Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN

FISIOLOGI TUMBUHAN
TPB 18218/ 1 SKS
PENGARUH ZPT (ALAMI) TERHADAP PERTUMBUHAN
TANAMAN

Dosen Pengampu:
Istiqamah, M.Pd.

Oleh:
Nani Rosnita
180101110576

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI
BANJARMASIN
FEBRUARI 2021
PENGARUH ZPT (ALAMI) TERHADAP PERTUMBUHAN
TANAMAN

Hari/tanggal : Senin, 22 Februari 2021


Tempat : Banjarmasin
A. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
a. Alat tulis dan pengukuran
2. Bahan
a. Kapas
b. Wadah sterofoam
c. Bibit biji cabai
d. H2O
e. Air kelapa
f. Ekstrak tauge
g. Tanah pupuk
h. Polybag ukuran sedang

B. CARA KERJA
Penyemaian
1. Memilih bibit biji cabai yang akan disemai, mengeluarkan biji cabai,
merendam didalam air, membuang biji yang mengambang, dan
mengambil biji yang tenggelam.
2. Menyiapkan media semai. Yaitu kapas dan sterofoam, lalu membasahi
kapas.
3. Memindahkan biji-biji cabai tadi ke kepas
4. Menyimpan ditempat gelap. Memperhatikan kapas dan biji agar tidak
kering dan tidak terlalu basah.
Penanaman (Pindah Tanam)
1. Memilih enam bibit terbaik yang akan dilakukan sebagai pengamatan.
(sisanya dapat dijadikan cadangan).
2. Menyiapkan media tanam yaitu tanah yang sudah dimasukkan kedalam
polybag (6 polybag) dengan 2x ulangan. Ratakan permukaan tanah.
3. Memindahkan bibit kedalam polybag
4. Meletakkan ditempat yang terkena matahari, tidak lembab. Menyiram
setiap pagi dan sore hari dengan H2O.
Perawatan Tanaman
1. Setelah umur 21 hari lakukan penyiraman dengan ZPT alami
2. ZPT alami berupa air kelapa dan ekstrk tauge. Cara membuat ekstrk
tauge yaitu tauge diblender sampi halus. Kemudian ekstraknya diambil.
3. Melakukan penyiraman ZPT alami setipa tiga hari
4. Mengamati pengaruh ZPT alami terhadap tanaman cabai.

C. TEORI DASAR
Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang memunyai ciri yaitu
dapat tumbuh dan bergerak. Teknologi menyatakan bahawa peningkatan
produktivitas tanaman dengan menggunakan zat pengatur tumbuh (ZPT).
ZPT merupkan suatu senyawa organik yang bukan merupakan nutrisi
tanaman, aktif dalam konsentrasi rendah yang dapat merangsang,
menghambat atau juga dapat merubah pertumbuhan dan perkembangan
suatu tanaman. Secara prinsip ZPT ini memiliki tujuan yaitu untuk
mengendalikan pertumbuhan suatu tanaman. Harga ZPT tergolong mahal,
akan tetapi ada bahan alami yang bisa digunakan sebagai ZPT alami seperti
halnya air kelapa, ekstrak kecambah dan juga ekstrak rebung.
Air kelapa merupakan salah satu ZPT alami yang mudah
didapatkan. ZPT alami air kelapa ini mengandung hormon yaitu hormon
auksin dan juga hormon sitokinin. Kedua hormon yang terkandung didalam
air kelapa tersebut berfungsi untuk mendukung proses pembelahan embrio
pada kelapa. selain mengandung kedua hormon tersebut air kelapa juga
mengandung vitamin dan mineral.
Cara untuk mempercepat suatu pertumbuhan terhadap tanaman
adalah dengan pemberian ZPT atau biasa disebut dengan zat pengatur
tumbuh. Zat pengatur tumbuh atau ZPT ini berfungsi sebagai pendorong dan
juga pengatur dari fisiologis sutu tanaman. Selain air kelapa ekstrak toege
juga dapat digunakan sebagai zat pengatur tumbuhan alami. Ekstrak tauge
ini memiliki kandungan hormon auksin, selain itu juga mengandung
vitamin, asam amino, karbohidrat, protein. Kecambah ini juga memiliki
kandungan yaitu triptofan yang merupakan salah satu bahan sintesis indole
acetic acid (IAA). Indole acetic acid merupakan salah satu jenis auksin
yang memiliki pengaruh pada perkembangan sel, meningkatkan sintesis
protein, meningkatkan permeabilitas sel, melunakkan dinding sel, serta
merangsang pertumbuhan akar.
Pada umumnya zat pengatur tumbuhan terdiri atass 6 hormon yaitu
a. Auksin, hormon auksin merupakan salah satu hormon tumbuhan yang
berfungsi untuk mengatur pembesaran sel dan juga dapat memicu
perpanjangan sel pada daerah belakang meristem. Hormon ini biasanya
ditemukan pada bagian akar, ujung batang serta pada bagian bunga
pada tumbuhan.
b. Sitokinin, hormon sitokinin merupakanhormon yang berfungsi untuk
memicu pembelahan sel pada tumbuhan.
c. Giberelin, hormon giberelin merupakan jenis hormon yang biasa
disebut juga sebagai GA. Hormon ini mirip dengan hormon sitokinin.
Hormon ini berfungsi untuk mengontrol pertumbuhan serta
perkembangan suatu tanaman.
d. Gas etilen, gas etilen ini merupakan ZPT yang sering digunakan. Etilen
ini memiliki fungsi yaitu sebagai pembantu proses dalam pematngan
buah suatu tanaman, memacu dalam hal pembungaan, merangsang
pertumbuhan akar serta batang, dan lainnya.
e. Triakontanol, triakontanol ini merupakan jenis hormon yang dapat
meningkatkan kadar rasio gula asam pada suatu tanaman.
f. Inhibitor, inhibitor ini memiliki fungsi dalam menghambat proses
pertumbuhan batang.
D. HASIL PENGAMATAN
Foto Hasil Pengamatan
1. Penyemaian
a. Foto hasil pengamatan
Keterangan :
a a. Biji cabai

Sumber : Doc. Pribadi (2021)

2. Aquadest
a. Foto hasil pengamatan
Keterangan :
a. Pengulangan 1
a
b. Pengulangan 2
c. Pengulangan 3

Sumber : Doc. Pribadi (2021)


3. Air Kelapa
a. Foto hasil pengamatan
Keterangan :
a. Pengulangan 1
a b. Pengulangan 2
c. Pengulangan 3

Sumber : Doc. Pribadi (2021)

4. Ekstrak Tauge
a. Foto hasil pengamatan
Keterangan :
a. Pengulangan 1
a
b. Pengulangan 2
c. Pengulangan 3

Sumber : Doc. Pribadi (2021)


Tabel Hasil Pengamatan
Ulangan Nama Tinggi Jumlah Panjang dan Lebar Jumlah Warna
Buah
Ke- Perlakuan Tanaman daun daun Tangkai daun
Panjang = 7 cm
1. Aquadest 12 cm 5 1 Hijau tua -
Lebar = 4,3 cm
Panjang = 13,4 cm
2. Aquadest 28 cm 7 1 Hijau tua -
Lebar = 9 cm
Panjang = 14 cm
3. Aquadest 32 cm 13 1 Hijau tua -
Lebar = 9,5 cm
Panjang = 11,45 cm
Rata-Rata 24 cm 16,3 1 - -
Lebar = 7,6 cm
Panjang = 9 cm
1. Air Kelapa 15,3 cm 5 1 Hijau muda -
Lebar = 5,3 cm
Panjang = 17 cm
2. Air Kelapa 29 cm 26 3 Hijau muda -
Lebar = 6 cm
Panjang = 21 cm
3. Air Kelapa 35 cm 29 3 Hijau muda -
Lebar = 15 cm
Panjang = 15,6 cm
Rata-Rata 26,4 cm 20 2,3 - -
Lebar = 8,76 cm
Panjang = 7 cm
1. Ekstrak Tauge 17,5 cm 5 1 Hijau muda -
Lebar = 4,7 cm
Panjang = 14,3 cm
2. Ekstrak Tauge 23 cm 10 3 Hijau muda -
Lebar = 8,2 cm
Panjang = 15 cm
3. Ekstrak Tauge 25 cm 13 3 Hijau muda -
Lebar = 9,3 cm
Panjang = 12,1 cm
Rata-Rata 20,16 cm 9,3 2,3 - -
Lebar = 7,4 cm
E. ANALISIS DATA
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Capsicum
Spesies : Capsicum frustescens L.
Sumber : gembong, 2005
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan selama tiga bulan
mengenai pengaruh ZPT (alami) terhadap pertumbuhan tanaman cabai. Pada
praktikum ini cabai diperlakukan dengan 3 tahap selama waktu tiga bulan
yaitu pertama dengan penyemaian. Penyemaian cabai dilkukan dengan
menggunakan bijinya yang telah dipilih dengan cara merendam didalam air.
Setelah itu biji cabai diletakkan pada sterofoam yang telah di isi dengan
kapas dan diberi air aquadest, lalu diletakkan di tempat gelap yang tidak
terkena cahaya sinar matahari dengan kondisi sterofoam terbuka tidak
ditutup.
Perlakuan kedua yaitu dengan cara pindah tanam. Bibit cabai yang
semula telah disemai akan berubah menjadi bentuk kecambah. Setelah bibit
cabai telah mengecambah, cabai tersebutu di pindah tanam. Bibit cabai
dipindahkan ke dalam polybag ukuran sedang yang telah berisi tanah.
Kemudian diletakkan ditempat yang terkena paparan sinar matahari, dan
dilakukan penyiraman dua kali sehari dengan menggunkan H2O.
Perlakuan ketiga pada praktikum bibit cabai ini adalah dengan
perawatan tanaman. Setelah bibit cabai yang telah dipindah tanam berumur
21 hari, bibit cabai kemudian dilakukan penyiraman dengan menggunakan
ZPT alami yaitu air kelapa dan juga ekstrak tauge. Penyiraman dilakukan
sebanyak 3 kali dalam sehari. Yang diamati dalam praktikum ini adalah
tinggi dari tanaman, luas daun, jumlah daun, berat basah dan berat kering
dari daun, warna daun, dan juga buah.
Berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum pengaruh ZPT
(alami) terhadpa pertumbuhan tanaman diperoleh hasil bahwa hasil
penyiraman dengan menggunkan ZPT alami yaitu air kelapa dan ekstrak
tauge dapat mempengaruhi terhadap pertumbuhan tanaman seperti halnya
tinggi tanaman. Tinggi tanaman pada tumbuhan yang diberikan ZPT lebih
cepat jika dibandingkan dengan tumbuhan cabe yang hanya diberi aquadest
tidak diberikan ZPT seperti halnya pada tabel hasil pengamatan. seharusnya
pada konsentrasi yang berlebihan pada tanaman ini akan sangat
menghambat, namun dalam pengamatan ini. Hal ini tidak sesuai jika
dibandingkan dengn literatur menurut (Gardner, 1991), hormon auksin
merupakan suatu zat yang memiliki sifat khas yaitu mendorong
perpanjangan sel pucuk pada suatu tanaman. Hormon auksin akan
meningkatkan tinggi tanaman, kecuali jika pada konsentrasi yang tidak
optimal. Pemberian yang tidak optimal pada tanamn pasti akan
menimbulkan terhambatnya pertumbuhan tanaman.
Menurut (Heddy, 2000), ZPT atau zat pengatur tumbuh tumbuhan
merupakan suatu hormon tumbuhan sintetik yang diproduksi dengan meniru
hormon pada tanaman. Sehingga walaupun ZPT bersifat sintetik akan tetapi
fungsinya sama dengan hormon yang dihasilkan oleh tanaman. Pada
dasarnya tanaman menghasilkan ZPT nya sendiri. ZPT yang dihasilkan oleh
tanaman disebut dengan phytohormone. Phytohormone ini merupakan suatu
zat organik yang di sintesisi oleh suatu tanaman, kemudian ditranslokasikan
kebagian tanaman lainnya. Pada konsentrasi yang rendah secara efektif akan
memberikan pengaruh terhadap suatu fisiologi tanaman.
Menurut (Kusumo, 1984), keberhasilan tanaman dalam melakukan
pertumbuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti halnya faktor genetik
dan juga faktor lingkungan. Faktor genetik biasanya berkaitan dengan
pewarisan sifat atau keturunan sedangkan faktor lingkungan biasanya
dipengaruhi oleh cahaya dan juga kondisi lingkungan tempat tinggal
tanaman tersebut. ZPT atau zat pengatur tumbuh merupakan suatu zat yang
dibuat agar tanaman dapat memacu pembentukan pada hormon
pertumbuhan yang sudah ada pada tanaman atau bisa juga untuk
menggantikn hormon yang ada pada tanaman apabila hormon pada tanaman
tersebut tidak berjalan dengan normal. ZPT ini merupakan jenis oraganik
yang tidak termasuk ke dalam zat hara. ZPT ini pada tanaman terdapat lima
jenis, yaitu auksin, sitokinin, giberelin, etilen, dan inhibitor.
Menurut (Dana, 2017), air kelapa memiliki kandungan berupa
vitamin dan juga mineral. Vitamin dan juga mineral ini berfungsi untuk
mempengaruhi pertumbuhan pada suatu tanaman. Pemberian air kelapa pad
tanaman akan memberikan pengaruh pada tinggi tanaman yang diberikan air
kelapa, akan tetapi tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap jumlah
daun serta berat basah dan juga berat kering pada suatu tanaman.
F. KESIMPULAN
1. Pemberian zat pertumbuhan tumbuhan pada tanaman seperti air kelapa
dan ekstrak tauge dengan konsentrasi yang berbeda dapat memberikan
pengaruh terhadap jaringan batang karena dua ZPT alami ini
mengandung hormon auksin. Pemberian yang berlebihan akan
memberikan dampak yang buruk yaitu dapat menghambat pertumbuhan
tanaman itu sendiri. Pemberian air kelapa juga dapat merangsang
pertumbuhan akar pada suatu tanaman. Pemberian konsentrasi ZPT pada
tanaman sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan. Apabila pemberian
dilakukan secara berlebihan maka justru akan menghambat pertumbuhan
dari tanaman itu sendiri.

G. DAFTAR PUSTAKA
Dartius, Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan, Medan; USU-Press, 1991.

Dana, W A. Pengaruh Zat Pengatur Tumbuhan Terhadap Pertumbuhan,


Jambi; Universitas Jambi, 2017.

Gardner et al, Fisiologi Tanaman Budidaya, Jakarta; UI Press, 1991.

Hendaryono, DPS dkk, Teknik Kultur Jaringan, Yogyakarta; Kanisius,


1995.

Heddy, Hormon Tumbuhan, Jakarta; Raja Grafindo Persada, 2000.

Kusumo, S, Zat Pengatur Tumbuh Tanaman, Jakarta; Soeroengan, 1984.

Anda mungkin juga menyukai