PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada hakikatnya manusia telah ditunjuk oleh Tuhan menjadi pemimpin di bumi
yang memiliki ragam dan corak benda mati maupun benda hidup, sebagai pemimpin
sudah pasti mengemban sebuah amanah yang sangat besar untuk dipikul dan
patuh kepada pencipta-Nya sebagai bentuk penghambaan dan mensyukuri nikmat yang
era yang disebut oleh banyak kalangan dengan “era millennial”. Sebagai bentuk evolusi
tentu banyak perubahan yang dialami oleh manusia baik dalam keadaan sadar maupun
tidak sadar, telah banyak terjadi fenomena-fenomena yang seharusnya dapat di jadikan
sebagai pelajaran dan i’tibar dengan memetik hikmah yang ada dari sebuah sejarah
perubahan zaman, Millenial Era kerap kali disandingkan dengan kemajuan teknologi
sehingga teknologi dijadikan sebagai tolak ukur majunya sebuah peradaban dari satu
zaman ke zaman berikutnya. Pada dasarnya manusia harus sadar bahwa teknologi hadir
teknologi telah dianggap sebagai tuhan dan menjadi sebuah kebutuhan bagi masyarakat
terhadap sebuah pembangunan suatu Negara. Era teknologi telah menjadikan manusia
1
Vira anessa Priyanka dan Azzukhruina Nadia Arsy dkk, Teori Komunikasi dan Perubahan
Masyarakat, (Malang: Intans Publishing Group, 2020), h. 93
1
berevolusi baik itu dalam hal berpikir, berkomunkasi, mecari rezeki, bertransportasi
hingga dapat dikatakan teknologi dapat membentuk individu manusia itu sendiri
Pekembangan zaman tak terlepas dari kemajuan teknologi yang dihadapi oleh
masyarakat dan dapat mempengaruhi pada perilaku manusia itu sendiri. Terlebih yang
paling rentan adalah anak muda di “era millennial” yang sehari-hari menghabiskan
waktu dengan gadget tentunya sangat mempengaruhi pada moral dan etika remaja,
akibatnya tak jarang kita menyaksikan berita/warta tentang anak yang tega membunuh
ibu atau ayahnya sendiri, seorang anak tega memukul ibunya akibat tidak diberikan
handphone, seorang anak rela memenjarakan ibunya sebab harta warisan dan lain
sebagainya. Bahkan berita seperti itu bukan hal yang tabu karena maraknya kejadian
kejadian seperti itu terjadi dimasa lampau pasti sudah menimbulkan bala dan bencana
bagi pelaku yang telah berani mendurhakai orangtuanya. Tidak dapat dipungkiri hal ini
juga berdampak akibat kemajuan zaman dengan pola pergaulan bebas serta kurangnya
didikan atau kelalaian orangtua itu sendiri dalam memberikan pendidikan moral dan
etika yang baik dan buruk sebagai pertimbangan untuk anak. Dalam hal ini agama telah
banyak mengajarkan tentang moral dan etika terkhusus bagi para orangtua.
Dalam setiap ajaran agama dan dogma apapun berbuat baik atau berbakti kepada
kedua orangtua adalah sebuah ajaran kewajiban bagi setiap anak, berbakti kepada kedua
orangtua adalah sebuah etika sosial yang sangat ditekankan kepada anak. 3 Berbakti
adalah tanggung jawab setiap orang untuk menghormati orangtua serta mencintai
2
Ibid, h. 94
3
Abdul Aziz Al Fauzan, Fikih Sosial: Tuntunan dan Etika Hidup Bermasyarakat, (Qisthi press,
2016), h. 194.
2
mereka. Secara sosial berbakti kepada kedua orangtua dapat menjadi tolak ukur
kesalehan anak4 dan di seluruh penjuru dunia berbakti adalah suatu nilai yang diajarkan
kedua orangtua, melalui kisah-kisah pengajaran moral dan etika berbakti atau berbuat
baik kepada ibu dan bapak merupakan sebuah budaya yang telah ditanamkan sebagai
doktrin dari generasi ke generasi. Selain ajaran dan aturan tentang etika bermasyarakat,
agama juga mengharuskan berbakti kepada kedua orangtua, berbakti kepada kedua
orangtua tepat berada dibawah perintah tunduk kepada Sang Pencipta, semua agama
mengharuskan anak untuk berbakti kepada kedua orangtua begitu juga dalam ajaran
Agama Islam.
Dalam islam sendiri istilah berbuat baik (berbakti) kepada kedua orangtua adalah hal
yang wajib, bahkan Alqur’an menegaskan betapa pentingnya untuk berbuat baik atau
berbakti kepada kedua orangtua sehingga perintah ini menjadi perintah kedua setelah
adanya perintah untuk menyembah Allah dan larangan menyembah selain Allah. 6
Dalam Alqur’an permasalahan tentang berbakti kepada kedua orangtua telah diulang
sebanyak 16 kali serta perintah untuk berbakti kepada orangtua selalu diiringi dengan
perintah beriman dan beribadah kepada Allah. Hal tersebut terdapat didalam Alqur’an
4
Ibid, h. 195.
5
Dr.Muhammad Ramadhan , Politik Ekonomi Islam dalam Narasi Pembangunan Nasional
(LkiS,2018), h. 68.
6
Abu Fajar Al-Qalami, Keramat Doa Ibu Mengubah Takdir, (Mitrapress, 2010), h. 44.
3
surah Al-Baqarah ayat 83, surah An-Nisa ayat 36, surah Al-An’am ayat 151 surah Al-
Tulis ayatnya
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu angan menyembah selain Dia
dan khendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. (QS.
Al-Isra’ 15:23)
diulang berkali-kali dalam Alqur’an sebagai pedoman ummat Muslim mengimani dan
mempercayai kebenaran Alqur’an termasuk sebagai rukun iman. Bahkan perintah ini
disejajarkan dengan perintah akan kewajiban Sholat, Zakat dan Puasa. Beberapa ulama
kewajiban menyembah kepada Allah.8 Selain itu berbakti kepada ibu bapak merupakan
salah satu amalan yang pahalanya menyerupai dengan pahala jihad fisabilillah.9 Hal ini
telah dijelaskan dalam hadits Abu Hurairah RA. Meriwayatkan, ada seorang lelaki
menemui Rasulullah SAW, lelaki itu meminta ijin untuk ikut berjihad Rasulullah SAW
bertanya” apakah kedua orangtuamu masih hidup? Lelaki itu menjawab, “Ya, masih
hidup, Rasul.” Rasulullah berkata , “ berbaktilah kepada mereka berdua, itulah hadmu”
(HR. Muslim).
7
Muhammad Fuad ‘Abdul Baqi, al-Mu’jam al-Mufahras li Alfaz alQur’an al-Karim,(Beirut; Dar
al-kutub al-‘IImiyyah,1997) dan Ahmad bin Hasan, Fath al-Rahman litalibi al Qur’an (Jakarta: Dar al-
Hikmah, 1322)
8
Abu Fajar al-Qalami Keramat Doa Ibu Mengubah Takdir, (Mitrapress, 2010), h. 229-234.
9
Achmat Sunarto, Rahasia Mencapai Khusnul Khotimah Menurut Al Quran dan Hadits (Menara
Suci: Surabaya, 2016), h. 132.
4
Akan tetapi Dengan adanya keutamaan berbakti kepada kedua orangtua perintah
berbakti atau berbuat baik kepada kedua orangtua diwajibkan selama perintah kedua
atau kebathilan, apabila perintah keduanya bertentangan dengan perintah Allah maka
perintah Allah lebih wajib dikerjakan dan meninggalkan perintah yang betentangan
Sudah begitu banyak peristiwa yang membuktikan akan kebenaran janji Allah.
Betapa banyak kejadian anak durhaka kepada kedua orangtua dengan cepat Allah
melaknat perbuatan tercela itu.11 Alqur’an sebagai pedoman utama ummat Islam yang di
dalamnya adalah Kalamullah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW melalui
perantara Malaikat Jibril.12 Alqur’an sebagai kitab yang kaya akan sumber sejarah.
Sebagai contoh dan bentuk pengajaran kepada hamba-Nya Allah mengabadikan cerita
dan kisah-kisah di zaman terdahulu untuk dijadikan sebagai pelajaran. Telah banyak
kisah yang di masa terdahulu yang tidak akan pernah hilang dari benak manusia
Sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S Yusuf /12: 111. Allah
5
buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan
menjelaskan segala sesuatu, dan (sebagai) petunjuk dan rahmat bagi orang-
orang yang beriman.
Selain dapat dijadikan pelajaran dari kisah dalam Alqur’an, terdapat kisah dari
berbentuk karya sastra yang dapat dijadikan sebagai alat komunikasi dalam bentuk
penyampaian pesan kebaikan.14 Dari sekian banyak metode dan media yang dapat
dijadikan untuk membina moral dan etika maka salah satunya dengan metode bercerita.
Karena generasi “millennium” saat ini lebih mudah menerima pesan kebaikan melalui
metode bercerita. Selain itu kisah yang berbentuk perjalanan hidup seseorang dapat
menjadi pelajaran yang amat berharga bagi orang lain, sering kali dalam sebuah cerita
terdapat pesan-pesan moral yang mudah diterima oleh seseorang karena orang tidak
merasa digurui ketika membaca ataupun mendengarkan kisah tersebut. Sudah terbukti
betapa banyak cerita terdahulu yang dapat menjadi rem pengendali perbuatan buruk
anak muda sehingga cerita zaman dahulu (cerita rakyat) dapat dijadikan media yang
tepat untuk membina moral dan etika masyarakat. Cerita rakyat merupakan cerita yang
berasal dari masyarakat lalu berkembang dalam lingkungan masyarakat, baik untuk
kejadian yang terjadi disuatu tempat ataupun asal-usul dari suatu tempat, cerita rakyat
tersimpan dalam ingatan masyarakat yang dilestarikan melalui tradisi lisan. Untuk itu
cerita rakyat tidak memiliki bentuk yang tetap akan tetapi senantiasa mengalami
perubahan dari masa ke masa, namun di “Era Millenial” ini cerita rakyat mulai tidak
14
Sahril, Cerita Jenaka Masyarakat Melayu, (Medan: mitta, 2011), h. 3.
15
Nh Dini, Cerita Rakyat dari Prancis, (Grasindo, 1999), h. 34.
6
dapat perhatian dari masyarakat tapi tidak sedikit cerita rakyat yang masih populer
untuk dapat diambil pelajaran ataupun hikmah dalam cerita tersebut, diantaranya seperti
Fenomena anak durhaka kepada orangtua terlebih ibu menjadi salah satu bagian
dari cerita rakyat, yang diabadikan oleh generasi terdahulu untuk dapat diambil
pelajaran bagi generasi selanjutnya. Dari sekian banyak kisah yang menceritakan anak
durhaka maka dalam penelitian ini peneliti terfokus pada cerita rakyat “Sampuraga”
yang berisi pesan kebaikan tentang moral dan etika terhadap orangtua. Cerita rakyat
tersebut sudah lama populer di kalangan Masyarakat Mandailing Natal dan menjadi
salah satu cerita yang diwariskan secara turun-temurun di Daerah Mandailing Natal
sampai hampir seluruh wilayah Tapanuli Selatan. Cerita ini terletak di kawasan Desa
agar dapat merubah nasib atau mengangkat derajat keluarganya yang serba kekurangan,
singkat cerita Sampuraga lalu berangkat. Setelah meminta izin ibunya untuk merantau,
karena kejujuran dan kerajinannya maka Sampuraga pun di angkat menjadi Raja
kemudian dinikahkan dengan seorang putri raja yang terkenal cantik di kerajaan Pidoli.
Karena tak mendapat kabar dari sang anak (Sampuraga) ibu Sampuraga yang telah lama
7
Dengan segala kesedihannya, maka ibunya berdoa kepada Allah. “Oh Tuhanku!
“YaAllah jika memang betul dia adalah anakku si Sampuraga berilah dia
pelajaran, karena dia tidak mau mengakui aku sebagai ibunya.” Dengan doa seorang
ibu maka Allah memberi bencana hujan deras yang kemudian menimbulkan banjir besar
Dari kisah tersebut masyarakat meyakini sebagai asal-usul terbentuknya kolam air panas
Sampuraga yang saat ini dijadikan sebagai tempat wisata di Desa Sirambas Kabupaten
Mandailing Natal.
Oleh sebab cerita dan efek yang ditimbulkan diatas maka peneliti bermaksud
untuk mengkaji lebih lanjut tentang cerita rakyat Sampuraga secara keseluruhan yang
Mandailing Natal serta untuk mengetahui bagaimana pandangan dari masyarakat Desa
Sirambas tentang kisah Sampuraga. Selain itu peneliti juga bertujuan untuk mengkaji
pesan-pesan moral dan agama yang terdapat dalam cerita rakyat Sampuraga. Maka dari
latar belakang masalah diatas menghasilkan sebuah skripsi yang berjudul “Pandangan
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas, maka rumusan
8
2. Apa pesan-pesan yang terdapat dalam cerita rakyat Sampuraga ?
Sampuraga ?
C. Batasan Istilah
terkandung dalam penelitian tersebut, maka dibuatlah batasan dari istilah tersebut,
yaitu :
1. Pandangan berasal dari kata pandang, yang artinya penglihatan atau yang tetap
dan agak lama. Kemudian kata pandang ditambah dengan akhiran an yang
2. Masyarakat merupakan sejumlah orang yang cukup banyak dan tinggal dalam
suatu wilayah, daerah, pulau, suku yang sama, yang hidup bersama dan
sosial dan selalu berubah, kesatuan hidup manusia yang terikat dengan sistem
budaya ataupun adat istiadat.17 Yang penulis maksud adalah Masyarakat Desa
3. Fenomena adalah gejala yang tampak dan dapat diamati. 18 Yang penulis maksud
16
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, cet. IV, (Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 2008), h. 1011.
17
Ari Gunawan, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta:Rineka Cipta, 2000) h.14
18
Imam Sukardi dkk, Pilar Islam sebagai Pluralisme Modern, (Tiga Serangkai, 2003), h. 66.
9
4. Sampuraga merupakan salah satu cerita yang diwariskan turun-temurun oleh di
D. Tujuan Penelitian
1. Keabsahan dari cerita rakyat Sampuraga yang berkembang hingga saat ini.
E. Manfaat Penelitian
selanjutnya.
1. Teoritis
diharapkan bisa menjadi bahan kajian keilmuan baik bagi penelitian berikutnya
2. Praktis
masyarakat yaitu:
19
http://www.id.m.wikipedia.org/wiki/Sampuraga.
10
1. Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal
menjadi rujukan bagi generasi selanjutnya, salah satu bentuk pelestarian yang
2. Anak
Sampuraga yang durhaka kepada ibunya melainkan dapat menjadi anak yang
3. Orangtua
eksistensi yang ada pada cerita rakyat Sampuraga, serta mengambil dan
F. Metode Penelitian
merupakan salah satu upaya ilmiah agar dapat memahami dan mengolah obyek dari
satu sasaran dari suatu penelitian ilmiah agar terarah dan mengena pada pokok
11
pembahasan. Untuk itu penulis menggunakan metode penulisan skripsi sebagai
berikut :
kasus yaitu meneliti suatu kasus atau fenomena tertentu yang ada dalam
2. Sumber Data
a. Data Primer
b. Data Sekunder
pendukung seperti, buku tentang Sampuraga, buku yang berkenaan dengan anak
3. Lokasi Penelitian
20
Septiawan Santana K, Menulis Ilmiah Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Yayasan
Pustaka Obor Indonesia, 2010), h. 45.
12
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sirambas, Kecamatan Panyabungan
yang erat kaitannya dengan Legenda Sampuraga yang terkenal dala sejarah
teknik.
a. Wawancara
Wawancara merupakan suatu angkaian Tanya jawab dengan para informan yang
menjadi sumber data. Dalam penelitian ini peneliti mewawancarai beberapa masyarakat
peneliti ingin mengetahui pandangan Masyarakat Desa Sirambas terkait pesan yang
b. Observasi
Dalam hal ini peneliti akan melakukan pengamatan secara langsung Desa
c. Dokumentasi
Dalam hal ini dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kondisi
H. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka diperlukan untuk mengetahui hal yang belum diteliti dan
yang sudah pernah diteliti oleh peneliti lain agar menghindari adanya duplikasi
Dinas Pemuda, Wisata Mandailing Natal, (Panyabungan: Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya
21
13
penelitian, sejauh pengetahuan penulis berdasarkan dari studi pustaka ada beberapa
karya ilmiah yang mengkai tentang penelitian ini, yaitu sebagai berikut :
1. Jurnal oleh Nikmah Sari Hasibuan, Irman Puansyah & Ahmad Yamin Hasibuan,
Selatan, 2020. Jurnal ini membahas tentang nilai-nilai pendidikan karakter dari
pendidikan Religius, nilai pendidikan kasih sayang, nilai pendidikan kerja keras,
2. Jurnal oleh Enrico Alamo Jurusan Studi Seni Teater Fakultas Seni Pertunjukan
di Institut Seni Indonesia Padang Panjang yang berjudul Ekspresi Seni Jurnal
Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni. Tulisan ini mengkaji Opera Batak
mulut sebagai sastra lisan. Lalu diubah menggunakan struktur teater Indonesia.22
3. Skripsi oleh Nursaidah Lubis Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam yang
22
Enrico Alamo, Sampuraga: Penciptaan Opera Batak, Ekspresi Seni Jurnal Ilmu Pengetahuan
dan Karya Sastra, (Padang Panjang: Institut Seni Indonesia Padang Panjang, 2014), h.1.
14
Anak Terhadap Orangtua di Desa Sirambas Kabupaten Mandailing Natal,
2018. Penelitian ini berisi tentang pesan-pesan dakwah yang terkandung dalam
cerita rakyat Sampuraga yaitu azab tuhan bagi manusia yang durhaka kepada
orangtua yang termasuk dalam lingkup dakwah, tentang pesan kerja keras dalam
lingkup Syariah, serta pesan agar tidak duhaka kepada orangtua (akhlak). Dalam
peran dari cerita rakyat Sampuraga dalam pembinaan aklak masyarakat Desa
I. Sistematika Pembahasan
Penelitian ini ditulis dan disusun secara sistematis, yaitu terdiri dari lima bab dan
Masalah, Manfaat dan Tujuan, Batasan Istilah, Tinjauan Pustaka, Metode Penelitian,
Sampuraga, Pesan moral dan pesan agama dari cerita rakyat Sampuraga serta terkait
15
BAB V PENUTUP, pada bab ini berisi Kesimpulan dan Saran.
DAFTAR PUSTAKA
Anessa Priyanka, Vira dan Arsy, Azzukhruina Nadia dkk. 2020. Teori
Komunikasi dan Perubahan Masyarakat. Malang: Intans Publishing Group.
Aziz Al Fauzan, Abdul. 2016. Fikih Sosial: Tuntunan dan Etika Hidup
Bermasyarakat. Qisthi press.
Fajar Al-Qalami, Abu. 2010. Keramat Doa Ibu Mengubah Takdir, Mitrapress.
Ahmad bin Hasan. 1322. Fath al-Rahman litalibi al Qur’an. Jakarta: Dar al-
Hikmah.
Aziz al Fauzan, Abdul. 2016. Fikih Sosial: Tuntunan dan Etika Hidup
Bermasyarakat. Qisthi press.
Yusuf, Muhammad dan Wekke, Ismail Suardi. 2018. Bahasa Arab Bahasa Al
Quran. Deepublish.
16
Sukardi, Imam dkk. 2003. Pilar Islam sebagai Pluralisme Modern. Tiga
Serangkai.
http://www.id.m.wikipedia.org/wiki/Sampuraga.
17