Anda di halaman 1dari 2

ANALISIS JURNAL “penelitian sputum penderita TBC”

Kesimpulan dari penelitian jurnal tersebut adalah:


- prioritas penelitian ini bertujuan menemukan BTA / suatu microorganisme penyebab TBC
- sputum yang akan diteliti kadang kala ditunda karena jadwal kegiatan laboraturium yang
padat
- sputum yang di tunda menghasilkan hasil diagnose TBC semu/palsu
-sputum ditunda 24 jam dalam suhu 25 derajat celcius
- kualitas sputum yang ditunda tidak bagus yakni encer, terdapat jamur dan mikroba lain
membuat bau sputum menyengat dan menghambat hasil karena terdapat organisme lain,
sputum tidak dapat dipisahkan dengan air liur, dan mudah terjadi kesalahan hasil/kesalahan
hitung.
- kualitas sputum yang langsung di teliti kualitasnya bagus, yakni mucoid (kental dan
lengket), pirulen (warna hijau kekuningan), dapat dipisahkan dengan air liur, warna sputum
keruh, dan memudahkan menentukan hasil/perhitungan karena belum ada organisme lain
yang tumbuh.
Kelebihan dari jurnal tersebut:
- Jurnal menggunakan Bahasa sesuai EYD sehingga membuat mudah dimengerti
- Jurnal menggunakan Bahasa yang tidak bertele-tele (padat dan jelas) sehingga
pembaca tidak jenuh
- Jurnal juga dilengkapi banyak referensi dan body note yang terbaru dan dari sumber
yang terpercaya
- Penelitian diadakan berdasarkan realitas kejadian yang sering terjadi di RS, yakni
penundaan pemeriksaan laboraturium/mengarsipkan sputum 24 jam dalam suhu
kamar.
- Hasil penelitian sangat rasional karena sesuai ilmu pengetahuan dan ilmu ilmiah
- Penelitian ini didasarkan rasa kritis terhadap permasalahan penundaan pemeriksaan
laboraturium sputum penderita TBC yang ternyata sangat berpengaruh

Kekurangan jurnal tersebut:


- Jurnal ini masih kurang dalam hal publikasi karena saya lihat baru dirujuk 7 kali,
sehingga penemuan ini jarang diteliti lebih lanjut oleh peneliti lainnya dan
mengakibatkan belum di terapkan di sejumlah institusi didunia
- Hasil penelitiannya memang rasional namun masih kurang lengkap utnuk
memperkuat bukti penundaan pemeriksaan laboraturium tidak baik untuk sputum,
karena hasil penelitian didapatkan hanya dengan satu cara yaitu menggunakan
preparat/microskop
- Hasil penelitian ini kurang lengkap dalam menjelaskan penyebab mikroorganisme
lain selain BTA dapat menyebabkan kesalahan hitung, karena secara logika walaupun
terdapat mikroorganisme lain seperti jamur seharusnya tetap bisa membedakan
mana microorganisme BTA dengan organisme lain
- Jurnal ini memberikan informasi bahwa penundaan pemeriksaan laboraturium
terhadap sputum TB adalah tidak baik karena dapat mengakibatkan kesalahan
hasil/kesalahan hitung, namun tidak selamanya penundaan pemeriksaan
laboraturium selalu menghasilkan hasil hitung yang salah karena tidak menutup
kemungkinan menunda pemeriksaan laboraturium dapat menghasilkan hasil yang
tepat jika management sputum dilakukan dengan baik terutama untuk sputum yang
ditunda penelitian laboraturiumya.

SARAN untuk jurnal tersebut:


- Sebaiknya metode penelitian tidak hanya menggunakan 1 cara seperti yang
dilakukan yakni menggunakan preparat/microskop saja, agar mendapatkan
penemuan hasil yang relevance dari metode lainnya. Oleh karena penelitian hanya
menggunakan 1 metode saja, terdapat keraguan bagi pembaca dari penjelasan
penulis karena terdapat celah untuk menentang/tidak setuju dengan pernyataan
penulis dan karena pembaca menemukan hal janggal/menemukan kemungkinan
lain.
- Penelitian harus diteliti lebih lanjut seiring berkembangnya zaman karena zaman
akan semakin berubah, harus diteliti lebih lanjut dengan metode dan ilmuan yang
berbeda.
- Pembaca jurnal sebaiknya ikut menunjang lebih lanjut atau mencari data
pembanding lainnya (jangan langsung setuju)

Anda mungkin juga menyukai