Anda di halaman 1dari 39

KERANGKA TEORI, KONSEP,

HIPOTESIS, & DEFINISI


OPERASIONAL
Kholis Ernawati
Fakultas Kedokteran, Universitas YARSI
kholisernawati@yahoo.co.id, kholis.ernawati@yarsi.ac.id
Pustaka
1. Geoffrey Marczyk, David DeMatteo, and David
Festinger. Essentials of Research Design and
Methodology. John Wiley & Sons, Inc. New
Jersey. 2005
2. Budhi soesilo. Metodologi Penelitian &
Statistik. PSIL UI 2007
3. Besral. Perumusan Masalah, tujuan, dan
Manfaat Penelitian, Departemen Biostatiska
FKM UI 2016.
DARI RUMUSAN MASALAH
HINGGA ANALISIS

Ruang
Masalah Pertanyaan Tujuan Manfaat
Latar lingkup
Belakang

TU TK

• TINJAUAN PUSTAKA

KONSEPTUALISASI
DAN OPERASIONALISASI
JUDUL
• HIPOTESIS
PENELITIAN
• DISAIN PENELITIAN

• ANALISIS Statistik 3
KERANGKA TEORI,
KERANGKA KONSEP
TEORI
Sekumpulan konsep, definisi, atau proposisi
yang saling berhubungan untuk menerangkan
suatu fenomena secara sistematis dengan
cara merumuskan hubungan antar konsep.

(Kerlinger FN,1973)
FUNGSI TEORI

Menunjukkan
Sebagai
hubungan antar
kerangka kerja
variabel

Sebagai dasar
prediksi Stimulan
lingkungan pengembangan
spesifik dan pengetahuan
fenomena baru
■ Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori
– Tinjauan pustaka menguraikan teori atau
hasil-hasil penelitian yang pernah dilakukan
pada permasalahan yang relevan. Gunakan
sumber yang dapat dipertanggung jawabkan
dan mutakhir yang mengacu pada jurnal
ilmiah.
■ Kerangka Konsep.
– Kerangka konsep merupakan diagram yang
menunjukkan jenis serta hubungan antar
variabel yang diteliti dan variabel lain yang
terkait
Contoh Kerangka Teori

a. Riwayat Keluarga
b. Umur
Faktor terkait Nutrisi: c. Jenis Kelamin
a. Konsumsi Kalium
b. Konsumsi Natrium
Hipertensi Esensial
c. Konsumsi Kalsium
d. Konsumsi Lemak
e. Konsumsi Magnesium Faktor terkait Pola Hidup:
f. Konsumsi Alkohol a. Sosial Ekonomi
g. Konsumsi Kopi b. Perokok
c. Inaktivitas Fisik
h. Status Gizi
d. Obat-obatan
e. Stres
f. Faktor lain
KONSEP
Abstraksi atau gambaran dari suatu
fenomena yang dibangun dengan
menggeneralisasi suatu pengertian.
KERANGKA KONSEP

■ KERANGKA KONSEP
– Hubungan antara konsep yang dibangun
berdasarkan hasil/hasil-hasil studi empiris
terdahulu sebagai pedoman dalam melakukan
penelitian
KONSEP

KONKRET ABSTRAK
- Jelas kaitannya dengan - Tidak jelas kaitan dg
realitas yg diwakili realitas yg diwakili
- Bersifat Spesifik - Bersifat Umum

Berat badan, tekanan darah, umur, Pengetahuan, sikap, motivasi,


pendidikan, dll kepuasan, dll
11
Contoh Kerangka Konsep

Konsumsi Kalium Riwayat Keluarga


Konsumsi Natrium
Konsums Kalsium
Konsumsi Lemak
Konsumsi Magnesium Hipertensi
Konsumsi Kopi Esensial
Status Gizi

Rokok
Stress
KERANGKA TEORI DAN
KERANGKA KONSEP
KERANGKA TEORI KERANGKA KONSEP

Lebih kompleks Sederhana

Penyederhanaan Penyederhanaan
(simplifikasi) dari dunia (simplifikasi) dari kerangka
nyata teoritis

Kumpulan dari berbagai Panduan untuk


konsep melaksanakan penelitian
Contoh Kerangka Konsep
TK.PENDIDIKAN KINERJA
PERAWAT PERAWAT
•Motivasi
•Persepsi peran
•Kompetensi
•Masa Kerja
•Lainnya?

•Sarana Prasarana
•Pembinaan/Superv
•Beban kerja
•Lingkungan kerja Apa dasar
•Kepemimpinan
•Lainnya? teorinya?
14
Apa dasar teorinya?
■ Teori Gibson tentang KINERJA
– Faktor Karakteristik Individu
■ Pengalaman kerja, dst
– Faktor Psikologis
■ Persepsi peran, motivasi, dst
– Faktor lingkungan
■ Pembinaan, dst

15
VARIABEL PENELITIAN
VARIABEL

VARIABEL
PENELITIAN

Variabel BEBAS Variabel TERIKAT


(independent (dependent
variable) variable)
Variabel LAINNYA

Variabel Antara
•Menjembatani variabel bebas dengan variabel terikat

Variabel Perancu
•Mempengaruhi variabel bebas dan terikat, tetapi BUKAN
sebagai variabel antara

Variabel Pendahulu
•Mempengaruhi variabel bebas
KETERKAITAN ANTAR VARIABEL

Variabel
Antara

Variabel VARIABEL
Pendahulu VARIABEL
BEBAS TERIKAT

Variabel
Perancu
PENGARUH OBAT-A TERHADAP
PENURUNAN BERAT BADAN
Variabel Antara

Kadar
obat-A
dalam
darah
Body Image
Konsumsi Penurunan
Obat-A Berat badan

Umur, Jenis
Variabel Variabel Bebas
Kelamin, Variabel Terikat
Pendahulu Aktifitas Fisik,
Intake
makanan
PENGARUH MINUM KOPI TERHADAP
KEJADIAN PJK
Variabel Bebas Variabel Terikat

PENYAKIT
MINUM KOPI
JANTUNG
KORONER

MEROKOK

Variabel Perancu
DEFINISI OPERASIONAL
VARIABEL PENELITIAN
DEFINISI OPERASIONAL

■ Suatu pernyataan yang menjelaskan


bagaimana suatu variabel dapat diukur

■ Informasi ilmiah yang penting untuk


membandingkan hasil studi kita dengan
studi orang lain

■ Objectivity dan validity


KOMPONEN DEFINISI OPERASIONAL

Bersifat rinci/
DEFINISI operasional

Alat yang valid untuk


ALAT UKUR mengukur

CARA UKUR SOP pengukuran

Jenis data yang dihasilkan


HASIL UKUR dan pengategoriannya

SKALA UKUR Hasil ukur data (NOIR)


CONTOH DEFINISI OPERASIONAL
SKALA
VARIABEL DEFINISI CARA UKUR ALAT UKUR HASIL UKUR UKUR

1.Status Gizi Keadaan gizi •Penimbangan BB • Timbangan Dikategorikan sbb: Ordinal


yang dinilai menggunakan digital tenaga IMT < 17.0 = Gizi
berdasarkan timbangan injak surya merk Kurang tingkat berat
IMT 17.0 - 18.5 = Gizi
Indeks Massa digital SECA Kurang tingkat ringan
Tubuh (Berat •Pengukuran TB dengan IMT 18.5 - 25.0 =
badan (kg) menggunakan ketelitian 0,1 normal
dibagi Tinggi microtoise kg IMT > 25.0 - 27.0 =
Badan •Saat ditimbang •Microtoise Gizi lebih tingkat
(meter2) subyek diupayakan dengan ringan
memakai pakaian ketelitian 0,1 IMT > 27.0 = Gizi lebih
BB tingkat berat
seminimal cm
mungkin
2. Jenis Karakteristik Wawancara kuesioner 1: Laki-laki Nominal
Kelamin biologis yang 2; Perempuan
dikenali dari
penampilan
fisik
■ Skala Ukur
– Skala Nominal
■ Skala Nominal adalah suatu himpunan yang terdiri dari anggota
– anggota yang mempunyai kesamaan tiap anggotanya, dan
memiliki perbedaan dari anggota himpunan yang lain.
■ Misalnya :
❖ Jenis Kelamin : dibedakan antara laki – laki dan perempuan
❖ Pekerjaan : dapat dibedakan petani, pegawai, pedagang
❖ Golongan Darah : dibedakan atas Gol. 0, A, B, AB
❖ Ras : dapat dibedakan atas Mongoloid, Kaukasoid, Negroid.
❖ Suku Bangsa : dpt dibedakan dalam suku Jawa, Sunda, Batak
dsb.
■ Skala Nominal, variasinya tidak menunjukkan perurutan atau
kesinambungan, tiap variasi berdiri sendiri secara terpisah.
■ Dalam Skala Nominal tidak dapat dipastikan apakah kategori
satu mempunyai derajat yang lebih tinggi atau lebih rendah dari
kategori yang lain ataukah kategori itu lebih baik atau lebih buruk
dari kategori yang lain.
– Skala Ordinal
■ Skala Ordinal adalah skala variabel yang menunjukkan
tingkatan – tingkatan.Skala Ordinal adalah himpunan yang
beranggotakan menurut rangking, urutan, pangkat atau
jabatan. Skala Ordinal adalah kategori yang dapat diurutkan
atau diberi peringkat.Skala Ordinal adalah Skala Data
Kontinum yang batas satu variasi nilai ke variasi nilai yang
lain tidak jelas, sehingga yang dapat dibandingkan hanyalah
nilai tersebut lebih tinggi, sama atau lebih rendah daripada
nilai yang lain.
■ Contoh :
❖ Tingkat Pendidikan : dikategorikan SD, SMP, SMA, PT
❖ Pendapatan : Tinggi, Sedang, Rendah
❖ Tingkat Keganasan Kanker : dikategorikan dalam
Stadium I, II, dan III. Hal ini dapat dikatakan bahwa :
Stadium II lebih berat daripada Stadium I dan Stadium III
lebih berat daripada Stadium II.Tetapi kita tidak bisa
menentukan secara pasti besarnya perbedaan
keparahan itu.
❖ Sikap (yang diukur dengan Skala Linkert) : Setuju, Ragu –
ragu, Tidak Setuju. Dsb.
– Skala Interval
■ Skala Interval Adalah Skala Data Kontinum yang batas variasi nilai satu
dengan yang lain jelas, sehingga jarak atau intervalnya dapat
dibandingkan.
■ Dikatakan Skala Interval bila jarak atau perbedaan antara nilai
pengamatan satu dengan nilai pengamatan lainnya dapat diketahui
secara pasti.
■ Nilai variasi pada Skala Interval juga dapat dibandingkan seperti halnya
pada skala ordinal (Lebih Besar, Sama, Lebih Kecil..dsb); tetapi Nilai
Mutlaknya tidak dapat dibandingkan secara Matematis, oleh karena itu
batas – batas Variasi Nilai pada Skala Interval bersifat arbiter (angka
nolnya tidak absolute)
■ Contoh :
❖ Temperature / Suhu Tubuh : sebagai skala interval, suhu 360Celcius
jelas lebih panas daripada suhu 240Celcius. Tetapi tidak bisa
dikatakan bahwa suhu 360Celcius 1½ kali lebih panas daripada suhu
240Celcius. Alasannya : Penentuan skala 00Celcius Tidak Absolut
(=00Celcius tidak berarti Tidak Ada Suhu/Temperatur sama sekali).
❖ Tingkat Kecerdasan,
❖ Jarak, dsb.
– Skala Ratio (Skala Perbandingan).
■ Skala Ratio Adalah Skala yang disamping batas intervalnya
jelas, juga variasi nilainya memunyai batas yang tegas dan
mutlak ( mempunyai nilai NOL ABSOLUT ).
■ Misalnya :
❖ Tinggi Badan : sebagai Skala Ratio, tinggi badan 180 Cm
dapat dikatakan mempunyai selisih 60 Cm terhadap
tinggi badan 120 Cm, hal ini juga dapat dikatakan hahwa
: tinggi badan 180 adalah 1½ kali dari tinggi badan 120
Cm.
❖ Denyut Nadi : Nilai 0 dalam denyut nadi dapat dikatakan
tidak ada sama sekali denyut nadinya.
❖ Berat Badan
❖ Dosis Obat, dsb.
HIPOTESIS
HIPOTESIS PENELITIAN VS HIPOTESIS STATISTIK
HIPOTESIS
■ Asal kata : HYPO = dibawah
THESIS = dalil, yang telah diuji
(Suatu dalil atau kaidah yang
kebenarannya belum diketahui)
■ PENGERTIAN HIPOTESIS
– Simpulan sementara yg diajukan ttg hubungan
antara dua atau lebih fenomena terukur (variabel)
untuk pembuktian secara empirik

Hipotesis penelitian berupa pernyataan berisi “Simpulan


sementara”
HIPOTESIS STATISTIK
❖Hipotesis Statistik: Pernyataan sementara
mengenai parameter populasi yang dapat diuji
secara statistik melalui sampel yang diambil dari
populasi
❖Pengujian Hipotesis Statistik: suatu prosedur
untuk membuat keputusan, apakah menolak atau
gagal menolak hipotesis (Ho)
❖Hipotesis Statistik:
▪ Hipotesis nol (H0) : pernyataan netral (sama
dengan)
▪ Hipotesis Alternatif (H1 atau HA): pernyataan
memihak, sudah ada dugaan
HO DAN HA
Ibu Perokok Berat Bayi Lahir
❖ Hipotesis Nol (Ho):
“Tidak ada perbedaan berat badan bayi lahir antara perokok
dengan yang tidak merokok”
------
“Tidak ada hubungan merokok dengan berat badan lahir bayi”
❖ Hipotesis Alternatif (Ha):
“Ada hubungan merokok dengan berat bayi lahir (2-tailed)”
(Belum jelas arah/bentuk hubungannya)
-----
“Rata-2 berat bayi yang lahir dari ibu perokok lebih rendah
dibandingkan dengan ibu yang tidak perokok (1-tailed)”

.
.
Hindari membuat hipotesis 2-tailed Hal-33
Debu Ispa
HIPOTESIS
Ventilasi
Jenis bahan bakar rumah PENELITIAN
❖“Semakin besar nilai konsentrasi debu
semakin tinggi kasus Ispa”
❖“Kasus Ispa lebih tinggi pada kelompok
dengan konsentrasi debu tinggi dibanding
konsentrasi debu rendah”
■ Pengaruh konsentrasi debu terhadap kejadian Ispa
berbeda-beda pada berbagai keadaan ventilasi
rumah dan penggunaan bahan bakar rumah
Debu Ispa
HIPOTESIS
Ventilasi
Jenis bahan bakar rumah STATISTIK
❖“Semakin besar nilai konsentrasi debu (ppm)
semakin tinggi persentase kasus Ispa”
→ Uji Korelasi
❖“Persentase Ispa lebih tinggi pada kelompok
dengan konsentrasi debu tinggi dibanding
konsentrasi debu rendah”
→ Uji chi-square
Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori
Review Tinjauan Pustaka dan Penjelasan
Ya Tidak
Kerangka Teori (wajib diisi)
Tinjauan pustaka memuat uraian mengenai
landasan teori dan landasan empiris yang
mendukung pendekatan pemecahan
masalah

Tingkat kedalaman dan keluasan aspek-


aspek yang diteliti, tergantung pada
ketajaman analisis permasalahan
Hasil-hasil penelitian lain yang relevan
Disajikan dengan menyebutkan sumber
referensinya
Kerangka Konsep yang digambarkan dalam
diagram yang menunjukkan jenis serta
hubungan antar variabel yang diteliti dan
variabel lain yang terkait.
Hipotesis
Penjelasan
Review Hipotesis Ya Tidak
(wajib diisi)
Terdapat Hipotesis Penelitian
Pernyataan hipotesis
menggambarkan hubungan antara
dua variabel atau lebih
Pernyataan hipotesis
menggambarkan hubungan one
tail/two tail
Definisi Operasional Variabel

Penjelasan
Review DO Variabel Ya Tidak
(wajib diisi)
Terdapat batasan variabel yang
diteliti
Terdapat definisi variabel yang
diteliti
Terdapat cara ukur
Terdapat calat ukur
Terdapat hasil ukur
Terdapat skala pengukuran
39

Alhamdulillaah

Hal-39

Anda mungkin juga menyukai