PROPOSAL TESIS
Diajukan Oleh :
MEGA PRIMASWARI
T100185007
PROPOSAL TESIS
Diajukan Oleh :
MEGA PRIMASWARI
T100185007
Keharmonisan Keluarga
Harapan bagi setiap orang yang menikah adalah menjadi keluarga yang
harmonis agar masing-masing anggota keluarganya mendapatkan ketenangan dan
kenyamanan dan ketenangan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Keluarga
adalah rumah tangga yang memiliki hubungan darah atau perkawinan atau
menyediakan terselenggaranya fungsi-fungsi instrumental mendasar dan fungsi-
fungsi ekspresif keluarga bagi pada anggotanya yang berada dalam suatu jaringan
(Lestari, 2012).
Menurut hasil studi Stinnet dan DeFrain (dalam Hawari, 2010) kriteria
hubungan perkawinan yang bahagia dan sehat, yaitu: 1) Ikatan keluarga: Dalam
keluarga Sakinah masing-masing anggota keluarga merasa terikat dalam ikatan
keluarga sebagai kelompok sosial terkecil dalam masyarakat. 2) Positif dan
konstruktif: dalam keluarga Sakinah bila terjadi terjadi permasalahan hendaknya
dapat diselesaikan dengan musyawarah, positif dan konstruktif, selalu bersama
suka maupun duka. Hal tersebut diperjelas oleh Cahyani (2016) bahwa keluarga
harmonis ditentukan oleh beberapa indikator meliputi saling menyayangi,
menghargai, memiliki, mempercayai, terbuka dan musyawarah, kehidupan
beragama, Pendidikan, ekonomi dan kesehatan yang baik.
Psyhological Well-Being
Selain 6 dimensi yang telah dikemukakan, Ryff & Singer (2008) juga
mengungkapkan bahwa terdapat 2 faktor utama yang mempengaruhi
psychological well-being yaitu faktor demografis dan faktor dukungan sosial.
Faktor demografis yang terdiri dari usia, jenis kelamin, status sosial ekonomi, dan
budaya. Serta faktor dukungan sosial yang terdiri dari evaluasi terhadap
pengalaman hidup, kepribadian, dan religiusitas. Huppert memiliki pendapat yang
serupa dengan Ryff mengenai faktor yang mempengaruhi psychological well-
being seseorang, yaitu tingkat psychological wellbeing seseorang dipengaruhi
oleh faktor demografis seperti usia. Hal tersebut juga sejalan dengan Kamman,
Farry & Herbinson (dalam Pinquart & Sorenson, 2010) yang mengemukakan
bahwa faktor umum membentuk psychological wellbeing adalah kepuasan hidup
(life satisfication) dan kebahagiaan (happiness).Conger, dkk (2002)
menambahkan bahwa faktor ekonomi memiliki hubungan dengan fungsi keluarga
dalam pemeliharaan anak-anak. Sehingga faktor ekonomi juga dapat menjadi
salah satu faktor yang membentuk psychological well-being seseorang.
Keharmonisan Psychological
Keluarga (X) well-being(Y)
Subjek Penelitian
Kriteria partisipan dalam penelitian ini adalah: (1) Keluarga yang tinggal di
Kelurahan J (2) Dalam keluarga beranggotakan setidaknya ayah, ibu, dan anak (3)
Bersedia menjadi partisipan dalam penelitian.
Prosedur dalam penelitian ini terdiri dari tahap persiapan dan pelaksanaan.
Tahap persiapan dari penelitian ini yaitu mempersiapkan alat ukur yang sesuai
serta memiliki koefisien reliabilitas dan validitas yang layak untuk digunakan
sebagai alat ukur variabel yang didalam penelitian.
Selanjutnya, untuk pemilihan subjek penelitian maka akan dipilih 5 keluarga yang
memenuhi syarat untuk menjadi subjek penelitian.
LAMPIRAN
A. Keharmonisan Keluarga
1. Blueprint Skala Keharmonisan Keluarga FHS-24
Nomor Item
Aspek-aspek Jumlah
Favorable
Komunikasi 8, 9, 10, 13, 23, 16 6
Resolusi Konflik 17, 18, 19, 20, 21 5
Kesabaran 11, 12, 15 3
Identitas Keluarga 2, 3, 4 3
Waktu yang berkualitas 1, 5, 6, 7, 14, 22, 24 7
Total 24
2. Skala Keharmonisan Keluarga FHS-24
9 Anggota keluarga
mengekspresikan kepeduliannya
satu dengan yang lain secara
langsung
B. Psychological Well-being
1. Blueprint Skala Kesejahteraan Psikologis
Sebaran Aitem