sehat.
menanyakan perihal tujuan hubungan yang Kedua, peneliti selanjutnya dapat meneliti
akan dijalani. mengenai faktor yang menjadi moderator
Hasil penelitian menunjukkan bagi variabel harapan dan toxic
harga diri dan harapan berpengaruh relationship. Ketiga, penelitian selanjutnya
terhadap tingkat kebahagiaan seseorang. diharapkan mampu memberikan edukasi
Saat seseorang mengalam toxic perihal hubungan yang tidak sehat kepada
relationship, kebahagiaan yang dirasakan subjek ataupun masyarakat luas.
cenderung menurun akibat harapan dan Kepustakaan
harga diri selama menjalin hubungan Astari, C. (2019). Hubungan antara
rendah. Hal ini akan mempengaruhi
kualitas komunikasi keluatga dan
kesehatan psikologis individu tersebut.
persepsi tentang abusive relationship
Seharusnya saat seseorang memiliki harga
diri dan harapan yang tinggi saat menjalin dengan perilaku kekerasan dalam
hubungan maka kebahagiaan yang
pacaran kelompok usia dewasa muda.
dirasakan juga tinggi. Perlu kehati-hatian
Statistical Field Theor, 53(9), 1689–
dalam memilih sebuah hubungan karena
1699.

112
Jurnal Psikologi Integratif Prodi Psikologi UIN Sunan Kalijaga
Vol. 8, Nomor 1, 2020
Halaman 103-115

https://doi.org/10.1017/CBO9781107 Personality and Individual

415324.004 Differences, 1073–1082.

Coopersmith, S. (1967). Self-Esteem Indrawati, F., Sani, R., & Ariela, J. (2018).

Inventory (Coopersmith). Catherine Hubungan antara Harapan dan

Potard, 1-3. Kualitas Hubungan pada Dewasa

Devy, O. C., & Sugiasih, I. (2017). Muda yang Sedang Menjalani

Kesejahteraan Psikologis pada Hubungan Pacaran. Jurnal

Remaja Perempuan Korban Psikologi Ulayat`, 5(1), 72-85.

Kekerasan dalam Pacaran Ditinjau Khasanah, N. I. N., Hadiyah, H., & Dewi,

dari Rasa Syukur dan Harga Diri. N. K. (2019). Hubungan Tingkat

Proyeksi, 12(2), 43-52. Harga Diri Terhadap Kecenderungan

Evans, A. M., & Revelle, W. (2008). Perilaku Agresif Anak Usia 5-6

Survey and behavioral Tahun. Kumara Cendekia, 7(3), 227.

measurements of interpersonal https://doi.org/10.20961/kc.v7i3.3643

trust. Journal of Research in 9

Personality, 1-9. Komnas Perempuan. (2020). Kekerasan

Grimaldy, D. V. (2017). Efektivitas Jurnal meningkat: Kebijakan penghapusan

Kebahagiaan dalam Meningkatkan kekerasan seksual untuk membangun

Self Esteem pada Anak Jalanan. ruang aman bagi perempuan dan anak

Jurnal Ilmiah Psikologi, 2(8), 100– perempuan. Catahu: Catatan

110. Tahunan Tentang Kekerasan

Hills, P., & Argyle, M. (2002). The Oxford Terhadap Perempuan, 1–109.

Happiness Questionnaire: a https://www.komnasperempuan.go.id/

compact scalefor the measurement file/pdf_file/2020/Catatan Tahunan

of psychological well-being. Kekerasan Terhadap Perempuan

113
Jurnal Psikologi Integratif Prodi Psikologi UIN Sunan Kalijaga
Vol. 8, Nomor 1, 2020
Halaman 103-115

2020.pdf Violence and Self Esteem on Young

Merolla, A. J. (2014). The Role of Hope in Women ). 1955, 1–20.

Conflict Management and Segrin, C., & Taylor, M. (2007). Positive

Relational Maintenance. Personal Interpersonal Relationships

Relationships, 21(3), 365-386. Mediate The Association Between

Najah, M. (2019). Hubungan antara Social Skills and Psychological

Harapan dan Kepercayaan Well-being. Personality and

Interpersonal dengan Kebahagiaan Individual Differences, 43(4), 637-

padaMahasiswa yang Mengikuti 646.

Organisasi Ekstra Kampus di UIN Sekarlina, I. (2013). Stockholm Syndrome

Sunan Kalijaga Yogyakarta. pada Wanita Dewasa Awal yang

Patnani, M., & Si, M. (2012). Kebahagiaan Bertahan dalam Hubungan yang

Pada Perempuan. Jurnal Penuh Kekerasan. Jurnal Psikologi

Psikogenesis, 1(1), 56–64. Klinis Dan Kesehatan Mental,

Purnama, A. (2007). Kebahagiaan Remaja 02(03), 1–6.

Ditinjau dari Harga Diri dan Nilai Snyder, C. R. (1994). The Psychology of

Materialisme. Yogyakarta: Hope. New York, NY: The Free

Universitas Gadjah Mada. Press.

Puspita, E. M. (2016). Konsep Sunjoyo, d. (2013). Aplikasi SPSS untuk

Kebahagiaan Pada Remaja Yang Smart Riset. Bandung: Alfabeta.

Tinggal Di Jalanan, Panti Asuhan Srisayekti, W., & Setiady, D. A. (2015).

Dan Pesantren. Inquiry, 7(1), 231143. Harga-diri (Self-esteem) Terancam

Putri, Y. Z. (2012). Esteem Pada dan Perilaku Menghindar. Jurnal

Perempuan Dewasa Muda ( The Psikologi, 42(2), 141.

Relationship Between Dating https://doi.org/10.22146/jpsi.7169

114
Jurnal Psikologi Integratif Prodi Psikologi UIN Sunan Kalijaga
Vol. 8, Nomor 1, 2020
Halaman 103-115

Suseno, M. (2012). Statistika: Teori dan Sosial Ekonomi Orang Tua.

Aplikasi untuk Penelitian Ilmu Persona:Jurnal Psikologi Indonesia,

Sosial dan Humaniora. 2(2), 131–138.

Yogyakarta: Ash-Shaff. https://doi.org/10.30996/persona.v2i2

Widodo, A. (2013). Harga Diri Dan .100

Interaksi Sosial Ditinjau Dari Status

115

Anda mungkin juga menyukai