Anda di halaman 1dari 28

POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN OBJEK WISATA ALAM

AIR TERJUN LAE UNE DI KABUPATEN PAKPAK BHARAT

PROPOSAL PENELITIAN SKRIPSI


Sebagai Salah Satu SyaratUntuk Menyelesaikan
Program Pendidikan Strata Satu
Konsentrasi Pariwisata

LASMA SARAGIH
20111006

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJEMEN SUKMA
MEDAN
2021
ABSTRAK

Lasma Saragih, Potensi dan Strategi Pengembanagan Objek Wisata Alam


Air Terjun Lae Une di Kabupaten Pakpak Bharat.

Medan adalah kota terbesar ketiga di Indonesia setelah DKI Jakarta dan
Surabaya. Kota Medan merupakan pintu gerbang wilayah Indonesia bagian barat
dengan keberadaan pelabuhan Belawan dan Bandar Udara Internasional Kuala
Namu yang merupakan bandara terbesar kedua di Indonesia. Tentunya hal
tersebut dapat menjadi daya tarik tersendiri yang membuat turis mancanegara
tertarik untuk mengunjungi kota Medan. Berawal dari permasalahan yang
ditemukan oleh peneliti tentang pengembangan pariwisata Air terjun Lae Une
Kabupaten Pakpak Bharat Air terjun ini masih kurang terpelihara. Akses dan
fasilitas masih kurang memadai dan sangat terbatas. Hanya beberapa fasilitas
yang ada seperti tempat berteduh (shelter), gajebo, dan kamar mandi, fasilitas ini
dibangun dengan sangat sederhan. Analisis data untuk menentukan strategi
pengembangan objek wisata dilakukan dengan analisis SWOT
(Strengths/kekuatan, Weakness/kelemahan, opportunities/ peluang, dan threats/
ancaman).

Kata kunci: strategi pengembangan, objek wisata, Lae Une Pakpak Bharat

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat
dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan judul
“Potensi dan Strategi Pengembanagan Objek Wisata Alam Air Terjun Lae Une di
Kabupaten Pakpak Bharat ”.
Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak
yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis ingin mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Sukma Medan, Ibu Wardayani,
SE,M.Si
2. Wakil Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Sukma Medan, Bapak Edi
Winata, SE.MM
3. Ketua Program Studi, Bapak Aswin Akbar,S.E.,MBA
4. Dosen pembimbing Bapak Edi Winata, SE.MM Yang telah meluangkan
waktunya untuk membimbing dalam penulisan skripsisaya
5. Seluruh Dosen dan staf Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Sukma Medan
6. Teristimewa kepada kedua orang tua, Ayah Walman Saragih dan Ibu saya
Sabar Lungun Banurea
7. Teman-teman kampus yang saya tidak bisa sebutin satu persatu, terimakasih
atas dukungan dan kebersamaannya selamaini.
8. Sahabat-sahabatku Murti Maha, Harry Silalahi, Alasya Saragih atas dukungan
dan kebersamaan kita dalam penulisan skripsi ini.
9. Semua pihak-pihak yang terkait dalam penyusunan penelitian skripsi ini.
Penulis juga menyadari bahwa penyusunan Skripsi ini belum sempurna
baik dalam bahasa maupun isinya. Oleh karena itu Penulis mengharapkan saran
dan masukan yang membangun dari pembaca untuk penyempurnaan skripsi ini.

Medan, September 2021


Penulis

Lasma Saragih
20111006

ii
DAFTAR ISI

ABTRAK...............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL...................................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................................v
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang Masalah......................................................................................1
1.2. Perumusan Masalah...........................................................................................6
1.3. Batasan Masalah................................................................................................6
1.4. Tujuan Penelitian................................................................................................6
1.5. Manfaat Penelitian.............................................................................................6
BAB II..................................................................................................................................8
LANDASAN TEORI...............................................................................................................8
2.1. Potensi....................................................................................................................8
2.2. Pengertian Strategi..................................................................................................8
2.3. Aspek-aspek Strategi...............................................................................................9
2.4. Pengertian Pengembangan.....................................................................................9
2.5. Unsur-unsur Pengembangan.................................................................................10
2.6. Pengertian Objek Wisata.......................................................................................14
2.7. Karakteristik Objek Wisata....................................................................................16
BAB III...............................................................................................................................18
METODE PENELITIAN.......................................................................................................18
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian..........................................................................18
3.2. Jenis dan Sumber Data.....................................................................................18
3.3. Metode Pengumpulan Data.............................................................................19
3.4. Metode Analisis Data.......................................................................................19
3.5. Review Penelitian Terdahulu............................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................24

iii
DAFTAR TABEL

Table 1 Analisis SWOT di Objek Wisata Air Terjun Lae Une.........................................10


Table 2Schedule Penelitian..............................................................................................24
Table 3Review Penelitian Terdahulu...............................................................................29

iv
DAFTAR GAMBAR

Figure 1Gambar 1 : 2.6 Komponen pariwisata (5A).........................................................20

v
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LatarBelakangMasalah
Pentingnya peranan pariwisata dalam pembangunan ekonomi diberbagai

negara sudah tidak diragukan lagi, terlebih di Indonesia memiliki sumber daya

alam yang melimpah serta potensi wilayah yang meluas dan dengan daya tariknya

yang sangat besar sehingga dapat dijadikan sebagai daya tarik wisata yang akan

mendatangkan keuntunga bagi Indonesia. Sering sekali objek wisata dianggab

sebagai jawaban untuk menghadapi berbagai masalah ekonomi yang terjadi di

Indonesia. Objek wisata terbagi menjadi dua yang pertama adalah objek wisata

yang dari perwujudan dari buatans manusia, seperti tata hidup, seni budaya, serta

sejarah bangsa dan tempat mempunyai daya tarik untuk suatu objek wisata untuk

dikunjungi, yang kedua adalah objek wisata yang daya tariknya bersumber dari

keindahan alam dan tata lingkungan. Undang-undang nomor 9 Tahun 1990

tentang kepariwisataan disebutkan bahwa wisata merupakan kegiatan perjalanan

atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara suka rela serta bersifat

sementara untuk menikmati objek dan daya Tarik.

Kegiatan wisata idealnya akan melibatkan peningkatan pelibatan, partisipasi

dan peran serta masyarakat setempat secara aktif didalamnya, sebab masyarakat

asli tersebut bermukim disekitar objek wisata tersebut bahkan bermukim di dalam

objek wisata itu sendiri. Lokasi wisata tersebut memiliki peraturan dan adatnya.

Kegiatan wisata idealnya akan melibatkan peningkatan pelibatan, partisipasi

dan peran serta masyarakat setempat secara aktif didalamnya, sebab masyarakat

asli tersebut bermukim disekitar objek wisata tersebut bahkan bermukim di dalam

objek wisata itu sendiri. Lokasi wisata tersebut memiliki peraturan dan adatnya.
Usaha pengembangan dunia pariwisata ini didukung dengan undang-

undang No 19 Tahun 1990 dan undang-undangn No 10 Tahun 2009 tentang

kepariwisataan yang menyebutkan keberadaan objek wisata pada suatu daerah

akan sangat menguntungkan, antara lain meningkatkan Pendapatan Asli Daerah

(PAD), meningkatkan tarif hidup masyarakat, dan memperluas kesempatan kerja

mengingat banyaknya pengangguran saat ini, meningkatkan rasa cinta lingkungan

serta melestarikan alam dan budaya setempat. Pengembangan suatu objek wisata

yang dilakukan dengan baik akan menghasilkan pendapatan ekonomi yang baik

juga untuk komunitas setempat.

Pariwisata sebagai suatu industri yang dikenal di Indonesia setelah

keluarnya Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun1969 pada

tanggal 6 Agustus 1969. Dalam Bab II pasal 3 disebutkan, “Usaha-usaha

pengembangan pariwisata di Indonesia bersifat suatu pengembangan industri

pariwisata dan merupakan bagian dari usaha pembangunan serta kesejahteraan

masyarakat dan negara”.

Hasil penelitian terdahulu berawal dari permasalahan pariwisata pantai

sumedang yaitu menunjukkan kurang terawatnya fasilitas umum, belum

tersedianya sarana dan prasarana objek wisata, tidak tersedianya akomodasi dan

trasportasi khusus menuju objek wisata dan masyarakat yang belum sadar wisata

(arif et al., 2017). Hasil penelitian selanjutnya menunjukan kampung tradisional

Bena di Kabupaten Ngada Flores Nusa Tenggara Timur memiliki potensi internal

berupa wisata seni dan budaya yaitu rumah adat, nghadu dan bhaga, upacara

tradisional, seni ukir kayu, kerajinan tenun ikat tradisional (Osin et al 2019).

penelitian yang dilakukan oleh (Muslimah N 2021) berjudul Strategi

2
Pengembangan Objek Wisata Pantai Gading Kota Mataram hasilnya peluang

(opportunities) daerah Pariwisata Pantai Gading Kota Mataram Bahwa

pemerintah dalam mengembangkan pariwisata Pantai Gading adalah melakukan

kerjasama masyarakat sekitar baik pada bidang pengelolaan kelompok usaha di

wisata maupun pelestarian pantai gading itu sendiri. Penelitian dilakukan oleh

(Irfan A 2021) berjudul Strategi Pengembangan Objek Wisata Dalam Upaya

Meningkatkan Kunjungan Wisatawan (Studi Pada Objek Wisata Mantar

Kabupaten Sumbawa Barat) hasilnya menunjukan bahwa wisata Desa Mantar

masih banyak kekurangan dan kelemahan yang harus dibenahi oleh Pemerintah

Desa Mantar dan Pokdarwis seperti : belum bebas sampah, kekurangan air bersih,

spot poto yang minim dan sistem pengelolaan wisata Desa Mantar belum

maksimal.

Sumatera Utara memiliki destinasi yang tidak kalah dengan provinsi-

provinsi yang ada di Indonesia, seperti wisata alam, wisata buatan, dan wisata

minat khusus. Provinsi Sumatera Utara memiliki ibu kota yaitu Medan dan

memiliki 33 kabupaten di Sumatera Utara, salah satunya adalah kabupaten Pakpak

Bharat ibukatanya Salak. Hampir 90% masyarakat Kabupaten Pakpak Bharat

beretnis Pakpak. Wilaya Utara Kabupaten berbatasan dengan Kabupaten Dairi,

Wilayah Timur berbatasan dengan Kabupaten Samosir, Wilayah Selatan

berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Tengan dan Kabupaten Humbang

Hasundutan, Wilayah Barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Singkil. Salah

satu objek wisata yang dimiliki oleh kabupaten Pakpak Bharat adalah air terjun

Lae Une. Air terjun Lae Une terletak di Desa Kecupak, Kecamatan Pergeteng-

geteng Sengkut, Kabupaten Pakpak Bharat. Air terjun Lae Une memiliki panjang

3
kurang lebih 10 meter dan mempunyai kedalaman sekitar 15 meter. Dibawah air

terjun ini terdapat sebuah sampuren (penampungan) air terjun dengan luas 160 m2.

Dari penelitian awal, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan

(strengths), kelemahan (weaknessess), peluang (opportunities) serta ancaman

(threats) yang terdapat di objek wisata alam air terjun Lae Une. Metode yang

digunakan adalah metode kualitatif.

Dari pengertian diatas berikut analisis SWOT yang sudah diteliti.

Table 1.1Analisis SWOT di Objek Wisata Air TerjunLae Une

Analisis SWOT di Objek Wisata Air Terjun Lae Une


Kekuatan (strengths) Kelemahan (weaknessess),
1. Keindahan air terjun. 1. Tidak tersedia fasilitas yang
2. Keindahan alam sekitar. memadai seperti : kamar mandi
3. Spot untuk memancing. yang kurang memadai, lahan
4. Sarana jalan yang sudah baik. parkir untuk kendaraan.
5. Lokasi yang mudah dijangkau. 2. Lokasi tidak terpelihara dengan
baik.
3. Tidak ada angkutan umum yang
menuju objek wisata.
4. Belum ada spot untuk berfoto.
Peluang (opportunities) Ancaman (threats)
Jika objek wisata dikembangkan Jika objek wisata tidak
maka : dikembangkan dengan baik maka :
1. Meningkatkan jumlah pengunjung. 1. Tidak adanya pengunjung.
2. Meningkatkan pendapatan 2. Tidak ada pendapatan pemerintah
pemerintah daerah melalui tiket daerah melalui tiket masuk
masuk pengunjung. pengunjung dan retribusi parkir
3. Meningkatkan pendapatan 3. Tidak ada pendapatan masyarakat
masyarakat setempat. setempat.
4. Peluang kerja bagi masyarakat 4. Tidak ada peluang kerja bagi
setempat. masyarakat setempat.

Air terjun ini masih kurang terpelihara. Akses dan fasilitas masih kurang

memadai dan sangat terbatas. Hanya beberapa fasilitas yang ada seperti tempat

berteduh (shelter), gajebo, dan kamar mandi, fasilitas ini dibangun dengan sangat

sederhana. Dalam upaya mendukung pembangunan fasilitas penunjang pariwisata

4
di tiap kawasan pariwisata nasional dan pelaksanaan kebijakan dibidang

pembangunan, perintisan daya tarik wisata dalam rangka pertumbuhan destinasi

pariwisata nasional dan pengembangan daerah serta peningkatan kualitas daya

saing pariwisata. Objek wisata alam air terjun Lae Une memiliki potensi untuk

dikembangkan, dimana air terjun ini memiliki lokasi yg sangat bagus untuk

dikembangkan, karena air terjun ini dikelilingi oleh hutan yang masih sangat

terjaga. Dari potensi yang dimiliki air terjun Lae Une ini dapat dikembangkan

dengan atraksi wisata seperti menjelajah mendaki gunung (hiking), berkemah

(camping), permainan air dan penyewaan peralatan seperti penyewaan ban atau

pelampung, dan fasilitas untuk berfoto atau selfie karena didukung oleh hutan

yang penuh dengan kehijauan dan panorama yang sangat indah. Dengan

pengembangan yang dilakukan di air terjun ini akan mengundang wisatawan

untuk berkunjung ke objek wisata air terjun Lae Une tersebut.

Sepanjang Penulis melakukan observasi di air terjun Lae Une ini seperti

jalan yang belum memadai dengan keadaan jalan yang rusak daerah tersebut juga

belum ada angkutan umum untuk membawa wisatawan ke objek wisata,

wisatawan yg berkunjung hanya dapat menggunakan transportasi pribadi, tidak

ada ketersediaan warung maupun restoran atau tempat untuk makan wisatawan.

Dari observasi awal yang sudah diteliti oleh penulis, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Potensi Dan Strategi Pengembangan

Objek Wisata Alam Air Terjun Lae Une Di Kabupaten Pakpak Bharat”.

5
1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merumuskan masalah penelitian

ini sebagai berikut :

1) Strategi apa yang dilakuakan sehingga objek wisata alam air terjun Lae

Une dapat berkembang?

2) Fasilitas pendukung apa yang perlu dibuat sehingga objek wisata air

terjun Lae Une dapat berkembang

1.3. Batasan Masalah


Agar masalah tidak terlalu luas, maka dalam penelitian ini penulis

membatasi masalah yaitu mengenai potensi dan strategi pengembangan apa

yang akan dilakukan dan fasilitas pendukung apa yang perlu dibuat di objek

wisata alam air terjun Lae Une pada tahun 2021 mulai bulan Juni sampai

Agustus.

1.4. TujuanPenelitian
Sebagaimana rumusan masalah yang sudah dibuat, penelitian ini bertujuan :

1) Untuk mengetahui potensi apa yang dimiliki oleh objek wisata air

terjun Lae Une

2) Untuk mengetahui strategi apa yang dilakuakan di objek wisata air

terjun Lae Une

3) Untuk mengetahui pengaruh Pengembangan apa yang dilakukan di objk

wisata air terjun Lae Une

1.5. Manfaat Penelitian


Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :
1) BagiPeneliti

6
Sebagai penambah pengetahuan dan wawasan bagi peneliti khususnya
dalam bidang pengembangan pariwisata.
2) Bagi Dinas pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pakpak Bharat
Sebagai masukan yang bermanfaat dalam meningkatkan pengembangan
objek wisata.
3) Bagi STIM SUKMA
Sebagai bahan tambahan hasil penelitian yang dapat dikembangkan
lebih lanjut.
4) Bagi Peneliti Selanjutnya
Sebagai bahan referensi khususnya mengenai masalah potensi dan
strategi pengembanagan objek wisata.

7
8

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Potensi
Menurut Siringoringo M (2018) banyak potensi usaha
yang dapat dikembangkan untuk mengeksplorasi daya tarik
wisata yang ada di Indonesia. Jenis-jenis usaha daya tarik wisata
dibagi dalam berbagai macam sistem klasifikasi daya tarik.

Secara garis besar, daya tarik wisata dapat dibebankan ke


dalam klasifikasi berikut :
1) Daya Tarik WisataAlam

Daya tarik wisata alam adalah sumber daya alam yang memiliki

potensi untuk dikembangkan menjadi lahan usaha atau bisnis yang

dapat menghasilkan devisa bagi Negara.

2) Daya Tarik WisataBudaya

Daya tarik wisata budaya adalah kekayaan budaya yang memiliki

potensi usaha untuk dikembangkan dan dimanfaatkan sebagai

penunjang peningkatan pembangunan dan kesejahteraan rakyat.

3) Daya Tarik WisataBuatanManusia

Daya tarik wisata buatan manusia adalah segala potensi pariwisata

hasil karya manusia yang dapat dikembangkan terkait usaha daya

tarik wisata berupa karya seni.

2.2. Pengertian Strategi


Menurut (Prasojo, 2018) strategi adalah mengetahui bisnis apa yang

anda usulkan untuk dilakukan. Definisi ini menekankan bahwa strategi

memerlukan pengetahuan tentang bisnis, niat untuk masadepan, dan orientasi

terhadap tindakan.

2.3. Aspek-aspek Strategi


Startegi memiliki banyak aspek, beberapa aspek paling penting akan

dijelaskan dibawah ini :


a) Strategi sebagai statement tujuan dan maksud Tujuan atau maksut harus

bertindak sebagai penggerak (pengemudi) masa depan. Peran strategi

adalah menentukan, mengklarifikasi atau menyempurnakan tujuan.

b) Stragtegi sebagai suatu rencanatingkat tinggitegi juga memperhatikan

cara bagaimana agar tujuan attau maksut dapat dicapai. Secara umum,

strategi cenderung berada pada tingkat yang lebih tinggi dan mengambil

keseluruhan pandanangan : rencana cenderung lebih rinci, lebih

kuantitatif, dan lebih spesifiik tentang waktu dan tanggung jawab.

c) Strategi sebagai saranan untuk mengalahkan kompetisi. Salah satu

tujuan strategi adalah menang/ keberhasilah dalam arti dapat

mengalahkan pesaing dalam suatu permainan/persaingan. Untuk itu,

strategi ibutuhkan agar tetap berada didepan pesaing sebagai suatu

kelompok kekuatan.

d) Stategi suatu unsur kepemimpinan. Strategi memiliki hubungan erat

dengan kepemimpinan dan penetapan pengaturan merupakan salah satu

tanggung jawab para pemimpin. Saat pemimpin berubah, strategi

cenderung berubah. Sebaliknya, jika strategi bisa dirubah mungkin

perlu diunjuk pemimpin baru.

2.4. Pengertian Pengembangan


Menurut Suniasta I (2019) Pengembangan adalah suatu
aktivitas memajukan Desa Wisata dengan menggali berbagai
potensi yang bisa dikembangkan menjadi suatu daya tarik wisata
alternatif. Aktivitas tersebut dikelola oleh masyarakat lokal,
ramah lingkungan, berkelanjutan, serta dapat meningkatkan
kehidupan sosial budaya dan kesejahteraan masyarakat sesuai
dengan pendapat paturusi (2001) di atas.

Menurut Ridwan M (2019) Dalam konteks wilayah/daerah,


pada prinsipnya pengembangan merupakan suatu proses
melakukan perubahan secara terencana terhadap wilayah/daerah

9
baik dari segi sosial, ekonomi, lingkungan, infrastruktur dan lain
sebagainya. Dengan kata lain pengembangan harus dilakukan
dengan perencanaan.

2.5. Unsur-unsur Pengembangan


Menurut Siringoringo M (2018) suatu daerah tujuan
wisata menjadi menarik bagi wisatawan jika memiliki beberapa
aspek yang secara bersama-sama menjadi komponen atau unsur
yang dibutuhkan dalam pariwisata. Secara garis besar, setiap
aktivitas pariwisata akan melibatkan lima komponen utama.

Komponen tersebut sering disingkat menjadi 5A, yaitu :

1) Atraksi (attraction)

Atraksi adalah sesuatu yang memiliki daya tarik sehingga orang ingin

menikmatinya. Komponen ini sangat dominan untuk membuat wisatawan

melakukan perjalanan. Atraksi yang dikunjungi terdiri dari dua hal

berikut:

a) Siteattraction, seperti tempat dengan pemandangan yang indah dan

iklim yang baik, atau tempat-tempat bersejarah (historicalsites).

b) Event attraction, seperti kongres, pameran, festival, atau pertandingan

olah raga.

2) Akomodasi (Accommodation)

Akomodasi adalah sarana penginapan yang tersedia disuatu daerah tujuan

wisata. Beberapa jenis akomodasi yang tersedia, antara lain homestay,

losmen, motel, hostel, guesthouse, hotel melati hingga hotel berbintang.

Ketersediaan saranan akomodasi di daerah tujuan wisata akan

meningkatkan nilai daya tarik atraksi wisata yang ada. Akomodasi juga

memotivasi seseorang untuk melakukan perjalanan wisata.

10
Atraksi wisata yang sangat menarik tanpa sarana akomodasi yang

memadai akan mengurangi daya tarik atraksi bagi wisatawan. Jenis dan

kelas akomodasi tidak harus berkelas dan berstandar tinggi. Hal yang

terpenting adalah kemudahan dan keterjangkauan dan kondisi setempat.

3) Aksesibilitas (Accesibility)

Aksesibilitas merupakan sarana dan prasarana penghubung agar

wisatawan dapat mencapai satu tempat ketempat lain dengan mudah.

Aksesibilitas meliputi tiga unsur utama berikut :

a) Prasarana jalan/perhubungan

Prasarana ini memegang peranan yang sangat penting untuk

memudahkan mobilisasi dalam rangka memenuhi kebutuhan

wisatawan. Ada tiga macam prasarana jalan/perhubungan, yaitu

sebagai berikut :

1) Sarana perhubungan darat

2) Prasarana perhubungan laut/sungai/danau

3) Prasarana perhubungan udara

b) Sarana transportasi

Aspek yang juga perlu dipertimbangkan adalah sarana transportasi

atau pengangkutan dari satu tempat ke tempat lain. Sarana ini dapat

dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu sebagai berikut:

1) Sarana transportasi darat

2) Sarana transportasi laut

3) Sarana transportasi udara

c) Sarana komunikasi

11
Sarana komunikasi merupakan aspek penting yang tidak dapat

diabaikan dalam kehidupan manusia. Sarana komunikasi akan

membantu setiap orang untuk memenuhi kebutuhanya, baik kebutuhan

primer maupun sekunder. Sarana komunikasi dapat diklasifikasikan

menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut :

1) Media Cetak

2) Media Elektronik

4) Amenitas (Amenities)

Amenitas adalah fasilitas yang dimiliki suatu tempat tujuan wisata atau

destinasi, seperti hotel, restoran, sarana olahraga dan lainya yang

disediakan bagi wisatawan. Disamping daya tarik wisata, wisatawan

dalam melakukan kegiatan wisata juga membutuhkan adannya fasititas

yang menunjang perjalanan dan memberikan berbagai kemudahan bagi

wisatawan yang datang dalam rangka meningkatkan pengalaman rekreasi

mereka. Disamping fungsinya yang merupakan fasilitas

(sarana/prasarana) umum, amenitas juga harus mempunyai standar dalam

daerah tujuan wisata, yaitu sebagai berikut :

a) Fasilitas publik harus strategis, agar mudah diakses oleh

pengunjung/wisatawan

b) Bentuk dari fasilitas harus dapat dikenal ( recognizable); sebaliknya

menggunakan bahasa nasional dan internasional (inggris).

c) Pemanfaatan fasilitas harus sesuai dengan fungsinya.

d) Ditempatkan di area yang tepat agar masyarakat umum dapat melihat

dan langsung menggunakan tanpa harus mencari-cari.Sebaliknya,

12
hindari di tempat yang sepi (terisolasi/terpencil). Hal ini untuk

meminimalkan risiko kejahatan.

e) Terjangkaunya komunikasi darurat untuk proteksi dari ancaman

kejahatan.

f) Kualitas dan fasilitas itu sendiri harus sesuai dengan standar-standar

yang berlaku dalam kepariwisataan.Amenitas dibedakan menjadi tiga

kelompok berikut :

1. Kebutuhan mendasar wisatawan

2. Penunjang kebutuhan wisatawan

3. Lingkungan tujuan wisata

5) Aktivitas (Activities)

Aktivitas merupakan kegiatan wisatawan di suatu destinasi pariwisata.

Dengan demikian, sarana aktivitas perlu disediakan. Aktivitas dan atraksi

saling mendukung dan pada prinsipna memenuhi tiga faktor berikut :

1. Sesuatu yang dapat dilihat dan dilakukan

2. Sesuatu yang menarik untuk dikunjungi

3. Sesuati yang dapat memuaskan atau menyenangkan

Berikut adalah gambar mengenai komponen pariwisata yang dikenal

dengan 5A berikut :

Gambar 1 : 2.6 Komponenpariwisata (5A)

2.6. Pengertian Objek Wisata


Atraksi

Akomodasi Komponen
Pariwisata Aksesibilitas

13

Amenitas
Aktivitas
Pengertian Objek Wisata, berdasarkan Peraturan Pemerintah

No.24/1997, Objek wisata adalah perwujudan dari ciptaan manusia, tata

hidup, senibudaya serta sejarah bangsa dan tempat keadaan alam yang

mempunyai daya tarik untuk diunjungi. Sedangkan objek wisata berdasarkan

Surat Keputusan Departemen Pariwisata, Pos, dan Telekominukasi No. KM

98/PW:102/MPPT-87 Obyek Wisata adalah tempat atau keadaan alam yang

memiliki sumber daya wisata yang dibangun dan dikembangkan sehingga

mempunyai daya tarik dan diusahakan sebagai tempat yang dikunjungi

wisatwan.

Menurut Duari et Hastuti et Pradhana (2018) objek wisata yaitu semua

hal yang menarik untuk dilihat dan dirasakan oleh wisatawan yang disediakan

atau bersumber dari alam saja.

Menurut Duari H (2018) beberapa faktor penarik yang harusnya

dimiliki oleh daerah tujuan wisata untuk menjadi destinasi pilihan adalah

yang memenuhi “needs and wants”, yaitu :

1. Cuaca/iklim destinasi

2. Transportasi dan akses

Akses yang dimaksutkan agar wisatawan dapat dengan mudah dalam

mencapai tujuan ketempat wisata, baik secara internasional maupun

akses ketempat-tempat wisata pada sebuah destinasi

3. Atraksi pariwisata

Aspek daya tarik suatu destinasi untuk beraktivitas dan mempunyai

nilai rekreasi. Setiap destinasi pasti mempunyai daya tarik, baik daya

tarik alam, masyarakat, dan budayanya.

14
4. Amenities

Fasilitas utama dan pendukung. Aminities menjadi salah satu syarat

daerah tujuan wisata agar wisatawan dapat dengan betah tinggal

lebih lama pada sebuah destinasi, di dalamnya termasuk akomodasi,

makanan, dan minuman

5. Adanya keterlibatan lembaga pariwisata yang akan mendukung

sebuah destinasi layak untuk dikunjungi. Aspek kelembagaan ini

dapat berupadukungan lembaga keamanaan, lembaga pariwisata

sebagai pengelola destinasi,dan lembaga pendukung lainya yang

dapat menciptakan kenyamanan wisatawan.

6. Lingkungan hidup yang alami dan buatan

Duari H (2018) dalam menentukan objek wisata yang akan


ditawarkan, perlu memperhatikan kelompok usia, sosial,
kesehatan, dan motivasi dalam mengikuti wisata.Menurut
Siringoringo M (2018) objek wisata adalah segala sesuatu yang
ada di daerah tujuan wisata yang merupakan daya tarik bagi
wisatawan untuk datang berkunjung ke tempat tersebut.

2.7. Karakteristik Objek Wisata


Menurut Duari et Hastuti et Pradhana (2018) dalam dunia
pariwisata objek dan daya tarik wisata memiliki peranan penting
yang dapat dijadikan sebagai daya tarik bagi seseorang atau
calon wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah tujuan
wisata. Karakteristik objek wisata terbagi dalam 4 macam, yaitu :
1. Wisata Alam

Wisata alam adalah bentuk perjalanan ke suatu tempat yang masih alami,

yang belum mendapatkan banyak gangguan. Misalnya berkunjung ke

hutan seperti hutan lindung, taman nasional, cagar alam, hutan wisata.

Atau ke gunung, dengan pemandangan, suhu dan suasana yang sejuk,

15
atau bahkan mengunjungi keindahan laut baik laut panoramanya ataupun

pemandangan kehidupan di dasar laut.

2. Wisata Kebudayaan

Wisata kebudayaan adalah perjalanan ke pusat-pusat kebudayaan dengan

maksut untuk mengetahui lebih dekat, bentuk kebudayaan, dari

masyarkat tertentu. Apabila tertaik, biasanya dilanjutkan untuk belajar.

3. Wisata bahari adalah suatu kegiatan untuk menghabiskan waktu dengan

menikmati keindahan dan keunikan wilayah di sepanjang pesisir pantai

dan juga lautan. Secara singkat, wisata bahari adalah sebuah rekreasi

dipantai atau lautan.

4. Wisata Rafting

Wisata rafting adalah sebuah aktivitas yang memadukan unsur

petualangan adventure, edukasi, olahraga, dan rekreasi dengan

mengarugi alur sungai yang ber-jeram menggunakan media boat karet,

dayung, kayak, dan kano.

16
17

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan

dan kegunaan untuk memahami, atau memperjelas suatu masalah, dan atau

merancang suatu perkembanagn didalam organisasi serta dapat memecahkan

suatu masalah yang diteliti sehingga menghilangkan masalah dan

memberikan solusi terhadap masalah yang sudah diteliti demi

berkembangnya suatu objek wisata yang dimana sudah diteliti.

Bulan
No KEGIATAN April Mei Juni Juli Agustus September
3 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan Judul
2 Penulisan Proposal Penelitian
3 Seminar Proposal
4 Pengajuan Izin Penelitian
5 Pelaksanaan Penelitian
6 Penulisan Skripsi
7 Bimbingan Skripsi
8 Sidang Skripsi
Table 2Schedule Penelitian
3.2. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder

1) Data primer adalah sumber data yang secara langsung memberikan data

kepada pengumpul data Sugiyono (2018:127). Data primer berupa catatan

hasil wawancara terhadap wisatawan yang telah penelitilakukan. Selain

itu, penulis juga mengumpulkan data dalam bentuk mengumpulkan data

berupa catatan tentang situasi dan kejadian di perpustakaan dan juga dalam

bentuk kuesioner.
2) Data sekunder merupakan sumber data yang tidak memberikan informasi

secara langsung kepada pengumpul data. Data ini digunakan untuk

mendukung informasi dari data primer.

1. Data internal yaitu data yang didapat dari tempat penelitian dengan

cara periksa objek wisata

2. Data ekternal yaitu data yang didapat dari luar tempat penelitian

seperti buku, jurnal, internet, atau kepustakaan

3.3. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1) Dokumentasi: pengumpulan data dengan mencari informasi berdasarkan

dokumen-dokumen perusahaanyang berkaitan dengan penelitian.

2) Observasi: pengamatan data melalui pengamatan secara langsung di air

terjun Lae Une.

3) Kuesioner: metode pengumpulan data dengan membuat daftar pertanyaan

dalam bentuk angket yang ditujukan untuk wisatawan.

4) Kepustakaan (libraryresearch): penelitian yang dilakukan dengan

pengumpulan data dan informasi yang bersumber dari buku-buku dan

jurnal yang berkaitan dengan judul yang diambil dengan peneliti.

3.4. Metode Analisis Data

metode analisis data yang penulis gunakan dalam melakukan penelitian ini

berupa analisis deskriptif kualitatif dan metode analisis SWOT. Dimana

metode analisis deskriptif kualitatif yaitu pengumpulan data pada suatu latar

alamiah dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dimana peneliti

adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan

18
secara purposedan snowbaal, Teknik pengumpulan data bersifatinduktif/

kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada

generalisasi (Anggito & Setiawan, 2018). Metode analisis SWOT adalah

sesuatu metode perencanaan strategis untuk mengevaluasi faktor-faktor yang

berpengaruh dalam usaha mencapai tujuan. Analisis SWOT adalah alat untuk

mengsintesiskan informasi mengenai kondisi masa kini. Analisis tersebut

terdiri dari analisis mengenai Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan),

Opportuni-ties (peluang) dan Threats (ancaman), baik untuk tujuan jangka

pendek maupun jangka Panjang (Mangundjaya, 2020).

3.5. Review PenelitianTerdahulu

Table 3.2 Review Penelitian Terdahulu

No Nama Tahun Judul Kata Kunci Hasil


Peneliti
1 Arif 2017 Strategi StrategiPengembanga kurang
Pengembangan n terawatnya
Objek Wisata fasilitas
Pantai umum,
Sumedang di belum
Kecamatan tersedianya
Ranah Pesisir sarana dan
Kabupaten prasarana
Pesisir Selatan objek
wisata,
tidak
tersedianya
akomodasi
dan
trasportasi
khusus
menuju
objek
wisata dan
masyarakat
yang belum

19
sadar wisata
2 2019 Strategi Faktor Internal, Faktor kampung
Pengembangan Eksternal, Analisis tradisional
Objek Wisata SWOT, Strategi Bena di
Pantai Pengembangan Kabupaten
Sumedang di Ngada
Kecamatan Flores Nusa
Ranah Pesisir Tenggara
Kabupaten Timur
Pesisir Selatan memiliki
potensi
internal
berupa
wisata seni
dan budaya
yaitu rumah
adat,
nghadu dan
bhaga,
upacara
tradisional,
seni ukir
kayu,
kerajinan
tenun ikat
tradisional
3 Strategi Strategi, Objek melakukan
Pengembangan Wisata, dan Pantai kerjasama
Objek Wisata Gading masyarakat
Kampung sekitar baik
Tradisional pada bidang
Bena pengelolaan
Kabupaten kelompok
Ngada-Flores usaha di
Nusa Tenggara wisata
Timur (NTT) maupun
pelestarian
pantai
gading itu
sendiri
4 Strategi Teknologi, wisata
Pengembangan Komunikasi, Strategi, Desa
Objek Wisata Promosi dan Kinerja Mantar
Dalam Upaya masih
Meningkatkan banyak
Kunjungan kekurangan
Wisatawan dan
(Studi Pada kelemahan

20
Objek Wisata yang harus
Mantar dibenahi
Kabupaten oleh
Sumbawa Pemerintah
Barat) Desa
Mantar dan
Pokdarwis
seperti :
belum
bebas
sampah,
kekurangan
air bersih,
spot poto
yang minim
dan sistem
pengelolaan
wisata Desa
Mantar
belum
maksimal.

21
22

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai