TESIS
Diajukan Oleh :
MEGA PRIMASWARI
T100185007
TESIS
Diajukan Oleh :
MEGA PRIMASWARI
T100185007
Telah disetujui untuk diajukan pada seminar hasil penelitian
Surakarta,………..
Pembimbing 2
2
Ringkasan
Dampak dari pandemi Covid-19 membuat manusia harus melakukan
perubahan dalam rutinitasnya. Hal tersebut tak terkecuali membuat anggota
keluarga juga harus melakukan aktivitas di dalam rumah, sehingga keadaan di
rumah diduga mempengaruhi keadaan masing-masing anggota keluarga. Salah
satu yang mempengaruhi psychological well-being seorang individu ketika
dituntut harus selalu berada dirumah adalah keharmonisan keluarga. Ketika
keharmonisan keluarga kurang, maka memiliki dampak negative pada masing
masing anggota keluarga, diantaranya anak menjadi lebih agresif, serta menambah
tingkat stress ayah dan ibu. Namun hal tersebut belum terbukti pada keluarga
yang tinggal di daerah kelurahan J. Sehingga muncul pertanyaan penelitian
“Apakah keharmonisan keluarga akan mempengaruhi psychological well-being
anggota keluarga yang ada di kelurahan J kecamatan L kota Surakarta?”
3
PENDAHULUAN
Latarbelakang
Pandemi Covid-19 sedang menjadi permasalahan di dunia, tak terkecuali
di Indonesia. Pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan dan peraturan
baru untuk menekan rantai transmisi virus. Physical distancing, mencuci tangan,
memakai masker, isolasi, karantina, himbauan untuk berada dirumah, pembatasan
aktivitas diluar rumah, pembatasan perjalanan jarak jauh, tidak mengizinkan untuk
melakukan aktivitas kelompok atau berkumpul di keramaian, penutupan tempat
umum seperti sekolah, kantor, dan restoran (Isella, Suarca, dan Sari, 2021)
Kebijakan dan peraturan tersebut sangat merubah rutinitas banyak orang.
Kegiatan yang semula dilakukan di luar rumah, menjadi dilakukan di dalam
rumah. Hal tersebut tentu membutuhkan usaha untuk beradaptasi dengan situasi
yang baru. Pekerjaan kantor yang idealnya dikerjakan dikantor menjadi dikerjakan
di rumah sehingga beban yang seharusnya hanya ada di kantor berpindah menjadi
dirumah. Selain itu selama pandemi rumah beralih fungsi menjadi kantor dan
sekolah sekaligus tempat tinggal. Terbatasnya ruang gerak ketika di rumah
membuat seluruh anggota keluarga mengetahui permasalahan yang dialami satu
anggota keluarga, Perubahan situasi yang sangat signifikan tentunya
mempengaruhi keadaan psikis pada masing-masing anggota keluarga. Ketika
pandemi berlangsung, muncul beberapa gangguan kesehatan mental berupa
perubahan emosi dan perilaku, depresi, ansietas dan peningkatan screen time
(Isella, Suarca, dan Sari, 2021).
4
kebahagiaan yang diukur oleh BPS dimensi yang paling tinggi adalah aspek
keharmonisan keluarga. Wawancara data awal dengan kader PKK, ketua RT,
karang taruna, dan perangkat desa yang dilakukan di kelurahan J kecamatan L
kota Surakarta ditemukan informasi permasalahan kerap muncul antara lain
keamanan lingkungan, pergaulan remaja hingga hamil di luar nikah, banyaknya
anak kecil yang kurang beraktivitas fisik karena bermain gawai, serta komunikasi
antara orang tua dan anak yang kurang harmonis. Kondisi antara indeks
kebahagian yang menjadikan dimensi keharmonisan keluarga sebagai salah satu
faktor penentu ternyata kurang sesuai ketika ditemui di lapangan.
5
yang harmonis juga akan membentuk konsep diri dan positif pada remaja (Hadi &
Rusmawati, 2019).
Psyhological Well-Being
6
Hoffman, 2013). Huppert (dalam Harjanti, 2021) mendefinisikan psychological
well-being sebagai kombinasi dari perasaan baik dan mampu melakukan fungsi
kehidupan secara optimal sehingga dapat menghasilkan kehidupan yang
berlangsung secara baik.
Selain 6 dimensi yang telah dikemukakan, Ryff & Singer (2008) juga
mengungkapkan bahwa terdapat 2 faktor utama yang mempengaruhi
psychological well-being yaitu faktor demografis dan faktor dukungan sosial.
Faktor demografis yang terdiri dari usia, jenis kelamin, status sosial ekonomi, dan
budaya. Serta faktor dukungan sosial yang terdiri dari evaluasi terhadap
pengalaman hidup, kepribadian, dan religiusitas. Huppert memiliki pendapat yang
serupa dengan Ryff mengenai faktor yang mempengaruhi psychological well-
being seseorang, yaitu tingkat psychological wellbeing seseorang dipengaruhi
oleh faktor demografis seperti usia. Hal tersebut juga sejalan dengan Kamman,
Farry & Herbinson (dalam Pinquart & Sorenson, 2010) yang mengemukakan
bahwa faktor umum membentuk psychological wellbeing adalah kepuasan hidup
(life satisfication) dan kebahagiaan (happiness).Conger, dkk (2002)
menambahkan bahwa faktor ekonomi memiliki hubungan dengan fungsi keluarga
dalam pemeliharaan anak-anak. Sehingga faktor ekonomi juga dapat menjadi
salah satu faktor yang membentuk psychological well-being seseorang.
Keharmonisan Keluarga
Harapan bagi setiap orang yang menikah adalah menjadi keluarga yang
harmonis agar masing-masing anggota keluarganya mendapatkan ketenangan dan
kenyamanan dan ketenangan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Keluarga
adalah rumah tangga yang memiliki hubungan darah atau perkawinan atau
7
menyediakan terselenggaranya fungsi-fungsi instrumental mendasar dan fungsi-
fungsi ekspresif keluarga bagi pada anggotanya yang berada dalam suatu jaringan
(Lestari, 2012).
Menurut hasil studi Stinnet dan DeFrain (dalam Hawari, 2010) kriteria
hubungan perkawinan yang bahagia dan sehat, yaitu: 1) Ikatan keluarga: Dalam
keluarga Sakinah masing-masing anggota keluarga merasa terikat dalam ikatan
keluarga sebagai kelompok sosial terkecil dalam masyarakat. 2) Positif dan
konstruktif: dalam keluarga Sakinah bila terjadi terjadi permasalahan hendaknya
dapat diselesaikan dengan musyawarah, positif dan konstruktif, selalu bersama
suka maupun duka. Hal tersebut diperjelas oleh Cahyani (2016) bahwa keluarga
8
harmonis ditentukan oleh beberapa indikator meliputi saling menyayangi,
menghargai, memiliki, mempercayai, terbuka dan musyawarah, kehidupan
beragama, Pendidikan, ekonomi dan kesehatan yang baik.
9
adjustment. Hal tersebut menjadi titik terang bahwa keadaan psychological well-
being pada tiap keluarga dapat mempengaruhi keharmonisan keluarga.
Situasi yang telah dijelaskan membuat suasana di dalam rumah menjadi kurang
harmonis serta rentan untuk menurunkan kesejahteraan psikologis pada anggota
keluarga. Mengingat salah satu dimensi indikator kebahagiaan adalah
keharmonisan keluarga (BPS, 2021).
10
harus menghadapi tekanan dari kantor. Keharmonisan keluarga dapat terbentuk
apabila suami dan istri memiliki martial adjustment yang baik. Sedangkan martial
adjustment memiliki hubungan yang positif dengan psychological well-being.
Anak di dalam suatu keluarga juga memiliki tekanan tersendiri yang berasal dari
sekolah maupun tuntutan orang tua. Pada masing-masing keluarga tentu memiliki
tingkat psychological well-being yang berbeda pada tiap anggota keluarga, secara
tidak langsung dapat mempengaruhi keharmonisan keluarga. Sehingga muncul
pertanyaan penelitian “Bagaimana keharmonisan keluarga dapat mempengaruhi
psychological well-being ayah, ibu dan anak dengan dimediasi status sosial
ekonomi dan tipe bentuk keluarga?”.
Keharmonisan Psychological
Keluarga (X) well-being(Y)
METODE PENELITIAN
Desain dan Pendekatan Penelitian
11
kehidupan secara optimal merupakan indikator kesehatan psikologis manusia.
Psychological wellbeing yang dimiliki oleh masing-masing anggota keluarga
mempengaruhi komunikasi antar anggota yang berdampak pada keharmonisan
keluarga.
Subjek Penelitian
Kriteria partisipan dalam penelitian ini adalah: (1) Keluarga yang tinggal di
Kelurahan J (2) Dalam keluarga beranggotakan setidaknya ayah, ibu, dan anak (3)
Bersedia menjadi partisipan dalam penelitian.
12
Prosedur Pengumpulan Data
Prosedur dalam penelitian ini terdiri dari tahap persiapan dan pelaksanaan.
Tahap persiapan dari penelitian ini yaitu mempersiapkan alat ukur yang sesuai
serta memiliki koefisien reliabilitas dan validitas yang layak untuk digunakan
sebagai alat ukur variabel yang didalam penelitian.
13
LAMPIRAN
A. Keharmonisan Keluarga
1. Blueprint Skala Keharmonisan Keluarga FHS-24
Nomor Item
Aspek-aspek Jumlah
Favorable
Komunikasi 8, 9, 10, 13, 23, 16 6
Resolusi Konflik 17, 18, 19, 20, 21 5
Kesabaran 11, 12, 15 3
Identitas Keluarga 2, 3, 4 3
Waktu yang berkualitas 1, 5, 6, 7, 14, 22, 24 7
Total 24
2. Skala Keharmonisan Keluarga FHS-24
14
dengan yang lain
9 Anggota keluarga
mengekspresikan kepeduliannya
satu dengan yang lain secara
langsung
15
19 Meskipun anggota keluarga
memiliki pendapat yang berbeda,
kami tetap bisa rukun
B. Psychological Well-being
1. Blueprint Skala Kesejahteraan Psikologis
Sebaran Aitem
16
lain mendalam
- Dianggap
memiliki rasa
empati dan
kehangatan
3 Otonomi - Tidak
tergoyahkan oleh
orang lain 1, 7, 25,
13, 19, 31 7
- Mampu hidup 37
secara mandiri di
berbagai
lingkungan
4 Penguasaan - Mampu
Linkungan menggunakan
kesempatan yang
8, 14, 26, 32 2, 20, 38 7
ada di linkungan
- Mampu untuk
mengatur
lingkungannya
5 Tujuan - Berkembang
Hidup menuju tujuan
5, 17, 23, 41 11, 29, 35 7
hidup
- Memiliki makna
hidup tersendiri
6 Pertumbuhan - Mengembangkan
Pribadi diri sendiri 3, 15, 27, 39 9, 21, 33 7
- Terbuka terhadap
pengalaman baru
Total 21 21 42
17
2. Skala Kesejahteraan Psikologis
N Tidak Setuj
o setuj u
u sekali
sekali
1 Saya tidak takut untuk menyuarakan opini saya, 1 2 3 4 5 6 7
meskipun ketika bertentangan dengan opini kebanyakan
orang
2 Untuk saya, hidup adalah proses belajar, berubah, dan 1 2 3 4 5 6 7
pertumbuhan yang terus berlanjut
3 Secara umum, saya merasa bertanggung jawab atas 1 2 3 4 5 6 7
situasi kehidupan saya sendiri.
4 Orang-orang memandang saya sebagai orang yang 1 2 3 4 5 6 7
murah hati, yang mau menghabiskan waktu dengan
orang lain
5 Saya tidak tertarik dengan aktivitas yang menambah 1 2 3 4 5 6 7
pengetahuan saya
6 Saya senang membuat rencana untuk masa depan dan 1 2 3 4 5 6 7
berusaha untuk membuatnya menjadi kenyataan
7 Kebanyakan orang melihat saya sebagai seorang yang 1 2 3 4 5 6 7
penyayang dan perhatian
8 Saya merasa kecewa terhadap pencapaian dalam hidup 1 2 3 4 5 6 7
saya
9 Saya hidup dari hari ke hari tanpa memikirkan masa 1 2 3 4 5 6 7
depan
10 Saya biasanaya khawatir terhadap apa yang orang lain 1 2 3 4 5 6 7
pikirkan tentang saya
11 Ketika saya melihat kisah hidup saya, saya senang 1 2 3 4 5 6 7
dengan bagaimana semuanya telah berjalan.
12 Saya merasa kesulitan mengatu4 kehidupan yang 1 2 3 4 5 6 7
memuaskan bagi diri saya sendiri
13 Keputusan ayng saya buat biasanya tidak dipengaruhi 1 2 3 4 5 6 7
oleh apa yang orang lain lakukan
14 Saya sudah lama berhenti membuat perubahan atau 1 2 3 4 5 6 7
perbaikan besar dalam hidup saya.
15 Tuntutan kehidupan sehari-hari biasanya membuat saya 1 2 3 4 5 6 7
menjadi sedih
16 Saya tidak merasa banyak hubungan yang hangat dan 1 2 3 4 5 6 7
terpercaya dengan orang lain
17 Saya berfikir bahwa pengalaman baru yang menantang 1 2 3 4 5 6 7
pola pikir tentang diri sendiri dan dunia itu sangatlah
penting
18 Menjaga hubungan erat sangatlah susah dan membuat 1 2 3 4 5 6 7
saya frustasi
18
19 Sikap saya terhadap diri saya sendiri mungkin tidak 1 2 3 4 5 6 7
lebih positif dari yang dirasakan kebanyakan orang
terhadap diri mereka sendiri
20 Saya memiliki arah dan tujuan dalam hidup 1 2 3 4 5 6 7
21 Saya menilai diri saya sendiri berdasarkan apa yang saya 1 2 3 4 5 6 7
pikir penting, bukan berdasarkan nilai-nilai yang orang
lain anggap penting
22 Secara umum, saya merasa percaya diri dan positif 1 2 3 4 5 6 7
terhadap diri sendiri
23 Saya dapat membangun lingkungan dan pola hidup 1 2 3 4 5 6 7
untuk diri sendiri yang saya sukai
24 Secara umum saya mudah terpengaruh oleh orang 1 2 3 4 5 6 7
dengan opini yang kuat
25 Saya tidak suka berada dalam situasi baru yang 1 2 3 4 5 6 7
membuat saya merubah pola kerja lama saya dalam
melakukan sesuatu
26 Saya tidak cocok dengan orang-orang dan komunitas 1 2 3 4 5 6 7
disekitar saya
27 Saya tahu bahwa saya bisa mempercayai teman saya, 1 2 3 4 5 6 7
dan mereka tahu bahwa mereka bisa mempercayai saya
28 Jika saya pikir, saya tidak terlalu berkembang beberapa 1 2 3 4 5 6 7
tahun terakhir
29 Beberapa orang tidak memiliki tujuan dalam hidup, 1 2 3 4 5 6 7
tetapi saya bukanlah salah satu dari mereka
30 Saya merasa kesepian karena teman dekat untuk curhat 1 2 3 4 5 6 7
sangatlah sedikir
31 Jika saya membandingkan diri saya kepada teman dan 1 2 3 4 5 6 7
kenalan, saya merasa senang terkait siapa diri saya
32 Saya tidak tahu apa yang ingin saya capai di kehidupan 1 2 3 4 5 6 7
ini
33 Saya terkadang merasa saya telah melakukan segalanya 1 2 3 4 5 6 7
di kehidupan ini
34 Saya merasa bahwa orang lain lebih mendapat banyak 1 2 3 4 5 6 7
hal dari kehidupan dibandingkan saya sendiri
35 Saya percaya dengan opini saya, meskipun bertentangan 1 2 3 4 5 6 7
dengan kebanyakan orang.
36 Saya mudah dalam mengatur tanggung jawab dalam 1 2 3 4 5 6 7
kehidupan sehari-hari
37 Saya merasa bawha saya telah berkembang sebagai 1 2 3 4 5 6 7
pribadi seiring berjalannya waktu
38 Saya menikmati percakapan dengan anggota keluarga 1 2 3 4 5 6 7
dan teman
39 Aktivitas sehari-hari sering tampak sepele dan tidak 1 2 3 4 5 6 7
penting bagi saya
40 Saya menyukai sebagian besar kepribadian saya 1 2 3 4 5 6 7
19
41 Sulit bagi saya untuk menyuarakan pendapat pada hal- 1 2 3 4 5 6 7
hal yang kontroversial
42 Saya sering merasa tertekan dengan tanggung jawab 1 2 3 4 5 6 7
saya
20
Skala yang akan dipergunakan untuk mengambil data
21
analisis dan berdampak pada tidak adanya informasi mengenai
psychological wellbeing dan keharmonisan rumah tangga yang saudara
jalani. Selanjutnya, apabila saudara memiliki pertanyaan terkait penelitian
ini silahkan menghubungi kami secara personal melalui
megaprimaswari23@gmail.com.
Terima kasih
Hormat kami,
Mega Primaswari, S.Psi
Dr. Wiwien Dinar Pratisti, M. Si, Psikolog
22
Pastikan bahwa saudara telah membaca dan memahami informasi secara
lengkap terkait penelitian ini. Jika saudara memenuhi kriteria yang
disebutkan dan bersedia secara sukarela untuk berpartisipasi dalam
penelitian, saudara dapat mengisi identitas terlebih dahulu.
Nama (Inisial) :
Usia :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Jabatan :
Alamat :
No. HP/Email :
Penghasilan per-bulan :
a. Dibawah Rp 1.500.000,-
b. Rp 1.500.000,- sampai dengan dibawah Rp 2.500.000,-
c. Rp 2.500.000,- sampai dengan dibawah Rp 3.500.000,-
d. Diatas 3.500.000,-
a. Rumah
b. Mobil
c. Emas
a. Sangat berpengaruh
b. Berpengaruh
c. Tidak berpengaruh
d. Sangat tidak berpengaruh
23
Menurut saudara, pada tingkat mana gaya hidup saudara?
a. Mewah
b. Menengah
c. Sederhana
SKALA X
Petunjuk :
Kuesioner ini memiliki beberapa sub bagian, terdapat situasi yang
tertulis di awal sub bagian dan kolom respon pernyataan. Situasi
menggambarkan sebuah perumpamaan kondisi yang Saudara/I hadapi
dan kolom respon pernyataan menggambarkan diri Saudara/I sesuai
dengan situasi tersebut.
Kuesioner ini terdiri dari beberapa pernyataan. Bacalah pernyataan
terlebih dahulu, lalu pilihlah jawaban yang sesuai dengan diri Saudara/I
dengan memberikan tanda (ꓳ) pada salah satu kolom. Bacalah setiap
pernyataan dengan seksama kemudian pilihlah jawaban yang anda rasa
paling tepat menurut anda:
Pilih “1” apabila anda Sangat Tidak Setuju
Pilih “2” apabila anda Tidak Setuju
Pilih “3” apabila anda bersikap Netral
Pilih “4” apabila anda Setuju
Pilih “5” apabila anda Sangat Setuju
24
Tidak Setuj
No Pernyataan Setuj u
u Sekali
9 Anggota keluarga
mengekspresikan kepeduliannya
1 2 3 4 5
satu dengan yang lain secara
langsung
25
13 Anggota keluarga saling
mendengarkan opini/pendapat satu 1 2 3 4 5
sama lain
26
menyenangkan
27
SKALA Y
Petunjuk:
Saya ingin mengetahui bagaimana perasaan anda terhadap pernyataan-
pernyataan dibawah ini. Bacalah setiap pernyataan dengan seksama
kemudian pilihlah jawaban yang anda rasa paling tepat menurut anda:
Pilih “1” apabila anda Sangat Tidak Setuju Sekali
Pilih “2” apabila anda Sangat Tidak Setuju
Pilih “3” apabila anda Sedikit Tidak Setuju
Pilih “4” apabila anda Bersikap Netral
Pilih “5” apabila anda Sedikit Setuju
Pilih “6” apabila anda Setuju Sekali
Pilih “7” apabila anda Sangat Setuju Sekali
28
Tidak
Setuj
N setuj
Pernyataan u
o u
sekali
sekali
1 Saya tidak takut untuk menyuarakan opini saya, 1 2 3 4 5 6 7
meskipun ketika bertentangan dengan opini
kebanyakan orang
2 Untuk saya, hidup adalah proses belajar, berubah, 1 2 3 4 5 6 7
dan pertumbuhan yang terus berlanjut
3 Secara umum, saya merasa bertanggung jawab 1 2 3 4 5 6 7
atas situasi kehidupan saya sendiri.
4 Orang-orang memandang saya sebagai orang 1 2 3 4 5 6 7
yang murah hati, yang mau menghabiskan waktu
dengan orang lain
5 Saya tidak tertarik dengan aktivitas yang 1 2 3 4 5 6 7
menambah pengetahuan saya
6 Saya senang membuat rencana untuk masa 1 2 3 4 5 6 7
depan dan berusaha untuk membuatnya menjadi
kenyataan
7 Kebanyakan orang melihat saya sebagai seorang 1 2 3 4 5 6 7
yang penyayang dan perhatian
8 Saya merasa kecewa terhadap pencapaian dalam 1 2 3 4 5 6 7
hidup saya
9 Saya hidup dari hari ke hari tanpa memikirkan 1 2 3 4 5 6 7
masa depan
10 Saya biasanaya khawatir terhadap apa yang 1 2 3 4 5 6 7
orang lain pikirkan tentang saya
11 Ketika saya melihat kisah hidup saya, saya 1 2 3 4 5 6 7
senang dengan bagaimana semuanya telah
berjalan.
12 Saya merasa kesulitan mengatu4 kehidupan yang 1 2 3 4 5 6 7
memuaskan bagi diri saya sendiri
13 Keputusan ayng saya buat biasanya tidak 1 2 3 4 5 6 7
dipengaruhi oleh apa yang orang lain lakukan
14 Saya sudah lama berhenti membuat perubahan 1 2 3 4 5 6 7
29
atau perbaikan besar dalam hidup saya.
15 Tuntutan kehidupan sehari-hari biasanya 1 2 3 4 5 6 7
membuat saya menjadi sedih
16 Saya tidak merasa banyak hubungan yang hangat 1 2 3 4 5 6 7
dan terpercaya dengan orang lain
17 Saya berfikir bahwa pengalaman baru yang 1 2 3 4 5 6 7
menantang pola pikir tentang diri sendiri dan dunia
itu sangatlah penting
18 Menjaga hubungan erat sangatlah susah dan 1 2 3 4 5 6 7
membuat saya frustasi
19 Sikap saya terhadap diri saya sendiri mungkin 1 2 3 4 5 6 7
tidak lebih positif dari yang dirasakan kebanyakan
orang terhadap diri mereka sendiri
20 Saya memiliki arah dan tujuan dalam hidup 1 2 3 4 5 6 7
21 Saya menilai diri saya sendiri berdasarkan apa 1 2 3 4 5 6 7
yang saya pikir penting, bukan berdasarkan nilai-
nilai yang orang lain anggap penting
22 Secara umum, saya merasa percaya diri dan 1 2 3 4 5 6 7
positif terhadap diri sendiri
23 Saya dapat membangun lingkungan dan pola 1 2 3 4 5 6 7
hidup untuk diri sendiri yang saya sukai
24 Secara umum saya mudah terpengaruh oleh 1 2 3 4 5 6 7
orang dengan opini yang kuat
25 Saya tidak suka berada dalam situasi baru yang 1 2 3 4 5 6 7
membuat saya merubah pola kerja lama saya
dalam melakukan sesuatu
26 Saya tidak cocok dengan orang-orang dan 1 2 3 4 5 6 7
komunitas disekitar saya
27 Saya tahu bahwa saya bisa mempercayai teman 1 2 3 4 5 6 7
saya, dan mereka tahu bahwa mereka bisa
mempercayai saya
28 Jika saya pikir, saya tidak terlalu berkembang 1 2 3 4 5 6 7
beberapa tahun terakhir
29 Beberapa orang tidak memiliki tujuan dalam hidup, 1 2 3 4 5 6 7
30
tetapi saya bukanlah salah satu dari mereka
30 Saya merasa kesepian karena teman dekat untuk 1 2 3 4 5 6 7
curhat sangatlah sedikir
31 Jika saya membandingkan diri saya kepada teman 1 2 3 4 5 6 7
dan kenalan, saya merasa senang terkait siapa
diri saya
32 Saya tidak tahu apa yang ingin saya capai di 1 2 3 4 5 6 7
kehidupan ini
33 Saya terkadang merasa saya telah melakukan 1 2 3 4 5 6 7
segalanya di kehidupan ini
34 Saya merasa bahwa orang lain lebih mendapat 1 2 3 4 5 6 7
banyak hal dari kehidupan dibandingkan saya
sendiri
35 Saya percaya dengan opini saya, meskipun 1 2 3 4 5 6 7
bertentangan dengan kebanyakan orang.
36 Saya mudah dalam mengatur tanggung jawab 1 2 3 4 5 6 7
dalam kehidupan sehari-hari
37 Saya merasa bawha saya telah berkembang 1 2 3 4 5 6 7
sebagai pribadi seiring berjalannya waktu
38 Saya menikmati percakapan dengan anggota 1 2 3 4 5 6 7
keluarga dan teman
39 Aktivitas sehari-hari sering tampak sepele dan 1 2 3 4 5 6 7
tidak penting bagi saya
40 Saya menyukai sebagian besar kepribadian saya 1 2 3 4 5 6 7
41 Sulit bagi saya untuk menyuarakan pendapat 1 2 3 4 5 6 7
pada hal-hal yang kontroversial
42 Saya sering merasa tertekan dengan tanggung 1 2 3 4 5 6 7
jawab saya
Terima kasih untuk niat baiknya. Proses pengambilan data telah selesai. Semoga
bahagia selalu
31
32
DAFTAR PUSTAKA
33
Lestari, S. (2012). Psikologi Keluarga: Penanaman Nilai dan Penanganan
Konflik Dalam Keluarga. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Marisa, C., Fitriyanti, E., & Utami, S. (2021, Desember). Gambaran
Keharmonisan Keluarga Ditinjau dari Peran Suami dan Isteri. Jurnal
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (JPIPS), 2(13), 131-137.
Mukaromah, M. D., Selviana, I., & Wijayanti, M. (2022). Dampak Pandemi
Covid-19 Terhadap Keharmonisan Keluarga di Lampung Tengah.
Syakhsiyah Jurnal Hukum Keluarga Islam, 2(1), 75-91.
Putri, M. A., Neviyarni, N., & Syukur, Y. (2019). Konseling Keluarga dengan
Pendekatan Rational Emotive Behavior Theraphy (REBT): Strategi
Mewujudkan Keharmonisan dalam Keluarga. Enlighten: Jurnal
Bimbingan Konseling Islam, 2(1), 1-18.
Ryff, C. D. (2014). Psychological Well-being Revisited: Advances in the Science
and Practice of Eudaimonia. Psychotheraphy and Psychosomatics, 35(4),
10-28.
Ryff, C. D., & Keyes, L. M. (1995). The Structure of Psychological Well-being
Revisited. Journal of Personality and Social Psychology, 69(4), 719-727.
Ryff, C. D., & Singer, B. (2008). Know Thyself and Become What You Are: A
Eudaimonic Approach to Psychological Well-Being. Journal of Happiness
Studies, 9, 13-39. doi:10.1007/s10902-006-9019-0
Ryff, C. D., & Singer, B. H. (2006). Best News Yet on the Six-Factor Model of
Well-being. Social Science Research, 35(4), 1103-1119.
Wulansari, O. D., & Setiawan, J. L. (2019). Hubungan Antara Psychological
Wellbeing dan Martial Adjustment pada Remaja. Psychopreneur Journal,
3(1), 36-46.
34