Anda di halaman 1dari 3

Menganalisis Teks Ceramah

BIDANG STUDI : BAHASA INDONESIA


KELAS/SEMESTER : XI. MIPA / XI.IIS
TAHUN AJARAN : 2021/2022

Bacalah teks berikut!

Salam Sejahtera untuk semuanya

Hadirin yang berbahagia, puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena hari ini kita
dapat berkumpul di tempat ini dalam rangka kegiatan sosialisasi Sumpah pemuda, dalam hal
memiliki Bahasa persatuan yaitu Bahasa Indonesia, melalui kegiatan ini saya akan menyampaikan
beberapa hal bagaimana kita menjadi seorang pemuda-pemudi yang Tangguh berguna bagi Nusa
dan bangsa, khususnya dalam hal berbahasa yang baik dan benar.

Negara Indonesia merupakan bangsa yang kaya akan budaya, adat istiadat & beragam
bahasa. Meskipun begitu dengan bermacam warna-warni adat istiadat serta bahasa ini, negara
kita tetap bersatu padu, hal ini tidak terlepas dari penggunaan bahas Indonesia untuk
berkomunikasi, berhubungan, bekerja sama & bersosialisasi dengan masyarakat yang berbeda
budaya, adat istiadat dan bahasa tadi. Kita tetap berpegang teguh pada sumpah kita, “bahasa satu,
Bahasa Indonesia”.

Hadirin yang saya muliakan, telah kita ketahui bersama bahwa bahasa Indonesia
merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia dan telah dicetuskan pada sumpah pemuda
tanggal 28 Oktober 1928. Oleh karenanya, sudah sepatutnya kita mempelajari bahasa Indonesia
yang baku. Bahasa Indonesia yang baku memang tidak dapat kita gunakan untuk segala keperluan
tetapi hanya untuk komunikasi resmi, wacana teknis, pembicaraan di depan umum, dan
pembicaraan di depan orang yang dihormati.

Hadirin yang saya hormati, banyak perkembangan bahasa Indonesia yang terjadi sekarang,
salah satunya adalah dengan semakin bertambahnya kosa kata. Baik yang berasal dari bahasa
daerah maupun bahasa asing yang wajib kita syukuri karena, dengan demikian, menunjukkan
bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa yang dinamis yang dapat mengikuti perkembangan zaman
dengan tetap taat pada kaidah penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Namun, saudara sekalian, pada era sekarang ini, problematika berbahasa Indonesia yang
baik dan benar ini makin diperparah lagi dengan trend – trend prokem serta pengacak-acakan
unsur bahasa, hingga ke dalam tata – bahasa, bahkan kata – kata. Anak muda sekarang merasa
bangga bisa mengaplikasikan jargon “Masalah Buat Lo?”, “Sesuatu banget..”, “E.G.P”, dan
sebagainya dan mereka juga menambahkan beberapa kosakata baru yang tidak terdapat dalam
kamus besar bahasa Indonesia seperti kata alay, galau, keles dan sebagainya serta dengan tanpa
perasaan bersalah mengubah fungsi angka 4 menjadi huruf A, angka lima menjadi huruf S,angka 1
menjadi huruf I angka 0 menjadi huruf O dan seterusnya... sehingga kalimat “SAYA PERGI KE
SEKOLAH” kini menjadi “54Y4 P312G1 K3 S3K0L4H” .
Hadirin, Kita berpikir itulah bahasa gaul, bahasa yang menunjukkan identitas pemuda –
dan pemudi moderen, kreatif dan panjang akal. Tanpa kita sadari, kita telah merevolusi bahasa
sendiri, melecehkan sumpah yang diliputi oleh rasa kebanggan sebagai satu kesatuan Nusantara.
Perjuangan para pelopor rasa kebangsaan itu kini menjadi sia – sia.

Hadirin yang saya hormati, itulah sedikit gambaran betapa menyedihkannya keberbahasa-
an Indonesia kita setelah sekian kali kita merayakan Bulan Bahasa. Sepertinya bara api yang
pernah dikobarkan para pemuda kita itu tergerus oleh waktu.

Dengan demikian, marilah kita sebagai generasi penerus bangsa dan calon penerus
pemimpin bangsa yang tangguh kita pergunakan bahasa Indonesia sebagai alat berkomunikasi
dengan masyarakat pada daerah atau wilayah yang berbeda. Karena kalau bukan kita, siapa lagi?
Semoga Tuhan senantiasa menyertai langkah kita, khususnya para pemuda – pemudi, pelajar serta
mahasiswa dalam menegakkan kebudayaan berbahasa yang baik dan benar.

Hadirin yang saya muliakan, demikianlah ceramah saya, Terima kasih atas perhatian
Saudara sekalian, syalom.

Melalui teks di atas kerjakan soal berikut

1. Tuliskan Sruktur teks tersebut (tulis hanya paragraf saja)!


- Pendahuluan: paragraf 1
- Isi: paragraf 2-7
- Penutup: paragraf 8

2. Tuliskan 2 kalimat yang termasuk simpleks dan 2 kalimat kompleks!


- Kalimat simpleks
• Perjuangan para pelopor rasa kebangsaan itu kini menjadi sia – sia.
• Sepertinya bara api yang pernah dikobarkan para pemuda kita itu tergerus oleh
waktu.

- Kalimat kompleks
• Hadirin yang saya hormati, banyak perkembangan bahasa Indonesia yang terjadi
sekarang, salah satunya adalah dengan semakin bertambahnya kosa kata.
• Bahasa Indonesia yang baku memang tidak dapat kita gunakan untuk segala
keperluan tetapi hanya untuk komunikasi resmi, wacana teknis, pembicaraan di
depan umum, dan pembicaraan di depan orang yang dihormati.

3. Tuliskan 2 kalimat yang di dalamnya ada kata kerja mental (kata kerja mental digaris
bawahi)!
- Tanpa kita sadari, kita telah merevolusi bahasa sendiri, melecehkan sumpah yang
diliputi oleh rasa kebanggan sebagai satu kesatuan Nusantara
- melalui kegiatan ini saya akan menyampaikan beberapa hal bagaimana kita menjadi
seorang pemuda-pemudi yang Tangguh
4. Tuliskan 2 contoh peristilahan, dan jelaskan dibidang apa dan artinya!
- Adat istiadat (bidang sosial budaya), artinya kebiasaan turun temurun yang dilakukan
berulang-ulang yang telah menjadi tradisi atau ciri khas dari suatu daerah atau
seperangkat nilai atau norma, kaidah dan keyakinan sosial yang tumbuh dan
berkembang bersamaan dengan pertumbuhan dan perkembangan masyarakat.
- Sekolah (bidang Pendidikan), artinya suatu lembaga atau tempat untuk belajar dan
mengajar seperti membaca, menulis dan belajar untuk berperilaku yang baik.

5. Tuliskan 2 contoh kalimat sapaan!


- Salam Sejahtera untuk semuanya
- Hadirin yang saya muliakan, demikianlah ceramah saya, Terima kasih atas perhatian
Saudara sekalian, syalom.
- Hadirin yang berbahagia
- Hadirin yang saya muliakan
- Hadirin yang saya hormati

Anda mungkin juga menyukai