Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

EKONOMI KESEHATAN

DISUSUN OLEH :

ATIKA MARDIYAH (0801193391)

TAZKIA VAUDI (0801193426)

RISKA SEPTIANI SAGALA (0801192024)

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

T.A 2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpah nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampun untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah EKONOMI KESEHATAN dengan judul
“Behavioral Economics yang Irrasional”.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharap kankritik
serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon
maaf yang sebesar-besarnya. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terimakasih.

Medan, 17 October 2021

Penulis
PENGERTIAN EKONOMIC IRRASIONAL

Tindakan Ekonomic Irrasional adalah setiap tindakan manusia dimana menurut perkiraan
justru akan merugikan atau menggunakan pemikiran yang tidak logis. Contoh dari economik
irrasional adalah suatu yang tidak berdasarkan akal sehat atau fikiran yang sehat. Seperti
seseorang ingin cepat menjadi kaya tetapi dia pergi kekuburan. Manusai itu pada dasarnya suka
berfikir secara tidak rasional atau irasional. Kita sebagai manusia ternyata punya begitu banyak
Bias Thinking Eror yang tidak kita sadari.

Ilmu behavioral economics adalah salah satu dari cabang dalam ilmu ekonomi. Premis
dasar ilmu behaviorla economics adalah manusia tidak rasional dan suka memasukkan elemen
emosi dalam economic decision making.

SYSTEMATIC THINKING EROR

Manusia itu pada dasarnya suka sekali berfikir seperti tidak rasional atau irrasional.
Banyak sekali manusia yang berprilaku tanpa disadari sering berbeda dengan pemikiran umum
dalam buku teks ekonomi konventional (bias), yang sering kita anggap sebagai systematic
thinking eror dan dapat membuat keputusan yang keliru dalam banyak hal.

Karena keberagaman bias itu sering dilakukan dan banyak yang melakukan, membuat
sebagian orang beranggapan bahwasannya pengambilan keputusan tidak lagi Objektif dan
Rasional. Contoh dari Systematic Thinking Eror yang dibahas dalam kajian Behavioral
Economic : LOOS AVERSION, ENDOWMENT EFFECT, CONFIRMATION BIAS, HERD
BEHAVIOR, SURVIVOR BIAS.

I. Loss (Risk) Aversion

Manusia cenderung khawatir dengan adanya potensi kerugian, dibanding potensi keuntungan
yang akan diraih atau disebut juga dengan the loss of movemnt. Manusia cenderung enggan
untuk mengambil suatu risiko atau mengalami kerudian dari pada meraih potensi keuntungan.
Perasaan sakit karena adanya kerugian ataupun kehilangan, cenderung lebih membekas didalam
hati dari pada perasaan senang akibat mendapatkan keuntungan.
Misalnya mana yang lebih lama membekas dalam hati, pengalaman sakit karena mengalami
kerugian 10 juta atau perasaan senang karena dapat keuntungan 10 juta? Dalam hal ini
menjelaskan bahwasannya cenderung ragu untuk memulai dalam suatu usaha baru secara
mandiri atau disebut Job Creation dan menyesal ketika melihat orang sukses dikemudian hari
ketika melihat orang telah sukses.

II. Endowment Effect

Perilaku yang terlalu menghargai berlebihan barang yang sudah dibeli atau dimiliki, sehingga
tidak mau membandingkan misalnya seperti dengan harga pasar atau nilai harga yang
sebenarnya. Sebagai contoh seperti dalam menjual barang dagangan tidak membandingkan
dengan harga yang ada di pasar murah.

III. Confimation Bias

Perilaku yang terjebak atau Eror pada pilihan favorit yang kita miliki, sehingga mengabaikan
pilihan lain atau pilihan alternatif. Contonya itu ketika kita dalam pemilihan ketua kelas, jika kita
sudah memiliki pilihan favorit maka kita akan mencari tau tentang informasi yang membenarkan
pilihan kita, dan enggan membaca atau mendadak marah jika saat membaca informasi yang tidak
sesuai dengan apa yang kita ketahui.

Semua kubu terjebak dalam confirmation bias, maka pilihan yanag lebih rasional dan objektif
akan menjadi sulit dilakukan saat semua orang terjebak dalam kesalahan berfikir seperti saat ini.

IV. Herd Behavior

Herding behavior adalah suatu fenomena perilaku dimana seseorang investor lebih memilih
untuk mengikuti keputusan dibuat oleh investor lainnya, dan dalam hal ini disebabkan oleh
perilaku irrasional maupun perilaku rasional. Contoh nya adalah ketika anda melihat teman anda
memperoleh penghasilan tambahan dari investasi properti namun ketika anda terjun ke investasi
properti, harga properti tidak bergerak kemana-mana atau tidak berkembang.

V. Survior Bias

Kesalahan dalam berfikir ini karena mengambil kesimpulan berdasarkan data yang tidak
valid, yaitu yang dilihat hanya survive atau sukses bertahan. Yang gagal jarang atau diberitakan.
Misalnya itu seperti Steve Jobs, Bill Gates dan Mark Zuckerburg semua adalah seorang
mahasiswa yang drop out atau di DO. Tapi sukses , kemudian ada yang bilang ngak usah takut di
DO , sebab anda akan sukses juga seperti mereka. Survivor bias terjadi karena kurang memahami
ilmu statistika.

Anda mungkin juga menyukai