PROPOSAL PENELITIAN
DISUSUN OLEH:
ARIYANDI UMAR
NIM:11734022
Sebab, tidak logis jika seorang seperti Nabi Muhammad SAW. tidak
Dalam hal ini, dapat digambarkan seperti sebuah surat dari penjabat
kesesatan pada saat itu telah selesai pula arena yan dipersiapkan bagi
lagi Maha Terpuji. Untuk menjawab setiap problem yang ada, Al-
Qur‟an akan selalu aktual di setiap waktu dan tempat. Sebab, islam
menyatakan:
َاَر َء ْيَت اَّلِذ ْي ُيَك ِّذ ُب ِبالِّدْيِۗن َفٰذ ِلَك اَّلِذ ْي َيُدُّع اْلَيِتْيَۙم
orang yang mencegah anak yatim dari haknya dan mendzhaliminya (at-
adalah orang yang menghardik anak yatim dengan kasar yakni orang
lain, ibu sebagai peran pengganti ayah telah menyibukkan diri untuk
(Amin,2010:04)
Al-Qur‟an menjelaskan tentang anak-anak yatim dalam berbagai
anak yatim dalam Islam termasuk hal yang sangat penting, sehingga
perlakuan yang wajar kepada anak yatim (Shihab, 2010:185). Memuliakan anak-
anak yatim dapat membesarkan hati dan mengangkat harga diri mereka, sehingga
mereka menjadi tegar dan bersemangat dalam menghadapi kehidupan dan masa
depan. Mereka tidak boleh dihina dan direndahkan. Perasaan mereka yang
sensitif perlu dijaga. Jangan sampai kita mengucapkan kata-kata kasar yang
kasus kekerasan terhadap anak. Salah satu kasus pernah menimpa anak
berumur 14 tahun yang bernama Hendra, seorang yatim putra dari (alm)
September 2017).
begitu kuat. Seruan dan ajakan untuk kegiatan amal yang disampaikan
pagi santunan anak yatim. Fenomena ini adalah indikasi jelas dari
dan menyantuni anak yatim dijalankan oleh berbagai pihak. Ada yang
fisik dan mental mereka untuk menjadi pribadi mandiri di masa yang akan
datang.
baik karena alasan sosiologis dan terutama karena faktor tuntutan agama.
dan penyantunan anak yatim adalah Pesantren al-Habib Sholeh bin Alwi
dari latar belakang keluarga normal dan mampu, pesantren ini memberikan
fasilitas lebih terhadap anak yatim. Pesantren al-Habib Sholeh bin Alwi al-
Haddad bahkan tercatat memelihara dan menyantuni lebih dari 300 an
anak Yatim.
kebaikan yang diilhami oleh pengaruh kuat ideology ajaran agama yang
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan yang telah peliti rumuskan di atas,
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoretis
2. Manfaat praktis
penulis
dipertanggung jawabkan.
c. Supaya memberikan inspirasi bagi masyarakat akan pentingnya
E. Tinjauan Pustaka
yatim, seperti:
kaji.
wajib tinggal di panti asuhan. Dengan adanya kewajiban tinggal jauh dari
orang tua, pendidikan yang wajib di ikuti di panti asuhan membuat anak
anak dapat pengetahui hal yang baik dan buruk. Hal itu bisa dipelajari
adalah lebih fokus kepada bagaimana Tafsir yang diadopsi oleh para
Raya.
F. Landasan Teoretis
bahwa anak yatim adalah seorang anak yang tidak memiliki orang tua,
Indonesia, definisi tersebut tidak sepenuhnya benar. Karena ada kata anak
piatu dan juga anak yatim piatu yang memiliki makna yang sama yaitu
anak yang tidak memiliki orang tua (Poerwadarminta, 2000: 750, Shodiq,
2014: 13).
dan ibu sekaligus, maka anak tersebut dikatakan yatim piatu. Ada
terhadap anak yatim piatu lebih besar dari pada santunan terhadap anak
yang disebut yatim saja. Untuk itu kiranya perlu ditelusuri lebih jauh
tentang akar kata yatim agar tidak salah mengartikanya (Ismail, 2000: 25-
26).
manusia yang belum dewasa, dimulai dari bayi sampai batas remaja
(Gosita, 1989:15). Secara harfiah, kata yatim diserap dari bahasa Arab
terminologis berarti anak yang ditinggal mati ayahnya dan ia belum balig
tidak mudah hilang sekalipun ia telah dewasa (al-Zuhayli, t.th: vol.4, 229).
Yatim
dari orang tua mereka sendiri, maupun dari orang lain. Allah berfirman
َو ِاَذ ا َحَض َر اْلِقْس َم َة ُاوُلوا اْلُقْر ٰب ى َو اْلَيٰت ٰم ى َو اْلَم ٰس ِكْيُن َف اْر ُز ُقْو ُهْم ِّم ْن ُه َو ُقْو ُل ْو ا َلُهْم َق ْو اًل
dan orang miskin, maka berilah mereka dari harta itu (sekedarnya) dan
masa depan mereka dengan berbagai bantuan dan pertolongan. Selain itu
perlu juga memberikan nafkah, bantuan harta dan biaya dalam memenuhi
kebutuhan hidup, dan pendidikan mereka dalam meraih masa depan yang
lebih baik. Selain itu, adalah kewajiban kita untuk memelihara, mengurus,
masuk sekolah dasar, maka orang tua asuh harus membiayai mereka untuk
masuk sekolah dasar.
anak yatim atau piatu tidak mendapat kasih sayang dan perhatian
umat Islam untuk peduli terhadap anak yatim, karena anak yatim juga sama
dengan anak-anak lain yang akan menjadi generasi penerus bangsa (Ismail,
2000: 31).
materi. Sejatinya, orang yang ada di dunia adalah mereka yang hidup
yang sangat merugi adalah mereka yang ada di dunia tercipta sebagai orang
yang miskin serba kekurangan dan menderita, selain itu mereka hidup
neraka yang sangat panas. Selanjutnya, bagi mereka yang senantiasa peduli
yang berjalan di jalan yang lurus yang menuju ke surge (Kasyaf S., 2014:
24-25).
akan sandang dan papan saja, melainkan juga harus memenuhi kebutuhan
berkembang, baik fisik maupun mentalnya. Dalam hal ini, anak yatim yang
tanggung jawab pengasuhnya serta seluruh umat Islam (Shodiq, 2014: 25).
dan kepada karib kerabat secara khusus untuk menyantuni, membela dan
pendusta agama.
Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang mengasuh tiga anak yatim,
dia bagaikan bangun pada malam hari dan puasa pada siang harinya, dan
bagaikan orang yang keluar setiap pagi dan sore menghunus pedangnya
saudara, sebagaimana kedua jari ini, yaitu jari telunjuk dan jari tengah.”
terdapat anak yatim yang diasuh dengan baik, penuh kasih sayang, maka
keutamaan ini merupakan tambang yang amat besar untuk dijadikan sarana
pencari mutiara surga. Jika kita ikhlas karena Allah, hanya dengan
mengusap kepala anak yatim pun, kita akan mendapatkan kebaikan dari
Nabi Muhammad Saw. pada saat beliau masih hidup. beliau senantiasa
Saw memposisikan diri beliau menjadi bapak dari mereka sehingga beliau
baru untuk anak yatim, yaitu memposisikan beliau sebagai ayah, Aisyah
menjadi sebuah keluarga yang dapat membuat anak yatim merasa bahagia
Tidak diragukan lagi bahwa salah satu nikmat Allah SWT yang
taufik dan kemudahan untuk mengasuh anak yatim atau yang semisalnya.
dan kebanggaan.
3. Menunjukkan adanya tabiat yang lurus dan fitrah yang suci di surga,
tersebut.
SWT berfirman,
Rahman: 60), yakni tidak ada balasan bagi orang yang telah
mengasihi bagaikan satu tubuh. Apabila salah satu anggota tubuh itu
Bukhari)
SAW, yaitu pada statusnya sebagai anak yatim, dan itu juga
9. Merupakan salah satu akhlak terpuji yang diakui dan dipuji oleh
Islam.
11. Rumah yang didalamnya terdapat anak yatim akan menjadi sebaik-
meninggal kelak, dan orang lain juga berbuat baik kepada anak-
َسِد ْيًدا
Jadi, orang yang mengasuh anak yatim pada hari ini, pada hakikatnya
yang lemah kelak. Seorang Muslim tidak akan bisa merasakan manfaat
sudah dewasa.
Jangan ditukar baik dengan buruk.
yatim
Anak yatim
sewenang-wenang.
ۗ ِفى الُّد ْنَيا َو اٰاْل ِخ َر ِة ۗ َو َيْس َٔـُلْو َنَك َع ِن اْلَيٰت ٰم ۗى ُقْل ِاْص اَل ٌح َّلُهْم َخْيٌر ۗ َو ِاْن ُتَخ اِلُطْو ُهْم َفِاْخ َو اُنُك ْم
َو ُهّٰللا َيْع َلُم اْلُم ْفِس َد ِم َن اْلُم ْص ِلِح ۗ َو َلْو َش ۤا َء ُهّٰللا َاَلْعَنَتُك ْم ِاَّن َهّٰللا َع ِز ْيٌز َحِكْيٌم
secara patut adalah baik, dan jika kamu bergaul dengan mereka, Maka
َو ٰا ُتوا اْلَيٰت ٰم ٓى َاْم َو اَلُهْم َو اَل َتَتَبَّد ُلوا اْلَخ ِبْيَث ِبالَّطِّيِب ۖ َو اَل َتْأُك ُلْٓو ا َاْم َو اَلُهْم ِآٰلى َاْم َو اِلُك ْم ۗ ِاَّن ٗه َك اَن
balig) harta mereka, jangan kamu menukar yang baik dengan yang buruk
َو اَل َتْقَر ُب ْو ا َم اَل اْلَيِتْيِم ِااَّل ِب اَّلِتْي ِهَي َاْح َس ُن َح ّٰت ى َيْبُل َغ َاُش َّد ٗه َۚو َاْو ُف وا اْلَكْي َل َو اْلِم ْي َز اَن
ِباْلِقْس ِۚط اَل ُنَك ِّلُف َنْفًسا ِااَّل ُو ْس َعَهۚا َو ِاَذ ا ُقْلُتْم َفاْع ِد ُلْو ا َو َلْو َك اَن َذ ا ُق ْر ٰب ۚى َو ِبَع ْه ِد ِهّٰللا َاْو ُف ْو ۗا
ٰذ ِلُك ْم َو ّٰص ىُك ْم ِبٖه َلَع َّلُك ْم َتَذَّك ُرْو َۙن
“Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara
takaran dan timbangan dengan adil. kami tidak memikulkan beban kepada
d. SurahAl-Insan[76]8
َو ُيْط ِع ُم ْو َن الَّطَع اَم َع ٰل ى ُحِّبٖه ِم ْس ِكْيًنا َّو َيِتْيًم ا َّو َاِس ْيًرا
miskin, anak yatim dan orang yang ditawan.” (Qs. Al-Insan [76] 8)
َاْو ِاْط َع اٌم ِفْي َيْو ٍم ِذ ْي َم ْسَغ َبٍۙة َّيِتْيًم ا َذ ا َم ْقَر َبٍۙة
h. Surah Al ma’un
[107] 2)
surah di antaranya; (Qs. Al-Baqarah [2] 220), (Qs. An-Nisaa [4] 2),
(Qs. Al-An‟am [6] 157), (Qs. Al-Insan [76] 8), (Qs. Al-Fajr [89]
170, (Qs. Ad-Dhuha [93] 9), akan dibahas oleh para mufassir
G. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
2. Lokasi Penelitian
-31 Januari
3. Sumber Data
a. Observasi
b. Wawancara
( Nasution1996.74).
c. Dokumentasi
Dokumen sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai
sumber data karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data
2019.274).
Penelitian bisa memberikan kriteria siapa saja dan apa saja yang
digunakan belum ada pola yang jelas. Oleh karena itu sering
2019:318).
a. Reduksi Data
untuk itu Maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah
hal-hal yang penting, dicari tema polanya dan membuang yang tidak
tertentu (Sugiyono.2015:338)
2019:325)
c. Verifikasi dan Penarikan Kesimpulan
menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga
tidak, karena seperti telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qurṯubȋ, Syaȋkh Imam, Tafsȋr Al- Qurṯubȋ (Jakarta: Pustaka Azzam, 2009).
Fikr, 1931 )
2010).
Press, 2008).
Kasyaf S., Ben Akrom, Dahsyatnya Menyantuni Anak Yatim, (Jakarta: al-
Magfiroh, 2014).
Muhsin, Mari Mencintai Anak Yatim (Jakarta: Gema Insani Press, 2010).
Mukhsin, DR., Mari Mencintai Anak Yatim, (Jakarta: Gema Insani Press,
2003).
2000).
2010).
Shodiq, M. J., Santuni Anak Yatim maka Hidupmu pasti Sukses Kaya
Alvabeta, 2009)
Juni, 1989.