Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENGARUH LAMA PERENDAMAN TERHADAP


PERTUMBUHAN BIJI KACANG HIJAU

Oleh :
FITRI PURNAMA
Kelas : X.IPA
Mata Pelajaran : IPA Biologi

KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN


BOMBANA
MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 BOMBANA
TAHUN PELAJARAN
i
2023/2024

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan Makalah tentang “Pengaruh Lama
Perendaman Terhadap Pertumbuhan Biji Kacang Hijau” ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya dan juga saya berterima kasih pada Ibu Nafilah, S.Si selaku Guru mata
pelajaran Biologi yang telah memberikan tugas ini kepada saya.
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk memenuhi nilai tugas mataa pelajaran
Biologi sebagai syarat penilaian proses belajar mengajar semester ganjil dan untuk mengamati
Pengaruh Lama Perendaman Terhadap Pertumbuhan Biji Kacang Hijau yang telah dilaksanakan
Saya sangat berharap laporan ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai pertumbuhan danp erkembangan pada tanaman kacang hijau, dan juga
bagaimana proses kegiatan praktikum. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam laporan ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran
dan usulan demi perbaikan laporan yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun
Semoga laporan sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya,
sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya
memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dimasa depan.

Kabaena, November 2023

Penulis

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………ii


DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………..iii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………………..1
A. Latar Belakang …………………………………………………………………………….1
B. Rumusan Masalah …………………………………………………………………………1
1
C. Manfaat Penelitian …………………………………………………………………………..
D. Tujuan Penelitian ………………………………………………………………………….1
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………………………………….
BAB III METODLOGI …………..…………………………………………………………….. 3
A. Alat dan Bahan ……………………………………………………………………………3
B. Langkah 3
Kerja
………………………………………………………………………………… 4
BAB IV HASIL PENELITIAN …………………………………………………………………4
A. Hasil Pengamatan …………………………………………………………………………4
B. Pembahasan ………………………………………………………………………………..5
BAB V PENUTUP ………………………………………………………………………………..5
5
A. Kesimpulan …………………………………………………………………………………..
6
B. Saran …………………………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………………..

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada perbanyakan secara generatif, masalah utama yang dihadapi adalah lamanya waktu
yang diperlukan biji untuk berkecambah. Hal ini dikarenakan beberapa faktor antara lain
keadaan biji (keadaan khusus yang menghambat perkecambahan biji kacang hijau adalah tidak
mempunyai endosperm sebagai cadangan makanan pada awal perkecambahan biji),
permeabilitas kulit biji, dan tersedianya air di sekeliling biji.
Jika ketiga faktor tersebut tidak mendukung biji untuk melakukan perkecambahan maka
biji memiliki kemampuan untuk mengundurkan fase perkecambahannya yang disebut dengan
dormansi. Peranan hormon tumbuh di dalam biji yang mengalami dormansi adalah dapat
menstimulasi sintesis ribonuklease, amilase dan protease di dalam biji.
Fase akhir dari dormansi adalah fase berkecambah. Permulaan fase perkecambahan ini
ditandai dengan penghisapan air (imbibisi) kemudian terjadi pelunakan kulit biji sehingga
terjadi hidratasi protoplasma. Setelah fase istirahat berakhir, maka aktivitas metabolisme
meningkat dengan disertai meningkatnya aktivitas enzimatik dan respirasi. Di dalam aktivitas
metabolisme, gibberellin yang dihasilkan oleh embrio ditranslokasikan ke lapisan aleuron
sehingga menghasilkan enzim α amilase. Proses selanjutnya yaitu enzim tersebut masuk ke
dalam cadangan makanan dan mengkatalis proses perubahan cadangan makanan yang berupa
pati menjadi gula sehingga dapat menghasilkan energi yang berguna untuk aktivitas sel dan
pertumbuhan.
Maka dilakukanlah penelitian ini untuk mengetahui apakah lamanya waktu perendaman
akan berpengaruh terhadap laju pertumbuhan kacang hijau.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengaruh lamanya perendaman terhadap pertumbuhan biji kacang hijau?
2. Apakah pengaruh yang ditimbulkan oleh lamanya perendaman suatu biji kacang hijau?

C. Manfaat Penulisan
Penulisan laporan ini memberi manfaat, baik kepada penulis sendiri, maupun masyarakat.
Adapun manfaatnya antara lain :
Bagi penulis sendiri dapat menambah wawasan tentang pengaruh lamanya perendaman
terhadap biji kacang hijau.
Dan manfaatnya bagi masyarakat adalah sebagai wawasan dan lahan bisnis, maupun
untuk berwirausaha.

D. Tujuan Penulisan
a. Secara umum
1. Memaparkan pengaruh lama waktu perendaman biji kacang hijau (Phaseolus vulgaris)
terhadap kecepatan perkecambahannya.
2. Mendeskipsikan hubungan antara lama waktu perendaman biji kacang hijau (Phaseolus
vulgaris) terhadap waktu yang dibutuhkan untuk berkecambah.
b. Secara khusus
Untuk menyelesaikan tugas biologi kelas X Ipa

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah
tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat
dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di
Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum,setelah kedelai dan
kacang tanah. Bagian paling bernilai ekonomi adalah bijinya. Biji kacang hijau direbus hingga
lunak dan dimakan sebagai bubur atau dimakan langsung. Kecambah kacang hijau menjadi sayuran
yang umum dimakan di kawasanAsia TimurdanAsia Tenggaradan dikenal sebagai tauge.

Nama umum
1. Indonesia : kacang hijau
2. Filipina : balatong
3. Cina : chi xiao dou

Klasifikasi Kacang Hijau


Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus : Phaseolus
Spesies : Phaseolus radiates L.
Kerabat Dekat : Kacang Ruji, Kacang Emas, Buncis

2
BAB III
METODOLOGI

A. Alat dan Bahan


1. Pot/kantung kecil
2. Penggaris
3. Air
4. Biji kacang hijau

B. Langkah Kerja
1. Ambillah 5 kacang hijau dengan kondisi yang baik !
2. Rendamlah biji kacang hijau dengan Perlakuan sebagai berikut !
a) P.o ( biji kacang hijau tanpa direndam, digunakan sebagai control).
b) P.a ( biji kacang hijau direndam selama 1 jam).
c) P.b ( biji kacang hijau direndam selama 2 jam).
d) (biji kacang hijau direndam selama 3 jam)
e) P.c ( biji kacang hijau direndam selama 4 jam).

Catatan : Tiap perlakuan terdiri dari 2 ulangan, dimana tiap ulangan/pot berisi 5 biji
kacang hijau. Usahakan biji kacang hijau yang direndam, diambil pada saat waktu nya
yang sudah ditentukan, yaitu ketika akan ditanam.

3. Masukkan biji kacang hijau kedalam kantung kecil yang telah terisi tanah.
4. Masukkan biji kacang hijau ke dalam kantung kecil yang telah terisi tanah.
5. Letakkan pot ditempat yang sama/tidak terpisah !.
6. Lakukan pengukuran tinggi kecambah kacang hijau tersebut menggunakan penggaris pada
hari ke-6.

3
BAB IV
HASIL PENELITIAN

A. Hasil Pengamatan
Table Pengamatan
Pengaruh lama Perendaman terhadap Pertumbuhan Biji Kacang Hijau

No Perlakuan Tinggi Tanaman Jumlah Daun


5 cm 2
6 cm 2
1 Tidak Rendam
7 cm 2
8 cm 2
9 cm 4
8 cm 4
2 Rendaman 1 Jam
9 cm 4
7 cm 4
7 cm 2
8 cm 2
3 Rendaman 2 Jam
9 cm 2
8 cm 2
4 cm 2
8 cm 2
4 Rendaman 3 Jam
7 cm 2
8 cm 2
8 cm 2
8 cm 2
5 Rendaman 4 Jam
7 cm 2
9 cm 2

B. Pembahasan
Dari analisis data dapat diketahui bahwa semakin lama waktu perendaman biji kacang
hijau (Phaseolus vulgaris) dalam air maka waktu yang dibutuhkan untuk berkecambah semakin
singkat.
Berdasarkan uji lanjut diketahui bahwa perlakuan perendaman biji kacang hijau dalam
air selama 4 jam menghasilkan rerata waktu perkecambahan yang paling sedikit namun tidak
berbeda nyata dengan perlakuan perendaman selama 3 jam.
Perendaman biji kacang hijau dalam air dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan biji
tersebut untuk berkecambah.
Pada hasil penelitian tersebut biji kacang hijau yang direndam pada air selama 4 jam
membutuhkan waktu perkecambahan yang paling sedikit dari yang lainnya karena waktu
perendaman tersebut dinilai paling efektif sehingga dimungkinkan kandungan yang diserap
lebih banyak daripada lainnya.

4
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Lamanya suatu perendaman terhadap tumbuhan, khususnya biji kacang hijau akan
berpengaruh terhadap tumbuhan itu sendiri Mengingat bahwa air sangat mutlak dibutuhkan
oleh tumbuhan itu sendiri, terutama biji kacang hijau. Beberapa fungsi air dalam tubuh
tumbuhan antara lain sebagai pelarut universal dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan, sebagai medium reaksi enzimatis, dan secara secara tidak
langsung air memengaruhi laju reaksi metabolisme.

2. Pengaruh yang ditimbulkan oleh suatu tumbuhan karena proses perendaman adalah :
1. kulit kacang membuka
2. tumbuh akar kecil
3. tumbuh batang kecil
4. akar memanjang
5. batang memanjang

3. Yang mempengaruhi Lama Perendaman terhadap Pertumbuhan Biji Kacang Hijau:


 Keadaan biji (keadaan khusus yang menghambat perkecambahan biji kacang hijau
adalah tidak mempunyai endosperm sebagai cadangan makanan pada awal
perkecambahan biji).
 Kadar air, sangat berpengaruh terhadap perkecambahan, dengan kadar air biji yang
berlebihan maka tingkat penyerapan air pada waktu perkecambahan tidak dapat
optimum, karena selama periode pemasakan benih, air dikurangi atau hilang dari benih,
namun untuk perkecambahan diperlukan penambahan air kembali.

B. Saran
1. Sebelum biji kacang hijau direndam, pilihlah biji kacang hijau yang baik dan dengan
ukuran yang sama. Jika ukuran sampel yang pertama besar maka sampel yang lain
menyesuaikan dengan menggunakan biji kacang hijau yang ukurannya besar.

2. Saat memberi media kapas sebagai pengganti media tanah, pastikan kapas pada saat itu
tidak terlalu basah juga tidak terlalu kering. Karena jika kapas terlalu basah biji kacang
hijau akan membusuk karena terlalu banyak air yang diserap dan jika kapas terlalu kering
maka biji kacang hijau akan layu atau mungkin mati karena kekurangan air.

3. Jangan terlalu dekat menanam biji kacang hijau, karena pertumbuhan biji kacang hijau
dapat terhambat karena terlalu dekat menanam biji kacang hijau tersebut.

5
DAFTAR PUSTAKA

Fachruddin, L. 2000. Budidaya Kacang Kacangan. Kanisius. Yogyakarta.

Gomez, K.A dan Gomez, A.A.2000. Prosedur Statstika Untuk Penelitian Pertanian (Terjemahan A.
Sjamsudin dan J.S. Baharsyah). Edisi Kedua.UI Press. Jakarta.

Hanafiah, K.A. 2010. Rancangan Percobaan Teori dan Aplikasi. Radja Grafindo Persada. Jakarta

Lakitan, B. 2007. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta

Mustakim, 2016.Budidaya Kacang Hijau Secara Internsif. Pustaka Baru Press. Yogyakarta

Purwono; Hartono, R. 2005.Kacang Hijau. Penebar Swadaya.Jakarta

Syofia, I; Khair, H; Anwar, K.,2014. Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kacang Hijau
(Vigna radiata L.) Terhadap Pemberian Pupuk Organik Padat dan Pupuk Organik Cair.J.
Agrium, 19(1): 68-76.

(Capsicum annum L). Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Muhammadiyah.
Surakarta.

(Lestari, Wiji). 2019. Laporan. Percobaan Perkecambangan Kacang Hijau. MTs Negeri 8 Klaten.

https://id.scribd.com/document/393491399/

Anda mungkin juga menyukai