A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
D. PENERIMA MANFAAT
1. Puskesmas Se Kabupaten Sigi
2. Tenaga Pengelola Program Penyakit Menular Se Kabupaten Sigi
3. Masyarakat Se Kabupaten Sigi
G. METODE PELAKSANAAN
Kegiatan dilaksanakan dengan metode perjalanan Dinas dalam daerah.
A. LATAR BELAKANG
Penyakit menular adalah penyakit yang dapat menular ke manusia
yang disebabkan oleh agen biologi, antara lain : virus, bakteri, jamur dan
parasit.
Penyakit menular masih menjadi masalah utama kesehatan
masyarakat yang menimbulkan kesakitan, kematian, kecacatan,
membatasi penularan serta penyebaran penyakit agar tidak meluas antar
daerah maupun antar Negara serta berpotensi menimbulkan kejadian luar
biasa / wabah, sehingga perlu dilakukan penyelenggaraan penanggulangan
melalui upaya pencegahan, pengendalian dan pemberantasan efektif dan
efisen.
Di Kabupaten Sigi berdasarkan hasil Pemantauan, Pelacakan Kasus,
Penemuan dan Pengobatan, Survey, POPM, Monitoring Evaliuasi Program
dan Pencatatan Pelaporan tahun 2019 dengan data penyakit menular
sebagai berikut :
Hasil pemeriksaan pada populasi berisiko HIV/AIDS tahun 2019
dengan jumlah sasaran 6.272 yang dites HIV 3.720 (59,31%). Jumlah
Kasus HIV 22 Orang, Kasus AIDS 15 Orang.
Pada tahun 2020 sampai dengan bulan Mei, Jumlah sasaran 5.753
yang dites HIV 1.263 (22%). Jumlah kasus HIV : 7 Orang, AIDS : 2
Orang.
Cakupan penemuan kasus TB tahun 2019 target, 3.364, capaian 2.674
kasus (79.5%). Tahun 2020 target 3780, capaian sampai dengan bulan
Maret 469 (12.4%)
Prevalensi Penemuan Kusta tahun 2020 sampai dengan bulan Maret,
Target <1%, Capain 1.4 %
Prevalensi Penemuan Kusta tahun 2019 : Target <1%, Capaian 1.5 %
Cakupan program Frambusia tahun 2019 : 0 %
Cakupan program Frambusia tahun 2020 : 0 %
Jumlah Kasus Kronis Filariasis yang masih hidup sampai dengan bulan
Oktober tahun 2019 : 90 Kasus dengan angka kematian 17 Kasus dan
yang masih hidup 73 kasus.
Capaian POPM Kecacingan bulan tahun 2019 : 93.3 %
Capaian POPM Kecacingan bulan Februari tahun 2020 : 92.6 %
Prevalensi Schistomiasis pada manusia tahun 2019 : 0.3 %
Prevalensi Schistomiasis pada tikus tahun 2019 yang positif : 21.4 %
Prevalensi Schistomiasis pada Keong tahun 2019 yang positif : 5.71 %
Jumlah Kasus DBD positif tahun 2019 : 164 kasus. Jumlah kasus DBD
positif sampai dengan bulan Juni tahun 2020 sampai dengan bulan Mei
: 21 kasus.
Jumlah Kasus Malaria positif tahun 2019 : 3 kasus.
Jumlah kasus Malaria positif sampai dengan bulan Mei tahun 2020 : 0
kasus.
Jumlah Kasus gigitan hewan penular Rabies tahun 2019 : 133
Tatalaksana Kasus ISPA tahun 2019 : 94.74%
Tatalaksana Kasus ISPA tahun 2020 sampai dengan bulan Mei : 84.21%
Jumlah kasus ibu hamil yang melaksanakan DDHB Tahun 2019 : 3.520
Orang, yang reaktif : 92 Orang.
Jumlah kasus Diare tahun 2019 : 3.467 kasus.
Jumlah kasus Diare sampai bulan April 2020 : 890 kasus.
B. TUJUAN
1) Tujuan Umum
Meningkatkan kinerja petugas Puskesmas dalam hal capaian program
dan Monitoring Evaluasi penanggulangan penyakit menular.
2) Tujuan Khusus
Terlaksananya kegiatan pemantauan dan pencegahan
penanggulangan penyakit menular.
Terlaksananya kegiatan pemberantasan penyakit menular langsung
(TBC, Kusta, Frambusia, Diare, Kecacingan, ISPA dan HIV/AIDS).
Terlaksananya kegiatan pemberantasan penyakit bersumber vector
dan rodent (DBD, Malaria, Rabies, Schistomiasis dan Filariasis).
D. PENERIMA MANFAAT
G. METODE PELAKSANAAN
Kegiatan dilaksanakan dengan metode Pertemuan di Tingkat
Kabupaten Sigi.
KETERANGAN LAINNYA -
A. LATAR BELAKANG
Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) merupakan salah satu bagian dari
kewaspdaan standar. Penggunaan APD perlu pengawasan karena dengan
penggunaan APD yang tidak tepat akan menambah cost dan membahayakan
bagi penggunanya. Alat Pelindung Diri mencakup sarung tangan dan masker.
B. TUJUAN
1. Umum :
Sebagai alat pelindung diri untuk melindungi pasien dari
mikroorganisme yang
ada pada petugas kesehatan.
2. Khusus :
Melindungi kulit dan selaput lendir petugas dari resiko pajanan
darah, semua jenis cairan tubuh, sekret, ekskreta, kulit yang tidak
utuh dan selaput lendir pasien.
G. METODE PELAKSANAAN
KETERANGAN LAINNYA -
E. LATAR BELAKANG
F. TUJUAN
3) Tujuan Umum
Cakupan Imunisasi mencapai target .
Menurunkan angka kesakitan, kematian dan angka kecacatan
akibat penyakit menular
membangun kekebalan tubuh seseorang terhadap suatu
penyakit dengan membentuk antibodi dalam kadar tertentu.
4) Tujuan Khusus
Terlaksananya pencatatan hasil pencapain target Imunisasi.
D. PENERIMA MANFAAT
4. Puskesmas Se Kabupaten Sigi
5. Tenaga Pengelola Program Imunisasi Se Kabupaten Sigi
6. Masyarakat Se Kabupaten Sigi
G. METODE PELAKSANAAN
Kegiatan dilaksanakan dengan metode perjalanan Dinas dalam
daerah.
F. TUJUAN
1 TUJUAN UMUM
2 TUJUAN KHUSUS
3. PENERIMA MANFAAT
G. METODE PELAKSANAAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
1 Tujuan Umum
Sebagai Alat Pelindung diri dari resiko kerja
2 Tujuan Khusus
Melindungi kulit ,diri dan selaput lendir petugas dari resiko bahaya
kerja
untuk melindungi petugas ataupun sasaran imunisasi
Telaksanakannya dan
1 APD 1KABUPATEN 1 Tahun Terlindunginya petugas
dalam kegiatan
Imunisasi
D. PENERIMA MANFAAT
a. Puskesmas Se Kabupaten Sigi
b. Tenaga Pengelola Program Imunisasi Se Kabupaten Sigi
c. Se Kabupaten Sigi
Usulan
NO Rincian Menu Usulan Satuan Kebutuhan Lokus
Kegiatan Output Biaya Dana (Rp)
G. METODE PELAKSANAAN
Kegiatan dilaksanakan dengan metode perlindungan diri dan sarana
oprasional kegiatan program imunisasi.
A. LATAR BELAKANG
Indonesia saat ini menghadapi pergeseran pola penyakit dari penyakit men
ular menjadi penyakit tidak menular (PTM). Prevalensi beberapa PTM utama meni
ngkat, sementara penyakit menular masih tinggi, lebih diperparah lagi oleh munc
ulnya penyakit baru dan penyakit lama yang muncul kembali.
Penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyakit kronis yang tidak
ditularkan dari orang ke orang. Data PTM dalam Riskesdas 2013 meliputi: Asma,
penyakit paru obstruksi kronis (PPOK), kanker, DM, hipertiroid, hipertensi,
jantung koroner, gagal jantung, stroke,gagal ginjal kronis, batu ginjal dan
penyakit sendi/rematik.
Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi penyebab kematian tertinggi di
dunia dengan 36 juta kematian setiap tahunnya dari sekitar 63% seluruh
kematian terutama penyakit jantung, kanker, penyakit pernapasan kronis dan
diabetes. Setiap tahunnya Ancaman PTM diperkirakan sebesar 8 juta kematian
atau 22 % dari seluruh kematian di wilayah Asia Tenggara.
Sejalan perkembangan perekonomian dan layanan kesehatan di Indonesia,
terjadi perubahan demografis struktur umur penduduk Indonesia (ageing populati
on). Perubahan ini berperan terhadap pergeseran pola penyakit (transisi epidemiol
ogi), penyakit menular cenderung menurun sedangkan PTM cenderung meningkat.
Untuk menghadapi perubahan pola penyakit ini, diperlukan perubahan strategi p
elayanan kesehatan.
B. TUJUAN
D. PENERIMA MANFAAT
1. Puskesmas Se Kabupaten Sigi
2. Tenaga Pengelola Program Penyakit Tidak Menular Se Kabupaten Sigi
3. Masyarakat Se Kabupaten Sigi
H. METODE PELAKSANAAN
Kegiatan dilaksanakan dengan metode perjalanan Dinas dalam daerah.
Sigi, November 2020
Penanggung Jawab Kegiatan
Plt. KEPALA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN SIGI
E. LATAR BELAKANG
Indonesia saat ini menghadapi pergeseran pola penyakit dari penyakit men
ular menjadi penyakit tidak menular (PTM). Prevalensi beberapa PTM utama meni
ngkat, sementara penyakit menular masih tinggi, lebih diperparah lagi oleh munc
ulnya penyakit baru dan penyakit lama yang muncul kembali.
Penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyakit kronis yang tidak
ditularkan dari orang ke orang. Data PTM dalam Riskesdas 2013 meliputi: Asma,
penyakit paru obstruksi kronis (PPOK), kanker, DM, hipertiroid, hipertensi,
jantung koroner, gagal jantung, stroke,gagal ginjal kronis, batu ginjal dan
penyakit sendi/rematik.
Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi penyebab kematian tertinggi di
dunia dengan 36 juta kematian setiap tahunnya dari sekitar 63% seluruh
kematian terutama penyakit jantung, kanker, penyakit pernapasan kronis dan
diabetes. Setiap tahunnya Ancaman PTM diperkirakan sebesar 8 juta kematian
atau 22 % dari seluruh kematian di wilayah Asia Tenggara.
Sejalan perkembangan perekonomian dan layanan kesehatan di Indonesia,
terjadi perubahan demografis struktur umur penduduk Indonesia (ageing populati
on). Perubahan ini berperan terhadap pergeseran pola penyakit (transisi epidemiol
ogi), penyakit menular cenderung menurun sedangkan PTM cenderung meningkat.
Untuk menghadapi perubahan pola penyakit ini, diperlukan perubahan strategi p
elayanan kesehatan.
F. TUJUAN
1) Tujuan Umum
Meningkatkan kinerja petugas Puskesmas dalam hal capaian program
dan Monitoring Evaluasi penanggulangan penyakit tidak menular.
2) Tujuan Khusus
Terlaksananya kegiatan pemantauan dan pencegahan
penanggulangan penyakit tidak menular.
Terlaksananya kegiatan pencegahan penyakit tidak menular
D. PENERIMA MANFAAT
H. METODE PELAKSANAAN
H. KETERANGAN LAINNYA -
A. LATAR BELAKANG
Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) merupakan salah satu bagian dari
kewaspdaan standar. Penggunaan APD perlu pengawasan karena dengan
penggunaan APD yang tidak tepat akan menambah cost dan membahayakan
bagi penggunanya. Alat Pelindung Diri mencakup sarung tangan, masker dan
Face Shield.
B. TUJUAN
1. Umum :
Sebagai alat pelindung diri untuk melindungi pasien dari
mikroorganisme yang ada pada petugas kesehatan.
2. Khusus :
Melindungi kulit dan selaput lendir petugas dari resiko pajanan
darah, semua jenis cairan tubuh, sekret, ekskreta, kulit yang tidak
utuh dan selaput lendir pasien.
Usulan
N Rincian Menu Usulan Satuan Kebutuhan Lokus
O Kegiatan Output Biaya Dana (Rp)
1 Masker 150 Dos 37.500.000 30.000.000 Kabupaten
2 handscon 75 Dos 6.000.000 8.000.000 Kabupaten
3 Face Shield 300 pcs 120000 30.000.000 Kabupaten
G. METODE PELAKSANAAN
H. KETERANGAN LAINNYA -