Anda di halaman 1dari 95

SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

MOD
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

UL
KETERAMPILAN DASAR PRAKTEK
KEBIDANAN
(KDPK)

Disusun Oleh :
TIM DOSEN BIDAN

Akademi Kebidanan Wijaya Husada Bogor


Jalan Letjend Ibrahim Adjie No.180 Pengkolan Sindang Barang Bogor
Telp.(0251) 8327 396 / 399 Hp. 0852 1670 1658 Email : wijayahusada@gmail.com/
Website : www.wijayahusada.com
KDPK Page 1
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

MODUL
STANDAR OPERASINAL PROSEDUR
KETERAMPILAN DASAR
PRAKTEK KEBIDANAN (KDPK
)

Disusun Oleh :

TIM DOSEN BIDAN

AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA HUSADA


BOGOR

KDPK Page 2
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kepada
Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga
dapat menyelesaikan Modul Standar
operasional Prosedur Keterampilan Dasar
Praktek Kebidanan sebagai pedoman Praktik
Keterampilan Dasar bagi mahasiswa Prodi DIII
Kebidanan Wijaya Husada Bogor.
Penyusunan pedoman Praktik Kebidanan
ini diharapkan dapat membanu mahasiswa dalam
melaksanakan Praktik Asuhan Keterampilan
Dasar Kebidanan secara efektif dan efisien kepada
pasien nyata di lapangan.
Melalui proses pembelajaran praktik ini
diharapkan juga dapat melatih mahasiswa menjadi
bidan yang handal, siap pakai serta inovatif
dengan bekal pengetahuan dan kemampuan yang
akhirnya mampu mengaplikasikan serta
mengembangkan kemampuan di dunia kerja.
Penyusun menyadari bahwa Modul ini
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
penyusun mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari semua pihak, sehingga bisa
memberikan manfaat bagi mahasiswa dalam
proses belajar di klinik.
Tim Penyusun
KDPK Page 3
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ 2

KATA PENGANTAR .......................................................................................... 3

DAFTAR ISI ....................................................................................................... 4

DAFTAR TILIK

A. Memberi Makan Melalui Sonde Lambung (NGT) ...................................6

B. Memberi Makan ........................................................................................10

C. Vulva Hygiene ..........................................................................................13

D. Memandikan Pasien ..................................................................................15

E. Memindahkan Pasien ................................................................................19

F. Menyiapkan Tempat Tidur (Verbedent) ...................................................24

G. Menyiapkan/merapikan Tempat Tidur dengan Pasien diatasnya .............26

H. Pencegahan Infeksi ...................................................................................29

I. Pemeriksaan Fisik .....................................................................................34

J. Mengukur Tekanan Darah ........................................................................43

K. Pemeriksaan HB Metode HB Sahli ..........................................................45

L. Pemeriksaan Protein Urine Metode Asam Asetat ....................................47

M. Pemeriksaan Glukosa Urine dengan Metode Benedict ............................49

N. Kateterisasi ...............................................................................................51

O. Memberi Pispot dan Urinal .......................................................................55

P. Pemberian Obat Melalui Vagina ..............................................................57

Q. Pemberian Obat Melalui Anus/Rektum ....................................................59

R. Pemberian Obat Melalui Mulut (Oral) .....................................................61

KDPK Page 4
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

S. Pemberian Obat Melalui IC dan SC .........................................................63

T. Pemberian Obat Melalui IV dan IM..........................................................67

U. Ganti Balutan ............................................................................................70

V. Melepas Jahitan ........................................................................................72

W. Pemasangan Infus .....................................................................................74

X. Melepas Infus ............................................................................................76

Y. Transfusi Darah ........................................................................................78

Z. Pemberian Huknah ....................................................................................81

AA.Pemberian Glyserin ..................................................................................84

BB. Pemberian Oksigen ...................................................................................86

CC. Pemberian Nebulizer ................................................................................88

DD.Fisioterapi Dada ........................................................................................91

EE. Tepit Water Sponge ..................................................................................94

FF. Pengambilan Darah (Vena) .......................................................................96

DAFTAR PUSTAKA

YAYASAN WIJAYA HUSADA BOGOR


AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA HUSADA

KDPK Page 5
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

DAFTAR TILIK
MEMBERI MAKAN MELALUI SONDE LAMBUNG
(NASO GASTRIC TUBE / NGT)

NILAILAH SETIAP KINERJA YANG DIAMATI MENGGUNAKAN SKALA


SEBAGAI BERIKUT :
0 : Langkah klinik tidak dilakukan dengan benar dan tepat sesuai dengan teknik
prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien
1 : Langkah klinik dilakukan kurang sempurna
2 : Langkah klinik dilakukan sempurna, benar dan tepat sesuai dengan teknik
prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien

NILAI
LANGKAH/TUGAS
0 1 2
1. Menyiapkan alat:
a. Baki berisi :
1) Sonde lambung yang telah diukur dan diberi tanda
kemudian disterilkan lalu dimasukkan didalam kom
berisi air es
2) Baki berisi :
- Corong / spuit NGT
- Klem arteri pean
- Sudip lidah
- Sendok makan
- Penyumbat / tutup NGT
3) Beberapa potong kain kasa steril dalam tempatnya
4) Gelas berisi air matang
5) Makanan cair hangat dalam tempatnya
6) Kom berisi air panas untuk menghangatkan makanan
cair
7) Plester dan gunting
8) Perlak dan alasnya
9) Celemek plastik untuk petugas
10) Kertas tissue dalam tempatnya
11) Bengkok
12) Stetoskop
13) Spuit 3cc atau 5cc
14) Senter
b. Sampiran
2. Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien bila sadar
3. Membawa alat-alat kedekat pasien
4. Menutup jendela atau memasang sampiran bila perlu
5. Memakai celemek

KDPK Page 6
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

6. Mencuci tangan
7. Menempatkan pasien dalam posisi fowler atau semi fowler
8. Memasang perlak dan alasnya dibawah dagu pasien
9. Meletakkan tisue dan bengkok disisi pasien
10. Memakai sarung tangan
11. Mengukur panjang selang pada pasien dengan cara :
a. Tradisional yaitu mengukur dari puncak lubang hidung
ke bawah daun telinga dan ke processus xiphoideus (px)
b. Menurut Hanson yaitu mula-mula tandai 50 cm pada
tube kemudian lakukan pengukuran dengan cara
tradisional, batas tube yang dimasukkan adalah
pertengahan antara 50 cm dengan tanda tradisional
12. Memberi tanda pada tube yang akan dimasukkan dengan
klem
13. Memberi jelly 10-20 cm dari ujung selang tersebut
14. Mengambil sonde dan mengeluarkan air dari dalamnya
15. Memasukkan sonde yang telah di klem perlahan-lahan
kedalam lambung, pasien yang sadar dianjurkan
menjulurkan lidahnya sepanjang mungkin, agar ujung
penduga mudah mencapai pangkal lidah, pasien dianjurkan
menelan dan menarik nafas sekali-sekali sambil petugas
mendorong sonde perlahan-lahan sampai batas ukuran (40-
45 cm)
Pada pasien yang tidak sadar dilaksanakan sebagai berikut:
Tangan kiri petugas menekan lidah pasien dengan sudip lidah dan
tangan kanan memasukkan sonde ke dalam mulut pasien sampai
ujung sonde mencapai pangkal lidah dan mendorongnya perlahan-
lahan sampai batas ukuran
16. Memastikan apakah sonde benar-benar telah masuk
kedalam lambung dengan cara memasukkan pangkalnya
ke dalam air dan klem dibuka
 Jika ternyata sonde masuk lambung, tandanya tidak ada
gelembung udara yang keluar
 Sebaliknya, jika gelembung udara yang keluar banyak dan
berentetan, hal ini menandakan sonde masuk ke dalam
paru-paru, maka sonde harus segera dicabut
 Atau hisap isi lambung sedikit dengan spuit, kemudian
masukkan kertas lakmus ke dalam cairan lambung, apabila
warna kertas lakmus yang semula biru berubah menjadi
merah maka cairan yang keluar adalah asam lambung
 Atau memasukkan udara dengan spuit 10-20 cc ke dalam
lambung sambil mendengarkan dengan stetoskop. Bila
terdengar bunyi berarti posisi sudah benar kemudian udara
dikeluarkan kembali dengan menarik spuit. Prosedur ini
hanya dilakukan dengan udara, jangan pernah
menggunakan air, karena ditakutkan selang tersebut berada
di paru-paru.

KDPK Page 7
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

17. Menjepit pangkal sonde dengan klem, memfiksasi sonde


dengan plester, kemudian memasang corong atau spuit
NGT
18. Mengontrol suhu makanan
a. Jika menggunakan corong :
19. Menuangkan air matang / teh ke dalam corong, sonde
dipijat-pijat dari batas klem ke atas sampai ujung corong
untuk mengeluarkan udara
20. Bila tidak ada gelembung yang tampak pada permukaan
air didalam corong, klem dibuka, kalau alirannya lancar,
sonde segera di klem agar udara tidak sempat masuk ke
dalam sonde
21. Menuangkan makanan sedikit demi sedikit ke dalam
corong yang akan dimiringkan. (Tinggi corong ± 15-20 cm
dari permukaan wajah pasien)
22. Membuka klem, sambil mengisi corong terus menerus
untuk menghindari masuknya udara ke pipa corong
23. Bila makanan terakhir sampai di leher corong, segera
dituangkan air matang 30 cc untuk membilas sonde
24. Menjepit pangkal sonde, melepaskan corong, menyumbat
lubang pangkal sonde dengan penyambut. Lalu dibungkus
dengan kain kasa steril dan diplesterkan pada pipi
b. Jika menggunakan spuit NGT :
25. Menyedot makanan cair dengan menggunakan spuit NGT
lalu membuang udara yang ada di dalam spuit kemudian
membuka klem dan memasukkan makanan perlahan-lahan
ke dalam sonde
26. Bila makanan sudah habis, lalu masukkan air matang 30 cc
melalui spuit NGT untuk membilas sonde
27. Menjepit pangkal sonde, melepaskan spuit NGT,
menyumbat lubang pangkal sonde dengan penyumbat.
Lalu dibungkus dengan kain kasa steril dan diplesterkan
pada pipi
28. Mulut dan sekitarnya dibersihkan dengan tissue
29. Membantu pasien mengatur posisi yang nyaman kembali
30. Membereskan alat-alat
31. Mencuci tangan
32. Mengevaluasi respon pasien
33. Merencanakan tindak lanjut

Niai Akhir : TOTAL SCORE x 100%

66

KDPK Page 8
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

YAYASAN WIJAYA HUSADA BOGOR


AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA HUSADA

DAFTAR TILIK
MEMBERI MAKAN

KDPK Page 9
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

NILAILAH SETIAP KINERJA YANG DIAMATI MENGGUNAKAN SKALA


SEBAGAI BERIKUT :
0 : Langkah klinik tidak dilakukan dengan benar dan tepat sesuai dengan teknik
prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien
1 : Langkah klinik dilakukan kurang sempurna
2 : Langkah klinik dilakukan sempurna, benar dan tepat sesuai dengan teknik
prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien

NILAI
NO. LANGKAH
0 2 1
A. PASIEN YANG DAPAT MAKAN SENDIRI
1 Menyiapkan alat :
 Sebuah baki berisi :
a. Piring makan berisi nasi/bubur
b. Sepasang sendok dan garpu
c. Mangkok berisi sop
d. Mangkok berisi sayuran
e. Satu atau dua piring kecil berisi lauk-pauk
f. Satu piring kecil berisi buah dan garpu kecil
g. Serbet
h. Air minum dan gelas dengan tatakan dan tup
i. Sedotan
2 Mencuci tangan
3 Menyusun dan menyiapkan makanan di baki
4 Mencocokan makanan sesuai dengan daftar diet
5 Membawa baki dan isinya ke tempat pasien
6 Mempersilahkan pasien untuk makan dan meninggalkan
pasien sampai selesai makan
7 Mengangkat alat bekas makan, bila pasiem selesai makan
8 Merapikan pasien
9 Membawa alat-alat ke dapur untuk dibersihkan
10 Mencuci tangan
B. PASIEN YANG DAPAT MAKAN SENDIRI, TETAPI HARUS BERBARING
1 Mencuci tangan
2 Menyusun dan menyiapkan makanan di baki
3 Mencocokan makanan sesuai dengan daftar diet
4 Membawa baki dan isinya ke tempat pasien
5 Memiringkan pasien, sebaiknya ke sebelah kiri agar pasien
dapat makan dengan tangan kanan, jika diperbolehkan
kepala lebih ditinggikan daripada badan
6 Membentangkan serbet di bawah dagu pasien
7 Meletakan baki di dekat pasien
8 Mempersilahkan pasien makan, lalu ditinggalkan sampai
selesai makan
9 Merapihkan pasien

KDPK Page 10
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

10 Membawa alat-alat ke dapur untuk dibersihkan


11 Mencuci tangan
C. PASIEN YANG HARUS DISUAPI
1 Mencuci tangan
2 Menyusun dan menyiapkan makanan di baki
3 Mencocokan makanan sesuai dengan daftar diet
4 Membawa baki dan isinya ke tempat pasien
5 Membaringkan pasien seenak mungkin, jika diperbolehkan
kepala lebih ditinggikan daripada badan
6 Membnetangkan serbet di bawah dagu diatas dada
7 Petugas duduk di sebelah kanan pasien waktu menyuapi
8 Meenanyakan kepada pasien apakah ia mau minum terlebih
dahulu
9 Menyuapi pasien dengan hati-hati (jangan tergesa-gesa),
memberikan minum setelah selesai makan
10 Membersihkan bibir pasien, bila telah selesai
11 Mengangkat alat-alat bekas makan
12 Merapikan pasien
13 Membawa alat-alat ke dapur untuk dibersihkan dan
disimpan ke tempat semula
14 Mencuci tangan

Niai Akhir : TOTAL SCORE x 100%

35

KDPK Page 11
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

YAYASAN WIJAYA HUSADA BOGOR


AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA HUSADA
DAFTAR TILIK
VULVA HYGIENE

NILAILAH SETIAP KINERJA YANG DIAMATI MENGGUNAKAN SKALA


SEBAGAI BERIKUT :
0 : Langkah klinik tidak dilakukan dengan benar dan tepat sesuai dengan teknik
prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien
1 : Langkah klinik dilakukan kurang sempurna
2 : Langkah klinik dilakukan sempurna, benar dan tepat sesuai dengan teknik
prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien

NILAI
NO LANGKAH
0 1 2
1 Menyiapkan alat
a. Selimut mandi
b. Handscone 1 pasang dan sebelah kanan
c. Washlap 2 buah
d. Kapas DTT atau sublimat
e. Kom tertutup
f. Bengkok
g. Pispot dan pengguyur
h. Perlak dan Alas bokong

KDPK Page 12
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

i. Waskom plastik berisi larutan klorin 0,5%


j. Air
2 Memberitahu dan menjelaskan prosedur tindakan yang akan
dilakukan
3 Mendekatkan alat-alat dan memasang sampuiran atau
menutup jendela
4 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir lalu
keringkan dengan handuk bersih
5 Memakai handscone
6 Mengganti selimut asien dengan selimut mandi
7 Menganjurkan ibu untuk melepas celana dalam
8 Memasang perlak dan alas bokong di bawah bokong ibu
9 Memposisikan ibu pada posisi dorsal recumbent /semi
fowler
10  Jika ibu ingin BAK letakan pispot di bawah bokong ibu.
Setelah BAK vulva disiram dengan air dan mengangkat
pispot
 Jika ibu tidak ingin BAK cukup mendekatkan bengkok
kea rah bokong ibu
11 Membersihkan pangkal atas labium mayor kearah atas
sampai pertengahan bawah dengan waslap
12 Membersihkan bagian pangkal paha kiri kearah atas sampai
pertengahan lutut dengan memakai waslap
13 Mengganti sarung tangan
14 Dengan menggunakan tangan kiri, membuka labia mayora
bagian atas sampai kelihatan klitoris dan lubang uretra
15 Mengusap bagian dalam dari bagian tersebut dari atas ke
bawah sampai anus
16 Melakukan hal yang sama pada sisi lainnya
17 Mengusap bagian luar labia mayora dari atas sampai anus
18 Melakukan hal yang sama pada sisi lainnya
19 Memakaikan celana dalam
20 Mengambil perlak dan alas bokong
21 Mengganti selimut mandi dengan selimut pasien
22 Merapikan alat dan pasien
23 Mencuci tangan

Niai Akhir : TOTAL SCORE x 100%

46

KDPK Page 13
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

YAYASAN WIJAYA HUSADA BOGOR


AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA HUSADA
DAFTAR TILIK
MEMANDIKAN PASIEN

NILAILAH SETIAP KINERJA YANG DIAMATI MENGGUNAKAN SKALA


SEBAGAI BERIKUT :
0 : Langkah klinik tidak dilakukan dengan benar dan tepat sesuai dengan teknik
prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien
1 : Langkah klinik dilakukan kurang sempurna
2 : Langkah klinik dilakukan sempurna, benar dan tepat sesuai dengan teknik
prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien

NILAI
NO. LANGKAH
0 1 2

1. Menilai kemampuan pasien untuk beraktivitas,


ketidaknyamanan, kemampuan kognitif, dan fungsi rangka
dan otot
2. Melakukan interaksi dengan pasien dengan cara
menawarkan kepada pasien mau mandi sendiri atau tidak
serta menawarkan kepada pasien mau pakai air hangat atau
dingin
3. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien

4 Mengatur suhu ruangan, menutup pintu dan jendela dan


menarik korden kamar

KDPK Page 14
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

5 Menyiapkan Peralatan :
a. 2 waslap
b. 2 handuk mandi
c. Selimut mandi
d. Sabun dan tempat sabun
e. Peralatan mandi (deodoran, bedak, lotion, cologne)
f. Pakaian bersih
g. Tempat pakaian kotor
h. Handscone
i. Waskom berisi air bersih
j. Celemek
k. Sampiran
6 Membawa alat ke dekat pasien

7 Memasang sampiran, selimut dan bantal-bantal


dipindahkan dari tempat tidur (bila bantal masih
dibutuhkan dipakai seperlunya)
8 Menawarkan kepada klien untuk BAK/BAB dan
memberikan pispot, menyiapkan handuk dan waslap
9 Mengatur posisi pasien senyaman mungkin

10 Memakai celemek

11 Mencuci tangan dibawah air mengalir dan mengeringkan


dengan handuk bersih
12 Memakai celemek

13 Memakai handscoon, tapi sebelumnya tanya ke klien


apakah alergi karet atau tidak
14 Membuka pakaian atas dan mengganti selimut tidur dengan
selimut mandi dengan cara selimut mandi diletakkan diatas
selimut tidur, sambil mengatakan pada klien “Ibu bantu
saya ya, tolong pegang ujungnya” kemudian selimut tidur
digulung kebawah
15 “ibu tolong kakinya ditekuk ya!” kemudian pantatnya
diangkat sedikit ya. letakkan pispot yang lancip di dalam,
ceboki lewat depan daerah genetalia (selimut jangan
dibuka) perawat jangan sampai lihat bagian genetalia
pasien.
16 Membentangkan handuk kecil dan alas dibawah kepala
pasien (gulung dari bagian terjauh dulu)
17 Membersihkan muka, telinga, dan leher dengan washlap
yang telah dibasahi air
18 Menawarkan klien ingin menggunakan sabun atau tidak

19 Mengeringkan muka dan leher dengan handuk

20 Menurunkan selimut mandi, membantu mengangkat atau


mempersilahkan pasien mengangkat kedua tangan ke atas

KDPK Page 15
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

21 Meletakkan handuk besar diatas dada dan melebarkan ke


samping kanan dan kiri sehingga kedua tangan dpat
diletakkan di atas handuk
22 Membasahi tangan pasien dengan washlap dan memberi
sabun (dimulai dari tangan yang jauh dari petugas) dan
membilas sampai bersih kemudian mengeringkan dengan
handuk. Melakukan hal yang sama pada tangan yang dekat
petugas, dan tetap melakukan komunikasi dengan pasien
23 Menurunkan kain penutup sampai perut bagian bawah,
kedua tangan dikeataskan, mengangkat handuk dan
membentangkan pada sisi pasien.
24 Membasahi dan memberi sabun pada ketiak, dada, dan
perut kemudian membilas sampai bersih dan mengeringkan
dengan handuk. Bagian ketiak, lipatan leher, dan lipatan
mammae pada wanita boleh diberikan talk secara tipis-tipis
25 Pasien dimiringkan ke kiri dan membentangkan handuk
dibawah punggung sampai bokong. Kemudian membasahi
bagian punggung sampai bokong dan menyabuni kemudian
membilas dengan air bersih.
26 Mengeringkan punggung dengan handuk dan menawarkan
klien akan memakai bedak atau tidak.
27 Mengatur posisi pasien ke kanan dan membentangkan
handuk di bawah punggung. Membasahi dan menyabun
punggung kiri seperti punggung kanan dan mengeringkan
dengan handuk.
28 Mengatur posisi pasien terlentang dan memakaikan
pakaian atas dengan rapih
29 Mengeluarkan kaki yang terjauh dari selimut mandi dan
membentangkan handuk dibawahnya dan menekuk lutut
30 Membasahi kaki, memberi sabun, dan membersihkan
bagian kaki (dari ruas jari ke pangkal) , membilas,
kemudian mengeringkan dengan handuk. Melakukan hal
yang sama pada kaki yang satunya.
31 Menawarkan kepada ibu “Bu daerah genetalia mau saya
bersihkan atau ibu mau membersihkan sendiri ?”
32 Membentangkan handuk dibawah bokong

33 Melepas celana dalam klien dan membasahi lipatan paha


dan genetalia kemudian menyabuni, membilas dengan air
bersih, dan mengeringkan dengan handuk. Memberi talk
tipis-tipis pada lipatan paha.
34 Mengenakan kembali pakaian pasien bagian bawah dan
mengangkat selimut mandi
35 Tekuk kaki untuk mengambil handuk

36 Memasangkan selimut pasien kembali dan bantal-bantal


diatur, tempat tidur dan pasien dirapihkan kembali

KDPK Page 16
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

37 Membereskan alat

38 Melepas handscone

39 Mencuci tangan dibawah air mengalir dan mengeringkan


dengan handuk bersih
40 Melepaskan celemek dilipat dan masukkan ke ember

41 Evaluasi dan dokumentasikan hasil tindakan


Niai Akhir : TOTAL SCORE x 100%

82

KDPK Page 17
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

YAYASAN WIJAYA HUSADA BOGOR


AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA HUSADA
DAFTAR TILIK

MEMINDAHKAN PASIEN
NILAILAH SETIAP KINERJA YANG DIAMATI MENGGUNAKAN SKALA
SEBAGAI BERIKUT :
0 : Langkah klinik tidak dilakukan dengan benar dan tepat sesuai dengan teknik
prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien
1 : Langkah klinik dilakukan kurang sempurna
2 : Langkah klinik dilakukan sempurna, benar dan tepat sesuai dengan teknik
prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien

NILAI
LANGKAH 0 1 2

A. MEMINDAHKAN PASIEN DARI TEMPAT TIDUR KE KERETA


DORONG
1. Menyiapkan alat:
a. Tempat tidur yang telah disiapkan sesuai dengan
keadaan
b. Dua atau tiga petugas (tergantung dari bobot atau
keadaan pasien)
2. Menempatkan kereta dorong sedemikian rupa sehinga
bagian kepala pasien membentuk sudut 90º dengan
bagian kaki tempat tidur
3. Memberitahu pasien

4. Mencuci tangan

5. Petugas-petugas yang akan mengangkat pasien berdiri


berjejer disebelah kanan pasien, masing-masing
petugas berdiri menurut tingginya (yang tertinggi
berdiri di bagian kepala dan yang terpendek berdiri di
bagian kaki pasien)
6. Petugas memajukan masing-masing kaki kiri sedikit
ke depan

KDPK Page 18
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

7. Menyusupkan lengan petugas ke bawah leher,


punggung, bokong, paha dan kaki dengan telapak
tangan menghadap ke atas sampai mencapai sisi kiri
pasien, rapatkan telapak tangan petugas ke badan
pasien dengan sedikit menekan untuk menahan agar
pasien tidak terlepas/jatuh
8. Petugas yang berdiri di bagian kepala memberi aba-
aba dan dengan serentak pasien diangkat, petugas
harus melangkahkan kaki menuju ke tempat tidur
secara teratur dan hati-hati (pasien diangkat bersama-
sama selimut / laken)
9. Meletakkan pasien perlahan-lahan ke tempat tidur

10. Merapikan pasien

11. Mengembalikan kereta dorong ke tempat semula

12. Mencuci tangan

B. MEMINDAHKAN PASIEN DARI KURSI RODA KE TEMPAT


TIDUR

13. Menyiapkan alat :


a. Tempat tidur yang sudah disiapkan sesuai dengan
keadaan umum pasien
b. Satu atau dua orang petugas
14. Memberitahu pasien

15. Mencuci tangan

16. Mengunci kursi roda, bila tidak ada kuncinya, bagian


belakang kursi roda ditahan oleh seorang petugas
17. Melipat/menyampingkan tempat kaki kursi roda agar kaki
pasien tidak terhalang waktu berdiri di depan kursi roda
18. Petugas berdiri di depan pasien

19. Kedua tangan petugas memegang pinggang pasien dan


kedua tangan pasien memegang bahu petugas
20. Membantu pasien berdiri dan keluar dari kursi roda

21. Memegang pinggang pasien dengan tangan kanan dan


tangan kiri pasien memeluk bahu kiri petugas
22. Memegang tangan kiri pasien dengan tangan kiri

23. Menuntun pasien sampai ke sisi tempat tidur dengan


melangkahkan kaki secara teratur (kalau pasien mulai
melangkahkan kaki kirinya, petugas melangkahkan kaki
kirinya), kemudian membantu pasien membelakangi
tempat tidur

KDPK Page 19
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

24. Mendudukkan pasien di sisi tempat tidur

25. Menahan punggung pasien dengan tangan kanan dan


tangan kiri membantu mengangkat kedua kaki pasien,
diletakkan di atas tempat tidur, lalu dibaringkan/ditidurkan
26. Merapikan pasien

27. Mengembalikan kursi roda ke tempat semula

28. Mencuci tangan

C. MEMINDAHKAN PASIEN DARI TEMPAT TIDUR KE KURSI

29. Menyiapkan alat :


a. Dua buah kursi
b. Satu atau dua bantal
c. Selimut
Cara I

30. Memberitahu pasien

31. Meletakkan bantal pada sandaran kursi

32. Menurunkan selimut dan laken dari badan pasien

33. Membantu pasien duduk di sisi tempat tidur dengan kedua


kakinya dijuntaikan supaya dapat diayun-ayunkan
34. Memperhatikan keadaan pasien, diperiksa denyut nadinya

35. Membantu pasien turun dari tempat tidur dengan cara


kedua tangan petugas memegang pinggang pasien dan
kedua tangan pasien memegang bahu petugas
36. Berjalan perlahan-lahan bersama ke kursi dengan langkah
petugas mundur (jika kaki kanan pasien maju, kaki kiri
petugas mundur)
37. Mendudukkan pasien ke kursi

38. Memeriksa denyut nadi pasien dan bertanya kepada pasien


apakah ia merasa pusing atau tidak
39. Menaikkan kedua kaki pasien ke atas kursi yang lain

40. Melingkarkan atau menutupkan selimut ke badan pasien

41. Membereskan tempat tidur

42. Mencuci tangan

Cara II

43. Memberitahu pasien

KDPK Page 20
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

44. Meletakkan kursi di tempat yang telah ditentukan

45. Mencuci tangan

46. Membentangkan selimut di atas kursi

47. Meletakkan bantal pada sandaran kursi

48. Menurunkan selimut dan laken dari badan pasien

49. Membantu pasien duduk di sisi tempat tidur dengan kedua


kakinya dijuntaikan supaya bisa diayun-ayunkan
50. Jika pasien sudah berdiri disisi tempat tidur, petugas
berdiri disisi kiri pasien
51. Tangan kiri pasien memeluk tangan kiri petugas, yang
kemudian dipegang oleh tangan kiri petugas dan tangan
kanan petugas memegang pinggnag pasien, dengan cara
ini pasien dapat berdiri dengan mudah
52. Memberitahu pasien supaya melangkahkan kakinya satu
persatu dengan petugas (kalau pasien mulai melangkahkan
kaki kanan, petugas juga mulai dengan kaki kanan)
53. Menuntun pasien perlahan-lahan dengan kursi

54. Memeriksa denyut nadi pasien dan menanyakan apakah


dia merasa pusing atau tidak
55. Menaikkan kedua kaki pasien ke atas kursi yang lain

56. Menanyakan apakah duduknya nyaman atau tidak

57. Membereskan tempat tidur pasien

58. Mencuci tangan

D. MEMINDAHKAN PASIEN DARI TEMPAT TIDUR KE KERETA


DORONG

59. Menyiapkan alat :


a. Kereta dorong
b. Pengalas kereta dorong
c. Bantal lengkap dengan sarungnya
d. Selimut tipis atau sprei atas (bovenlaken)
e. Tiga orang petugas
60. Menempatkan kereta dorong sedemikian rupa, sehingga
membentuk sudut 90º, yaitu bagian kepala kereta dorong
berada pada bagian kaki tempat tidur, atau pun sejajar
dengan tempat tidur (bila pasien dapat menggeserkan
badannya sendiri dari kereta dorong ke tempat tidur)
61. Memberitahu pasien

62. Mencuci tangan

KDPK Page 21
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

63. Mengambil sprei atas dari atas kereta dorong dan


menutupnya pada pasien, caranya seperti cara memasang
selimut mandi, petugasyang akan mengangkat pasien
berdiri disebelah kanan pasien, berdiri menurut tinggi
mereka masing-masing, yaitu yang paling tinggi berdiri di
bagian kepala, yang terpendek berdiri di bagian kaki, dan
yang satu lagi berdiri ditengah-tengah, di antara kedua
petugas tadi
64. Majukan kaki kiri masing-masing petugas sedikit ke
muka/ke depan
65. Susupkan lengan-lengan petugas ke bawah leher,
punggung, bokong, paha, kaki pasien, dengan telapak
tangan menghadap ke atas sampai mencapai sisi kiri
pasien, telapak tangan petugas dirapatkan ke badan pasien
dengan sedikit ditekan untuk menahan agar pasien tidak
terlepas/jatuh
66. Petugas yang berdiri di bagian kepala memberi aba-aba
dan dengan serentak pasien diangkat, petugas-petugas
mulai melangkah kaki mereka secara teratur dan hati-hati
menuju kereta dorong
67. Meletakkan pasien secara bersama-sama dan perlahan-
lahan diatas kereta dorong
68. Merapikan pasien

69. Menjauhkan pasien dan kereta dorong dari tempat tidur


atau dibawa keluar/pergi
70. Membereskan tempat tidur

71. Mencuci tangan

Perhatian :
Tempat tidur dibereskan secepat mungkin apabila pasien belum tahan duduk agak
lama

Niai Akhir : TOTAL SCORE x 100%

142

YAYASAN WIJAYA HUSADA BOGOR


AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA HUSADA
DAFTAR TILIK

MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR (VERBEDENT)

NILAILAH SETIAP KINERJA YANG DIAMATI MENGGUNAKAN SKALA


SEBAGAI BERIKUT :
0 : Langkah klinik tidak dilakukan dengan benar dan tepat sesuai dengan teknik
KDPK Page 22
prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien
1 : Langkah klinik dilakukan kurang sempurna
2 : Langkah klinik dilakukan sempurna, benar dan tepat sesuai dengan teknik
prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

NILAI
LANGKAH
0 1 2

A. MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR TERBUKA

1. Menyiapkan alat:
a. Tempat tidur, kasur, bantal
b. Alas kasur
c. Seprei (laken)
d. Perlak (zeil)
e. Sprei melintang (steklaken)
f. Sprei atas (Bovenlaken)
g. Selimut
h. Sarung bantal
i. Sprei penutup (overlaken)
2. Mencuci tangan

3. Meletakkan alat-alat tenun yang sudah dilipat dan disusun


diatas meja bersih
4. Memasang alas kasur dan mengikatkan tali-talinya ke arah
dalam pada rangka tempat tidur pada tiap sudut
5. Meletakkan sprei dengan lipatan memanjang yang
menentukan garis tengahnya di tengah-tengah tempat tidur
6. Memasukkan sprei pada bagian kepala ± 25 cm di bawah
kasur. Kemudian dibuat sudut
7. Memasukkan sprei pada bagian kaki ± 25 cm dibawah
kasur dan dibuat sudut.
Jika sprei tidak sesuai ukurannya, maka masukkan bagian
kepala lebih banyak daripada bagian kaki
8. Memasukkan sprei bagian sisi ke bawah kasur (sisi tempat
petugas berdiri)
9. Meletakkan perlak melintang ± 50 cm dari garis kasur
bagian kepala, demikian juga sprei melintang dan
masukkan sama-sama ke bawah kasur
10. Meletakkan sprei atas secara terbalik dengan jahitan
lebardi bagian kepala mulai dari garis kasur, masukkan
bagian kaki ke bawah kasur
11. Meletakkan selimut ± 25 cm dari kasur bagian kepala dan
masukkan bagian kaki ke bawah kasur

KDPK Page 23
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

12. Melipat sprei bagian atas tepat di atas garis selimut

13. Memasukkan bantal ke dalam sarungnya dan meletakkan


bantal dengan bagian yang tertutup ke jurusan pintu
14. Menyelesaikan sisi yang lain seperti sisi yang tadi

15. Memasang sprei penutup

16. Mencuci tangan

B. TEMPAT TIDUR TERBUKA

1. Menyiapkan alat :
Alat-alat sama dengan persiapan tempat tidur tertutup hanya
tanpa sprei penutup (overlaken)
2. Mencuci tangan

3. Kalau sudah tersedia tempat tidur tertutup, hanya sprei


penutup yang diangkat dan dilipat sebagaimana mestinya, lalu
disimpan
4. Melipat sprei atas dan selimut ke bawah pada bagian kaki
dengan cara dua tangan memegang sprei atas dan selimut.
Kemudian di tarik ke bagian kaki, lalu dilipat bersusun
5. Mencuci tangan

Niai Akhir : TOTAL SCORE x 100%

42

YAYASAN WIJAYA HUSADA BOGOR


AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA HUSADA
DAFTAR TILIK

MENYIAPKAN / MERAPIKAN TEMPAT TIDUR


DENGAN PASIEN DIATASNYA

NILAILAH SETIAP KINERJA YANG DIAMATI MENGGUNAKAN SKALA


SEBAGAI BERIKUT :
0 : Langkah klinik tidak dilakukan dengan benar dan tepat sesuai dengan teknik
prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien
1 : Langkah klinik dilakukan kurang sempurna
2 : Langkah klinik dilakukan sempurna, benar dan tepat sesuai dengan teknik
KDPK Page 24
prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

NILAI
LANGKAH 0 1 2

1. Menyiapkan alat:
a. Sprei/laken
b. Stakelaken
c. Perlak
d. Selimut
e. Sarung bantal
f. Tempat alat tenun kotor
2. Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien bahwa
tempat tidurnya akan dirapikan
3. Menyiapkan alat secara ergonomis

4. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,


mengeringkan dengan handuk bersih
5. Mempersilahkan dan mengatur posisi pasien untuk miring
membelakangi bidan
6. Mengambil selimut dan bantal pasien (lihat keadaan umum
pasien)
7. Melepas perlak, steklaken, laken/sprei dari tempat tidur
klien yang dekat dengan bidan dan menggulungnya kearah
tubuh klien
8. Memasang sprei bersih pada bagian yang dekat dengan
bidan dengan garis tengah lipatan tepat ditengah kasur
9. Memasukkan sprei bagian kepala ke bawah kasur

10. Memasukkan sprei bagian kaki ke bawah kasur

11. Melipat sprei pada sudut-sudut tempat tidur membentuk


sudut 45º
12. Memasukkan sprei bagian samping yang dekat bidan ke
bawah kasur
13. Memasang perlak ditengah tempat tidur pada bagian yang
dekat dengan bidan

KDPK Page 25
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

14. Memasang steklaken diatas perlak pada bagian yang dekat


dengan bidan
15. Memasukkan sisi perlak dan steklaken bagian samping
yang dekat dengan bidan kebawah kasur
16. Mempesilahkan dan membantu pasien untuk miring kearah
bidan
17. Mengambil sprei, steklaken, perlak, dari tempat tidur dan
memasukkan ke tempat alat tenun kotor
18. Menarik sprei, steklaken, perlak yang bersih ke sisi pasien
yang jauh dari bidan
19. Memasang sarung bantal dan meletakkan ke bawah kepala
pasien
20. Melipat selimut menjadi empat bagian secara terbalik

21. Memasukkan lipatan teratas kebawah kasur

22. Memasang selimut ke pasien

23. Membereskan alat

24. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,


mengeringkan dengan handuk bersih dan kering

Niai Akhir : TOTAL SCORE x 100%

48

KDPK Page 26
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

YAYASAN WIJAYA HUSADA BOGOR


AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA HUSADA
DAFTAR TILIK

PENCEGAHAN INFEKSI (PI)

NILAILAH SETIAP KINERJA YANG DIAMATI MENGGUNAKAN SKALA


SEBAGAI BERIKUT :
0 : Langkah klinik tidak dilakukan dengan benar dan tepat sesuai dengan teknik
prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien
1 : Langkah klinik dilakukan kurang sempurna
2 : Langkah klinik dilakukan sempurna, benar dan tepat sesuai dengan teknik
prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien

NILAI
LANGKAH 0 1 2

A. Persiapan Alat Perlindungan Diri

1. Sarung tangan (hand scon)

2. Celemek (Apron)

3. Tutup kepala (kap)

KDPK Page 27
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

4. Masker (penutup mulut)

5. Kaca mata (gogle)

6. Sepatu bot / sendal tertutup

B. Persiapan Alat Dekontaminasi Alat Dan Sterilisasai

1. Cairan clorine 0,5%

2. Air DTT secukupnya

3. Baskom plastik 3 buah

4. Sarung tangan kerja

5. Sikat alat

6. Alat bekas pakai

7. Sterilisator basah, uap dan kering

8. Gelas ukur

9. Deterjen

10. Lap basah

C. Persiapan Alat Mencuci Tangan

1. Air mengalir / wastafel

2. Handuk/Lap tangan bersih dan kering / alat pengering 1


buah sekali pakai (per orang satu buah tissue)
3. Sabun biasa/antiseptik 1 set

4. Ember 2 buah

5. Sikat lembut DTT

6. Spon

D. Langkah Pencegahan Infeksi

a. Mencuci Tangan

1. Melepaskan perhiasan ditangan dan pergelangan

2. Membebaskan pakaian yang menutupi tangan hingga


lengan
3. Menyiapkan lap bersih dan sabun didekat wastafel

KDPK Page 28
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

4. Membasahi tangan dengan air bersih dan mengalir

5. Menggosok tangan dengan kuat menggunakan sabun biasa


atau yang mengandung antiseptik selama 10-15 detik
(pastikan sela-sela digosok menyeluruh) dengan tehnik 7
langkah mencuci tangan
6. Membilas tangan dengan air bersih dan mengalir

7. Mengeringkan tangan dengan menggunakan tissue, lap


bersih dan kering
Perhatian :
Jika tidak tersedia wastafel siapkan alat sbb :
1. Air bersih dalam ember

2. Gayung

3. Ember untuk menampung air yang kotor

4. Lap bersih, tissue atau pengering

5. Sabun

6. Melakukan prosedur seperti diatas atau boleh


menggunakan asisten untuk membantu dalam menyiram
tangan kita
b. Langkah Memakai Alat Perlindungan Diri

1. Setelah mencuci tangan

2. Menggunakan celemek dan ikatkan tali dipinggang dan


bagian leher
3. Memakai kap (tutup kepala) dan diikatkan

4. Memakai kacamata

5. Memakai masker

6. Memakai sepatu bot

7. Menggunakan sarung tangan kerja

c. Langkah Dekontaminasi

Setelah mencuci tangan dan menggunakan alat perlindungan diri


dilakukan langkah sbb :
1. Menyiapkan air klorin yang sudah dilarutkan dengan air

KDPK Page 29
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

DTT secukupnya
2. Merendam alat kotor (yang telah dipakai) kedalam larutan
klorin 0,5% selama 10 menit
3. Menyiapkan air DTT dan menambahkan deterjen
secukupnya
4. Mencuci dan menyikat alat dalam keadaan terendam
dalam air DTT yang telah diberi deterjen
5. Membilas dengan air DTT pada baskom ketiga

6. Mengangkat alat, letakkan diatas lap bersih lalu


mengeringkan dan dilakukan desinfeksi tingkat tinggi atau
sterilisasi
d. Desinfeksi Tingkat Tinggi Rebus Kukus

1. Menyiapkan kompor

2. Panci 2 rak (Bawah untuk merebus dan atas untuk


mengukus)
3. Meletakan alat stenlis di sebelah bawah dalam keadaan
terendam air, kemudian sarung tangan dibagian atas. Lalu
rebus atau kukus alat selama 20 menit jika dihitung sejak
air belum mendidih atau 10 menit jika dihitung setelah air
mendidih
4. Mendinginkan dan siap digunakan

5. Alat disimpan dalam wadah DTT yang tertutup (Toples,


tromol dll)
e. Desinfeksi Tingkat Tinggi Kimiawi

1. Merendam alat kedalam larutan klorin selama 20 menit

2. Mencuci dan membilas

3. Dapat langsung dipakai

f. Sterilisasi Panas Kering / Oven

1. Menyiapkan alat sterilisasi lalu masukan alat yang akan


disterilkan dan nyalakan sterilisator dalam suhu 100ºC
2. Jika menggunakan outoclaf, nyalakan selama 30 menit
jika terbungkus, 20 menit jika tidak terbungkus

KDPK Page 30
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

Niai Akhir : TOTAL SCORE x 100%

62

YAYASAN WIJAYA HUSADA BOGOR


AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA HUSADA

KDPK Page 31
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

DAFTAR TILIK

PEMERIKSAAN FISIK HEAD TO TOE

NILAILAH SETIAP KINERJA YANG DIAMATI MENGGUNAKAN SKALA


SEBAGAI BERIKUT :
0 : Langkah klinik tidak dilakukan dengan benar dan tepat sesuai dengan teknik
prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien
1 : Langkah klinik dilakukan kurang sempurna
2 : Langkah klinik dilakukan sempurna, benar dan tepat sesuai dengan teknik
prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien

NILAI
NO KOMPONEN PENILAIAN
0 1 2
A. Persiapan
1) Memeriksa catatan keperawatan dan medis klien
2) Menyiapkan alat
 Stetoskop
 Tensimeter / spighnomanometer
 Timbangan
 Termometer
 Meteran tinggi badan/stature meter
 Midline
 Palu refleks/reflek hammer
 Pen light
 Spekulum hidung dan telinga
 Kassa
 Spatula/tongue spatel
 Bak instrumen
 Baki alas dan penutup
 Garpu tala
 Alat penunjuk waktu / jam
 Bengkok / nierbeken
 Kapas DTT dalam kom
 Alat tulis dan buku catatan
 Handuk kecil untuk cuci tangan
 Sabun cuci tangan
 Tempat sampah medis
 Hanscoone
3) Mencuci tangan
B. Orientasi
4) Mengucapkan salam, panggil klien dengan namanya dan
keluarganya
5) Inform Consent
 Memperkenalkan diri
 Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan
 Menyatakan kontrak waktu
“Selamat..........ibu/bapak, mari silahkan duduk, perkenalkan
nama saya Bidan.......saya akan melakukan pemeriksaan fisik
pada ibu/bapak, pemeriksaan dilakukan mulai dari kepala, leher,

KDPK Page 32
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

dada, perut, genetalia, tangan serta kaki, untuk mengetahui


apakah bapak/ibu memiliki masalah kesehatan, apakah
ibu/bapak bersedia?”
“Maaf apakah ibu/bapak sudah BAK? Kalo belum silahkan
bapak/ibu BAK dulu ya agar mempermudah dalam pemeriksaan
genetalia bapak/ibu nanti”
6) Menilai Keadaan umum klien Dilakukan bersamaan
7) Menilai kesadaran klien dengan inform consent
8) Mengukur Tinggi Badan dan Berat badan serta
mengkategorikan IMT nya
“ Mari ibu/bapak saya ukur BB dan TB nya dulu ya”
9) Mempersilahkan duduk dan melakukan pemeriksaan TTV :
pemeriksaan Tensi Darah, Nadi, Suhu (Rectal, Axila, Oral),
Respirasi
“ Ibu/ bapak saya akan melakukan pemeriksaan tanda-tanda
vital ibu/bapak, meliputi Tekanan darah, nadi, suhu dan
pernafasan”.
PEMERIKSAAN FISIK HEAD TO TOE
C. KEPALA
Posisi Klien duduk saling berhadapan dengan pemeriksa
10) Inspeksi :
Melihat kepala disemua sudut yg meliputi ukuran, bentuk
(makrochepal/mikrochepal/mesochepal), kesimetrisan kepala,
kebersihan rambut, warna rambut, kelebatan (tebal/tipis), dan
distribusi pertumbuhan rambut kepala (jika penyebaran tidak
merata dan warna rambut merah kemungkinan klien memiliki
gangguan nutrisi/gizi)
11) Palpasi :
Melakukan palpasi gerakan memutar yg lembut dengan ujung
jari, mulai dari depan kemudian turun ke bawah/belakang
melalui garis tengah kemudian melakukan palpasi setiap sudut
bagian kepala untuk menilai adanya benjolan atau massa,
pembengkakan dan nyeri tekan.
D. MUKA
Posisi Klien duduk saling berhadapan dengan pemeriksa
12) Inspeksi :
Melihat kulit muka (keriput/tidak), warna (cerah/pucat), dan
kesimetrisan organ: alis, mata, hidung, mulut dan telinga (Jika
tidak simetris kemungkinan klien menderita gangguan syaraf /
stroke)
13) Palpasi :
Melakukan palpasi pada muka untuk mengetahui adanya nyeri
tekan dahi, serta adanya oedema/ bengkak, benjolan/massa pada
muka.
E. MATA
Posisi Klien duduk saling berhadapan dengan pemeriksa
14) Inspeksi :
Melihat bagian mata:
 Bersih/kotor, gerakan bola mata simetris atau tidak, jika
tidak simetris kemungkinan klien menderita kelainan mata
juling / strabismus, pada kelopak mata dinilai ada
oedema/bengkak serta benjolan/tidak.

KDPK Page 33
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

 Menilai konjungtiva (merah/anemis(pucat)) dengan cara


memegang kedua mata pada bagian bawahnya dengan ibu
jari dan meminta klien untuk melihat keatas. “ Ibu/ bapak,
maaf lihat keatas sebentar ya, saya periksa matanya “.
 Menilai sclera (merah/ikterik ( kuning) / putih), jika sclera
berwarna merah kemungkinan pada mata klien mengalami
iritasi atau bisa juga kurang tidur, jika kuning/ ikterik
kemungkinan mengalami gangguan hati/hepatitis/serosis
hepatis, jika berwarna putih berarti Normal.
 Menilai pupil dengan menggunakan Penlight :
normal/isokor ( ketika disorot lampu pupil mengecil, dan
ukuran pupil 4-5 mm), tidak normal jika midriasis ( pupil
melebar/ membesar baik ditempat gelap/terang dengan
diameter > 5mm), tidak normal jika miosis (garis tengah
pupil < 2mm)
15) Memeriksa ketajaman penglihatan dengan menggunakan
snellen chart
16) Palpasi:
Menilai adanya nyeri tekan pada mata dengan cara klien diminta
menutup mata kemudian mata diraba dengan jari “maaf
ibu/bapak, tutup mata sebentar ya, saya periksa matanya”
F. HIDUNG
Posisi Klien duduk saling berhadapan dengan pemeriksa
17) Inspeksi :
 Melihat kedua lubang hidung simetris/ tidak, normal/tidak
(berlubang dua-duanya atau hanya satu), ada cuping
hidung/ tidak ketika bernafas ( jika ada kemungkinan klien
memiliki gangguan pernafasan/bronkiolitis).
 Kemudian dengan menggunakan spekulum hidung dan
penlight melihat kebersihan hidung, posisi septum nasal
(batas hidung) normal/tidak, silia (rambut hidung) untuk
menyaring udara masuk, turbin inferior (dinding hidung)
dinilai ada tanda inflamasi/peradangan atau tidak, jika ada
warnanya merah terang, melihat ada cairan purulent
(berbau)/ tidak, jika ada kemungkinan ada infeksi dihidung,
melihat polip hidung membesar/tidak, melihat pembuluh
darah kecil dihidung (garis-garis merah kecil yang tidak
beraturan dihidung), dinilai ada epistaksis (mimisan) / tidak.
18) Palpasi
Melakukan palpasi hidung luar secara perlahan-lahan untuk
mengetahui adanya nyeri tekan pada sinus frontalis, sinus
etmoidalis dan sinus maksilaris.
G. MULUT
Posisi Klien duduk saling berhadapan dengan pemeriksa
19) Inspeksi
 Mengamati bibir untuk mengetahui warna (pucat/tidak),
kesimetrisan, gerakan, dan adanya stomatitis/sariawan,
kelainan (labioskizis (bibir sumbing) / labiopalatoskiziz)
 Mengamati gigi klien dengan cara menganjurkan klien
membuka mulut; posisi, jarak, warna, jumlah gigi, tumbuh
lambat/tidak
 Mengamati gusi : warna, peradangan, ginggivitis (gusi

KDPK Page 34
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

bengkak).
 Mengamati Lidah : kering/tidak, kotor/tidak, tremor/tidak,
warna
 Mengamati palatum (langit-langit mulut) menggunakan
tongue spatel dan penlight dinilai : warna, bersih/kotor,
terbelah (palatoskiziz).
H. TENGGOROK
Posisi Klien duduk saling berhadapan dengan pemeriksa
20) Inspeksi :
Pemeriksaan tenggorok dilakukan dengan menggunakan alat
scalpel/ tongue spatel dan penlight, klien diminta mengeluarkan
lidah dan mengatakan ‘ah’ yang keras, selanjutnya spaltel
diletakkan pada lidah sedikit ditekan kebawah. Perhatikan :
uvula (anak tekak) normal/tidak, epiglottis ( susunan tulang
rawan dibelakang lidah) normal/tidak, tonsil membesar
(tonsilitis)/tidak, warna merah menyala/ tidak, jika merah
menyala kemungkinan tanda ada paradangan/inflamasi sehingga
dinilai juga eksudatnya (cairan radang/nanah).
I. TELINGA
Posisi Klien duduk
21) Inspeksi :
 Melakukan inspeksi telinga luar: ukuran dan bentuk dinilai
normal / anotia (suatu cacat lahir bawaan yang ditandai
dengan hilangnya bagian terluar dari telinga (daun telinga)
yang bisa terjadi pada satu telinga atau keduanya)) /
mikrotia (suatu kelainan bawaan di mana daun telinga
sangat kecil dan terbelakang) / makrotia (suatu kelainan
bawaan dimana daun telinga lebih besar dari normal),
warna, lesi (tumor).
 Menggunakan spekulum telinga dan penlight dinilai
kebersihan telinga bagian dalam ada serumen (kotoran) atau
tidak, peradangan/inflamasi, cairan yang berbau (tanda
infeksi), dan perdarahan.
 Pegang bagian pinggir daun telinga dan secara perlahan
tarik kebelakng kemudian ke atas hingga lubang telinga
menjadi lurus dan mudah diamati, pada anak-anak, daun
telinga ditarik ke bawah.
22) Palpasi :
 Melakukan palpasi dengan cara memegang telinga dengan
jempol dan jari telunjuk, melakukan palpasi kartilago
telinga luar secara simetris, catat bila ada nyeri
23) Melakukan pemeriksaan ketajaman pendengaran dengan
garputala, posisi pasien membelakangi petugas pada jarak
sekitar 4,5-6 meter :
“Ibu/bapak...saya akan melakukan pemeriksaan telinga, nanti
pada saat pemeriksaan, jika bapak/ibu sudah tidak mendengar
suara getaran, tolong mengangkat salah satu tanggannya ya...”
 Uji Rinne :
Getarkan garpu tala
Letakkan garpu tala pada mastoideus klien
Anjurkan pasien untuk memberitahu sewaktu tidak
merasakan getaran lagi

KDPK Page 35
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

Angkat garpu tala dan pegang di depan telinga klien 1-


2 cm dengan posisi garpu tala paralel terhadap lubang
telinga luar klien
Anjurkan klien untuk memberitahu apakah masih
mendengar suara getaran atau tidak. Normalnya suara
getaran masih dapat didengar karena konduksi udara
lebih baik daripada konduksi tulang
Jika masih mendengar berarti rinne positif, jika tidak
berarti rinne negatif. Lakukan pemeriksaan secara
bergantian disetiap telinga
 Uji Weber :
Getarkan garpu tala
Letakkan garpu tala di puncak kepala klien
Tanya klien telinga yang mendengar suara getaran
lebih keras. Normalnya kedua telinga dapat mendengar
secara sembang sehingga getaran dirasakan ditengah-
tengah kepala
Jika getaran terdengar lebih keras ditelinga kanan
berarti weber lateralis kanan, jika getaran terdengar
lebih keras ditelinga kiri berarti weber lateralis kiri
 Uji Schwabach
Getarkan garpu tala
Garputala diletakkan pada prosesus mastoideus sampai
tidak terdengar bunyi.
Kemudian garputala segera dipindahkan pada prosesus
mastoideus telinga pemeriksa yang pendengarannya
normal. 
Bila pemeriksa masih dapat mendengar disebut 
Schwabach memendek
Bila pemeriksa tidak dapat mendengar, pemeriksaan
diulang dengan cara sebaliknya, yaitu garputala
diletakkan pada prosesus mastoideus pemeriksa lebih
dulu, bila pemeriksa sudah tidak mendengar lagi garpu
tala segera dipindahkan ke prosesus mastoideus klien
dan ditanya apakah masih mendengar atau tidak. 
Bila klien tidak mendengar lagi disebut schwabach
normal dan bila klien masih dapat mendengar bunyi
disebut Schwabach memanjang.
J. LEHER
Posisi Klien duduk
24) Inspeksi :
Kesimetrisan bentuk, warna kulit, adanya pembengkakan
25) Palpasi :
Posisi klien membelakangi pemeriksa. Meraba pembesaran
kelenjar limfe dan kelenjar tiroid. Saat pemeriksaan kelenjar
tiroid tangan pemeriksa meraba leher klien dan meminta klien
untuk menelan.
26) Nilai mobilitas leher
Klien diminta menoleh kekanan dan kekiri, menunduk dan
menengadah kepalanya.
K. DADA
Posisi klien berbaring ditempat tidur

KDPK Page 36
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

“Ibu/Bapak silahkan berbaring”


Pemeriksaan Paru-paru :
27) Inspeksi :
 Memperhatikan bentuk dada (iga, sternum dan kolumna
vertebralis), mencari adanya deformitas ( perubahan bentuk
dada).
 Menilai adanya retraksi dinding dada (tarikan dinding dada)
ketika bernafas
 Menilai ekspansi (pengembangan) dinding dada
 Pada klien wanita : lihat kesimetrisan bentuk dan ukuran
payudara, keadaan puting susu serta pengeluarannya.
28) Palpasi :
 Meraba vokal vremitus, meminta klien mengucapkan angka
77 /88/99, dan membandingkan getaran suara paru-paru
kanan dan kiri
 Pada klien wanita : lakukan perabaan pada payudara secara
bimanual, kaji adanya massa dan bentuk puting susu
29) Perkusi :
 Lakukan perkusi (diketuk) dengan dua jari secara
menyeluruh pada bagian paru-paru (normalnya suara
perkusi paru-paru adalah sonor/resonan ringan
30) Auskultasi :
 Mendengarkan dengan stetoskop pada seluruh bagian paru-
paru ( normalnya suara paru-paru adalah vesikuler, tidak
normal jika : whezing ( suara mengi), ronkhi ( terdengar ada
sputum/lendir).
Pemeriksaan jantung :
31) Inspeksi :
 Melihat pulsasi yang ada (iktus cordis), pada klien laki-laki
yang kurus, iktus kordis akan jelas terlihat pada posisi
berbaring
32) Palpasi :
 Meraba menyeluruh dengan menggunakan 4 jari pada
bagian jantung di ICS 3,4,5,6 dan ibu jari pada linea medio
klavikularis kiri, bila ada kelainan besar jantung, maka iktus
cordis akan bergeser sesuai kelainan dan nilai adanya nyeri
tekan
33) Perkusi :
 Mengetuk dengan dua jari pada ICS 3,4,5,6 kiri medio/mid
klavikula sampai mid/medio axila ( suara normal
dulness/padat)
34) Auskultasi :
 Mendengarkan dengan stetoskop suara jantung pada ICS
3,4,5,6 ( bunyi normal adalah Lub Dub/S1S2 tunggal/S1S2
reguler). Bunyi Lub merupakan menutupnya katub mitralis
dan trikuspudalis, Bunyi Dub merupakan menutupnya katub
aorta pulmonalis
 Suara tidak normal meliputi spliting/suara tambahan (Lub
Dub Dub), Gallop (derap langkah kuda) dan Mur-mur
(bising)
L. PEMERIKSAAN ABDOMEN
Posisi klien berbaring ditempat tidur

KDPK Page 37
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

35) Inspeksi :
 Memeriksa kontur abdomen, ketika klien berbaring,
bentuknya datar (normal), buncit (Jika buncitnya simetris
berarti kemungkinan ada penimbunan lemak didinding
perut, jika buncitnya asimetris berarti kemungkinan terjadi
pembesaran organ didalam perut), cekung (dehidrasi/mal
nutrisi).
 Melihat gerakan dinding perut, pada dewasa jika gerakan
dinding perut dominan berarti kemungkinan ada kelainan
paru-paru
36) Palpasi :
 Membagi daerah perut menjadi 4 kuadran
 Melakukan palpasi ringan, perhatikan : adanya nyeri tekan
dan tentukan lokasinya. Nilai perabaan terhadap hati, limpa
dan ginjal
37) Perkusi :
 Melakukan perkusi secara sistematik pada semua area,
abdomen : bunyi pekak diatas simfisis pubis menunjukkan
kandung kemih yg penuh pada anak kecil dan merupakan
keadaan normal, timpani normalnya diseluruh abdomen,
jika hipertimpani (kembung)
38) Auskultasi :
 Melakukan auskultasi terhadap bising usus dengan
stetoskop diatas abdomen
 Mendengarkan dikeempat kuadran dan menghitung bising
usus disetiap kuadran selama 1 menit penuh, sebelum
memutuskan bahwa bising usus tidak ada, bidan harus
mendengarkan minimal 5 menit
M. PEMERIKSAAN GENETALIA
Posisi klien berbaring ditempat tidur
Untuk Perempuan :
39) Menjelaskan prosedur tindakan kepada ibu dan
memberitahukan kemungkinan ketidaknyamanan
40) Meminta ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya
41) Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta
mengeringkannya dengan handuk bersih
42) Anjurkan pasien membuka celana, selimuti bagian yang
diamati
43) Posisikan klien dorsal recumbent
44) Gunakan sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan
 Inspeksi : Ada sekret dari uretra dan vagina/tidak.
 Palpasi : Integritas kulit dan edema serta nyeri tekan
45) Bersihkan vulva dan perineum dengan menggunakan kapas
DTT, menyekanya dengan hati-hati dari depan ke belakang
46) Membuang kapas atau kassa yang sudah terkontaminasi ke
tempat sampah
47) Minta klien untuk meluruskan kembali kakinya
48) Mencuci dan meletakkan sarung tangan secara terbalik
dalam larutan dekontaminasi
49) Mencuci tangan kembali
Untuk laki-laki :
50) Inspeksi : Penis : membesar / tidak, integritas kulit, massa

KDPK Page 38
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

dan pengeluaran
51) Skrotum : membesar / tidak, ada hernia / tidak.
52) Testis : normal atau tidak.
N. ANUS DAN REKTUM
Posisi klien berbaring miring ditempat tidur
Anus diperiksa rutin sedangkan rektum tidak. Minta klien untuk
miring.
“Ibu/Bapak posisinya miring sebentar ya, saya akan melakukan
pemeriksaan pada anus ibu/bapak”.
53) Untuk anus, perhatikan :
Daerah pantat adanya tumor, abces perianal, fistula ani dan
hemoroid
54) Pemeriksaan rektal : Perhatikan :
Atresia ani, Tonus sfingter ani, Fistula rektovaginal, Ada
penyempitan / tidak.
O. PUNGGUNG
Posisi klien duduk
“ Ibu/Bapak silahkan duduk, mari saya bantu...saya akan melakukan
pemeriksaan pada punggung bapak/ibu”
55) Inspeksi :
Melihat adanya kelainan bentuk punggung
56) Palpasi :
Meraba vokal fremitus dengan melakukan palpasi pada
punggung dan klien diminta mengucapkan 77/88/99. Dinilai
getaran suara kanan dan kiri
P. EKSTREMITAS ATAS
Posisi klien duduk
57) Inspeksi :
 Menilai kesimetrisan ekstremitas atas kanan dan kiri
 Menilai pergerakan dan tonus otot ekstremitas ( Skore 5
jika dapat bergerak bebas, skore 4 jika diberikan tahanan
minimal mampu, skore 3 jika diberi tahanan minimal jatuh,
skore 2 jika hanya bisa melawan gravitasi, skore 1 jika
hanya diberi respon nyeri dia menghindal, skore 0 jika tidak
punya sama sekali tonus otot atau tidak mampu bergerak)
58) Palpasi :
 Meraba denyutan arteri brachialis dan arteri radialis
 Memeriksa kapilari refil pada kuku ( jika ditekan dan
kembali / pengisian kapilernya < 3 detik berarti normal)
 Melakukan palpasi pada ekstremitas atas untuk menilai
adanya nyeri tekan
Q. EKSTREMITAS BAWAH
Posisi Klien duduk
59) Inspeksi :
 Menilai oedema dan varises pada kaki bisa juga dinilai saat
klien berbaring miring dan setelah dilakukannya
pemeriksaan rektum
 Melihat kelainan bawaan, panjang dan bentuknya serta
pembengkakan tulang.
60) Palpasi :
 Memeriksa kapilari refil pada kuku ( jika ditekan dan
kembali / pengisian kapilernya < 3 detik berarti normal)

KDPK Page 39
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

 Melakukan palpasi pada ekstremitas bawah untuk menilai


adanya nyeri tekan
61) Menggunakan palu reflek untuk menilai reflek patella
Melakukan ketukan pada tendon patella untuk menilai reflek
patella positif/negatif. Jika reflek patella (-) / tanda westphal
maka kemungkinan ada masalah pada saraf tulang belakang
klien, jika (+) menunjukkan bahwa ekstremitas baik.
R. TERMINASI
62) Berikan penjelasan pada klien
63) Melakukan kontrak selanjutnya
64) Melakukan dokumentasi pemeriksaan fisik

Niai Akhir : TOTAL SCORE x 100%

128

YAYASAN WIJAYA HUSADA BOGOR


AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA HUSADA
DAFTAR TILIK

MENGUKUR TEKANAN DARAH

NILAILAH SETIAP KINERJA YANG DIAMATI MENGGUNAKAN SKALA


SEBAGAI BERIKUT :
0 : Langkah klinik tidak dilakukan dengan benar dan tepat sesuai dengan teknik
prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien
1 : Langkah klinik dilakukan kurang sempurna
2 : Langkah klinik dilakukan sempurna, benar dan tepat sesuai dengan teknik
prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien
KDPK Page 40
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

NILAI
NO. LANGKAH
0 1 2

1. Memberitahu dan menjelaskan pada ibu tindakan yang


akan dilakukan.
2. Menyiapkan alat dan bahan secara ergonomis

3. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,


mengeringkan dengan handuk bersih
4. Mengatur posisi pasien dengan senyaman mungkin (duduk
atau tidur)
5. Membuka lengan baju atau menggulung ke atas

6. Meletakkan lengan atas sejajar dengan jantung, dengan


cara diganjal bantal atau buku. Telapak tangan menghadap
ke atas. Pastikan lengan atas bebas dari pakaian (untuk
mencegah konstriksi dan memudahkan untuk memasang
manset), agar pengukuran lebih akurat.
7. Melakukan palpasi arteri brachial menggunakan dua ujung
jari (telunjuk dan jari tengah) untuk merasakan denyut kuat
di bagian siku
8. Memasang manset, meletakkan manset ±2,5 cm di atas
arteri tersebut dan bagian tengah bladder dipasang di atas
arteri tersebut, pasang manset melingkari lengan atas
tersebut dan kaitkan ujungnya.
9. Meletakkan sphygmomanometer sejajar dengan mata
pemeriksa agar pemeriksaan lebih akurat
10. Menggunakan stetoskop, agar suara terdengar jelas dan
bersih.
11. Memasang stetoskop dengan meletakkan bel atau
diafragma dari stetoskop di atas arteri brachial, untuk
mendapatkan suara yang maksimal
12. Menutup katup dengan mengunci sampai rapat, lalu pompa
bola sphygmomanometer sampai 30 mmHg di atas tekanan
systolic (untuk meyakinkan keakuratan pengukuran
tekanan systolic)
13. Membuka katup untuk mengeluarkan udara
Katup dibuka secara perlahan-lahan ± -3 mmHg/ detik.
Apabila penurunan air raksa terlalu cepat atau terlalu
lambat dapat mengakibatkan hasil yang tidak akurat.
Keluarkan udara dari manset secara berangsur-angsur dan
perhatikan angka pada sphygmomanometer saat terdengar
bunyi (dup) pertama systolic dan perhatikan suara keras
yang terakhir (diastolik). Kemudian keluarkan seluruh

KDPK Page 41
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

udara dari manset dengan cepat.


14. Membuka manset dari lengan pasien, memberitahu hasil
pemeriksaan kepada pasien
15. Merapikan pasien

16. Membereskan alat

17. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir

18. Melakukan dokumentasi tindakan yang telah dilakukan

Niai Akhir : TOTAL SCORE x 100%

36

YAYASAN WIJAYA HUSADA BOGOR


AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA HUSADA
DAFTAR TILIK

PEMERIKSAAN HB SAHLI

NILAILAH SETIAP KINERJA YANG DIAMATI MENGGUNAKAN SKALA


SEBAGAI BERIKUT :
0 : Langkah klinik tidak dilakukan dengan benar dan tepat sesuai dengan teknik
prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien
1 : Langkah klinik dilakukan kurang sempurna
2 : Langkah klinik dilakukan sempurna, benar dan tepat sesuai dengan teknik
prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien

KDPK Page 42
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

NILAI
NO. LANGKAH
0 1 2

KDPK Page 43
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

1. Sapa klien dengan hangat dan ramah, serta beri tahu


tentang pemeriksaan haemoglobin yang akan dilakukan
2. Siapkan Alat dan bahan
Peralatan :
 Hb sahli set (tabung, standar, pengaduk, pipet 20 mm
+ slang, pipet biasa)
 Blood lanset
 Bengkok
 Kom tutup kecil
Bahan :
 Darah
 Alkohol 70%
 HCl 1% atau 0,1 N
 Aquadest
 Kapas
 Tisue
 Chlorin
Perlengkapan :
 Hand scoon
 Baki + alas
 Waskom berisi larutan chlorin 0,5 %
3. Persiapan penolong gunakan celemek

4. Mencuci tangan dengan sabun dibawah air yang mengalir


dan keringkan dengan handuk bersih
5. Pasang sarung tangan DTT atau bersih

6. Alat haemometer dalam keadaan bersih dan kering, isi


tabung sahli dengan larutan HCl 0,1 N sampai angka 2
7. Bersihkan dan beri antiseptik daerah kapiler jari dengan
menggunakan kapas alkohol 70%
8. Buat perdarahan dengan menusukkan blood lancet pada
daerah kapiler jari tersebut
9. Darah yang keluar pertama bersihkan terlebih dahulu
dengan tisue atau kapas kering
10. Darah yang keluar dihisap menggunakan pipet sahli sampai
angka 20
11. Masukkan darah ke dalam tabung sahli, aduk dengan
batang pengaduk kaca
12. Diamkan selama 2 menit (hematin akan berubah menjadi
asam hematin)
13. Encerkan dengan aquadest tetes demi tetes sampai larutan
sama dengan warna standar pada haemometer
14. Baca skala miniskus yang ditunjukkan pada skala tabung
sahli
15. Bereskan dan bersihkan alat yang telah digunakan dalam
larutan klorin

KDPK Page 44
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

16. Lepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dalam


larutan klorin 0,5 % dan dekontaminasi selama 10 menit
17. Cuci tangan dengan sabun dibawah air yang mengalir dan
keringkan dengan handuk bersih
18. Memberi informasi pada ibu tentang hasil pemeriksaan
yang telah dilakukan

Niai Akhir : TOTAL SCORE x 100%

36

YAYASAN WIJAYA HUSADA BOGOR


AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA HUSADA
DAFTAR TILIK

PEMERIKSAAN PROTEIN URIN

NILAILAH SETIAP KINERJA YANG DIAMATI MENGGUNAKAN SKALA


SEBAGAI BERIKUT :
0 : Langkah klinik tidak dilakukan dengan benar dan tepat sesuai dengan teknik
prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien
1 : Langkah klinik dilakukan kurang sempurna
2 : Langkah klinik dilakukan sempurna, benar dan tepat sesuai dengan teknik
prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien

NILAI
NO. LANGKAH
0 1 2
1 Persiapan alat :
a. 2 buah tabung reaksi
b. Lampu spirtus
c. Pipet
d. Sarung tangan
e. Pot tempat menyimpan urin

KDPK Page 45
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

f. Asam asetat 5%
g. Spuit 3 cc
h. Rak tabung
i. Kertas saring
j. Tempat sampah
2 Saring urin yg akan diperiksa dengan kertas kering
3 Isilah 2 tabung reaksi dengan urin masing-masing 2-3 cc saja
4 Panaskan urin di atas lampu spirtus (Bunsen burner) berjarak 2-3
cm dari ujung lampu sampai mendidih
5 Jika urin keruh, tambahkan 4 tetes asam asetat 5 %, kalau
kekeruhan hilang setelah ditambah asam asetat, ini menunjukan
tidak signifikan untuk protein
6 Jika urin masih tetap keruh, berarti ada protein dalam urin

CATATAN : urin juga bisa mengandung protein jika ibu mempunyai infeksi saluran
kencing atau urin yang terkontaminasi oleh darah dan air ketuban.

Hasil pemeriksaan :
Negatif (-) : tidak ada kekeruhan
Positif (+) : kekeruhan ringan (seperti awan) tanpa butir (kadar protein 0,01-0,05%)
Positif (++) : kekeruhan mudah diilihat dan tampak butir-butir dalam kekeruhan
(0,05-0,2%)
Positif (+++) : urin jelas keruh dan kekeruhan itu berkeping-keping (0,2-0,5%)
Positif (++++) : urin sangat keruh dan berkeping-keping besar atau bergumpal-gumpal
(>0,5%)

Niai Akhir : TOTAL SCORE x 100%

12

KDPK Page 46
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

YAYASAN WIJAYA HUSADA BOGOR


AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA HUSADA
DAFTAR TILIK

PEMERIKSAAN GLUKOSA URIN DENGAN BENEDICT

NILAILAH SETIAP KINERJA YANG DIAMATI MENGGUNAKAN SKALA


SEBAGAI BERIKUT :
0 : Langkah klinik tidak dilakukan dengan benar dan tepat sesuai dengan teknik
prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien
1 : Langkah klinik dilakukan kurang sempurna
2 : Langkah klinik dilakukan sempurna, benar dan tepat sesuai dengan teknik
prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien

NILAI
NO. LANGKAH
0 1 2
1 Persiapan alat
a. 2 buah tabung reaksi
b. Lampu spirtus
c. Pipet
d. Sarung tangan
e. Pot tempat menyimpan urin
f. Reagen benedict
g. Spuit 3 cc
h. Rak tabung

KDPK Page 47
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

i. Kertas saring
j. Tempat sampah
2 Saring urin yang akan diperiksa dengan kertas saring
3 Pakai sarung tangan
4 Isilah 2 tabung reaksi dengan reagen benedict masing-masing 5
cc
5 Tetesi tabung yg akan diperiksa dengan 5-8 tetes urin
6 Panaskan tabung yg sudah tercampur urin hingga mendidih
7 Kocok dan tunggu sebentar lalu dibandingkan dengan tabung
reaksi pembanding

Cara membaca hasil :


Negatif (-) : Bila larutan dalam tabung tetap biru
Samar-samar (+ / -) : Bila larutan berwarna biru kehijauan
Positif (+) : Bila larutan berwarna hijau disertai dengan endapan berwarna
Kuning

Positif (++) : Bila larutan berwarna kuning


Positif (+++) : Bila larutan berwarna orange endapan kuning
Positif (++++) : Bila larutan berwarna merah bata

Niai Akhir : TOTAL SCORE x 100%

12

KDPK Page 48
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

YAYASAN WIJAYA HUSADA BOGOR


AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA HUSADA
DAFTAR TILIK

PEMASANGAN KATETER

NILAILAH SETIAP KINERJA YANG DIAMATI MENGGUNAKAN SKALA


SEBAGAI BERIKUT :
0 : Langkah klinik tidak dilakukan dengan benar dan tepat sesuai dengan teknik
prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien
1 : Langkah klinik dilakukan kurang sempurna
2 : Langkah klinik dilakukan sempurna, benar dan tepat sesuai dengan teknik
prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien

NILAI
LANGKAH
0 1 2
A. KATETERISASI SEMENTARA
1. Menyiapkan alat:
- Baki berisi :
a. Satu bak instrumen steril berisi :
 Kateter 2 buah sesuai ukura
 Pinset anatomis 1 buah
 Sarung tangan steril/DTT 1 pasang
 Kain kasa beberapa potong
b. Kapas DTT dalam tempatnya
c. Xylocaine jelly / minyak steril dalam tempatnya
d. Bengkok 2 buah
e. Baskom plastik berisi lar. Klorin 0,5 %
f. Perlak + alasnya

KDPK Page 49
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

g. Botol steril untuk urine bila diperlukan


h. Selimut mandi / kain penutup
- Sampiran
- Tempat sampah basah
2. Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien tentang
tindakan yang akan dilakukan
3. Membawa alat-alat ke dekat pasien
4. Memasang sampiran, menutup pintu dan jendela
5. Menyiapkan pasien dalam sikap dorsal recumbent,
kemudian memasang selimut mandi / kain penutup.
Lalu menanggalkan pakaian bawah dan menempatkan
perlak serta alasnya di bawah bokong
6. Mencuci tangan dengan sabun dan mengeringkan
dengan handuk kering dan bersih
7. Meletakkan bengkok diantara kedua tungkai
8. Memakai sarung tangan
I. PADA PASIEN WANITA
1. Membersihkan vulva dengan kapas DTT dengan cara
dari atas ke bawah, minimum 3 kali (tiap kali ganti
kapas), kemudian kapas kotor diletakkan ke dalam
tempat sampah basah
2. Membuka labia mayora dengan ibu jari dan telunjuk
tangan kiri yang telah dibungkus dengan kapas DTT
sambil menekan sedikit ke atas, membersihkan vulva
lagi dengan tangan kanan
3. Mengambil kateter lalu diujungnya diberi minyak
steril / jelly 3-7 cm, pangkal kateter dipegang oleh
pembantu dengan pinset
4. Membuka labia mayora dengan ibu jari dan telunjuk
tangan kiri sampai terlihat meatus uretra
5. Tangan kanan memasukkan ujung kateter perlahan –
lahan ke dalam uretra sampai urine keluar sambil pasien
dianjurkan untuk menarik napas panjang
6. Menampung urine ke dalam bengkok atau botol steril
bila diperlukan untuk pemeriksaan
7. Bila sudah selesai menganjurkan pasien menarik napas
panjang, kateter dicabut perlahan-lahan kemudian
dimasukkan ke dalam larutan klorin 0,5 %
8. Merendam pinset, membilas sarungtangan dan
membuka dalam keadaan terbalik dan rendam dalam
lar.klorin 0,5 %
9. Merapikan pasien
10. Membereskan alat-alat
11. Mencuci tangan
I. PADA PASIEN PRIA
1. Memegang penis dengan tangan kiri dengan memakai
kain kasa steril

KDPK Page 50
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

2. Menarik preputium sedikit ke pangkalnya, kemudian


membersihkannya dengan kapas DTT minimum 3 kali
(setiap kali ganti kapas baru)
3. Mengambil kateter, lalu ujungnya diberi pelumas lebih
luas, pangkal kateter dipegang oleh pembantu dengan
pinset
4. Memasukkan kateter perlahan-lahan kedalam uretra ±
20 cm sambil penis diarahkan ke atas
5. Jika kateter tertahan jangan dipaksa, usahakan penis
lebih di ke ataskan lagi sedikit sampai urine mulai
keluar, kemudian menampung urine ke dalam
bengkok/botol steril

6. Penyelesaian selanjutnya sama dengan perasat pada


pasien wanita
B. KATETER DAUER
1. Menyiapkan alat :
PERALATAN :
a. Sarung tangan steril/DTT
b. kateter steril sesuai dengan ukuran ( dianjurkan 16 fr
untuk wanita )
c. Duk steril
d. Jeli pelumas dalam wadah steril
e. Kapas DTT 3-5 buah
f. Spuit 10cc berisi cairan aquabides
g. Urineal bag dan pengikatnya bisa menggunakan kasa
- Bila memakai :
a. Kateter Nelaton, ditambah benang, plester dan
gunting untuk fiksasi kateter
b. Kateter Foley, ditambah spuit 10cc + jarum
untuk mengisi balon
PERLENGKAPAN :
a. Perlak dan alasnya
b. Sampiran
c. Lampu sorot
d. Tempat sampah
e. Waskom berisi larutan klorin 0,5%
BAHAN
Phantoom Vagina
Phantoom Penis
2. Pada prinsipnya cara pemasangan kateter Dauer sama
dengan kateterisasi sementara
KATETER NELATON

KDPK Page 51
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

1. Mengikat kateter dengan benang, jaraknya ± 2cm, dari


permukaan uretra
2. Kedua ujung benang masing-masing ditempatkan di
lipatan paha kiri dan kanan, kemudian difiksasi dengan
plester
3. Menghubungkan pangkal kateter dengan pipa pada
kantong urine (urine bag) atau dimasukkan dalam urinal
KATETER FOLEY
1. Melakukan langkah 1-6 sama seperti pada pemasangan
kateter wanita dan langkah 1-5 pada pemasangan
kateter pria
2. Memasukkan aquabidest 10 cc dengan menggunakan
spuit setelah ujung kateter berada di dalam kandung
kemih
3. Menarik kateter perlahan-lahan untuk memastikan
apakah kateter sudah terpasang dengan baik
4. Kemudian pangkal kateter dihubungkan dengan pipa
penyambung pada kantong urine (urine bag) atau
dimasukkan dalam urinal
5. Pada waktu melepaskan kateter, aquabidest diisap
terlebih dahulu dengan menggunakan spuit
6. Penyelesaian selanjutnya sama dengan perasat pada
pasien wanita

Niai Akhir : TOTAL SCORE x 100%

72

KDPK Page 52
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

YAYASAN WIJAYA HUSADA BOGOR


AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA HUSADA
DAFTAR TILIK

MEMBERI PISPOT DAN URINAL

NILAILAH SETIAP KINERJA YANG DIAMATI MENGGUNAKAN SKALA


SEBAGAI BERIKUT :
0 : Langkah klinik tidak dilakukan dengan benar dan tepat sesuai dengan teknik
prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien
1 : Langkah klinik dilakukan kurang sempurna
2 : Langkah klinik dilakukan sempurna, benar dan tepat sesuai dengan teknik
prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien

NILAI
NO. LANGKAH
0 1 2
1 Menyiapkan alat :
a. Pispot dadn tutupnya atau urinal
b. Selimut mandi (bila pasien akan BAB)
c. Alas bokong (perlak dan alasnya)
d. Botol berisi air bersih
e. Sarung tangan bersih
f. Kertas kloset
g. Sampiran
h. Bangku kecil untuk pispot
i. Bel
j. Tempat sampah basah
2 Memberitahu pasien
3 Membawa alat-alat ke dekat pasien
4 Menjaga privasi pasien (memasang sampiran)
5 Mencuci tangan

KDPK Page 53
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

6 Memakai sarung tangan


7 Memasang selimut mandi dan menurunkan sprei atas (bila
pasen akan BAB), bila pasien hanya akan BAK cukup
memakai sprei atas
8 Memasang alas bokong
9 Membuka pakaian pasien sebelah bawah
10 Meminta pasien untuk memeluk lututnya mengangkat
bokongnya
11 Menempatkan pisppot dengan hati-hati, bila pasien pria
diberikan juga urinal
12 Merapikan selimut mandi untuk menutupi pasien

13 Memberikan bel, agar bila selesai dapat memanggil


petugas
14 Mengangkat urinal bila sudah selesai (bila pria),
kemudian siram dengan air di bagian atas kemaluan
(wanita)
15 Memiringkan pasien dan mengangkat pispot
16 Membersihkan bagian kemaluan sengan kertas kloset
basah dari depan ke belakang, kemudian dikeringkan
dengan kertas kloset kering
17 Membuang kertas kloset ke tempat sampah
18 Merapihkan pasien ke posisi semula
19 Mengangkat selimut mandi sekaligus menarik sprei atas
ke atas
20 Membereskan alat-alat
21 Mencuci tangan

Niai Akhir : TOTAL SCORE x 100%

42

KDPK Page 54
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

YAYASAN WIJAYA HUSADA BOGOR


AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA HUSADA
DAFTAR TILIK

PEMBERIAN OBAT MELALUI VAGINA


NILAILAH SETIAP KINERJA YANG DIAMATI MENGGUNAKAN SKALA
SEBAGAI BERIKUT :
0 : Langkah klinik tidak dilakukan dengan benar dan tepat sesuai dengan teknik
prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien
1 : Langkah klinik dilakukan kurang sempurna
2 : Langkah klinik dilakukan sempurna, benar dan tepat sesuai dengan teknik
prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien

NILAI
NO. LANGKAH
0 1 2
1 Menyiapkan alat :
- Bak berisi :
a. Obat, misalnya flagistatin suppositoria
b. Air DTT
c. Kapas DTT
d. Bengkok 2 buah
e. Sarung tangan steril dalam tempatnya
f. Korentang dalam tempatnya
g. Pengalas (perlak kecil dan alasnya)
- Sampiran bila perlu
2 Memberitahu dan mennjelaskan kepada pasien
3 Membawa alat-alat ke dekat pasien
4 Memasang sampiran
5 Mencuci tangan
6 Menempatkan pengalas di bawah bokong
7 Mengatur posisi tidur pasien. Tidur telentang dengan kaki
ditekuk serta paha diregangkan sedikit. Pakaian bawah
dilepas.
8 Menempatkan 1 bengkok dekat bokong

KDPK Page 55
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

9 Mencuci tangan
10 Membuka pembungkus suppositoria dengan merobek
pada bagian yang telah diberi tanda
11 Memakai sarung tangan
12 Membersihkan vulva dan introitus vagina dengan kapas
DTT
13 Menjepit suppositoria dengan jari telunjuk dan jari tengah
bila tidak alat khusus untuk keperluan tersebut
14 Membuka labia minora dengan tangan kiri, kemudian
tangan kanan memasukan obat perlahan-lahan ke dalam
vagina sejauh mungkin sampai menyentuh mulut
belakang uterus (forniks posterior) sambil pasien diminta
menarik nafas panjang
15 Membersihkan vulva dengan kapas DTT
16 Pasien diminta tetap berbaring selama 1 jam setelah obat
dimasukan
17 Mencuci dan membuka sarung tangan dalam keadaan
terbalik dan merendamnya ke dalam larutan klorin 0,5%
18 Merapikan pakaian pasien
19 Membereskan alat-alat
20 Mencuci tangan
21 Mencatat :
 Keadaan umum / reaksi pasien
 Hasil dari pemberian obat
 Tanggal dan jam pemberian
 Nama obat yang diberikan
 Nama petugas yang melaksanakan perasat

Niai Akhir : TOTAL SCORE x 100%

42

KDPK Page 56
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

YAYASAN WIJAYA HUSADA BOGOR


AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA HUSADA
DAFTAR TILIK

PEMBERIAN OBAT MELALUI ANUS / REKTUM


NILAILAH SETIAP KINERJA YANG DIAMATI MENGGUNAKAN SKALA
SEBAGAI BERIKUT :
0 : Langkah klinik tidak dilakukan dengan benar dan tepat sesuai dengan teknik
prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien
1 : Langkah klinik dilakukan kurang sempurna
2 : Langkah klinik dilakukan sempurna, benar dan tepat sesuai dengan teknik
prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien

NILAI
NO. LANGKAH
0 1 2
1 Menyiapkan alat :
- Bak berisi :
a. Obat suppositoria dalam bungkusnya
b. Sarung tangan kanan
c. Kain kasa beberapa potong
d. Pelicin (minyak/vaselin)
e. Kertas tissu
- Pispot
- Sampiran bila perlu
2 Memberitahu dan mennjelaskan kepada pasien
3 Membawa alat-alat ke dekat pasien
4 Memasang sampiran
5 Mencuci tangan
6 Membuka pakaian bagian bawah dan mengatur posisi
pasien dalam sikap sim
7 Membuka pembungkus suppositoria dengan merobek
pada bagian yang telah diberi tanda
8 Memakai sarung tangan; mengambil obat suppositoria
kemudian dipegang dengan menggunakan kain kasa
9 Mengoles telunjuk kanan petugas dan ujung suppositoria
dengan pelican
10 Memasukan suppositoria sejauh mungkin kedalam rectum

KDPK Page 57
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

±7-8 cm, sampai melewati spincter ani interna sambil


pasien dianjurkan bernafas melalui mulut
11 Menarik jari telunjuk keluar, menjepit kedua belahan
bokong pasien untuk sementara agar suppositoria tidak
keluar
12 Menganjurkan agar pasien tetap berbaring selama ±20
menit dan tidak mengedan untuk menahan suppositoria
13 Memberihkan daerah anus dengan kertas tissue
14 Merapihkan pasien
15 Membereskan alat-alat
16 Mencuci tangan
17 Mencatat :
 Keadaan umum / reaksi pasien
 Hasil dari pemberian obat
 Tanggal dan jam pemberian
 Nama obat yang diberikan
 Nama petugas yang melaksanakan perasat

Niai Akhir : TOTAL SCORE x 100%

34

KDPK Page 58
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

YAYASAN WIJAYA HUSADA BOGOR


AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA HUSADA
DAFTAR TILIK

PEMBERIAN OBAT MELALUI MULUT (ORAL)


NILAILAH SETIAP KINERJA YANG DIAMATI MENGGUNAKAN SKALA
SEBAGAI BERIKUT :
0 : Langkah klinik tidak dilakukan dengan benar dan tepat sesuai dengan teknik
prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien
1 : Langkah klinik dilakukan kurang sempurna
2 : Langkah klinik dilakukan sempurna, benar dan tepat sesuai dengan teknik
prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien

NILAI
NO. LANGKAH
0 1 2
1 Menyiapkan alat :
Meja obat beroda berisi :
a. Daftar obat pasien
b. Buku obat pasien
c. Tempat-tempat obat dan tutupnya serta etiket
nama pasien menurut kamar dan nomor tempat
tidur
d. Gelas pengukur
e. Gelas obat
f. Gelas minum
g. Air minum dalam cerek
h. Sedotan
i. Sendok
j. Pipet
k. Serbet
l. Lumpang obat
m. Baki
n. Bengkok / tempat sampah
2 Mencuci tangan
3 Menyiapkan obat-obatan yang diperlukan
4 Membaca daftar obat, mengambil obat sesuai dengan
jenis dan jumlah, memasukan ke dalam tempat obat
pasien lalu mengembalikan sisa obat ke tempat semula
5 Meletakan baki obat, air minum dalam gelas, sedotan,
daftar/buku obat di atas meja obat beroda

KDPK Page 59
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

6 Mendorong meja obat ke kamar pasien


7 Memeriksa kembali obat, lalu diberikan kepada pasien
dan ditunggu sampai semua obat ditelan
8 Obat yang sudah diminum pasien diberi tanda (√), pada
buku obat dibubuhi tanda tangan si pemberi obat di kolom
catatan petugas
9 Membereskan alat
10 Mencuci tangan

Niai Akhir : TOTAL SCORE x 100%

20

KDPK Page 60
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

YAYASAN WIJAYA HUSADA BOGOR


AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA HUSADA
DAFTAR TILIK

PEMBERIAN OBAT MELALUI IC (INTRA CUTAN)


DAN SC (SUB CUTAN)
NILAILAH SETIAP KINERJA YANG DIAMATI MENGGUNAKAN SKALA
SEBAGAI BERIKUT :
0 : Langkah klinik tidak dilakukan dengan benar dan tepat sesuai dengan teknik
prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien
1 : Langkah klinik dilakukan kurang sempurna
2 : Langkah klinik dilakukan sempurna, benar dan tepat sesuai dengan teknik
prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien

NILAI
LANGKAH
0 1 2
1. Menyiapkan alat-alat suntikan diatas meja obat
beroda:
a. Bagian atas :
1) Bak instrumen steril berisi jarum berbagai
ukuran
2) Bak spuit steril yang tertutup (untuk membawa
spuit yang telah berisi obat ke pasien)
3) Korentang steril dalam tempatnya
4) Kapas alkohol dalam tempatnya
5) Alkohol 70% dalam botol bertutup rapat
6) Macam-macam obat suntikan
7) Aquabidest steril atau NaCl 0,9% untuk
melarutkan obat
8) Gergaji ampul
9) Mangkok bertutup steril
10) Tromol berisi kain kasa steril
11) Daftar obat suntikan
12) Karet pembendung (Torniquet/schlauch)
b. Bagian Bawah :
1) Baskom plastik berisi larutan klorin 0,5%
2) Bengkok 1 buah
3) Pengalas (perlak kecil + alasnya)
4) Tempat sampah tajam
5) Tempat sampah kering
6) Tempat sampah basah
2. Mencuci tangan
3. Membaca daftar obat pasien
4. Membuka spuit, kemudian disimpan dalam tempatnya

KDPK Page 61
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

5. Membaca kembali daftar obat, lalu mengambil obat


yang diperlukan kemudian dicocokkan
6. Mendesinfeksi dengan kapas alkohol :
a. Leher ampul dan gergaji, alasi leher ampul
dengan kapas
b. Tutup karet, bila obat suntikan dalam flakon
7. Mengisap cairan obat ke dalam spuit sesuai dengan
dosis, mengeluarkan udara dari dalam spuit,
memasukkan ke dalam bak spuit yang tersedia bersama
kapas alkohol, lalu bak ditutup
8. Mencuci tangan dan mengeringkan dengan handu
bersih dan kering
A. SUNTIKAN INTRA CUTAN (IC)
1. Menyiapkan alat :
a. Buku catatan pemberian obat atau kartu obat
b. Kapas alkohol/ Kapas DTT
c. Sarung Tangan
d. Obat yang sesuai
e. Bak spuit steril berisi spuit 1cc + jarum no.27 berisi
cairan suntikan, dan kapas alkohol /kapas DTT
f. Bengkok
g. Perlak dan alas perlak
h. Tempat sampah tajam, basah dan kering
i. Baskom plastik berisi larutan klorin 0,5%
j. Sampiran
2. Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien
3. Menyiapkan obat dengan prinsip 6 benar
4. Membawa alat-alat ke dekat pasien
5. Memasang sampiran bila perlu dan mengatur posisi
pasien
6. Memasang perlak dan alas dibawah lengan pasien dan
dekatkan bengkok
7. Mencuci tangan dibawah air mengalir dan
mengeringkannya dengan handuk bersih dan kering
8. Memakai handscone
9. Membebaskan daerah yang akan disuntik dari pakaian
10. Memilih area penusukan yang bebas dari tanda
kekakuan, peradangan, atau rasa gatal (menghindari
gangguan absorbsi obat atau cidera dan nyeri yang
berlebihan)
11. Membersihkan area penusukan dengan menggunakan
kapas alkohol dengan gerakan sirkuler dari arah dalam
keluar dengan diameter sekitar 5 cm. Membuang kapas
alkohol bekas ke dalam tempat sampah basah, tunggu
sampai kulit kering (pada vaksinasi BCG dan cacar,
digunakan kapas yang telah direbus, tidak boleh
dengan kapas alkohol)

KDPK Page 62
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

12. Membuka tutup jarum (one hand)


13. Menempatkan ibu jari dengan tangan sekitar 2,5 cm di
area penusukkan
14. Menegangkan kulit pasien dengan tangan kiri,
kemudian jarum ditusukkan perlahan-lahan dengan
lubang jarum mengarah ke atas
15. Jarum dan permukaan kulit membentuk sudut 15-20º
16. Memasukkan obat perlahan-lahan sampai terjadi
gelembung berwarna putih pada kulit, lalu jarum
ditarik dengan cepat, tidak dihapuskan dengan kapas
alkohol dan tidak boleh dilakukan pengurutan (masase)
17. Mencabut jarum dengan sudut yang sama seperti saat
dimasukkan, tidak dihapuskan dengan kapas alkohol
dan tidak boleh dilakukan pengurutan (masase)
18. Mengobservasi adanya kemerahan atau bengkak. Bila
injeksi intrakutan dilakukan untuk test antibiotik,
lakukan penandaan pada area penyutikan dengan
melingkari  area penyuntikan dengan diameter kira kira
1 inchi atau diameter 2,5 cm. Penilaian reaksi
dilakukan 15 menit setelah penyuntikan. Nilai positif
jika terdapat tanda tanda rubor, dolor, kalor melebihi
daerah yang sudah ditandai, artinya pasien alergi
dengan antibiotik tersebut.
19. Merapikan pasien
20. Membereskan dan membawa alat-alat ke meja suntikan
21. Mencuci tangan
22. Dokumentasi hasil tindakan
B. SUNTIKAN SUB CUTAN (SC)
1. Menyiapkan alat :
Sama dengan pemberian suntikan intracutan, tetapi
disediakan :
a. Spuit 3cc
b. Jarum no.23
2. Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien
3. Menyiapkan obat dengan prinsip 6 benar
4. Membawa alat-alat ke dekat pasien
5. Memasang sampiran bila perlu dan mengatur posisi
pasien
6. Memasang perlak dan alas dibawah lengan pasien dan
dekatkan bengkok
7. Mencuci tangan dibawah air mengalir dan
mengeringkannya dengan handuk bersih dan kering
8. Memakai handscone
9. Membebaskan daerah yang akan disuntik dari pakaian
10. Menghisap obat sesuai dengan prosedur yang benar
dari ampul atau vial (cat : obat/vial sebelum ditusuk,
terlebih dahulu dilakukan hapus hama pada karet vial)

KDPK Page 63
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

11. Bersihkan daerah sekitar suntikan dengan kapas


alkohol sekali usap, gosok melingkar dari dalam ke
luar. Lakukan sampai bersih.
12. Mengangkat kulit sedikit dengan jari telunjuk dan ibu
jari tangan kiri, pegang spuit dengan tangan kanan
diantara ibu jari dan telunjuk kemudian menusukkan
jarum perlahan-lahan dengan lubang jarum menghadap
ke atas.
13. Jarum dan permukaan kulit membentuk sudut 45º
14. Aspirasi untuk memastikan masuknya jarum. Bila ada
darah, cabut jarum obat dan spuit dibuang dan
menyiapkan obat baru lagi. Bila tidak ada darah
suntikkan obat perlahan-lahan.
15. Meletakkan kapas alkohol yang baru di atas jarum,
kemudian menarik spuit dan jarum dengan cepat
sambil memegang pangkal jarum, lalu melakukan
masase pada bekas suntikan
16. Masukkan spuit dan jarum tanpa penutup di safety box
17. Merapikan pasien
18. Membereskan da membawa alat-alat ke meja suntikan
19. Mencuci tangan
20. Dokumentasi hasil tindakan

Niai Akhir : TOTAL SCORE x 100%

50

YAYASAN WIJAYA HUSADA BOGOR


AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA HUSADA
DAFTAR TILIK

KDPK Page 64
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

PEMBERIAN OBAT MELALUI IV (INTRA VENA)


DAN IM (INTRA MUSCULAR)
NILAILAH SETIAP KINERJA YANG DIAMATI MENGGUNAKAN SKALA
SEBAGAI BERIKUT :
0 : Langkah klinik tidak dilakukan dengan benar dan tepat sesuai dengan teknik
prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien
1 : Langkah klinik dilakukan kurang sempurna
2 : Langkah klinik dilakukan sempurna, benar dan tepat sesuai dengan teknik
prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien

NILAI
LANGKAH
0 1 2
A. SUNTIKAN INTRA VENA (IV)
1. Menyiapkan alat :
Sama dengan pemberian suntikan intracutan, tetapi
disediakan :
a. Spuit 3cc atau 10 cc
b. Jarum no.23
c. Karet pembendung (Torniquet/Schlauch)
2. Memberitahu dan menjelaskan pada pasien
3. Membawa alat-alat ke dekat pasien
4. Memasang sampiran bila perlu
5. Mengatur posisi pasien serta membebaskan daerah
yang akan disuntik dari pakaian
6. Mencuci tangan
7. Memakai handscone
8. Memasang pengalas di bawah daerah/tempat yang akan
disuntik
9. Mengikat bagian atas daerah yang akan disuntik
dengan torniquet agar vena mudah diraba/dilihat.
Untuk bagian lengan, pasien dianjurkan untuk
mengepalkan tangan
10. Menghapushamakan/mendisinfeksi kulit pasien
dengan kapas alkohol secara sirkular dengan diameter
kurang lebih 5 cm dan membuang kapas alkohol ke
tempat sampah basah, tunggu sampai kulit kering

11. Menegangkan kulit pasien dengan tangan kiri, lalu


menusukkan jarum kedalam vena, dengan tangan
jarum dan kulit membentuk sudut ± 20 derajat
12. Menarik sedikit penghisap untuk aspirasi apakah
jarum sudah masuk vena dengan ditandai adanya
darah dalam spuit
13. Menganjurkan pasien membuka kepalannya sambil
membuka torniquet, kemudian secara perlahan-lahan

KDPK Page 65
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

memasukkan obat kedalam vena sampai habis


14. Meletakkan kapas alkohol di atas jarum, kemudian
menarikkan spuit + jarum dengan cepat sambil
memegang pangkal jarum. Bekas tusukkan ditekan
dengan kapas alkohol sampai darah tidak keluar lagi
15. Merapikan pasien
16. Membereskan dan membawa alat-alat ke meja
17. Mencuci tangan
18. Mendokumentasikan hasil tindakan
B. SUNTIKAN INTRA MUSCULAR (IM)
1. Menyiapkan alat :
Sama dengan pemberian suntikan intracutan, tetapi
disediakan:
a. Spuit 3cc dan 10 cc
b. Jarum no.23
2. Memberitahu dan menjelaskan pada pasien
3. Membawa alat-alat ke dekat pasien
4. Memasang sampiran bila perlu
5. Mengatur posisi pasien serta membebaskan daerah
yang akan disuntik dari pakaian
6. Mencuci tangan
7. Memakai handscone
8. Menghapushamakan/mendisinfeksi area penusukan
dengan menggunakan kapas alkohol secara sirkular
dengan diameter kurang lebih 5 cm dan membuang
kapas alkohol ke tempat sampah basah, tunggu sampai
kulit kering
9. Membuka tutup jarum (one hand)
10. Mengangkat kulit sedikit dengan jari telunjuk dan ibu
jari tangan kiri pada daerah bokong, atau mengangkat
otot pada musculus quadriceps femoris/musculus
deltoideus, kemudian menusukkan jarum ke dalam otot
tegak lurus dengan permukaan kulit sedalam ¾
panjang jarum
11. Jarum dan permukaan kulit membentuk sudut 90º
12. Menarik pengisap sedikit untuk memeriksa apakah ada
darah atau tidak, bila tidak ada darah, masukkan obat
perlahan-lahan sampai habis
13. Jika ada darah : tarik kembali jarum dari kulit, tekan
tempat penusukkan selama 2 menit, mengobservasi
adanya hematoma atau memar jika perlu berikan
plester, menyiapkan obat yang baru, mulai dengan
langkah pertama pilih area penusukkan
14. Meletakkan kapas alkohol yang baru di atas jarum,
kemudian menarik spuit dan jarum dengan cepat
sambil memegang pangkal jarum, lalu melakukan
masase pada bekas suntikan

KDPK Page 66
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

15. Jika terdapat perdarahan, maka tekan area tersebut


dengan menggunakan kapas alkohol sampai darah
berenti
16. Merapikan pasien
17. Membereskan dan membawa alat-alat ke meja suntikan
18. Mencuci tangan
19. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan

Niai Akhir : TOTAL SCORE x 100%

74

YAYASAN WIJAYA HUSADA BOGOR


AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA HUSADA
DAFTAR TILIK

PERAWATAN LUKA OPERASI


(GANTI BALUTAN)

NILAILAH SETIAP KINERJA YANG DIAMATI MENGGUNAKAN SKALA


SEBAGAI BERIKUT :
0 : Langkah klinik tidak dilakukan dengan benar dan tepat sesuai dengan teknik
KDPK prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien Page 67
1 : Langkah klinik dilakukan kurang sempurna
2 : Langkah klinik dilakukan sempurna, benar dan tepat sesuai dengan teknik
prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

NILAI
LANGKAH
0 1 2
1. Menyiapkan alat:
a. Bak Instrumen kecil
b. Sarung tangan steril (1 pasang)
c. Pinset anatomis steril (2 buah) , pinset chirrugis
steril, kom, klem,
d. Gunting verband
e. Kasa steril
f. Plester
g. Bengkok
h. Cairan pembersih (NaCl 0,9%, Aquabidest)
i. Betadine dalam tempatnya
j. Kapas alkohol dalam tempatnya
k. Pinset anatomis bersih
l. Perlak
m. Waskom berisi larutan klorin 0.5 %
n. Sampiran
2. Memvalidasi perlunya prosedur, status medis,
rencana keperawatan
3. Menyiapkan alat sesuai dengan kebutuhan
4. Menjaga privacy klien dengan memasang sampiran
5. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
6. Memasang perlak dan pengalas di bawah luka yang
akan dilakukan perawatan
7. Mencuci tangan dengan sabun di bawah air
mengalir (bila perlu memakai perlengkapan
perlindungan diri )
8. Meminta bantuan asisten bila tindakan tidak dapat
dilakukan sendiri
9. Membuka set ganti balutan dengan memperhatikan
sterilisasi alat dan siapkan hal-hal yang diperlukan
saat perawatan kulit
10. Memasang sarung tangan bersih, buka balutan luka
dengan pinset bersih
11. Mengolesi plester dengan kapas beralkohol, agar
mudah dan tidak sakit saat plester dibuka
12. Membuka plester dan kassa dengan menggunakan
pinset, buang dalam bengkok
13. Mengkaji kondisi luka : grad, lokasi, ukuran, nyeri

KDPK Page 68
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

dan kondisi luka


14. Mengganti sarung tangan dengan sarung tangan
steril
15. Membersihkan luka dengan larutan antiseptik atau
dengan cairan NaCl 0,9% (gunakan kasa terpisah
untuk setiap usapan)
16. Membersihkan luka sesuai dengan kondisi luka
dari daerah bersih ke daerah kotor. Gerakan dalam
tekanan progresif menjauh dari insisi atau tepi luka
17. Membuang kasa yang telah digunakan kedalam
bengkok
18. Mempertahankan teknik steril. Hindari
bercampurnya alat steril dan nonsteril
19. Mengeringkan luka dengan kasa kering. Berikan
terapi sesuai dengan kondisi luka program
pengobatan
20. Membalut luka dengan balutan yang sesuai dengan
kondisi luka
21. Menutup luka dengan kasa steril dan pasang plester
(pada pemasangan kasa steril, perhatikan serat kasa
jangan ada yang menempel pada luka)
22. Merapihkan pasien dan membereskan alat
23. Melepaskan sarung tangan (sebelumnya cuci dalam
larutan klorin 0.5%), rendam selama 10 menit
24. Mencuci tangan dengan sabun dibawah air
mengalir, keringkan
25. Mendokumentasikan hasil tindakan

Niai Akhir : TOTAL SCORE x 100%

50

YAYASAN WIJAYA HUSADA BOGOR


AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA HUSADA
DAFTAR TILIK

PERAWATAN LUKA OPERASI


(ANGKAT JAHITAN)

NILAILAH SETIAP KINERJA YANG DIAMATI MENGGUNAKAN SKALA


SEBAGAI BERIKUT :
0 : Langkah klinik tidak dilakukan dengan benar dan tepat sesuai dengan teknik
prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien
1 : Langkah klinik dilakukan kurang sempurna
2 : Langkah klinik dilakukan sempurna, benar dan tepat sesuai dengan teknik
prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien
KDPK Page 69
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

NILAI
LANGKAH
0 1 2
1. Menyiapkan alat:
a. Bak Instrumen kecil
b. Sarung tangan steril (1 pasang)
c. Pinset anatomis steril (2 buah) , pinset chirrugis
steril, kom, klem,
d. Gunting verband
e. Kasa steril
f. Plester
g. Bengkok
h. Cairan pembersih (NaCl 0,9%, Aquabidest)
i. Betadine dalam tempatnya
j. Kapas alkohol dalam tempatnya
k. Pinset anatomis bersih
l. Perlak
m. Waskom berisi larutan klorin 0.5 %
n. Sampiran
2. Memvalidasi perlunya prosedur, status medis,
rencana keperawatan
3. Menyiapkan alat sesuai dengan kebutuhan
4. Menjaga privacy klien dengan memasang sampiran
5. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
6. Memasang perlak dan pengalas di bawah luka yang
akan dilakukan perawatan
7. Mencuci tangan dengan sabun di bawah air
mengalir (bila perlu memakai perlengkapan
perlindungan diri )
8. Membuka set ganti balutan dengan memperhatikan
sterilisasi alat dan siapkan hal-hal yang diperlukan
saat perawatan kulit
9. Memasang sarung tangan bersih, buka balutan luka
dengan pinset bersih
10. Mengolesi plester dengan kapas beralkohol, agar
mudah dan tidak sakit saat plester dibuka
11. Membuka plester dan kassa dengan menggunakan
pinset, buang dalam bengkok
12. Mengkaji kondisi luka : grad, lokasi, ukuran, nyeri
dan kondisi luka
13. Mengganti sarung tangan dengan sarung tangan
steril
14. Membersihkan luka dengan kassa betadin
15. Membuang kasa yang telah digunakan kedalam
bengkok
16. Mengangkat dan menahan bagian luar jahitan,
dengan menggunakan tangan yang non dominan

KDPK Page 70
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

untuk memegang pinset, dengan tujuan untuk


memastikan bahwa tidak ada bagian luar jahitan
yang tertarik ke dalam, pengangkatan jahitan
dimulai dari jahitan yang terjauh dari bidan dengan
tujuan agar pekerjaan bidan efektif.
17. Memotong benang dibawah simpul dengan gunting
18. Mencabut benang dari kulit secara perlahan
19. Melakukan tindakan antisepsis (menggunakan kasa
yang telah diberi bethadine, dengan teknik satu
arah diawali dari daerah yang dekat dengan bidan
menuju ujung luka)
20. Membuang kasa yang telah digunakan kedalam
bengkok
21. Menutup luka dengan kasa steril dan pasang plester
(pada pemasangan kasa steril, perhatikan serat kasa
jangan ada yang menempel pada luka)
22. Merapihkan pasien dan membereskan alat
23. Melepaskan sarung tangan (sebelumnya cuci dalam
larutan klorin 0.5%), rendam selama 10 menit
24. Mencuci tangan dengan sabun dibawah air
mengalir, keringkan
25. Mendokumentasikan hasil tindakan

Niai Akhir : TOTAL SCORE x 100%

50

YAYASAN WIJAYA HUSADA BOGOR


AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA HUSADA
DAFTAR TILIK

PEMASANGAN INFUS

NILAILAH SETIAP KINERJA YANG DIAMATI MENGGUNAKAN SKALA


SEBAGAI BERIKUT :
0 : Langkah klinik tidak dilakukan dengan benar dan tepat sesuai dengan teknik
prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien
1 : Langkah klinik dilakukan kurang sempurna
2 : Langkah klinik dilakukan sempurna, benar dan tepat sesuai dengan teknik
prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien

NILAI
LANGKAH
0 1 2

KDPK Page 71
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

1. Menyiapkan alat:
a. Baki beralas
b. Perlak dan pengalasnya
c. Handuk kecil
d. Bengkok
e. Tiang infus
f. Sarung tangan
g. Torniquet
h. Kapas alkohol
i. Cairan infus
j. Infus set
k. Abbocath
l. Plester/hipafik
m. Kassa steril
n. povidoniyodin
o. Gunting plester
p. Jam tangan
q. Lembar catatan
r. Waskom berisi larutan chlorin 0,5%
- Sampiran
2. Memberitahu pasien tindakan yang akan dilakukan
3. Menyiapkan alat dan mendekatkan ke pasien
4. Memasang sampiran
5. Mengatur posisi senyaman mungkin
6. Mencuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir,
mengeringkan dengan handuk bersih
7. Memasang perlak dan pengalasnya di bawah daerah
yang akan di pasang infus
8. Memakai sarung tangan
9. Menggantungkan flabot pada tiang infus
10. Membuka kemasan infus set
11. Mengatur klem rol sekitar 2-4 cm di bawah bilik drip
dan menutup klem yang ada pada saluran infus
12. Menusukkan pipa saluran infus kedalam botol cairan dan
mengisi tabung tetesan dengan cara memencet tabung
tetesan infus hingga setengahnya
13. Membuka klem dan mengalirkan cairan keluar sehingga
tidak ada udara pada slang infus lalu tutup kembali klem
14. Memilih vena yang akan dipasang infus
15. Meletakkan torniquet 10-12 cm diatas tempat yang akan
ditusuk, menganjurkan pasien menggenggam tangannya
16. Melakukan disinfeksi daerah penusukan dengan kapas
alkohol secara sirkular dengan diameter ± 5 cm
17. Menusukkan jarum abbocath ke vena dengan lubang
jarum menghadap ke atas, dengan menggunakan tangan
yang dominan
18. Melihat apakah darah terlihat pada pipa abbocath

KDPK Page 72
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

19. Memasukkan abbocath secara pelan-pelan serta menarik


secara pelan-pelan jarum yang ada pada abbocath,
hingga plastik abbocath masuk semua dalam vena, dan
jarum keluar semua
20. Segera menyambungkan abbocath dengan selang infus
21. Melepaskan torniquet, menganjurkan pasien membuka
tangannya dan melonggarkan klem untuk melihat
kelancaran tetesan
22. Merekatkan pangkal jarum pada kulit dengan plester
23. Mengatur tetesan sesuai kebutuhan
24. Menutup tempat tusukan dengan kassa steril, dan
direkatkan dengan plester
25. Mengatur letak anggota badan yang dipasang infus
supaya tidak digerak-gerakkan agar jarum infus tidak
bergeser dan bila perlu memasang spalk
26. Membereskan alat dan merapikan pasien
27. Melepas sarung tangan, merendam dalam larutan chlorin
0,5% selama 10 menit
28. Mencuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir dan
mengeringkan dengan handuk bersih
29. Melakukan dokumentasi tindakan yang telah dilakukan
Niai Akhir : TOTAL SCORE x 100%

56

YAYASAN WIJAYA HUSADA BOGOR


AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA HUSADA
DAFTAR TILIK

MELEPAS INFUS

NILAILAH SETIAP KINERJA YANG DIAMATI MENGGUNAKAN SKALA


SEBAGAI BERIKUT :
0 : Langkah klinik tidak dilakukan dengan benar dan tepat sesuai dengan teknik
prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien
1 : Langkah klinik dilakukan kurang sempurna
2 : Langkah klinik dilakukan sempurna, benar dan tepat sesuai dengan teknik
prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien

NILAI
LANGKAH
0 1 2
1. Menyiapkan alat:
a. Baki beralas
b. Perlak dan pengalasnya

KDPK Page 73
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

c. Bengkok
d. Sarung tangan
e. Kapas alkohol
f. Plester/hipafik
g. Gunting plester
h. Lembar catatan
i. Waskom berisi larutan chlorin 0,5%
- Sampiran
2. Memberitahu pasien tindakan yang akan dilakukan
3. Menyiapkan alat dan mendekatkan ke pasien
4. Memasang sampiran
5. Mengatur posisi senyaman mungkin
6. Mencuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir,
mengeringkan dengan handuk bersih
7. Memakai sarung tangan
8. Membasahi plester yang melekat pada kulit dengan
kapas alkohol
9. Melepas plester dan kassa dari kulit
10. Menekan tempat tusukkan dengan kapas alkohol dan
mencabut infus pelan-pelan
11. Menekan kapas alkohol dengan plester
12. Membereskan alat dan merapikan pasien

13. Melepas sarung tangan, merendam dalam larutan chlorin


0,5% selama 10 menit
14. Mencuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir dan
mengeringkan dengan handuk bersih
15. Melakukan dokumentasi tindakan yang telah dilakukan

Niai Akhir : TOTAL SCORE x 100%

30

KDPK Page 74
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

YAYASAN WIJAYA HUSADA BOGOR


AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA HUSADA
DAFTAR TILIK

TRANSFUSI DARAH

NILAILAH SETIAP KINERJA YANG DIAMATI MENGGUNAKAN SKALA


SEBAGAI BERIKUT :
0 : Langkah klinik tidak dilakukan dengan benar dan tepat sesuai dengan teknik
prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien
1 : Langkah klinik dilakukan kurang sempurna
2 : Langkah klinik dilakukan sempurna, benar dan tepat sesuai dengan teknik
prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien

NILAI
LANGKAH
0 1 2
1. Menyiapkan alat:
a. Baki beralas
b. Perlak dan pengalasnya
c. Standar infus
d. Set Transfusi
e. Botol Berisi NaCl ) 0.9%

KDPK Page 75
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

f. Produk darah yang benar


g. Penghangat darah dan Wadah Berisi Air Hangat
h. Lembar Keterangan Darah
i. Torniquet
j. Kapas Alkohol
k. Plester
l. Gunting
m. Kassa Steril
n. Betadine
o. Sarung Tangan
p. Bengkok
q. Lembar catatan
r. Waskom berisi larutan chlorin 0,5%
- Sampiran
2. Memberitahu pasien tindakan yang akan dilakukan
3. Informed Consent
4. Menyiapkan alat dan mendekatkan ke pasien
5. Memasang sampiran
6. Mencuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir,
mengeringkan dengan handuk bersih
7. Mengatur peralatan dan membuka kemasan steril
8. Apabila pasien sudah terpasang infus  Lihat Prosedur
Pemasangan Infus
9. Memasang perlak dan pengalasnya di bawah daerah
yang akan di pasang infus
10. Memakai sarung tangan
11. Melakukan terlebih dahulu transfusi darah dengan
memeriksa identifikasi kebenaran produ darah, yaitu:
a. Periksa kompatibilitas dalam kantong darah
b. Periksa kesesuaian dengan identitas pasien
c. Periksa kadaluarsa dan adanya bekuan
12. Segera hangatkan darah sedekat mungkin dengan suhu
tubuh pasien caranya dengan didekap oleh tubuh pasien
13. Buka set pemberian darah (untuk pemberian selang Y :
susun ketiga klem pengatur pada posisi off, sedangkan
untuk pemberian selang tunggal : susun klem pengatur
pada posisi off)
14. Menghubungkan kantong tranfusi darah ke selang
transfusi darah / hubungkan selang transfusi ke kateter
IV dengan membuka klem pengatur

Cara transfusi darah dengan selang ”Y” :


a. Tusuk kantong NaCl 0.9%
b. Isi selang dengan NaCl 0.9%
c. Buka klem pengatur pada selang Y, dan hubungkan
ke kantog NaCl 0.9%
d. Tutup/klem pada selang yang tidak digunakan
e. Tekan sisi balik dengan ibu jari dan jari telunjuk

KDPK Page 76
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

f. Buka klem pengatur bagian bawah dan biarkan


selang terisi NaCl 0.9%
g. Kantong darah perlahan di balik balik 1- 2 kali agar
sel-selny tercampur kemudian tusuk kantong darah
pada tempat penusukan yang tersedia dan buka klem
pada selang dan filter terisi darah

Cara transfusi darah dengan selang tunggal


a. Tusuk kantong darah
b. Tekan sisi balik dengan ibu jari dan jari telunjuk
sehingga filter terisi sebagian
c. Buka klem pengatur , biarkan selang infus terisi
darah
15. Setelah darah masuk , pantau tanda vital tiap 5 menit
selama 15 menit perama, dan setiap 15 menit selama 1
jam beirikutnya
16. Setelah pemberian darah/transfusi darah selesai,
bersihkan selang dengan NaCl 0.9%
17. Membereskan alat dan merapikan pasien
18. Melepas sarung tangan, merendam dalam larutan chlorin
0,5% selama 10 menit
19. Mencuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir dan
mengeringkan dengan handuk bersih
20. Melakukan dokumentasi tindakan yang telah dilakukan

Niai Akhir : TOTAL SCORE x 100%

40

KDPK Page 77
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

YAYASAN WIJAYA HUSADA BOGOR


AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA HUSADA
DAFTAR TILIK

MEMBERIKAN HUKNAH

NILAILAH SETIAP KINERJA YANG DIAMATI MENGGUNAKAN SKALA


SEBAGAI BERIKUT :
0 : Langkah klinik tidak dilakukan dengan benar dan tepat sesuai dengan teknik
prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien
1 : Langkah klinik dilakukan kurang sempurna
2 : Langkah klinik dilakukan sempurna, benar dan tepat sesuai dengan teknik
prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien

NILAI
NO. LANGKAH
0 1 2

1 Menyiapkan alat :
 Baki berisi :
 Irrigator lengkap (saluran karet, klem, rectum kanule
atau nelaton kateter) berisi cairan hangat (air hangat
kuku dengan suhu 40,5-43 derajat celcius, atau NaCl
0,9% / air sabun)
 Cairan untuk :
 Huknah rendah dewasa, 1-1 ½ liter
 Huknah tinggi dewasa 2-3 liter
 Huknah untuk anak-anak 250 cc

KDPK Page 78
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

 Bengkok
 Vaselin di dalam tempatnya ditambah sudip
 Beberapa potong kain kasa dalam tempatnya
 Alas bokong
 Selimut mandi
 Pispot dan tutupnya, air cebok dalam botol ditambah
kertas kloset
 Bangku untuk pispot
 Tiang untuk menggantung irrigator (standar)
 Sampiran
2 Menjelaskan pada pasien tujuan dari tindakan yang akan
dilakukan
3 Membawa alat-alat ke dekat pasien
4 Menjaga privasi pasien (memasang sampiran)
5 Mencuci tangan
6 Memasang selimut mandi
7 Menanggalkan pakaian bawah pasien
8 Membentangkan perlak dan alasnya di bawah bokong
9 Menggantung irrigator pada standar :
 Huknah rendah, tinggi irrigator ± 40-50 cm dari bokong
pasien
 Huknah tinggi, tinggi irrigator ±20-25 cm dari bokong
pasien
10 Memiringkan pasien :
 Pada pemberian huknah rendah, pasien dimiringkan ke
kiri dengan lutut kanan ditekuk
 Pada pemberian huknah tinggi, pasien dimiringkan ke
kanan dengan kedua lutut ditekuk dan pasien berbaring
tanpa bantal
11 Menempatkan pispot pada tempat yang mudah dijangkau
12 Mencuci tangan kembali dengan sabun dan dibawah air
mengalir, kemudian keringkan
13 Memakai sarung tangan
14 Meletakan bengkok di dekat bokong pasien
15 Membuka klem/pengatur cairan pada kanul untuk
mengeluarkan udara dalam selang, air ditampung dalam
bengkok lalu klem ditutup kembali
16 Mengoleskan vaselin pada kanul sepanjang yang
dimasukkan
17 Memasukkan kanul kedalam anus dengan cara tangan kiri
membuka bokong pasien sampai terlihat lubang anus, lalu
tangan kanan memasukkan kanul ke dalam anus sepanjang
±5-7 cm untuk huknah rendah . memasukan nelaton kateter
±17-20 cm untuk huknah tinggi. Menganjurkan pasien
untuk menarik napas dan mengeluarkan lewat mulut
18 Membuka klem agar cairan masuk melalui saluran karet ke
dalam kolon, sementara itu pasien diminta menarik nafas

KDPK Page 79
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

19 Menutup klem bila cairan hamper habis, mengeluarkan


kanul perlahan-lahan, dan melepaskan dari selang,
kemudian diletakan dalam bengkok
20 Meminta pasien untuk menahan cairan sebentar sambil
menarik nafas panjang
21 Mengantar pasien ke kamar mandi atau memasang pispot
dibawah bokong pasien untuk BAB
22 Setelah selesai BAB memberikan air cebok, membantu jika
pasien tidak bisa melakukannya sendiri
23 Memberikan tissue kepada pasien untuk mengeringkan
24 Merapihkan pasien, memasang pakaian kembali
25 Mengangkat alas bokong, menarik selimut mandi dan
memasang kembali seimut pasien
26 Membuka pintu dan jendela, menyingkirkan sampiran
27 Membereskan alat-alat, dibawa ke spoelhok untuk
dibersihkan dan dikeringkan serta dikembalikan ke
tempatnya masing-masing
28 Mencuci tangan
29 Mendokumentasikan

Niai Akhir : TOTAL SCORE x 100%

58

KDPK Page 80
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

YAYASAN WIJAYA HUSADA BOGOR


AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA HUSADA
DAFTAR TILIK

MEMBERIKAN HUKNAH MINYAK (GLYCERIN)

NILAILAH SETIAP KINERJA YANG DIAMATI MENGGUNAKAN SKALA


SEBAGAI BERIKUT :
0 : Langkah klinik tidak dilakukan dengan benar dan tepat sesuai dengan teknik
prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien
1 : Langkah klinik dilakukan kurang sempurna
2 : Langkah klinik dilakukan sempurna, benar dan tepat sesuai dengan teknik
prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien

NILAI
NO. LANGKAH
0 1 2

1 Menyiapkan alat :
Bak berisi :
a. Perlak dan alasnya
b. Selimut mandi
c. Semprit glycerin (metal/disposible) dalam bengkok;
d. Mangkok kecil berisi 15 cc glycerin dan 15cc minyak
kelapa yg direndam dalam mangkuk berukuran sedang
berisi air panas
e. Bengkok
f. Pispot
g. Botol berisi air bersih
h. Tissue
i. Bangku untuk pispot
j. Sampiran

KDPK Page 81
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

2 Memberitahu pasien prosedur yang akan dilakukan


3 Membawa alat-alat ke dekat pasien
4 Menjaga privasi pasien (memasang sampiran)
5 Mencuci tangan
6 Memasang selimut mandi
7 Membentangkan perlak dan alasnya di bawah bokong
8 Menanggalkan pakaian bawah pasien dan menempatkan
pispot pada tempat yang mudah dijangkau
9 Memiringkan pasien ke kiri dan menekukan lutut kanan
(posisi sim)
10 Menggunakan sarung tangan
11 Meletakan bengkok dekat bokong
12 Mengisi spuit glycerin dengan minyak kelapa dan glycerin
sebanyak 20-30 cc dengan perbandingan 1:1
13 Mengeluarkan udara dari dalam spuit, kemudian
memasukan kanul ke dalam lubang pelepasan dengan
kolon sigmoid
14 Memasukkan gliserin perlahan-lahan sampai cairan dalam
spuit habis, pasien diminta menarik nafas
15 Mengeluarkan spuit perlahan-lahan, simpan di bengkok
16 Meminta pasien untuk menahan sebentar rasa ingin
defekasi sambil menarik nafas, jika terasa ingin BAB
diberikan pispot, kemudian membersihkan dengan air
hingga bersih dan mengeringkan denga tisu
17 Membuka sarung tangan dan mencatat jumlah, warna,
konsistensi, dan respon pasien
18 Merapikan pasien
19 Membereskan alat-alat, dibawa ke spelhok untuk
dibersihkan, dikeringkan dan kembalikan ke tempat semula
20 Mencuci tangan

Niai Akhir : TOTAL SCORE x 100%

40

KDPK Page 82
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

YAYASAN WIJAYA HUSADA BOGOR


AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA HUSADA
DAFTAR TILIK

PEMBERIAN OKSIGEN

NILAILAH SETIAP KINERJA YANG DIAMATI MENGGUNAKAN SKALA


SEBAGAI BERIKUT :
0 : Langkah klinik tidak dilakukan dengan benar dan tepat sesuai dengan teknik
prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien
1 : Langkah klinik dilakukan kurang sempurna
2 : Langkah klinik dilakukan sempurna, benar dan tepat sesuai dengan teknik
prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien

NILAI
NO. LANGKAH
0 1 2

1 Menyiapkan alat :
a. Tabung zat asam si atas alat pendorong beroda
b. Botol pelembab (humidifier) yang sudah berisi
dengan aqua bides /air matang sampai batas yg
telah ditentuka
c. Mamometer (untu mengetahui isi O2 dalam tabung)
d. Flowmeter (pengukur aliran untuk mengetahui
jumlah O2 yang diberikann permenit)
e. Pipa saluran zat asam
f. Kedok zat asam, corong kateter hidung/kanula
hidung ganda
g. Sarung Tangan
h. Kassa jika diperlukan
i. Plester
j. Bengkok
k. Alat tulis untuk mencatat
2 Memberitahu dan menjelaskan prosedur tindakan yang
akan dilakukan

KDPK Page 83
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

3 Membawa alat-alat ke depan pasien


4 Mencuci tangan
5 Mengatur posisi pasien semi fowler jika memungkinkan
dan menenangkannya
6 Tabung oksigen dibuka dan di cek isinya
7 Menggunakan sarung tangan bersih
8 Mengisi humidifier dengan aquabidest atau air DTT
setinggi batas yang tertera
9 Mengecek fungsi flow meter dan humidifier dengan
memutar pengatur konsentrasi O2 dan amati ada tidaknya
gelembung udara dalam gas flow meter
10 Menghubungkan selang binasal kanul/sungkup muka
dengan flow meter
11 Cek binasal kanul dengan menggunakan punggung tangan
untuk mengetahui ada tidaknya aliran oksigen, sedangkan
untuk sungkup cek dengan cara menutup sungkup dengan
kedua tangan dan amati aliran oksigen kedalam kantong
12 Mengatur volume O2 sesuai instruksi dokter dengan
membuka flowmeter
13 Meletakkan binasal kanul/sungkup muka sederhana pada
wajah klien, dengan lubang kanul masuk ke hidung dan
elastic band melingkar ke kepala.
- Jika kanul ingin tetap berada di tempatnya, plester
pada bagian wajah
Alasi selang dengan kasa pada elastic band pada telinga
dan tulang pipi jika dibutuhkan
14 Mengawasi keadaan pasien / menyatakan kepada pasien
apakah sesaknya berkurang
15 Melaporkan kepada yang bertanggung jawab
16 Bila pasien tidak memerlukan O2 lagi, maka aliran O2
ditutup, kemudian melepaskan kanula dari hidung pasien
17 Merapihkan pasien dan membereskan alat-alat
18 Mencuci tangan

Niai Akhir : TOTAL SCORE x 100%

36

KDPK Page 84
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

YAYASAN WIJAYA HUSADA BOGOR


AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA HUSADA
DAFTAR TILIK

INHALASI DENGAN NEBULIZER

NILAILAH SETIAP KINERJA YANG DIAMATI MENGGUNAKAN SKALA


SEBAGAI BERIKUT :
0 : Langkah klinik tidak dilakukan dengan benar dan tepat sesuai dengan teknik
prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien
1 : Langkah klinik dilakukan kurang sempurna
2 : Langkah klinik dilakukan sempurna, benar dan tepat sesuai dengan teknik
prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien

NILAI
NO. LANGKAH
0 1 2

A. PENGKAJIAN

1. Mengkaji kembali program / instruksi medik

2. Mengkaji kepatenan saluran pernapasan dan karakteristik


suara napas

3. Mengkaji tingkat pengetahuan klien tentang terapi inhalasi

4. Mengkaji kemampuan klien mengeluarkan sekret (untuk


batuk efektif)

B. PERSIAPAN

5. Persiapan alat :

a. Nebulizer 1 set
b. Obat bronkodilator
c. Spuit 5 cc
d. Aquades / NaCL
e. Stetoskop
f. Tissue
g. Handuk
h. Bengkok

KDPK Page 85
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

i. Suction (Bila perlu)


Dosis :

a. Ventolin dosis 0,5 – 1 ml = 10 tetes  jika


bronkospasme akut dosisnya dinaikkan sampai 1,25
ml / 20-25 tetes, atau
b. Barotex dosis 16-20 tetes sesuai keparahan gejala
anak
Persiapan klien :

a. Menjelaskan prosedur dan tujuan pemberian terapi


inhalasi nebulizer
b. Memberikan posisi yang nyaman bagi klien : semi
fowler atau duduk
C. IMPLEMENTASI

6. Mencuci tangan

7. Memasang sampiran

8. Menempatkan meja/troly didepan pasien yang berisi set


nebulizer

9. Memakai handscoon

10. Mengisi nebulizer dengan aquades / Nacl sesuai takaran


(untuk anak 5 ml)

11. Menghubungkan nebulizer dengan listrik

12. Menyalakan mesin nebulizer (tekan power ON) dan


mengecek out flow apakah timbul uap atau embun

13. Memasukkan obat ke nebulizer sesuai dosis

14. Menghubungkan alat kemulut atau menutup hidung dan


mulut (posisi) yang tepat

15. Menganjurkan klien untuk melakukan nafas dalam, tahan


sebentar 2-3 detik lalu ekspirasi

16. Setelah selesai, mengecek keadaan umum, tanda-tanda


vital dan melakukan auskultasi paru secara berkala selama
prosedur (lama waktu inhalasi sekitar 9-10 menit)

17. Menganjurkan klien untuk melakukan nafas dalam dan


batuk efektif untuk mengeluarkan sekret

18. Perhatian :

KDPK Page 86
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

a. Tetap mendampingi klien selama prosedur (tidak


meninggalkan klien)
b. Observasi adanya reaksi klien apabila terjadi efek
samping obat (efek samping : takikardi, palpitasi,
pusing, mual)
c. Tempatkan alat nebulizer pada posisi aman (jangan
sampai jatuh)
D. DOKUMENTASI

19. Mencatat tanggal dan waktu pelaksanaan

20. Mencatat hasil pengkajian sebelum, selama, dans setelah


prosedur

21. Mencatat hasil observasi klien selama dan setelah tindakan

22. Mencatat sputum/sekret dan karakteristiknya (jumlah,


konsistensi dan warnanya)

Niai Akhir : TOTAL SCORE x 100%

44

YAYASAN WIJAYA HUSADA BOGOR


AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA HUSADA
DAFTAR TILIK

KDPK Page 87
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

FISIOTERAPI DADA

NILAILAH SETIAP KINERJA YANG DIAMATI MENGGUNAKAN SKALA


SEBAGAI BERIKUT :
0 : Langkah klinik tidak dilakukan dengan benar dan tepat sesuai dengan teknik
prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien
1 : Langkah klinik dilakukan kurang sempurna
2 : Langkah klinik dilakukan sempurna, benar dan tepat sesuai dengan teknik
prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien

NILAI
NO. LANGKAH
0 1 2

A. Persiapan
1. Identifikasi anak yang memerlukan tindakan fisioterapi
dada (indikasi : klien dengan akumulasi sekret pada
saluran napas)
2. Identifikasi kontraindikasi dilakukan fisioterapi dada
( kontraindikasi : perdarahan pulmonal, gagal jantung,
trauma kepala, TBC)
3. Kaji usia anak, tingkat perkembangan, kemampuan
untuk memahami prosedur dan kemampuan kooperatif
4. Cek instruksi dokter
5. Rencanakan waktu fisioterapi dada di antara waktu
tidur, sebelum makan atau 1,5 jam setelah makan
6. Persiapan alat:
a. Stetoskop
b. Meja yang dapat dimiringkan
c. 1-4 bantal
d. Air minum
e. Tissu
f. Bengkok
g. Suction
h. Kateter suction
i. Kom NaCL 0,9% atau aquades
j. Kassa steril
7. Cuci tangan 6 langkah
8. Persiapkan anak : menggunakan baju tipis atau kaos
9. Cek segmen paru yang akan di postural drainage
( dengan stetoskop atau dari hasil rongent)
Prosedur
10. Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan pada
B. orangtua/anak
11. Menganjurkan anak batuk efektif bila perlu

KDPK Page 88
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

Cara batuk efektif :


a. Menganjurkan untuk menarik napas, secara pelan
dan dalam, dengan menggunakan pernapasan
diafragma
b. Menganjurkan pasien tanhan napas selama +- 2
detik
c. Menganjurkan pasien untuk batukkan 2 kali dengan
mulut terbuka
d. Menganjurkan pasien tarik napas ringan
12. Memberikan bronchodilator sebelum tindakan jika ada
13. Mengatur posisi anak sesuai dengan hasil pengecekan,
menggunakan bantal untuk mensupport anak dalam
posisi drainage :
a. Bila sputum berada di paru-paru bawah maka letak
kepala harus lebih rendah dari dada. Posisi anak
dalam keadaan tengkurap.
b. Bila posisi sputum di paru-paru bagian atas maka
kepala harus lebih tinggi. Posisi anak dalam
keadaan telentang.
c. Bila sputum di bagian paru-paru samping/lateral,
maka posisikan anak dengan miring ke samping,
tangan lurus ke atas kepala dan kaki seperti
memeluk guling
14. Melakukan perkusi clapping hand dengan tangan
menepuk secara bergantian :
a. Bila posisinya telentang, tepuk-tepuk (dengan
posisi tangan melekuk) bagian dada sekitar 3-5
menit. Catatan : Menepuk bayi cukup dilakukan
dengan menggunakan 3 jari.
b. Dalam posisi tengkurap, tepuk-tepuk daerah
punggungnya sekitar 3-5 menit.
c. Dalam posisi miring, tepuk-tepuk daerah tubuh
bagian sampingnya.
15. Melakukan vibrasi dada saat anak mengeluarkan nafas
dengan cara : letakkan kedua tangan diatas bagian
samping depan dari cekungan iga dan getarkan secara
perlahan-lahan. (ulangi vibrasi selama 2-3 mnt) atau
hingga pasien ingin batuk dan mengeluarkan sputum
16. Bila pasien sudah batuk, berhenti sebentar dan
anjurkan untuk menampung sputum di pot sputum
17. Melakukan tindakan yang sama hingga lendir bersih
18. Jika lendir masih belum bersih dapat dilakukan
suction dengan cara :
a. Memasukkan kateter penghisap ke dalam kom
berisi aquades atau NaCL 0,9% untuk mencegah
trauma mukosa
b. Memasukkan kateter penghisap dalam keadaan
tidak menghisap

KDPK Page 89
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

c. Menarik lendir dengan memutar kateter penghisap


sekitar 3-5 detik
d. Membilas kateter dengan aquades atau NaCL 0,9%
e. Melakukan hingga lendir bersih
19. Gunakan waktu kira-kira 20 sampai 30 menit untuk
tiap sesi
20. Perhatikan anak dengan cermat untuk tanda-tanda
adanya kelelahan. Postural drainase harus dihentikan
sebelum anak lelah. Tindakan ini dapat dilanjutkan
setelah anak beristirahat
21. Mencatat respon yang terjadi pada pasien
22. Mengajarkan kepada orangtua cara melakukan
fisioterapi dada akan dilakukan juga di rumah (kondisi
rawat jalan)
23. Memberikan kesempatan kepada orangtuauntuk
melakukan fisioterapi dada pada anak
24. Merapikan pasien dan membereskan alat
25. Mencuci tangan 6 langkah
26. Mendokumentasikan tindakan
Sikap
C. 1. Teliti
2. Tanggungjawab
3. Jujur

Niai Akhir : TOTAL SCORE x 100%

38

YAYASAN WIJAYA HUSADA BOGOR


AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA HUSADA
DAFTAR TILIK

TEHNIK KOMPRES TEPID SPONGE WATER

NILAILAH SETIAP KINERJA YANG DIAMATI MENGGUNAKAN SKALA


SEBAGAI BERIKUT :
0 : Langkah klinik tidak dilakukan dengan benar dan tepat sesuai dengan teknik
prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien
KDPK
1 : Langkah klinik dilakukan kurang sempurna Page 90
2 : Langkah klinik dilakukan sempurna, benar dan tepat sesuai dengan teknik
prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

NILAI
NO. LANGKAH
0 1 2

A. PERSIAPAN ALAT

1. Handuk kecil 1
2. Sapu tangan/waslap 5
3. Selimut
4. Baju mandi ( jika ada)
5. Perlak
6. Handscone disposable
7. Thermometer aksila ( digital/ raksa)
8. Mangkuk / bak berisi air hangat
9. Baju klien 2 Pasang
10. Sprei
B. PERSIAPAN KLIEN

1. Mengkaji kondisi pasien


2. Jelaskan prosedur yang akan dilaksanakan pada
klien
3. Inform Consent
C. PROSEDUR TINDAKAN

1. Membawa alat – alat kedekat pasien


2. Menutup tirai, pintu atau jendela sebelum memulai
prosedur
3. Mencuci tangan
4. Mengatur posisi klien senyaman mungkin
5. Menempatkan perlak di bawah klien
6. Memakai handscoon
7. Ukur axila
8. Membuka pakaian klien dengan hati-hati
9. Mengisi bak dengan air hangat, suhu air 28 – 32 ˚C
10. Memasukkan waslap / sapu tangan ke dalam bak
11. Memeras waslap / sapu tangan dan menempatkan
handuk atau sapu tangan di dahi, ketiak dan
selakangan
12. Mengusap bagian ektrimitas klien selama 5 menit
13. Kemudian mengusap punggung klien selama 5-10
menit

KDPK Page 91
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

14. Memonitor respon klien sampbil mengeringkan


tubuh klien
15. Mengganti pakaian dengan pakaian yang tipis dan
menyerap keringat
16. Mengganti sprei ( bila memungkinkan) dan
memindahkan perlak dan alat – alat yang dipakai
17. Mencuci tangan
18. Dokumentasi

Niai Akhir : TOTAL SCORE x 100%

42

YAYASAN WIJAYA HUSADA BOGOR


AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA HUSADA
DAFTAR TILIK

PENGAMBILAN DARAH (VENA)

NILAILAH SETIAP KINERJA YANG DIAMATI MENGGUNAKAN SKALA


SEBAGAI BERIKUT :
0 : Langkah klinik tidak dilakukan dengan benar dan tepat sesuai dengan teknik
prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien
1 : Langkah klinik dilakukan kurang sempurna
2 : Langkah klinik dilakukan sempurna, benar dan tepat sesuai dengan teknik
prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien
KDPK Page 92
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

NILAI
LANGKAH
0 1 2

1. Menyiapkan alat:
a. Bak instrumen
b. Spuit 3 atau 5 cc
c. Bengkok
d. Sarung tangan steril
e. Plester
f. Gunting plester
g. Perlak
h. Kapas alkohol
i. Torniquet
j. Botol-botol tertutup yang bersih dan kering
untuk tempat spesimen/bahan
k. Waskom larutan chlorin 0,5%
- Sampiran
2. Memberitahu dan menjelaskan pada pasien
tindakan yang akan dilakukan
3. Menyiapkan alat dan bahan, membawa ke dekat
pasien
4. Memasang sampiran
5. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
6. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,
mengeringkan dengan handuk bersih
7. Memakai sarung tangan
8. Membebaskan daerah yang akan disuntik dari
pakaian
9. Mencari daerah yang terlihat jelas venanya
10. Memasang pengalas dibawah daerah/tempat yang
akan diambil darahnya
11. Mengikat bagian diatas daerah yang akan
disuntik/diambil darahnya dengan karet
pembendung/torniquet, pasien dianjurkan
mengepalkan tangannya
12. Menghapushamakan/mendesinfeksi kulit dengan
kapas alkohol secara sirkular dengan diameter ± 5
cm

KDPK Page 93
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

13. Menegangkan kulit dengan tangan yang tidak


dominan
14. Menusukkan jarum kedalam vena, dengan tangan
dominan (jarum dan kulit membentuk sudut ± 20º)
15. Menarik sedikit penghisap untuk aspirasi apakah
jarum sudah masuk vena
16. Membuka karet pembendung, anjurkan pasien
membuka kepalan tangan (bila darah terlihat pada
tabung spuit)
17. Menarik penghisap sehingga darah masuk ke dalam
tabung spuit, hisap sebanyak kebutuhan
18. Menarik jarum keluar, dengan meletakkan kapas
alkohol di atas jarum dan tarik jarum keluar
19. Memasukkan darah dalam spuit ke dalam botol
yang tersedia (memasukkan agak miring, dan tidak
terlalu keras menyemprotkannya)
20. Memberi label pada botol, dan siap di bawa ke
laboratorium untuk pemeriksaan
21. Membereskan alat, buang alat suntik dengan benar
22. Mencuci sarung tangan dalam larutan chlorin 0,5%,
lepas sarung tangan secara terbalik dan merendam
dalam larutan chlorin selama 10 menit
23. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,
mengeringkan dengan handuk bersih
24. Melakukan dokumentasi tindakan yang telah
dilakukan

Niai Akhir : TOTAL SCORE x 100%

48

KDPK Page 94
SOP KDPK -AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR 2016

DAFTAR PUSTAKA

1. Alimul Hidayat, A.Aziz. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia : Aplikasi


Konsep dan Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

2. Ambarwati, Eny Retna. 2009. KDPK Kebidanan Teori dan Aplikasi. Jogjakarta :
Nuha Medika.

3. Asmadi. 2008. Teknik Prosedural Keperawatan Konsep dan Aplikasi Kebutuhan


Dasar Klien. Jakarta : Salemba Medika.

4. Jean Smith-Temple, Joyce Young Johnson. 2010. Buku Saku Prosedur Klinis
Keperawatan. Jakarta : EGC.

5. Kusmiyati, Yuni. 2008. Penuntun Belajar Keterampilan Dasar Praktik Klinik


Kebidanan. Yogyakarta : Fitramaya.

6. Mubarak, Wahid Iqbal. 2007. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta :
EGC.

7. Perry, Peterson, Peter. 2005. Buku Saku Keterampilan Dan Prosedur Dasar Edisi
5. Jakarta : EGC.

KDPK Page 95

Anda mungkin juga menyukai