Anda di halaman 1dari 20

MODUL

PYTHAGORAS

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang
senantiasa melimpahkan segala rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan modul ini.
Modul ini disusun untuk memenuhi kebutuhan peserta pendidikan kelas VIII
Sekolah Menengah Pertama, khusus nya pada pelajaran Matematika materi Teorema
Pythagoras. Sesuai dengan segmentasi peserta, maka modul ini disusun dengan kualifikasi
yang tidak diragukan lagi. Teknik penyajian yang diangkat dilakukan secara terpadu tanpa
pemilihan berdasarkan jenjang pendidikan. Cara ini diharapkan bisa meminimalisir
terjadinya pengulangan topik berdasarkan jenjang pendidikan.
Pembahasan modul ini dimulai dengan menjelaskan tujuan yang akan dicapai.
Kelebihan modul ini, Anda bisa melihat keterpaduan ilmu matematika. Pembahasan yang
akan disampaikan pun disertai dengan soal-soal yang dapat digunakan untuk mengukur
tingkat ketercapaian dan ketuntasan.
Penyusun menyadari bahwa di dalam pembuatan modul masih banyak kekurangan,
untuk itu penyusun sangat membuka saran dan kritik yang sifatnya membangun. Mudah-
mudahan modul ini dapat memberikan manfaat bagi para pembacanya.

Surabaya, 05 November 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i

DAFTAR ISI .......................................................................................................................ii

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL............................................................................. 1

KI dan KD ........................................................................................................................... 2

TUJUAN PEMBELAJARAN ............................................................................................. 3

MATERI PELAJARAN ...................................................................................................... 4

I. Pengertian Segitiga 4

II. Macam-Macam Segitiga 5

III. Melukis Segitiga 6

IV. Teorema Pythagoras 7

V. Triple Pythagoras 9

LATIHAN SOAL …….. 10

KUNCI JAWABAN 13

RINGKASAN 15

KATA KUNCI 15

DAFTAR PUSTAKA 16

ii
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

1. Petunjuk Bagi Siswa


Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal dalam menggunakan modul ini, maka
langkah-langkah yang perlu dilaksanakan antara lain :
a. Bacalah dan pahami secara seksama uraian-uraian materi yang ada pada masing-
masing kegiatan belajar.
b. Kerjakan semua tugas formatif (soal latihan) untukmengetahui seberapa besar
kepahaman terhadap materi.
c. Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari teori dan praktik, perhatikan hal-hal berikut:
1). Perhatikan petunjuk keselamatan kerja yang berlaku.
2). Pahami setiap langkah (prosedur praktikum)dengan baik
3). Sebelum melaksanakan praktikum, identifikasi (tentukan) peralatan dan bahan
yang diperlukan dengan cermat.
4). Gunakan alat sesuai prosedur pemakaian dengan benar.
5). Untuk melakukan kegiatan praktikum yang belum jelas, harus meminta ijin guru
atau instruktur terlebih dahulu.
6). Setelah selesai, kembalikan alat dan bahan ketempat semula.
d. Jika belum memahami materi yang disampaikan, bertanyalah kepada guru.

2. Petunjuk Bagi Guru


Dalam setiap kegiatan belajar guru berperan untuk :
a. Membantu siswa dalam merencanakan proses belajar.
b. Membimbing siswa dalam memahami konsep, analisa, dan menjawab pertanyaan
siswa mengenai proses belajar.
c. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok.

1
KI dan KD

KOMPETENSI INTI

Kompetensi Inti
KI 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong
royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI 3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN


KOMPETENSI
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.6. Menjelaskan dan membuktikan 3.6.1 Memeriksa kebenaran teorema
kebenaran teorema Pythagoras Pythagoras.
dan tripel Pythagoras. 3.6.2 Menentukan panjang sisi segitiga siku-
siku jika panjang dua sisi diketahui.
3.6.3 Menentukan jenis segitiga berdasarkan
panjang sisi-sisi yang diketahui.

4.6. Menyelesaikan masalah yang 4.6.1 Menyajikan hasil pembelajaran teorema


berkaitan dengan teorema Pythagoras dan tripel Pythagoras
Pythagoras dan tripel 4.6.2 Menyelesaikan masalah berkaitan dengan
Pythagoras. penerapan terorema Pythagoras tripel
Pythagoras

2
TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari modul ini diharapkan :


1. Peserta didik dapat dengan tepat merumuskan teorema Pythagoras dan tripel
Pythagoras dengan mengamati pola bilangan
2. Peserta didik dapat menentukan panjang sisi segitiga siku-siku menggunakan
teorema Pythagoras
3. Peserta didik dapat menentukan jenis segitiga jika panjang sisi-sisinya diketahui
4. Peserta didik dapat menemukan hubungan antarpanjang sisi pada segitiga siku-
siku khusus
5. Peserta didik dapat menentukan solusi dari masalah yang berkaitan dengan
teorema Pythagoras.

3
MATERI PELAJARAN

I. Pengertian Segitiga

Dalam matematika, apakah yang dimaksud dengan segitiga ? Segitiga terdiri dari tiga
ruas garis yang berbeda dimana titik ujung suatu ruas garis berimpit dengan titik pangkal
ruas garis yang lain. Disekeliling kita banyak benda-benda yang memuat bangun segitiga;
seperti gantungan kunci ,limas hiasan, kemasan minuman, dan lain sebagainya.

Segitiga ABC ditulis ABC adalah gabungan dari


AB , BC dan CA . Oleh karena AB , BC dan CA
merupakan himpunan titik-titik, maka ABC juga
berupa himpunan titik- titik. AB , BC dan CA disebut
pula sisi-sisi segitiga ABC. Seperti halnya sudut, ada
daerah dalam (interior) dan ada daerah luar
(eksterior) segitiga. Dari ABC terbentuk pula tiga
buah sudut yaitu: ABC, BAC, dan ACB.
Gambar 1.

Contoh soal 1
1. Ambil 3 potong lidi dengan panjang 4 𝑐𝑚, 6 𝑐𝑚, dan 8 𝑐𝑚. Dapatkah ketiga
potongan lidi tersebut membentuk segitiga?
2. Ambil 3 potong lidi lagi dengan panjang 5 𝑐𝑚, 6 𝑐𝑚, dan 10 𝑐𝑚. Dapatkah ketiga
potongan lidi tersebut membentuk segitiga?
3. Dari kedua percobaan di atas, apa yang dapat disimpulkan ukuran dari masing-
masing ruas garis agar membntuk segitiga?

Pembahasan :

Semua dapat dibentuk segitiga akan tetapi dengan bermacam-macam bentuk.


Kesimpulannya : misalkan a, b, dan c adalah bilangan – bilangan positif yang
mehyatakan ukuran sisi – sisi segitiga, jika dan hanya jika 𝑎 + 𝑏 > 𝑐 ; 𝑎 + 𝑐 >
𝑏; 𝑑𝑎𝑛 𝑏 + 𝑐 > 𝑎
4
iI Macam-Macam Segitiga

Dipandang dari ukuran panjang sisi-sisinya, muncul istilah segitiga sama sisi, dan
segitiga samakaki. Segitiga sama sisi adalah segitiga yang ukuran panjang ketiga sisinya
sama. Sedangkan segitiga samakaki adalah segitiga paling sedikit ada dua sisi yang ukuran
panjangnya sama. Dari definis tersebut apakah yang dapat disimpulkan tentang hubungan
segitiga sama sisi dan segitiga samakaki ? Dipandang dari jenis-jenis sudut (lancip, siku-
siku, dan tumpul) yang dibentuk oleh suatu segitiga, muncul istilah segitiga lancip, segitiga
siku-siku, dan segitiga tumpul.

Gambar 2.

Contoh soal 2

1. Diketahui KLM dan KLM=KML, tunjukkan bahwa KL=KM


2. Diketahui ABC segitiga sama sisi, tunjukkan besar sudut dari ABC + BCA +
ACB !

Pembahasan :

1. Diketahui : KLM=KML K
Ditanya : tunjukkan bahwa KL=KM?
Jawab : Jika KLM=KML maka
terdapat dua sudut yang besarnya sama,
Terdapat dua sudut yang besarnya sama akan
membentuk segitiga sama sisi, dimana panjang
L M
kedua sisinya juga sama

5
2. Diketahui : ABC sama sisi dengan
Ditanya : Tunjukkan besar sudut dari masing-masing sudut!
Jawab :
- Segitiga mempunyai 3 sudut
- Segitiga sama sisi besar ketiga sudutnya sama
- Ketiga sudut jika dijumlahkan besar sudutnya yaitu 180
Jika ABC = BCA = ACB maka 180 : 3 = 60
Jadi masing – masing sudut segitiganya yakni 60

iiI. Melukis Segitiga


M

Ukuran-ukuran pada sebuah segitiga terbagi menjadi ukuran sisi dan ukuran sudut, ada
tiga buah ukuran sisi dan tiga buah ukuran sudut. Apakah untuk melukis sebuah segitiga
harus semua ukuran sisi maupun ukuran sudut diketahui terlebih dahulu ? jika diketahui
ukuran ketiga sisi segitiga yang memenuhi syarat tertentu (ketidaksamaan segitiga) maka
dapat dibentuk segitiga. Berdasarkan fakta tersebut, ternyata untuk melukis sebuah segitiga
tertentu tidak harus diketahui terlebih dahulu seluruh unsur-unsurnya. Dengan
menggunakan mistar dan jangka, serta busur kita dapat melukis sebuah segitiga walaupun
hanya diketahui ukuran tiga unsur dari enam unsur segitiga.

Contoh soal 3

1. Segitiga manakah yang dapat dilukis? Apabila dapat silahkan dilukis mengunakn
mistar, busur, dan jangka, jika tidak dapat dilukis berikan alasan!-
a. ABC, jika 𝐴𝐵 = 3 𝑐𝑚, 𝐵𝐶 = 4 𝑐𝑚, dan 𝐴𝐶 = 6 𝑐𝑚
b. DEF, jika 𝐷𝐸 = 4 𝑐𝑚, 𝐷𝐹 = 5 𝑐𝑚, dan EDF = 45

Pembahasan :

1a) Diketahui : 𝐴𝐵 = 3 𝑐𝑚, 𝐵𝐶 = 4 𝑐𝑚, dan 𝐴𝐶 = 6 𝑐𝑚


Ditanya : Apakah dapat dilukis?
Jawab : Bisa, membentuk segitiga sebarang.
A

C
6
1b) Diketahui : 𝐷𝐸 = 4 𝑐𝑚, 𝐷𝐹 = 5 𝑐𝑚, dan EDF = 45
Ditanya : Apakah dapat dilukis?
Jawab : Bisa, membentuk segitiga siku-siku
E

D F

iV. 1. Teorema Pythagoras


M
Pythagoras (582 SM – 496 SM) lahir di pulau Samos, di daerah Ionia, Yunani
Selatan. Salah satu peninggalan Pythagoras yang paling terkenal hingga saat ini adalah
teorema Pythagoras. Teorema Pythagoras menyatakan bahwa kuadrat sisi miring suatu
segitiga siku-siku sama dengan jumlah kuadrat dari sisi-sisi yang lain. Yang unik, ternyata
rumus ini 1.000 tahun sebelum masa Phytagoras. Orang-orang Yunani sudah mengenal
penghitungan “ajaib” ini. Walaupun faktanya isi teorema ini telah banyak diketahui
sebelum lahirnya Pythagoras, namun teorema ini dianggap sebagai temuan Pythagoras,
karena ia yang pertama membuktikan pengamatan ini secara matematis. Pythagoras
menggunakan metode aljabar untuk membuktikan teorema ini.

Konsep matematika yang dikembangkan berdasarkan teorema pythagoras, antara lain:


konsep jarak, dan trigonometri. Teorema itu menyatakan bahwa kuadrat hipotenusa sama
dengan jumlah kuadrat sisi-sisi lainnya.

Teorema itu dapat ditulis sebagai berikut:

“ Jika ABC siku-siku di C dimana BC = a, AC = b dan AB = c,


maka a2 + b2 = c2. Hipotenusa adalah sisi yang dihadapan sudut siku-
siku atau sisi yang terpanjang pada segitiga siku-siku.”

Apakah kalian tahu apakah kegunaan dari kita mempelajari teorema pythagoras? Suatu
ilmu akan lebih terasa menarik bila ada keterkaitan dengan kegiatan dan kebermanfaatan
dalam kehidupan sehari-hari . Misal, seorang pekerja bangunan sedang memeriksa
kesikuan sebelum membuat desain pondasi suatu bangunan. Nah, inilah salah satu
penerapan Teorema Pythagoras dalam kehiduapan sehari-hari.

7
Contoh soal 4

1. Diketahui 𝑃𝑄𝑅𝑆 suatu persegi panjang 𝑃𝑄 = 6 𝑐𝑚 dan 𝑃𝑆 = 8 𝑐𝑚. Berapakah


panjang diagonalnya?
2. Diketahui KLM siku-siku di 𝐿, jika 𝐾𝐿 = 5 𝑐𝑚 dan 𝐾𝑀 = 13 𝑐𝑚, berapakah
panjang 𝐿𝑀?

Pembahasan :

1. Diketahui : 𝑃𝑄𝑅𝑆 persegi panjang, 𝑃𝑄 = 6 𝑐𝑚 dan 𝑃𝑆 = 8 𝑐𝑚


Ditanya : Panjang diagonal / sisi miring?
Jawab :
P S

Q R

Dari gambar di atas kita ketahui bahwa diagonalnya yakni PR


Dalam mengetahui panjang diagonal kita dapat menggunakan Teorema Pythagoras
𝑃𝑅 = √𝑃𝑄 2 + 𝑃𝑆 2
𝑃𝑅 = √62 + 82
𝑃𝑅 = √36 + 64
𝑃𝑅 = √100
𝑃𝑅 = 10

8
V. 2. Tripel Pythagoras
M
Suatu tripel Pythagoras (x, y, z) adalah tiga bilangan asli yang berkaitan dengan
ukuran sisi-sisi segitiga siku-siku. Bilangan x dan y menyatakan ukuran panjang sisi-sisi
siku-sikunya, sedangkan z menyatakan ukuran hipotenusanya sehingga berlaku hubungan
x2 + y2 = z2 .

Sebagai contoh, (3,4,5) merupakan suatu tripel Pythagoras, sebab 32 + 42 = 5 2 .


Kelipatan dari tripel (3,4,5), seperti (6,8,10) akan memenuhi 62 + 82 = 102 ; tetapi (3,4,5)
dengan(6,8,10) dianggap dua tripel Pythagoras yang sama sebab (6,8,10) merupakan
kelipatan dari (3,4,5). Berdasarkan suatu dokumen berupa piringan tanah liat, yang disebut
Plimpton 322, diketahui bahwa orang Babylonia jauh sebelum Pythagoras telah tertarik
terhadap apa yang sekarang disebut tripel Pythagoras. Menurut orang Babylonia ukuran-
ukuran panjang x, y, z dari ukuran sisi-sisi segitiga siku-siku, masing-masing dapat
dinyatakan sebagai 2uv, u2 -v 2 , dan u2 +v2 ., dimana u dan v adalah bilangan asli, sebab
(2uv)2 + (u2 – v 2 ) 2 = (u2 + v2 ) 2 .

Contoh soal 5

1. Lengkapilah tabel berikut ini untuk memperoleh tripel Pythagoras?


Tripel
𝒖 𝒗 𝒖 𝟐 − 𝒗𝟐 𝟐𝒖𝒗 𝒖𝟐 + 𝒗𝟐
Pythagoras
2 1 22 − 12 = 3 2.2.1 = 4 22 + 12 = 5 3, 4, 5
3 2
4 3
5 2

Pembahasan :

Tripel
𝒖 𝒗 𝒖𝟐 − 𝒗𝟐 𝟐𝒖𝒗 𝒖𝟐 + 𝒗𝟐
Pythagoras
2 1 22 − 12 = 3 2.2.1 = 4 22 + 12 = 5 3, 4, 5
3 2 32 − 22 = 5 2.3.2 = 12 32 + 22 5, 121 13
= 13
4 3 42 − 32 = 7 2.4.3 = 24 42 + 32 7, 24, 25
= 25
5 2 52 − 22 2.5.2 = 20 52 + 22 21, 20, 29
= 21 = 29

9
LATIHAN SOAL

Pilihan Ganda
1. Perhatikan gambar berikut ini !
C

A B

Pada segitiga siku-siku di atas berlaku rumus Pythagoras yaitu ……….


a. BC2 = AB2 + AC2
b. AB2 = BC2 + AC2
c. BC2 = AB2 – AC2

2. Jenis segitiga yang dibentuk oleh sisi-sisi 3 cm, 7 cm, dan 8 cm adalah ....
a. Segitiga lancip
b. Segitiga tumpul
c. Segitiga siku-siku

3. Sebuah segitiga siku-siku memiliki panjang sisi terpendeknya berturut-turut


adalah 8 cm dan 15 cm. Panjang hipotenusa dari segitiga tersebut……….
a. 25 cm
b. 17 cm
c. 13 cm

10
4. Perhatikan gambar berikut ini !

Panjang AB adalah ……….


a. 18 cm
b. 35 cm
24 cm
c. 25 cm

7 cm

5. Dari tiga bilangan berikut, yang merupakan tripel pythagoras adalah...


a. 10, 13, 15
b. 7, 11, 18
c. 5, 12, 13

11
ESSAY
1. Segitiga PQR siku-siku di P. Jika panjang QR = 29 cm dan PQ = 20 cm, maka
panjang PR adalah .... cm.
2. Perhatikan gambar berikut!
C

15 cm

A 9 cm B

Luas segitiga ABC adalah...

3. Sebuah segitiga siku-siku memiliki panjang sisi siku-siku 6 cm dan 8 cm.


Keliling segitiga tersebut adalah...

4. Diketahui segitiga siku-siku memiliki sisi miring 12 cm Jika panjang alas segitiga
adalah 8 cm, maka tinggi segitga tersebut adalah ....cm

5. Perhatikan gambar berikut ini !

Panjang tangga yang disandarkan pada tembok adalah …….

12
KUNCI JAWABAN

Pilihan Ganda
1. A
2. B
3. B
4. C
5. C

ESSAY

1. 𝑃𝑅 = √𝑄𝑅 2 − 𝑃𝑄 2
𝑃𝑅 = √292 − 202
𝑃𝑅 = √841 − 400
𝑃𝑅 = √441
𝑃𝑅 = 21

2. Sebelum mencari luas, kita harus mencari tinggi (AC):


𝐴𝐶 = √𝐵𝐶 2 − 𝐴𝐵 2
𝐴𝐶 = √15 − 92
𝐴𝐶 = √225 − 81
𝐴𝐶 = √144
𝐴𝐶 = 12

Luas segitiga ABC = ½ x alas x tinggi


= ½ x AB x AC
= ½ x 9 x 12
= 54 cm2

13
3. Perhatikan segitiga siku-siku di bawah ini:

6 cm

Sebelum mencari keliling, kita harus mencari panjang BC:

𝐵𝐶 = √𝐴𝐵 2 + 𝐴𝐶 2
𝐵𝐶 = √62 + 82
𝐵𝐶 = √36 + 64
𝐵𝐶 = √100
𝐵𝐶 = 21

Keliling segitiga ABC = AB + BC + AC


= 10 + 6 + 8
= 24 cm

4. 𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = √𝑆𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔2 + 𝑎𝑙𝑎𝑠 2


= √122 − 82
= √144 − 64
= √80
= 4 √5

5. 𝑇𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎 = √𝑇𝑒𝑚𝑏𝑜𝑘 2 + 𝐾𝑜𝑙𝑎𝑚2


= √32 + 42
= √9 + 16
= √25
= 5

14
RINGKASAN

❖ Suatu segitiga disebut segitiga sama sisi jika dan hanya jika segitiga yang ketiga
ukuran sisinya sama
❖ Suatu segitiga disebut segitiga samakaki jika dan hanya jika paling sedikit dua sisinya
berukuran sama
❖ Suatu segitiga disebut segitiga tumpul jika dan hanya jika sebuah sudutnya
berukuran lebih dari 900
❖ Suatu segitiga disebut segitiga lancip jika dan hanya jika setiap sudutnya berukuran
kurang dari 900
❖ Suatu segitiga disebut segitiga siku-siku jika dan hanya jika sebuah sudutnya
berukuran 900
❖ Pada segitiga siku-siku, sisi dihadapan sudut siku-siku disebut sisi miring atau
juga disebut hipotenusa
❖ Teorema Pythagoras menyatakan bahwa kuadrat sisi miring suatu segitiga
siku-siku sama dengan jumlah kuadrat dari sisi-sisi yang lain
❖ Teorema Pythagoras menyatakan bahwa pada segitiga siku-siku, jumlah
kuadrat sisi siku-sikunya sama dengan kuadrat sisi miringnya
❖ Teorema Pythagoras dapat digunakan untuk melakukan penyelidikan
terhadap sifat menarik dari segitiga khusus atau istimewa
❖ Jika a, b dan c panjang sisi-sisi suatu segitiga siku-siku dengan a, b dan c
bilangan asli, maka a, b, c disebut bilangan Tripel Pythagoras.
❖ Jika a, b dan c panjang sisi-sisi suatu segitiga yang memenuhi persamaan a2 +
b2 = c2 dengan c adalah sisi terpanjang, maka segitiga tersebut adalah segitiga
siku-siku.
❖ Jika a, b dan c panjang sisi-sisi suatu segitiga dengan c sisi terpanjang tetapi a,
b dan c tidak memenuhi bilangan Tripel Pythagoras, terdapat dua kemungkinan
bentuk segitiga :
o Jika a2 + b2 < c2, maka ΔABC segitiga tumpul
o Jika a2 + b2 > c2, maka ΔABC segitiga lancip.

Kata Kunci :

• Segitiga siku – siku


• Hipotenusa
• Tripel Pythagoras

15
DAFTAR PUSTAKA

1. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Buku Guru Matematika


SMP Kelas VIII Kurikulum 2013, Teorema Pythagoras, Cetakan ke-1, 2014 Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.
2. Muhammad Mirza. 2020. "Rumus Phytagoras, Dalil Teorema Pythagoras (+ 5 Contoh
Soal, Bukti, dan Penyelesaiannya)", https://saintif.com/rumus-dalil-phytagoras/
diakses pada 21 Desember 2020 pukul 17.30
3. Kasiyanta Deka. 2015. "Tokoh Matematika Pythagoras",
https://www.kompasiana.com/kasiyanta_deka/tokoh-matematik-pythagoras?page=all
, diakses pada 21 Desember 2020 pukul 19.45.

16
https://mathcyber1997.com/soal-dan-pembahasan-teorema-pythagoras/

24

Anda mungkin juga menyukai