DISUSUN OLEH
KELOMPOK 10
PENDAHULUAN
Studi lapangan merupakan program mata kuliah semester pendek yang wajib di ikuti
seluruh mahasiswa pada waktu yang telah ditentukan. Studi lapangan adalah salah satu proses
kegiatan pengungkapan fakta-fakta melalui observasi atau pengamatan dan wawancara dalam
proses memperoleh keterangan atau data dengan cara terjun lapangan. Melalui studi ini,
mahasiswa diharapkan mampu mengamati dan meneliti keadaan konkret ditengah-tengah
masyarakat. Adapun tujuan dari pengamatan dan penelitian yang dilakukan di lapangan, guna
mengumpulkan informasi se-detail dan sebanyak mungkin berdasarkan realita.
Pada kesempatan ini, kelompok ditugaskan untuk melakukan observasi supir
angkot/angdes yang berada di wilayah kota Pematangsiantar. Supir angkot/angdes adalah
pengemudi yang bekerja di bawah naungan perusahaan (PT/CV) yang biasanya di pimpin
oleh direksi. Ada tiga penggolongan supir angkot/angdes, yaitu sebagai berikut :
1. Supir yang sekaligus pemilik angkot.
2. Supir batangan, yaitu supir yang mengemudi angkot/angdes milik toke tertentu.
3. Supir serap, yaitu supir yang bekerja hanya ketika supir batangan tidak masuk kerja.
Supir ini dalam bahasa sehari-hari sering juga disebut “supir pengganti”.
Untuk menjadi seorang supir harus terlebih dahulu memenuhi syarat, ketentuan dan
aturan dari pemerintah yaitu Dinas Perhubungan atau Satuan Lalu Lintas kota. Misalnya,
harus melengkapi SIM terlibih dahulu, dan lain sebagainya.
Dalam studi lapangan ini, kelompok fokus melaksanakan observasi supir angdes
“Atlas (trayek Pematangsiantar-Tanah Jawa)” dan supir angkot “Sinar Siantar, Sepakat dan ”.
Kelompok Sinar Beringin meneliti seluas mungkin tentang kehidupan para supir antar kota
maupun desa, yaitu mengenai informasi pribadi supir yang dijadikan sampel, pengalaman
pribadi, keluhan yang dirasakan dalam menanggung beban kerja dan ketidkadilan yang
dialami para supir.
Adapun informan yang menjadi objek observasi dan sebagai sumber informasi, yaitu:
Masa Kerja : Bekerja menjadi supir selama 8 tahun. Menjadi supir Sinar
Siantar sudah 4 tahun. Bekerja setiap hari, mulai pukul 06.00
Berdasarkan Informasi yang di dapat dari beberapa Informan yang mengatakan istilah
“supir kalender hitam” yaitu supir yang tidak mengenal hari libur dan hari minggu bahkan
sampai tidak ke gereja, sesungguhnya mereka bukan tidak ingin pergi beribadah ke Gereja
sebagaiman seharusnya orang Kristen lakukan setiap hari Minggu. Keadaan ekonomilah yang
membuat mereka harus memburu rupiah setiap hari. Informan menginginkan gereja juga
memliki perhatian khusus terhadap nasib para supir, yang kadang kala tidak memiliki
pemasukan karena pendapatan yang diterima kadang kala hanya cukup untuk setoran. Jika di
perhadapkan dengan Tri Tugas Panggilan Gereja, para Informan mengharapkan gereja
bergerak di bidang Diakonia dan Koinonia. Diakonia dilakukan untuk menyentuh kehidupan
perekonomian supir dan keluarga. Kemudian, Koinonia dapat diselenggarakan untuk
memberikan motivasi kepada Supir agar bergiat dalam hal peribadahan.