Klasifikasi Impaksi Gigi Molar Ketiga Melalui Pemeriksaan Radiografi Sebagai Penunjang Odontektomi
Klasifikasi Impaksi Gigi Molar Ketiga Melalui Pemeriksaan Radiografi Sebagai Penunjang Odontektomi
http://jurnal.pdgi.or.id/index.php/jrdi/index
ABSTRACT
PENDAHULUAN
Odontektomi merupakan prosedur umum yang tulang sekitarnya yang dapat menentukan prosedur
dilakukan pada gigi impaksi. Gigi molar ketiga bedah yang memenuhi aspek spesifik dalam setiap
merupakan gigi yang paling sering mengalami kasus. Radiograf panoramik umum digunakan
impaksi.1 Prevalensi impaksi molar ketiga 16-73% dalam evaluasi anatomi dan posisi gigi impaksi
pada dewasa muda dengan indikasi gigi impaksi molar ketiga dibandingkan radiograf periapikal yang
dengan karies, perikoronitis atau infeksi berulang, memberikan rasa tidak nyaman pada pasien saat
kelainan periodontal yang meliputi distal gigi molar memposisikan film di dalam rongga mulut. Dalam
kedua, kista odontogenik dan gigi berjejal.2 beberapa kasus tertentu CBCT 3D digunakan dalam
Keberhasilan penatalaksanaan klinis dengan penilaian klasifikasi impaksi molar ketiga karena
intervensi pembedahan yang mumpuni, tanpa menghasilkan gambaran tiga dimensi dan tampilan
komplikasi, nyeri dan pembengkakan pasca multiplanar sehingga memberikan informasi secara
pembedahan dapat diperoleh melalui rencana lebih detail dan lengkap.
perawatan yang akurat. Evaluasi kesulitan pembedahan pada
Salah satu faktor penting dalam perencanaan pengambilan gigi molar ketiga merupakan tahap
1
Departemen Radiologi Kedokteran dan penatalaksanaan klinis odontektomi gigi molar krusial untuk memformulasikan rencana perawatan
Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi, Univer-
sitas Padjadjaran, Bandung, Indonesia,
ketiga adalah prediksi waktu pembedahan.3 Prediksi yang optimal serta seimbang antara manfaat dan
40132 waktu pembedahan dipengaruhi oleh tingkat efek samping prosedur pembedahan.3 Penelitian
2
Departemen Bedah Mulut, Fakultas kesulitan pembedahan yang dapat dinilai dari klinis dan studi literatur yang bertujuan menilai
Kedokteran Gigi, Universitas Padjadja- berbagai aspek yang telah dipaparkan dalam validitas dan efektifitas klasifikasi dalam
ran, Bandung, Indonesia, 40132 berbagai klasifikasi impaksi gigi molar ketiga. memprediksi tingkat kesulitan telah dilakukan pada
Klasifikasi impaksi gigi molar ketiga menggunakan beberapa klasifikasi.
*
Correspondence to: parameter bentuk dan posisi gigi dan area Pemaparan mengenai klasifikasi impaksi molar
Yurika Ambar Lita sekitarnya menggunakan pemeriksaan radiografi ketiga telah banyak dilakukan baik dalam bentuk
✉ yurika.lita@fkg.unpad.ac.id
yaitu Winter, Pell dan Gregory, Pederson, Wharfe, tinjauan pustaka maupun penelitian klinis. Artikel
Maglione, sedangkan Mozzati yang ini akan membahas jauh lebih dalam mengenai
mengkombinasikan radiografi, anatomi dan faktor studi klinis dan literatur yang melakukan validitas
Received on: February 2020
Revised on: March 2020 sistemik. terhadap klasifikasi gigi impaksi berdasarkan kriteria
Accepted on: April 2020 Radiografi pada gigi impaksi molar ketiga inklusi berupa seluruh metode penilaian kesulitan
bertujuan menunjang pemeriksaan klinis yang impaksi gigi molar ketiga rahang bawah melalui
memberikan informasi mengenai anatomi gigi dan pemeriksaan radiografi hingga tahun 2019.
1 © 2020 JRDI. Published by Ikatan Radiologi Kedokteran Gigi Indonesia. All rights reversed.
STUDI PUSTAKA
STUDI PUSTAKA
Gambar 1. WAR (White, Amber, Red) Lines Gambar 3. Klasifikasi Pell dan Gregory10
folikel (Follicle development), jalur keluar defleksi ke arah bukal, lingual maupun keduanya
pencabutan gigi (Path of Exit of the toot during meliputi area kanalis dan juga mesial atau distal.
removal).11,12 Narrowing of the root, jika terdapat penyempitan
pada akar dan melewati kanalis, hal tersebut
Pederson (1988) menunjukkan bahwa bagian terbesar dari diameter
Pederson mengajukan modifikasi skala Pell dan akar telah meliputi kanalis atau tedapat perforasi
Gregory yang meliputi tiga faktor yaitu, posisi gigi pada akar. Dark and bifid root merupakan tanda
molar ketiga (mesioangular, horizontal, vertikal yang muncul Ketika kanalis mandibularis melewati
atau distoangular) dan klasifikasi Pell and Gregory akar dan diidentifikasi sebagai bayangan ganda
kedalaman relatif (Kelas A, B dan C) serta hubungan membran periodontal pada bifid apeks. Interuption
dengan ramus dan ruangan yang tersedia. Skala of the white line(s), yaitu dua garis radiopak yang
Pederson diajukan untuk evaluasi pada radiograf mewakili atap dan dinding kanalis mandibularis.
panoramik. Detail penghitungan skor klasifikasi Garis tersebut menghilang jika mencapai struktur
Pederson ditunjukkan pada Tabel 1.13,14 gigi. Diversion of the inferior alveolar canal, kanalis
13,14
bergeser ketika dilewati gigi molar ketiga.
Tabel 1. Klasifikasi Pederson
Narrowing of the inferior alveolar canal, kanalis
Kriteria Nilai mandibularis dapat menyempit ketika dilewati oleh
Posisi gigi molar akar molar ketiga.15
Mesioangular 1
Horizontal 2
Vertikal 3
Juodzbalys dan Daugela (2013)
Distoangular 4 Juodzbalys dan Daugela pada tahun 2013
Kedalaman relative mengajukan stratifikasi klasifikasi komprehensif
Kelas A 1 pada gigi impaksi yang dihitung berdasarkan skor
Kelas B 2
Kelas C 3
global yang mewakili kesulitan pembedahan.
Hubungan dengan ramus dan Penilaian berdasarkan empat posisi gigi impaksi
ruangan yang tersedia yaitu, posisi mesio-distal gigi molar ketiga dengan
Kelas 1 1 molar kedua dan ramus mandibula, posisi apiko-
Kelas 2 2
Kelas 3 3
koronal dengan puncak tulang alveolar dan kanalis
Skor kesulitan mandibularis (risiko trauma saraf alveolaris
Mudah 1 inferior), posisi buko-lingual dengan lingual
Sedang 2 mandibularis dan dinding bukal (risiko trauma saraf
Sulit 3
lingualis) dan posisi parsial. Penilaian dideskripsikan
dalam skor 0-3 (0 konvensional, 1 sederhana 2
Rood dan Shebab (1990) sedang, 3 sulit) pada 6 item (M, R, A, C, B, S) d/
Indikator radiografis posisi gigi dengan risiko seperti yang tercantum pada Tabel 2.3,16
tinggi dengan kanalis mandibularis diidentifikasikan
oleh Rood dan Shebab menjadi 7 kategori (Gambar The New Performa Index
4). Darkening of the root yaitu hilangnya densitas Zhang et al. mengajukan indeks baru untuk
pada akar sehingga akar tampak lebih radiolusen. penilaian tingkat kesulitan pencabutan gigi impaksi
Deflected roots yaitu akar gigi defleksi di sekitar molar ketiga dengan 6 kriteria yaitu derajat impaksi
kanal, terlihat seperti deviasi pada akar. Akar dapat gigi, bentuk akar, sudut impaksi, hubungan dengan
sensitifitas yang kurang baik karena 75% dari crown of the impacted mandibular third. Princ exodontia as
Appl to impacted third molar a Complet treatise Oper Tech
ekstraksi yang sulit tidak teridentifikasi.14 Klasifikasi with Clin diagnoses Radiogr Interpret [Internet]. 1926;42–5.
Pederson dapat digunakan dalam menilai kesulitan Available from: https://openlibrary.org/books/OL6696325M/
pembedahan gigi impaksi namun tidak luas Principles_of_exodontia_as_applied_to_the_impacted_mand
digunakan karena tidak menilai beberapa aspek ibular_third_molar
6. Khojastepour L, Khaghaninejad MS. Does the Winter or Pell
seperti densitas tulang, fleksibilitas bukal, dan and Gregory Classification System Indicate the Apical Position
pembukaan area bukal.20 of Impacted Mandibular Third Molars ? J Oral Maxillofac Surg
Hasil penelitian 104 kasus dan 135 kontrol dari [Internet]. 2019;77(11):2222.e1-2222.e9. Available from:
https://doi.org/10.1016/j.joms.2019.06.004
total 12842 pasien yang dilakukan oleh Kim et al. 7. Garcia R, Henshaw M, Krall E. Relationship between
menunjukkan bahwa usia tua dan dalamnya status periodontal disease and systemic health. Periodontol 2000.
impaksi dan juga hubungan akar gigi molar ketiga 2001;25:21–36.
dengan saraf alveolaris inferior memiliki faktor 8. Gümrükçü Z, Balaban E, Karabağ M. Is there a relationship
between third ‑ molar impaction types and the dimensional /
risiko yang signifikan. Penelitian tersebut dilakukan angular measurement values of posterior mandible according
pada kasus pasien yang menunjukkan penurunan to Pell & Gregory / Winter Classification ? Oral Radiol
neurosensorik saraf alveolaris inferior dan [Internet]. 2020;(0123456789). Available from: https://
doi.org/10.1007/s11282-019-00420-2
menghubungkan dengan variabel dari nilai prediktif 9. Pell GJ, Gregory BT. Impacted mandibular third molars:
pada tanda radiograf.21 classification and modified techniques for removal. 1933.
Stacchi et al. melakukan modifikasi terhadap 10. Brown BR, Sabino MA. Impacted Teeth. In: Atlas of Oral and
klasifikasi JD dengan interpretasi skor yang berbeda Maxillofacial Surgery. Missouri: Saunders Elsevier Inc.; 2016.
11. MacGregor AJ. The radiological assessment of ectopic lower
sehingga diharapkan dapat menjadi alat ukur yang third molars. Ann R Coll Surg Engl. 1979;61(2):107–13.
reliabel dalam memprediksi kesulitan pembedahan. 12. Latt MM, Chewpreecha P, Wongsirichat N. Prediction of
Modifikasi terdiri dari perbedaan interpretasi pada difficulty in impacted lower third molars extraction ; review
literature. Mahidol Dent J. 2015;35(3):281–90.
skor akhir dalam memprediksi tingkat kesulitan dan 13. Yuasa H, Kawai T, Sugiura M. Classification of surgical
waktu pembedahan dengan interval skor 0-18. difficulty in extracting impacted third molars. Br J Oral
Total skor dibagi menjadi 3 kategori, kelas I (0-6 Maxillofac Surg. 2002;40(1):26–31.
sederhana), kelas II (7-12 sedang), kelas III (13-18 14. Diniz-Freitas M, Lago-Méndez L, Gude-Sampedro F, Somoza-
Martin JM, García-García A. Pederson scale fails to predict
sulit).3 Hasil uji skor yang dilakukan Stacchi et al. how difficult it will be to extract lower third molars. Br J Oral
menunjukkan modifikasi JD lebih efisien dalam Maxillofac Surg. 2007;45(1):23–6.
memprediksi tingkat kesulitan pembedahan yang 15. Rood JP, Nooraldeen Shehab BAA. The radiological prediction
of inferior alveolar nerve injury during third molar surgery. Br
dinilai dari waktu pembedahan. Berbagai modifikasi J Oral Maxillofac Surg. 1990;28(1):20–5.
klasifikasi impaksi gigi molar ketiga telah diajukan 16. Spiotto MT, Juodzbalys G, Daugela P. Mandibular Third Molar
dengan mempertimbangkan aspek-aspek bentuk Impaction: Review of Literature and a Proposal of a
dan posisi gigi. Classification. J Oral Maxillofac Res [Internet]. 2013 Jun 11;4
(2):1–12. Available from: http://www.ejomr.org/JOMR/
archives/2013/2/e1/v4n2e1ht.pdf
17. Zhang X, Wang L, Gao Z. Development of a New Index to
SIMPULAN Assess the Difficulty Level of Surgical Removal of Impacted
Mandibular Third Molars in an Asian Population. J Oral
Maxillofac Surg [Internet]. 2019;77(7):1358.e1-1358.e8.
Studi literatur pada artikel ini menunjukkan Available from: https://doi.org/10.1016/j.joms.2019.03.005
bahwa tingkat kesulitan impaksi gigi molar ketiga 18. Kumar S, Reddy MP, Chandra L, Bhatnagar A. The “Red Line”
Conundrum: A Concept Beyond Its Expiry Date? J Maxillofac
merupakan indeks yang berperan dalam
Oral Surg. 2014;13(4):612–4.
memprediksi faktor risiko setiap pembedahan 19. García AG, Sampedro FG, Rey JG, Vila PG, Martin MS. Pell-
sebelum fase operasi. Berbagai indeks telah Gregory classification is unreliable as a predictor of difficulty
dikembangkan dalam berbagai penelitian dengan in extracting impacted lower third molars. Br J Oral Maxillofac
Surg. 2000;38(6):585–7.
menguji akurasi, efisiensi, dan objektifitasnya, 20. Renton T, Smeeton Y, McGurk M. Factors predictive of
sehingga kemudian dihasilkan indeks stratifikasi difficulty of mandibular third molar surgery. Br Dent J
yang lengkap dan turut mempertimbangkan aspek [Internet]. 2001 Jun 9;190(11):607–10. Available from: http://
www.nature.com/articles/4801052
bentuk, posisi hingga demografi gigi impaksi.
21. Kim J, Cha I. Which Risk Factors Are Associated With
Neurosensory Deficits of Inferior Alveolar Nerve After
Mandibular Third Molar Extraction ? YJOMS [Internet].
DAFTAR PUSTAKA 2012;70(11):2508–14. Available from: http://
dx.doi.org/10.1016/j.joms.2012.06.004
1. Lima CJ, Silva LCF, Melo MRS, Santos JASS, Santos TS.
Evaluation of the agreement by examiners according to
classifications of third molars. Med Oral Patol Oral Cir Bucal
[Internet]. 2012;17(2):281–6. Available from: http://
dx.doi.org/doi:10.4317/medoral.17483
2. Vig KWL. Patient specific variables are a consideration in the
decision to extract asymptomatic third molars. J Evid Based
Dent Pract [Internet]. 2012;12(2):92–4. Available from: http://
dx.doi.org/10.1016/j.jebdp.2012.03.008
3. Stacchi C, Daugela P, Berton F, Lombardi T, Juodzbalys G. A
classification for assessing surgical difficulty in the extraction
of mandibular impacted third molars: Description and clinical
validation. Quintessence Int (Berl). 2018;49(9):745–53.
4. Akadiri OA, Obiechina AE. Assessment of Difficulty in Third
Molar Surgery-A Systematic Review. J Oral Maxillofac Surg
[Internet]. 2009;67(4):771–4. Available from: http://
dx.doi.org/10.1016/j.joms.2008.08.010
5. Winter GB. Chapter V: Radiographic interpretation of the