Hidup Dengan Hiv 5c34da84e3e40
Hidup Dengan Hiv 5c34da84e3e40
Spiritia
Buku ini diterbitkan dan didistribusikan oleh Yayasan Spiritia dengan dukungan:
Hidup dengan HIV-AIDS
Ford Foundation
Australian Aids
The Global Fund
grafis/ilustrasi: www.freepik.com
Hidup dengan
HIV-AIDS
Spiritia
Desain Sampul:
@a_rahmathidayat, Toton Dartono
Lay Out:
Yayasan Surviva Paski, Yogyakarta.
Tel: (0274) 415175
Ilustrasi:
Andreas Pundung Istiawan
ISBN 979-97494-0-9
Bila mengutip isi buku ini mohon sebutkan sumbernya. Informasi dalam buku
ini berdasarkan pada data dari penelitian terakhir yang ada pada saat
penerbitan. Untuk keterangan lebih lanjut, silahkan menghubungi dokter atau
Yayasan Spiritia, pada alamat yang ada di sampul belakang buku ini.
Didedikasikan dengan
rasa kasih,
Suzana Murni
Saya tidak kehilangan martabat saya sebagai manusia hanya karena saya
terinfeksi HIV. Saya bangga atas diri saya sendiri, atas usaha saya
menghadapi hidup sebaik kemampuan saya. Saya sayang pada diri saya sendiri,
dan tidak perlu ada rasa malu atau rasa bersalah yang mengikat langkah saya.
Dan bagi saya, jika saya meninggal karena HIV, bukan berarti saya lebih hina
dari pada orang yang meninggal karena sakit jantung atau kanker atau yang
lainnya.
6 seri buku kecil hidup dengan HIV/AIDS 7
Semua yang pernah terjadi dalam hidup saya, baik yang bagus, yang biasa-
biasa saja, atau yang buruk telah membuat saya semakin kaya wawasan, dan
mudah-mudahan juha semakin bijaksana. Hal ini berlaku untuk setiap manusia,
bukan?
8 seri buku kecil hidup dengan HIV/AIDS 9
Pikiran orang kadang mudah tergoda oleh jumlah CD4 atau Terapi Antiretroviral
TLC, sehingga timbul kecemasan yang tak perlu. Penting kita
ingat bahwa jumlah ini hanya sebagian dari cara melihat Dulu kita sering dengar AIDS disebut sebagai ‘penyakit yang
keadaan kesehatan kita. Gambaran yang utuh dapat dilihat pula tidak ada obat.’ Ini istilah yang salah! Sebagian besar infeksi
melalui gejala yang timbul, kondisi pikiran, mutu hidup, selain oportunistik dapat diobati, bahkan dicegah, dengan obat yang
berbagai tes. Banyak orang merasa sehat walaupun jumlah CD4 tidak terlalu mahal dan tersedia luas. Dan sekarang ada obat
atau TLC-nya rendah. yang lebih canggih, yang dapat memperlambat kegiatan HIV
menulari sel yang masih sehat. Obat ini disebut sebagai obat
Viral Load antiretroviral atau ARV.
Untuk mengobati HIV, tidak boleh memakai satu jenis obat
Ada juga tes yang dapat menunjukkan banyaknya virus yang ini sendiri; agar terapi ini dapat efektif untuk jangka waktu yang
ada di aliran darah kita, yang disebut viral load. Kebalikan lama, kita harus memakai kombinasi tiga macam obat ARV
dengan jumlah CD4 atau TLC, semakin rendah viral loadnya, yang berbeda. Terapi ini disebut sebagai terapi antiretroviral
semakin baik. atau ART.
Tes viral load juga tidak tersedia luas di Indonesia, dan ART dulu sangat mahal, tetapi sekarang tersedia gratis untuk
harganya sangat mahal. Namun, tes ini tidak begitu penting, semua orang di Indonesia dengan subsidi sepenuhnya oleh
dan hanya ada manfaat jika kita memakai terapi antiretroviral. pemerintah, melalui sejumlah rumah sakit yang ditetapkan
sebagai rumah sakit rujukan ARV. Saat ini ada sedikitnya satu
rumah sakit rujukan di setiap provinsi. Departemen Kesehatan
(Depkes) mempunyai rencana untuk menetapkan rumah sakit
rujukan di setiap kabupaten/kota.
ART hanya berhasil jika dipakai secara patuh, sesuai dengan
jadwal, biasanya dua kali sehari, setiap hari. Kalau dosis terlupa,
keefektifan terapi akan cepat hilang.
Beberapa orang mengalami efek samping ketika memakai
ART, terutama pada minggu-minggu pertama penggunaannya.
Penting sekali pengguna ART diawasi oleh dokter yang
berpengalaman dengan terapi ini.
Untuk informasi lebih lanjut tentang ART, minta buku kecil
‘Pengobatan untuk AIDS: Ingin Mulai?’ dari Spiritia.
14 seri buku kecil hidup dengan HIV/AIDS 15
HIV tidak dapat menular melalui udara. Virus ini juga cepat Manfaat Seks Aman
mati jika berada di luar tubuh. Karena itu,
hidup bersama orang terinfeksi HIV bukanlah hal yang perlu ¾ Melindungi diri kita dari infeksi menular seksual misalnya
ditakuti. gonore (GO) atau sifilis, yang akan mempengaruhi kesehatan
kita
Virus ini dapat dibunuh jika cairan tubuh yang ¾ Melindungi pasangan seks kita dari HIV
mengandungnya dibersihkan dengan cairan pemutih (bleach) ¾ Jika pasangan kita juga terinfeksi HIV, seks aman dapat
seperti Bayclin atau Chlorox, atau dengan sabun dan air. HIV menghindari kita terinfeksi ulang dengan tipe atau jenis HIV
tidak dapat diserap oleh kulit yang tidak luka. yang lain
Seks Kondom
Kita tidak perlu berhenti berhubungan seks hanya karena kita Memakai kondom dengan benar termasuk seks yang aman.
terinfeksi HIV, tetapi yang penting kita harus melakukannya Kondom yang dipakai secara benar adalah efektif untuk
secara aman. menghindari masuknya air mani, cairan vagina, atau darah ke
Seks melalui vagina dan dubur dapat mengakibatkan kulit atau dalam tubuh kita atau pasangan kita saat berhubungan seks. Jadi
selaput alat kelamin luka atau lecet. Seks yang aman berarti bukan sekadar menghindari kehamilan saja. Virus juga tidak
menghindari agar darah, air mani, atau cairan vagina yang dapat lewat atau menembusi kondom yang kondisinya baik.
terinfeksi HIV tidak masuk ke tubuh pasangan kita melalui luka Perhatikan tanggal kedaluwarsa yang tertera pada bungkus
atau lecet tadi. Ini berarti kita harus memakai kondom setiap kondom. Waktu membuka bungkusnya, perhatikan jangan
kali bersanggama. Pada seks oral (memakai mulut), walaupun sampai kondom ikut tersobek. Pakai kondom begitu ereksi
risikonya kecil, perlu diperhatikan bahwa luka atau radang pada terjadi. Setelah ejakulasi, lepaskan kondom ketika penis masih
mulut dan gusi dapat menjadi jalan masuk HIV. tegang untuk menghindari air mani tumpah ke luar. Ikat
kondom yang sudah terpakai dan buang di tempat sampah.
‘HIV Stop di Sini’ Pakai kondom baru tiap kali berhubungan seks.
Jika memakai pelicin, pakai yang berbahan dasar air, misalnya
Pasti tidak ada satu pun orang di antara kita yang ingin agar KY Jelly, Aquagel, atau Sutra lubricant. Jangan memakai pelicin
pasangan kita mengalami nasib seperti kita. Pasti kita ingin agar yang mengandung minyak, misalnya baby oil atau krim
virus di tubuh kita tidak menular pada orang lain. Oleh karena pelembab tubuh, karena pelicin ini dapat mengakibatkan
itu, diluncurkan prakarsa ‘HIV Stop di Sini’, untuk memotong kondom rusak.
rantai penularan HIV.
Memang ada banyak tantangan terkait ‘HIV Stop di Sini’,
yang dapat sulit dihadapi. Namun ada banyak manfaat buat kita
bila kita berupaya untuk mendukung prakarsa ini, termasuk
kesempatan untuk mengubah persepsi masyarakat mengenai
Odha.
24 seri buku kecil hidup dengan HIV/AIDS 25
Dukungan Sebaya
Dukungan sebaya adalah dukungan yang didapat dari atau
diberikan oleh orang yang pernah atau juga sedang mengalami
hal yang sama dengan kita.
Berada bersama dengan mereka (disebut “kelompok dukungan
sebaya” atau KDS), kita akan merasakan suasana yang terjaga
kerahasiaannya dan tidak menghakimi. Kita dapat berbincang-
bincang tanpa harus menyembunyikan status HIV kita, berbagi Kelompok dukungan sebaya sebenarnya salah satu terapi nonmedis. Berbagi
perasaan, pikiran, dan pengalaman, serta bertukar informasi masalah dan berpikir serta mencari jalan keluar bersama sudah kita kenal sejak
yang ada hubungan dengan HIV/AIDS. lama, dan dapat membuat orang tertolong secara emosional dan secara praktis.
KDS juga dapat menjadi wadah bagi kita yang ingin terlibat
dalam kegiatan seperti mengupayakan untuk kepentingan Ada kelompok yang khusus bagi orang terinfeksi HIV saja, ada pula yang
Odha, dan ambil bagian dalam acara, baik sebagai pembicara melibatkan orang-orang dekat seperti keluarga, teman, ataupun juga
maupun peserta. melibatkan relawan.
Ada lebih dari 200 KDS di seluruh Indonesia, dengan harapan
akan dibentuk KDS di setiap kabupaten dan kota di seluruh Tidak ada rumus khusus untuk membentuk kelompok dukungan, namun ada satu
Indonesia. Daftar KDS yang terakhir dapat dibaca di situs web prinsip yang sudah dibuktikan berkali-kali. Cara yang sudah terbukti dapat
Spiritia, atau hubungi Spiritia langsung. menjawab kebutuhan orang terinfeksi HIV di dalam kelompok itu dan
memastikan efektifitas keberadaan kelompok ini adalah merancang program
dan bentuk kelompok yang berpusat pada klien, yaitu orang terinfeksi HIV
yang menjadi anggotanya. Rancang program, kegiatan, dan bentuknya dengan
memperhitungkan kapasitas dan keterbatasan serta realita kelompok itu
sendiri.
Tantangan yang utama adalah kesulitan orang terinfeksi HIV mengakses atau
menghubungi satu sama lain. Membangun kontak dan rasa percaya sulit,
dimana diperlukan bantuan pihak luar seperti konselor, dokter, klinik, dan
LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat).
Suzana
30 seri buku kecil hidup dengan HIV/AIDS 31
Penutup
Spiritia berharap buku kecil ini ada manfaat untuk kita semua.
Kami akan sangat menghargai tanggapan pembaca mengenai
buku ini – apakah isinya dapat menjawab pertanyaan yang
muncul? Apakah terdapat kesalahan atau kesulitan untuk
memahami? Apakah ada informasi lain yang rasanya perlu
ditambahkan? Silakan kirimkan komentar ke alamat Spiritia
yang tercantum di sampul belakang.
Buku ini bisa didapat secara gratis dari Spiritia. Boleh dibuat
fotokopi untuk kebutuhan nonkomersial. Anda juga dapat
menyalin bagian dari isinya untuk keperluan penerbitan lain,
hanya saja tolong sebutkan sumbernya.
Spiritia mengucapkan terima kasih kepada para sahabat dan Yang penting bukanlah yang sudah hilang
organisasi yang telah membantu mempersiapkan buku ini. Kita Yang penting adalah yang masih ada
bersatu dalam harapan; sungguh membahagiakan melihat kita Ketika kita pikir kita telah kehilangan segalanya
juga bersatu dalam tindakan. Ingatlah, masih tertinggal masa depan
Jangan hilang semangat untuk menjalaninya, kawan!
34 seri buku kecil hidup dengan HIV/AIDS 35