ID Uji Kualitas Minyak Biji Adas Foeniculum
ID Uji Kualitas Minyak Biji Adas Foeniculum
*Corresponding author:Jurusan Kimia FMIPA UNSRAT, Jl. Kampus Unsrat, Manado, Indonesia 95115; Email address:
vinnych.kojong@gmail.com
Published by FMIPA UNSRAT (2013)
JURNAL MIPA UNSRAT ONLINE 2 (2) 124-127 125
yaitu ekstraksi dengan cara Soxhlet (Liestiyani, dipisahkan dari pelarut dengan cara diuapkan
2000). Keuntungan metode ini adalah dapat dengan menggunakan rotary evaporator.
digunakan untuk sampel dengan tekstur yang lunak 2.3. Uji Kualitas
dan tidak tahan terhadap pemanasan langsung
Minyak biji adas hasil soxhletasi diuji
(Suradikusumah dalam Fitri, 2013). Selain itu,
kualitasnya meliputi analisis rendemen, bobot jenis,
minyak hasil ekstraksi dengan menggunakan
indeks bias, kelarutan dalam alkohol dan bilangan
pelarut biasanya lebih mendekati aroma bunga
asam.
alamiah (Pino et al dalam Lathifah, 2008).
2.3.1.Analisis Rendemen
Telah dilakukan berbagai penelitian tentang
tanaman adas. Inneke (1995) dalam penelitiannya Analisis rendemen dilakukan dengan
tentang karakteristik sifat fisik dan kimia minyak menghitung perbandingan berat minyak adas yang
adas menyatakan bahwa minyak adas yang dihasilkan dengan berat biji adas yang digunakan
dihasilkan dengan menggunakan metode destilasi dan dikalikan 100%.
memiliki mutu yang baik. Menurut penelitian
Suhendra dan Arnata (2009), biji adas memiliki
potensi sebagai antioksidan. Selain itu biji adas juga
dapat digunakan sebagai antibakteri (Kusdarwati et 2.3.2. Bobot Jenis (Ketaren,1986).
al., 2010). Berbagai penelitian sebelumnya metode
Minyak disaring dengan kertas saring untuk
yang digunakan adalah metode destilasi. Minyak
membuang bahan asing dan fraksi air, lalu
yang dihasilkan dengan metode destilasi berupa
didinginkan sampai 20-30oC. kemudian dimasukkan
minyak atsiri. Berbeda dengan minyak yang
dalam piknometer sampai meluap dan diusahakan
dihasilkan dengan menggunakan metode soxhletasi.
agar tidak terbentuk gelembung udara. Piknometer
Namun, penelitian tentang pengambilan minyak biji
ditutup, minyak yang meluap dan menempel
adas dengan metode soxhletasi belum pernah
dibagian luar piknometer dibersihkan. Kemudian
dilakukan.
piknometer direndam dalam bak air pada suhu 25oC
Berdasarkan uraian di atas, maka dilakukan selama 30 menit. Dengan hati-hati piknometer
penelitian untuk menguji kualitas minyak biji adas diangkat dari bak air, dibersihkan dan dikeringkan
hasil soxhletasi dengan menentukan bobot jenis, dengan kertas penghisap. Piknometer beserta isinya
indeks bias, bilangan asam, dan kelarutan dalam ditimbang, dan bobot contoh dihitung dari selisih
alkohol berdasarkan Food chemical codex (FCC) bobot piknometer beserta isinya dikurangi bobot
(Damayanti dan Setiawan, 2012). piknometer kosong.
2. Metode
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium dengan a adalah bobot piknometer dan minyak, b
Biokimia FMIPA UNSRAT pada bulan Juli-September adalah bobot piknometer kosong, dan c adalah
2013. volume air pada 25oC (mL).
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian 2.3.3. Indeks bias (Inneke, 1995)
ini adalah sampel biji tanaman adas yang berasal
dari Tomohon, akuades, alkohol 90%, fenolftalein Alat yang digunakan adalah Refraktometer.
1%, kalium hidroksida 0,1 M, 2-propanol dan toluen. Suhu pengukuran adalah suhu kamar. Prisma pada
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat dibersihkan dahulu dengan alkohol dan
piknometer, refraktometer, desikator, cawan petri, kemudian dikeringkan. Sampel yang akan diukur
Erlenmeyer, labu takar, labu penyabunan, kertas dituangkan sehingga memenuhi prisma kemudian
saring, buret, beker glass, tabung reaksi dan satu dilakukan pembacaan.
set alat soxhlet. 2.3.4. Kelarutan dalam Alkohol 90% (SNI dalam
Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahapan Sihite,2009)
yaitu, persiapan sampel, soxhletasi dan uji kualitas 1 mL sampel minyak dimasukkan dalam labu takar
minyak biji adas. 10 mL dan kemudian ditambahkan alkohol 90% 1 -
2.1. Persiapan Sampel 10 mL secara bertahap. Pada setiap penambahan
alkohol dikocok dan diamati kejernihannya.
Tanaman adas diambil bijinya dan dihaluskan
sampai menjadi bubuk dengan menggunakan 2.3.5. Penentuan Bilangan Asam (BSN, 1998)
blender. Sebanyak 5 g sampel minyak dimasukkan ke
2.2. Soxhletasi dalam Erlenmeyer, ditambahkan 125 mL 2-
propanol:toluena (1:1) dan 3 tetes fenolftalein 1%.
Pelarut yang digunakan adalah petroleum eter.
Kemudian dititrasi dengan KOH 0,1 M sampai
Ditimbang 50 g biji adas yang telah dihaluskan
terbentuk warna merah muda yang tetap.
kemudian dibungkus dengan kertas saring,
selanjutnya dimasukkan dalam alat Soxhlet dan
diekstrak selama 8 jam. Minyak hasil ekstrasi
126 JURNAL MIPA UNSRAT ONLINE 2 (2) 124-127