Anda di halaman 1dari 4

PANITIA UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL 2021-2022

UNIVERSITAS ISLAM JAKARTA


=================================================
Mata Kuliah : Pancasila
Dosen : Mimin Mintarsih, SH. MH
Fakultas : Hukum
Nama Mahasiswa : Sabrina Ayu Ramadhani
No. NPM : 1121040
Hari/Tgl : Senin ,8 Nov 2021
====================================================
SOAL (100 %)

WAJIB
1. Apakah kepentingannya meninjau Pancasila dari sudut :
a. Sejarah (Historis)
b. Pendidikan (Pedagogis)
c. Hukum (Juridis)
(Bobot 30 % )

2. Jelaskan apa sebab dalam membicarakan Pancasila di Perguruan Tinggi,


pendekatan yang digunakan harus secara ilmiah ? (Bobot 20 %)

3. Pancasila terdiri dari lima komponen yang harus difahami secara utuh (bulat).
Berikanlah uraian memahami hal tersebut secara singkat disertai contohnya !
(Bobot 25 %)

PILIHAN

4. Unsur-unsur apakah yang terdapat pada Pancasila yang perlu dipahami untuk
menjadi warga negara yang baik ? (Bobot 5 %)

5. Jelaskan apa yang dimaksud idiologi Pancasila dan perbedaan dengan idiologi
yang lainnya (berikan salah satu contoh) ! (Bobot 25 %)

6. Bagaimana seharusnya Pancasila sebagai Dasar Negara di pahami?


(Bobot 10 %)

7. Jelaskan Moral Pancasila sebagai ketahanan nasional disegala bidang


pembangunan di Indonesia ! (Bobot 25 %)

8. Sebutkan dari lima Sila Pancasila yang termasuk Sila Istimewa dan jelaskan !
(Bobot 10 %)

Sehat Dan Tetap Semangat :


Berdoa
Cuci Tangan
Menggunakan Masker
Jaga Jarak

Jawaban

1 . a. Sejarah ( Historis )
sudut tinjauan tersebut tidak pula terlepas dari fakta sejarah dan latar belakangnya yang
membawa kepada pemikiran secara filosofis, yang sekaligus memenuhi peribahasa latin.

● Sejarah adalah guru kehidupan. (Historia vitae Magistra dari Cicero) .


● Kita pelajari sejarah agar kita bijaksana terlebih dahulu sebelum peristiwa-peristiwa
terjadi (We study history that we may be wise before the events) John Seely.
● Sejarah adalah politik masa lalu dan politik sekarang merupakan sejarah masa depan.
Sir John Seely “History is past politics and present politics is future history”.
● Politik dan sejarah hanyalah dua aspek berlainan terhadap suatu objek studi. Politik
itu kotor kalau tidak dibersihkan oleh sejarah dan sejarah akan kabur menjadi bacaan
belaka bila kehilangan pandangan 4 hubungannya dengan praktek politik. (Politics
and history are only different aspects of the same study. Politics are vulgar when they
are not liberalised by history, and history fades into mere a literature, when it looses
sight of its relation to practical politics).
● Dalam pepatah bahasa Inggris dikatakan: “Experience is the best teacher”.
(Pengalaman adalah guru yang baik).
Berpikir historis perspektif adalah berpikir untuk sampai kepada cita- cita Proklamasi
negara RI yang dijabarkan dalam Pembukaan UUD 1945 yang tujuannya untuk memperoleh
hikmah dari kejadian- kejadian atau peristiwa-peristiwa supaya bangsa Indonesia tidak lalai
bagaikan keledai yang tertumbuk dua atau tiga kali pada tiang yang sama

b.Pendidikan (Pedagogis)
Tinjauan utama,atas Pancasila & UUD 1945 adalah tinjauan pedagogis untuk membina
moral Pancasila yang merupakan ketahanan nasional disegala bidang pembangunan tujuan
pendidikan umumnya, dan khususnya pada Perguruan Tinggi ialah membentuk kader yang
dibutuhkan oleh Negara dan masyarakat bagi mencapai tujuan umum bangsa Indonesia yang
hendak mencapai terciptanya suatu ma-syarakat yang berdiri atas satu corak kepriba-dian,
yaitu kepribadian nasional Indonesia, sebagai jaminan untuk membangun kebudayaan
sendiri, kebudayaan yang khas bercorak Indonesia.

c .Hukum (Juridis)
Berbicara tentang Pancasila dari sudut hukum,
karena Pancasila adalah Dasar Negara dan yuridis formil rumusannya tercantum dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. UUD 45 adalah hukum positif yang berlaku dan
mengikat bagi seluruh warga negara Indonesia.

2 .Oleh karena itu tinjauan dari sudut ilmu apapun yang dimiliki oleh seseorang, maka orang
itu harus menguasai metode atau cara kerja ilmu yang hendak dijadikan alat bagi membahas
masalah apa saja yang dihadapinya
Tentunya orang tidak dapat menggunakan semua sudut peninjauan pengetahuan ilmiah.
Karena keahlian atau penguasaan atas ilmu bagi setiap manusia adalah terbatas sekali dan
juga manusia meninjau sesuatu itu banyak bergantung kepada urgensi dan kepentingannya.
Meskipun demikian, didalam lingkungan civitas akademika, orang tidak dapat melepaskan
dirinya dari peninjauan dari beberapa sudut, hal mana terletak pada persoalan apa yang
dijadikan objek.
Oleh sebab itu tepatlah, bahwa Pancasila dan UUD 1945 dijadikan mata pelajaran disemua
lembaga pendidikan dari tingkat rendah sampai dengan tingkat tinggi.

3.Pancasila dipahamkan bukan sebagai lima macam tujuan atau lima bahagian yang terpisah-
pisah dalam tujuan, tetapi hendaklah dipahamkan sebagai satu yang terdiri dari lima
komponen yang kelima-limanya itulah kebulatan alat itu dengan tidak boleh diartikan
sebagai lima sila yang dapat digunakan satu demi satu secara terpisah peroleh kesatuan
merupakan Paham kesatuan tersebut berakibat, bahwa siapa yang hendak menggunakan satu
sila dari alat itu umpamanya, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan yang adil dan bera-dab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan Demikian pula umpamanya
hanya mempergunakan sila Kemanusiaan yang adil dan beradab dengan tidak
tidak mungkin serentak mengikut sertakan Ketuhanan Yang Maha Esa, Persatuan Indonesia
dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.

4. tiga unsur :
1. Kesadaran beragama (religious bewustzijn)
2. Kesadaran berbangsa (national bewustzijn)
3. Kesadaran bernegara (staats bewustzijn)

5.Indonesia berdasarkan ideologi Pancasila, yang


memberikan pedoman normatif yang dijiwai oleh sila pertama yaitu Ketuhana Yang Maha
Esa, yang mendorong untuk berbuat kemanusiaan yang adil dan beradab, bersatu,
bermusyawarah dengan hikmah kebijaksanaan bagi tercapainya keadilan sosial bagiseluruh
rakyat Indoensia.

Ideologi Pancasila memandang manusia memiliki dua unsur yaitu jasmani dan rohaniah yang
tidak terpisah dalam integritasnya.

6.Sebagai Dasar Negara Indonesia, Pancasila memiliki kekuatan untuk mengatur


penyelenggaraan aparatur negara yang sesuai dengan pembukaan UUD 1945, juga berfungsi
sebagai ideologi yang memiliki nilai-nilai penting didalamnya . Nilai-nilai itulah yang harus
bisa diimplementasikan oleh Bangsa Indonesia dalam hidup bernegara. Nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila memiliki tingkatan tersendiri, yaitu Nilai Dasar, Nilai
Instrumental, dan Nilai Praksis.

7.Pancasila sebagai moral pembangunan mengandung makna bahwa nilai-nilai luhur atau
norma-norma yang terkandung dalam tubuh Pancasila (yang bisa dijumpai dalam pembukaan
UUD 1945) dijadikan sebagai tolak ukur dalam pelaksanaan pembangunan nasional Negara
Republik Indonesia.

8 . Lima sila Pancasila yg termasuk istimewa


Sila pertama Pancasila, yaitu 'Ketuhanan yang Maha Esa' memiliki makna bahwa bangsa
Indonesia mempunyai kebebasan untuk menganut agama dan menjalankan ibadah yang
sesuai dengan ajaran agamanya, mewujudkan kehidupan yang selaras, serasi, dan seimbang
antar sesama manusia Indonesia, antar bangsa, maupun dengan makhluk ciptaan Tuhan yang
lainnya.
Perwujudan kehidupan di antaranya dengan menumbuhkan saling menyayangi, saling
menghargai, dan saling mengayomi, seperti dikutip dari penelitian .

Anda mungkin juga menyukai