Anda di halaman 1dari 2

1.

Covid-19

Pandemi Covid-19 di Indonesia merupakan bagian dari pandemi penyakit koronavirus


2019 (Covid-19) yang sedang berlangsung di seluruh dunia. Penyakit ini disebabkan oleh koronavirus
sindrom pernapasan akut berat 2 (SARS-CoV-2). Kasus positif Covid-19 di Indonesia pertama kali
dideteksi pada tanggal 2 Maret 2020. Pada tanggal 9 April, pandemi sudah menyebar ke 34 provinsi
dengan DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah sebagai provinsi paling terpapar SARS-CoV-2 di
Indonesia. Sampai tanggal 8 September 2021, Indonesia telah melaporkan 4.147.365 kasus positif
menempati peringkat pertama terbanyak di Asia Tenggara. Dalam hal angka kematian, Indonesia
menempati peringkat ketiga terbanyak di Asia dengan 137.782 kematian. Per 17 Agustus 2021,
tercatat ada 1.891 tenaga kesehatan yang meninggal sepanjang pandemi Covid-19. Rinciannya 640
dokter; 637 perawat; 377 bidan; 98 dokter gigi; 34 ahli gizi; 33 ahli teknologi laboratorium, dan 13
ahli kesehatan masyarakat.

Pandemi Covid 19 ini melahirkan krisis yang belum pernah kita alami sebelumnya. Krisis
kesehatan saat ini merupakan yang terberat yang dialami Indonesia. Pandemi Covid ini melahirkan
krisis yang belum pernah kita alami sebelumnya. Krisis kesehatan saat ini merupakan yang terberat
yang dialami Indonesia. Indonesia seperti halnya negara-negara lain juga mengalami tekanan berat
yang berdampak ke berbagai sektor, termasuk kesehatan, ekonomi, pendidikan, hingga sosial.

https://youtu.be/y24WesMMLgY https://youtu.be/tDo2MuRaMno

sumber :https://www.bbc.com/indonesia https://www.merdeka.com /https://covid19.go.id/

2. Korupsi

Indonesia Corruption Watch (ICW) menyebut, terdapat 1.298 terdakwa kasus korupsi di
Indonesia sepanjang tahun 2020. “Terdapat 1.218 perkara korupsi baik yang diadili di Pengadilan
Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Pengadilan Tinggi, hingga Mahkamah Agung, dengan total 1.298
terdakwa,” jelas peneliti ICW, Lalola Easter dalam diskusi virtual ICW, Jumat (9/4/2021). Akibat
tindak pidana korupsi itu, ICW juga melaporkan kerugian negara mencapai Rp 56,7 triliun dan total
kerugian negara akibat tindak pidana suap mencapai Rp 322,2 miliar. Sementara itu, pidana tambahan
uang pengganti yang ditetapkan pada para terdakwa hanya sebesar Rp 19,6 Triliun dan total nilai
denda hanya sebesar Rp 156 miliar.Lola menilai, berdasarkan temuan tersebut, negara tidak serius
dalam melakukan pemberantasan korupsi karena putusan di pengadilan tak membuat pelaku tindak
pidana korupsi jera. Selain pidana penggantian uang dan denda yang angkanya tidak seimbang dengan
kerugian negara, Lola juga melihat bahwa hukuman badan atau kurungan penjara pada terpidana
kasus korupsi juga masih terlalu ringan.
Negara dinilainya juga sulit mengembalikan kerugian material karena Kejaksaan Agung
(Kejagung) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum optimal dalam menggunakan Undang-
undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang
(UU TPPU) pada tuntutan maupun pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor). Sumber :
kompas.com
https://youtu.be/UspTgfKxOd0 https://youtu.be/q70ZP7QtL7g

3. Terorisme
Terorisme adalah perbuatan yang menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan yang
menimbulkan suasana teror atau rasa takut secara meluas, yang dapat menimbulkan korban yang
bersifat massal, dan/atau menimbulkan kerusakan atau kehancuran terhadap objek vital yang strategis,
lingkungan hidup, fasilitas publik atau fasilitas internasional dengan motif ideologi, politik, atau
gangguan keamanan. Terorisme juga terkait kejahatan lintas negara, terorganisir, dan bahkan
merupakan tindak pidana internasional yang mempunyai jaringan luas, yang mengancam perdamaian
dan keamanan nasional maupun internasional. Terorisme merupakan permasalahan yang sangat serius
di Indonesia sehingga harus serius juga dalam hal penanganannya.
Pada tahun 2021 terjadi perbuatan terorisme di Gereja Katedral, Makassar. Semua pelaku
merupakan anggota dari jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD), yang berafiliasi dengan Negara
Islam Irak dan Syam (ISIS) yang juga melakukan serangkaian teror di Surabaya pada 2018. Pasangan
suami istri melakukan tindakan terorisme dengan meledakan diri atau bunuh diri dengan bom di area
luar Gereja Katedral, Makassar. Wawan Hari Purwanto, Deputi VII Badan Intelijen Negara (BIN),
menyebut salah satu motif teror bom bunuh diri di depan Gereja Katedral, Makassar yaitu balas
dendam. Selain itu, tindakan dugaan terorisme terjadi di Mabes Polri pada tanggal 31 Maret 2021
dimana seorang terduga teroris membawa senjata api masuk ke dalam area Mabes Polri dan
menembakan senjata apinya beberapa kali. {https://berkas.dpr.go.id}
https://youtu.be/C3lKYO_xIQ4 https://youtu.be/nw4NUWyg-6g

Anda mungkin juga menyukai