LEUKEMIA

MIELOBLASTIK
Gela Setya Ayu Putri, S.Tr.A.K, M.Kes
DEFINISI LEUKEMIA

Penyakit keganasan sel darah yang berasal dari sumsum

tulang, ditandai oleh proliferasi sel-sel darah putih, dengan
manifestasi adanya sel-sel abnormal dalam darah tepi.
KLASIFIKASI LEUKEMIA

AKUT
(AML)
MIELOBLASTIK
KRONIK
(CML)
LEUKEMIA
AKUT
(ALL)
LIMFOBLASTIK
KRONIK
(CLL)
AML (Acut Myeloblastic Leukemia)

1. Dominan Sel Blas ( > 20% )

2. Bentuk sel blas variatif.
3. Sering dijumpai bentuk blas atipik
4. Sel tua (segmen) jumlahnya sedikit.
5. Auer Rod spesifik untuk AML.
6. AML diikuti trombositopenia dan anemia
7. Sitokimia Sudan Black B (+) positif.
8. Hiatus Lekemikus (+) positif.
HIATUS LEKEMIKUS (+) PADA AML

-
Jenis Akut (FAB) :
Seri Mieloid : AML ( Akut Mieloblastik Leukemi )
M0 = Leukemia mieloblastik akut tanpa deferensiasi
M1 = Leukemia mieloblastik akut tanpa maturasi
M2 = Leukemia mieloblastik akut dengan maturasi
M3 = Leukemia promielositik akut
M4 = Leukemia mielomonositik akut
M5a = Leukemia monositik akut tanpa pematangan
M5b = Leukemia monositik akut dengan pematangan
M6 = Eritroleukemia
M7 = Leukemia megakariositik akut

Seri Limfoid : ALL ( Akut Limfoblastik Leukemi )

L1 = Blas kecil, homogen dengan sitoplasma sedikit
L2 = Blas besar, heterogen dengan sitoplasma bervariasi
L3 = Blas besar, homogen dengan sitoplasma basofilik dan
bervakuola.
 Tabel 1 : Kriteria Morfologi AML (FAB)
SUB ASAL TIPE SEL INTI SITOPLASMA
TYPE
- mielositik - >20% mieloblas - nukleoli 1 atau - tidak bergranula
M0 lebih
- kromatin halus
- mielositik - >20% mieloblas - nukleoli 1 atau - beberapa granula
M1 lebih azurofilik
- kromatin halus - batang AUER

Tabel
- mielositik1 :- >20%
Kriteria
mieloblas Morfologi
- nukleoli 1 atauAML
lebih
(FAB)
- ratio
mening
terhadap Inti
- > 10% komponen
granulositik - kromatin halus kat disbanding M1
M2 - banyak granula
azurofilik
- batang AUER
- mielositik - Promielosit - bentuk ginjal atau - granula penuh
M3 abnormal bilobi - untaian batang AUER
predominan (faggots)
- mielositik - >20% blas
- monositik - > 20% komponen
granulositik
M4 - > 20%
promonosit
& monosit
SUB
TYPE ASAL TIPE SEL INTI SITOPLASMA
- monositik - monoblas predominan - susunan kromatin - basofilik
- beberapa promonosit seperti renda (lacy) - pseudopodi
M5a & diantaranya - okasional terdapat
terdapat nukleoli granula

- monositik - blas, promonosit & - bentuk seperti otak - warna abu-abu

monosit (cerebriform) - kebiru-biruan
- promonosit predomi- - nukleoli ada - transparan
M5b nan (sumsum tulang) - terdapat granula
- monosit predominan - azurofilik halus
(dalam darah tepi)

- eritrositik - > 50% terdiri dari sel- - multiple dengan - asinkronisasi inti
- mielositik sel seri eritrosit dari se- berlobus-lobus sitoplasma
- fragmentasi - PAS positif
mua tingkat maturasi - perubahan - gigantisme
M6
- > 30% mieloblas megaloblastik - vakuolisasi

- megaka- - megakarioblas - kromatin padat - tak banyak

riositik predominan (lympoid blast) - vakuolisasi
- atau tersusun
retikuler halus, - granuler trombosit
M7 bernukleoli
CML (Chronic Myelocytic Leukemi)

1. Sel Blas sedikit ( < 5% )

2. Tampak semua stadium seri granulosit
(Mieloblas, Promielosit, Mielosit, Metamielosit, Staf, Segmen).
3. Hiatus Lekemikus (-) negatif.
4. Jumlah lekosit absolut meningkat (100-500rb)
5. Basofil dan Eosinofil meningkat.
6. Philadelphia chromosome (+) ( 100 % ).
HIATUS LEKEMIKUS (-)
Perbesaran 100X (obj)
Preparat Darah Tepi
Ket : Batang auer pada mieloblast
Perbesaran 40X (obj)
Preparat Darah Tepi
Ket : Lekemia Mielositik Kronik (CML)
Sistem Granulopoitik dalam berbagi stadium.