Anda di halaman 1dari 1

Daftar Pustaka

NANDA, (2014). Panduan Diagnosa Keperawatan. Hiperbilirubinemia adalah keadaan dimana terjadi
Definisi dan Klasifikasi, Philadhepia. Etiologi
Price, Sylvia A. 2005. Patofisiologi : Konsep Klinis 1. Pembentukan bilirubin yang berlebihan peningkatan kadar bilirubin dalam darah >5mg/dL,
Proses-Proses Penyakit (Vol.2, 6th ed.). Jakarta: EGC. 2. Gangguan pengambilan bilirubin yang tak yang secara klinis ditandai oleh adanya ikterus,
Mathindas et all (2013). Hiperbilirubin pada neonatus. terkonjugasi oleh sel hati dengan faktor penyebab fisiologik dan non-fisiologik
Jurnal Biomedik, Volume 5, Nomor 1, Suplemen, 3. Gangguan konjugasi bilirubin (Mathindas et all, 2013).
Maret 2013. 4. Penurunan ekskresi bilirubin terkonjugasi
Donna L. Wong [et.al]. (2008). Buku Ajar dalam empedu karena faktor intrahepatik
Keperawatan Pediatrik Wong. Alih bahasa : Agus dan ekskresi heparik yang bersifat
Sutarna, Neti. Juniarti, H.Y. Kuncoro. Editor edisi Jenis hiperbilirubin :
fungsional atau disebabkan oleh obstruksi 1. Patologis : terjadi 24 setelah kelahiran bayi
bahasa Indonesia : Egi Komara Yudha [et al.]. Edisi 6.
Jakarta : EGC mekanis (Price, 2005). 2. Fisiologis : terjadi ≥3 hari setelah kelahiran bayi

Patofisiologi Komplikasi
Penambahan beban bilirubin pada sel hepar yang 1. Terjadi keikterikan
berlebihan terjadi apabila kadar protein Y dan Z 2. Retardasi mental
berkurang atau bayi hipoksia/asidosis. Pada keadaan 3. Gangguan penglihatan
tertentu bilirubin akan bersifat toksik dan merusak atau pendengaran
jaringan tubuh, terjadilah efek patologis pada sel otak 4. Kematian
apabila bilirubin dapat menembus sawar darah otak yang (Dona L Wong, 2008).
mengakibatkan kelainan saraf pusat. Bilirubin indirek
akan mudah melalui sawar darah otak apabila bayi
terdapat keadaan BBLR, hipoksia, dan hipoglikemia
(Makrum, 1991).
Pemeriksaan Penunjang
1. Test coomb
2. Gol darah ibu dan bayi
Penatalaksanaan 3. Bilirubin total
Berdasarkan penyebabnya manajemen bayi dengan 4. Hitung darah lengkap (Hb)
hiperbilirubin adalah dengan mencegah anemia dan 5. Glukosa
membatasi efek dari hiperbilirubin. 6. Daya ikat karbondioksida
Selain itu terapi yang di berikan adalah : 7. Smear darah perifer
Diagnosa Keperawatan
1. Foto terapi 1. Kurangnya volume cairan berhubungan dengan tidak
2. Transfusi pengganti adekuatnya intake cairan, fototherapi, dan diare.
3. Menurunkan serum bilirubin 2. Peningkatan suhu tubuh (hipertermi) berhubungan dengan
efek fototerapi
3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan Intervensi
hiperbilirubinemia dan diare
1. Kaji pengetahuan keluarga klien, beri
pendidikan kesehatan penyebab dari
kuning, proses terapi dan perawatannya.
Beri pendidikan kesehatan mengenai cara
perawatan bayi dirumah.Beri suhu
lingkungan yang netral, pertahankan suhu
Intervensi antara 35,5° - 37° C, cek tanda-tanda vital
4. Catat jumlah dan kualitas feses, pantau turgor kulit, pantau intake output, beri air tiap 2 jam.
diantara menyusui atau memberi botol. 2. Tempatkan neonatus pada jarak 45 cm dari
5. Beri suhu lingkungan yang netral, pertahankan suhu antara 35,5° - 37° C, cek tanda- sumber cahaya, biarkan neonatus dalam
tanda vital tiap 2 jam. keadaan telanjang kecuali mata dan daerah
6. Kaji warna kulit tiap 8 jam, pantau bilirubin direk dan indirek , rubah posisi setiap 2 genetal serta bokong ditutup dengan kain
jam, masase daerah yang menonjol, jaga kebersihan kulit dan kelembabannya. yang dapat memantulkan cahaya
7. Bawa bayi ke ibu untuk disusui, buka tutup mata saat disusui, untuk stimulasi sosial 3. Catat kondisi bayi setelah dan sebelum
dengan ibu, anjurkan orangtua untuk mengajak bicara anaknya, libatkan orang tua dilakukan tindakkan, monitor pemeriksaan
dalam perawatan bila memungkinkan, dorong orang tua mengekspresikan laboratorium sesuai program.
perasaannya.

Anda mungkin juga menyukai