Jurnal Metamorfosa: Journal of Biological Sciences
Jurnal Metamorfosa: Journal of Biological Sciences
JURNAL METAMORFOSA
Journal of Biological Sciences
ISSN: 2302-5697
http://ojs.unud.ac.id/index.php/metamorfosa
INTISARI
Penyakit busuk lunak pada buah stroberi (F. x ananassa) ditemukan di perkebunan stroberi daerah
Candi Kuning, Bedugul, Bali. Busuk lunak pada buah stroberi disebabkan oleh mikroorganisme yaitu
bakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah mengisolasi bakteri patogen penyebab busuk lunak dengan
plating method dan mengidentifikasi bakteri penyebab busuk lunak pada buah stroberi menggunakan
Kit MicrogenTM GNA+B-ID System dan acuan Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology (Holt et
al., 1994). Hasil penelitian diperoleh lima isolat bakteri (IB-1, IB-2, IB-3, IB-4, dan IB-5). Hasil positif
uji Postulat Koch menunjukkan bahwa bakteri penyebab busuk lunak pada buah stroberi adalah isolat
IB-1. Hasil identifikasi menggunakan Kit MicrogenTM GNA+B-ID System dan acuan Bergey’s Manual
of Determinative Bacteriology (Holt et al., 1994) menunjukkan bahwa IB-1 adalah bakteri Weeksella.
ABSTRACT
Soft rot on strawberry fruit was found in strawberry (F. x ananassa) plantation in Candi Kuning,
Bedugul, Bali. Soft rot on strawberry fruit can be caused by microorganism i.e. bacteria. Objectives of
the research were to isolate pathogen causing soft rot on strawberry fruit with plating method and to
identify bacteria causing soft rot by using Kit MicrogenTM GNA+B-ID System and Bergey’s Manual of
Determinative Bacteriology reference (Holt et al., 1994). Results showed there were five isolates of
bacteria (IB-1, IB-2, IB-3, IB-4, and IB-5). Positive result of Postulat Koch showed that bacteria
causing soft rot on strawberry is IB-1. Identification that was done by using Kit MicrogenTM GNA+B-
ID System and Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology reference (Holt et al., 1994), showed
that the isolate IB-1 is Weeksella.
Key words: identification, soft rot, strawberry fruit, Weeksella.
23
JURNAL METAMORFOSA II (1): 23-28 (2015) ISSN : 2302-5697
dipertahankan untuk memenuhi kebutuhan sampel buah stroberi yang mengalami busuk
masyarakat dan mempertahankan perekonomian lunak dan Laboratorium Mikrobiologi Jurusan
para petani stroberi (Budiman dan Saraswati, Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu
2008). Produksi stroberi di Indonesia pada Pengetahuan Alam Universitas Udayana untuk
tahun 2011 yaitu 41.035 ton meningkat isolasi dan identifikasi bakteri patogen
313,78% menjadi 169.793 ton (Badan Pusat penyebab busuk lunak pada buah stroberi.
Statistik, 2013). Produksi buah stroberi dalam Penelitian dilakukan selama 4 bulan yaitu dari
negeri belum mampu menutupi permintaan bulan Oktober 2013 sampai Januari 2014.
pasar yang tinggi sehingga pada tahun 2012
terdapat peningkatan impor bibit stroberi Pengambilan Sampel
sebesar 13,7%, yaitu dari 88.000 menjadi Buah stroberi yang memiliki ciri-ciri
100.000 (Deptan, 2013). Budidaya stroberi di morfologi gejala busuk lunak dari kebun daerah
Indonesia belum dilakukan secara optimal Candi Kuning, Bedugul diambil sebagai
karena kurangnya pengolahan lahan dan tidak sampel. Sebanyak 3 buah stroberi dimasukkan
maksimalnya teknik pemupukan serta ke dalam kantong plastik dan dibawa ke
pemeliharaan yang diterapkan petani Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi
menyebabkan tanaman ini rentan dari serangan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
patogen penyebab penyakit busuk pada buah Alam Universitas Udayana untuk diisolasi dan
stroberi (Kurnia, 2005). diidentifikasi.
Penyakit busuk pada buah stroberi yang
disebabkan oleh jamur dan bakteri belum Isolasi Bakteri dari Busuk Lunak Buah
banyak diteliti (Hanif dan Ashari, 2008). Stroberi (F. x ananassa)
Beberapa jenis jamur patogen yang ditemukan Isolasi dilakukan dengan metode
antara lain Botrytis cinerea (bercak kelabu), pengenceran (Plating Method) (Pelczar dan
Colletotrichum acutatum (busuk antraknosa), Chan, 2006). Diambil bagian buah yang
dan Phytophthora cactorum (busuk kulit buah) setengah busuk dan setengah segar dengan
(Hartman dan Kaiser, 2008). Penelitian yang ukuran 1x1 cm. Secara aseptik sampel
dilakukan Kuchareck dan Bartz (1994), bakteri dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang telah
yang menyebabkan penyakit busuk lunak pada diisi 5 mL air steril dan dihomogenkan dengan
buah stroberi termasuk famili menggunakan vortex. Sampel dibuat faktor
Enterobacteriaceae adalah Erwinia carotovora pengenceran 10-1 sampai 10-3. Masing-masing
dan Pseudomonas marginalis di Florida. faktor pengenceran secara aseptik diambil 1 mL
Hasil observasi yang dilakukan di Candi untuk dimasukkan ke cawan petri steril yang
Kuning, Bedugul, Tabanan, ditemukan ciri-ciri berisi media NA (Nutrient Agar). Sampel
morfologi gejala penyakit busuk lunak pada dihomogenkan dan diinkubasi selama 48 jam
buah stroberi yaitu bagian buah yang busuk dengan suhu 37oC. Pemurnian isolat bakteri
terlihat basah, berwarna sedikit kecoklatan, dilakukan dengan metode streak quadrant.
berlendir, dan mengeluarkan bau busuk. Isolat bakteri disimpan pada media NA miring
Berdasarkan hasil wawancara, penyakit busuk dan dikultur di media NB (Nutrient Broth)
lunak pada buah stroberi sangat mengganggu selama 24 jam untuk Uji Postulat Koch.
produk panen (Puja, Kompri 2013). Untuk itu,
maka perlu dilakukan isolasi dan identifikasi Uji Postulat Koch Bakteri Penyebab Busuk
bakteri patogen penyebab busuk lunak pada Lunak pada Buah Stroberi (F. x ananassa)
buah stroberi. Buah stroberi matang dan segar dipotong
secara longitudinal (metode slice test) menjadi
MATERI DAN METODE dua bagian (Snijder dan Tuyl, 2002). Buah
Penelitian dilakukan pada dua tempat yaitu stroberi disterilisasi dengan menggunakan
kebun stroberi di daerah Candi Kuning, Bayclin 10% selama 5 menit dan dibilas dengan
Bedugul, Tabanan sebagai tempat pengambilan air steril tiga kali. Buah stroberi steril
24
JURNAL METAMORFOSA II (1): 23-28 (2015) ISSN : 2302-5697
dimasukkan ke dalam cawan petri yang telah Uji Postulat Koch Bakteri Penyebab Busuk
dilapisi tisu steril. Buah ditusuk menggunakan Lunak pada Buah Stroberi (F. x ananassa).
jarum steril dan ditambahkan 100 μL suspensi Hasil Postulat Koch pada kelima bakteri uji
bakteri murni dari hasil isolasi. Buah stroberi menunjukkan bahwa isolat IB-1 mampu
diinkubasi di dalam suhu ruangan. Pengamatan menunjukkan gejala busuk lunak pada buah
dilakukan setiap 24 jam dan dicatat perubahan stroberi segar (Gambar 1).
atau gejala yang ditimbulkan. Pengamatan
dihentikan setelah buah stroberi mengalami
A B C
busuk lunak dan mengeluarkan bau busuk. Uji
Postulat Koch diulang sebanyak 3 kali untuk 1
memastikan bahwa bakteri tersebut
menyebabkan busuk lunak pada buah stroberi
(F.x ananassa) dan dilanjutkan dengan
pengamatan mikroskopis dengan pewarnaan Gambar 1. Hasil positif uji Postulat Koch pada buah
Gram bakteri patogen. stroberi yang diinokulasikan isolat bakteri
setelah diinkubasi 3 hari; A = kontrol, B =
isolat IB-1 (tanda panah 1), dan C = busuk
Identifikasi Bakteri Patogen Penyebab lunak buah stroberi (perbesaran 6 x)
Busuk Lunak
Disiapkan isolat kultur bakteri murni yang Identifikasi Bakteri Penyebab Busuk Lunak
akan diidentifikasi setelah diinkubasi 18-24 Buah Stroberi (F. x ananassa).
jam. Identifikasi bakteri patogen menggunakan Hasil identifikasi isolat IB-1 memiliki ciri-
Kit MicrogenTM GNA+B-ID System dari Korea ciri koloni dengan bentuk bulat, pinggiran
dan acuan Bergey’s Manual of Determinative bergelombang, warna putih, dan permukaan
Bacteriology (Holt, 1994) . yang timbul datar. Pengamatan secara
mikroskopis dengan pewarnaan Gram
HASIL menunjukkan bahwa bakteri penyebab busuk
Isolasi Bakteri lunak
A berbentuk batang berantai dan Gram
Hasil penelitian diperoleh lima isolat negatif (Gambar 2).
bakteri pada buah stroberi yang mengalami
busuk lunak. Morfologi kelima isolat bakteri
secara makroskopis adalah sebagai berikut: B C
25
JURNAL METAMORFOSA II (1): 23-28 (2015) ISSN : 2302-5697
endospora, Gram negatif, oksidase positif, non Luka yang ditimbulkan melebar dan
motil, dan tumbuh pada temperatur 18-420C. menghasilkan bau busuk. Menurut Kuchareck
Berikut tabel hasil identifikasi bakteri dan Bartz (1994), bakteri patogen penyebab
Weeksella: busuk lunak akan masuk ke jaringan buah dan
menghasilkan enzim yang menghancurkan
Tabel 2. Hasil uji IB-1 dengan menggunakan Kit ikatan antar sel dan menimbulkan luka. Luka
MicrogenTM GNA+B-ID System
tersebut akan memunculkan cairan dari jaringan
Hasil Uji
yang rusak sehingga terjadi busuk lunak.
+ Oxidase - Manitol - TDA - Lactose
- Motilitas - Xylose + Gelatin - Arabinose Berdasarkan hasil identifikasi menggunakan
- Nitrat - ONPG - Malonate - Adonitol Kit MicrogenTM GNA+B-ID System
- Lysin - Indole - Inositol - Raffinose menunjukkan bakteri patogen penyebab busuk
- Ornithine - Urease - Sorbitol - Salicin
- H2S + VP - Rhamnose + Arginine lunak pada buah stroberi adalah genus
- Glucose - Citrat - Sucrose Weeksella dikarenakan persentase 75,3%
sehingga tidak sampai ke tingkat spesies.
Klasifikasi bakteri Weeksella menurut Holt Bakteri Weeksella memiliki ciri-ciri koloni
(1994) adalah sebagai berikut: dengan bentuk bulat, warna putih, dan pinggiran
Kingdom Bacteria, Phylum Bacteroidetes, bergelombang, sedangkan secara mikroskopis
Kelas Flavobacteria, Ordo Flavobacteria-les, dengan pewarnaan Gram menunjukkan bahwa
Family Flavobacteriaceae, dan Genus bakteri penyebab busuk lunak adalah Gram
Weeksella. negatif dan berbentuk batang berantai. Hal ini
sesuai dengan Holt (1994) bahwa Weeksella
PEMBAHASAN memiliki koloni dengan bentuk bulat, warna
Hasil isolasi bakteri pada busuk lunak buah putih, dan pinggiran bergelombang, termasuk
stroberi didapatkan lima isolat bakteri (IB-1, Gram negatif dan pada umumnya berbentuk
IB-2, IB-3, IB-4, dan IB-5). Berdasarkan hasil batang berantai. Menurut Vaneechoutee et al.
pengamatan bentuk koloni bakteri yang didapat (2011) Weeksella termasuk bakteri dalam grup
bervariasi yaitu bulat, bulat L-form, dan tidak bakteri Gram negatif, oksidase positif, dan
beraturan. Perbedaan pinggiran koloni setelah bersifat aerob yang dapat menghidrolisis gelatin
diamati yaitu bergelombang, berbenang, rata dan positif arginin. Hal ini sesuai dengan hasil
dan bening. Warna koloni bakteri yang didapat identifikasi bahwa bakteri yang diidentifikasi
yaitu putih keseluruhan dan putih tua di tengah, positif gelatin dan arginin.
sedangkan permukaan koloni bakteri ada yang Bakteri Weeksella pertama kali ditemukan
berbentuk rata, timbul datar, dan melengkung. oleh Holmes et al. (1986). Keberadaan
Menurut Kaur dan Sethi (2012), bentuk-bentuk Weeksella telah diketahui sebagai bakteri
koloni yang berbeda dapat dijadikan dasar kontaminan pada makanan manusia bahkan
untuk identifikasi bakteri. sebagai patogen pada manusia sejak tahun
Hasil positif uji Postulat Koch menunjukkan 1986. Berdasarkan penelitian Botha et al.
buah stroberi yang mengalami busuk lunak (1998), sebagian genus Weeksella telah
memiliki gejala yang sama dengan sampel di mengkontaminasi mentega, daging domba, dan
lapangan. Isolat bakteri penyebab busuk lunak makanan cepat saji baik buah maupun sayuran.
pada buah stroberi segar adalah IB-1 (Gambar Bakteri Weeksella biasanya ditemukan di
1.B.). Gejala busuk yang ditimbulkan oleh lingkungan seperti tanah, air, dan limbah ternak
isolat bakteri 1 dimana awalnya, pada yang digunakan untuk berbagai macam produk
permukaan buah yang dilukai memunculkan air pertanian (Vaneechoutee et al., 2011). Limbah
sehingga menjadi basah. Luka pada buah ternak yang digunakan petani stroberi untuk
berbentuk cekung dan berwarna lebih gelap menyuburkan tanah memungkinkan penyebaran
dibandingkan jaringan sehat di sekitarnya. bakteri Weeksella semakin meluas di areal
Warna daerah perlukaan menjadi putih keruh pertanian. Penelitian Berg et al. (2002),
yang disebabkan oleh jaringan buah yang rusak. Weeksella ditemukan pada lahan pertanian
26
JURNAL METAMORFOSA II (1): 23-28 (2015) ISSN : 2302-5697
27
JURNAL METAMORFOSA II (1): 23-28 (2015) ISSN : 2302-5697
Holmes, B., A.G. Steigerwalt, R.E. Weaver, Pelczar, Chan. 2006. Dasar-Dasar Mikrobiologi.
D.J. Brenner. 1986. Weeksella virosa gen. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
nov., sp. nov. (formerly group IIf), Found Reina, J., J. Gil, F. Salva, J. Gomez and P.
in Human Clinical Specimens. Syst. Appli. Alomar. 1990. Microbiological
Microbiol. 8:185-190. Characteristics of Weeksella virosa
Holt, J.G., N.P. Krieg, P.H.A. Sneath, J.T. (Formerly CDC Group IIf) Isolated from
Staley, S.T. Williams. 1994. Bergey’s the Human Genitourinary Tract. J. Clin.
Manual of Determinative Bacteriology. 9th Microbiol. 28(10):2357.
Edition. New York: Lippincott Williams Slenker, B.D., D.L. Jungkind and J.A
and Wilkins. Desimone. 2012. Fatal Case of Weeksella
Kaur, G., P. Sethi. 2012. A Novel Methodology virosa Sepsis. J. Clin. Microbiol. 50 (12)
for Automatic Bacterial Colony Counter. 4166-4167.
International Journal of Computer Vaneechoutte, M., L. Dijkshoorn, A. Nemec, P.
Applications. 49(15): 0975-8887. Kampfer and G. Wauters. 2011.
Kucharek, T., J. Bartz. 1994. Bacterial Soft Acinetobacter, Chryseobacterium,
Rots of Vegetables and Agronomic Crops Moraxella, and Other Nonfermentative
[Cited 30.8.2013]. Available at: Gram-Negative Rods. J. of Bacteriol. 50:
http://plantpath.ifas.ufl.edu/extension/fact- 714-738.
sheets/pdfs /pp0012.pdf. Xiao, Z. and P. Xu. 2007. Acetoin Metabolism
Kurnia, A. 2005. Petunjuk Praktis Budidaya in Bacteria. J. of Micobiol. 33(2):127-40.
Stroberi. Jakarta: Agromedia Pustaka. Hal
3, 14.
28