Anda di halaman 1dari 70

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
1. Rasional
a. Tantangan Internal
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan salah satu perangkat
yang harus dimiliki oleh setiap sekolah. dokumen KTSP merupakan pijakan
sekolah dalam melaksanakan proses pembelajaran selama satu tahun ajaran.
Pembuatan dokumen KTSP harus melalui tahapan yang telah di tentukan
dimulai dengan melihat kondisi sekolah, mereview kemudian merevisi dokumen
tersebut setelah direvisi kemudian disosialisaikan kepada warga sekolah sehingga
seluruh warga sekolah mengetahui kurikulum yang dilaksanakan di sekolah.
Dalam pembuatan dan pelaksanaaan kurikulum tingkat satuan Pendidikan
menghadapi beberapa tantangan internal terutama dimasa pandemi covid 19 ini.
Beberapa tantangan yang dihadapi dalam pembuatan dan pelaksanaat KTSP ini
antara lain :
a. Ada ruang belajar yang masih belum optimal.
b. Pencapaian prestasi pada Olimpiade Sains masih belum memuaskan,
sehingga perlu diintensifkannya pembinaan dan penguasaan materi melalui
ekstrakurikuler akademik dengan jadwal pembinaan, pelatihan secara rutin
dan terpadu. Waktu pembinaan dilaksanakan di luar jam KBM.
c. Perluasan jaringan internet untuk pembelajaran e-learning
d. Pencapaian prestasi dibidang bahasa, diperlukan laboratorium bahasa dan
sarana penunjangnya.
e. Pengembangan Karya Ilmiah Remaja melalui media majalah dinding dengan
fokus bidang MIPA, Sosial, Bahasa dan Agama.
f. Peraihan kejuaraan ekstra kurikuler non akademik, perlu penataan ulang
aspek sumber daya, sarana dan teknis.
g. Perlu peningkatan imtaq melalui kegiatan pembiasaan.
h. Ditingkatkannya komitmen seluruh warga sekolah untuk melaksanakan tata

1
tertib yang sudah ditetapkan
i. Perlu peningkatan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan dalam
pemahaman dan pelaksanaan Kurikulum
j. Perlu peningkatan kesadaran peduli lingkungan
k. Perlu peningkatan kerjasama dengan komite sekolah dalam pelaksanaan
program sekolah
l. Perlu peningkatan sumber daya manusia untuk seluruh kegitan
ekstrakurikuler
m. Perlu diadakan kegiatan MGMP tingkat Sekolah

b. Tantangan eksternal
Selain menghadapi tantangan internal, pembuatan KTSP ini juga tidak luput
dari tantangan eksternal diantaranya adalah :
a) Kerja sama dengan beberapa pihak baik pemerintah daerah dan instansi
terkait belum optimal dan maksimal.
b) Komite Sekolah
Dukungan Komite Sekolah akan membantu pihak sekolah dalam
mengembangkan dan melaksanakan program.

2. Kondisi Nyata
SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath Kota Sukabumi yang terletak di
perbatasan Kota dan Kabupaten Sukabumi, merupakan bagian dari wilayah
Propinsi Jawa Barat, dengan kondisi dari berbagai aspek yang menunjang
terhadap pencapaian tujuan pendidikan, diantaranya; memiliki sejumlah tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan yang kompeten dalam bidangnya masing-
masing, didukung dengan sarana dan prasarana yang cukup memadai, serta letak
sekolah yang strategis, dengan akses kepusat pemerintahan/instansi yang terkait
cukup dekat, serta minat masyarakat sekitar untuk dapat menyekolahkan
putra/putrinya cukup antusias, merupakan peluang untuk menjadi pusat
pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, serta kegiatan-kegiatan lainnya
yang dapat menunjang tercapainya tujuan pendidikan.

2
Mengacu kepada Standar Nasional Pendidikan (SNP), SMP Islam Tahfidz
Qur’an Al Fath dalam bidang-bidang tertentu sudah terpenuhi. Berdasarkan
pendataan pada bulan Juli 2020 diperoleh data diantaranya; kualifikasi lulusan
tenaga pendidik 21% merupakan lulusan S2, 76% lulusan S1 dan 3% lulusan D3,
memiliki buku pengayaan 1.840 buah buku dan buku referensi 200 buah buku,
adanya sarana dan prasarana (ruang belajar, ruang guru, ruang kepala sekolah,
ruang perpustakaan, ruang laboratorium, dll) serta indikator lainnya yang sudah
menunjukkan sekolah Standar Nasional Pendidikan (SNP), walaupun untuk
beberapa indikator tertentu masih belum terpenuhi, seperti jumlah siswa tiap
rombongan belajar berjumlah 36-45 orang. Namun demikian hal ini bertujuan
untuk mewujudkan program pemerintah dalam menuntaskan pendidikan dasar
wajib belajar 9 (sembilan) tahun.

3. Kondisi Ideal
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Pelaksanaannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP )
berdasarkan kepada ketetapan Departemen Pendidikan Nasional yaitu Standar
Kompetensi Lulusan ( SKL ), Standar Kompetensi ( SK ), dan Kompetensi Dasar
( KD ). KTSP merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan
oleh satuan pendidikan dan pengembangannya berdasarkan kepada karakteristik
satuan pendidikan, potensi daerah, atau karakteristik daerah, sosial budaya
masyarakat setempat dan peserta didik.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) Satuan Pendidikan dalam
penyusunannya mengacu kepada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia Nomor 22, 23, dan 24 Tahun 2006, dan Pedoman Penyusunan
Kurikulum Satuan Pendidikan yang dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan ( BSNP ).
Diberlakukannya Undang-Undang Republik Indonesia nomor 32 tahun
2004 tentang Pemerintah Daerah yang menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan

3
wawasan demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan, berdampak terhadap
pengelolaan pendidikan yang semula bersifat sentralistik berubah menjadi
desentralistik. Desentralisasi pengelolaan pendidikan dengan diberikannya
wewenang kepada satuan pendidikan untuk menyusun kurikulumnya mengacu
pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, yaitu Pasal 3 tentang Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional dan Pasal
35 mengenai Standar Nasional Pendidikan (SNP), serta Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP).
Desentralisasi pengelolaan pendidikan yang diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan dan kondisi daerah. Bentuk nyata desentralisasi pengelolaan
pendidikan adalah diberikannya kewenangan kepada satuan pendidikan untuk
mengambil kebijakan berkenaan dengan pengelolaan pendidikan, seperti dalam
pengelolaan kurikulum, baik dalam penyusunan maupun pelaksanaannya pada
satuan pendidikan.
Pada Tahun Pelajaran 2020/2021 SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fathtelah
menggunakan kurikulum 2013 untuk semua jenjang kelas 7, 8 dan 9, sehingga
dalam penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) berdasarkan
kepada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional yang mengatur tentang kurikulum
2013.
Pedoman/Buku I ini menggambarkan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) ), SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath, yang penyusunannya
mengacu kepada Undang-Undang, Peraturan-Peraturan yang telah ditetapkan,
serta pengembangannya disesuaikan dengan kondisi serta karakteristik yang
dimiliki oleh Satuan Pendidikan. KTSP SMP Islam Tahfidz Qur’an Al
Fathmemperhatikan dan mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa
sebagai satu kesatuan kegiatan pendidikan yang terjadi di sekolah. Nilai-nilai
Budaya dan Karakter Bangsa terintegrasi pada seluruh kegiatan pendidikan
sebagai budaya sekolah.
Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada dasarnya
adalah menyusun desain pendidikan menyeluruh dengan mengakomodasikan
kemampuan lokal dan visi - misi sekolah dan kondisi nyata. Tujuannya sebagai

4
acuan operasional bagi kepala sekolah dan guru dalam mengelola secara optimal
di satuan pendidikan.

4. Potensi dan Karakteristik Satuan Pendidikan


SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath didirikan pada tahun 2016. Lokasi
SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath berada di Gunung Puyuh Kota Sukabumi,
tepatnya di Jalan Merbabu Perum Gading Kencana Asri Blok G Kota Sukabumi
Propinsi Jawa Barat.

Kekuatan yang dimiliki, SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath antara


lain:
1) Tenaga Pendidik
Jumlah seluruh tenaga pendidik sebanyak 21 orang.
Kualifikasi pendidikan tenaga penddik meliputi ... orang lulusan S2, ...
orang lulusan S1 dan ... orang lulusan Diploma III.

Tabel 1.1
Keadaan Personal Tenaga Pendidik PNS
N STATUS/
NAMA JABATAN
O KELAYAKAN
1.
2
3
4
5
6
7
8
9
10

5
Tabel 1.2
Keadaan Personal Tenaga Pendidik non PNS
N Nama Jabatan Status/Kelayaka
o n
1 Dede Setiawan,SE.MM Kepala Sekolah PTY
2 Abdilah Guru IPS GTY
3 Abdurrohman Guru IPA GTY
4 Asep Rustandi Guru GTY
5 Aswi Alpani Guru GTY
6 Ayi Supriatna Guru IPS Honorer/ IPS
7 Deni Hermawan Guru IPA GTY
8 Endeh Kurniasari SBK Honorer
9 Fatimah Kamalia
10 Fenny Rahmawati
11 Mayda Kizztiyas
12 Nelca Sari
13 Nina Nurhayati
14 Saebulah
15 Santi Nurhayati
16 Siska Nuraeni
17 Siti Aminah
18 Solihin
19 Usep Saepul Rohmat
20 Wawan Suhendi
21 Dian Yudiana
22 Hetty Rahmawati

Tenaga pendidik SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath kesesuaian mengajar


dengan latar belakang pendidikan yang diampunya mencapai ...% dan yang sudah
bersertifikasi sebagai guru profesional sudah mencapai ....%.

6
Tabel 1.3
Rasio Kesesuaian Latar Belakang Pendidikan Guru Mata Pelajaran

Kesesuaian dengan latar Sudah


Jumlah
N Bidang/Mata belakang pendidikan sertifik
Personal
o Pelajaran Sesuai Tidak sesuai asi
MP
(Match) (Mismatch)
Pendidikan Agama
1 3
Islam
Pendidikan
2 1
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 4
4 Bahasa Inggris 3
5 Bahasa Sunda 2
6 Matematika 5
7 IPA 4
8 IPS 3
9 Seni Budaya 2
Teknologi Informasi
10 &Komunikasi/Ketera 3
mpilan
11 Penjaskes 2
12 Laboran 1
13 Pustakawan 1
Bimbingan
14 2
Konseling
Jumlah 38

2) Tenaga Kependidikan
Jumlah tenaga kependidikan di SMP ITQ ALFATH sebanyak … orang
terdiri dari …orang PNS, …orang tenaga harian lepas (THL), … orang
honor dan 2 orang satpam.
Tabel dibawah ini menunjukan kondisi tenaga kependidikan SMP Islam
Tahfidz Qur’an Al Fath

7
Tabel 1.4
Keadaan Personal Tenaga Kependidikan PNS
No NAMA JABATAN STATUS/
KELAYAKAN
1
2
3
4
5
6
7

Tabel 1.5
Keadaan Personal Tenaga Kependidikan THL dan Honorer
No NAMA JABATAN STATUS/
KELAYAKAN
1 Siti Nurajijah Staf TU PTY
2 Nur Agnes Santi Bendahara PTY
3 Manaf Muhammad Staf TU PTY
4 Saskia Aulia Staf TU PTY
5 Sihabudin Operator PTY
6 Wina Meilestari Staf TU PTY
7 Fatimah Kamalia Staf TU PTY

3) Sarana dan Prasarana


Tanah SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath merupakan Asset Yayasan, dengan
Luas areal seluruhnya 2.700 m 2, luas bangunan 1.800 m2, sekitar sekolah
dikelilingi oleh pagar sepanjang 240 m, ruang laboratorium dan ruang
perpustakaan yang memadai, serta kondisi gedung serta kelengkapan ruangan
lainnya dalam kondisi baik. Tabel di bawah ini menunjukkan keadaan gedung
SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath

8
Tabel 1.6
Profil Keadaan Gedung SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath
Jenis Ruang Jumlah Kondisi Keterangan
Ruang
Luas bangunan 1.800M2 Baik -
Ruang Kepala 1 Baik -
Sekolah
Ruang TU 1 Cukup -
Ruang Guru 1 Cukup -
Ruang Kelas 8 Baik -
Ruang Lab. IPA - -
Ruang UKS 1 cukup -
Ruang Perpustakaan 1 Baik
Ruang PMR - - -
Musholla 1 Baik -
Ruang OSIS - -
Ruang Koperasi Guru - - -
Ruang Kurikulum - - -
Ruang BK - - -
Ruang Koperasi Siswa - - -
WC Guru / TU 1 Baik -
WC Siswa 20 Baik -
Gudang Barang 1 Cukup -
Dapur 1 cukup -
Lapangan Upacara/ 1 cukup -
OR
Ruang Lab. 1 cukup -
Komputer/Lab Bahasa
Ruang Pos Keamanan 1 Cukup

4) Peserta didik
5) Jumlah peserta didik pada Tahun Pelajaran 2020/2021 seluruhnya
berjumlah 194 orang. Sebaran jumlah peserta didik tiap kelas tidak sama
untuk kelas tujuh jumlah siswa berkisar 28-32 tiap kelasnya, kelas 8
berkisar 28-30 tiap kelasnya, sedangkan kelas Sembilan berkisar 28-30
tiap kelasnya. Sedangkan banyaknya rombongan belajar tiap jenjang,
yaitu: peserta didik di kelas VII berjumlah 3 rombongan belajar, kelas
VIII berjumlah 2 rombongan belajar, dan kelas IX berjumlah 2
rombongan belajar.

9
Tabel 5
Jumlah Peserta Didik Tahun Pelajaran 2020/2021
Jumlah
Kelas Jumlah
Laki – Laki Perempuan
VII 44 40 84
VIII 36 28 64
IX 23 23 46
Jumlah 103 91 195

Untuk mengatasi kendala ekonomi SMP Islam Tahfidz Qur’an Al


Fathbekerja sama dengan Pemerintah Pusat, Provinsi, dan Kota telah
membebaskan biaya operasional siswa secara keseluruhan. Selain itu peserta
didik mendapatkan bantuan biaya berupa program KIP sebanyak 52 siswa.
Input peserta didik di SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fathtiap tahunnya
dilaksanakan melalui sistem yang berbeda, disesuaikan dengan Surat
Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi
tentang pedoman penerimaan peserta didik baru pada Pendidikan Anak Usia
Dini, Taman kanak-kanak, SD dan SMP di kota Sukabumi Tahun Pelajaran
2020/2021. Dilaksanakan PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) melalui
sistem Zonasi dan tes seleksi untuk siswa prestasi.
Dimasa pandemik ini ada beberapa kebijakan yang disesuiakan termasuk
pelaksanaan ujian sekolah maupun ujian nasional. Berdasarkan SE Menteri
Pendidikan dan kebudayaan untuk tahun ajaran 2019/2020 pelaksanaan UN
ditiadakan, sehingga nilai sekolah siswa diperoleh dari nilai rata rata raport
semester 1-6.
Tabel di bawah menunjukkan rata-rata nilai input dan out put serta
persentase lulusan yang melanjutkan ke jenjang sekolah berikutnya pada 5
tahun terakhir.

10
Tabel 6
Rata-Rata Nilai Input, Output Serta Persentase Peserta Didik Yang
Melanjutkan Kejenjang Pendidikan Berikutnya
Rata – Rata Yang ke
Input Output Rata – Rata
Nilai Seleksi SMA / SMK
Tahun Tahun Nilai UN
dan UASBN %
2018/2019 - 2018/2019 5,71 100 %
2019/2020 - 2020/2021 - 100 %

6) Peran Orang Tua dan Komite


Orang tua peserta didik merupakan salah satu elemen penting dalam
menunjang tercapainya tujuan pendidikan. Keberagaman latar belakang
pekerjaan, pendidikan, sosial, budaya dan ekonomi orang tua siswa
menjadikan SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath mempunyai karakteristik
yang berbeda dengan sekolah lain.

Ditinjau dari latar belakang pekerjaannya, maka diperoleh data sebagai


berikut :
Tabel 1.9
Profil Orang Tua Peserta Didik
No. Pekerjaan Jumlah Prosentase
1 PNS 10 12,2
2 TNI/POLRI 7 4
3 BUMN/BUMD - 3,1
4 Pegawai Swasta 43 13,5
5 Pedagang 9 2
6 Buruh 40 8
7 Wiraswasta 60 39,8
8 Lain – Lain 27 16,9

7) Kurikulum yang dipergunakan


SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath sudah menggunakan kurikulum
Nasional 2013 pada seluruh tingkat, Namun dimasa pandemi COVID 19 ini
kurikulum yang digunakan disesuaikan dengan kondisi serta aturan dan
kebijakan dari pemerintah pusat dan daerah.

11
Skenario kurikulum yang digunakan di SMP Islam Tahfidz Qur’an Al
Fath terdiri dari 3 skenario yaitu skenario PJJ Full, Kombinasi PJJ dan tatap
muka, Tatap muka Full.
Untuk saat ini pembelajaran yang dilaksanakan adalah PJJ full dengan
jadwal pembelajaran dimulai pukul 07.00 – 12.00 kecuali hari senin dari
pukul 07.00 -12.30. mata pelajaran yang diberikan hanya dua mata pelajaran
kecuali hari senin tiga mata pelajaran dengan durasi waktu 90 menit untuk
setiap mata pelajaran.

8) Pendanaan
Sumber dana SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath diperoleh dari Bantuan
Operasional Sekolah (BOS): Pusat dan Kota yang besarannya disesuaikan
dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Tabel di bawah ini
menunjukkan sumber dana SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath dalam 5 tahun
terakhir, mulai dari tahun 2017 s.d tahun 2021

Tabel 1.10
Sumber Dana SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath

TAHUN SUMBER DANA


BOS Pusat BOS Kota Jumlah
2016 -
2017 -
2018 158.600.000 29.400.000 188.000.000
2019 157.800.000 29.700.000 187.000.000
2020 188.100.000 53.700.000 241.800.000

a. Peluang
Selain unsur unsur yang menjadi kekuatan bagi SMP Islam Tahfidz
Qur’an Al Fath ada beberapa peluang yang akan menjadi terobosan baru bagi
sekolah untuk menjadi lebih baik antara lain:

12
1. Penambahan lahan sekolah dan jumlah kelas dengan meminta kebijakan
dari pemerintah setempat
2. Pencapaian prestasi pada OSN, FL2SN, dan O2SN ketingkat Nasional
3. Perluasan jaringan internet untuk pembelajaran e-learning
4. Pengembangan Karya Ilmiah Remaja melalui media majalah dinding
dengan fokus bidang MIPA, Sosial, Bahasa dan Agama.
5. Pengembangan Karakter abad 21 melalui kegiatan pembiasaan
6. Penumbuhan kegiatan literasi melalui pembuatan pojok baca dan
mengoptimalkan fungsi perpustakaan
7. Peningkatkan komitmen seluruh warga sekolah melaui Sistem Penjamin
Mutu Internal (SPMI)

B. Landasan Penyusunan KTSP


1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
Ketentuan dalam UU 20/2003 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1 ayat (19);
Pasal 18 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 32 ayat (1), (2), (3); Pasal 35 ayat (2);
Pasal 36 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 37 ayat (1), (2), (3); Pasal 38 ayat (1), (2).
2. PP No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dengan perubahan
PP No 32 Tahun 2013 tentang Perubahan SNP dan PP No 13 Tahun 2015
tentang perubahan kedua PP No 19 Tahun 2005
3. Permendiknas No 16 Tahun 2007 tentang Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru.
4. Permendiknas No 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan
5. Permendiknas No 69 tahun 2009 tentang Standar Pembiayan Pendidikan
6. Permendiknas No 23 Tahun 2013 tentang perubahan atas Permendiknas No 15
Tahun 2010 tentang SPM Pendidikan Dasar di Kabupaten/Kota.
7. Permendiknas No 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 SMP/MTs.
8. PP No 13 Tahun 2015 tentang perubahan kedua PP No 19 Tahun 2005

13
9. Permendikbud No 61 Tahun 2014 Tentang Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
10. Permendikbud No 62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan Ekskul
11. Permendikbud No 63 Tahun 2014 Tentang Kepramukaan
12. Permendikbud No 74 Tahun 2014 Tentang Mulok
13. Permendikbud No 111 Tahun 2014 Tentang Bimbingan dan Konseling
14. Permendiknas No 103 Tahun 2014 Tentang Pembelajaran Pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah.
15. Permendikbud No 23 tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti dan
Literasi
16. Permendikbud No 45 Tahun 2015 tentang Peran Guru TIK dan Guru
Keterampilan
17. Permendikbud No 64 Tahun 2015 tentang Standar Kawasan Tanpa Rokok di
Lingkungan Sekolah
18. Permendikbud No 20 Tahun 2016 tentang standar kompetensi kelulusan
19. Permendikbud No 21 tahun 2016 tentang standar isi
20. Permendikbud No 22 tahun 2016 tentang standar proses
21. Permendikbud No 23 tahun 2016 tentang standar penilaian
22. Permendikbud No 37 tahun 2018 tentang Standar Kompetemsi Inti dan
Kompetensi Dasar Pada Kurikulum 2013
23. Permendikbud No 4 Tahun 2018 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan
Pendidikan dan Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah.
24. SE Mendikbud No 14 Tahun 2019 tentang Penyederhanaan RPP 1 lembar.
25. SE Mendikbud No 4 tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan
dalam masa darurat penyebaran COVID 19.
26. Keputusan Bersama mendikbud, Menag, Menkes, Mendagri No 01/KB/2020,
No 516 tahun 2020, No HK.03.01/menkes/363/2020, dan No 440.882 tahun
2020 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran
2020/2021 di masa Pandemi Covid 19.
27. Program kerja Presiden Nawa Cita yang kedelapan yaitu : Melakukan
Revolusi karakter bangsa melalui kebijakan penataan kembali kurikulum

14
Pendidikan nasional dengan mengedepankan aspek pendiidikan
kewarganegaraan, yang menempatkan secara proporsional aspek pendidikan,
seperti pengajaran sejarah pembentukan bangsa, nilai nilai patriotism dan cinta
tanah air, sewmangat bela negara dan budi pekertididalam kurikulum
pendidikan Indonesia
28. Keputusan Gubernur Jawa Barat No. 423.5/Kep.674-Disdik 2006, Pergub
Jawa Barat No. 69 Tahun 2013 tentang Pelajaran Mulok Bahasa dan Sastra
Daerah pada jenjang satuan pendidikan Dasar dan Menengah
29. SK Kepala Dinas Pendidikan & Kebudayaan Kota Sukabumi No
421/103/KEP.KADIS P dan K/V/2020 tentang Petunjuk Tekhnis penerimaan
Peserta Didik Baru Tahun Pelajaran 2020/2021

C. Tujuan, Prinsip, Acuan Pengembangan KTSP, dan Mekanisme


Pengembangan KTSP
1 Tujuan
Tujuan Pengembangan KTSP adalah untuk memberikan acuan kepada
seluruh warga sekolah (kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, siswa), komite
sekolah dan orang tua siswa dalam mengembangkan program-program yang akan
dilaksanakan. KTSP disusun antara lain agar dapat memberi kesempatan peserta
didik untuk belajar :
a) Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
b) Memahami dan menghayati materi pembelajaran,
c) Melaksanakan dan berbuat secara efektif,
d) Hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan belajar untuk membangun
dan menemukan jati diri meIalui proses belajar yang aktif, inovatif, kreatif,
efektif dan menyenangkan

2. Prinsip Pengembangan KTSP


a. Berpusat pada potensi perkembangan kebutuhan dan kepentingan
peserta didik dan lingkungannya

15
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya. Memiliki posisi
sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat kepada peserta didik.
Pengembangan kompetensi bertujuan agar peserta didik menjadi insan yang
beriman dan bertaqwa kepasa Tuhan Yang maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis, serta
tanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan
kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan kebutuhyan,
kepentingan peserta didik, tuntutan lingkungan, serta budaya dan karakter bangsa.
SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath mengembangkan KTSP berdasarkan
potensi, perkembangan kebutuhan, kepentingan peserta didik, tuntutan lingkungan
serta budaya dan karakter bangsa sebagai berikut :
1) Seleksi akademik dan non akademik
2) Tes Psikologi
3) Penguasaan Informasi Teknologi
4) Sikap dan Performansi
b. Beragam dan terpadu
Kurikulum SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath dikembangkan berdasarkan
keragaman peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta
menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, ras, budaya,
adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender. Kurikulum meliputi substansi
komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara
terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan
tepat antar substansi.
c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Kurikulum SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fathdi kembangkan atas dasar
kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni berkembang secara
dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman
belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni.

16
d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath dilakukan
dengan melibatkan pemangku kepentingan sekolah diantaranya : tenaga pendidik
dan kependidikan, komite sekolah, untuk menjamin relevansi pendidikan dengan
kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia
usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi,
keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan
keterampilan vokasional diperlukan.
e. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath mencakup
keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang
direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang
pendidikan.
f. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath diarahkan kepada proses
pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung
sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur
pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan
tuntutan lingkungan yang selalu berkembang searah pengembangan manusia
seutuhnya.
g. Seimbang antara kepentingan nasional dan daerah
Kurikulum SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath dikembangkan dengan
memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan
kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan
motto Bhinneka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

3. Acuan Konseptual
KTSP SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath disusun dengan memperhatikan
hal - hal sebagai berikut.

17
a. Peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia.
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan
kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum SMP Islam Tahfidz Qur’an Al
Fath disusun berdasarkan acuan peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia
pada setiap mata pelajaran.
b. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dngan tingkat
perkembangan dan kemampuan peserta didik
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat
manusia secara holistik yang memungkinkan potensi diri (kognitif, afektif,
psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun
dengan memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat, kecerdasan
intelektual, emosional dan sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.
c. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
Daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman
karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan sesuai
dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu,
kurikulum harus memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang
relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah. Kurikulum SMP Islam Tahfidz
Qur’an Al Fath disusun dengan memperhatikan potensi daerah, kebutuhan,
tantangan, dan karakteristik daerah setempat.
d. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
Penyusunan KTSP SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath dalam era otonomi
dan desentralisasi, dikembangkan dengan memperhatikan keragaman dan
mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan
nasional untuk mewujudkan pendidikan yang otonom dan demokratis. Untuk itu,
keduanya harus ditampung secara berimbang dan saling mengisi.
e. Tuntutan dunia kerja
Penyusunan KTSP SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath mendukung
tumbuh kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan
mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum SMP Islam Tahfidz

18
Qur’an Al Fath mengembangkan kecakapan hidup untuk membekali peserta didik
memasuki dunia kerja.
f. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Kurikulum SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath dikembangkan untuk
mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis IPTEK yang
berperan sebagai penggerak utama perubahan. Kurikulum SMP Islam Tahfidz
Qur’an Al Fath terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian
perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan
perubahan. Oleh karena itu, kurikulum SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath
dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan
perkembangan IPTEK.
g. Agama
Kurikulum SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath dikembangkan untuk
mendukung peningkatan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia dengan
tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Dengan demikian,
muatan kurikulum SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath semua mata pelajaran
mendukung peningkatan keimanan, ketaqwaan dan akhlak mulia.
h. Dinamika perkembangan global
Kurikulum SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath menciptakan kemandirian
individu maupun bangsa, yang sangat penting untuk menghadapi era globalisasi.
Era globalisasi menuntut individu yang mandiri dan mampu bersaing serta
mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan bangsa lain.
i. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
Kurikulum SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath diarahkan membangun
karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting
sebagai upaya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI.
Oleh karena itu, kurikulum SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath mendorong
berkembangnya wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk
memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.

19
j. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
Kurikulum SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath dikembangkan dengan
memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang
kelestarian keragaman budaya nasional. Penghayatan dan apresiasi pada budaya
setempat harus terlebih dahulu ditumbuhkan sebelum mempelajari budaya dari
daerah dan bangsa lain.
k. Kesetaraan gender
Kurikulum SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath diarahkan untuk
terciptanya pendidikan yang berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan
gender.
l. Karakteristik satuan pendidikan
Kurikulum SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath dikembangkan sesuai
dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas SMP Islam Tahfidz Qur’an Al
Fath.

4. Mekanisme Pengembangan KTSP


Penyusunan pengembangan KTSP dimulai dari pembentukan Tim
Pengembang Kurikulum (TPK) SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath oleh Kepala
Sekolah, dilanjutkan perumusan analisis konten oleh TPK setelah itu
dilaksanakan In House Training (IHT) dan workshop mengenai revisi, review
dan finalisasi dan sosialisasi yang diikuti oleh kepala sekolah, guru, konseling,
tata usaha, pembina ekstra kurikuler, komite dan pengawas dari dinas
pendidikan, Tim TPK kemudian menyusun draft dokumen KTSP untuk di
validasi oleh pengawas, setelah di validasi dan diperbaiki kekurangan pada
dokumen kemudian di tetapkan oleh kepala sekolah dan komite sekolah dan
pada tahap terakhir di sahkan oleh pejabat yang berwenang yaitu kepala dinas
pendidikan dan kebudayaan yang di wakilkan oleh kepala bidang pendidikan
dasar.

20
BAB II
TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN

A. Tujuan Pendidikan Dasar


Tujuan satuan pendidikan SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath mengacu
kepada UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan PP No 32
Tahun 2013 Tentang Standar Nasional Pendidikan, yang dijabarkan didalam poin
dibawah ini:
1. Tujuan Pendidikan Nasional yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
2. Tujuan pendidikan dasar yaitu meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut.

B. Visi SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath


Membentuk Generasi Penghafal & Pengamal Al Quran Yang Mampu
Berkompetensi Di Dunia Global

C. Misi SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath


1. Melaksanakan kurikulum al quran metode 3MQ
2. Melaksanakn pembinaan akhlakul karimah dengan program 7 habits for
islamic character building
3. Program moving class mastery learning untuk pengingkatan kompetensi
bahasa inggris
4. Membuka program islamic internasional tahfidz quran school
5. Melaksanakan program kearifan lokal pencak silat maung bodas & seni
budaya sunda

21
6. Melaksanakan kurikulum pendidikan nasional
D. Tujuan SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath (Belum di edit)
Mengingat visi merupakan tujuan jangka panjang, maka tujuan yang akan
dicapai pada akhir tahun pelajaran 2020/2021:
1. Sekolah dapat membudayakan warga sekolah untuk berakhlakul karimah dan
berkarakter secara optimal
2. Sekolah dapat menyusun dokumen 1/buku KTSP dengan lengkap yang
menggambarkan rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
setiap mata pelajaran yang sesuai karakteristik sekolah dan perundangan yang
diberlakukan.
3. Sekolah dapat menyusun dokumen II/silabus hasil pengembangan dari semua
guru mata pelejaran sesuai ketentuan
4. Sekolah dapat menyusun dokumen III/RPP hasil pengembangan dari semua
guru mata pelajaran sesuai muatan kurikulum
5. Sekolah dapat melaksanakan kegiatan workshop/MGMPS dan
menginventarisir administrasi pelaksanaan pengembangan kurikulum
6. Sekolah dapat menghasilkan kurikulum yang memperhatikan kebutuhan
peserta didik, pengembangan pembelajaran berbasis muatan lokal dan
lingkungan, serta pendidikan life skill
7. Sekolah dapat menghasilkan kalender pendidikan sesuai dengan kondisi
sekolah dan masyarakat
8. Sekolah dapat mewujudkan proses pembelajaran yang berkualitas dan
berstandarkan nasional
9. Sekolah dapat melaksanakan upaya rombongan belajar 36 sisiwa tiap kelas,
menetapkan beban mengajar guru 24 jam/minggu, buku teks pelajaran sisiwa
dengan rasio 1:1
10. Sekolah dapat melaksanakan model pengelolaan kelas dan model
pembelajaran yang menerapkan pendekatan saintifik sesuai dengan bakat,
minat dan perkembangan fisik serta psikologi peserta didik.
11. Sekolah dapat melaksanakan pemantauan, evaluasi dan supervisi
pembelajaran secara periodik

22
12. Sekolah dapat melaksanakan bedah SKL setiap mata pelajaran dan antar mata
pelajaran
13. Sekolah dapat merumuskan dan melaksanakan program sekolah, program
pembiasaan, program ekstrakurikuler akademik dan non-akademik untuk
menghasilkan kompetensi lulusan yang memperhatikan dimensi sikap,
dimensi pengetahuan, dan dimensi keterampilan
14. Sekolah dapat melaksanakan kegiatan kesiswaan yaitu: Masa Orientasi
Peserta Didik, Pelaksanaan Layanan Konseling, Pembinaan Prestasi
Unggulan, Pengembangan Seni Budaya dan Pelacakan Alumni.
15. Sekolah bisa menginventarisr dan mendokumentasikan administrasi program,
laporan dan ketercapaian kurikulum kegiatan: pembiasaan, intra kurikuler,
ekstrakurikuler, dan kegiatan luar sekolah yang memanfaatkan lingkungan
sebagai sumber belajar
16. Sekolah bisa mencapai standar kompetensi lulusan lebih dari 75 untuk
seluruh mata pelajaran
17. Sekolah dapat menghasilkan lulusan yang terampil dalam IT
18. Sekolah bisa mempertahankan: prosentase kelulusan dan mendorong jumlah
lulusan untuk melanjutkan ke jenjang sekolah SMA/SMK/sederajat sampai
dengan 100%
19. Sekolah bisa meningkatkan perolehan rata-rata Ujian Nasional
Sekolah dapat melaksanakan, mengembangkan, mengikutsertakan dalam
lomba dan meningkatkan prestasi bidang akademik dan non-akademik
melalui:
a. olimpiade: matematika, IPA, dan IPS hingga tingkat
kota/provinsi/nasional
b. LCC (Lomba Cerdas Cermat) matematika, IPA, PAI dan seluruh mata
pelajaran hingga tingkat kota/provinsi/nasional
c. olahraga: takraw, basket, kempo, pencak silat, tenis meja dan karate
hingga tingkat kota/ provinsi/nasional/internasional
d. seni tari hingga tingkat kota/ provinsi/nasional

23
e. kegiatan: pramuka, PASSUS, ngadongeng bahasa sunda, hingga
tingkat kota/ provinsi/nasional
20. Sekolah dapat melaksanakan pembinaan intensif untuk kegiatan
ektrakulikuler akademik dan non-akademik dengan mendatangkan nara
sumber/pelatih dari luar sekolah yang kompeten dan berkualitas
21. Sekolah bisa melaksanakan peningkatan kompetensi: kepala sekolah, tenaga
pendidik (semua guru mata pelajaran), tenaga kependidikan ( tata usaha,
kepala perpustakaan dan pustakawan, kepala dan tenaga laboran) dan tenaga
layanan khusus (penjaga keamanan, kebersihan, dan tukang kebun) melalui
pelatihan/workshop/MGMP tingkat sekolah/kota/provinsi/nasional
22. Sekolah bisa memberi izin kepada tenaga pendidik dan kependidikan untuk
meningkatkan kualifikasi akademik dari jenjang SMA/S1/S2 kejenjang
berikutnya
23. Sekolah dapat mengadakan/menambah/memperbaharui dan melaksanakan
pemeliharaan secara intensif terhadap sarana dan prasarana pembelajaran
serta kenyamanan lingkungan seluruh warga sekolah
24. Sekolah bisa menghasilkan dan melaksanakan pengkajian RKS melalui
kegiatan workshop/MGMP tingkat sekolah
25. Sekolah dapat menghasilkan pengembangan pengelolaan organisasi
mekanisme kerja yang lebih efisien
26. Sekolah bisa melaksanakan sistem informasi manajemen sekolah
27. Sekolah bisa melaksanakan, menginvenatrisir, mendokumentasikan program
dan hasil: supervisi serta monitoring sekolah, kegiatan komite sekolah,
kegiatan dan kerjasama dengan pihak/instansi lain, pedoman yang mengatur
aspek pengelolaan sekolah (KTSP, Kaldik, Struktur Organisasi,
Pendayagunaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Tata Tretib Sekolah,
Kode Etik Sekolah dan Biaya Sekolah)
28. Sekolah dapat melaksanakan, menginventarisir dan mendokumentasikan 5
(lima) program pengelolaan pendayagunaan pendidik dan tenaga
kependidikan meliputi : Pembagian Tugas, Penentuan Sistem Penghargaan,
Pengembangan Profesi, Promosi Penempatan dan Mutasi.

24
29. Sekolah bisa memaksimalkan penggunaan dana BOS sesuai dengan 8 SNP.
30. Sekolah dapat mengupayakan sumber dana dari pihak lain
31. Sekolah bisa melaksanakan pembuatan dan pendokumentasian pendukung
laporan keuangan sesuai dengan ketentuan
32. Sekolah dapat menginventarisir dan mendokumentasikan pengajuan dan
pelaporan kegiatan bea siswa dan GTA (Gerakan teman Asuh)
33. Sekolah bisa merumuskan dan menetapkan KKM (Kriteria Ketentuan
Minimal) seluruh mata pelajaran, kriteria kenaikan dan kelulusan serta
kriteria penilaian berdasarkan ketentuan
34. Sekolah dapat melaksanakan kegiatan Ulangan Harian, UTS, UAS, UKK,
Ujian Sekolah serta Ujian Nasional dan melaporkan hasil belajarnya kepada
orang tua/instansi terkait secara periodik
35. Sekolah dapat melaksanakan sistem penilaian berdasarkan IT
36. Sekolah dapat melaksanakan, mengembangkan dan mendokumentasikan:
pembuatan instrumen penilaian yang dibuat guru, penilaian tugas
terstruktur/tidak terstruktur, program remedial dan pengayaan, analisis
ketuntasan hasil belajar dan analisis butir soal, sampel ulangan harian siswa
serta sosialisasi penilaian setiap mata pelajaran
37. Sekolah dapat melaksanakan pengadaan bank sampah dan penambahan
tempat sampah
38. Sekolah bisa mengadakan lomba kebersihan dan kesehatan lingkungan
39. Sekolah bisa mengupayakan suasana lingkungan sekolah yang nyaman dan
rindang

25
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
SMP ISLAM TAHFIDZ QUR’AN AL FATH

A. Kerangka Dasar
Struktur dan muatan kurikulum SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath pada
masa pandemik disesuaikan dengan Panduan Pembelajaran di Era Kenormalan
Baru yang di keluarkankan oleh Tim GTK Kemendikbud RI.
Struktur dan muatan kurikulum SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath di
masa normal berdasarkan pada Permendikbud No 58 Tahun 2014 yang memuat
tentang Kompetensi Inti, mata pelajaran, beban belajar, muatan pembelajaran dan
kompetensi belajar. Adapun Standar Kompetensi Lulusan setiap mata pelajaran
adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1
Standar Kompetensi Lulusan SMP
Dimensi Kualifikasi kemampuan
Sikap a. beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME
b. berkarakter, jujur, dan peduli,
c. bertanggungjawab,
d. pembelajar sejati sepanjang hayat, dan
e. sehat jasmani dan rohani.

Pengetahuan Faktual

Lulusan SMP memiliki pengetahuan teknis dan


spesifik tingkat sederhana berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya. Terkait
dengan keberadaannya di dalam masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan
kawasan regional.

26
b. Konseptual

Lulusan SMP memiliki pengetahuan


terminologi/istilah dan klasifikasi, kategori,
prinsip, generalisasi dan teori, yang digunakan
terkait dengan pengetahuan teknis dan spesifik.
Pada tingkat sederhana berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya. Terkait
dengan keberadaannya di dalam masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan
kawasan regional.

c. Prosedural

Lulusan SMP memiliki pengetahuan tentang cara


melakukan sesuatu atau kegiatan yang terkait
dengan pengetahuan teknis, spesifik, algoritma,
metode tingkat sederhana. Berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait
dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar,
bangsa, negara, dan kawasan regional.

d. Metakognitif

Lulusan SMP memiliki pengetahuan tentang


kekuatan dan kelemahan diri sendiri dan
menggunakannya dalam mempelajari
pengetahuan teknis dan spesifik tingkat
sederhana. Berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, dan budaya terkait dengan
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, dan kawasan regional.

27
Keterampilan Lulusan SMP memiliki keterampilan berpikir dan
bertindak:

a. kreatif,

b. produktif,

c. kritis,

d. mandiri,

e. kolaboratif, dan

f. komunikatif melalui pendekatan ilmiah sesuai


dengan yang dipelajari di satu-an pendidikan dan
sumber lain secara mandiri.

Adapun Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran


terlampir.

B. Struktur Kurikulum
Muatan KTSP terdiri atas muatan nasional dan muatan lokal. Muatan
KTSP diwujudkan dalam bentuk struktur kurikulum satuan pendidikan dan
penjelasannya.
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang
ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan
kurikulum pada setiap mata pelajaran di SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath
dituangkan dalam kompetensi Inti dan Kompetensi dasar yang dikembangkan
dari standar kompetensi lulusan yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan
beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum.

28
Struktur Kurikulum SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath untuk tahun
pelajaran 2020/2021 menggunakan kurikulum 2013 yang terdiri dari: a)
kelompok A yang terdiri dari 7 mata pelajaran , b) kelompok B yang terdiri dari
3 mata pelajaran , serta muatan lokal berupa mata pelajaran Bahasa Sunda.
Selain muatan nasional dan muatan lokal ada penambhan jam pelajaran
untuk pengembangan diri yaitu BK dan dan c) kelompok pengembangan diri
sebanyak 1 Jam Pelajaran. Berikut ini struktur kurikulum yang digunakan pada
tahun pelajaran 2020/2021 di SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath:
Tabel 8
Struktur Kurikulum SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath (Kurikulum 2013)
Kelas dan Alokasi
Mata Pelajaran Waktu
VII VIII IX
A. Kelompok A
1. Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2. PendidikanPancasila dan Kewar 3
3 3
ganegaraan
3. Bahasa Indonesia 6 6 6
4. Matematika 5 5 5
5. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
7. Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B
8. Seni Budaya 3 3 3
9. Pendidikan jasmani, olahraga dan 3
3 3
kesehatan
10. Prakarya/Informatika 2 2 2
11. Bahasa Sunda 2 2 2

Pengembangan Diri
1. Bimbingan Konseling 1* 1* 1*
2. Kegiatan Ekstrakurikuler
a. Silat
b.
c.
Jumlah 41 41 41

Struktur kurikulum yang ditambahkan adalah kelompok Pengembangan


Diri berjumlah 1 (satu) jam pelajaran. Alokasi waktu satu jam pembelajaran

29
adalah 40 menit. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester )
adalah 37 minggu.
Pada masa pandemi covid 19 struktur kurikulum SMP Islam Tahfidz
Qur’an Al Fath mengalami sedikit perubahan disesuaikan dengan kondisi dan
keadaan, perubahan itu terjadi pada jumlah jam dan alokasi waktu di setiap mata
pelajaran.
Pembelajaran saat ini jumlah jam dan alokasi waktu semua mata pelajaran
sama yaitu 3 jam pelajaran untuk setiap mapel dengan alokasi waktu tiap jam 30
menit. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 37
minggu.

C. Muatan KTSP
1. Mata Pelajaran
Mata pelajaran yang berlaku di SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath
mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 58 tahun 2014
yang menyatakan bahwa Mata oelajaran pada kurikulum 2013 terdiri dari mata
pelajaran umum kelompok A dan mata pelajaran umum kelompok B.
Mata pelajaran kelompok A merupakan kelompok mata pelajaran yang
muatan dan acuannya ditentukan oleh pusat. Kelompok mata pelajaran ini terdiri
dari Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS dan Bahasa Inggris.
Mata Pelajaran kelompok B merupakan mata pelajaran yang muatan dan
acuannya ditentukan oleh pusat dan dapat dilengkapi oleh konten/muatan lokal
bisa berupa Bahasa Daerah. Mata Pelajaran yang termasuk pada kelompok B
yaitu : Seni Budaya, Pendidikan Jasmani Olah raga dan Kesehatan, Prakarya
/Tekhnologi Informatika dan Bahasa Sunda.

2. Muatan Lokal
Muatan lokal yang dipilih SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath ditetapkan

30
berdasarkan ciri khas, potensi dan keunggulan daerah, sarana prasarana, dan
tenaga pendidik. Sasaran pembelajaran muatan lokal mupakan penanaman nilai-
nilai budaya sesuai dengan lingkungan. Nilai-nilai budaya yang dimaksud antara
lain kejujuran, tanggung jawab, disiplin, kepekaan terhadap lingkungan, dan
kerja sama. Penanaman nilai-nilai budaya tersebut dilaksankan melaui proses
pembelajaran yang terintegrasi, melalui pembiasaan, dan melalui kegiatan ekstra
kurikuler yang diaplikasikan menjadi sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-
hari.
Kota Sukabumi merupakan bagian dari wilayah Provinsi Jawa Barat
(suku sunda). Upaya untuk melestarikan nilai budaya Tatar Sunda, maka Bahasa
Sunda merupakan salah satu muatan lokal yang ditetapkan di SMP Islam Tahfidz
Qur’an Al Fath mengacu kepada Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat alokasi
waktu pembelajaran 2 jam pelajaran untuk diseluruh tingkatan kelas.
Adapun Kompetensi Inti dan Kompetensi dasar untuk muatan lokal
Bahasa sunda terdapat pada tabel dibawah ini.

Tabel 9
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Bahasa Sunda
Kelas VII
KI KD (HASIL REVIU)
7.1     Menghayati dan 7.1.1    Menghargai dan mensyukuri keberadaan
mengamalkan  ajaran bahasa Sunda sebagai anugerah Tuhan yang Maha
agama yang dianutnya Esa sebagai sarana  komunikasi dalam  
PERCAKAPAN,  IKLAN LAYANAN
MASYARAKAT, KARANGAN
BAHASAN, PENGALAMAN PRIBADI,
KAULINAN BARUDAK, DONGENG, SAJAK, dan
PUPUJIAN.

7.2     Menghargai dan 7.2.1    Menunjukkan perilaku jujur, tanggung jawab,


menghayati perilaku jujur, dan santun dalam menggunakan bahasa Sunda untuk 
disiplin, tanggung jawab,

31
peduli (toleransi, gotong PERCAKAPAN SEHARI-HARI,
royong), santun, percaya
7.2.2    Menunjukkan prilaku jujur,  tanggung jawab,
diri, dalam berinteraksi
percaya diri, peduli, dan santun dalam menggunakan
secara efektif dengan
bahasa Sunda untuk KAULINAN BARUDAK.
lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan 7.2.3    Menunjukkan perilaku jujur, tanggung jawab,
pergaulan dan dan santun dalam menggunakan bahasa Sunda untuk
keberadaannya membuat WAWARAN dan  KARANGAN
BAHASAN PENGALAMAN PRIBADI
7.2.4    Menunjukkan perilaku jujur, tanggung jawab,
dan santun dalam menggunakan bahasa Sunda untuk
mengapresiasi dan mengekspresikan DONGENG,
SAJAK, dan PUPUJIAN
7.3     Memahami 7.3.1    Menelaah, mengidentifikasi, dan memahami  
pengetahuan (faktual, teks  PERCAKAPAN tentang kehidupan SEHARI-
konseptual, dan HARI  sesuai dengan kaidah-kaidahnya.
prosedural) berdasarkan
7.3.2    Menelaah, mengidentifikasi, dan memahami  
rasa ingin tahunya tentang
teks  KAULINAN BARUDAK sesuai
ilmu pengetahuan,
dengan kaidah-kaidahnya.
teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan 7.3.3    Menelaah, mengidentifikasi, dan memahami  
kejadian tampak mata teks WAWARANsesuai dengan kaidah-kaidahnya.
7.3.4    Menelaah, mengidentifikasi, dan memahami  
teks BAHASAN PENGALAMAN PRIBADI  sesuai
dengan kaidah-kaidahnya.
7.3.5    Menelaah, mengidentifikasi, dan memahami  
DONGENGsesuai dengan kaidah-kaidahnya.
7.3.6    Menelaah, mengidentifikasi, dan memahami  
SAJAK sesuai dengan kaidah-kaidahnya.
7.3.7    Menelaah, mengidentifikasi, dan memahami  
PUPUJIANsesuai dengan kaidah-kaidahnya.

7.4     Mencoba, 7.4.1    Menyusun dan
mengolah, dan menyaji memperagakan PERCAKAPAN tentang kegiatan
dalam ranah konkret SEHARI-HARI sesuai dengan kaidah-kaidahnya.
(menggunakan, mengurai,
7.4.2    Mengekspresikan dan menanggapi jenis
merangkai, memodifikasi,
KAULINAN BARUDAK
dan membuat) dan ranah

32
abstrak (menulis, 7.4.3    Menyusun dan menggapi WAWARAN sesuai
membaca, menghitung, dengan kaidah-kaidahnya secara lisan dan tulisan.
menggambar, dan
7.4.4    Menyusun dan
mengarang) sesuai dengan
menanggapi teks PENGALAMAN PRIBADIsesuai
yang dipelajari di sekolah
dengan kaidah-kaidahnya.
dan sumber lain yang
sama dalam sudut 7.4.5    Menanggapi dan menyajikan isi serta nilai-
pandang/teori nilai yang terkandung dalam DONGENG sesuai
dengan kaidah-kaidahnya secara lisan dan tulisan.
7.4.6    Menafsirkan, menanggapi,
dan mengekspresikan SAJAKsesuai dengan kaidah-
kaidahnya.
7.4.7    Menafsirkan, menanggapi,
dan mengekspresikan PUPUJIANsesuai
dengan kaidah-kaidahnya.

Kelas VIII
KI KD (HASIL REVIU)
8.1   Menghayati dan 8.1.1    Menghargai, menghayati, dan mensyukuri
mengamalkan  ajaran bahasa Sunda sebagai anugrah Tuhan yang Maha
agama yang dianutnya Esa, melalui kegiatan  memahami RUMPAKA
KAWIH,  WACANA KAMPUNG ADAT,
MANTRA, dan SURAT.
8.1.2    Menghargai, menghayati, dan mensyukuri
bahasa Sunda sebagai anugrah Tuhan yang Maha
Esa,  sebagai sarana kegiatan PAGUNEMAN
(DIALOG), MEMANDU ACARA.
8.1.3    Menghargai, menghayati, dan mensyukuri
bahasa Sunda sebagai anugrah Tuhan yang Maha
Esa,  sebagai sarana dalam
menulis NARASI PENGALAMAN PRIBADI, dan
AKSARA SUNDA

8.2   Menghargai dan 8.2.1    Menunjukkan prilaku jujur,  tanggung jawab,


menghayati perilaku jujur, percaya diri, peduli, dan santun dalam menggunakan
disiplin, tanggung jawab, bahasa Sunda untuk memahami RUMPAKA

33
peduli (toleransi, gotong KAWIH,  WACANA KAMPUNG ADAT,
royong), santun, percaya MANTRA, dan SURAT.
diri, dalam berinteraksi
8.2.2    Menunjukkan prilaku jujur,  tanggung jawab,
secara efektif dengan
percaya diri, peduli, proaktif dan santun dalam
lingkungan sosial dan alam
menggunakan bahasa Sunda untuk melakukan
dalam jangkauan pergaulan
kegiatan PAGUNEMAN (DIALOG) dan
dan keberadaannya
MEMANDU ACARA
8.2.3    Menunjukkan prilaku jujur,  tanggung jawab,
percaya diri, peduli, proaktif dan santun dalam
menggunakan bahasa Sunda untuk menyusun
BAHASAN PENGALAMAN PRIBADI, dan
menulis AKSARA SUNDA
8.3   Memahami 8.3.1    Menelaah, mengidentifikasi,
pengetahuan (faktual, dan memahami   RUMPAKA KAWIH sesuai
konseptual, dan dengan kaidah-kaidahnya.
prosedural) berdasarkan
8.3.2    Menelaah, mengidentifikasi,
rasa ingin tahunya tentang
dan memahami   WACANA KAMPUNG
ilmu pengetahuan,
ADAT  sesuai dengan kaidah-kaidahnya.
teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan 8.3.3    Menelaah, mengidentifikasi,
kejadian tampak mata dan memahami    MANTRAsesuai dengan kaidah-
kaidahnya.
8.3.4    Menelaah, mengidentifikasi,
dan memahami   teks SURATsesuai dengan kaidah-
kaidahnya.
8.3.5    Menelaah, mengidentifikasi, dan memahami 
teks GUGURITAN sesuai dengan kaidah-
kaidahnya.
8.3.6    Menelaah, mengidentifikasi,
dan memahami   teks SISINDIRAN sesuai
dengan kaidah-kaidahnya.
8.3.7    Menelaah, mengidentifikasi,
dan memahami    PAGUNEMAN (DIALOG) dan
MEMANDU ACARA sesuai dengan kaidah-
kaidahnya.
8.3.8    Menelaah, mengidentifikasi,
dan memahami   teks PENGALAMAN
PRIBADI sesuai dengan kaidah-kaidahnya.

34
8.3.9    Menelaah, mengidentifikasi,
dan memahami   AKSARA SUNDA sesuai
dengan kaidah-kaidahnya.

8.4   Mencoba, mengolah, 8.4.1    Menafsirkan, menanggapi,


dan menyaji dalam ranah dan mengekspresikan RUMPAKA KAWIH  secara
konkret (menggunakan, lisan dan tulisan.
mengurai, merangkai,
8.4.2    Menjelaskan informasi yang terdapat dalam
memodifikasi, dan
WACANA KAMPUNG ADAT secara lisan dan
membuat) dan ranah
tulisan
abstrak (menulis,
membaca, menghitung, 8.4.3    Menafsirkan, menanggapi,
menggambar, dan dan mengekspresikan MANTRA dengan
mengarang) sesuai dengan memperhatikan kaidah-kaidahnya.
yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama 8.4.4    Menyusun teks SURAT dengan
dalam sudut pandang/teori memperhatikan kaidah-kaidahnya.
8.4.5    Menafsirkan, menanggapi,
dan mengekspresikanGUGURITAN dengan
memperhatikan kaidah-kaidahnya.
8.4.6    Menafsirkan, menanggapi, dan menyusun
SISINDIRAN dengan memperhatikan kaidah-
kaidahnya.
8.4.7    Menyusun, menanggapi, dan memperagakan
teks PAGUNEMAN (DIALOG) dan MEMANDU
ACARA dengan memperhatikan kaidah-kaidahnya.
8.4.8    Menaggapi dan menyusun PENGALAMAN
PRIBADI dengan memperhatikan kaidah-
kaidahnya secara lisan dan tulisan.
8.4.9    Membaca dan menulis kalimat sederhana
dengan menggunakan AKSARA SUNDA.

 Kelas IX
KI KD (HASIL REVIU)

35
9.1   Menghargai dan 9.1.1    Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa
menghayati ajaran Sunda sebagai anugrah Tuhan Yang Maha Esa dalam
agama yang dianutnya memahami dan menyajikan PIDATO, BERITA,
BAHASAN, DISKUSI, WACANA, CARPON, PUISI,
NOVEL, WAWACAN, dan DRAMA.
9.2   Menghargai dan 9.2.1    Menunjukkan prilaku jujur,  tanggung jawab,
menghayati perilaku percaya diri, peduli, proaktif dan santun dalam
jujur, disiplin, menggunakan bahasa Sunda untuk memahami, 
tanggung jawab, peduli menyusun dan menyampaikan TEKS PIDATO.
(toleransi, gotong
9.2.2    Menunjukkan prilaku jujur,  tanggung jawab,
royong), santun,
percaya diri, peduli, proaktif dan santun dalam
percaya diri, dalam
menggunakan bahasa Sunda untuk memahami BERITA
berinteraksi secara
ILMU PENGETAHUAN DAN BUDAYA serta
efektif dengan
BAHASAN TEKNOLOGI DAN SENI,
lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan 9.2.3    Menunjukkan prilaku jujur,  tanggung jawab,
pergaulan dan percaya diri, peduli, proaktif dan santun dalam
keberadaannya menggunakan bahasa Sunda untuk memahami teks
DISKUSI BUDAYA SUNDA,
9.2.4    Menunjukkan prilaku jujur,  tanggung jawab,
percaya diri, peduli, proaktif dan santun dalam
menggunakan bahasa Sunda untuk
memahami BAHASAN YANG MENGANDUNG
IDIOM.
9.2.5    Menunjukkan prilaku jujur, dan percaya diri
dalam menggunakan bahasa Sunda untuk memahami
dan menulisCARPON.
9.2.6    Menunjukkan prilaku jujur, percaya diri, peduli,
proaktif dan santun dalam menggunakan bahasa Sunda
untuk  mengekspresikan DRAMA dan PUISI.
9.2.7    Menunjukkan prilaku jujur, tanggung jawab,
percaya diri dalam menggunakan bahasa Sunda untuk 
meringkas NOVEL.
9.2.8    Menunjukkan  perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab dalam berbahasa Sunda untuk memahami
WAWACAN.

9.3     Memahami dan 9.3.1    Menelaah, mengidentifikasi, dan memahami  

36
menerapkan TEKS PIDATOsesuai dengan kaidah-kaidahnya.
pengetahuan (faktual,
9.3.2    Menelaah, mengidentifikasi, dan memahami
konseptual, dan
BERITA ILMU PENGETAHUAN DAN BUDAYA
prosedural)
serta BAHASAN TEKNOLOGI DAN SENI, sesuai
berdasarkan rasa ingin
dengan kaidah-kaidahnya.
tahunya tentang ilmu
pengetahuan, 9.3.3    Menelaah, mengidentifikasi, dan memahami  
teknologi, seni, budaya DISKUSI tentang BUDAYA SUNDA sesuai dengan
terkait fenomena dan kaidah-kaidahnya.
kejadian tampak mata
9.3.4    Menelaah, mengidentifikasi,
dan memahami   BAHASANYANG MENGANDUNG
IDIOM sesuai dengan kaidah-kaidahnya.
9.3.5    Menelaah, mengidentifikasi, dan memahami
CARPON sesuai dengan kaidah-kaidahnya.
9.3.6    Menelaah, mengidentifikasi, dan memahami teks
DRAMA danPUISI sesuai dengan kaidah-kaidahnya.
9.3.7    Menelaah, mengidentifikasi, dan memahami 
NOVEL sesuai dengan kaidah-kaidahnya.
9.3.8    Menelaah, mengidentifikasi,  dan memahami
teks WAWACAN sesuai dengan kaidah-kaidahnya.

9.4     Mengolah, 9.4.1    Menyusun, menanggapi, dan menyajikan TEKS


menyaji, dan menalar PIDATO sesuai dengan kaidah-kaidahnya secara lisan
dalam ranah konkret dan tulisan.
(menggunakan,
9.4.2    Menelaah, menanggapi, dan meringkas teks
mengurai, merangkai,
BERITA ILMU PENGETAHUAN serta BAHASAN
memodifikasi, dan
TEKNOLOGI DAN SENI sesuai dengan kaidah-
membuat) dan ranah
kaidahnya.
abstrak (menulis,
membaca, menghitung, 9.4.3    Menelaah, menanggapi, dan
menggambar, dan membicarakan BUDAYA SUNDA dengan
mengarang) sesuai memperhatikan kaidah-kaidah bahasa Sunda yang baik
dengan yang dipelajari dan benar.
di sekolah dan sumber
lain yang sama dalam 9.4.4    Menelaah, menanggapi, dan merangkum
sudut pandang/teori isi BAHASAN YANG MENGANDUNG IDIOM.
9.4.5    Menanggapi dan menulis
CARPON sesuai dengan kaidah-kaidahnya.

37
9.4.6    Menanggapi dan memperagakan teks
DRAMA dan PUISI dengan memperhatikan kaidah-
kaidah bahasa Sunda yang baik dan benar.
9.4.7    Meringkas dan menanggapi NOVEL dengan
memperhatikan kaidah-kaidahnya penulisannya.
9.4.8    Menanggapi dan mengkonversi teks
WAWACAN ke dalam bentuk teks lainnya.

3. Kegiatan Penguatan Pendidikan Karakter dan Pengembangan Diri


Pendidikan karakter di dalam kurikulum 2013 sangatlah penting untuk
mengatasi degradasi moral para peserta didik dikarenakan banyaknya
penggunaan sosial media, informasi lewat internet yang dengan mudah dapat
diakses oleh peserta didik, tayangan-tayangan di televisi yang tidak mendidik.
Untuk mengatasi dan membentengi peserta didik dari faktor negatif
perkembangan zaman dan tekhnologi informasi , diperlukan kegiatan yang dapat
menguatkan karakter religius, nasionalis, gototng royong dan integritas.
Penguatan pendidikan karakter SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath
dilakukan melalui pengembanagn sikap spiritual dan sosial yang terdapat pada
KI-1 dan KI-2 setiap mata pelajaran.
Kegiatan penguatan pendidikan karakter di SMP Islam Tahfidz Qur’an Al
Fath dilaksanakan melalui tiga kegiatan yaitu :
a. Terintegrasi
Penguatan pendidikan karakter terintegrasi di dalam kegiatan belajar
mengajar, hal ini bisa dilihat dari penguatan karakter yang disampaikan oleh
guru mata pelajaran yang tertulis di RPP masing masing guru.
b. Melalui kegiatan ekstrakurikuler
Ekstarkurikuler yang ada di lingkungan SMP Islam Tahfidz Qur’an Al
Fath diantaranya Pramuka, Paskibra, PMR, berbagai cabang Olah Raga,
Seni, Teater, KIR MIPA, dan Remaja Mesjid. Setiap peserta didik
diwajibkan memilih salah satu ekstrakurikuler yang ada disekolah sesuai
bakat dan minatnya.
Segala aktivitas peserta didik berkenaan dengan kegiatan ekstrakurikuler

38
dibawah pembinaan dan pengawasan guru pembina yang telah ditugasi oleh
kepala sekolah.
Ekstrakurikuler yang ada di lingkungan SMP Islam Tahfidz Qur’an Al
Fath disesuaikan juga dengan kebutuhan peserta didik dan budaya daerah
setempat.
Berdasarkan permendikbud no 63 tahun 2014 tentang kepramukaan maka
kegiatan kepramukaan dimasukan kedalam kegiatan yang wajib diikuti oleh
seluruh peserta didik. Adapun pelaksanaan kegiatan kepramukaan tersebut
menggunakan waktu didalam KBM dan diawasi oleh walikelas.
Pembina dan pelatih setiap ekstrakurikuler terlampir pada surat keputusan
(SK) kepala sekolah tentang pembagian tugas, sedangkan program kegiatan
setiap ekstrakurikuler terdapat di masing masing pembina ekstrakurikuler
dan diarsipkan oleh pembina kesiswaan.
c. Melalui Pembiasaan
Kegiatan penguatan pendidikan karakter melalui pembiasaan senantiasa
dilakukan di lingkungan SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath kota Sukabumi,
diantaranya : untuk karakter religius selalu melakukan doa dan membaca
surat pendek sebelum dan sesudah KBM, kegiatan sholat dhuha, sholat
dhuhur berjamaah, mengucap salam, mendoakan teman atau keluarga yang
sakit. Untuk karakter nasionalis selalu melaksanakan upacara bendera tiap
hari senin dan memperingati hari besar nasional. Untuk karakter kemandirian
kegiatan pembisaan berupa madiri dalam mencari solusi dari berbagai
permasalahan, misalnya ada kebutuhan dana yang tidak bisa ditanggulangi
sekolah maka para peserta didik mencari sponsor atau berjualan. Untuk
karakter gotong royong para peserta didik terbiasa melakukan kegiatan
OPSIH, piket bersama, mempercantik kelas dan lain-lain. Karakter integritas
biasa dilakukan melalui kegiatan ujian dan perlombaan antar kelas pada
kegiatan classmeeting.

Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta


didik untuk mengembangkan dan mengekpresikan diri sesuai dengan kebutuhan

39
bakat dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondidi sekolah. Kegiatan
pengembangan diri difasilitasi dan dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga
kependidikan.
Program Pengembangan diri terdiri atas 2 (dua) bentuk kegiatan, yaitu
terprogram dan tidak terprogram
1) Kegiatan pengembangan diri secara terprogram (seperti tercantum dalam
struktur kurikulum sekolah di atas) dilaksanakan dengan perencanaan khusus
dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan peserta didik secara
individual , kelompok, dan atau klasikal.
2) Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram dapat dilaksanakan
melalui Program Pembiasaan mencakup kegiatan yang bersifat pembinaan
karakter peserta didik dilakukan secara rutin, spontan, dan keteladanan.
Tabel di bawah menunjukkan program pembiasaan di SMP Islam Tahfidz
Qur’an Al Fath.
Tabel 3.6
Program Pembiasaan SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath
SPONTAN
RUTIN KETELADANAN
(kegiatan tidak
(kegiatan yang (kegiatan dlm bentuk
terjadwal & dlm
dilakukan terjadwal) perilaku sehari-hari)
kejadian khusus)
Upacara Berterima kasih Berpakaian rapih
Shalat berjamaah dan Memberikan dan Memberikan pujian
shalat sunat dhuha menjawab salam
Piket kelas Membuang sampah Tepat waktu
pada tempatnya
Berdoa sebelum & Musyawarah Hidup sederhana
sesudah pembelajaran,
membaca surat pendek
Bakti sosial Meminta maaf dan Berperilaku santun
memaafkan
Berdoa sebelum & Mengunjungi orang Mengambil sampah
sesudah pembelajaran, yang sakit yang berserakan
membaca surat pendek
Bakti sosial Menolong orang Cara berbicara yang
yang sedang sopan
kesusahan
Melerai pertengkaran Performa guru
Mentaati tata tertib

40
Pembiasaan ini dilaksanakan secara rutin dan berkesinambungan. Guru
berperan untuk membimbing pelaksanaan program pembiasaan yang telah
ditetapkan oleh sekolah. Penilaian kegiatan pengembangan diri bersifat kualitatif.
Potensi, ekspresi, perilaku, dan kondisi psikologis peserta didik merupakan bahan
pertimbangan untuk penilaian.
Tabel 3.7
Nilai sikap spiritual yang dikembangkan dan kegiatan pengembanagan
diri yang dilakukan pada tahun pelajaran 2020/2021
Nilai yang Kegiatan Kegiatan Keterangan
dikembangkan ekstrakurikuler Pembiasaan
Berdoa sebelum Seluruh kegiatan - Berdoa dan Kelas VII
dan sesudah ekstrakurikuler membaca semester 1
melakukan harus diawali dan surat pendek
kegiatan diakhiri dengan sebelum
berdoa pembelajaran
- Melaksanakan
shalat duhur
berjamaah
- Melaksanakan
shalat duha
- Melaksanakan
dzikir pagi/
membaca
surat Yasiin
- Mengucapkan
salam
Memelihara Seluruh kegiatan -kegiatan infak Kelas VII
hubungan baik ekstrakurikuler tiap hari semester 2
sesame umat harus memelihara senin,kamis dan
ciptaan Tuhan solidaritas jumat
YME didalam - pemberian
organisasinya santunan
Menjalankan Setiap waktu - Shalat dzuhur Kelas VIII
ibadah sesuai shalat, seluruh berjamaah semester 1
dengan agamanya kegiatan - Shalat duha
ekstrakurikuler Bersama
diberhentikan - Menjalankan
untuk shalat Jumat
melaksanakan untuk peserta

41
shalat didik putra
dan keputrian
untuk putri
Menghormati - Setiap waktu Tidak Kelas VIII
orang lain yang shalat, seluruh mengganggu/rebut semester 2
menjalankan kegiatan ketika
ibadah sesuai ekskul pelaksanaan shalat
agamanya diberhentikan berjamaah
untuk
menghormati
orang yang
melaksanakan
shalat.
- Memberikan
keringan
kepada
anggota
ekskul untuk
melaksanakan
kegiatan
ibadah
terlebih
dahulu jika
ada jadwal
ekskul yang
bentrok
dengan
kegiatan
ibadah.
Bersyukur atas - Mengucapkan - Taat kepada Kelas IX
nikmat dan kata pujian orang tua dan semester 1
karunia Tuhan ketika guru
YME mendapatkan - Saling
kejuaraan membantu
- Berbagi rizki teman sekelas
dengan teman - Menyisihkan
teman sesame sebagian
ekstrakurikule rizkinya untuk
r berbagi
dengan teman
Berserah diri - Rajin - Mengikuti Kelas IX
(tawakal) kepada mengikuti kegiataan semester 2
Tuhan setelah kegiatan pengayaan
berikhtiar dan ektrakurikuler - Bersikap
berusaha sebagai usaha sungguh-
untuk sungguh

42
menggapai dalam
prestasi mengerjakan
tugas
- Meninggalkan
perihal yang
kurang
bermanfaat

Tabel 3.8
Nilai sikap sosial yang dikembangkan dan kegiatan pengembangan diri
yang dilakukan pada tahun pelajaran 2020/2021
Nilai Yang Kegiatan Kegiatan Pembiasaan Keteranga
dikembangk ekstrakurikuler n
an
Santun Seluruh kegiatan - Tidak berkata kotor,kasar Kelas VII
ekskul dan takabur Semester
mengharuskan - Membiasakan bersikap 1
setiap anggotanya 3S(salam, senyum dan
menjaga lisan dan sapa)
berkomunikasi - Menghormati orang yang
dengan Bahasa lebih tua
yang baik - Tidak menyela
pembicaraan pada waktu
yang tidak tepat
Disiplin Setiap anggota - Dating tepat waktu pada Kelas VII
ekskul harus kegiatan literasi dan semester
mengikuti kegiatan shalat duha 2
sesuai dengan - Melaksanakan upacara
jadwal yang telah bendera pada hari senin
ditentukan - Patuh pada tata tertib atau
aturan bersama dan
sekolah
- Mengerjakan/mengumpul
kan tugas sesuai dengan
waktu yang ditentukan,
mengikuti kaidah
berbahasa tulis yang baik
dan benar pada setiap
pelajaran
Tanggung Setiap anggota - Melaksanakan tugas Kelas
Jawab ekskul harus individu dengan baik pada VIII
menjaga segala setiap mata pelajaran semester
peralatan inventaris - Menepati janji dalam 1

43
sekolah yang pengumpulan tugas
digunakan selama - Menjaga buku
kegiatan perpustakaan yang
ekstrakurikuler dipinjamkan dan
menerima resiko apabila
menghilangkan buku
tersebut
- Mengakui dan meminta
maaf atas kesalahan yang
dilakukan
Peduli Menjaga kebersihan - Menjaga tanaman Kelas
kelas yang dilingkungan sekolah VIII
digunakan - Membuag sampah pada Semester
/dipinjam selama tempatnya 2
kegiatan ekskul - Mematikan kran air
setelah memakainya atau
melihat kran air yang
terbuka
- Mematikan lampu kelas
dan proyektor apabila
tidak dibutuhkan/selesai
digunakan
Percaya Diri Setiap anggota - Berani presentasi didepan Kelas IX
ekskul didorong kelas semester
untuk berani - Berani berpendapat, 1
berkompetisi dalam bertanaya atau menjawab
berbagai - Tidak mudah putus asa
perlombaan - Mampu membuat
keputusan yang cepat dan
tepat
Jujur Setiap - Tidak mencontek dalam Kelas IX
ekstrakurikuler mengerjakan semester
melaksanakan ujian/ulangan 2
kompetisi/perlomba - Tidak menjadi
an secara jujur dan plagiat(mengambil/menya
sportif tidak lin karya orang lain tanpa
melakukuan menyebutkan sumber
kecurangan dalam mengerjakan
laporan
- Membuat laporan
kegiatan berdasarkan data
atau informasi apa adanya
- Mengakui kesalahan dan
kekurangan yang dimiliki

44
4. Pengaturan Beban dan Pola Belajar
Beban belajar yang ditetapkan di SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath
dengan menggunakan sistem paket yaitu sistem penyelenggaraan program
pendidikan yang mewajibkan peserta didik mengikuti seluruh program
pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai
dengan struktur kurikulum yang berlaku di SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath
Beban belajar setiap mata pelajaran dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran.
Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan
oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap
muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Hal tersebut
bertujuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dengan
memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik. Beban belajar SMP Islam
Tahfidz Qur’an Al Fath ditambah dua jam pelajaran.
Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran berupa proses
interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Kegiatan tatap muka berlangsung
selama 40 menit per jam pelajaran. Jumlah jam tatap muka yang tercantum dalam
struktur kurikulum sekolah adalah sebagai berikut:
Tabel 13
Jumlah Jam Tatap Muka
Kurikulum SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath

45
Komponen Kelas VII Kelas VIII Kelas IX
Satu jam pembelajaran
40’ 40’ 40’
tatap muka (menit)
Jumlah jam
pembelajaran per 40 40 40
minggu

Minggu efektif 20 20 20
semester ganjil
Minggu efektif
17 17 17
semester genap
1.480 JP
Waktu pembelajaran 1.480 JP 1.480 JP
(59.200
per tahun (Jam Pel) (59.200 menit) (59.200 menit)
menit)\
Jumlah jam per tahun
987 987 987
(@60 menit)

Jenis penugasan terdiri dari dari 2 (dua) jenis, yaitu: (1) Penugasan
terstruktur merupakan kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi
pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai
standar kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh
guru, (2) Kegiatan mandiri tidak terstruktur merupakan kegiatan pembelajaran
yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang
oleh guru untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaian tugas
disepakati oleh peserta didik dan guru. Kedua jenis penugasan tersebut
dilaksanakan di luar jam pelajaran dengan alokasi waktu pengerjaan tugas
diserahkan kepada para pengajar (guru Mata Pelajaran) dengan ketentuan tidak
boleh lebih dari 50% dari jam tatap muka.
Pemanfaatan alokasi waktu kegiatan penugasan terstruktur dan tidak
terstruktur sebanyak maksimal 50 % dari jumlah alokasi waktu tatap muka per
mata pelajaran disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing mata pelajaran,
yang dijabarkan dalam skenario dan rancangan pembelajaran.

5. Ketuntasan Pembelajaran
SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath menggunakan prinsip mastery
learning (ketuntasan belajar). Dalam penetapan ketuntasan belajar, SMP Islam

46
Tahfidz Qur’an Al Fath menetapkan kriteria ketuntasan minimal dengan
mempertimbangkan tingkat kompleksitas, daya dukung, dan tingkat kemampuan
awal peserta didik (intake) dalam penyelenggaraan pembelajaran. (hasil analisis
terlampir sebagai sampel)
Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan menetapkan Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mencapai ketuntasan ideal, yaitu 100%. KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal) yang sudah ditetapkan, disosialisasikan kepada
orang tua dan siswa sebagai acuan dalam pencapaian target minimal yang dicapai
pada setiap mata pelajaran. Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik dan hasil
analisis yang berbeda. Oleh karena itu, maka ditetapkan KKM untuk kelas VII
dan VIII digunakan KKM Tunggal artinya semua mata Pelajaran mempunyai
KKM yang sama yaitu 70

Tabel 3.10
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Kurikulum
SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath
Kelas VII ,VIII dan IX
Kelas Kelas IX
Kelas VII
Mata Pelajaran VIII
I II I II I II
A. Kelompok A
1. Agama dan Budi Pekerti 72 72 75 75 78 78
2. PendidikanPancasila dan
72 72 75 75 78 78
Kewar ganegaraan
7
3. Bahasa Indonesia 72 75 75 78 78
2
4. Matematika 70 70 72 72 75 75
5. Ilmu Pengetahuan Alam 72 72 75 75 78 78
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 72 72 75 75 78 78
7. Bahasa Inggris 70 70 72 72 75 75
Kelompok B
8. Seni Budaya 72 72 75 75 78 78
9. Pendidikan jasmani, olahraga
72 72 75 75 78 78
dan kesehatan

47
10. Prakarya/ Tekhnolgi
72 72 75 75 78 78
Informatika
11. Bahasa Sunda 72 72 75 75 78 78

Terdapat upaya khusus untuk peserta didik yang belum maupun yang
sudah mencapai ketuntasan. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus
mengikuti kegiatan remedial, sedangkan peserta didik yang sudah mencapai
KKM mengikuti kegiatan pengayaan.
a. Program Remedial (Perbaikan)
1) Remedial wajib diikuti oleh peserta didik yang belum mencapai KKM
dalam setiap kompetensi dasar dan/atau indikator.
2) Kegiatan Remedial dilaksanakan di dalam/di luar jam pembelajaran.
3) Kegiatan Remedial meliputi remedial pembelajaran dan remedial
penilaian.
4) Penilaian dalam program remedial dapat berupa tes maupun nontes.
5) Nilai akhir setelah mengikuti kegiatan remedial sesuai dengan KKM
b. Program Pengayaan
1) Pengayaan diikuti oleh peserta didik yang telah mencapai KKM dalam
setiap kompetensi dasar.
2) Kegiatan pengayaan dilaksanakan di dalam/di luar jam pembelajaran.
3) Penilaian dalam program pengayaan dapat berupa pendalaman materi,
diskusi atau tugas individu.
4) Nilai pengayaan tidak mempengaruhi nilai yang telah diperoleh.

6. Pelaksanaan Penilaian Hasil Belajar


Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian pendidikan
berpedoman pada peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Republik
Indonesianomor 23 tahun 2016 tentang standar penilaian.
Penilaian Pendidikan pada Pendidikan dasar dan menengah terdiri atas
penilaian hasil belajar oleh pendidik, penilaian hasil belajar oleh satuan

48
Pendidikan dan penilaian hasil belajar oleh pemerintah, penilaian meliputi
aspek sikap. Pengetahuan dan keterampilan.
1. Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik
a. Penilaian Sikap
Penilaian aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan dan
teknik penilaian lain yang relevan, dan pelaporannya menjadi
tanggungjawab wali kelas atau guru kelas. Penilaian aspek sikap
dilakukan melalui tahapan:
1) mengamati perilaku peserta didik selama pembelajaran;
2) mencatat perilaku peserta didik dengan menggunakan lembar
observasi/pengamatan;
3) menindaklanjuti hasil pengamatan;
4) mendeskripsikan perilaku peserta didik.
Berdasarkan Permendikbud No. 24 Tahun 2016, mengenai
kompetensi inti dan kompetensi dasar, diketahui bahwa KD dari KI-1
dan KI-2 hanya ada pada mata pelajaran PABP dan PPKn, sedangkan
pada mata pelajaran lainnya tidak dikembangkan KD. Penilaian sikap
pada mapel PABP dan PPKn akan diturunkan dari KD pada KI-1 dan
KI-2, yang kemudian dirumuskan indikatornya. Indikator sikap ini
diamati dan dicatat pada jurnal seperti pada mata pelajaran lainnya.
Penilaian sikap pada mata pelajaran selain Pendidikan Agama Budi
Pekerti (PABP) dan PPKn tetaplah harus melalui perencanaan.
Perencanaan diawali dengan mengidentifikasi sikap yang ada pada KI-1
dan KI-2 serta sikap yang diharapkan oleh sekolah yang tercantum
dalam KTSP. Sikap yang dinilai oleh guru mata pelajaran selain PABP
dan PPKn adalah sikap spiritual dan sikap sosial yang muncul secara
alami selama pembelajaran di kelas maupun di luar kelas.
Pada tahun pelajaran 2020-20221, SMP Islam Tahfidz Qur’an Al
Fathmenetapkan sikap spiritual dan sosial yang diharapkan berkembang
di setiap tingkatan kelas pada setiap semester.
Tabel 3.11

49
Sikap yang diharapkan berkembang tiap semester
Kelas Sikap Sosial Sikap Spiritual
Sem 1 Sem 2 Semester 1 Semester 2
7 Santun Jujur  berdo’a  Bersyukur
 Memberi atas nikmat
Salam dan karunia
Tuhan
 Mensyukuri
kemampua
n manusia
dalam
mengendali
kan diri
8 Disipli Tanggung  Menjalanka  Bersyukur
n Jawab n ibadah ketika
 Bersyukur berhasil
sebagai mengerjaka
bangsa n sesuatu
Indonesia  Memelihara
hubungan
baik
sesame
manusia
9 Peduli Percaya Berserah diri menghormati
Diri (Tawakal) orang lain yang
menjalankan
ibadah

Tabel 3.12
Indikator Sikap Sosial
Butir Indikator Sikap Kelas/
Sikap semester
Santun  Berkata santun
 Ramah VII/1
 Bersikap hormat
 Mendengarkan pendapat
Jujur  Tidak menyontek dalam
mengerjakan ulangan/ujian VII/2
 Tidak menjadi plagiat
 Mengakui kesalahan dan
kekurangan yang dimiliki
 Membuat laporan berdasarkan
laporan/informasi apa adanya
Disiplin  Datang tepat waktu

50
 Patuh pada tata tertib atau aturan
bersama/ sekolah
 Mengerjakan/mengumpulkan
tugas sesuai dengan waktu yang VIII/1
ditentukan
 Mengikuti kaidah berbahasa tulis
yang baik dan benar
Tanggung  Melaksanakan tugas individu
Jawab dengan baik
 Menerima resiko dari tindakan
yang dilakukan VIII/2
 Tidak menyalahkan/menuduh
orang lain tanpa bukti yang akurat
 Mengembalikan barang yang
dipinjam
Peduli  Membantu orang yang
membutuhkan
 Tidak melakukan aktivitas yang
mengganggu dan merugikan
orang lain IX/1
 Memelihara lingkungan sekolah
 Membuang sampah pada
tempatnya

Percaya  Berpendapat atau melakukan


Diri tindakan tanpa ragu-ragu.
 Mampu membuat keputusan
dengan cepat IX/2
 Berani presentasi di depan kelas
 Berani berpendapat, bertanya,
atau menjawab pertanyaan di
hadapan guru dan teman-
temannya

Tabel 3.13
Indikator sikap spiritual
No. Butir Sikap Indikator Kelas/
Semester
1 Berdo’a  Membaca do’a sebelum

51
kegiatan pembelajaran
dengan khusyu
 Membaca ayat alQur’an di
awal kegiatan
pembelajaran dengan VII/1
benar dan tartil
 Membaca do’a setelah
kegiatan pembelajaran
dengan khusyu.
2 Memberi Salam  Memberi salam ketika
bertemu guru
3 Bersyukur atas  Menerima pemberian
nikmat dan karunia Tuhan
Tuhan YME  Memanfaatkan pemberian
Tuhan secara benar
 Bersyukur kepada Tuhan
atas karunia-Nya sebagai
bangsa Indonesia
4 Mensyukuri  Perilaku menerima VII/2
kemampuan perbedaan karakteristik
manusia dalam sebagai anugerah Tuhan.
mengendalikan diri  Selalu menerima
penugasan dengan sikap
terbuka.
 Bersyukur atas pemberian
orang lain.
 Tidak berkecil hati dengan
keadaannya.

5 Menjalankan ibadah  Perilaku patuh dalam


melaksanakan ajaran
agama yang dianutnya.
 Mau mengajak teman
seagamanya untuk
melakukan ibadah
bersama.
 Mengikuti kegiatan
keagamaan yang
diselenggarakan sekolah
(sholat dzuhur berjamaah)
 Melaksanakan ibadah VIII/1
tepat waktu.
6 Bersyukur sebagai  Belajar dengan rajin
bangsa Indonesia  Menyanyikan lagu
Indonesia Raya dengan

52
sikap yang baik
 Menghormati lambing-
lambang negara

7 Bersyukur ketika  Mengakui kebesaran


berhasil Tuhan dalam menciptakan
mengerjakan alam semesta.
sesuatu  Menjaga kelestarian alam,
tidak merusak lingkungan.
 Tidak mengeluh.
 Selalu merasa gembira
dalam segala hal.
VIII/2
8 Memelihara  Menghormati dan
hubungan baik menghargai orang lain
sesama manusia  Menerima keberadaan
orang lain dengan sikap
yang baik
 Tidak melakukan
perundungan kepada
orang lain
9 Berserah diri  Menyerahkan segala
(Tawakal) keputusan kepada Tuhan
setelah berusaha secara
maksimal. IX/1
 Menerimahasil apa pun
sesuai dengan kehendak
Tuhan.
 Menggantungkan segala
sesuatu kepada Tuhan.
10 menghormati orang  Tidak mengganggu teman
lain yang yang sedang menjalankan
menjalankan ibadah ibadah IX/2
 Menghormati siswa yang
beragama lain ketika
menjalankan ibadah

Tabel 3.14
Kriteria Penilaian Sikap
No Kualitas Kriteria Deskripsi

53
1 Selalu Sangat Selalu ....(sesuai indikator)
Baik
2 Kadang- Baik Mulai meningkat ....(sesuai indikator)
Kadang
3 Jarang Cukup Mulai berkembang ....(sesuai indikator)

b. Penilaian Pengetahuan
Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tahapan:
1) menyusun perencanaan penilaian;
2) mengembangkan instrumen penilaian;
3) melaksanakan penilaian;
4) memanfaatkan hasil penilaian; dan
5) melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka dengan skala 0-100
dan deskripsi.

Tabel 3.15
Kriteria Penilaian Pengetahuan
No Rentang Kriteria Deskripsi
Nilai
1 89 – 100 A Menguasai dengan sangat baik materi ....
2 77 – 88 B Menguasai dengan baik materi ...
3 65 – 76 C Mulai berkembang penguasaan materi ...
4 0 – 64 D Belum optimal menguasai materi ...

Penilaian hasil belajar oleh pendidik bertujuan untuk memantau


dan mengevaluasi proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar
peserta didik secara berkesinambungan. Penilaian pengetahuan dilakukan
dalam bentuk ulangan, pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk lain
yang diperlukan. Untuk menyesuaikan dengan tuntutan kurikulum 2013,
maka kriteria soal yang diberikan harus memperhatikan atau memberikan
jenis soal HOTS.

54
Pertimbangan cara hitung penilaian harian pengetahuan diberi
bobot sesuai sekolah masing- masing. Berikut bobot nilai yang
ditetapkan di SMP Islma Tahfidz Qur’an al Fath:
Tabel 3.16
Distribusi Prosentasi Bobot Nilai Penilaian Harian Pengetahuan
Prosentase Ranah
No Mata Pelajaran Kelas Pengamata
Ulangan Penugasan
n
Pendidikan VII 40 30 30
1 Agama dan Budi VIII 40 30 30
Pekerti IX 40 30 30
Pendidikan VII 40 30 30
2 Pancasila dan VIII 40 30 30
Kewarganegaraan IX 40 30 30
VII 40 30 30
3 Bahasa Indonesia VIII 40 30 30
IX 40 30 30
VII 40 30 30
Bahasa Inggris
4 VIII 40 30 30
IX 40 30 30
VII 40 30 30
5 Matematika VIII 40 30 30
IX 40 30 30
VII 40 30 30
6 IPA VIII 40 30 30
IX 40 30 30
VII 40 30 30
7 IPS VIII 40 30 30
IX 40 30 30
VII 40 30 30
8 Seni Budaya VIII 40 30 30
IX 40 30 30
VII 40 30 30
9 Penjaskes VIII 40 30 30
IX 40 30 30
VII 40 30 30
10 Prakarya VIII 40 30 30
IX 40 30 30
VII 40 30 30
11 Bahasa Sunda VIII 40 30 30
IX 40 30 30
Nilai pengetahuan diperoleh dari hasil penilaian harian (PH),
penilaian tengah semester (PTS), dan penilaian akhir semester (PAS) yang

55
dilakukan dengan beberapa teknik penilaian sesuai tuntutan kompetensi
dasar (KD). PH dilakukan oleh pendidik dalam kegiatan belajar mengajar.
PTS dilaksanakan tanpa jadwal khusus, artinya masuk dalam kegiatan
belajar mengajar. Pelaksanaan PTS serentak dalam satu minggu dimana
jenis soal dan pelaksanaannya diserahkan kepada masing masing guru
mata pelajaran.
Penilaian Akhir Semester (PAS) dan Penilaian Akhir Tahun (PAT)
disesuaikan dengan kebijakan dari Musyawarah Kepala Sekolah (MKS),
baik waktu pelaksanaan dan jenis soal. Pembuatan dan penyediaan soal
diserahkan kepada MGMP tingkat Kota. Sedangkan penilaian diserahkan
kepada pihak sekolah.
Hasil Penilaian Akhir (HPA) merupakan hasil pengolahan dari
Hasil Penilaian Harian (HPH), Hasil Penilaian Tengah Semester (HPTS),
dan Hasil Penilaian Akhir Semester (HPAS) dengan menggunakan
formulasi dengan atau tanpa pembobotan yang ditetapkan oleh satuan
pendidikan. Pada tahun pelajaran 2020-2021 SMP Islam Tahfidz Qur’an
Al Fath menggunakan pembobotan, HPH : HPTS : HPAS = 2 : 1 : 1.

c. Penilaian Keterampilan
Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tahapan:
1) menyusun perencanaan penilaian. Teknik penilaian keterampilan
dapat dilakukan melalui praktik, produk, proyek, portofolio, atau
teknik lain.
2) mengembangkan instrumen penilaian;
3) melaksanakan penilaian;
4) memanfaatkan hasil penilaian; dan
5) melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka dengan skala 0-100
dan deskripsi.

Tabel 3.17
Kriteria Penilaian Keterampilan
No Rentang Nilai Kriteri Deskripsi

56
a
1 89 – 100 A Sangat baik & terampil ...
2 77 – 88 B Baik & terampil ...
3 65 – 76 C Mulai meningkat keterampilan ...
4 0 – 64 D kurang menguasai keterampilan....

Panduan penilaian oleh pendidik selengkapnya terlampir.

2. Penilaian Hasil Belajar Oleh Satuan Pendidikan


Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan bertujuan untuk
menilai pencapaian standar kompetensi lulusan untuk semua mata
pelajaran. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan dalam
bentuk
Penilaian Akhir Semester (PAS), Penilaian Akhir Tahun (PAT), Ujian
Sekolah (US).
Ujian Sekolah dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi
peserta didik pada mata pelajaran tertentu. Ujian sekolah meliputi ujian
tulis dan ujian praktik pada kelompok mata pelajaran tertentu. Prosedur
dan pelaksanaan ujian sekolah tulis maupun praktik mengikuti ketentuan
yang berlaku.
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan digunakan untuk
penentuan kelulusan dari satuan pendidikan. Satuan pendidikan
menggunakan hasil penilaian oleh satuan pendidikan dan hasil penilaian
oleh pendidik untuk melakukan perbaikan dan/atau penjaminan mutu
pendidikan pada tingkat satuan pendidikan.
Dalam rangka perbaikan dan/atau penjaminan mutu pendidikan,
satuan pendidikan menetapkan kriteria ketuntasan minimal serta kriteria
dan/atau kenaikan kelas peserta didik. Panduan penilaian oleh satuan
pendidikan selengkapnya terlampir.
Walaupun pihak sekolah sudah memiliki program untuk kelulusan
peserta didik namun sekolah mempunyai antisipasi bila ada peserta didik
yang belum/tidak lulus yaitu dengan memberikan bantuan berupa

57
mengikutsertakan kembali ujian susulan (melalui program pemerintah
ujian paket B) dengan diberikan pembekalan secara khusus baik materi
pelajaran ataupun pembekalan mental.

3. Penilaian Hasil Belajar Oleh Pemerintah


Penilaian hasil belajar oleh pemerintah pada tahun ini ada
perbedaan dibandingkan tahun tahun sebelumnya. Mulai tahun pelajaran
2020 pemerintah menghilangkan Ujian Nasional dan menggantinya
dengan Assesment Kompetensi Minimal (AKM) dan survey karakter.
Pelaksanaan AKM juga berbeda dengan UN, AKM dilaksanakan ketika
peserta didik duduk dikelas 8.
Kompetensi yang diukur didalam AKM berupa kemampuan literasi
dan numerasi peserta didik. Kemampuan literasi yang diukur adalah
kemampuan menganalisis suatu bacaan sedangkan numerasi yakni
kemampuan menganalisis dan menggunakan angka. Sedangkan survey
karakter bertujuan untuk melihat ekosistem sekolah bagaiaman peserta
didik mengamalkan dan mengembangkan nilai nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari – harinya.

7. Mekanisme dan Prosedur Pelaporan Hasil Belajar


Mekanisme dan prosedur pelaporan hasil belajar dilakukan oleh sekolah
kepada orang tua/wali siswa dan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota
Sukabumi.
Setiap pertengahan semester, orang tua diundang langsung untuk
mendapatkan laporan nilai hasil PTS peserta didik. Pertemuan dilaksanakan
seminggu setelah kegiatan PTS, sedangkan pelaporan nilai PAS dan PAT
dilaksanakan ketika pembagian rapor akhir semester dan kenaikan kelas.
Pelaporan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota berupa hasil
rata-rata yang didapat tiap mata pelajaran dan untuk setiap tingkat kelas.
Pelaporan dilakukan maksimal 3 minggu setelah kegiatan PAS dan PKK.

58
1. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
a. Kriteria Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pembelajaran,
dengan kriteria kenaikan kelas diatur sesuai dengan kebutuhan sekolah dengan
mempertimbangkan ketentuan pada SK Dirjen Mendikbuddasmen tentang
kenaikan kelas.
Berdasarkan ketentuan diatas maka kriteria kenaiakan kelas peserta didik
SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fathadalah sebagai berikut :
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun
pelajaran yang diikuti
2) Deskripsi sikap BAIK sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan
Pendidikan
3) Nilai ekstrakurikuler Pendidikan Kepramukaan minimal BAIK sesuai dengan
kriteria yang ditetapkan oleh satuan Pendidikan
4) Tidak memiliki LEBIH DARI 2 (dua) mata pelajaran yang masing-masing
nilai kompetensi pengetahuan dan atau kompetensi keterampilan di bawah
KKM atau belum tuntas
5) Kriteria lain yang dipandang perlu oleh satuan pendidikan, yaitu:
b. Kehadiran peserta didik minimal 80% dari dengan ketidakhadiran tanpa
keterangan maksimal 12 hari pada setiap semester, baik pembelajaran
tatap muka maupun Pembelajaran jarak jauh.
c. Peserta didik berprestasi akademik dan non akademik tingkat sekolah,
Kota, Provinsi dan Nasional menjadi bahan pertimbangan apabila nilai
akademik tidak terpenuhi.
d. Melakukan perilaku negatif dan melanggar tata tertib sekolah.
e. Hasil keputusan rapat guru

b. Kriteria Kelulusan
Berdasarkan Permendikbud No 4 Tahun 2018, peserta didik dinyatakan
lulus dari SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath, dengan ketentuan
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran

59
2) Memeroleh nilai sikap/perilaku minimal baik
3) Lulus ujian satuan pendidikan
4) Kriteria lain yang dipandang perlu oleh satuan pendidikan, yaitu:
a. Memeroleh nilai minimal 70 untuk seluruh mata pelajaran pada raport
kelas IX
b. Hasil Keputusan rapat dewan guru

2. Rotasi
Rotasi dapat dilakukan apabila :
a. Kenaikan kelas dari kelas VII ke kelas VIII
b. Pemindahan peserta didik dari satu kelas ke kelas lain di dalam satu
jenjang atas pertimbangan rapat guru atau rujukan dari BK

3. Demosi
Demosi dapat dilakukan apabila :
1) Peserta didik melakukan pelanggaran berat diantaranya: merokok di
sekolah, penyalahgunaan dan penyaluran narkoba, asusila (seks bebas
dan konten porno), membawa senjata tajam, tawuran/perkelahian, minum
minuman keras, mencuri, berurusan dengan kepolisian, atau memeroleh
nilai poin pelanggaran 100
2) Melalui tahapan SP maksimal sebanyak tiga kali (SP ke-1/teguran, SP ke-
2/peringatan, dan SP ke-3/pemberhentian)
3) Melalui konferensi kasus

4. Mutasi
1) Mutasi masuk
Mutasi masuk dapat dilakukan apabila:
a. Mempertimbangkan ketersediaan sarana dan prasarana
b. Mempertimbangkan perilaku dan nilai peserta didik pada sekolah
asal/sebelumnya
c. Berasal dari sekolah negeri yang menggunakan kurikulum yang sama
d. Menyelesaikan ketentuan administrasi

60
e. Keputusan rapat guru

2) Mutasi keluar
Mutasi keluar dapat dilakukan apabila:
a. Ada permintaan orangtua
b. Menyelesaikan ketentuan administrasi

5. Pendidikan Kecakapan Hidup


Pendidikan kecakapan hidup adalah kecakapan yang dimiliki seseorang
untuk berani menghadapi problema hidup dan kehidupan dengan wajar tanpa
merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari dan menemukan
solusi sehingga mampu mengatasinya. Penerapan Pendidikan kecakapan hidup
pada kurikulum 2013 harus memiliki kemampuan keterampilan abad 21 yang
lebih popular dengan sebutan kemampuan 4C yaitu : Kritis, Kreatif,kolaboratif
dan komunikatif. Kecakapan itu menyangkut kecakapan dimensi sikap spiritual,
sikap sosial, pengetahuan serta keterampilan secara personal dan sosial serta
mempunyai kemampuan berliterasi dengan baik. Pendidikan kecakapan hidup
diintegrasikan ke dalam seluruh mata pelajaran yang ada di SMP Islam Tahfidz
Qur’an Al Fath. Selain itu, dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler untuk
mengembangkan potensi peserta didik sesuai dengan karakteristik, emosional dan
spiritual dalam prospek pengembangan diri.
Pendidikan kecakapan hidup di SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath secara
umum bertujuan untuk memfungsikan pendidikan sesuai dengan fitrahnya, yaitu
mengembangkan potensi peserta didik dalam menghadapi perannya di masa
mendatang secara menyeluruh . Tujuan khusus pendidikan kecakapan hidup di
SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath:
a. Mengaktualisasikan potensi peserta didik secara kratif sehingga dapat
digunakan untuk memecahkan berbagai masalah
b. Memberikan wawasan yang luas dan berfikir kritis mengenai pengembangan
karir.
c. Memberikan bekal dan latihan dasar tentang nilai – nilai yang berkaitan

61
dengan kehidupan sehari – hari dan membiasakan bekerja secara kolaboratif.
d. Mengembangkan pembelajaran dengan prinsip pendidikan berbasis luas dan
terbiasa berkomunikasi dengan dunia luar sekolah maupun didalam sekolah
e. Mengoptimalkan sumber daya sekolah dan masyarakat sesuai dengan prinsip
manajemen berbasis sekolah
Pendidikan kecakapan hidup di SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath
dilaksanakan dalam kegiatan bazzar (market day) pada kegiatan GFM (pentas
seni dan kreasi),dalam acara tersebut para peserta didik mengoptimalkan
potensinya masing masing sehingga bisa terlihat dan teruji kemampuan dari para
peserta didik

6. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global


Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang
memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek
ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-
lain, yang bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik agar mampu
bersaing di tingkat lokal, nasional, dan internasional.
SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath menyelenggarakan pendidikan
berbasis lokal yang diintegrasikan pada setiap mata pelajaran.Untuk tahun
pelajaran 2020/2021 SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath memilih keunggulan
lokal berupa Prakarya. Implementasi dari mata pelajaran ini diharapkan siswa
dapat memanfaatkan keadaan lingkungan sekitarnya sehingga bisa menghasilkan
sesuatu yang menguntungkan secara ekonomis contohnya pemanfaatan limbah
kertas dan plastik yang bisa di rubah fungsi dan di kreasikan menjadi benda –
benda yang lebih bermanfaat dan bisa dipasarkan, memanfaatkan sumber daya
alam yang ada sehingga bisa dijadikan produksi kebanggaan daerah.

62
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

Kurikulum SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fathdiselenggarakan dengan


mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun pelajaran. Kalender pendidikan
adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu

63
tahun pelajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif
belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.

A. Permulaan Waktu Pelajaran


Penetapan Kalender Pendidikan SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath
mengacu pada :
1. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Barat,
2. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kota Sukabumi,
3. Program Kegiatan SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath
4. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahunnya dan berakhir
pada bulan Juni tahun berikutnya.
5. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan
Nasional, dan atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya
keagamaan.
6. Peraturan Pemerintah Pusat/Propinsi/Kota tentang ketetapan hari libur
bersama.
7. Kalender Pendidikan berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut pada
Pedoman Penyusunan dan Pengelolaan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan, dengan memperhatikan ketentuan dari pemerintah pusat / daerah.
8. Jumlah hari belajar efektif dalam 1 (satu) tahun pelajaran adalah 185 hari
9. Jam belajar efektif adalah jam belajar yang betul-betul digunakan untuk proses
pembelajaran sesuai tuntutan kurikulum. Jumlah jam belajar efektif setiap
minggu pada semester satu adalah 20 pekan efektif, sedangkan pada semester
dua adalah 17 pekan efektif dengan alokasi waktu 40 menit per jam pelajaran.
Berdasarkan ketentuan tersebut di atas, maka Kalender Pendidikan SMP
Islam Tahfidz Qur’an Al Fath disusun sebagai berikut :
Tabel 4.1
Kalender Pendidikan SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath
Tahun Pelajaran 2021/2022

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan

64
1 Permulaan tahun Awal tahun pelajaran 19 Juli 2021
pelajaran
2 Minggu Efektif 37 minggu Kegiatan belajar efektif
3 Ulangan harian 4 minggu UHT 1,2 semester I dan
terprogram UHT 1,2 semester II
4 Hari libur keagamaan & Disesuaikan dengan
Nasional kaldik pemerintah
5 Pembagian Raport Akhir Semester I dan Disesuaikan dengan
Akhir semester II Kaldik pemerintah
6 Asessmeant Ketuntasan 1 pekan Sesuai POS
minimal
7 Ujian Sekolah 1 pekan Sesuai POS
9 Libur Akhir semester 5 pekan 2 pekan akhir semester
I dan 3 pekan semester
II
10 Program Remedial 2 pekan Dilaksanakan setiap
selesai UHT

B. Pengaturan Waktu Belajar Efektif


1. Minggu Efektif Belajar
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya
tertera pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.2
Alokasi Waktu Kurikulum SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan


.
1 Minggu Efektif 37 Minggu Digunakan untuk kegiatan
belajar pembelajaran efektif
2 Libur Semester 2 minggu Antara semester I dan II
3 Libur Akhir 3 minggu Digunakan guru untuk persiapan
Tahun Pelajaran administrasi tahun pelajaran baru
4 Hari Libur 2 minggu Kegiatan libur keagamaan

65
Keagamaan disesuaikan dengan kondisi
sekolah tanpa mengurangi jumlah
minggu efektif
5 Hari libur 2 minggu Menyesuaikan dengan Peraturan
umum/ nasional Pemerintah

6 Hari libur 1 minggu Menyesuaikan dengan kebutuhan


khusus sekolah
7 Kegiatan khusus 2 minggu Digunakan untuk kegiatan yang
sekolah telah diprogramkan oleh sekolah
tanpa mengurangi minggu efektif

Berdasarkan alokasi waktu di atas, dijabarkan kedalam Kalender


Pendidikan SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath.

2. Waktu Pembelajaran Efektif


Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap
minggu yang meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran
termasuk muatan lokal (kurikulum tingkat daerah), ditambah jumlah jam untuk
kegiatan lain yang dianggap penting oleh satuan pendidikan. Waktu pembelajaran
efektif SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath dalam kondisi normal tercantum dalam
tabel berikut:
Tabel 4.3
Kegiatan Sekolah dalam 1 Pekan
Tahun Pelajaran 2021-2022
Hari Kegiatan Waktu
Senin Upacara 07.15 – 08.05
Kegiatan Belajar Mengajar 08.05 – 14.30
Selasa Kegiatan Shalat Duha 07.00-07.25
Kegiatan Belajar Mengajar 07.25 – 14.30
Rabu Kegiatan Shalat Duha 07.00 – 07.25
Kegiatan Belajar Mengajar 07.25 – 14.30
Kamis Kegiatan Shalat Duha 07.00 – 07.25
Kegiatan Belajar Mengajar 07.15 – 14.30

66
Ekstrakurikuler wajib Pramuka 14.30 – 17.00
Jumat Sholat Dhuha dan Keagamaan 07.00 – 07.40
Kegiatan Belajar Mengajar 07.40 – 14.20
Sholat Jumat ( untuk Laki-laki) 11.00 – 13.00

3. Pengaturan waktu libur dan minggu tidak efektif


Penetapan waktu libur dilakukan dengan mengacu pada ketentuan yang
berlaku tentang hari libur, baik nasional maupun daerah. Waktu libur dapat
berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran,
hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari
libur khusus. Adapun pengaturan waktu libur dan minggu tidak efektif SMP Islam
Tahfidz Qur’an Al Fath tercantum dalam tabel berikut:
Tabel 4.5
Program Kegiatan SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath
Tahun Pelajaran 2021/2022

N
KEGIATAN WAKTU
O
Masa PPDB Jenjang Pendidikan Dasar 28 Juni s.d 10 Juli
1
(SD & SMP) 2021
2 Pendataan Siswa Asesmen SMP 05 – 17 Juli 2021ta
Sosialisasi Masuk Sekolah dan pengenalan
3 Lingkungan Sekolah serta Masa Orientasi 12 – 17 Juli 2021
Pendidikan Kepramukaan
4 Permulaan Tahun Pelajaran 19-Jul-21
Dimulainya Masa Pengenalan Lingkungan
5 19 s.d. 24 Juli 2021
Sekolah (MPLS)
12 Juli s.d. 18
6 Hari efektif sekolah Semester 1 (satu)
Desember 2021
02 – 07 Agustus
7 Sosialisasi Asesmen SMP
2021
8 IHT ( In House Training ) 15 Septenber 2021
04 s.d. 07 Oktober
8 Pelaksanaan Asesmen Nasioal SMP
2021

20 Sept s.d. 02
9 Kegiatan Tengah semester 1 (satu)
Oktober 2021

10 Pembinaan Kelembagaan SMP 15 – 20 Nopember

67
2021
06 s.d 18
11 Penilaian Akhir Semester 1 (satu)
Desember 2021
12 Penyerahan Rapor Semester 1 (satu) 23-Dec-21
24 Desember 2021
13 Libur Semester 1 (satu) s.d. 10
Jan-22

NO KEGIATAN WAKTU
Hari efektif sekolah semester 2 10 Januari 2022 s.d. 18 Juni
1
(dua) 2022

2 Pentas PAI & KSN Tingkat Kota 21 s.d 26 Februari 2022

3 Kegiatan Tengah semester 2 (dua) 07 s.d 12 Maret 2022

Kompetensi Olahraga Siswa


4 21 s.d 26 Maret 2022
Nasional Tingat Kota
Festival Lomba Seni Siswa
5 28 s.d 30 Maret 2022
Nasional Tingakta Kota
Antara bulan April dan Mei
6 Ujian Akhir Sekolah
2022

7 Penilaian Akhir Semester 2 (dua) 06 s.d 16 Juni 2022

Penyerahan Rapor Semester 2


8 24 atau 25 Juni 2022
(dua)

9 Libur Akhir Tahun Pelajaran 27 Juni s.d. 16 Juli 2022

Tahapan Penerimaan Peserta


10 Mei s.d Juli 2022
Didik Baru
11 Akhir Tahun Pelajaran 2021/2022 16 Juni 2022
Permulaan Tahun Pelajaran
12 16 Juli 2022
2022/2023
Kelebihan hari belajar Kelebihan hari belajar
efektif agar dimanfaatkan
untuk kegiatan
23
pembelajaran dalam upaya
peningkatan mutu Peserta
Didik

68
Jumlah Hari Efektif Belajar Semester Ganjil = 100 hari belajar efektif
(HBE) setara dengan 20 minggu belajar efektif, dan jumlah Hari Belajar Efektif
Semester Genap = 85 hari belajar efektif (HBE) setara dengan 17 minggu belajar
efekti

BAB V
PENUTUP

Seiring dengan selesainya revisi penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan


Pendidikan (KTSP) SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath tahun pelajaran
2020/2021 yang mengacu kepada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
20,21,22,23,dan 24 tahun 2016.
SMP Islam Tahfidz Qur’an Al Fath telah mengembangkan KTSP dengan
menambahkannya pada muatan struktur kurikulum yang disesuaikan dengan
kebutuhan sosial, budaya dan lingkungan daerah dengan menyertakan unsur
dimensi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan yang
bertujuan untuk mempersiapkan generasi yang memiliki kepribadian yang
tangguh dan siap menghadapi tantangan internal, dan tantangan eksternal.

69
Walaupun sekolah bukan merupakan salah satu lembaga dalam pencapaian
tersebut, namun juga melalui pembiasaan (habituasi) dalam kehidupan yang
dimulai dari lingkup terkecil seperti keluarga sampai dengan cakupan yang lebih
luas di masyarakat.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMP Islam Tahfidz Qur’an
Al Fath memberikan penguatan terhadap keseluruhan Rencana strategis yang
diawali dengan analisis kekuatan dan kebutuhan sekolah yang menghasilkan
program pendidikan menjadi lebih terarah terhadap penguatan ranah pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang akhirnya dapat membentuk akhlak budi luhur.
Rencana pengembangannya perlu dilakukan oleh semua pemangku kepentingan di
sekolah yang secara bersama-sama sebagai suatu komunitas pendidik diterapkan
ke dalam kurikulum sekolah yang selanjutnya diharapkan menghasilkan budaya
sekolah.
Semoga Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMP Islam
Tahfidz Qur’an Al Fath dapat dijadikan pedoman bagi seluruh warga sekolah
dalam melaksanakan seluruh kegiatan operasional di SMP Islam Tahfidz Qur’an
Al Fath. Kritik dan saran sangat diharapkan dari semua pihak.Amin

70

Anda mungkin juga menyukai