Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PENGELOLAAN WAKTU BELAJAR YANG

EFEKTIF

Disusun oleh : Kelompok 1.2


1. Meliana 41200431
2. Bernadeta Amaya Waskitaningtyas 41200432
3. Kent Miracle 41200433
4. Jeany Hanifa 41200434
5. Adine Putri Kristianti 41200435
6. Kesya Leanita Susanto 41200436
7. Maria Agustina 41200438
8. Kevin Alexander John 41200439
9. Alisthresya Noveneka Hendyona Putranti 41200440
10. I Nengah Samkhya Pandita Trismalika 41200441
11. Stefanus Marshal Abelino Hermani 41200442

Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Duta Wacana
Yogyakarta
DAFTAR ISI
BAB I............................................................................................................................3
A. Latar Belakang..................................................................................................3
BAB II...........................................................................................................................4
A. Tinjauan Pustaka..............................................................................................4
2.1 Cara-cara Dalam Mengelola Waktu........................................................6
2.2 Fungsi-fungsi Pengelolaan Waktu...........................................................7
BAB III........................................................................................................................11
A. Pembahasan....................................................................................................11
3.1 Langkah untuk Meningkatkan Pengelolaan/ Manajemen Waktu Belajar
.....................................................................................................yang Efektif
.....................................................................................................................11
3.2 Motivasi Mahasiswa dalam Pengelolaan Waktu Belajar yang Efektif. 14
3.3 Yang Perlu Diperhatikan Dalam Perancangan Pengelolaan Waktu......15
3.4 Hubungan antara Pengelolaan Waktu dengan Belajar..........................16
BAB IV........................................................................................................................17
A. Kesimpulan.....................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen waktu merupakan sebuah proses perencanaan hal yang harus dilakuk
an dan dikontrol oleh kesadaran atas sejumlah waktu yang dimanfaatkan untuk aktivit
as tertentu, terutama dalam meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan produktivitas. Te
rdapat berbagai faktor yang diperlukan dalam manajemen waktu seperti kemampuan,
alat, dan teknik dalam pengelolaan waktu untuk menyelesaikan tugas dalam jangka w
aktu yang sudah ditentukan. Manajemen waktu menentukan kesuksesan, hal ini menj
adi tantangan seseorang untuk bekerja produktif supaya dapat menyelesaikan tugas ja
ngka pendek maupun jangka panjang. Seseorang perlu berlatih dan belajar dalam me
ngelola waktu dengan baik, efektif, dan efisien (Gea, 2014).
Mahasiswa baru berpikir bahwa metode belajar mereka lakukan sudah efisien. N
amun faktanya mereka menyadari mendapatkan nilai pada saat kuliah tidak semudah
saat mereka di bangku SMA. Hal ini disebabkan karena manajemen waktu yang kura
ng optimal. Kuliah di perguruan tinggi sangat berbeda dengan situasi belajar di SMA
tentu membutuhkan manajemen waktu yang baik.
Dengan mengenali diri lebih baik, maka seorang dapat menentukan cara meng
gunakan waktu secara efektif. Inti dari manajemen waktu adalah fokus pada hasil da
n bukan sekedar menyibukkan diri. Sebagian besar mahasiswa menghabiskan waktu
dengan berbagai hal yang seakan tiada habisnya, namun tidak mendapatkan capaian a
papun karena kurangnya konsentrasi pada hal yang benar (Harmoni 1-2).

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka
Seringkali mahasiswa pada tahun pertama menemui berbagai kesulitan dan
kemudahan. Salah satu faktor yang menentukan adalah pengelolaan waktu (Dimyati
& Mujiono, 2013, hlm 87). Mahasiswa akan mengalami transisi Pendidikan dari
SMA ke universitas yang memiliki kurikulum yang berbeda sehingga mahasiswa
memerlukan waktu untuk menyesuaikan diri dengan sistem belajar di universitas
(Sanjaya, 2011). Selain menyesuaikan diri dengan kurikulum yang baru di
universitas, mahasiwa juga harus menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru
yang mungkin terasa asing.
Mahasiswa pada tahun pertama juga seringkali merasa tidak siap dengan
dunia perkuliahan yang berbeda dengan SMA, tidak antusias dalam mengikuti kuliah,
menjawab pertanyaan dan pernyataan dari dosen. Sering pula mahasiswa masih
menggunakan sistem kebut semalam yang akan sulit diterapkan dalam kuliah.
Mahasiswa yang membutuhkan pengelolaan waktu adalah mahasiswa yang kerap
datang terlambat kuliah atau kerap absen masuk kuliah, menyerahkan tugas apabila
sudah mendekati tenggat waktu pengumpulan tugas, mencari bahan semalam
sebelum pelaksanaan ujian, sibuk dengan dirinya sendiri dan mengabaikan
kepentingan kuliah serta tidak memiliki motivasi atau tujuan belajar di universitas,
menurut Yuswardi,dkk dalam Idea Nursing Journal (2016:67).

Pengelolaan waktu atau manajemen waktu adalah salah satu keterampilan yang
wajib dimiliki dalam kepemimpinan saat menjalankan suatu usaha atau bisnis.
Kepemimpinan dalam organisasi, khususnya terkait masalah pengambilan keputusan
tentang masa depan bisnis, sangat tergantung pada pihak tingkat pengelolaan. Untuk
memastikan tentang benarnya suatu keputusan yang dibuat sangat tergantung pada
manajemen. Artinya, dalam membuat suatu keputusan penting tentang masa depan
bisnis, perihal pengelolaan waktu merupakan hal sangat penting. Keputusan
manajemen bagaikan investasi, tujuannya adalah untuk mendapatkan hal paling baik
dari sumber daya yang dimiliki, memberikan kepadanya nilai tambah serta
mendapatkan keuntungan paling baik (Mitch, 2011).
Menurut Dewi (2011:7) mengatakan bahwa pengelolaan waktu atau manajemen
waktu adalah suatu usaha untuk merencanakan,mengorganisasikan,menggerakan,dan
mengawasi produktivitas waktu.Waktu menjadi sumber daya unjuk kerja dan harus di
kelola agar sebuah tugas dapat dikerjakan secara efektif dan efisien.
Pengelolaan waktu atau manajemen waktu adalah suatu tindakan merencanakan
sesuatu untuk kedepannya supaya bisa memanfaatkan/memnggunakan waktu dengan.
Konsep manajemen waktu berawal dari revolusi industri, yaitu ketika mulai ada perh
atian tentang pengelolaan waktu secara efektif dan efisien untuk bisa mengontrol wak
tu yang dimiliki seseorang. Sejak Drucker (1966) mempopulerkannya,konsep time m
anagement ini diterima sebagai hal yang berpengaruh pada efektivitas karyawan (Ade
bisi, 2013).
Pengelolaan waktu atau manajemen waktu adalah tindakan perencanaan secara s
adar atas sejumlah waktu yang digunakan untuk aktivitas khusus, terutama untuk me
ningkatkan efektivitas,efisiensi, dan produktivitas (Singh & Jain, 2013). Atau seperti
dikatakan Humes (dalam Adebisi,2013), manajemen waktu dapat diartikan sebagai k
egiatan yang mengatur, mengorganisasi,menjadwalkan, serta menganggarkan waktu
seseorang untuk menghasilkan kerja lebih efektif dan produktif.
Dari penjelasan berikut dapat disimpulkan bahwa manajemen waktu adalah kema
mpuan seseorang untuk merencanakan,mengorganisasikan,menggerakan,dan menga
wasi produktivitas waktu dengan cara selalu memprioritaskan, menjadwalkan, melak
sanakan sebuah kegiatan dapat dikerjakan secara efektif dan efisien.
Mahasiswa perlu mengetahui aspek-aspek dalam pengelolaan waktu. Aspek-
aspek pengelolaan waktu menurut Nurdihayati dalam Jurnal Psikopedagogia
(2016:16) yaitu, penetapan tujuan dan prioritas,mekanisme manajemen waktu, dan
kontrol terhadap waktu.
Mahasiswa memiliki tanggung jawab yang berkaitan dengan penetapan tujuan
dan prioritas. Sebagai contoh, pada hari Senin mahasiswa akan menghadapi ujian
blok sedangkan pada hari Minggu mahasiswa tersebut mendapat undangan ulang
tahun sahabatnya di malam hari sedangkan di pagi hari ia harus pergi ke gereja.
Berpautan dengan dua kegiatan tersebut, mahasiswa harus menetapkan tujuan dan
mengetahui mana yang harus diprioritaskan, belajar untuk persiapan ujian
blok,menghadiri undangan ulang tahun sahabatnya atau pergi ke gereja.
Mekanisme pengelolaan waktu merupakan langkah atau cara dalam
mengelola waktu yang dimulai dari perencanaan sampai dengan evaluasi. Berpautan
dengan dua kegiatan terserbut, mahasiswa harus menentukan urutan dalam
mengerjakan kegiatan tersebut bedasarkan tujuan dan prioritas yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Kontrol terhadap waktu dapat dilakukan dengan menggunakan jam yang
dimiliki mahasiwa. Mahasiswa harus mampu mengontrol lama waktu yang
dibutuhkan dalam mengerjakan suatu kegiatan. Apabila waktu sudah ditentukan
maka mahasiswa harus mampu mengonrol lama kegiatan sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan.

2.1 Cara-cara Dalam Mengelola Waktu


Pengelolaan waktu memiliki peran yang cukup penting dalam kegiatan belajar
mahasiswa. Mahasiswa yang memiliki sikap tidak konsisten dalam mengerjakan
sesuatu,tidak dapat mengkoordinasi dirinya sendiri, serta tidak disiplin dalam waktu
adalah mahasiswa yang kurang mampu mengatur manajemen waktu menurut
Nurhidayati dalam Jurnal Psikopedagogia (2016:26).
Beberapa cara dalam mempermudah pengelolaan mengelola waktu dalam seri 4
Seri Peningkatan Kualitas Pembelajaran Teknik Industri Universitas Indonesia yaitu :
 Membagi tugas menjadi beberapa bagian sesuai dengan prioritas.
 Lebih baik mengerjakan tugas sedikit-sedikit setiap hari daripada
mengerjakan tugas sekaligus dalam satu waktu.
 Segera mengerjakan semua tugas kecil yang diberikan tanpa menunda
sehingga mendorong mahasiswa untuk mengerjakan tugas yang lebih
besar yang memerlukan perhatian lebih.
 Mencoba menulis segala sesuatu pada notes, dengan cara tersebut dapat
membantu mahasiswa untuk rutin menuliskan jadwalnya pada notes.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi tercapainya pengelolaan waktu pada
mahasiswa (Rahardi, 2008, hlm 88) yaitu :
 Faktor internal yang melakukan kesalahan.
 Faktor pandangan hidup.
 lingkungan universitas.
Dengan memahami faktor-faktor tersebut dapat membantu mahasiswa dalam
meningkatkan serta mampu mencapai pengelolaan waktu dengan baik.
Ciri-ciri individu yang dapat menerapkan dasar-dasar pengelolaan waktu
(Davidson, 2013, hlm 6-7) dalam Jurnal Puspitasari,yaitu :
 Dapat menentukan tujuan hidupnnya sehingga dapat menentukan prioritas
sesuai dengan kepentingannya.
 Mengidentifikasi mana yang penting mana yang kurang penting untuk
menghindari hal-hal yang tiba-tiba mendesak
 Memiliki jadwal dan perencaan yang baik sesuai dengan waktunya agar
tugas-tugas dapat diselesaikan dengan tepat waktu
 Dapat mengoordinasi pekerjaan dengan mengatur pekerjaan sesuai dengan
jadwal yang telah dimiliki
 Tidak sembarangan menerima informasi dari luar yang belum jelas
kebenarannya
 Dapat menggunakan kemajuan teknologi untuk menghemat waktu
 Dapat mengendalikan fokus dan konsentrasi terhadap tugas yang dimilki
sehingga tidak mudah diinterupsi oleh pihak luar
 Bersikap asertif, dapat mengendalikan emosi serta mengendalika diri
untuk tidak menerima ajakan dari pihak luar untuk melakukan aktifitas-
aktifitas yang tidak penting
 Memiliki cara yang tepat dalam mengatasi kondisi yang menyebabkan
munculnya stress
 Dapat menggunakan waktu dengan efektif serta disiplin waktu, tidak
mebuang-buang waktu untuk sesuatu yang tidak penting, tepat waktu
dalam melakukan sesuatu
 Selalu produktif walaupun di perjalanan.

2.2 Fungsi-fungsi Pengelolaan Waktu


Berdasarkan pada Dewi (2011:9-11) fungsi-fungsi pengelolaan waktu adala
h:
1. Perencanaan Waktu
Perencanaan adalah proses menentukan tujuan dan sasaran yang ingin dica
pai dengan mengambil langkah-langkah yang tepat dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Rencana dibuat dengan menitikberatkan prioritas kerja seseoran
g. Ciri-ciri perencanaan waktu, yaitu:
a. Jelas, jadwal kegiatan harus ditulis secara jelas dan runtut baik harian,ming
guan,dan bulanan supaya kita mudah merealisasikan dalam kegiatan kita.
b. Realistis, dalam arti berdasarkan pemikiran dan kenyataan dalam mengatur
jadwal, bila baru saja menyelesaikan tugas, jangan memaksa diri untuk menyeles
aikan tugas yang selanjutnya. Jadi, jangan sampai Anda terkekang dengan jadwal
yang anda buat tersebut.
c. Fleksibel, dalam artian ini, jadwal kegiatan yang telah dibuat dapat diubah
sewaktu-waktu sesuai dengan situasi dan kondisi yang terjadi serta kita dapat me
ngantisipasi perubahan yang ada.
d. Berkesinambungan, dalam arti perencanaan jadwal kegiatan pimpinan berja
lan terus menerus sehingga stagnan atau berhenti pada periode tertentu.

2. Pengorganisasian Waktu
Pengorganisasian diartikan sebagai suatu usaha pengalokasian pengaturan ke
giatan secara terstruktur kepada setiap individu dan kelompok agar sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam hal ini pengorganisasian wakt
u adalah kegiatan mengidentifikasi, mengelompokkan kegiatan dan mengelola w
aktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengorganisasikan waktu yang
dimiliki, yaitu:
1. Membuat daftar kegiatan yang dilakukan.
2. Menetapkan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan terseb
ut.
3. Mengatur jumlah yang terlibat dalam tugas tersebut.
4. Menetapkan/menentukan skala prioritas pada kegiatan penting dan mendes
ak, juga terhadap kegiatan yang tidak mendesak atau dapat ditunda.
Tips menetapkan/menentukan skala prioritas antara lain:
a. Mengetahui pekerjaan
b. Berkonsentrasi pada kekuatan.
Pelajari apa yang menjadi SWOT diri kalian: Strengths/Kekuatan, Wea
kness/Kelemahan, Opportunities/Kesempatan, Threats/Ancaman.
c. Mengatur aktivitas berdasarkan skala prioritas.
Mendesak Tidak Mendesak
Penting • Mengejar.deadline penyelesaia • Menulis laporan jauh-jauh hari s
n laporan ebelum deadline
• Pergi ke dokter karena sakit • Membalas email saat santai
• Membalas email karena sudah
disms berkali-kali
Tidak Pentin : • Mendengar keluhan rekan ker • Menonton sinetron di TV
g ja • Membaca dan meneruskan emai
• Menjawab telepontelepon yan l tak penting ke teman dekat Anda
g masuk • Bergosip ria dengan teman kerja
• Menerima tamu/tetangga yang
tiba-tiba berkunjung

3. Pengkoordinasian Waktu
Pengkoordinasian adalah suatu usaha mengarahkan orang lain atau diri sendir
i agar mau bekerja secara efektif dan efisien sesuai dengan rencana dan tujuan yang d
iinginkan sejak awal. Dalam hal ini pengkoordinasian waktu adalah kegiatan untuk k
egiatan agar kegiatan dapat tercapai secara efektif dan efisien serta sesuai dengan per
encanaan waktu yang telah dibuat serta tujuan yang diinginkan.

4. Pengawasan Waktu
Pengawasan adalah kegiatan untuk memastikan apakah semua pekerjaan telah be
rjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.Dalam hal ini pengawasan waktu
adalah kegiatan untuk menyesuaikan jadwal kegiatan dengan yang telah direncanaka
n sebelumnya.Tujuannya adalah untuk mengoreksi jadwal yang tidak sesuai dengan r
encana, ketepatan waktu dan kualitas pekerjaan yang hasilkan pada masing-masing k
egiatan.Ini dijadikan sebagai bahan pertimbangan menyusun jadwal selanjutnya.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi-fungsi pengelolaan mana
jemen waktu ialah: perencanaan waktu-penentuan tujuan dan sasaran dengan menga
mbil langkah-langkah yang tepat, pengorganisasian waktu-mengalokasi sumber daya
waktu dan melakukan pengaturan kegiatan yang tepat, pengkoordinasian waktumeny
elaraskan kegiatan secara efektif dan efisien, pengawasan waktu-melakukan pengawa
san waktu terhadap kegiatan yang dilakukan agar berjalan sesuai yang telah ditetapka
n.

BAB III
PEMBAHASAN

A. Pembahasan
3.1 Langkah untuk Meningkatkan Pengelolaan/ Manajemen Waktu Belajar
yang Efektif
Aspek-aspek pengelolaan waktu meliputi penetapan tujuan dan kontrol
terhadap waktu. Semua mahasiswa pasti menginginkan capaian yang maksimal
sehinga dapat memperoleh IPK yang sesuai dengan targetnya. Untuk mencapai
target tersebut diperlukan adanya tujuan. Adanya pengelolaan waktu membantu
dalam penetapan dan meraih tujuan. Maka dari itu, mahasiswa perlu
meningkatkan pengelolaan waktu agar tujuan dan target yang telah dibuatnya
dapat tercapai secara efektif. Berikut langkah-langkah meningkatkan pengelolaan
waktu (Harmoni, tidak ada tahun).
1. Membuat Jadwal Semester
a) Pada setiap awal semester pastinya akan diberikan jadwal. Dari jadwal
tersebut kita dapat mengetahui materi yang dirasa kurang. Untuk itu,
perlu membuat jadwal mempelajari materi yang belum sepenuhnya
dimengerti. Selain itu, kita perlu mencatat setiap tugas yang diberikan
pada awal semester untuk mngetahui kapan kita memiliki waktu yang
lebih banyak untuk kegiatan akademik sehingga dapat memakai waktu
dengan efektif dan kapan memiliki waktu yang santai atau longgar untuk
aktivitas lainnya, seperti bermain bersama teman, mempelajari hal lain,
dan waktu untuk keluarga.
b) Mencatat aktivitas non-akademik seperti pertemuan atau rapat organisasi,
jadwal liburan dan pulang kampung, dan aktivitas sosial penting untuk
menciptakan keseimbangan pada jadwal kita. Dengan mencatat hal-hal
tersebut dapat memudahkan kita memperoleh gambaran waktu luang
pada jadwal semester dengan lebih akurat.
2. Menilai dan Merencanakan Jadwal Mingguan
a). Kita perlu menetapkan jadwal dalam kurun waktu pendek, seperti satu
minggu. Pertama-tama perlu untuk membuat daftar tugas yang harus
dilakukan pada minggu depan dan setelahnya mulai membuat jadwal
yang harus dikerjakan. Buatlah daftar tugas, termasuk tugas kuliah,
praktikum, kuis, soal latihan, menulis outline untuk makalah penelitian,
dan membaca materi secara perlahan. Karena semuanya itu
membutuhkan waktu yang tidak singkat.
b). Pengelolaan waktu untuk kegiatan non-akademik juga harus menjadi
perhatian. Aktivas non-akademik turut mengambil bagian dalam
menciptakan keseimbangan hidup, memberi kebahagiaan tersendiri, dan
meningkatkan semangat walaupun aktivitas itu mengurangi waktu belajar
kita. Olahraga, kumpul dengan teman, ke gereja, makan, mandi, dan rapat
perlu untuk dimasukkan ke dalam jadwal non-akademik yang harus
dikerjakan minggu itu.
c). Berbagai aktivitas yang kita lakukan membutuhkan waktu, entah itu
singkat atau panjang. Kita perlu menganalisis dan konservatif waktu yang
digunakan untuk dapat memperkirakan berapa lama tugas dapat
terselesaikan. Bila tugas yang dikerjakan telah selesai dari batas waktu
yang ditentukan, gunakanlah waktu tersebut untuk kegiatan lain yang
disukai. Namun bila waktu yang digunakan kurang, maka perlu unttk
mengambil waktu dari kegiatan lain yagn dirasa lebih mudah untuk
dikerjakan.
d) Ingat waktu yang dibutuhkan untuk masing-masing tugas pada hari itu.
Selalu buka jadwal mingguan yang telah dibuat, mengcek pada hari apa
tugas terselesaikan, dan menyadari apa saja yang telah dikerjakan
membuat tidak ada tugas-tugas yang terlewat. Dengan mengecek dan
menyadari apa saja yang sudah dikerjakan membuat kita dapat membuat
penyesuaian waktu. Jika minggu berikutnya jadwal sangat padat, sebisa
mungkin membuat jadwal minggu berikutnya pada hari jumat atau sabtu.
Hal ini bertujuan agar dapat menyicil tugas-tugas pada minggu yang akan
datang.
3. Jadwal Setiap Hari
a). Setiap pagi atau setiap ada waktu luang buatlah jadwal harian. Periksa apa
saja tugas yang belum terselesaikan pada hari sebelumnya dan jadwalkan
ulang pada keesokan harinya. Untuk menulis jadwal harian ini dapat
menggunakan buku notes atau pada smartphone agar dapat dibawa
kemana-mana. Untuk saat ini, mahasiswa lebih suka membuat jadwal-
jadwalnya pada smartphone karena pembuatannya lebih cepat dibanding
dengan menulis langsung.
b). Dalam jadwal harian tersebut berikan kode A, B, dan C. Kode A untuk
tugas prioritas seperti belajar untuk tes esok hari, kode B untuk tugas
yang penting dibawah kode A seperti mengerjakan tugas kelompok yang
dikumpul 3 hari kemudian, dan kode C untuk tugas yang opsional seperti
belajar tentang materi yang akan datang. Dengan mengelompokkan tugas
dengan kode A, B, dan C dapat membuat mahasiswa lebih rileks dalam
menghadapi tugas yang scukup banyak.
4. Evaluasi Setiap Jadwal
a). Pada pagi hari evaluasi jadwal harian. Periksa apa saja jadwal dengan kode
A, B, dan C yang telah selesai dan selalu cek waktu pengerjaannya. Bila
ada waktu yang pengerjaannya terlalu lama daripada yang lain, misalkan
tugas B selesai dalam 3 jam, sedangkan tugas A dan C selesai dalam waktu
2 jam. Evaluasi hal tersebut, apakah alasan yang membuat pengerjaan
tugas B lebih lama. Apakah karena kurang fokus atau tempat mengerjakan
tidak nyaman. Melalui evaluasi hari sebelumnya di pagi hari dapat
membantu kita untuk lebih memperhatikan jadwal yang akan susun pada
hari itu. Evaluasi ini harus dilakukan agar jadwal-jadwal yang telah dibuat
tidak hanya untuk panduan belajar saja tetapi juga untuk mengefektifkan
waktu belajar mahasiswa.
b). Pada malam hari lakukan evaluasi untuk tugas-tugas apa saja yang sudah
dikerjakan pada hari itu. Jika ada tugas yang tidak terselesaikan, kita
harus mencari jalan keluarnya. Apakah waktu yang diestimasikan tidak
realistis atau kekurangan dalam pengelolaan waktu yang tidak efektif ?
cobalah mencari penyesuaian diri untuk lebih menggunakan waktu
belajar dengan efektif. Lakukan juga apresiasi pada diri sendiri atas tugas
yang terselesaikan tepat waktu pada hari itu. Apresiasi ini dapat
memberikan kebahagiaan dan menjadikan motivasi bahwa kita dapat
menggunakan waktu belajar dengan efektif.

3.2 Motivasi Mahasiswa dalam Pengelolaan Waktu Belajar yang Efektif


Mahasiswa yang telah memahami dan menetapkan tujuannya cenderung
memiliki motivasi belajar yang tinggi. Motivasi belajar dibedakan menjadi 2, yaitu
motif internal dan eskternal. Motif internal berasal dari dalam diri mahasiswa itu
sendiri. Terdapat stimulus dalam diri untuk mencapai tujuan melalui belajar efektif
dengan menggunakan kemampuan secara maksimal. Dengan begitu, motivasi ini
akan bertahan lama dalam diri seorang mahasiswa karena didasari atas harapan
dan tujuan. Sedangkan motif eksternal berasal dari penggerak luar atau stimulasi
luar yang diberikan kepada mahasiswa. Motivasi ini tidak dapat bertahan lama
apabila stimulasi dari luar hilang. Sehingga dapat menurunkan motivasi belajar
mahasiswa.

Motivasi belajar menjadikan mahasiswa dapat mempelajari materi


dengan lebih tekun, percaya diri untuk dapat melalui materi dengan baik,
memperhatikan dengan baik materi yang disampaikan, membaca materi sebelum
sesi agar dapat memahaminya, dan menyusun strategi-strategi belajar. Motivasi
belajar juga harus didukung oleh pengelolaan waktu yang baik sehingga keduanya
dapat berjalan beriringan menciptakan keseimbangan belajar. Dalam pengelolaan
waktu belajar dibutuhkan strategi belajar yang sistematis. Untuk itu perlu adanya
motivasi belajar secara internal, seperti :
a). Kepemilikan fasilitas belajar
Saat memasuki dunia perkuliahan, pada awal semester mahasiswa akan
diberi sebuah buku referensi berupa modul. Kepemilikan modul ini sebenarnya
bersifat wajib. Bagi mahasiswa kepimilikan fasilitas belajar seperti modul
sangat membantu untuk memperlancar kegiatan belajar. Pada umumnya, orang
yang kepemilikan fasilitas belajarnya terbatas sering menemukan hambatan.
Selain modul, mahasiswa hendaknya memperbanyak fasilitas belajar seperti
mencari buku-buku yang berhubungan dengan materi yang sedang
berlangsung. Kepemilikan ini membuat mahasiswa menjadi lebih siap dalam
belajar sehingga belajar dapat lebih efektif.

b). Belajar kelompok

Beberapa mahasiswa seringkali merasa belajar kelompok banyak


memakan waktu. Namun, setelah ditelaah belajar kelompok nyatanya
memberikan dampak pada belajar yang efektif. Mahasiswa disarankan untuk
membentuk kelompok-kelompok kecil. Kemudian menyusun waktu untuk
mengerjakan tugas dan belajar materi bersama. Sebelum belajar kelompok
diharapkan mahasiswa sudah tahu apa yang dirasa kurang sehingga pada saat
belajar kelompok dapat menanyakannya pada teman. Selain itu, juga membawa
ilmu yang dirasa sudah paham ke dalam belajar kelompok sehingga dapat
membantu teman yang lain. Melalui belajar kelompok kita dapat melihat betapa
giatnya teman-teman yang lain dalam belajar, keseriusan yang diselengi dengan
hiburan sehingga tidak stres, dan menamabah ilmu baru. Itulah hal-hal dalam
belajar kelompok yang dapat memotivasi kita untuk belajar efektif.

c). Materi yang disuka dan keteraturan belajar

Mahasiswa tentunya memiliki ketertarikan pada materi tertentu.


Ketertarikan itu membuat mahasiswa semakin penasaran untuk mencari tahu
sendiri mengenai materi tersebut. Rasa ingin tahu akan memotivasi mahasiswa
untuk belajar dengan maksimal sebelum penjelasan materi oleh dosen. Setelah
menemukan materi yang disukai mahasiswa dapat mengelola waktu belajarnya.
Lamanya waktu efektif pada setiap belajar yaitu antara 1 sampai 2 jam.
Mahasiswa harus menggunakan waktu tersebut secara efektif supaya hasil yang
didapat juga maksimal. Waktu belajar sekitar 1 sampai 2 jam dinyatakan efektif
karena jika belajar melebihi waktu tersebut justru akan membuat kita lelah dan
suntuk untuk belajar.

3.3 Yang Perlu Diperhatikan Dalam Perancangan Pengelolaan Waktu


Pengelolaan waktu adalah penggunaan waktu secara efisien dalam
mengerjakan suatu tugas. Scott (dalam Adebisi, 2013) mengatakan bahwa
tantangan mendasar dari pengelolaan waktu adalah “mendesak” dan
“penting”. Dalam hal ini, “mendesak” bukan berarti membuat tugas tersebut
penting. Namun berbeda dengan “penting”, dalam hal ini berarti bergantung
pada prinsip pribadi.
Para ahli percaya tiga hal berikut penting untuk diperhatikan dalam
perencanaan pengelolaan waktu. Pertama, memprioritaskan atau
mengutamakan tugas-tugas yang penting. Kedua, mengembangkan
perencanaan dan menggunakan waktu yang ada dengan seefesien mungkin.
Ketiga, memantau gangguan-gangguan yang menghambat jalannya suatu
pekerjaan. Dan yang keempat, meningkatkan efisiensi dan mengurangi
tekanan atas perencanaan yang telah dibuat termasuk tekanan kepada individu
itu sendiri (Gea, 2014).

3.4 Hubungan antara Pengelolaan Waktu dengan Belajar


Pengelolaan waktu yang efektif sangat dibutuhkan untuk menghadapi
tekanan kehidupan modern tanpa harus mengalami banyak stres. Pengelolaan
waktu yang baik dapat menghadirkan skills, tools, dan kemampuan yang
benar di waktu yang benar, usaha minimal dan sumber daya minimal serta
efektif dan efisien, dengan begitu seorang dapat mencapai tujuan dan nilai-
nilai prioritasnya. Adanya pengelolaan waktu juga membuat orang menjadi
penting dan terhormat, mampu mengorganisasi hal-hal di sekitar, serta
mampu mengoptimalkan kinerja (Gea, 2014).
Salah satu aspek dalam pengelolaan waktu ialah adanya perencanaan dan
penjadwalan. Perencanaan dan penjadwalan berisi mengenai aktivitas-
aktivitas yang harus dikerjakan. Adanya penjadwalan dapat membantu siswa
dalam menghadapi ujian. Siswa dapat melakukan persiapan dalam mengatur
kegiatan belajarnya dan memiliki waktu yang cukup untuk mempelajari
materi-materi yang akan diujiankan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin
tinggi kemampuan dalam mengelola waktu maka semakin tinggi pula perilaku
belajarnya. Yang artinya ada hubungan yang signifikan anatara pengelolaan
waktu dengan perilaku belajar (Prihartanti & Wiryosutomo, 2019).
Pengelolaan waktu mempengaruhi keberhasilan seorang dalam mengatur
belajarnya dan aktivitas sehari-hari secara efektif dan efisien. Seorang yang
memiliki pengelolaan waktu yang tinggi lebih mampu mengatur belajarnya
daripada seorang yang mempunyai pengelolaan waktu yang rendah (Mulyani,
2013).

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bagi mahasiswa pengelolaan waktu sangat penting digunakan dalam proses
belajar sehingga dapat menggunakan watunya secara seefektif mungkin. Tanpa
pengelolaan waktu yang benar, kemungkinan untuk mendapatkan hasil yang
maksimal adalah kecil. Pengolaan waktupun harus dilaksanakan dengan sikap
konsisten dan disiplin sejak awal. Satu tantangan mendasar time pengelolaan yang
efektif adalah memahami perbedaan antara mendesak dan penting. Seseorang harus
bisa memilih mana hal hal yang harus di kerjakan dahulu dan hal hal yang masi bisa
dikerjakan setelah nya. Dengan adanya pengelolaan waktu berati akan tersedia aturan
dalam manjalankan dan memantau kemajuan suatu pembelajaran mengambil
keputusan.
Hal hal yang perlu dipertimbangkan dalam dalam perancangan pengelolaan
waktu yang bagus adalah dengan memproritaskan tugas-tugas penting dan didasarkan
atas sumber daya yang tersedia, mengembangkan perencanaan dan menggunakan
waktu yang tersedia dengan cara seefisisen mungkin., terus memantau
penyimpangan-penyimpangan dan gangguan yang terjadi yang menggangu jalannya
pekerjaan sesuai jadwal, mengembangkan efiesiensi dan menggurangi tekanan atas
jadwal yang telah dibuat termasuk tekanan kepada para individual yang terlibat
dalam pembelajaran.
Bagi mahasiswa yang menginginkan IPK maksimal sangat di anjurkan bisa
mengelola waktunya sendiri. Langkah langkah yang bisa dilakukan adalah dengan
cara membuat jadwal semester sendiri kemudian menilai dan merencanakan jadwal
mingguan, di lanjutkan dengan membuat jadwal setiap hari, dan yang terakhir dengan
mengevaluasi setaip jadwal yang telah dibuat. Motivasi dalam pengelolaan waktu
beajar yang efektifpun sangat di perlukan. Motivasi belajar dibedakan menjadi motif
internal dan eksternal. Motif internal berasal dari dalam diri sendiri, terdapat stimulus
dalam diri untuk mencapai tujuan melalui belajar efektif dengan menggunakan
kemapuan maksimal sehingga pengelolaan waktu belajar yang efektif dapat bertahan
lama karena didasari oleh harapan dan tujuan. Sedangkan motif eksternal berasal dari
penggerak luar atau stimulasi luar yang diberikan mahasiswa.
Dalam pengelolaan waktu belajar yang efektif adapun strategi yang dapat
diterapkan antara lain, memprioritaskan mana yang utama, adanya kesadaran diri,
berhenti menunda nunda, membuat jadwal kegiatan, fokus pada satu kegiatan.
Dalam pengelolaan waktu belajar juga terdapat aspek aspek yaitu penetapan tujuan
dan prioritas, mekanisme pengelolaan waktu, dan control terhadap waktu. Para ahli
percaya ada tiga hal yang penting yang harus di perhatikan, dalam pengelolaan
waktu, yaitu memprioritaskan atau tugas tugas yang penting, mengembangkan
perencanaan dan menggunakan waktu dengan efisien, memantau gangguan gangguan
yang mengahambat jalannya suatu pekerjaan, dan meningkatkan efisiensi dan
mengurangi tekanan atas perencanaan yang telah dibuat. Pengelolaan waktu sangat
mempengaruhi keberhasilan seseorang.

DAFTAR PUSTAKA

1. Gea Antonius Atosökhi. (2014). Time Management : Menggunakan Waktu


Secara Efektif dan Efisien, 5, 777-783.
2. Gea Antonius Atosökhi. (2014). Time Management : Menggunakan Waktu
Secara Efektif dan Efisien, 5, 777-785.
3. Gea, A. 2014. Time Management: Menggunakan Waktu Secara Efektif dan
Efisien. Humaniora, 5(2), 778.
4. Ginting, M. 2014. Hubungan Antara Lingkungan Belajar dan Manajemen
Waktu dengan Motivasi Menyelesaikan Studi. Volume (6) : 6
5. Harlina Anisa Puji, Suharso, Hartati Maria Theresia Sri. (2014). Mengembang
kan Kemampuan Manajemen Waktu Melalui Layanan Penguasaan Konten De
ngan Teknik Kontrak Perilaku. Indonesian Journal of Guidance and Counseli
ng, 2252-6374.
6. Harmoni, A. (tt). Manajemen waktu untuk mahasiswa. 2-4.
7. Harmoni. (tt). Manajemen Waktu Untuk Mahasiswa, 1-2.
8. Masni, H. 2015. Strategi Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa. Volume
(5) : 6-7, 9-10
9. Mulyani Mustika Dwi. (2013). Hubungan Antara Manajemen Waktu Dengan
Self Regulated Learning Pada Mahasiswa, 47.
10. Nurhayati,D. 2016. Peningkatan Pemahaman Manajemen Waktu Melalui
Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Problem Solving pada Siswa. Jurnal
Psikopedagogia, 5, 1.
11. Prihartanti Widya Nanda, Hadi Warsito Wiryosutomo. (2019). Hubungan
Antara Keaktifan Siswa Berorganisasi Dan Kemampuan Manajemen Waktu
Dengan Perilaku Belajar Siswa Di SMA Negeri Surabaya, 119.
12. Universitas Indonesia. tanpa tahun. Seri 4 Peningkatan Kualitas
Pembelajaran TIUI: Keterampilan Mengatur Waktu.
13. Yuswardi,Fajri. 2016. Manajemen Waktu Mahasiswa Kurikulum Berbasis
Kompetensi Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala. Idea Nursing
Journal, VII, 3.

Anda mungkin juga menyukai